ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA .

3y ago
33 Views
2 Downloads
312.58 KB
8 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYAANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT.TRI SAPTA JAYAAbdul Ghofurabdulghofur1@gmail.comFakultas Ekonomi Universitas Islam LamonganABSTRAKAnalisis Pengendalian Intern Piutang Dagang Pada PT. Tri Sapta Jaya. Piutangdagang merupakan urat nadi bagi sebuah perusahaan distribusi, oleh karena itupengendalian intern terhadap piutang dagang merupakan suatu hal yang mutlakdilakukan. Pengendalian intern bertujuan untuk meningkatkan efektifitas danefisiensisuatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistempengendalian intern terhadap piutang dagang sudah efektif dan sesuai dengan prinsipprinsip pengendalian intern piutang dagang yang benar.Penelitian ini dilakukan di PT.Tri Sapta Jaya mulai bulan Maret sampai Mei tahun 2013. Jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian berbentuk deskriptif, jenis data yang digunakanadalah data primerdan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalahmetode deskriptif yaitu metode analisis dengan terlebih dahulu mengumpulkan datayang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehinggadapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti. Berdasarkanpenelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern piutangdagang yang diterapkan di PT. Tri Sapta Jaya sudah berjalan cukup efektif dimanamanajemen perusahaan sudah menerapkan konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsippengendalian intern.Kata kunci : Pengendalian intern, Piutang Dagang, Metode Deskriptif.PENDAHULUANPerusahaanadalahsuatuwadah yang terdiri dari sekumpulanmanusia yang bekerja secara bersamasama untuk menjalankan fungsi yangterterapadastukturorganisasiperusahaan. Salah satu tujuan utamadidirikannya perusahaan yaitu untukmemperolehkeuntunganyangmaksimal. Keutungan yang maksimaldapat diperoleh karena adanya volumepenjualan yang selalu di tingkatkan.Semakin tinggi volume penjualan yangditingkatkan, maka semakin besar pulalaba yang akan diperoleh. Perusahaanmenyadari bahwa persaingan dagangsemakin ketat yang mengharuskanperusahaan harus bertahan danmampu menghasilkan laba. Oleh sebabitupentingnyasuatustrategipemasaran yang dapat membantuperusahaan untuk dapat bersaingdidunia perdagangan. Strategi yangmampumenjawabpermasalahantersebut yaitu dengan melakukanpenjualan secara bilaperusahaan menjual barang atau jasakepada perusahaan lain (orang lain)secara kredit. Piutang merupakan hakuntuk menagih sejumlah uang darisipenjual kepada sipembeli karenaadanyasuatutransaksi.Padaumumnya piutang timbul karenaadanya transaksi penjualan secara103JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYAkredit. Oleh karena itu prosedurprosedur pengendalian intern untukpiutang dagang sangat pengting untukditerapkan. Dan apakah pengendalianintern piutang dagang pada PT. TriSapta Jaya sudah berjalan denganefektif dan sudah sesuai denganprosedur pengendalian intern.Penjualan barang atau jasamerupakansumberpendapatanperusahaan. Dalam tmelakukannyasecaratunaipadaumumnyaperusahaan lebih menyukai penjualansecara tunai ataupun kredit. Sudahbarang tentu akan lebih menyukai jikatransaksi penjualan dilakukan secaratunai, karena perusahaan akan segeramenerima kas dan kas tersebut dapatsegera digunakan kembali untukmendatangkanpendapatanselanjutnya. Dalamkenyataannya,penjualan kredit sangat diminati olehkonsumen dari banyaknya perusahaandari pada penjualan secara tunai.Penjualansecarakreditakanmenimbulkan piutang atau tagihanperusahaan.menurutMartono(2005:95). Pengertian piutang dagang(accountreceivable)merupakantagihan perusahaan kepada pelangganatau pembeli atau pihak lain yangmemebeliprodukperusahaan.Pendapat lain menurut Soemarso(2009:160),menyatakansebagaiberikut piutang adalah hak klaimterhadap seseorang atau perusahaanlaindalambentukuangataupenyerahan aktiva atau jasa lainsebagai akibat penjualan kredit yangdiharapkan dapat diperoleh dimasayang akan datang. Menurut Sudarmo,(2002:81) “piutang merupakan elemenmodal kerja yang juga selalu dalamkeadaanberputarsecaraterusmenerus dalam rantai perputaranmodal kerja. Piutang adalah aktiva ataukekayaan perusahaan yang timbulsebagai akibat dari dilaksanakanyapraktik penjualan kredit.Dariuraiandiatasdapatdisimpulkan bahwa hasil dari penjualankredit adalah timbulnya piutang.Denganadanyapiutangberartiperusahaan mempunyai hak klaim atautuntutan terhadap seseorang atauperusahaan lain berupa uang, barangmaupun jasa, akan tetapi untuk tujuanakutansi, istilah piutang dipakai untukmenyatakan tutuntutan atau tagihanyang harus diselesaikan melaluipenerimaan. Dan dengan adanyamanfaat dalam bentuk diterimanyauang tunai, maupun jasa yangdiharapkan dapat diperoleh dimasadatang,maka i Keuangan (2001). Akuntansiuntuk kebijakan piutang dagangsebagai dasar monitoring catatanpiutang dari debitur, piutang dapatdikelompokan sebagai berikut : (1)Piutanglancer,PiutangLancarmerupakan kewajiban-kewajiban yangdapat dipenuhi oleh debitur dan tidakpernah terjadi penunggakan selamakurang dari satu bulan. (2) Piutangtidak lancer, Piutang tidak lancarmerupakan kewajiaban-kewajiban yangselama tiga bulan berturut-turut tidakdapat dipenuhi oleh debitur, ini berartipiutang tersebut digolongkan piutangtidak lancar. (3) Piutang macet, Piutangmacet merupakan piutang tidak lancaryang berkembang terus dan setelahjatuh tempo ditambah dengan masakesempatan mengusahakan perbaikanselama tiga bulan setelah jatuh tempotersebut, piutang tidak dapat dilunasijuga piutang tersebut tergolong dalamkategori diragukan atau macet. (4)Piutang yang harus dihapuskan,Didalam transaksi piutang, beberapapiutang akan tidak tertagih, didalammencatat atau mengakui kerugian daripiutang yang tidak dapat tertagih. (5)Tingkat perputaran piutang, Piutang104JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYAmerupakan elemen modal kerja yangselalu dalam keadaan berputar. Artinyapiutang akan tertagih pada saat tertentudan akan timbul lagi akibat penjualanbegitu seterusnya.Suatu perusahaan apabila telahberkembang menjadi besar dan tidakdapat ditangani sendiri, maka sebagiantugas dan wewenang Pimpinan atauorang yang beradadibawahPimpinannya. Untuk keperluan itudibutuhkanalatyangdisebutPengendalian Intern atau PengawasanIntern pada perusahaan tersebut,sehinggaorang-orangpelaksanaoperasional dalam perusahaan yangdipimpinya dapat mencapai tujuanperusahaan secara optimal. DefinisiPengendalian Intern menurut SPAP(2001:319)adalah proses yagdijalankan oleh Dewan Komisaris,Manajemen, dan personal lain entitasyang didesain untuk memberikankeyakinanmemadaitentangpencapaian 3 golongan tujuan yaitu:Keandalanpelaporankeuangan,Efektivitas dan efisiensi operasi, danKepatuhan terhadap hukum danperaturan yang berlaku. PengertianPengendalian Intern menurut Mulyadi(2001 : 163), adalah Suatusistemyang meliputi struktur organisasi,metodedanukuran-ukuran yangdikoordinasi untuk menjaga kekayaanorganisasi, mengecekketelitian dankeandalan data akuntansi, mendorongefisisensi dan mendorong dipatuhinyakebijakan Manajemen.Informasi bisnis yang akuratdiperlukan demi keberhasilan usaha.Penjagaan aktiva dan informasi yangakuratseringberjalanseiring.Sebabnya adalah karena karyawanyang ingin menggelapkan aktiva jugaperlu menyesuaikan catatan akuntansiuntuk menutupi penipuan tersebut.Perusahaanharusmematuhiperundang-undangan dan peraturanyang berlaku serta standar pelaporankeuangan. Contohnya dari standarserta peraturan tersebut meliputiketentuan mengenai lingkungan hidup,syarat kontrak, peraturan keselamatandan prinsip akuntansi yang berlakuumum. Unsur-unsurPengendalianIntern menurut Mulyadi (2001 : 164)terdiri dari: Struktur Organisasi, SistemWewenang dan Prosedur Pencatatan,Praktik yang Sehat. Ada lima sifat ataukarakteristikSistemPengendalianIntern yang dapat dipercaya. MenurutHartadi (1986 : 14), sifat-sifat tersebutantara lain: Kualitas karyawan sesuaidengan tanggung jawab, Rencanaorganisasi yang memberi pemisahantanggung jawab fungsi secara layak,Sistem pemberi wewenang tujuan danteknik, dan pengawasan yang wajaruntuk mengadakan pengendalian atasaktiva, hutang, penghasilan dan biaya,Pengendalianterhadappenggunaaktiva dan dokumen serta formulir yangpenting, Perbandingan catatan-catatanpenting aktiva dan hutang dengansenyatanya yang ada dan mengadakantindakan koreksi bila ada perbedaan.Menurut Hery (2011:103) Faktormanusia adalah faktor yang pentingsekali dalam setiap pelaksanaan sistempengendalian intern. Sebuah sistempengendalian intern yang baik akandapat menjadi tidak efektif olehkarenaadanyakaryawanyangkelelahan, ceroboh, atau bersikap acuhtak acuh. Demikian juga halnya dengankolusi, dimana kolusi ini akan stemdanmengeliminasiproteksiyangditawarkan dari pemisahan tugas.Belum lagi adanya sebuah pandanganumum yang mengatakan bahwa padaprinsipnya di dunia ini tidak adasesuatu yang sempurna, termasuksistem pengendalian intern yangdijalankan perusahaan. Komponenpengendalian intern ada 5 yaitu :Lingkungan pengendalian, penentuan105JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA ikasi,danpengawasanataupemantauan.Menurut Mulyadi (2006:156), prosedurpemisahantugas dalamrangkamemenuhi aktivitas pengendalian harusmemenuhi syarat antara lain : (1) Harusdipisahkan fungsi-fungsi operasionaldan penyimpanan dari fungsi akuntansi.Fungsi operasi adalah fungsi yangmemilikiwewenanguntukmelaksanakan suatu kegiatan. Setiapkegiatandalamperusahaanmemerlukan otorisasi dari manajer.Fungsi yang memiliki wewenang untukmenyimpan aktiva perusahaan. Fungsiakuntansi adalah fungsi yang memilikiwewenang untuk mencatat peristiwakeuangan perusahaan. (2) Suatu fungsitidak boleh diberi tanggung jawabpenuh untuk melakukan semua tahapsuatu transaksi. Untuk melaksanakantransaksi yang berhubungan denganpiutang usaha misalnya, fungsi-fungsiyang dibentuk adalah fungsi akuntansi,fungsi penerimaan, fungsi penjualan,dansebagainya.Tujuanpokokpemisahan fungsi ini adalah untukmencegah dan untuk mendeteksikesalahan dan kecurangan dalampelaksanaan tugas yang dibebankankepada seseorang. Transaksi yangterjadi dalam suatu organisasi harusdiotorisasiolehpejabatyangberwenang. Oleh karenaitu, dalamorganisasi harus dibuat sistem yangmengatur pembagian wewenang untukotorisasi atas terlaksananya setiaptransaksi. Formulir merupakan mediayang digunakan untuk merekampenggunaanwewenanguntukmemberikan otrisasi terlaksananyatransaksi dalam organisasi. Olehkarena itu, penggunaan formulirharusdiawasi sedemikian rupa gunamengawasi pelaksanaanotorisasi.Dilain pihak, formulir merupakandokumen yang digunakan sebagaidasar untuk pencatatan transaksidalam catatan akuntansi. Prosedurpencatatan yangbaik akan menjamindata yang direkam dalam formulirdicatat akuntansi dengan tingkatketelitian dan kehandalannya yangtinggi. Dengan demikian, sistemotorisasi, akan menjamin dihasilkannyadokumen pembukuan yang dapatdipercaya bagi proses akuntansi.Dokumen dan catatan akuntansi yangdigunakan sebagai dasar pencatatanke dalam kartu piutang adalah fakturpenjualan, bukti kas masuk, memokredit dan bukti memorial.METODEAnalisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah denganmenggunakanmetodedeskriptif.Metode deskriptif adalah a diinterpretasikan sehinggadapat memberikan gambaran yangjelas mengenai keadaan yang diteliti.HASILMunawir (2002:75) memberikanketerangan bahwa posisi piutang dantaksiran waktu pengumpulannya dapatdinilai dengan menghitung tingkatperputaran piutang tersebut (turn overreceivable), yaitu dengan membagitotal penjualan kredit (netto) denganpiutang rata-rata. Sedangkan menurutRiyanto (2001:90) menyatakan bahwatingkat perputaran piutang (receivableturn over) dapat diketahui denganmembagi jumlah credit sales selamaperiode tertentu dengan jumlah ratarata piutang (average receivable).Menurut Warren ex al (2005:407)“Perputaranpiutangmengukurseberapa sering piutang usaha berubahmenjadi kas dalam setahun.”.106JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYAPeriode perputaran piutangdipengaruhiolehsyaratpembayarannya. Semakin lunak syaratpembayarannya maka makin lamamodal tersebut terikat dalam piutangyang berarti tingkat perputarannyasemakin rendah. Tingkat perputaranyang tinggi menunjukan cepatnya danaterikat dalam piutang atau dengan katalain cepatnya piutang dilunasi olehdebitur. Semakin tingi perputaranpiutang maka semakin cepat pulamenjadi kas. Selain itu cepatnyapiutang dilunasi menjadi kas berarti kasakan dapat digunakan kembali urpenjualanyaitukegiatan utama operasional PT. TriSapta Jaya juga terletak padaperencanaan distribusi. Kegiatan inimeliputiperancanganjaringandistribusi, penjadwalan pengiriman,memonitor service level ditiap pusatdistribusi. PT. Tri Sapta Jayamembutuhkan perencanaan erakanpersediaan yang baik melalui jalurdistribusi yang komplek. Perencanaanini mengintegrasikan secara efisienprincipal, outlet, gudang (warehouses),dan penyimpanan (stores), dengandemikian produk dapat di distribusikandengan kuantitas yang benar, untuklokasi yang benar dan waktu yangbenar. Membangun jaringan distribusiyangbaiksertapengelolaantransportasi yang digunakan pentinguntuk mencapai efisiensi aktivitas danbiaya seluruh sistem.PemberianKreditdalamkegiatan operasional PT. Tri SaptaJaya yang sudah berjalan selama ini,aktifitas pengecekan pelanggan dalampemberian kredit sangatlah pentingguna memperlancar kredit perusahaan.Aktifitas ini diawali dengan kegiatanstaff sales akan mendatangi Apotik,Klinik, Rumah sakit, Supermarket,Minimarket,Tokomengajakbekerjasama dengan PT. Tri SaptaJaya. Setelah mendapatkan informasimengenai pelanggan yang inginbekerjasama dengan PT. Tri SaptaJaya, maka informasi tersebut akandisampaikan kepada staff sales PT. TriSapta Jaya. Kemudian salesman akanmenghubungi pelanggan potensialuntuk melakukan negosiasi kerjasama,setelah mendapat kesepakatan antarakedua belah pihak antara salesmandan dengan pelanggan potensial makaakan dilakukan kontrak kerjasamadengan pelanggan. Untuk kegiatanpemberian kredit PT. Tri Sapta Jayamemberikan jangka waktu yang telahditetapkan oleh perusahaan dankesepakatan yang disetujui olehpelaggan, yakni kredit 7 hari, 14 hari,30 hari, 45 hari, ataupun 90 dan 120hari. Pemberian kredit ditetapkan olehpelanggan yang sudah bernegosiasidengan salesman dalam jangka waktuyang berbeda dan tergantung usahayang dilakoni oleh an intern menurut ktivitaspengendalian,informasidankomunikasi serta pengawasan ataupemantauan.(1)Lingkunganpengendalian, Komponen ini meliputisikap manajemen disemua tingkatanterhadap operasi secara umum dankonsep pengendalian secara khusus.Hal ini mencakup etika, kompetensi,serta integritas dan kepentinganterhadap kesejahteraan organisasi,juga tercakup struktur organisasi sertakebijakan dan filosofi manajemen. Kodeetik merupakan upaya yang dapatdilakukan oleh entitas atau perusahaandalammendorongefektifnya107JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYApengendalianintern.Kodeetikmerupakan standar aturan mengenaietika yang harus dijalankan olehentitas.Implementasi dari kode etik ini akansangat efektif jika memenuhi duasyarat, yaitu pertama, entitas perlumenyatakan secara spesifik kepadakaryawan mengenai kode etik yangmereka jalankan. Syarat kedua, agarkode etik ini bisa berjalan secara efektifadalah perlu adanya dukungan dari timmanajemen puncak. Tanpa adadukungandarimanajemenpuncak,kode etik ini akan sulit untukdiimplementasikan. Kompetensi adalahskill atau kecakapan yang dimiliki olehseseorang sebagai modal dalammelaksanakan tugas atau kewajibanserta kemampuan bersaing dalammencapai tujuan. Integritas adalahsuatusikapdalammenyatakankeinginan atau kehendak, kejujuran dankeikhlasan serta perbuatan antaraorang-orang yang memiliki satu tujuanyang sama. Kompetensi dan integritasmerupakan dua sikap yang harusdimiliki oleh setiap personil dalam suatuentitas. Tanpa kedua sikap tersebut,perusahaan akan sangat sulit mencapaitujuannya.(2) Penentuan risiko,Penentuan risiko merupakan hal yangpenting bagi manajemen. Penentuanrisiko mencakup penentuan risiko disemuaaspekorganisasidanpenentuan kekuatan organisasi melaluievaluasirisiko.COSOjugamenambahkan pertimbangan tujuan disemuabidangoperasiuntukmemastikan bahwa semua bagianoperasi bekerja secara harmonis.Komponen ini telah menjadi bagian dariaktivitas audit internal. Penentuan risikomerupakan tanggung jawab yang tidakterpisahkan(integral)danterusmenerus dari manajemen. Dikatakanintegral, karena manajemen tidak dapatmenetapkan tujuan dan dengan mudahmengasumsikan bahwa tujuan tersebutakan tercapai. Banyak hambatan ataurisiko yang datang, baik dari dalammaupun dari luarentitas. Risiko kreditadalah risiko tidak terbayarnya kredityang telah diberikan kepada etujuipermintaan atau penambahan kreditolehparapelanggan,perlulahmengadakan evaluasi risiko kredit daripara pelanggan tersebut. (3) Aktivitaspengendalian, Komponen ini mencakupaktivitas-aktivitasyangdulunyadikaitkan dengan konsep pengendalianinternal. Aktivitas-aktivitas ini meliputipersetujuan, tanggung jawab nsiliasi,karyawankompetendanjujur,pemeriksaan internal dan audit internal.Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasiresikonya untuk organisasi secarakeseluruhan.Strukturorganisasimerupakan rerangka pembagian tugaskepada unit-unit organisasi yangdibentuk untuk melaksanakan kegiatankegiatan pokok perusahaan. (4)Informasi dan komunikasi, Komponenini merupakan bagian penting dariproses manajemen. Manajemen tidakdapat berfungsi tanpa informasi.Komunikasi informasi tentang operasipengendalian internal memberikansubstansi yang dapat endaliandanuntukmengelola operasinya. (5) Pengawasandan pemantauan, Pengawasan ataupemantauanmerupakanevaluasirasional yang dinamis atas informasiyang diberikan pada komunikasiinformasi untuk tujuan manajemenpengendalian.MenurutSaefullah(2006:297) “pengawasan merupakanproses dalam menetapkan ukurankinerja dan pengambilan tindakan yangdapat mendukung pencapaian hasilyang diharapkan sesuai dengan kinerjayang telah ditetapkan”.108JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBIVOL 3 N0 1 EDISI OKTOBER 2019

ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. TRI SAPTA JAYAAnalisisdanEvaluasiStrukturOrganisasi.Struktur organisasi yang telahberjalan di PT. Tri Sapta Jaya selamaini sudah berjalan cukup baik. Denganadanyapemisahantugasdanwewenang dari masing-masing bagiandan tugas sangat berpengaruh dalammenunjangberkembangnyaperusahaan. Berbagai kegiatan yangtelah terselenggara dan pemberianfungsi kepada para salesman dalammenawarkan produk diberbagai rumahsakit, klinik, apotek, outlet, supermarket, mini market, dan took sudahterselenggara dengan baik dalampengecekan kepada para pelangganuntuk diajak bekerja sama danpemberian piutang sudah berjalandengan lancar.AnalisisdanEvaluasiProsedurPemberian KreditProsedur pemberian kredit yangberjalan pada PT. Tri Saptp Jaya sudahberjalan dengan efektif. Denganadanya departemen yang membidangipenjualan dan dibantu para salesmanyang ada dilapangan dari kekuatantawar menawar pro

analisis prosedur pengendalian intern piutang dagang pada pt. tri sapta jaya 103 jurnal riset akuntansi jambi vol 3 n0 1 edisi oktober 2019 analisis prosedur pengendalian intern piutang dagang pada pt.

Related Documents:

4. Prosedur Penagihan Piutang Menurut Kasmir (2008, h.75) ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan penagihan piutang: melalui surat melaui telepon, kunjungan personal, tindakan yuridis. 2.4 Pengendalian Piutang 1. Pengertian Pengendalian Piutang Menurut Hasibuan (2007, h.165) pengendalian piutang adalah usaha-usaha

Sistem wewenang dan Prosedur Pencatatan 53 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas 54 4 Kary awan yang kompeten 57 BAB V SIMPULAN DAN SARAN . Indriani/222009083/20!3/ ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. LAURA INDO PAEMBANG. Rumusan masalahnya adalah bagaimanakah sistem pengendalian piutang dagang pada

BAKTIAR TARNANDO, NPM 1405170734, Analisis Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada Perum Perumnas Regional I Medan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Skripsi 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem pengendalian intern piutang pada Perum Perumnas Regional I Medan,

dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang berhubungan erat dengan pengendalian penerimaan kas disatu pihak, dan pengendalian persediaan dilain pihak, sehingga piutang merupakan mata rantai diantara keduanya. Ada 3 (tiga) bidang pengendalian piutang yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

analisis jangka waktu penagihan piutang dan analisis efektivitas penagihan piutang. membayar dan memastikan tanggal kapan Hiliyana dan Rizal (2013) b. Penulis melakukan penelitian tentang Analisis Pengendalian Piutang Dagang Terhadap Efektivitas Arus Kas Pada CV. Union Motor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

Mendemonstrasikantata cara pelaksanaan hutang-piutang. c. Prinsip Hikmah utang piutang Bersikap peduli dalam utang piutang d. Prosedur Mempraktikantata cara pelaksanaan utang piutang 2. Materipembelajaran remedial Mendemonstrasikantata cara pelaksanaan hutang-piutang 3. Materi pembelajaran pengayaan Memahami ketentuan hutang-piutang

PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DALAM MENGELOLA PIUTANG MACET (STUDI KASUS PADA PNPM MANDIRI KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

API RBI divides storage tank into two sections for risk assessment: (i) Bottom - consisting of the annular plates and floor island plates (ii) Shell Course/s - the tank shell strakes Basic design, operating and historical inspection data especially thickness and corrosion rate measurements are populated into import spread sheets, details of import spreadsheets are given below in section 2.4 .