Asesmen Pembelajaran Penjaskes SD - Perpustakaan UM

3y ago
33 Views
4 Downloads
931.70 KB
77 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Angela Sonnier
Transcription

Asesmen Pembelajaran Penjaskes SDM.E WinarnoSetyo BudiwantoMardiantoKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI MALANGPANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG)RAYON 15

i

MODULPengembangan Materi UmumASESMEN PEMBELAJARANPENJASKES SDProf. Dr. M.E. Winarno, M.PdDrs. Setyo Budiwanto, M.KesDrs. Mardianto, M.KesKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS NEGERI MALANGPANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG)RAYON 15ii

iii

KATA PENGANTARSalah satu kompetensi tenaga pengajar dalam Pendidikan Jasmani adalahmemiliki kemampuan melaksanakan evaluasi. Evaluasi dalam pembelajaran pendidikanjasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengantujuan pembelajaran. Sebagai tenaga pengajar dalam pendidikan jasmani yangprofesional perlu mempunyai kompetensi pengetahuan dan keterampilandalammerencanakan dan melaksanakan evaluasi.Buku ini disusun dengan tujuan menambah bahan bacaan bagi para tenagapengajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, khususnya peserta Pendidikandan Latihan Profesi Guru dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Terutamatentang penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahragadan Kesehatan.Materi bahasan tentang Evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan sangat luas. Dan buku ini hanya membahas sedikit dari yangluas tersebut, antara lain prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa, penilaianpendidikan jasmani, pengembangan instrumen asesmen pendidikan jasmani, penerapanmodel asesmen pendidikan jasmani, dan analisis hasil belajar pendidikan jasmaniKami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasamadalam penulisan buku.Penulisiv

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .PENDAHULUANPENGEMBANGAN ASESMEN DAN EVALUASI DALAM PENDIDIKANJASMANI SEKOLAH DASAR .Pengatar.Kompetensi .Tujuan Pembelajaran .1123Kegiatan Belajar 1:PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN JASMANI .Pengertian Pendidikan Jasmani .Tujuan Pendidikan Jasmani.Karakeristik Pendidikan Jasmani .Hakikat Penilaian Pendidikan Jasmani .Asesmen dalam Pendidikan Jasmani .Pengertian Tes .Teknik Non Tes .Pengertian Pengukuran .Pengertian Penilaian .Tujuan Pengukuran dan Evaluasi .Prinsip-prinsip Pengukuran dan Evaluasi .Ranah Penilaian Pendidikan Jasmani .Hubungan antara Penilaian, Tujuan dan Kegiatan Belajar MengajarAspek-aspek Penilaian dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani .4446677889910111213Kegiatan Belajar 2:PENGEMBANGAN ASESMEN PENDIDIKAN JASMANI .Pertimbangan dalam Pengembangan Instrumen .Kriteria Tes Keterampilan Olahraga.Pengembangan Instrumen untuk mengukur Ranah Psikomotor .Pengembangan Instrumen untuk mengukur Ranah Kognitif .Pengembangan Instrumen untuk mengukur Ranah Afektif .202020212639Kegiatan Belajar 3:PENERAPAN MODEL ASESMEN PENDIDIKAN JASMANI .Penilaian Proses .Penilaian Produk .444448Kegiatan Belajar 4:MENGANALISIS HASIL TES DAN PENILAIAN .Penilaian Acuan Norma .Penilaian Acuan Patokan.Penilaian menggunakan Pendekatan Gabungan .LATIHAN DAN TUGAS WORKSHOP .DAFTAR PUSTAKA .495056626768viii

PENDAHULUANPENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARANDALAM PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR1. Pengantar Guru Pendidikan Jasmani adalah tenaga pengajar yang dalam melaksanakantugasnya harus berbekal kompetensi dan sikap profesional. Ada tiga aspek penting harus diperhatikan bagi tenaga pengajar dalammenjalankan tugas profesinya, antara lain:(1) menyusun persiapan mengajar,(2) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana,(3) melaksanakan evaluasi. Evaluasi proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa merupakan kegiatanyang terkandung dan tidak terpisahkan dalam kegiatan pendidikan danpembelajaran pendidikan jasmani. Dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani harus melakukan kegiatanevaluasi. Evaluasi dilaksanakan sebelum, selama dan setelah program pembelajarandilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk:(1) mengetahui pencapaian tujuan yang direncanakan dan keberhasilanpembelajaran yang dilaksanakan.(2) mengetahui keefektifan tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai.(3) mengetahui keberhasilan aspek-aspek yang terlibat dalam proses belajarmengajar.(4) mengetahui apakah rencana dan penyelenggaraan pengajaran telahberlangsung dengan baik atau tidak.1M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

(5) sebagai masukan dalam upaya menyempurnakan program pengajaranyang akan dilaksanakan selanjutnya. Asesmen merupakan salah satu bagian penting yang harus dilakukan guruPendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk mengumpulkan informasi tentangkeberhasilan pencapaian tujuan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Pengumpulan informasi yang dilakukan dalam mata pelajaran PendidikanJasmani dan Kesehatan biasa menggunakan dua pendekatan yaitu tes dannon tes. Informasi yang dapat diperoleh antara lain tentang keberhasilan pencapaiantujuan pebelajaran yang dilaksanakan, dan signifikansi pencapaian kemajuanbelajar siswa Mengetahui kemajuan belajar siswa merupakan bagian penting dalampendidikan. Pengembangan asesmen (instrumen) pembelajaran pendidikan arsiswadalampembelajaran pendidikan jasmani, merupakan materi penting yang harusdikuasai setiap guru. Guru Pendidikan Jasmani dapat mengembangkan instrumen asesmen,menerapkan model asesmen dan melakukan analisis terhadap hasil belajaryang dimiliki siswa secara tepat. Ketepatan pemilihan dan penggunaan instrumen tes, pengukuran dan evaluasimerupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh guru pendidikan jasmani dankesehatan. Pemahaman konsep pengembangan instrumen, penerapan model asesmendan analisis hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmanimerupakan komponen penting yang diperlukan oleh guru pendidikan jasmani,terutama bagi peserta Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) PendidikanJasmani.2M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

Asesmen yang dilakukan guru pendidikan jasmani harus mengacu pada ukakantujuanpembelajaran pendidikan jasmani meliputi aspek: fisik, motorik, kognitif danafektif.2. KompetensiSetelah membaca modul ini pebelajar (peserta PLPG) dapat:1) Memahami prinsip-prinsip evaluasi dalam pendidikan jasmani2) Memahami tentang prosedur pengembangan asesmen dalam pendidikanjasmani3) Menerapan model asesmen pendidikan jasmani4) Menganalisis hasil tes dan penilaian dalam pendidikan jasmani3. Tujuan PembelajaranBuku pengembangan asesmen (instrumen), penerapan model asesmen,analisis hasil belajar pendidikan jasmani ini disusun sebagai panduan bagipeserta Pendidikan Lathan Profesi Guru (PLPG) Universitas Negeri Malangdengan tujuan:1) Memahami prinsip-prinsip evaluasi dalam pendidikan jasmani2) Memahami tentang prosedur pengembangan asesmen dalam pendidikanjasmani.3) Dapat menerapan model asesmen pendidikan jasmani4) Dapat menganalisis hasil tes dan penilaian dalam pendidikan jasmaniModul Pengembangan Asesmen Pembelajaran Penjaskes – SD 3

Kegiatan Belajar 1PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM PENDIDIKANJASMANIPengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikansecara keseluruhan, yaitu proses pendidikan yang dilakukan melalui mpuanorganic,neuromuscular, interperaktif, sosial, dan emosional (Bucher: 1979) Pendidikan jasmani sebagai tahap proses pendidikan menyeluruh yangberhubungan dengan perkembangan dan pendayagunaan kemampuan yangdisengaja dan punya tujuan, secara langsung berkaitan dengan respon mental,emosional, dan sosial (Nixon dan Jewett: 1980) Pendidikan jasmani diajarkan di sekolah bertujuan untuk mengembangkanindividu secara organis, neuromuskuler, intelektual, dan emosional (SKMendikbud 0413/U/1987)Tujuan Pendidikan JasmaniBerikut ini dikemukakan beberapa pendapat pakar tentang tujuanpendidian jasmani.Tujuan utama program pendidikan jasmani di sekolah menurut Lawson danPlacek yang dikutip Soenardi (1988) dan Ahmad (1989): Memberi kesempatan siswa untuk belajar bagaimana bergerak secara terampildan cekatan. Memberi kesempatan siswa untuk memahami berbagai pengaruh dan akibatketerlibatan mereka dalam kegiatan jasmani yang menggembirakan.4M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

Membantu siswa untuk memadukan keterampilan baru yang dibutuhkandengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuan enganmempermasalahkan pendidikan jasmani dalam kenyataan sehari-hari.Dalam Kurikulum Berbasis Kompensi (KBK), tujuan Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan adalah: Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangandan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagaiaktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilaiyang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,percaya diri dan demokratis Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, oranglain dan lingkungan. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersihsebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, polahidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif Walaupun pengembangan utamanya terletak pada aspek jasmaniah, namuntetap intensi pendidikan merupakan tujuan utamanya (Bucher:1983) Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari pendidikan, yaitu proses ataukegiatan pendidikan dengan menggunakan media kegiatan jasmani (Seaton,1974; Rijsdorp, 1975; Clarke, 1976; Voltmer, 1979; Bucher, 1983). Secara operasional, tujuan pendidikan jasmani meliputi: pengembangan kebugaran fisik, pengembangan keterampilan motorik, pengembangan kognitifdan pengembangan afeksi (Wuest dan Bucher: 1995).Modul Pengembangan Asesmen Pembelajaran Penjaskes – SD 5

Program pendidikan jasmani adalah menciptakan lingkungan yang dapatmerangsang pengalaman gerak siswa, untuk menghasilkan respon yangdiinginkan, yang memberi kontribusi dalam mengembangkan semua potensiyang dimilikinya secara optimal. Nixon dan Jewett (1980).Karakeristik Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan salah satu matapelajaran yang wajibdiselenggarakan sekolah, yaitu sebagai matapelajaran pokok yang harus diikutioleh seluruh siswa. Matapelajaran ini mempunyai karakteristik yang unik dibandingkan denganmatapelajaran lainnya; yaitu, digunakannya aktivitas gerak fisik/jasmanisebagai sarana/media dalam mendidik siswa. Ranah aktivitas gerak fisik ini bukan semata-mata untuk tujuan jangka pendek,yaitu untuk mencapai gambaran siswa yang terlatih fisiknya saja, tetapi lebihdari itu, dan ini yang utama, adalah dalam rangka membentuk manusiaseutuhnya, yaitu manusia seperti yang dideskripsikan dalam tujuan pendidikan. anyangmenggunakan aktivitas fisik sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan kegiatan pendidikan keseluruhan yangdiarahkan untuk membentuk manusia berkualitas secara menyeluruh (fisik,moral, intelektual, sosial, estetik dan emosional), melalui media gerak insanigerak fisik yang berupa permainan dengan beragam bentuk dan pranata yangberlaku secara dinamis. Dimensi, aspek dan ruang lingkup pendidikan jasmani tidak terbatas padaunsur jasmani saja, tetapi lebih ditekankan pada pendidikan secara luas, yangmeliputi aspek intelektual, sosial, kultural, emosional dan estetika. Baley danField (1976).6M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

Hakikat Penilaian Pendidikan Jasmani Salah satu hasil yang diperoleh dalam kegiatan evaluasi hasil belajar siswaadalah nilai siswa. Dalam proses evaluasi hasil belajar siswa diperlukan data atau informasi. Data atau informasi tersebut diperoleh dengan melaksanakan pengumpulandata atau informasi menggunakan alat. Untuk mengumpulkan informasi atau data, perlu proses pengukuran sesuaidengan karakteristik yang akan diukur menggunakan instrumen yang berupateknik tes dan non tes. Lebih lanjut perlu dipilih instrumen yang tepat dan dapat diandalkan digunakanuntuk mengukur kekarakteristikan suatu yang akan diukur atau dikumpulkandatanya. Jika instrumen yang diperlukan belum ada maka instrumen tersebut perludibuat lebih dahulu. Asesmen, tes, dan pengukuran adalah istilah-istilah yang mempunyaihubungan erat, tetapi mempunyai pengertian yang berbeda. (Budiwanto:2001).Asesmen dalam Pendidikan Jasmani Asesmen merupakan proses pengumpulan data atau informasi tentang pesertadidik, berkenaan dengan apa yang mereka ketahui dan apa yang dapatmereka lakukan (Hart, 1994). Pelaksanaan asesmen dalam pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan carates dan non tes. Lutan (2000:9) menjelaskan bahwa asessmen termasuk pelaksanaan tes danevaluasi. Asesmen bertujuan untuk menyediakan data atau informasi yangselanjutkan digunakan untuk keperluan informasi.Modul Pengembangan Asesmen Pembelajaran Penjaskes – SD 7

Pengertian Tes Tes adalah suatu proses yang sistematis untuk mengobservasi tingkah lakuseseorang yang dideskripsikan dengan menggunakan skala berupa angkaatau sistem dengan kategori tertentu (Cronbach: 1960) Tes adalah suatu proses yang sistematis untuk mengobservasi tingkah lakusuatu sampel atau individu (Brown: 1970). Tes adalah suatu bentuk pertanyaan atau pengukuran yang digunakan untukmenilai pengetahuan dan kemampuan usaha fisik (Johnson dan Nelson: 1974) Tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentangindividu atau objek (Kirkendall: 1980). Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakanuntuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan ataubakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi: 1989). Tes merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk mengumpulkaninformasi berupa pengetahuan atau keterampilan seseorang.Teknik Non-tes Dalam pendidikan jasmani, selain aspek ketrampilan dan pengetahuan masihada kemampuan-kemampuan siswa yang sulit untuk diukur secara kuantitatifdan obyektif. Aspek afektif, seperti kedisiplinan, kebersihan, sportifitas, keberanian dansebagainya, sulit untuk diukur secara kuantitatif dan obyektif menggunakanalat ukur yang berupa tes. Untuk dapat mengumpulkan data atau informasi siswa tentang aspek tersebutdiperlukan teknik non tes. Meskipun data yang dikumpulkan dengan teknik non tes cenderung bersifatkualitatif dan subyektif, tetapi diusahakan menjadi data yang kuantitatif danobyektif.8M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

Teknik non tes yang dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data siswa,antara lain teknik pengamatan (observasi), wawancara (interview), angket(kuesioner), dan skala penilaian (rating scale)Pengertian Pengukuran Pengukuran bertujuan membantu proses evaluasi dengan menggunakanberbagai teknik dan alat untuk mengumpulkan data (Johnson dan Nelson:1974). Pengukuran merupakan bagian dari evaluasi, melalui prosedur kuantitatifdengan menggunakan instrumen tertentu (Mathews: 1978). Pengukuran merupakan aspek kuanti-tatif untuk menentukan informasi tentangsikap atau perlengkapan secara tepat (Verducci: 1980). Pengukuran merupakan proses pengumpulan informasi (Kirkendall: 1980) Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuranbersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadapsesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kualitatif. Arikunto (1991) Pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang menggunakan alat danteknik tertentu untuk mengumpulkan informasi secara tepat dan benar.Pengertian Penilaian Skor-skor yang diperoleh melalui suatu proses pengukuran belum banyakmempunyai makna. Untuk memberikan makna terhadap suatu skor hasil tes dan pengukuran yangbersifat kuantitatif tersebut harus dipertimbangkan atau dibandingkan dengansuatu acuan tertentu. Hasil membandingkan secara obyektif suatu skor dengan suatu acuan tersebutakan diperoleh nilai yang bersifat kualitatif. Proses membandingkan skor hasil tes dan pengukuran dengan suatu acuantertentu inilah yang disebut sebagai penilaian.Modul Pengembangan Asesmen Pembelajaran Penjaskes – SD 9

Skor yang bersifat kuantitatif tersebut perlu diubah menjadi nilai yang bersifatkualitatif (Budiwanto: 2001). Penilaian merupakan suatu proses pemberian makna pada hasil tes danpengukuran dengan jalan membandingkan dengan suatu standar (Nurhasan:1984). Ada dua macam pembanding yang lazim digunakan yaitu: 1) criterionreferenced standard, 2) norm referenced standard (Rakajoni: 1981). Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau harga dari sesuatu.(Edwin dan Brown: 1957) Evaluasi lebih penting dari pengukuran, evaluasi berguna sebagai dasar untukmenilai berdasarkan data yang dikumpulkan melalui proses pengukuran.(Johnson dan Nelson: 1974). Evaluasi merupakan suatu proses yang sitematis untuk menentukan nilaiberdasarkan data yang dikumpulkan melalui pengukuran. Proses membandingkan secara obyektif skor hasil tes dan pengukuran dengansuatu acuan tertentu inilah yang disebut penilaian. Penilaian dapat diartikan sebagai proses mengubah skor yang bersifatkuantitatif menjadi nilai yang bersifat kualitatif.Tujuan Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan jasmani mempunyai ciri dan sifat yang khusus dibandingkandengan program studi lainnya. Ciri dan sifat yang khusus tersebut terlihat pada:o obyek pembelajarano tujuan pembelajaran yang akan dicapaio kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kegiatan penilaian dan pengukuran dalampendidikan jasmani juga mengacu pada ciri dan sifat yang khusus tersebut.10M.E.Winarno, dkk. FIK Universitas Negeri Malang

Gerak jasmani berolahraga merupakan obyek pembelajaran paling utamadalam pendidikan jasmani. Tujuan pembelajaran dalam pendidikan jasmanisecara proporsional lebihbanyak mengacu pada ketrampilan ger

Modul Pengembangan Asesmen Pembelajaran Penjaskes – SD 3 Asesmen yang dilakukan guru pendidikan jasmani harus mengacu pada tujuan pembelajaran, yang menurut Annarino (1980) mengemukakan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani meliputi aspek: fisik, motorik, kognitif dan afektif. 2. Kompetensi

Related Documents:

pustakawan. Berbagai upaya sudah dilakukan pustakawan dalam mengikat hati para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Menurut kepala perpustakaan SMP Negeri 2 Pallangga mengatakan bahwa perpustakaan ini berjalan apa adanya, karena pustakawan yang ada di perpustakaan kurang, sehingga buku-buku di perpustakaan

mendapat bimbingan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Dengan demikian staf di perpustakaan sekolah tidak hanya memahami pengelolaan perpustakaan, tetapi juga mampu berperan sebagai guru pendamping yang akan membantu siswa dalam memanfaatkan perpustakaan, sehingga dikenal istilah guru pustakawan (teacher librarian).

BAB II LANDASAN TEORI A. Perpustakaan 1. Pengertian Perpustakaan Pada umumnya setiap lembanga ataupun instansi baik pemerintah maupun swasta memiliki perpustakaan ataupun pusat informasi. Perpustakaan berasal dari kata pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku.

Mobil Perpustakaan Keliling, Motor Perpustakaan Keliling dan Pojok Baca Digital (POCADI) serta pemberdayaan masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di pedesaan dan bantuan perpustakaan daerah terpencil, terluar serta perbatasan. Perpu

maka secara umum tujuan yang dapat dirumuskan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru SD di gugus 3 Kecamatan Buleleng dalam membuat asesmen pembelajaran berbasis kuis interaktif. METODE Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk pelatihan terhadap 10 orang guru SD di gugus 3 Kecamatan

audara pokok bahasan Hakikat Strategi Pembelajaran Bahasa ini merupakan materi awal pengajaran keterampilan berbahasa. Pokok bahasan ini mencakup: (1) konsep umum strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, dan (5) teori yang melandasi berbagai strategi pembelajaran bahasa.

Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran atau alat 7 Ibid, h. 27, 8 Hamdani, Op.Cit., h. 23.

The series--now titled ASM Handbook--continues to evolve and expand to serve the changing needs of metallurgy professionals throughout the world. One example of this evolution is the release this year of the ASM Handbook on CD-ROM. This year also marks the 50th anniversary of the classic 1948 edition of Metals Handbook--the last "regular" edition to be contained in one volume. The 1948 edition .