MODUL 3 LARUTAN - WordPress

3y ago
83 Views
7 Downloads
515.09 KB
21 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Jayda Dunning
Transcription

MODUL 3LARUTANA.Sifat Dasar LarutanLarutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atomataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya ataukomposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragamsehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkandengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padatataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu,amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan guladalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zatterlarut (solute). Pada bagian ini dibahas larutan cair. Pelarut cair umumnyaadalah air. Pelarut cair yang lain misalnya benzena, kloroform, eter, dan alkohol.B.Konsentrasi LarutanKonsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlahtertentu larutan. Secara fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen) atauppm (part permillion) bpj (bagian per juta). Dalam kimia, konsentrasi larutandinyatakan dalam molar (M), molal (m) atau normal (N).Molaritas (M)Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.M mol zat terlarut mol mol x1000 mL / Lvolume larutanLmLMolalitas (m)Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilo gram (1000 gram)pelarut.m mol zat terlarut mol zat terlarut kg pelarut1000 g pelarutUNINDRA Modul Kimia Dasar II1

Normalitas (N)Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan.massa solutemol ekuivalen solute massa ekuivalenN L larutaLFraksi Mol (X)Fraksi mol (X) adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah molsemua komponen. Jika suatu larutan mengandung zat A, dan B dengan jumlahmol masing-masing nA dan nB, maka fraksi mol masing-masing komponenadalah:XA nAntotXB nBntotntot n A nBX A XB 1Persen Konsentrasi (%)Dalam bidang kimia sering digunakan persen untuk menyatakan konsentrasilarutan. Persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen berat (% w/w) danpersen volume (% v/v).Persen Berat (% w / w) gr zat terlarutx100%gr zat terlarut gr pelarutPersen Volume (% v / v) volume zat terlarutx100%volume larutaParts Per Million (ppm) dan Parts Per Billion (ppb)Bila larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per million, ppm(bagian persejuta), dan parts per billion, ppb (bagian per milliar). Satu ppmUNINDRA Modul Kimia Dasar II2

ekivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 L larutan. Satu ppb ekivalen dengan 1μg zat terlarut per 1 L larutan.1 ppm 1 mg zat terlarut1 L laruta1 ppb 1 g zat terlarut1 L larutaParts per million (ppm) dan parts per billion (ppb) adalah satuan yang mirippersen berat. Bila persen berat, gram zat terlarut per 100 g larutan, maka ppmgram terlarut per sejuta gram larutan, dan ppb zat terlarut per milliar gram larutan.1 ppm berat zat terlarutx 106berat laruta1 ppb berat zat terlarutx 109berat larutaC.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutana.SuhuSuhu mempengaruhi kelarutan suatu zat. Bayangkan dalam gedung bioskopyang banyak penonton sedang asyik menonton film dan tiba-tiba gedung tersebutterbakar. Pasti keadaan orang-orang tersebut akan berbeda, dari keadaan tenangmenjadi saling berdesakan dan menyebar. Demikian pula pada suhu tinggipartikel-partikel akan bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah.Akibatnya kontak antara zat terlarut dengan pelarut menjadi lebih sering danefektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhutinggi.Perhatikan Gambar 3.1, terlihat kelarutan KNO3 sangat berpengaruh olehkenaikan suhu, sedangkan KBr kecil sekali. Jika campuran ini dimasukkan airpanas, maka kelarutan KNO3 lebih besar daripada KBr sehingga KBr lebihbanyak mengkristal pada suhu tinggi, dan KBr dapat dipisahkan denganmenyaring dalam keadaan panas.UNINDRA Modul Kimia Dasar II3

Gambar 3.1 Kelarutan beberapa senyawa dalam air pada temperatur antara0oC sampai 100oCJika kelarutan zat padat bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutangas berkurang bila suhu dinaikkan, karena gas menguap dan meninggalkanpelarut. Ikan akan mati dalam air panas karena kelarutan oksigen berkurang.Minuman akan mengandung CO2 lebih banyak bila disimpan dalam lemari esdibandingkan di udara terbuka.b.PengadukanPengadukan juga menentukan kelarutan zat terlarut. Semakin banyakjumlah pengadukan, maka zat terlarut umumnya menjadi lebih mudah larut.c.Luas Permukaan SentuhanZat Kecepatan kelarutan dapat dipengaruhi juga oleh luas permukaan (besarkecilnya partikel zat terlarut). Luas permukaan sentuhan zat terlarut dapat didiperbesar melalui proses pengadukan atau penggerusan secara mekanis. Gulahalus lebih mudah larut daripada gula pasir. Hal ini karena luas bidang sentuhgula halus lebih luas dari gula pasir, sehingga gula halus lebih mudah berinteraksidengan air.D.Cara membuat larutan dengan konsentrasi tertentuMisalnya larutan yang akan dibuat adalah CuSO4 dengan molaritas 1 Msebanyak 250 mL. Terlebih dahulu kita harus menghitung massa CuSO4 yangterlarut dalam larutan tersebut, dengan cara sebagai berikut (gambar 3.2) :UNINDRA Modul Kimia Dasar II4

Gambar 3.2 Proses pembuatan larutan CuSO4 1,0 ME.Larutan ElektrolitLarutan yang bisa menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, danyang tidak bisa menghantarkan disebut larutan non elektrolit. Daya hantar listriklarutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutanelektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinyakecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yangmempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakanelektrolit lemah.UNINDRA Modul Kimia Dasar II5

Perhatikan hasil uji elektrolit yang ditunjukkan pada Gambar 3.3. Padalarutan elektrolit lampu yang digunakan menyala dan timbul gas padaelektrodanya. Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik denganbaik sehingga lampu menyala terang dan gas yang terbentuk relatif banyak(Gambar 3.3 a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yanglain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redupatau bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk relatif sedikit. (Gambar 3.3 b).Dari uraian di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam,yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.Gambar 3.3 Perbedaan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemahF.Sifat Koligatif LarutanSifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung padamacamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zatterlarut (konsentrasi zat terlarut).Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut maka akandidapat suatu larutan yang mengalami:1. Penurunan tekanan uap jenuh2. Kenaikan titik didih3. Penurunan titik beku4. Tekanan osmosisUNINDRA Modul Kimia Dasar II6

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dansifat larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak samadengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanyasama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkanlarutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifatkoligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifatkoligatif larutan elektrolit.1.Penurunan Tekanan Uap JenuhPada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekananini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat kedalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkankarena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehinggakecepatan penguapan berkurang.Gambar 3.4. Penurunan Tekanan UapMenurut Roult :p po . XBketerangan:p: tekanan uap jenuh larutanpo : tekanan uap jenuh pelarut murniXB : fraksi mol pelarutKarena XA XB 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :P Po (1 – XA)P Po – Po . XAUNINDRA Modul Kimia Dasar II7

P o – P P o . XASehingga :ΔP po . XAketerangan:ΔP : penurunan tekanan uap jenuh pelarutpo: tekanan uap pelarut murniXA : fraksi mol zat terlarutContoh :Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr 180)dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oCadalah 18 mmHg.2.Kenaikan Titik DidihAdanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutanlebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikantitik didih dinyatakan dengan:ΔTb m . Kbketerangan:ΔTb kenaikan titik didih (oC)m molalitas larutanUNINDRA Modul Kimia Dasar II8

Kb tetapan kenaikan titik didihmolal(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapatdinyatakan sebagai: W 1000 K b Tb Mr p Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutandinyatakan sebagai :Tb (100 ΔTb) oC3.Penurunan Titik BekuUntuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:Keterangan:ΔTf penurunan titik bekum molalitas larutanKf tetapan penurunan titik beku molalW massa zat terlarutMr massa molekul relatif zat terlarutp massa pelarutApabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannyadinyatakan sebagai:Tf (O – ΔTf)oCContoh :Berapakah titik didih dan titik beku larutan 3 m gula? (Kf 1,86; Kb 0,52)UNINDRA Modul Kimia Dasar II9

Jawab:Pengukuran titik didihApabila terdapat zat terlarut di dalam suatu larutan maka titik didih larutan akannaik sesuai dengan persamaan berikut ini:ΔTb m . Kb. i3 m Gula C12H22O11, gula tidak terionisasi dalam air sehingga nilai i nya adalah 1maka titik bekunya adalah:ΔTb gula m.Kf.i 3 x 0,52 1 1,56Titik didih larutan 3 m gula adalah 100 1,56 101,56 oCPengukuran titik bekuApabila terdapat zat terlarut di dalam suatu larutan maka titik beku larutan akanturun sesuai dengan persamaan berikut ini:ΔTf m.Kf.idimana i adalah faktor Van Hoff yaitu menyatakan berapa banyak zat terlarutmembentuk ion dalam larutan (untuk larutan elektrolit).3 m Gula C12H22O11, gula tidak terionisasi dalam air sehingga nilai i nya adalah 1maka titik bekunya adalah:ΔTf gula m.Kf.i 3 x 1.86 1 5.58Titik beku larutan 3m gula adalah 0 - 5.58 -5.58 C4.Tekanan OsmosisTekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapatmenghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melaluimembran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.Menurut Van’t hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal:PV nRTKarena tekanan osmosis Π , maka :Keterangan:UNINDRA Modul Kimia Dasar II10

π tekanan osmosis (atmosfir)C konsentrasi larutan (M)R tetapan gas universal. 0,082 L.atm/mol KT suhu mutlak (K)Gambar 3.5 Mekanisme tekanan osmosisKeterangan: Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendahdari yang lain disebut larutan Hipotonis. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yanglain disebut larutan Hipertonis. Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebutIsotonis.Contoh :Berapakah tekanan osmosis pada 25oC dari larutan berair 0,001 M C12H22O11?Jawab :π MRTπ 0,001 x 0,082 x 298 0,024 atmLatihan Soal :1.Hitunglah tekanan uap jenuh air, bila 21, 8 gram urea (Mr 60) dilarutkandalam 525 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 25oCadalah 23,8 mmHg.UNINDRA Modul Kimia Dasar II11

2.Tentukan titik beku larutan yang mengandung 0,05 mol gula dalam 500 gramair! (Kf 1,86)3.Suatu senyawa sebanyak 24 gram dilarutkan dalam 1200 gram air. Titik didihlarutan 100,20oC. Tentukan Mr senyawa tersebut!4.Suatu senyawa sebanyak 15 gram ditambah air sehingga volumenya 1 liter.Pada suhu 10oC mempunyai tekanan osmosis 1,02 atm. Hitunglah Mrsenyawa tersebut!5.Hitung fraksi mol zat terlarut bila 234 g NaCl dilarutkan dalam 6 kg air !(Ar Na 23, Ar Cl 35,5)6.Dalam suatu ruangan terdapat 7 g N2, 0,1 g H2, 1,6 O2. Hitung fraksi molketiga komponen tsb!7.34, 2 sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam air sehingga volume larutan 500ml. Tentukan M!8.Berapakah soda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 300 mllarutan NaHCO3 0,35 M!9.Berapa massa 1,25 m larutan CH3OH dalam air dapat dibuat dengan 50 grCH3OH?UNINDRA Modul Kimia Dasar II12

MODUL 4ELEKTROKIMIAElektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antaraperubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan selelektrokimia yang menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya. Selelektrokimia dibagi menjadi dua jenis yaitu : sel elektrolisis dan sel Galvani.1.ElektrolisisElektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searahdengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda(elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yangdihubungkan dengan kutub positif).Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu anion (ion negatif) ditarik olehanoda dan jumlah elektronnya berkurang sehingga bilangan oksidasinyabertambah.a. Ion OH dioksidasi menjadi H2O dan O2. Reaksinya:4OH (aq) 2H2O ( l ) O2 (g) 4e b. Ion sisa asam yang mengandung oksigen (misalnya NO3 , SO42 ) tidakdioksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:2H2O ( l ) 4H (aq) O2 (g) 4e c. Ion sisa asam yang lain dioksidasi menjadi molekul. Contoh:2Cl (aq) Cl2 (g) 2e Pada katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation (ion positif) ditarik olehkatoda dan menerima tambahan elektron, sehingga bilangan oksidasinyaberkurang.a. Ion H direduksi menjadi H2. Reaksinya:2H (aq) 2e H2 (g)b. Ion logam alkali (IA) dan alkali tanah (IIA) tidak direduksi, yang direduksi air.2H2O (aq) 2e H2 (g) 2OH (aq)UNINDRA Modul Kimia Dasar II13

c. Ion logam lain (misalnya Al3 , Ni2 , Ag dan lainnya) direduksi. Contoh:Al3 (aq) 3e Al (s)Ni2 (aq) 2e Ni (s)Ag (aq) e Ag (s)Contoh elektrolisis:Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya:2HCl (aq) 2H (aq) 2Cl (aq)Anoda: 2Cl (aq) Cl2 (g) 2e (Oksidasi) Katoda: 2H (aq) 2e H2 ��—— Total: 2HCl (aq) H2 (g) Cl2 (g)(Redoks)Proses elektrolisis dalam industri misalnya:a. Penyepuhan (melapisi logam dengan logam lebih mulia misal Ni, Cr, atau Au).b. Pemurnian logam (misal Ag, Cu, Au).c. Pembuatan senyawa (misal NaOH) atau gas (misal O2, H2, Cl2).2.Hukum FaradayAkibat aliran arus listrik searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadiperubahan kimia dalam larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834)lewatnya arus 1 F mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatuelektroda (anoda) dan reduksi 1 massa ekivalen suatu zat pada elektroda yang lain(katoda).Hukum Faraday I: Massa zat yang timbul pada elektroda karenaelektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang mengalir melalui larutan.w Qw massa zat yang diendapkan (g).w I.tQ jumlah arus listrik muatan listrik (C)w e.I.te gek I. t F tetapan (gek : F)I kuat arus listrik (A). t waktu (dt).gek massa ekivalen zat (gek).UNINDRA Modul Kimia Dasar II14

Ar.I.tn. F Ar massa atom relatif. n valensi ion.F bilangan faraday 96 500 C.Massa ekivalen massa zat yang sebanding dengan 1 mol elektron 6,02x1023 e 1 gek 1 mol e Jika arus listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan AgNO3 maka akan diendapkan 1gram ekivalen Ag.Ag (aq) e Ag (s)1 mol e 1 mol Ag 1 gram ekivalen AgUntuk mendapatkan 1 gram ekivalen Ag diperlukan 1 mol e 1 gram ekivalen Ag 1 mol e 1 mol Ag 108 gram AgJika listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan CuSO4 maka akan diendapkan 1 gek Cu.Cu2 (aq) 2e Cu (s)2 mol e 1 mol Cu1 mol e . mol Cu1 gek Cu 1 mol e 1/2 mol Cu (1/2 x 64) gram Cu 32 gram CuQ banyaknya arus listrik yang dialirkan (Coulomb) I . t (Ampere.detik)Muatan 1 e 1,6 x 10 19 CMuatan 1 mol e (6,02 x 1023) x (1,6 x 10 19) C 96 500 C 1 FContoh soal:1. Berapa gram Ni yang diendapkan pada elektrolisis larutan NiSO4 dengan aruslistrik 24125 C ?Jawab: NiSO4 (aq) Ni2 (aq) SO42 (aq)59 g/mol x 24 125 Cw ——— 7,375 g2 x 96 500 C/mol2. Bila arus 20 A dialirkan melalui leburan kriolit yang mengandung Al2O3selama 50 menit, berapa gram Al yang terbentuk dan berapa liter gas O2 yangtimbul jika diukur pada keadaan standar (STP) ?UNINDRA Modul Kimia Dasar II15

Jawab:27 g/mol x 20 A x 50 menit x 60 dt/menitmassa Al — 5,60 g3 x 96 500 C/mol16 g/mol x 20 A x 50 menit x 60 dt/menitmassa O — 4,97 g2 x 96 500 C/molVolume gas pada keadaan STP 22,4 L/mol4,97 gVolume O2 x 22,4 L/mol 3,48 L32 g/molHukum Faraday II: Massa dari bermacam-macam zat yang timbul padaelektrolisis dengan jumlah listrik sama, berbanding lurus dengan massaekivalennya.Contoh:Jika arus 1 F dialirkan ke dalam tiga larutan, yaitu CuSO4, AuCl3 dan AgNO3,maka perbandinganmassa Cu : Au : Ag sesuai dengan perbandingan massa ekivalennya, yaitu:Ar Cu Ar Au Ar AgW Cu : W Au : W Ag : : n Cu n Aun Ag64 197108 : : 96 : 197 : 3242313.Sel GalvaniPada elektrolisis, energi listrik diubah menjadi energi kimia. Pada selgalvani terjadi sebaliknya, yaitu energi kimia diubah menjadi energi listrik. SelGalvani disebut juga sel kimia. Sel Galvani dipakai sebagai sumber listrik untukpenerangan, pemanasan, menjalankan motor, dan sebagainya. Sel Galvani atau selkimia dapat dibedakan menjadi sel kimia dengan transference dan sel kimia tanpatransference.UNINDRA Modul Kimia Dasar II16

a.Sel kimia dengan transferenceSel kimia dengan transference contohnya sel Daniell. Sel Daniell terdiri atasbatang Zn dalam larutan ZnSO4, dan batang Cu dalam larutan CuSO4 pekat. Diantara kedua larutan yang terpisah tersebut terdapat penghubung atau transferenceyang berupa liquid junction atau jembatan garam (salt bridge). Jika elektroda Zndan Cu dihubungkan, maka terjadi arus listrik akibat reaksi oksidasi Zn danreduksi ion Cu2 dalam larutan. Potensial listrik atau voltage (E) yang dihasilkan 1,1 volt. Reaksinya:Kutub negatif:Kutub positif:Zn (s) Zn2 (aq) 2e Cu2 (aq) 2e Cu ———— Zn (s) Cu2 (aq) Zn2 (aq) Cu (s)Total:(Redoks)Jika logan Zn dimasukkan langsung ke dalam larutan CuSO4 maka terjadireaksi transfer elektron langsung, dalam hal ini tidak menghasilkan energi listrik.Suatu elektroda dalam sel Galvani dapat merupakan kutub positif atau negatif,tergantung elektroda lainnya. Misalnya elektroda hidrogen dalam larutan denganaktivitas H 1 merupakan kutub positif bila dihubungkan dengan elektroda Zndalam larutan Zn2 dengan aktivitas Zn2 1,Reaksinya adalah:Kutub negatif:Zn (s) Zn2 (aq) 2e Kutub positif: 2H (aq) 2e H2 ———— Zn (s) 2H (aq) Zn2 (aq) H2 (g)Total:(Redoks)Elektroda hidrogen dalam larutan dengan aktivitas H 1 merupakankutub negatif bila dihubungkan dengan elektroda Cu dalam larutan Cu2 denganaktivitas Cu2 1.Kutub negatif:H2 (g) 2H (aq) 2e Kutub positif: Cu2 (aq) 2e Cu ———— Total:H2 (g) Cu2 (aq) Cu (s) 2H (aq)(Redoks)UNINDRA Modul Kimia Dasar II17

Harga potensial oksidasi-reduksi biasanya dinyatakan sebagai potensialreduksi standar,yaitu potensial reduksi bila pereaksi dan hasil reaksi mempunyaiaktivitas satu dan sukar tereduksi (artinya mudah teroksidasi).Misalnya sel kimia yang terdiri dari elektroda Pb dan Cl2. Besarnya E Pb/Pb2 0,13 volt dan E Cl2/Cl 1,36 volt. Potensial sel adalah positip, sehinggaelektrode Pb sebagai kutub negatif.Sel kimia ini dapat dituliskan:Pb/Pb2 // Cl / Cl2Garis // menyatakan bahwa kedua elektrolit dihubungkan dengan liquid junctionatau jembatan garam (salt bridge). Reaksi sel dan beda potensial sel dapat dicariseperti berikut:Kutub negatif:PbKutub positif: Cl2 2e Pb2 2e E Pb; Pb2 – (– 0,13 V) 2Cl E Cl2; Cl 1,36 ��—————————————— Total:Pb Cl2 Pb2 2C

UNINDRA Modul Kimia Dasar II 12 2. Tentukan titik beku larutan yang mengandung 0,05 mol gula dalam 500 gram air! (K f 1,86) 3. Suatu senyawa sebanyak 24 gram dilarutkan dalam 1200 gram air. Titik didih larutan 100,20oC. Tentukan Mr senyawa tersebut! 4. Suatu senyawa sebanyak 15 gram ditambah air sehingga volumenya 1 liter.

Related Documents:

2.3.4 Larutan 3% hydrogen peroksida dalam metanol 60 2.3.5 Larutan alkohol berperingkat 60 2.3.6 Larutan xylena 61 2.3.7 Larutan substrat kromogen DAB 61 (3,3-diaminobenzidine tetrahydrochloride) 2.3.8 Larutan 1:10 Poly-L-Lysine (Sigma, USA) 61 2.3.9 Penyediaan sisip kaca 61 BAB 3 ANALISIS FLOW SITOMETRI MENGGUNAKAN SAMPEL 63

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

9. Modul OC IV (Organische Stoffklassen und Synthesen) 13 10. Modul PC I (Allgemeine Chemie) 14 11. Modul PC II (Physikalische Chemie II) 15 12. Modul PC III (Physikalische Chemie III) 16 13. Modul PC IV (Physikalische Chemie IV) 17 14. Modul MC (Makromolekulare Chemie) 18 15. Modul BC (Biochemie und Zellbiologie) 19 16. Modul Physik 20 17.

Sihaloho,Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memahami.491 hasil campuran larutan buffer asam dari dari NH 3 dengan NH 4 Br 22,90. Fakta ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam dalam mengidentifikasi spesies-spesies zat yang terbentuk dalam larutan buffer asam rendah dan untuk larutan buffer basa sangat rendah.

c. Larutan H2S04 4 % Dipipet sebanyak 20,8 ml larutan H2S04(p) diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 500 mL sampai garis tanda dan dihomogenkan. d. Larutan H2S04 6% Dipipet sebanyak 31,25 ml larutan H2S04(p) diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 500 mL

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

tentang konsep dasar laju reaksi dan konsep dasar termodinamika kimia. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini diantara modul-modul yang lain.

Annual Book of ASTM Standards now available at the desktop! Tel: 877 413 5184 Fax: 303 397 2740 Email: global@ihs.com Online: www.global.ihs.com Immediate access to current ASTM Book of Standards is available through our Online Version, which includes: Fast direct access to the most up-to-date standards information No limit on the number of users who can access the data at your .