ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA .

3y ago
44 Views
2 Downloads
2.20 MB
10 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Mariam Herr
Transcription

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHAPADA PT. WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA (WOM), Tbk CABANGKOTA LUBUKLINGGAUSuhartoMahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen UNIBABSTRAKKeberadaan sistem pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindari atau mengurangikemungkinan terjadinya kerugian dan penyimpangan dari rencana yang ditetapkan. Sistempengendalian internal mencangkup rencana organisasi dan semuametode serta cara-cara yangdigunakan dalam perusahaan untuk mengamankanharta kekayaan perusahaan, mengecekkecermatan dan dapat dipercayanya dataakuntansi, memajukan efisiensi operasional danmendorong dipatuhinya kebijakanyang telah ditetapkan. Rumusan masalah yang diambil dalampenelitian ini adalah bagaimanaSistem Pengendalian Internal Atas Piutang Usaha Pada PT.Wahana OttomitraMultiartha (WOM) Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau.Sesuai denganlatar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui sistempengendalian internal atas piutang usaha padaPT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM)Finance, Tbk. Cabang KotaLubuklinggau.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengandua variabel yaitu sistim pengendalian internal dan piutang usaha. Metode pengumpulan datamelalui wawancara, observasi dan kuisioner. Hasil penelitian meliputi struktur organisasi yangmemisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas; sistem wewenang dan prosedurpencatatan yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan danbiaya; dan karyawan mutunya sesuai dengan tanggung jawab,semuanya telah sesuai dengansistem pengendalian internal. Sedangkan praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas danfungsinya belum sesuai dengan sistem pengendalian internal. Prosedur penagihan piutang;pencatatan piutang; penghapusan piutang, semuanya sudah sesuai dengan prosedur. Sedangkanresiko piutang belum sesuai karena belum menerapkan resiko tertanamnya modal. Kesimpulan1) Sistem pengendalian internal secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik, 2) piutangusaha secara keseluruhan belum berjalan dengan baik.Kata Kunci: Pengendalian Internal, Piutang Usaha.PENDAHULUANLatar BelakangKeberadaan sistem pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindari ataumengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dan penyimpangan dari rencana yangditetapkan.Sistem yang baik harus dilengkapi dengan prosedur-prosedur yang mampumenemukan dan memberikan peringatan seawal mungkin dengan adanya keganjilan-keganjilanyang disebabkan oleh kesalahan dan penyelewengan baik sengaja maupun tidak disengaja.Sistem pengendalian internal mencangkup rencana organisasi dan semua metodesertacara-cara yang digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan hartakekayaan perusahaan,mengecek kecermatan dan dapat dipercayanya data akuntansi, memajukan efisiensi operasionaldan mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan.PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk atau dikenal dengan nama WOM Finance, Tbkmerupakan perusahaan pembiayaan konsumen yang bergerak di bidang pembiayaan pembeliankendaraan roda dua. Pada PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance, Tbk sendiriproduk yang ditawarkan adalah jasa pembiayaan konsumen yang dilakukan dalam bentukpenyediaan dana bagi konsumen untuk membeli barang yang pembayarannya dilakukan secaraangsuran atau berkala oleh konsumen.Sistem pengendalian untuk piutang yang diterapkan oleh PT. Wahana OttomitraMultiartha (WOM) Finance, Tbk Cabang Kota Lubuklinggau mengalami kendala yaitu adanya480

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9keterlambatan dalam pembayaran piutang yang dilakukan oleh debitur.Pada bulan januari 2016total piutang tak tertagih senilai Rp.1.817.797.797 dan pada bulan febuari total piutang taktertagih PT. Wahana Ottomitra Multiartha Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau menjadiRp. 1.875.642.221 mengalami kenaikan Rp. 57.844.424, hal ini di karenakan debitur sulit untukmembayar hutannya ke pada perusahaan sehingga mengakibatkan piutang yang tak tertagihmenjadi meningkat.Pada bulan oktober, November dan desember total piutang tidak dapattertagih mengalami penurunan kembali dari totalpiutang yang tidak tertagih Rp. 1.574.178.641menurun menjadi Rp. 1.327.401.457.Berdasarkan analisis diatas maka penulis bermaksud untuk mengadakanpenelitian denganjudul “Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Piutang Usaha Pada PT. Wahana OttomitraMultiartha (WOM) Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau.”Rumusan MasalahRumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana SistemPengendalian Internal Atas Piutang Usaha Pada PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM)Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau ?”Tujuan PenelitianSesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui sistem pengendalian internal atas piutang usaha pada PT. Wahana OttomitraMultiartha (WOM) Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau.Manfaat Penelitiana. Manfaat Bagi PenulisDapat menambah pengetahuan mengenai pengendalian internal atas piutang usaha.b. Manfaat Bagi Lokasi PenelitianMemberikan sumbangan pemikiran untuk mendukung pengembangan usaha perusahaandan sebagai masukan yang dapat dipertimbnagkan bagi pihak yang bersangkutanmengenai sistem pengendalian internal atas piutang usaha.KAJIAN PUSTAKASistem Pengendalian InternalMenurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011: 82), pengendalian internal adalahsemua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usahauntuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansiusaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakanmanajerial yang telah di tetapkan.Menurut Hery (2012: 172), sistem pengendalian internal adalah seperangkat kebijakandan prosedur untuk melindungi aktiva atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakpenyalagunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat, sertakebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana mestinya oleh seluruhkaryawan perusahaan.Menurut James A. Hall (2007: 181), sistem pengendalian internal terdiri dariatas berbagaikebijakan praktik dan prosedur yang diterapakan oleh perusahaanatas berbagai kebijaksanaan,praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaaan untuk mencapai empat tujuanumumnya:a. Menjaga aktiva perusahaan.b. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi.c. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.d. Mengukur kesesuaian dan kebijaksanaan serta prosedur yang diterapkaan oleh pihakmanajemen.Tujuan InternalMenurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:83) tujuan pengendalian internnalmeliputi :a. Efektivitas dan efisiensi operasi.481

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9b. Reliabilitas pelaporan keuangan.c. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang ada.Tujuan pengendalian internal tidak lain adalah untuk memberikan jaminan yang memadaibahwa :a. Aktiva yang dimiliki oleh perusahaan telah diamankan sebagiamana mestinya dan hanyadigunakan untuk kepentingan perusahaan semata, bukan untuk ke pentingan perusahaansemata, bukan untuk kepentingan individu (perorangan) oknum tertentu.b. Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan dapat diandalkan.c. Karyawan telah mantaati hukum dan peraturan.Komponen PengendalianMenurut James A. Hall (2007: 186-191),komponen pengendalian internal terdiri atas limakomponen:a. Lingkungan pengendalian (control environment) merupakan arah perusahaan danmemengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan.b. Penilaian resiko (risk assessment) untuk mengidentifikasikan, menganalisis,dan mengelolahberbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.c. Informasi dan komunikasi bertujuan untuk mengambil tindakan serta membuat keputusandalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan yang handal.d. Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalianinternal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa prosedurterpisah atau melalui aktivitas yang berjalan.e. Aktifitas pengendalian (control activities) merupakan berbagai kebijakan dan prosedur yangdigunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasiresiko perusahaan yang telah diidentifikasi.Faktor-Fator Penyebab Pentingnya Sistem Pengendalian InternalMenurut Sanyoto Gondodiyoto (2007: 248-249), pengendalian internal bagi suatuperusahaan terutama yang sudah go public merupakan suatu keharusan. Faktor-faktor yangmenyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian internal:a. Perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur,systemoperasiorganisasi, manajemen hanya mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa.b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan menemukankesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak pada management, sehinggamanagement harus mengatur sistem pengendalian internal yang sesuai untuk mengetahuitanggung jawab tersebut.c. Pengawasan oleh satu orang (selain cek) merupakan suatu cara yang tepatuntuk menutupkekurangan-kekurangan yang biasa terjadi pada manusia.d. Pengawasan yang “buit-in“ langsung pada sistem berupa pengendalian internalyang baikdianggap lebih tepat dari pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa.Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Internala. Stuktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukupterhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.d. Karyawan yang mutunya sesuai tanggung jawabnya.Pengertian PiutangPenerapan sistem pembiayaan yang dilakukan perusahaan merupakan salah satu usahaperusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualan.Menurut Mulyadi (2014: 86) piutangmerupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalamjangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan.Menurut Rudianto (2012:210), piutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lain akibattransaksi dimasa lalu.482

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9Klasifikasi PiutangMenurut Rudianto (2012: 210-211), walaupun terdapat begitu banyak jenis piutang yangmungkin dimiliki oleh suatu perusahaan, tetapi berdasarkan jenis dan asalnya piutang dalamperusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu:a. Piutang usaha, yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkanperusahaan.b. Piutang bukan usaha, yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari penjualan barangatau jasa yang dihasilkan perusahaan.Prosedur Penagihan PiutangMenurut Indrianto dan Basri (2002: 83), penagihan sebaiknya dilakukan oleh petugasyang khusus ditunjuk untuk itu, yang disebut kolektor.Menurut Kasmir (2003: 95) ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan penagihanpiutang yaitu:a. Melalui Suratb. Melalui Teleponc. Kunjungan Personald. TindakankYuridisPencatat PiutangMenurut Rudianto (2012: 211) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yangberlaku di Indonesia, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo)dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima.Sebagai contoh, piutang usaha PT. Mitra Usaha adalah Rp 190.000.000, sedangkan cadangankerugian piutangnyaadalah Rp 24.000.000.jadi, dalam laporan posisi keuangan piutang tersebutdicatat sebagai berikut:Piutang usaha . 190.0000.000Cadangan kerugian piutang. (24.000.000)Piutang bersih. 166.000.0000Menurut Mulyadi (2016: 210-217), pencatatan piutang dapat dilakukan dengan salah satu darimetode berikut:a. Posting konvensional.b. Metode posting langsung kedalam kartu piutang atau pernyataan piutang.c. Metode pencatatan tanpa buku pembantu.d. Metode pencatatan menggunakan komputer.Penghapusan PiutangMenurut Rudianto (2012: 214), untuk menghapus suatu piutang terdapat dua metode yangbisa digunakan, yaitu :a. Metode cadangan kerugian piutang.b. Metode penghapusan langsung.Cara membuat cadangan kerugian piutang atau piutang tidak tertagih, terdapat dua dasarutama :a. Jumlah penjualan (persentase tertentu dari penjualan).b. Saldo Piutang1) Persentase tertentu dari saldo piutang.2) Analisis umur piutang.Resiko PiutangMenurut Rudiyanto (2008: 7), Setiap kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan pastiakan mempunyai dampak dan pengaruh yang ditimbulkan, baik yang menguntungkan maupunyang merugikan perusahaan itu sendiri resiko yang mukin terjadi dalam piutang yaitu :a. Resiko Tidak Dibayarnya Seluruh Piutang.b. Resiko Tidak Dibayar Sebagian Piutang.c. Resiko Keterlambatan Pelunasan.d. Resiko Tertanam Modal.483

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9METODOLOGI PENELITIANLokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance, Tbk.Cabang Kota Lubuklinggau yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No.100 Rt.06 Kelurahan BatuUrip Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur 1 Kota Lubuklinggu.Operasionalisasi VariabelTabel 1. Operasionalisasi VariabelVariableSistem PengendalianInternalPiutang usahaDefinisiSeperangkat kebijakan dan proseduruntuk melindungi 484sset ataukekayaan perusahaan dari segalabentuk tindak penyalagunaan,menjamin tersedianya informasiakuntansi perusahaan yang akurat,serta kebijakan manajemen telahdipatuhi atau dijalankan sebagimanamestinya oleh seluruh karyawanperusahaan.Merupakan klaim kepada pihak lainatas uang, jasa yang dapat diterimadalam jangka waktu satu tahun, ataudalam satu siklus akuntansi.1.2.3.4.1.2.3.4.IndikatorStuktur organisasi yangmemisahkan tanggung jawabfungsional secara tegas.Sistem wewenang danprosedur pencatatan.Praktik yang sehat.Karyawan yang mutunyasesuai tanggung jawabnya.Prosedur penagihan piutang.Pencatatan piutang.Penghapusan piutang.Resiko piutangMetode Pengumpulan Dataa. Metode WawancaraMetode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstrukrur dengan tujuan untukmemperolehinformasi secara luas mengenai obyek penelitian.b. Metode ObservasiMetode observasi adalah suatu metode yang digunakan oleh peneliti dengancarapengamatanlangsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan perusahaan.c. Metode KuesionerMetode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara mengunakan daftarpertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket.Analisis Data dan Teknik Analisisa. Analisis DataAnalisis KualitatifMerupakan analisis non statistik yang membantu dalam penelitian. Data-data yang diperolehbaik yang berupa angka maupun yang berupa tabel kemudian ditafsirkan dengan baik.b. Teknik AnalisisYaitu analisis data dengan cara memberikan penjelasan dan memberikan predikat kepadavariabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang seharusnya.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil PenelitianSistem Pengendalian Internala. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegasStruktur organisasi PT. Wahana Ottomitra Multiharta Finance, Tbk. Cabang KotaLubuklinggau terdapat pemisahan tugas pokok dan fungsi telah dijalankan oleh masing-masingdari para pegawai yang ada. Struktur organisasi PT. Wahana Ottomitra Multiharta Finance, Tbk.Cabang Kota Lubuklinggau terdiri dari :484

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 15)16)17)18)19)Brang Head, bertanggung jawab pada setiap departemen serta memberikan motivasi kerjakepada bawahannya.Branch Operation Head, Bertanggung jawab untuk merencanakan, menentukan,mengawasi dan mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuanganuntuk kebutuhan operasional perusahaan.Head Collection, bertanggung jawab mengelola A/R Overdue (piutang tertunggak) danmemperkecil resiko kerugian piutang, mengontrol kinerja dari collection dalam pencapaiantarget.Marketing Head, bertugas memantau pasar penjualan kendaraan di berbagai dealer,menyusun strategi penjualan dan menentukan besarnya refund (pengembalian dana).Administrasion Head, bertanggung jawab atas semua kegiatan administrasi yangberlangsung termasuk laporan administrasi unit.Human Resources Dapaterment (HRD), bertanggung jawab mengelola danmengembangkan sumber daya manusia, membuat sistem tenaga kerja yang efektif danefisien serta melakukan seleksi dan promosi.Customer Service (CS), bertugas memberikan pelayanan terhadap debitur yang meliputipenawaran produk terhadap calon debitur dan handling(penangan) komplain yangdilakukan oleh debitur.Administrasi (ADM), bertanggung jawab membuat laporan neraca keuangan dan laporanlaba rugi tiap bulannya dan menginput data pembiayaan.A/R Admin, bertanggung jawab mempersiapkan administrasi untuk tugas collection dalammenangani debitur yang menunggak dan membuat dan mencetak daftar kunjungan harianserta membuat Surat Peringatan (SP) I, II dan Surat Peringatan Terakhir (SPT) untukdebitur yang menunggak.Collection, bertanggung jawab untuk melakukan penagihan atas hutang yangpast due(tertunggak).Remedial officer, bertugas melakukan penagihan terhadap kontrak bermasalah lebih dari90 hari dan melakukan penyelesaian (penarikan unit) terhadap kontrak bermasalah.Credit Marketing Officer (CMO), bertugas menawarkan kepada calon debiturprice list ataupaket pembiayaan perusahaan dan membantu calon debitur menghitung besarnya angsuranyang diinginkan.Credit Analyst (CA), bertugas mengarahkan struktur kredit yang terbaik bagi perusahaandan calon debitur serta memeriksa kelayakan dokumen persyaratan dan kekuatan legalitasdokumen persyaratan kredit.Teller, bertugas menerima pembayaran angsuran secara tunai dari debitur.Staf Data Entry, bertugas menginput data calon debitur di sistem serta pencetakandokumen pendukung dalam proses kredit Purchase Order(PO) Surat Pesanan (SP), BPKBdan dokumen kontrak sesuai standar prosedur yang telah ditentukan perusahaan.Staf Credit Processor, melakukan pemeriksaan ulang terhadap data di sistem yang telah diinput oleh data entry dan menanda tangani berita acara serah terima kendaraan atau suratjalan dari dealer.Staf Collateral, bertanggung jawab menerima dan memeriksa kelengkapan berkas dokumenBPKB daristaf data entry dan credit analyst.Staf Finance, bertanggung jawab terhadap penerimaan non cash (transfer) dan penerimaancash dari teller serta mengawasi cash flow keuangan pencatatan,pemeriksaansertapengumpulandata dalam rangka penyajian laporan keuangan.b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup ataskekayaan, utang, pendapatan dan biayaPT. Wahana Ottomitra Multiharta Finance, Tbk. Cabang Kota Lubuklinggau setiapdokumen yang digunakan dalam sistem piutang dan pengeluaran piutang harus terlebih dahuludisahkan oleh pejabat yang berwenang, seperti aplikasi permohonan pembiayaan calon debiturakan terlebih dahulu disahkan oleh pejabat yang berwenang yaitu credit marketing officer,selanjutnya credit analyst akan memeriksa kelayakan dokumen persyaratan dan kekuatan485

Prosiding Seminar Nasional AIMIJambi, 27 – 28 Oktober 2017ISBN: 978-602-98081-7-9legalitasdokumen setelah credit analyst menganggap calon debitur layak diberikan pinjamanmaka dokumen tersebut barulah akan diotorisasikan atau disahkan oleh branch operation head(kepala operasi cabang)kemudian barulah brang headakan menandatangai, bahwa calon debiturlayak untuk diberikan pinjaman dana pembiayaan.Sedangkan untuk serah terima kendaraan akan di dilakukan pengesahan terlebih dahuluoleh bagianstaf data entry yang mana bertugas menginput data calon debitur disistem sertapencetakan dokumen pendukung dalam proses kredit Purchase Order(PO),S

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PIUTANG USAHA PADA PT. WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA (WO M), T bk CABANG KOTA LUBUKLINGGAU Suharto Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen UNIB ABSTRAK . Prosedur Penagihan Piutang Menurut Indrianto dan Basri (2002: 83), penagihan sebaiknya dilakukan oleh petugas .

Related Documents:

BAB II : KONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dan perkembangan sistem pengendalian, pengertian sistem pengendalian manajemen, konsep dasar pengendalian, jenis-jenis pengendalian, dan keterbatasan suatu sistem pengendalian manajemen, serta soal latihan.

sistem pengendalian intern dibandingkan dengan sistem pengendalian intern pada PT. Mitra Sehati Sekata Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif yaitu, analisis deskriptif. Analisis sistem pengendalian intern atas persediaan sudah efektif, dimana adanya pemisahan tugas dan fungsi-fungsi yang

Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi 14/total Lingkungan Pengendalian – Lingkungan pengendalian terdiri atas faktor-faktor berikut ini : 1.Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika 2.Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi 3.

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen, (2) Kegiatan Belajar 2: Lingkungan/Struktur dan Proses Pengendalian Manajemen. Setelah mem-pelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan: 1. konsep dasar : Sistem Pengendalian Manajemen. 2. batasan pengendalian manajemen dengan membedakan: a.

Sistem wewenang dan Prosedur Pencatatan 53 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas 54 4 Kary awan yang kompeten 57 BAB V SIMPULAN DAN SARAN . Indriani/222009083/20!3/ ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG DAGANG PADA PT. LAURA INDO PAEMBANG. Rumusan masalahnya adalah bagaimanakah sistem pengendalian piutang dagang pada

Evolusi Pengendalian Kualitas ( Feigenbaum , 1988 ) Tahun Perioda 1900 Pengendalian Kualitas oleh operator 1900-1920 Pengendalian Kualitas oleh mandor 1920-1940 Pengendalian Kualitas dengan inspeksi 1940-1960 Pengendalian Kualitas dengan statistik 1960 -1970 Pengendalian kualitas total (TQC) 1970-1980 TQ

C181-91(1997)e1 Standard Test Method for Workability Index of Fireclay and High-Alumina Plastic Refractories C182-88(1998) Standard Test Method for Thermal Conductivity of Insulating Firebrick C183-02 Standard Practice for Sampling and the Amount of Testing of Hydraulic Cement C185-02 Standard Test Method for Air Content of Hydraulic Cement Mortar C186-98 Standard Test Method for Heat of .