KARAKTERISASI DAN POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH SAWITOleh:Netty KamalAbstrakKelapa Sawit merupakan salah satu tanaman budidaya penghasil minyak nabati berupa Crude Plam Oil (CPO),sangat banyak ditanam dalam perkebunan di Indonesia terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi danPapua. Selain menghasilkan Crude Palm Oil (CPO), dalam proses pengolahan kelapa sawit selain menghasilkanCPO juga menghasilkan limbah sangat banyak Diketahui untuk 1 ton kelapa sawit akan mampu menghasilkanlimbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebanyak 23% atau 230 kg, limbah cangkang (Shell) sebanyak6,5% atau 65 kg, wet decanter solid (lumpur sawit) 4 % atau 40 kg, serabut (Fiber) 13% atau 130 kg serta limbahcair sebanyak 50% (Mandirim 2012).Dari ke empat limbah padat tersebut limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dihasilkan jumlahnya cukupbesar yaitu sekitar 126.317,54 ton/tahun (Mandiri, 2012), namun pemanfaatannya masih terbatas, sementara inihanya dibakar dan sebagian dihamparkan pada lahan kosong sebagai mulsa/pupuk, di kawasan sekitar pabrik.Dari penelitian pemanfaatan limbah, diketahui tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki potensi besar untukdijadikan bahan bakar nabati (BBN). TKKS bisa diolah menjadi bioetanol dan bahan bakar pembangkit listrik tenagabiomasa (PLT Biomassa). Hasil uji laboratorium terhadap limbah TKKS di Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel,Provinsi Papua memiliki jumlah kalor sebesar 4.492,7436 kalori/g (4.492,7436 Kkal/kg) atau 18.719,4656 joule/gserta mengandung pati 11,550 % bb dan mengandung selullosa 41,392 % bb, sangat cocok untuk dijadikan menjadidua jenis bahan bakar tersebut (Lab. Kimia ITB, 2010). Bahkan TKKS hasil perhitungan akan dapat membangkitkanlistrik sebesat 7,33 MW.Kata Kunci: Limbah, TKKS, Cangkang (Shell), CPO, PLT Biomassa.1. PENDAHULUANPenggunaan energi fosil sebagai contoh minyak bumi,gas, dan batubara selalu akan memunculkan isupencemaran lingkungan, berupa emisi CO2 danpemanasan global. Gas rumah kaca sepertikarbondioksida (CO2), metana (CH4), dan NO2membentuk lapisan di atmosfir yang dapat menahanpanas yang akan keluar dari bumi sehinggamenyebabkan atmosfir bumi semakin panas(pemanasan global).Selain CO2, penggunaan bahan bakar fosil jugamenghasilkan emisi polutan seperti CO, NO, SO2, VOC,POP, PAH, partikulat, logam beracun (Cd, Hg, As, dll.)ke udara. Kepedulian terhadap permasalahanpermasalahan di atas mendorong keluarnya kebijakanpengurangan konsumsi bahan bakar fosil danpeningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT)yang dituangkan dalam bentuk sasaran bauran energiprimer nasional 2025 sebagaimana diilustrasikan padaGambar 1.Upaya untuk memenuhi target bauran energi nasionaltersebut diantaranya adalah penggalakkan penggunaanbiomassa sebagai sumber energi. Biomassa merupakanbentuk EBT yang tersedia dalam jumlah besar. Banyakdihasilkan di Indonesia diantaranya adalah dari tandankosong sawit, tongkol jagung, dan sekam padi.Berdasarkan data Departemen Pertanian, pada tahun2008 produksi kelapa sawit Indonesia mencapai 18 jutaton.Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Limbah Sawit (Netty Kamal)61
7)8)pembangkit listrik) atau pupuk sejak prosespenanganan sampai menjadi produk.Memilih teknologi proses pembuatan bahanbakar nabati (BBN)/biomass, bioetanol, biogas,biomassa , bahan bakar pembangkit listrik yangefisien dan efektif sesuai dengan a di sekitar pbrik/kebun sawit dapatberpartisipasi untuk membangun daerah sendirilepas dari ketergantungan terhadap energi listrikserta energi bahan bakar minyak (BBM).Gambar 1 Target bauran energi nasional 2025, (Sumber:Blueprint Energi Nasional 2005-2025)3.Dari produksi tersebut dihasilkan limbah tandan kosongsebanyak (22-23) % atau sekitar 4 juta ton. dan tersebardi area perkebunan seluas 4 juta hektar.3.1 Potensi Limbah Kelapa Sawit2.MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan dari kajian adalah memberikan gam-baran serta pandangan beberapa hal berikut :1)Pemanfaatan potensi sumber daya khususberupa bahan nabati (bahan bakar pembangkitistrik, bioetanol, biodiesel) untuk kesejahteraandan kebutuhan masyarakat.2)Mendukung pemerintah dalam mencarienergi alternatif dari bahan bakar nabati (BBN)yang ramah lingkungan serta mengurangiketergantungan akan energi listrik dan energikonvensional bahan bakar dari fosil (solar,premium, minyak tanah).3)Mendukung pengurangan efek rumah kacadengan Go Green/renewable energi atau energiterbarukan yang ramah lingkungan.Memanfaatkan potensi limbah yang dihasilkanoleh pabrik minyak kelapa sawit atau CPO(crude palm oil) agar menjadi lebih bermanfaatdan mempunyai nilai tambah (value added) danmanfaat bagi kehidupan masyarakat.Memberikan masukan atas pemanfaatan limbahkelapa sawit dari segi tingkat kelayakan teknis,kelayakan ekonomis dan finansial untukdimanfaat sebagai sumber bahan bakar terkaitMemberikan gambaran tentang teknologipengolahan dengan memanfaatkan tandankosong kelapa sawit (TKKS), cangkang, serat,wet decanter solid, serta limbah cair menjadiBBN (biomass/bioetanol/biogas /bahan bakar4)5)6)62KARAKTERISASI DAN POTENSILIMBAH KELAPA SAWITTandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki potensibesar menjadi sumber biomassa selulosa dengankelimpahan cukup tinggi dan sifatnya yang terbarukan.TKKS merupakan hasil samping dari pengolahanminyak kelapa sawit yang pemanfaatannya masihterbatas sebagai pupuk, dan media bagi pertumbuhanjamur serta tanaman. Limbah kelapa sawit jumlahnyasangat melimpah, setiap pengolahan 1 ton TBS(Tandan Buah Segar) akan dihasilkan TKKS (TandanKosong Kelapa Sawit) sebanyak 23% TKKS atausebanyak 230 kg TKKS.Data bahwasanya sebuah pabrik dengan kapasitaspengolahan 12,7 juta ton/jam, waktu operasi selama 1jam, maka akan dihasilkan sebanyak 2,3 juta ton TKKS.Total limbah TKKS seluruh Indonesia, 2004diperkirakan mencapai 18,2 juta ton. Disimpulkanmemproduksi bioetanol berbahan baku limbah kelapasawit layak diusahakan karena tingkat keuntunganmencapai 75 % (http://pengolahan-limbah/sawit).Data dari (Ditjen Perkebunan, 2006) tersebutmenginformasikan bahwa perkebunan kelapa sawit saatini menempati wilayah sangat luas, yaitu berkembang di18 propinsi.Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Limbah Sawit (Netty Kamal)
Tabel 1 Sebaran Areal Perkebunan dan Produksi KelapaSawit di Indonesia Tahun 2005Luas Areal 2002PerkebunanBesarNegaraSumber : Ditjen Perkebunan, 20063.2Sawit Mentah/Crude Palm Oil (CPO) dan minyak intiSawit (Kernel Inti sawit), sedangkan limbah yangdihasilkan adalah sebagai berikut : Limbah ini dapat dihasilkan dari tandan brondolan yaitutandan buah segar yang terlalu matang yang buahnyaterlepas dari tandannya saat masih berada diperkebunan/di kebun, keadaan tandannya kering sertadi pabrik pengolahan kelapa sawit adalah hasil prosessterilising dan thresing dengan keadaan tandan basah.Berdasarkan literatur yang ada kandungan tandankosongkelapa sawit (TKKS) mengandung Selulosa 41,3%46,5% (C6H10O5)n, Hemi Selulosa 25,3%-32,5% danmengandung lignin 27,6%-32,5%.Jenis dan Potensi Limbah Kelapa Sawit DariJenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalahberupa limbah padat, terdiri dari tandan kosong, pelepah,cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair terjadipada in house keeping pada pengolahan CPO (CrudePalm Oil).Limbah yang terjadi pada generasi pertama baik itulimbah padat atau cair setelah diproses menjadi suatuproduk yang akan menyisakan limbah generasiberikutnya dan limbah generasi kedua ini juga dapatdimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilaitambah.Diantara potensi limbah dapat dimanfaatkan sebagaisumber unsur hara yang mampu menggantikan pupuksintetis (Urea, TSP dan lain-lain). Pemanfaatan limbahbaik padat maupun cair secara umum dapat dilakukanmelalui proses pengolahan yang dapat dibedakandalam tiga proses yakni ; proses kimia, proses fisikaserta proses biologi.Dari literatur diketahui persentase Tankos/TKKSterhadap TBS sekitar 20% dan setiap ton Tankosmengandung unsur hara N, P, K, dan Mg berturut-turutsetara dengan 3 Kg Urea; 0,6 Kg CIRP; 12 Kg MOP;dan 2 Kg Kieserit.3.3Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)Karakteristik Tiap Jenis Limbah KelapaSawitDalam proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) diPabrik Kelapa Sawit selalu menghasilkan produk danlimbah. Adapun produk yang dihasilkan yaitu MinyakGambar 2 Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Cangkang (Shell)Cangkang merupakan limbah dihasilkan daripemrosesan kernel inti sawit dengan bentuk sepertitempurung kelapa, mempunyai kalor 3500 kkal/kg-4100kkal/kg.Gambar 3 Cangkang (Shell) Serabut (Fiber)Serat merupakan limbah sisa perasan buah sawitberupa serabut seperti benang. Bahan ini mengandungprotein kasar sekitar 4% dan serat kasar 36% (lignin26%) serta mempunyai kalor 2637kkal/kg-3998kkal/kg.Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Limbah Sawit (Netty Kamal)63
Limbah CairHampir seluruh air buangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)mengandung bahan organik yang dapat menyebabkndegradasi kualitas air dan pencemarn. Oleh karenanyadalam pengelolaan limbah perlu diketahui karakteristiklimbah tersebut, sebagai contoh yaitu :Sumber: PT. Korindo Group – Jair, 2012Gambar 4 Penimbunan Serabut (Fiber)Dari hasil uji laboratorium nilai kalor sampel untuksampel Serabut, Cangkang dan Tandan Kosong KelapaSawit yang diambil dari dapat dilihat pada Tabel 2berikut:Tabel 2. Hasil uji laboratorium untuk menilai kalor sampellimbah sawitNo123SampelSerabut Kelapa SawitTandan KosongCangkang KelapaNilai i umber: Laboratorium Kimia Fisik Institut Teknologi Bandung,2012) Efisiensi pabrik kelapa sawit dapat ditingkatkan denganpemakaian Decanter yang hanya menghasilkan limbahcair sekitar 0,3-0,4 ton untuk setiap 1 ton TBS yangdiolah, sehingga limbah cair yang dihasilkan dapatditekan hanya 24 ton/jam atau 1,667 m3 per 1 ton CPOyang dihasilkan. Limbah cair yang akan dihasilkan dariseluruh proses produksi minyak kelapa sawit dandiperkirakan maksimal mencapai 60% dari seluruhtandan buah segar yang diolah. Hasil penelitian (DirjenPertanian, 2006) terhadap beberapa PKS milik PTK(dianggap mewakili PKS pada umumnya) oleh BankDunia, diketahui bahwa kualitas limbah cair (inlet) yangdihasilkan berpotensi mencemari badan air penerimalimbah seperti pada Tabel 4 berikut.Tabel 4 Kualitas limbah cair (inlet) Pabrik Kelapa SawitWet Decanter Solid (Lumpur Sawit)No.Dalam proses pengolahan minyak sawit (CPO)dihasilkan limbah cair sangat banyak, yaitu sekitar 2,5m3/ton CPO yang dihasilkan. Limbah ini mengandungbahan pencemar sangat tinggi, yaitu. ‘biochemicaloxygen demand’ (BOD) sekitar 20.000-60.000 mg/l(Wenten, 2004). Pengurangan bahan padatan daricairan ini dilakukan dengan menggunakan suatu alatdecanter, yang menghasilkan solid ‘decanter ataulumpur sawit.Bahan padatan ini berbentuk seperti lumpur, dengankandungan air sekitar 75%, protein kasar 11,14% danlemak kasar 10,14%.LIMBAH CAIRPARAMETERBAKU MUTUSAT.LINGKUNGANKISARANRATA-RATA MENLH1 BODmg/l8.200 - 35.000 21.2802 CODmg/l15.103 - 65.100 34.7205003 TSS4 Nitrogen Total5 Minyak danLemak6 PHmg/lmg/lmg/I-1.330 - 50.70031.17012 – 12641190 - 14.7203.07530020303,3 - 4,66–94.0250Sumber: Dirjen Pertanian, 2006Uji laboratorium contoh limbah (Gambar 5) yang diambilsebagaimana Tabel 5 berikut:Tabel 5 Hasil Uji Laboratorium Limbah Cair Hasil Pabrik SawirKandungan air yang cukup tinggi, menyebabkan bahanini mudah busuk. Apabila dibiarkan di lapangan bebasdalam waktu sekitar 2 hari, bahan ini terlihat ditumbuhioleh jamur yang berwarna kekuningan.Apabila dikeringkan, lumpur sawit berwarna kecoklatandan terasa sangat kasar dan keras.NoParameterAnalisisSatuanHasil Analisis123456BODCOD*TSSMinyak & 080165017610,677,49282,5Sumber: Lab. Kualitas Air ITB, 201264Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Limbah Sawit (Netty Kamal)
atas: tandan kosong kelapa sawit (TKKS), Cangkang(shell) dan Serabut (fiber) secara keseluruhan dapatdijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu dijadikanenergi terbarukan contohnya bioetanol, biodiesel dansebagai bahan bakar pembangkit listrik tenagaBiomassa (PLTB).Gambar 5 Limbah Cair dari Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Limbah PadatKandungan hara spesifik terhadap Iimbah padat pabrikkeIapa sawit secara keseIuruhan dapat diIihat padaTabeI 6 berikut :Tabel 6 Kandungan hara Iimbah Kelapa SawitKandungan atas dasar % berat keringNo Limbah KelapaSawitNPKMgCaPatiSelullosa1TKKS1,307 0,095 0,311 0,104 0,21311,550 41,3922Serat BonggolTKKS1,314 0,062 0,521 0,092 0,1731,0783Buah Berondolan1,301 0,271 0,311 0,354 0,74247,43012,347 12,357Kandungan hara daIam abu hasiI pembakaran tandankosong dan serat serta cangkang dapat diIihat padaTabeI 9: Sedangkan hasil uji laboratorium terhadapcontoh limbah padat dari PT. Korindo-Group, Jair,Kabupaten Boven Digoel , 2012 pada Tabel 10.Tabel 7 Hasil Uji Kandungan Hara Terhadap Limbah Padathasil Pabrik Kelapa Sawit PT. KorindoLimbah KelapaSawitKandungan atas dasar % berat keringNPKMgCa1Batang n KosongSerat 1106Cangkang0,3300,0100,0900,0200,020Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium Tek. Pangan- Unpas - Bandung2012)4.Melihat peluang dan potensi sumber daya alam yangdimiliki Kabupaten Boven Digoel khususnya Distrik Jairyang mempunyai potensi limbah kelapa sawit.Didasarkan pada latar belakang permasalah makalimbah kelapa sawit ddi daerah Jair bisa dimanfaatkanuntuk sumber tenaga listrik.- BioetanolSumber: Dirjen Pertanian, 2006No.Presiden RI, Susilo Bambang Yodhoyono telahmengeluarkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006mengenai penyediaan dan pemanfaatan BBN (biofuel)sebagai bahan bakar alternatif. BBN mempunyaibeberapa keunggulan daripada bahan bakar fosil diantaranya adalah bahan bakar nabati lebih ramahlingkungan, tidak menimbulkan polusi, murah, dandapat diperbaharui.PEMANFAATAN LIMBAH SAWITBerdasakan studi literatur yang ada, bahwa limbahkelapa sawit dapat berupa limbah kering yang terdiriUntuk pembuatan bioetanol limbah yang digunakan darihasil proses pengolahan kelapa sawit yaitu tandankosong kelapa Sawit (TKKS) berdasarkan literatur danhasil analisis laboratorium yang sudah ada, tandankosong kelapa sawit ini banyak mengandung Selulosasebesar 41,30% s/d 46,50%, Hemicellulose 25,3% s/d33,8% dan mengandung lignin sebanyak 27,60% s/d32,50% serta mengadung glukosa.Sedangkan untuk sampel TKKS dari PT. Korindo-GroupHasil analisis uji laboratorium dihasilkan Selulosasebesar 41,392% s/d 47,430%, Pati 11,550%, Glukosa0,022 % s/d 0,024%. Kandungan Selulosa, Pati, danGlukosa lebih besar dari literatur, dengan hasil tersebutmaka sampel TKKS sangat layak untuk dijadikanbioetanol.Adapun proses pembuatan pada dasarnya merupakanproses fermentasi yang merubah glukosa atau patiyang enzim amilase kemudian selanjutnya adalahproses hidrolisis pada unit mesin hidrolisa sesudah ituada proses inokulum (pengedapan) selama beberapajam sebelum enzim amilase difermentasi pada unitfermentasi selama beberapa hari kemudian dilakukandestilasi yaitu pemisahan kadar air dari kadar etanolpada unit destlasi dan untuk meningkatkan persen (%)kadar etanol menjadi lebih tinggi dilakukan prosesdehidrasi pada unit destilasi.Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Limbah Sawit (Netty Kamal)65
Berdasar data literatur dan hasil uji laboratorium yangtelah dilakukan terhadap contoh yang diambil dariPabrik sawit Korindo – Jair, disimpulkan dapatdiproduksi bioetanol sebagai pengganti bahan bakarminyak serta sebagai bahan bakar pembangkit ListrikTenagaBioetanol.-Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga UapUntuk bahan bakar pembangkit tenaga Uap (PLTU)limbah yang digunakan berupa tandan kosong kelapasawit (TKKS), Cangkang (Shell) serta Serabut (Fiber)yang sudah sudah kering dengan kadar air maksimum6,6%.Adapun kalori yang terkandung pada masing-masingsampel limbah hasil uji laboratorium yang sudahterlebih dahulu diolah yaitu:1)2)3)-Cangkangmengandung kalorisebesar5.656,7127 kkal/kgSerabut mengandung kalori sebesar 4.875,7857kkal/kgTandan kosong kelapa sawit mengandungkalori sebesar 4.492,7436 kkal/kgBiodieselLimbah cair yang dihasilkan terutama limbah cair yanglangsung diambil dari pipa pembuangan (kondisi panas400C s/d 50 0C ) masih mengandung lemak/CPO parit.(129 mg/l) Dengan demikian sampel limbah cair di PT.Korindo Group di Jair, bisa dimanfaatkan pada PLTD.biodiesel.Ada beberapa proses pengolahan biodiesel berbasisCPO parit, di antaranya adalah esterifikasi dantransesterifikasi yang termasuk dalam prosesalkoholisis. Proses esterifikasi dilakukan cukup dengansatu tahap untuk menghilangkan kadar FFA berlebih didalam CPO parit sedangkan proses transesterifikasidilakukan dengan dua tahap karena tahap pertamatransesterifikasi masih menyisakan jumlah trigliseridayang cukup banyak pada akhir reaksi yang dikenaltransesterifikasi I.Sebelum melakukan reaksi esterifikasi, CPO parit yangakan direaksikan terlebih dahulu dimasukkan ke dalamsentrifuse untuk memisahkan kotoran padat (total solid)dan air dari CPO parit sehingga tidak mengganggureaksi esterifikasi nantinya.Proses esterifikasi yaitu mereaksikan methanol(CH3OH) dengan CPO parit dengan bantuan katalis66asam yaitu asam sulfat (H2SO4). Dalam pencampuranini, asam lemak bebas akan bereaksi dengan methanolmembentuk ester. Pencampuran ini menggunakanperbandingan rasio molar antara FFA dan methanolyaitu 1 : 20, dengan jumlah katalis asam sulfat yangdigunakan adalah 0,2% dari FFA (Warta PPKS, 2008).Kadar methanol yang digunakan adalah 98% (% b)sedangkan kadar asam sulfat yaitu 97%. Reaksiberlangsung selama 1 jam pada suhu 63 0C dengankonversi 98% (Warta PPKS, 2008). Kemudian sebelumdiumpankan ke reaktor transesterifikasi, hasil reaksidipisahkan dalam sentrifuse selama 15 menit. Lapisanester, trigliserida, dan FFA sisa diumpankan ke reaktortransesterifikasi sedangkan air, methanol sisa, dankatalis diumpankan ke methanol recovery.Pada proses transesterifikasi I dan II prinsip kerjanyasama yaitu mencampurkan kalium hidroksida (KOH)dan metanol (CH3OH) dengan hasil reaksi yangdilakukan pada esterifikasi. Proses transesterifikasimelibatkan reaksi antara trigliserida dengan methanolmembentuk metil ester. Adapun perbandingan rasiomolar trigliserida dengan methanol adalah 1 : 6 danjumlah katalis yang digunakan adalah 1% daritrigliserida (Warta PPKS, 2008). Kadar KOH yangdigunakan untuk reaksi ini adalah 99% (% b) yang biasadijual di pasar-pasar bahan kimia. Semakin tinggikemurnian dari bahan yang digunakan akanmeningkatkan hasil yang dicapai dengan kualitas yangtinggi pula.Keadaan ini berhubungan erat dengan kadar air padareaksi transesterifikasi. Adanya air dalam reaksi akanmengganggu jalannya reaksi transesterifikasi. Lamareaksi transesterifikasi adalah 1 jam, suhu 630C denganyield 98% (Warta PPKS, 2008).Hasil reaksi transesterifikasi I dimasukkan terlebihdahulu ke sentrifuse sebelum diumpankan ke reaktortransesterifikasi II. Di sini terjadi lagi pemisahan antaralapisan atas berupa metil ester, sisa FFA, sisatrigliserida, dan sisa metanol dengan lapisan bawahyaitu gliserol, air, dan katalis asam maupun basa.Kemudian proses dilanjutkan ke tahap pencucianbiodiesel. Temperatur air pencucian yang digunakansekitar 60 C dan jumlah air yang digunakan 30% darimetil ester yang akan dicuci.Tujuan pencucian itu sendiri adalah agar senyawa yangtidak diperlukan (sisa gliserol, sisa metanol, dan lainlain) larut dalam air. Kemudian hasil pencuciandimasukkan ke dalam centrifuge untuk memisahkan airdan metal ester berdasarkan berat jenisnya.Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan
Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah berupa limbah padat, terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair terjadi pada in house keeping pada pengolahan CPO (Crude Palm Oil). Limbah yang terjadi pada generasi pertama baik itu limbah padat atau cair setelah diproses menjadi suatu
Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .
2.2 Limbah Cair Domestik (Air Limbah) 14 2.2.1 Pengelolaan Air Limbah 16 . Prediksi Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010 dan Proyeksinya s.d 2020 37 . Adapun kontribusi limbah padat domestik atau sampah adalah sebesar 0,022 Gigaton CO 2(eq), limbah
Limbah Rumah Sakit digolongkan menjadi 2 : 1. Limbah Klinis Limbah yang berasal dari pelayanan medis (Ruang Tindakan, Lab, Dsb) 2. Limbah Non Klinis Limbah Berasal dari kegiatan non medis (Dapur, perkantoran dsb) Limbah cair rumah sakit sumbernya antara lain -
pengelolaan limbah medis dan respons pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut. Sumber Penghasil Limbah Medis Covid-19 Limbah medis terdiri dari fase cair dan padat. Namun limbah medis cair dihasilkan terbatas pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) sehingga penanganannya dapat
Limbah cair Rumah Sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari ruangan-ruangan atau unit di Rumah Sakit yang kemungkinan mengandung mikro organisme, bahan kimia beracun dan radio aktif. - Limbah klinis Limbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gizi, "Veteranary", Fa
a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng
A. Pengertian Limbah Rumah Sakit . 1. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dati kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. 2. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terditi d
The Adventures of Tom Sawyer 4 of 353 She went to the open door and stood in it and looked out among the tomato vines and ‘jimpson’ weeds that constituted the garden. No Tom. So she lifted up her voice at an angle calculated for distance and shouted: ‘Y-o-u-u TOM!’ There was a slight noise behind her and she turned just