BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Bubut (Turning

3y ago
65 Views
7 Downloads
1.37 MB
25 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ryan Jay
Transcription

4BAB IIDASAR TEORI2.1 Proses Bubut (Turning)Proses bubut merupakan salah satu dari berbagai macam proses permesinandimana proses permesinan sendiri adalah proses pemotongan logam yang bertujuanuntuk mengubah bentuk suatu benda kerja dengan pahat potong yang dipasang padamesin perkakas. Jadi proses bubut dapat didefinisikan sebagai proses permesinanyang biasa dilakukan pada mesin bubut dimana pahat bermata potong tunggal padamesin bubut bergerak memakan benda kerja yang berputar, dalam hal ini pahatbermata potong tunggal adalah gerak potong dan gerak translasi pahat adalah gerakmakan (Rochim, 1993).Secara umum terdapat beberapa gerakan utama pada mesin bubut. Yangpertama yaitu gerakan pemakanan dengan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerjapada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja atau biasadisebut dengan proses bubut rata. Lalu terdapat pemakanan yang identik denganproses bubut rata, tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu bendakerja atau gerak pemakanannya menuju ke sumbu benda kerja, gerak pemakanan inibiasa disebut proses bubut permukaan (surface turning). Dan yang terakhir adalahproses bubut tirus (taper turning), proses bubut ini sebenarnya identik dengan prosesbubut rata di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbubenda kerja (Widarto, dkk., 2008).Gambar 2 . 1 Proses Bubut Rata, Bubut Permukaan dan Bubut Tirus(Sumber : Widarto, dkk., 2008)Dari proses-proses gerakan pembubutan diatas, secara umum mesin bubutdapat melakukan beberapa proses permesinan, yaitu bubut dalam (internal turning),

5proses pembuatan lubang dengan mata bor (drilling), proses memperbesar lubang(boring), pembuatan ulir (thread cutting), dan pembuatan alur (grooving/partingoff).Proses tersebut dilakukan di Mesin Bubut dengan bantuan/tambahan peralatan lainagar proses pemesinan bisa dilakukan (Gambar 2.2) (Widarto,dkk., 2008).Gambar 2 . 2 Proses Permesinan yang dapat dilakukan pada Mesin Bubut (a) PembubutanPinggul (Chamfering), (b) Pembubutan Alur (Parting-off), (c) Pembubutan Ulir (Threading) ,(d) Pembuatan Lubang (Boring), (e) Pembuatan Lubang (Drilling), (f) Pembuatan Kartel(Knurling).(Sumber : Widarto, dkk., 2008)2.1.1 Parameter Proses PembubutanGambar 2 . 3 Parameter Proses Pembubutan(Sumber : Taufiq Rochim, 1993)

6Dalam Teori dan Teknologi Proses Permesinan (Rochim, 1993) secara umumpada proses bubut terdapat tiga parameter utama yaitu kecepatan potong (v),pemakanan (f), dan kedalaman potong (a). Elemen dasar pada proses bubut dapatdiketahui menggunakan rumus yang dapat diturunkan berdasarkan gambar 2.3 di atasdimana kondisi pemotongan ditentukan sebagai berikut : Benda kerja ;Pahat ;Mesin bubut ;do diameter awal ; mm,dm diameter akhir ; mm,lt panjang permesinan ; mm,Kr sudut potong utama ; o,Ξ³o sudut geram ; o,a kedalaman potong ; mm,a f gerak makan ; mm/r,n putaran poros utama (benda kerja) ; r/min.(π‘‘π‘œ π‘‘π‘š)2; mm, .(2.1)Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut : Kecepatan potong :𝑣 πœ‹. 𝑑. 𝑛1000; m/min, .(2.2)dimana, d diameter rata-rata ; mm, yaitu,𝑑 π‘‘π‘œ π‘‘π‘š2; mm, .(2.3)Kecepatan makan :vf f.n ; mm/min, .(2.4) Waktu pemotongan :tc 𝑙𝑑𝑣𝑓; min, .(2.5)Kecepatan penghasil geram :Z A . v ; cm3/menit, .(2.6)dimana, A a . f ; mm2, .(2.7)Dari parameter yang disebutkan diatas, parameter utama yang secara umumdapat diatur pada mesin bubut yaitu kecepatan putar spindel (speed), gerak makan

7(feeding) dan kedalaman. Potong (depth of cut). Faktor yang lain seperti bahan bendakerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang cukup besar, tetapitiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator langsung padaMesin Bubut.Kecepatan putar, n (speed), selalu dihubungkan dengan sumbu utama (spindel)dan benda kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per menit (rotationsper minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah kecepatanpotong (cutting speed atau v) atau kecepatan benda kerja dilalui oleh pahat/kelilingbend kerja (Gambar 2.4). Secara sederhana kecepatan potong dapat digambarkansebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan putar atau seperti yangditunjukan pada persamaan 2.2 (Widarto, dkk. 2008).Gambar 2 . 4 Panjang Permukaan Benda Kerja yang Dilalui Pahat Setiap Putaran(Sumber : Widarto, dkk., 2008)Dengan demikian kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja.Selain kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja faktor bahan bendakerja dan bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada dasarnyapada waktu proses bubut kecepatan potong ditentukan berdasarkan bahan bendakerja dan pahat.Gerak makan, f (feed), adalah jarak yang ditempuh pahat pada setiap putaranbenda kerja, dengan gerakan ini maka akan mengalir geram yang dihasilkan (Gambar2.5), sehingga satuan f adalah mm/putaran (Farizi Z., dkk., 2014). Gerak makanditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material benda kerja, material pahat, bentukpahat, dan terutama kehalusan permukaan yang diinginkan. Gerak makan biasanyaditentukan dalam hubungannya dengan kedalaman potong (a).

8Gambar 2 . 5 Gerak Makan (f) dan Kedalaman Potong (a)(Sumber : Farizi Z., 2014)Kedalaman potong (a) (depth of cut), adalah dalamnya pahat menusuk bendakerja saat penyayatan atau tebalnya tatal bekas pembubutan (Gambar 2.5) (Aditya S.,dan Mahendra S., 2013). Ketika pahat memotong sedalam a, maka diameter bendakerja akan berkurang dua kali kedalaman a, karena bagian permukaan benda kerjayang dipotong ada di dua sisi, akibat dari benda kerja yang berputar (Widarto, dkk.,2008).Selain dari penurunan rumus parameter proses pembubutan juga dapatditentukan dari material benda kerja dan diameter benda kerja serta material pahat.Berikut adalah tabel pengaruh material terhadap parameter proses pembubutan.Tabel 2.1 Tabel Kecepatan Pemakanan untuk Pahat HSS(Sumber : Mujabirul Khoir, 2011)MaterialPekerjaan KasarPekerjaan Penyelesaianmm/mininch/minmm/mininch/minBaja Mesin0,25 - 0,500,010 - 0,0200,07 - 0,250,003 - 0,010Baja Perkakas0,25 - 0,500,010 - 0,0200,07 - 0,250,003 - 0,010Besi Tuang0,40 - 0,650,015 - 0,0250,13 - 0,300,005 - 0,012Perunggu0,40 - 0,650,015 - 0,0250,13 - 0,300,005 - 0,012Aluminium0,40 - 0,750,015 - 0,0300,13 - 0,250,005 - 0,010

9Tabel 2.2 Pedoman Kecepatan Sayat pada Perkakas Baja Cepat (m/menit)(Sumber : Mujabirul Khoir, 2011)

10Tabel 2.3 Tabel Kecepatan Potong Tabel Kecepatan Potong dan Kedalaman Maksimum(Rekomendasi oleh Light Machines Corporation for the ProLight 3000)(Sumber : Flowers, Diameter (mm) PotongPutar mFinishing9,525 - 12,750,80,202000(Rekomendasi dari12,71 - 19,0550,80,132000Light Machine19,051 - 38,150,80,082000Corporation)Kasar9,525 - 12,750,80,51200012,71 - 19,0550,80,25200019,051 - 38,150,80,152000KuninganFinishing9,525 - 12,750,80,252000(Rekomendasi dari12,71 - 19,0550,80,152000Light Machine19,051 - 38,150,80,082000CorporationKasar9,525 - 12,776,20,56200012,71 - 19,0576,20,36200019,051 - 38,176,20,182000Kayu KerasFinishing9,525 - 12,776,20,512000(Rekomendasi dari12,71 - 19,0576,20,512000J. Flowers)19,051 - 38,176,20,512000Kasar9,525 - 12,7101,61,27200012,71 - 19,05101,61,02200019,051 - 38,1101,60,762000Tabel 2.4 Tabel Kecepatan Potong Untuk Beberapa Jenis Bahan (mm/min)(Sumber : Mujabirul Khoir, 2011)

11Tabel 2.5 Hubungan Diameter BendaKerja, Kecepatan Potong dan PutaranMesin (Lilih, 0202020203040404040404040505050KecepatanPutar (rpm)- 40 1250 - 2500- 40 1050 - 2100- 40 900 - 1800- 40 800 - 1550- 40 700 - 1400- 40 650 - 1250- 70 780 - 1225- 70 900 - 1550- 70 780 - 1400- 70 700 - 1250- 70 625 - 1100- 70 500 - 900- 70 425 - 750- 70 360 - 650- 100 400 - 800- 100 350 - 700- 100 225 - 6502.1.2 Geometri Pahat BubutAlat potong yang baik diperlukan adanya sudut beram (rake angle), sudutbebas (clearance angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle) sesuai denganketentuan, semua ini disebut dengan istilah geometri alat potong. Sesuai denganbahan dan bentuk pisau, geometri alat potong untuk penggunaan setiap jenis logamberbeda (Mujabirul Khoir, 2011). Sudut-sudut pahat HSS dibentuk dengan caradiasah menggunakan mesin gerinda pahat (Tool Grinder Machine). Sedangkan bilapahat tersebut adalah pahat sisipan (insert) yang dipasang pada tempat pahatnya,geometri pahat dapat dilihat pada Gambar 2.7. Selain geometri pahat tersebut pahatbubut bisa juga diidentifikasikan berdasarkan letak sisi potong (cutting edge) yaitupahat tangan kanan (Right-hand tools) dan pahat tangan kiri (Left-hand tools), sepertipada Gambar 2.7 (Widarto, dkk., 2008).

12Gambar 2 . 6 Geometri Pahat Bubut HSS(Sumber : Kalpakjian, 2003)Gambar 2 . 7 Geometri Pahat Bubut Sisipan (Insert), Pahat Tangan Kanan dan Pahat TanganKiri (Sumber : Widarto, 2008)Pahat bubut di atas apabila digunakan untuk proses membubut biasanyadipasang pada pemegang pahat (tool holder). Pemegang pahat tersebut digunakanuntuk memegang pahat dari HSS dengan ujung pahat diusahakan sependek mungkinagar tidak terjadi getaran pada waktu digunakan untuk membubut (Gambar 2.8).Untuk pahat yang berbentuk sisipan (inserts), pahat tersebut dipasang pada tempatpahat yang sesuai, (Gambar 2.9).

13Gambar 2 . 8 Pemegang Pahat HSS, (a) Pahat Alur, (b) Pahat Dalam, (c) Pahat Rata Kanan,(d) Pahat Rata Kiri, dan (e) Pahat Ulir(Sumber : Widarto, 2008)Gambar 2 . 9 (a) Pahat Bubut Sisipan (Insert) dan (b) Pahat Sisipan yang Dipasang padaPemegang Pahat(Sumber : Widarto, 2008)Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometri alat potong untuk penggunaansetiap jenis material berbeda. Berikut adalah tabel sudut pahat untuk berbagaimaterial yang akan mempengaruhi besar sudut-sudut yang terdapat pada pahat.

14Tabel 2.6 Tabel Sudut Pahat Bubut untuk Berbagai Material(Sumber : Mujabirul Khoir, 2011)2.2 Mesin Bubut CNCMesin bubut CNC (Computer Numerically Controlled) merupakan suatupemanfaatan kemajuan teknologi komputer dimana pada mesin bubut CNC terdapatperpaduan teknologi komputer dengan teknologi mekanik. Dengan perpaduanteknologi tersebut mesin bubut CNC dapat melakukan proses bubut dengan lebihteliti, lebih presisi, dan lebih fleksibel. Dengan keuntungan tersebut industri besarpada saat ini banyak menggunakan mesin bubut CNC karena mesin bubut CNCsangan cocok digunakan untuk produksi masal. Selain itu kualitas dan kuantitas yangdibutuhkan konsumen dapat terpenuhi oleh para produsen (Lilih, dkk., 2003).Jadi mesin CNC sendiri dapat diartikan sebagai suatu mesin yang dikontrololeh komputer dengan menggunakan bahasa numerik dimana dengan susunan kodekode yang sudah distandarisasikan dalam kode permesinan CNC mesin dapat bekerjasesuai dengan perintah kode tersebut (Widarto, dkk., 2008).

15Berdasarkan kondisi kerja di lapangan mesin bubut CNC secara garis besardigolongkan menjadi dua, yaitu mesin bubut CNC training unit dan mesin bubutCNC production. Prinsi kerja kedua mesin bubut CNC tersebut pada dasarnya adalahsama. Mesin bubut CNC training unit digunakan untuk latihan-latihan dasarpengoprasian dan pemrograman CNC yang dilengkapi dengan EPS (ExternalProgramming System) dan juga dapat untuk mengerjakan pekerjaan ringan.Sedangkan mesin bubut CNC production digunakan untukproduksi masal,perbedaannya pada mesin ini dilengkapi dengan modifikasi bermacam asesorissesuai dengan keperluan produksinya, misalnya mesin dilengkapi dengan sistimpembuka pintu otomatis, chuck dengan sistim otomatis ataupun hidrolis,pembuangan tatal dan lain-lain (Lilih, dkk., 2003).2.2.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut CNCSecara umum prinsip kerja mesin bubut CNC sama dengan mesin bubutkonvensional. Gerakan dasarnya ke arah melintang dan horisontal dengan sistimkoordinat sumbu X dan Z, dan pada pemakannya benda kerja diletakkan dicekamyang berputar dan dimakan oleh pahat yang diam. Arah gerakan pada mesin bubutCNC diberikan lambang sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadapsumbu putar dan sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar(Widarto, 2008).Sumbu X PositifChuckRevolverSumbu Z NegatifSumbu Z PositifSumbu X NegatifGambar 2 . 10 Gerakan Sumbu Utama Koordinat X dan Z(Sumber : Hilishi, 2015)

162.2.2 Bagian-bangian Utama Mesin Bubut CNCSecara umum mesin bubut CNC terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian-bagianmekanik serta bagian kontrol dan tampilan program.Gambar 2 . 11 Mesin Bubut CNC Leadwell Turning Center(Sumber : Scott Machinery, 2015)2.2.2.1 Bagian MekanikBagian-bagian utama dari bagian mekanik mesin bubut CNC adalah sebagaiberikut :RevolverMotorPenggerak(Sumbu X)EretanSpindleSliding BedMotorUtama(didalam)MotorPenggerak(Sumbu Z)Gambar 2 . 12 Bagian Mekanik mesin Bubut Leadwell Turning Center(Sumber : Scott Machinery, 2015)

17 Motor utamaMotor utama merupakan motor penggerak yang berfungsi untukmemutar spindle utama dimana pada spindle utama tersebut terpasangcekam yang sekaligus akan memutar benda kerja. EretanEretan atau support adalah gerak persumbuan jalannya eretan mesindalam arah memanjang dan melintang sumbu utama (arah sumbu Z dansumbu X). Pada mesin bubut CNC umumnya eretan dibagi menjadidua, yaitu eretan yang memanjang (sumbu X) dan eretan yangmelintang (sumbu Z). Step motorStep motor adalah motor yang berfungsi sebagai penggerak eretan. Padaeretan terdapat gerak memanjang dan gerak melintang, setiap gerakantersebut digerakkan oleh step motor tersendiri. Jadi tiap eretan memilikistep motor masing-masing. RevolverRumah alat potong (revolver atau toolturret) berfungsi sebagai penjepitalat potong. Revolver ini terpasang pada eretan dimana eretan tersebutdigerakan oleh step motor. Jadi revolver dapat digerakkan secaramanual maupun terprogram. CekamCekam berfungsi untuk menjepit benda kerja pada saat prosespemotongan benda kerja. Cekam terhubung pada spindle utama yangjuga terhubung dengan motor utama melalui sabuk. Meja mesinMeja mesin atau sliding bed berfungsi sebagai dudukan eretan. Jadieretan dapat meluncur sepanjang meja mesin baik dalam arahmemanjang atau melintang. Kepala lepasKepala lepas atau tailstock berfungsi sebagai tempat pemasangan senterputar pada saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang.

18Selain itu kepala lepas juga merupakan alat bantu mesin yangdigunakan untuk mengerjakan proses kerja sederhana secara manual,seperti mengebor, dan lain sebagainya.2.2.2.2 Bagian Kontrol atau Pengendali dan Tampilan ProgramBagian kontrol merupakan bak kontrol mesin CNC yang berisikan tomboltobol dan saklar (Lilih, dkk., 2003). Pada mesin Leadwell Turning Center terdapat 2bagian, bagian pertama merupakan bagian kontrol perintah langsung, dimana padabagian ini terdapat tombol- tombol perintah seperti emergency stop, pengaturanspindel, set manual atau set cnc, setting tool dan lain sebagainya. Dan juga terdapatbagian tampilan program, pada bagian ini terdapat monitor untuk tampilan programdan keyboar untuk mengedit program NC. Kedua bagian tersebut langsungmenempel pada mesin CNC.Gambar 2 . 13 Bagian Kontrol dan Tampilan Program mesin CNC Leadwell Turning Center(Sumber: Elisprom, 2015)2.2.3 Pemrograman CNC Turning.Pemrograman pada mesin bubut CNC adalah susunan perintah yang terbuatdari sekumpul blok untuk memberikan masukan pada mesin bubut CNC terhadap apayang harus dikerjakan mesin (Paryanto, 2010).2.2.3.1 Metode PemrogramanSecara garis besar, metode pemrograman mesin bubut CNC dibagi menjadidua, yaitu metode absolut dan inkremental.

19Metode absolut adalah suatu metode pemrograman dimana titik refrensinyatetap, yaitu satu titik dijadikan refrensi untuk semua ukuran berikutnya (Lilih, dkk.,2003). Seperti pada gambar 2.14 terlihat titik pertama adalah titik 0,0 dimana pahatdiletakkan pertama kali. Dan titik pertama adalah titik (-3),0 ; titik kedua adalah titik(-3),(-2,5) ; titik ketiga dan seterusnya mengikuti acuan zero reference point.Gambar 2 . 14 Sistem Koordinat Metode Absolut(Sumber : Paryanto, 2010)Pada metode inkremental titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuanadalah selalu berpindah sesuai dengan titik aktual yang dinyatakan terakhir. Setiapkali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir darigerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahapberikutnya (Kuspriyanto dan Seputro, 2011). Seperti pada gambar 2.15 pada tiaptitik gerakan pahat merupakan titik acuan baru. Dari titik awal (0,0) menuju titik 1dimana titik 1 adalah (-3),0. Titik 1 tersebut menjadi zero reference point barusebagai acuan pahat menuju titik kedua. Hal ini berlaku seterusnya untuk titiklainnya.Gambar 2 . 15 Sistem Koordinat Metode Inkremental(Sumber : Paryanto, 2010)

202.2.3.2 Bahasa PemrogramanBahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok denganmenggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNCterdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk gerakanpersumbuan sesuai bentuk benda kerja (Widarto, 2008).Blok sendiri terdiri dari beberapa kata, sedangkan kata sendiri terdiri dari hurufdan kombinasi angka.Gambar 2 . 16 Blok angka, dan huruf(Sumber : Paryanto, 2010)Dari kata-kata yang tersusun pada program memiliki fungsi masing-masing.Arti dari masing-masing kata tersebut adalah sebagai berikut : Kata pertamaHuruf address N kolom pertama menunjukkan nomor urutan dari blok.Misalnya : N05 adalah langkah kerja kelima Kata keduaHuruf address G dan angka G adalah simbol untuk informasi jalandimana setiap angka punya arti gerakan tertentu.Misalnya : G01 adalah kode perintah untuk gerak pemakanan lurus. Kata ketigaHuruf address M dan angka untuk informasi pengatur atau informasitambahan. Setiap angka punya fungsi tertentu.

21Misalnya : M03 adalah kode perintah untuk spindle utama agar berputarsearah jarum jam. Kata keempatHuruf address X dan angka X berarti gerakan dari tool pada sumbu Xsejauh angka yang diberikan.Misalnya : X125 adalah kode perintah untuk tool bergerak sejauh 125pada sumbu X Kata kelimaHuruf address Z dan angka Z berarti gerakan dari tool pada sumbu Zsejauh angka yang diberikan.Misalnya : Z125 adalah kode perintah untuk tool bergerak sejauh 125pada sumbu Z. Kata keenamHuruf address F dan angka F yang berarti besar feeding yang diberikan.Misalnya : F95 adalah kode perintah untuk besar asutan yaitu 95mm/menit. Kata ketujuhHuruf address H dan angka dengan address H pengendali diberiinformasi tentang pembagian pemotongan, lebar pahat untuk fungsi Gdan M tertentu.Misalnya : H 1 adalah kode perintah untuk tebal sayatan pahat tiappemotongan sebesar 1. Kata kedelapanHuruf address I dan angka I adalah address koordinat titikpusatlingkaran dalam arah sumbu X pada masukan fungsi G02 dan G03.Misalnya : I 25 adalah kode keterangan untuk titik pusat lingkaran padakoordinat sumbu X adalah 25. Kata kesembilanHuruf address K dan angka K adalah address koordinat titik pusatlingkaran dalam arah sumbu Z pada masukan fungsi G02 dan G03.Misalnya : K 25 adalah kode keterangan untuk titik pusat lingkaranpada koordinat sumbu Z adalah 25.

22 Kata kesepuluhHuruf address L dan angka dengan address L dimasukkan nomor blok.Oleh karena itu, fungsi G25 dan G27 harus melompat.Misalnya : L 80 berarti setelah kursor sampai pada blok nomorselanjutnya dilanjutkan langsung ke blok nomor 80. Kata kesebelasHuruf address K dan angka dengan address K dinyatakan kisar ulirpada fungsi G33 dan G78.Misalnya : K1 berarti kisar ulir adalah 1. Kata kedua belasHuruf addre

Secara umum terdapat beberapa gerakan utama pada mesin bubut. Yang pertama yaitu gerakan pemakanan dengan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja . karena bagian permukaan benda kerja yang dipotong ada di dua sisi, akibat dari benda kerja yang berputar (Widarto, dkk., . 2.2 Mesin Bubut CNC Mesin bubut CNC (Computer Numerically Controlled .

Related Documents:

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

1. Mampu menjelaskan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta konsep dasar statistika (C3). 2. Mampu menerapkan teori dasar matematika, teori dasar matematika terapan, konsep dasar algoritma dan pemrograman serta kons

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

2.3 Dasar Teori Dasar teori merupakan teori pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Teori tersebut dapat bersumber dari buku, artikel maupun jurnal. Teori-teori yang dipelajari menjadi pedoman untuk dapat memperoleh hasil audit sistem informasi akuntansi dan keuangan dengan tepat. 2.3.1 Metode Penelitian

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata β€œOios atau Oiuku” dan β€œNomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem