ETIKA BISNIS DALAM E-COMMERCE Abstrak

3y ago
43 Views
2 Downloads
453.61 KB
21 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

ETIKA BISNIS DALAM E-COMMERCEAbstrakGlobalization and free trade supported by advances in telecommunications andinformatics technologies have provided wider space. This shows that in Indonesiaalso gives a good impact for the economy with the advances in technology.Therefore, this technological advancement needs to be supported by the existenceof business ethics that have principles that can create trust to consumers so as toprovide wider space to the fulfillment of the quality of goods / services inaccordance with the desires and capabilities of consumers. Currently it takesbusiness ethics in e-commerce to minimize losses experienced by both parties in ecommerce transactions. The existence of business ethics in e-commerce, consumerscan make transactions without hesitation, and can minimize the fraud that oftenoccurs in e-commerce transactions.Kunci: E-commerce, Etika Bisnis, Kepercayaan, KonsumenLatar BelakangEtika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta ethos)berarti ‘adat istiadat’ atau ‘kebiasaan’. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengankebiasaaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatumasyarakat atau kelompok masyarakat.1 Etika berbeda dengan hukum, aturan,maupun regulasi dimana hukum dan regulasi jelas aturan main dan sanksinya ataudengan kata lain hukum atau regulasi adalah etika yang sudah diformalkan sepertiUndang-undang, dan lain-lain. Jika melanggar hukum, sanksinya jelas berupapidana atau perdata sedangkan melanggar etika sanksinya tidak jelas atau hanyasanksi moral semata. Sehingga pada kenyataannya sering etika tidak begitudiperhatikan.Namun dalam perkembangannya etika sangat mempengaruhi kehidupanmanusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya1Sonny Keraf, 2010, Etika Lingkungan Hidup, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara85

melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Artinya etika membantu manusia untukmengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika padaakhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yangperlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika dapatditerapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita. Ini berarti etika berkaitandengan nilai-nilai, tata cara berperilaku yang baik, dan kebiasaan seseorang yangtelah diwariskan dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya. Era Globalisasisekarang ini dengan berbagai perkembangan Teknologi dan Informasi yang majudengan pesat sering kali tidak memperhatikan etika-etika lagi sehingga banyaksekali terjadi permasalahan yang timbul khususnya dalam perkembangan teknologidan informasi dalam dunia bisnis.Dunia bisnis juga memerlukan etika selain hukum yang sudah berlaku didalam nya. Mengapa bisnis juga memerlukan etika sebab dalam kegiatan bisnisharus mempertimbangkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. 2Dalam jangka pendek, bisnis yang tidak memperhatikan etika bisnis bisa jadi akandapat keuntungan tetapi dalam jangka panjang biasanya bermasalah danmendapatkan sanksi moral dari masyarakat. Dengan kata lain jika memang maumendapatkan keuntungan, sering kita harus melupakan dan melanggar etika. Bisnisyang menganut prinsip hanya menguntungkan diri sendiri tanpa harus memikirkankerugian dari orang lain dan melanggar etika biasanya disebut dengan teleologis.Sedangkan bisnis yang menganut prinsip mana untung akan mengikuti pada prinsipyang benar serta kewajiban moral disebut deontologis.2K. Bertens, 2000, Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Etika bisnis yang berkembang di era globalisasi saat ini sudah terkikisdengan adanya kemajuan teknologi yang telah memberikan ruang gerak yang lebihluas. Maka dapat dikatakan etika adalah semua norma atau “aturan” umum yangharus diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yangluhur dan perbuatan yang baik. Adanya kemajuan teknologi telekomunikasi daninformatika tersebut seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya guna memberikandampak perekonomian yang lebih baik. Perdagangan teknologi telekomunikasi daninformatika yang biasa disebut dengan e-commerce tersebut membuat para patanuntukmengembangkan sayapnya agar dapat merambah bisnis yang lebih besar. Hal iniharus didukung upaya pemerintah agar menimbulkan kepercayaan bagi konsumendalam melakukan transaksi e-commerce.Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat. Bisnis dilakukan antaramanusia yang satu dengan manusia lainnya dan menyangkut hubungan tersebut.Sebagai manusia, bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampumemberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya. Bisnis adalahkegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya makasuatu kegiatan bisnis akan berkembang sebab memiliki relasi yang dapat dipercayadan mempercayai. Sehingga etika dibutuhkan untuk semakin menumbuhkan danmemperkuat rasa saling percaya tersebut. Praktik usaha yang tidak etis dapatmengurangi produktifitas dan mengekang efisiensi dalam bisnis. Kegiatan bisnisyang makin merebak baik di dalam maupun di luar negeri telah menimbulkantantangan baru yaitu adanya tuntutan kehidupan bisnis di banyak negara di dunia.Transparansi yang dituntut oleh ekonomi global, kita hanya bisa survive jika

mampu bersaing. Untuk bersaing harus ada daya saing yang dihasilkan olehproduktivitas dan efisiensi. Untuk itu pula, diperlukan etika dalam berusaha atauyang dikenal dengan etika bisnis karena praktik berusaha yang tidak etis dapatmengurangi produktivitas dan mengekang efisiensi dalam berbisnis.Kenyataan yang terjadi saat ini banyak sekali konsumen yang sudahmelakukan transaksi tersebut dengan sebuah kepercayaan bahwa apa yang dibelidan diharapkan dari sebuah barang atau jasa tersebut dapat digunakan sesuai denganapa yang diharapkan. Namun disisi lain banyak konsumen ternyata dikecewakan.Padahal modal utama bagi bisnis e-commerce tersebut adalah pada kepercayaankonsumen kepada pelaku usaha. Mengingat bisnis e-commerce modal utamanyaadalah kepercayaan maka diperlukan etika bisnis dalam menjalankan bisnistersebut.Etika bisnis dalam e-commerce memperlihatkan bahwa diperlukannyaprinsip-prinsip yang jelas sehingga dapat membangun bisnis dalam e-commercelebih dipercaya khususnya dalam hal ini adalah membangun kepercayaan (trust)konsumen melalui etika bisnis.1.1. Etika dalam transaksi e-commerceKemajuan teknologi membuat orang lebih berkreasi dalam dunia bisnis. Inidibuktikan dengan adanya e-commerce, yang mana melakukan jual beli secaraonline. Manusia bisa membeli barang disaat yang dibutuhkan juga dapatmembelinya dimanapun berada.Walapun dengan adanya kemajuan teknologi dan kecanggihan sepertisekarang, namun tetap ada yang harus diperhatikan yaitu etika bisnis dalam e-

commerce. Mengapa hal ini sangat penting untuk diperhatikan sebab etika bisnisyang dijalankan dalam perdagangan konvensional pun mengalami banyak kendaladan permasalahan. Apalagi dibandingkan dengan perdagangan modern yangmempunyai karakteristik tertentu yaitu tidak bertemunya antara penjual danpembeli.Kemajuan teknologi pada masa sekarang ini, secara otomatis memacuperkembangan dalam dinamika kehidupan masyarakat. Dengan hadirnya teknologiterbaru membuat masyarakat semakin menginginkan kemudahan dan kecepatanakses dalam menjalankan aktifitas kehidupan. E-commerce hadir menjadi salah satuteknologi perdagangan yang baru. Hadirnya teknologi yang baru tersebut seringkalidigunakan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan sepihak dan tidakbertanggungjawab. Pihak-pihak yang ingin melakukan keuntungan sepihak dantidak bertanggung jawab tersebut cenderung mengarah ke suatu bentuk kejahatanyaitu penipuan. Penipuan ini terjadi berawal dari kebiasaan dan cara atau prosedurpelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu untuk menjalankan bisnisyang berkelanjutan diperlukan upaya pelaku usaha agar memperoleh kepercayaandari konsumen dalam transaksi e-commerce.Kepercayaan merupakan modal utama dalam melakukan transaksi ecommerce sebab perdagangan secara elektronik ini tidak bertemu antara penjualdan pembeli. Maka dari itu transaksi e-commerce dalam menjual barang dan/ataujasa tidak memperlihatkan terlebih dahulu kondisi barang yang dijual kepadakonsumen. Keadaan ini memberi kesempatan kepada pelaku usaha untuk menjualbarang dan jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan.Bahkan dalam hal tersebut, konsumen juga tidak mengetahui kredibilitas pelaku

usaha yang menjual barang dan/atau jasa. Maka dibutuhkan kepercayaan konsumenyang tinggi dalam membeli sebuah barang dan/atau jasa.Kepercayaan yang tinggi tersebut harus didukung dengan etika bisnis yangharus diterapkan oleh setiap pelaku usaha. Setiap pelaku usaha dalam transaksi ecommerce harus menyadari bahwa etika bisnis diperlukan untuk bisa menjadi bisnisyang berkelanjutan. Transaksi e-commerce akan memperlihatkan reputasi yangbaik pada konsumennya apabila pelaku usaha menjalankan etika bisnis denganbaik.Prinsip etika bisnis yang baik seperti menurut salah satu sumber yangpenulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurut Keraf diantaranya adalah3:1. Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusiauntuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secaraotonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan danbertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanyatanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputitanggungjawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen,pemerintah, dan masyarakat.2. Prinsip kejujuranKejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena menjaminkelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek kejujurandalam kegiatan bisnis antara lain adalah :a. Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga yangsesuai dengan kualitas barang yang di jual atau ditawarkan tersebut.3Sonny Keraf, 2010, Etika Lingkungan Hidup, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, hlm.71-75

b.Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerjaantar pemimpin dengan pekerja.c. Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjiankontrak, jual-beli maupun perjanjian-perjanjian yang lain.3. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahatBerbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (non malefience)merupakan prinsip moral untuk bertindak baik kepada orang lain.4. Prinsip keadilanPrinsip keadilan merupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam hubunganbisnis, seseorang memperlakukan bisnis, seseorang memperlakukan oranglain sesuai haknya.5. Prinsip hormat pada diri sendiriPrinsip ini sama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwadalam melakukan hubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moraluntuk memperlakukan dirinya sendiri sebagai pribadi yang memiliki nilaisama.Berdasarkan urutan prinsip di atas jika dihubungkan dengan transaksi ecommerce maka prinsip pertama yaitu otonom yang merupakan sikap dankemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri, makadiharapkan pelaku usaha dalam transaksi e-commerce memiliki tanggung jawabberdasarkan kesadarannya sendiri.Tanpa tanggung jawab yang bukankesadarannya sendiri transaksi e-commerce tidak dapat digolongkan masuk kedalam dunia bisnis. Artinya dalam transaksi e-commerce ini juga termasuk duniabisnis, yang mana tanggung jawab tersebut meliputi tanggungjawab terhadap

dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.Tanggung jawab ini termasuk salah satu dalam etika bisnis yang harus diterapkanoleh setiap pelaku usaha termasuk dalam transaksi e-commerce.Prinsip kedua yaitu kejujuran yang mana prinsip ini dalam etika bisniscukup penting karena menjamin kelanggengan sebuah kegiatan bisnis. Tanpa prinsipkejujuran maka sebuah bisnis lambat laun akan hancur. Sebab dalam bisnis transaksi ecommerce pelaku usaha tidak bertemu langsung dengan konsumen, oleh karena itudiperlukan kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga yangsesuai dengan kualitas barang yang di jual atau ditawarkan.Prinsip ketiga dalam etika bisnis ini adalah berbuat baik (beneficence) dantidak berbuat jahat (non malefience). Tanpa melakukan bisnis pun seharusnya kitaberbuat baik dan tidak berbuat jahat kepada siapa pun. Apalagi dalam sebuah bisnisyang penuh dengan persaingan terkadang kecurangan untuk mendapatkan sebuahuntung yang besar sering melupakan untuk berbuat baik dan tidak berbuat jahat.Padahal berbuat baik dan tidak berbuat jahat merupakan prinsip moral untukbertindak baik kepada orang lain. Artinya prinsip moral tersebut seharusnyamelekat kepada semua orang, sebab manusia diciptakan mempunyai hati nurani.Prinsip yang keempat adalah prinsip keadilan yang mana dalam dunia bisnishak kewajiban merupakan hal yang harus seimbang. Keadilan berhubungan denganhak dan kewajiban baik dari pelaku usaha maupun dari konsumen. Keadilanmerupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam hubungan bisnis, seseorangmemperlakukan bisnis adalah seseorang memperlakukan orang lain sesuai haknya.Begitu pula dalam transaksi e-commerce, keadilan dibutuhkan untuk bisamelakukan transaksi e-commerce dengan baik.

Prinsip yang terakhir adalah prinsip hormat pada diri sendiri. Prinsip inisama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakukanhubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan dirinyasendiri sebagai pribadi yang memiliki nilai sama. Dalam transaksi e-commercediperlukan prinsip tersebut, sebab pelaku usaha bukan saja seseorang yangmelakukan bisnis tetapi juga merupakan konsumen. Artinya di satu waktu pelakuusaha ini juga merupakan konsumen bagi bisnis yang berbeda. Oleh sebab ituapabila pelaku usaha ini berdiri pada posisi konsumen, maka seharusnya pelakuusaha ini tahu bahwa kedudukan konsumen tetap harus dihargai sehingga semuamanusia pada dasarnya mempunyai kewajiban moral untuk memperlakukan dirinyasendiri sebagai pribadi yang memiliki nilai sama.Dasar prinsip etika bisnis yang telah dijelaskan diatas seharusnya diterapkandalam transaksi e-commerce dilakukan untuk pemenuhan hak konsumen yangmendasar seperti yang sudah ada dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1999tentang perlindungan konsumen. Hak konsumen tersebut seharusnya tertuangdalam beberapa hal yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen pada saat hendakmembeli suatu produk melalui e-commerce, diantaranya4:1.Diperolehnya informasi yang jelas mengenai produk yang akan dibeli;2.Keyakinan bahwa produk yang dibeli tidak berbahaya baik bagi kesehatanmaupun keamanan jiwanya;3.Produk yang dibeli cocok sesuai dengan keinginannya, baik dari segikualitas, ukuran, harga dan sebagainya.4Sukarmi, 2008, Cyber Law: Kontrak Elektronik Dalam Bayang-bayang Pelaku Usaha,Bandung: Pustaka Sutra.

4.Konsumen mengetahui cara penggunaannya;5.Jaminan bahwa produk yang dibelinya dapat berguna dan berfungsi denganbaik;6.Jaminan bahwa apabila barang yang dibeli tidak sesuai atau tidak dapatdigunakan maka konsumen memperoleh penggantian baik berupa produkmaupun uang.Ketentuan yang diinginkan oleh konsumen tersebut harus dilakukanseimbang dengan pelaku usaha sebagai kewajibannya dalam transaksi e-commerce.Contohnya yaitu apabila konsumen menginginkan untuk diperolehnya informasiyang jelas mengenai produk yang akan dibeli, maka sebaiknya pelaku usahamemberikan informasi tersebut sehingga konsumen akan percaya dan membelibarang tersebut, sebab pemenuhan ketentuan yang diinginkan konsumen telahdisediakan oleh pelaku usaha. Apabila hal ini dilakukan maka transaksi ecommerce yang dijalankan tersebut dapat dikatakan bisnis ini beretika. Artinyapelaku usaha dapat memenuhi norma yang ada.Bisnis beretika adalah bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilailuhur yang bersumber dari hati nurani, empati, dan norma. Bisnis bisa disebutetis apabila dalam mengelola bisnisnya pelaku usaha selalu ?Apakahdiatelahberpromosi dengan tidak menipu? Dan, apakah dia telah menggunakanpraktik bisnis yang jujur? Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedomanbagi pelaku usaha dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasimoral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Selain itu juga ada pendapat lain mengenai nilai – nilai etika bisnis yangdinilai oleh ting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu:1. Kejujuran: s merupakan kegiatankeuntungan. Inijelaskeliru.Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilanberbisnis.Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengahpersaingan bisnis.2. Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikanupah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberibonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan jugakeadilansaat menentukanmengambil3. RendahuntungHati:Misalnya, dalamharga,misalnyadengantidakyang merugikan konsumen.Janganlakukanbisnisdengan kesombongan.mempromosikan produk dengan cara berlebihan,apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambarmaupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untukmelakukan penilaian atas asyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihatatau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kaliterbukti buruk.4. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik.Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan

orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretarisdan lain-lain.5. menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yangberlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengankecerdasan pula seorang pebisnismampumewaspadaidanmenghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkindilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya. Lakukan dengan cara yangbaik, lebih baik atau dipandang baik sebagai pebisnis, anda janganmematok diri pada aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma,budaya atau agama di tempat anda membuka bisnis. Suatu cara yangdianggap baik di suatu negara atau daerah, belum tentu cocok dansesuai untuk di terapkan di negara atau daerah lain. Hal ini pentingkalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di AdvanceManagemen Journal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisionson Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkahlaku etika kita5:1. Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuticara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya5kepadaVon der Embse dan R.A. Wagley, 1988, dalam artikelnya di Advance Managemen Journalyang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria

masyarakat, dengan carabiayayang tidak membahayakandan denganserendah-rendahnya.2. Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakanataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akanmenyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.3. Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukanyang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepadapelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok. Mengapaetika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karenauntuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki dayasaing yang tinggi serta ilaitinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik,sistem prosedur yang transparan didukung ang dilaksanakan secarakonsisten dan konsekuen.Terdapat juga beberapa argumen yang menyatakan bahwa pada dasarnya didalam menjalankan kegiatan bisnis diperlukan etika. Permad

ETIKA BISNIS DALAM E-COMMERCE Abstrak Globalization and free trade supported by advances in telecommunications and . 3 Sonny Keraf, 2010, Etika Lingkungan Hidup, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, hlm.71-75. b. Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja

Related Documents:

Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi . Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius 2. Muslich. 1998. Etika Bisnis, Pendeka

Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an 2.3 Etika lingkungan untuk bisnis 2.3.1 Masalah Lingkungan . Adanya tuntutan atau harapan lingkungan terhadap perilaku bisnis menjadi salah satu latar belakang utama adanya etika dalam

1. Etika Bisnis, DR. A. Sonny Keraf (1998), penerbit Kanisius 2. Pengantar Etika .Bisnis, K. Bertens (2000) Penerbit Kanisius 3. Etika Bisnis, Manuel G. Velasquez, (2005), Penerbit Andi 1. Tugas mandiri 2. UTS 3. UAS 4. Keaktifan mahasiswa Dapat memahami dan memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip etika bisnis dalam organisasi usaha.

Jadi, filsafat etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia yang baik dan buruk. Dasar filsafat etika yaitu etika individual sendiri. Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai dari 3 tingkat, yaitu : a. Tingkat pertama: semasa belum lahir menjadi perbuatan, yakni berupa rencana dalam hati atau niat. b.

I.3. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA Merupakan prinsip-prinsip dasar yang dianut sebagai acuan bagi: (i) Perusahaan, dalam melaksanakan kegiatan usahanya, termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan; dan (ii) Perorangan, yang termasuk etika hubungan antar Individu Perusahaan secara umum.

etika. Tentu saja ini terutama disebabkan oleh suatu pekerjaan kotor, tipu menipu, penuh kecurangan dan etika buruk. Bahkan tidak hanya masyarakat, melainkan sering orang bisnis menganggap dirinya bahwa memang pekerjaannya adalah tipu menipu, curang, membohongi oranglain dan sebagainya. Sehingga tidak heran bisnis mendapat predikat

PRINSIP ETIKA BISNIS (Sonny Keraf, 1998) Bertens (2013), mengemukakan bahwa etika bisnis harus berdasarkan 3 sudut pandang berikut. Ekonomi, yakni bisnis yang baik menghasilkan keuntungan tanpa ada pihak yang dirugikan. Hukum, bisnis yang baik tidak melanggar aturan-aturan hukum yang telah ditetapkan.

etika politik, Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara Re-publik Indonesia, nilai-nilai Pancasila seba-gai sumber etika, dan tulisan akan diakhiri dengan pelaksanaan etika politik Pancasila. Pengertian Etika, Nilai, Moral, dan N. orma 1. Etika. Etika secara etimologi berasal dari kata Yu-nani . ethos. yang berarti watak .