NILAI-NILAI KEIKHLASAN DALAM FILM LASKAR PELANGI KARYA .

3y ago
44 Views
2 Downloads
2.08 MB
162 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Jenson Heredia
Transcription

NILAI-NILAI KEIKHLASAN DALAM FILM LASKARPELANGI KARYA ANDREA HIRATASKRIPSIDiajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan IslamOleh:AHMAD NADHIRNIM: 11109142JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA2016i

ii

NILAI-NILAI KEIKHLASAN DALAM FILM LASKARPELANGI KARYA ANDREA HIRATASKRIPSIDiajukan Untuk Memperoleh GelarSarjana Pendidikan IslamOleh:AHMAD NADHIRNIM: 11109142JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA2016iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO ﺱﺎﻨﻠﻟ ﻢﻬﻌﻔﻧﺃ ﺱﺎﻨﻟﺍﲑﺧ “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyakmemberi manfaat bagi orang lain” (HR. AthThabrani)“Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untukmenerima sebanyak-banyaknya.” --- Novel Laskar Pelangi.PERSEMBAHANIbukuAyahkuSedulur-sedulur UKMTeman teman IAIN Salatiga angkatan 2009vii

KATA obbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadiratAllah SWT Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayahserta inayah-Nya kepada kita sehingga menjadikan hidup kita lebih bermakna.Khususnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsidengan judul “NILAI-NILAI KEIKHLASAN DALAM FILM LASKARPELANGI KARYA ANNDREA HIRATA”.Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi MuhammadSAW, yang selalu menjadi teladan untuk kita semua dan semoga kitasemua termasuk umatnya yang mendapat syafa’at kelak di yaumul qiyamah.Amien ya robbal ‘alamin.Ucapan terimakasih penulis sampaikan sedalam-dalamnya kepada semuapihak yang telah membantu dan memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi,masukan saran, dan bantuan dalam hal apapun yang sangat besar bagi penulis.Maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkanterimakasih kepada:1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN salatiga.3. Ibu Siti Rohayati, M. Ag, selaku Ketua Program Studi PAI.viii

ix

ABSTRAKNadhir, Ahmad. 2016. Nilai-nilai Keikhlasan dalam Film Laskar Pelangi KaryaAndrea Hirata. Skripsi Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas Tarbiyah IAIN Salatiga 2016. Pembimbing: Imam Mas Arum, S. Pd., M.Pd.Kata kunci: nilai-nilai keikhlasan, laskar pelangi, andrea hirataJudul skripsi ini adalah Nilai-nilai Keikhlasan dalam Film Laskar PelangiKarya Andrea Hirata. Skripsi ini adalah bagaimana film yang seharusnya menjadimotivasi bagi pelaku pendidikan dan masyarakat Indonesia. Peneliti meniliti dariaspek nilai-nilai keikhlasan dalam film laskar pelangi karya Andrea Hirata,karakteristik tokoh dan nilai pendidikan Islam dalam film laskar pelangi. .Jenis penelitian ini adalah penelitian dokumen (documentary research)dengan pendekatan semiotik. Pendekatan semiotik digunakan untukmendiskripsikan isi yang tersurat maupun yang tersirat dalam film. Penelitimenggunakan penafsiran prospective dan kategorisasi sebagai teknik analisis data.Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metodedokumentasi melalui penelusuran dokumen film, majalah atau koran (mediamassa), dan buku.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Laskar Pelangi mengandungnilai-nilai keikhlasan. Keikhlasan pelaku pendidikan yang rela berjuang, pantangmenyerah dan mempunyai tujuan untuk menapai cita-cita. Nilai-nilai keikhlasanyang terkandung di antaranya adalah kerjasama, kemerdekaan, kebahagiaan,kejujuran, kerendahhatian, kasih sayang, kedamaian, rasa hormat, tanggungjawab, kesederhanaan, toleransi, dan kesatuan. Nilai-nilai tersebut terkandungdalam dialog dan gambar adegan. Dialog-dialog yang disajikan film, sebagianbersumber pada ajaran-ajaran Islam. Film juga memperlihatkan gambar adeganmengenai sosok teladan, praktik keagamaan dan proses pendidikan di lembagapendidikan.x

DAFTAR ISISAMPUL . . iLEMBAR BERLOGO.iiJUDUL.iiiPERSETUJUAN PEMBIMBING.ivPENGESAHAN KELULUSAN .vPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . .viMOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . viiKATA PENGANTAR. . .viiiABSTRAK . .xDAFTAR ISI . . .xiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . .1B. Rumusan Masalah. . . . . .9C. Tujuan Penelitian . 9D. Manfaat Penelitian . .10E. Definisi Operasional . .10F. Metode Penelitian . .13G. Sistematika Penulisan 16xi

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Nilai-nilai Keikhlasan1. Pengertian Keikhlasan . . .172. Makna Ikhlas . .18B. Tinjauan Umum tentang Film . 211. Film Cerita (Story Film) . . .222. Film Berita (Newsreel). . .233. Film Dokumentar . . .234. Film Kartun (Cartoon Film). . 24C. Film Sebagai Media Pendidikan . . .24D. Andrea Hirata .31E. Kerangka Berfikir .36BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELTIANA. Biografi Pengarang1. Biografi Andrea Hirata. . . .372. Karya-karya Andrea Hirata. . . .38B. Film Laskar Pelangi1. Setting Sosial Film Laskar Pelangi . .45xii

2. Narasi Film Laskar Pelangi . . . .55BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIANA. Apresiasi Film Laskar Pelangi . . .82B. Nilai-nilai Keikhlasan Dalam Film Laskar Pelangi. . . .85C. Karakterisitik Tokoh Film Laskar Pelangi .120D. Nilai-Nilai Pendidikan yang Diperankan TokohFilm Laskar Pelangi . .124E. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Film Laskar Pelangi .127BAB V PENUTUPA. Kesimpulan . . .132B. Saran . . 137DAFTAR PUSTAKALAMPIRANxiii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada era modern nan global, media massa telah menjadi kebutuhanhampir setiap orang. Pengaruhnya besar. Jangkauannya luas dan gerakannyajuga cepat.Perkembanganmedia massa bak jamur di musim hujan. Terutama TheBig Five of Mass Media (lima besar media massa), yaitu: surat kabar,majalah, radio, televisi, dan film. Kelimanya berusaha merebut minatmasyarakat dengan memberikan pelayanan yang terbaik.Berkat kecanggihan teknologi komunikasi, segala informasi dapatdiperoleh dengan mudah. Pesan komunikator pun sampai dengan mudah olehpikiran khalayak. Munculnya beragam jenis teknologi komunikasi danbergulirnya keterbukaan, berbuah kebebasan untuk memilih media alaunsurmenghiburnya menjelma menjadi kebutuhan.Bagi masyarakat, bukan hanya pesan yang menjadi daya tarik. Jenismedia juga sangat menentukan. Akhirnya, media audio visual denganberbagai kelebihannya berhasil menarik mayoritas khalayak. Bahkan,sekarang ini, muncul istilah televisi telah menjadi "agama baru". Hampirseluruh aspek kehidupan dapat ditemukan dan ditirukan melalui programtelevisi. (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID 8004. Diakses pada1

29 Januari 2016, pukul 14;00 WIB)Film juga memiliki kelebihan daya tarik sebagaimana televisi.Pasalnya, keduanya tergolong dalam media audio visual. Keduanya salingmendukung, karena film juga menjadi bagian dari program televisi.Sekarang ini, berkat keberhasilan persuasifnya, konsumsi akan filmsudah menjadi kebutuhan, bahkan gaya hidup. Khalayak dengan mudahterbujuk oleh sajian isi dengan tema aktual yang digarap film. Selain audiovisual,mempermudah pesan sampai di kepala pemirsa.Di tanah air, perkembangan industri perfilman selama lima tahunterakhir ini mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Film Indonesia telahmenjadi tuan rumah di negeri sendiri. Akan tetapi, banyaknya produksi filmbelum memberikan kontribusi bagi pencerahan bagi masyarakat. http://tv.kompas.com/content/view/6383/109/. Diakses pada 31 Maret 2009 pukul20;00 WIB)Harold D. Laswell (2000: 10-13) menyatakan terdapat tiga fungsimedia massa. Ketiganya adalah untuk menginformasikan (to inform), untukmendidik (to educate) dan untuk menghibur publik (to entertain).Berbekal pemahaman atas tiga hakekat fungsi media di atas,masyarakat, apalagi para pendidik, mempunyai hak mempergunakan mediamassa untuk kepentingan dunia pendidikan. Pendidik, terlebih dahulu, perludibekali pemahaman bagaimana memanfaatkan media film terkait proses2

pendidikan mengingat peserta didik juga belajar dari lingkungan luar sekolah.Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu kepenerima pesan. Komunikasi adalah elemen terpenting dalam prosespendidikan.Dalam kaitan dengan massa, menurut Alex Sobur (2004: 17)komunikasi telah beralih dari motif mencari pesan lewat media, ke arah motifpenikmatan kesenangan yang disediakan oleh media itu sendiri. Saat ini,media telah mengambil alih pesan, bahkan telah berubah menjadi pesan itusendiri. Unsur menarik harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pesan itudisampaikan. Dan kecanggihan teknologi yang mampu memenuhinya denganmenyajikan materi menghibur diri sambil memperoleh ilmu.Film tidak hanya sebagai media hiburan. Sebagaimana fungsinya,seharusnya, ia memberikan fungsi edukasi. Pesan-pesan yang disampaikan,selayaknya juga berkontribusi terhadap terciptanya masyarakat yang terdidik;selain ditujukan untuk menghibur juga dipergunakan sebagai sarana mencapaitujuan pendidikan. Oleh karenanya, muncul istilah film edutainment. Hal initidak bisa dilepaskan dari kebutuhan dunia pendidikan dalam kaitannya filmsebagai media pendidikan.Akhir 2008, keinginan untuk menikmati film yang menghibur danmencerahkan terjawab. Laskar Pelangi muncul dengan tawaran temamenarik. Film dibuat setelah kesuksesan novel di pasar. Fokus utama film iniadalah pada semangat memajukan dunia pendidikan meski dalam kondisi3

yang serba terbatas. Tema langka dan jarang ditampilkan ke dalam film-filmIndonesia.Dalam http://www.kapanlagi.com/h/0000255099.html. yang diakses 31 Maret2009 pukul 20;00 WIB Masyarakat merespon positif dengan sambutan danantusiasme besar atas film Laskar Pelangi. Ia berhasil meraih jumlah 4,6 jutapenonton. Sejumlah penghargaan diraih dalam Indonesian Movie Award(IMA) 2009. Film sukses memborong 4 piala IMA. Tidak hanya di negerisendiri. Film Laskar Pelangi juga go Asia dan diputar oleh bioskop-bioskopdi Asia.Laskar Pelangi (dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi TheRainbow Troops) juga bergaung di lingkup internasional. Festival filmBerlinale ke-59, Berlin, Jerman, 5-15 Februari 2009 juga menjadi saksikesuksesan film Laskar Pelangi. Laskar Pelangi menjadi salah satu tanyangmenggembirakan dari para pengunjung, bahkan sampai melebihi studio yangdisediakan. Selain itu, penyelenggara juga memberikan perhatian khususkepada film ini, dengan memasang gambar kover film Laskar Pelangi dalamsampul buku program Berlinale 2009, mewakili film-film Asia.Di satu sisi, tidak dapat disangsikan lagi urgensi media film. Namun,mengingat bermacam warna isi dan pesan dalam film, jika tidak hati-hati halini justru akan menimbulkan masalah baru mengingat tidak semua isi mediamassa bermanfaat bagi khalayak. Banyak di antaranya yang tidak mendidikdan hanya mengedepankan kepentingan pemilik/pengelola media untuk4

mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.Film Laskar Pelangi yang akan menjadi objek dalam penelitian initergolong dalam film edukatif. Film yang bukan hanya memberikan unsurhiburan, akan tetapi juga menyisipkan nilai-nilai yang mendidik. Penontonsecara tidak sengaja akan menerima pesan-pesan tentang nilai-nilai edukatifyang bersifat kebaikan, terutama dipandang dari kacamata Islam.Proses pendidikan melalui film ini dikemas apik dengan menampilkanpembelajaran yang tidak hanya di ruang kelas. Kondisi miskin, terbatas dansederhana mampu dimanfaatkan secara maksimal. Nilai-nilai edukatif terselipdalam adegan-adegan yang ditampilkan. Menurut Rini Riza (2008), beberapapesan nilai yang sekilas tampak di antaranya keikhlasan, kasih sayang,kesungguhan, kerja keras, kejujuran, dan tanggung jawab. Pendekatan untukmengukur kualitas pendidikan, sebagaimana dikatakan tokoh utama dalamfilm itu, Harfan Effendy Noor, bahwa nilai-nilai, masalah kecerdasan tidakdiukur dengan angka-angka, tapi dengan hati yang memancarkan kasihsayang.Pada episode ketika dilaksanakan lomba cerdas cermat juga terselippesan nilai kejujuran dan tanggungjawab. Kecurigaan juri mengenaiketidakjujuran. Lintang, misalnya, dibuktikan dengan kemampuannya,mempertanggungjawabkan dengan menguraikan rumus-rumus matematikasehingga diperoleh jawaban yang menurut Pak Mahmud adalah benar.Akhirnya, sang juri pun mengakui kejujuran Lintang, sehingga SD yangdiwakilinya menjadi pemenang.5

Nilai kerja keras dan kesungguhan dalam mencari ilmu juga nampakketika sekolah dihadapkan pada keputusasaan. Salah satu guru, Bakri berhentimengajar, sementara kepala sekolah, Harfan, meninggal dunia. Kelas sempatkosong tanpa aktivitas. Kesungguhan dan kerja keras terlihat ketika Lintangbersepeda dari rumah-hingga sekolah dengan jarak 40 klilometer. Lintangbersama Ikal juga harus mengajak teman-teman di rumah menuju ke sekolahuntuk belajar. Lintang menggantikan Muslimah yang seharusnya bertugasmengajar. Muslimah pun akhirnya tegar dengan kembali mengajar muridmurid.Perjuangan dan kesadaran itulah yang menjadi sebuah bentukpencapaian pendidikan. Pendidikan yang diraih dari rasa ikhlas yangdimaksudkan untuk mencapai cita-cita. Keikhlasan untuk belajar, bersosialdan keikhlasan untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya. Dalam film laskarpelangi ada beberapa situasi, karakter dan motivasi yang mendeskripsikanseberapa jauh keterimaan, kepasrahan dan keberusahaan manusia sebaagaimahkuk yang mencari jati diri. Karya luar biasa tersebut seharusnya menjaadipercontohan media sebagai salah satu pendukung pendidikan moral.Berdasarkan Uman Said (1985: 148), penggunaan media massa sebagaisumber belajar untuk bidang pengajaran agama memerlukan pengolahan,karena umumnya pengomunikasian melalui mass media untuk kehidupankeagamaan masih relatif sedikit.Dijelaskan pula oleh Azhar Arsyad (2003: 48), kemampuan film dalammelukiskan gambar secara hidup dan suara memberinya daya tarik besar.6

Film sebagaimana media massa lainnya memiliki tujuan-tujuan hiburan,dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi,memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkanketerampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhisikap.Bahkan, William L. Rivers (2003: 252) mendeskripsikan film lebihdianggap sebagai hiburan ketimbang media pembujuk. Kekuatan bujukanatau persuasi yang besar perlu dimanfaatkan. Kekuatan dan kemampuan filmdalam menjangkau banyak segmen sosial, memiliki potensi untuk pendidikanmassa. Akhirnya, daya tarik dan persuasi film berperan sebagai referensiaudien bersosialisasi dan transmisi nilai (transmission of values) secaramassal. Dalam hal ini, media menjadi sebuah alat kontrol yang mampumempengaruhi bahkan mengatur isi pikiran dan keyakinan-keyakinanmasyarakat.Meskipun kisah yang terjadi dalam film Laskar pelangi, sudah terjadisangat lama, akan tetapi pada kenyataannya kisah Laskar Pelangi, masih adadi zaman sekarang. Banyak pengamat sastra yang memberikan penilaianberkaitan dengan suksesnya film Laskar Pelangi, Suksesnya film LaskarPelangi, disebabkan film tersebut muncul pada saat yang tepat yaitu padawaktu masyarakat khususnya masyarakat yang merasa mengalami pendidikanyang sama seperti beberapa tokoh yang terdapat dalam film tersebut. Haltersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sapardi DjokoDarmono dalam Ruktin Handayani (2008), seorang sastrawan dan Guru Besar7

Fakultas Ilmu Budaya UI Ia menyatakan Laskar Pelangi, merupakan“Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab intipertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana,kendala, dan kualitas pendidikan”.Isi film Laskar Pelangi, menegaskan bahwa keadaan ekonomi bukanlahmenjadi hambatan seseorang dalam meraih cita-cita dan berusaha dengansungguh-sungguh untuk mencapai cita-citanya. Kemiskinan adalah penyakitsosial yang berada dalam ruang lingkup materi sehingga tidak berkaitandengan kemampuan otak seseorang. Pendidikan tidak selalu bergantungdengan status social dan keadaan ekonomi, akan tetapi juga etos kerja gurudan kesadaran serta keikhlasan untuk merubah paradigma pendidikan yangpraktis. Dibutuhkan kualitas pengajar dan keikhlasan dalam mengajar.Menurut Hasan Al Banna (2000: 31), seorang al akh yang ikhlas adalahyang mengorientasikan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanyakepada Allah dengan mengharapkan keridhoan-Nya tanpa memperhatikankeuntungan materi, pestise, pangkat, popularitas, dan sebagainya. Dalam AlQur’an juga dijelaskan dalam surat Al An’am : 162. “Katakanlah sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matikuhanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162).Menurut Hasan Al Banna (2000: 33)), Ikhlas merupakan buahkesempurnaan tauhid yang bertujuan untuk mengesakan Allah dalamberibadah. Dan riya merupakan lawan dari ikhlas yang harus kita jauhi.8

Para siswa yang ikhlas, pantang menyerah, determinatif, kreatif, sertaperan paara guru yang benar-benar menjadi fasilitator, ikhlas berjuang demicita-cita siswa mereka. Tertuang dalam film yang benar-benar menjadimotivator untuk perfilman Indonesia. Film yang menginspirasi untukberjuang secara ikhlas dalam dunia pendidikan. Bukan hanya untuk film,tetapi untuk dunia pendidikan yang terkadang menjadi ruang kapitalis. Hanyauntuk kepentingan sendiri, bukan kepentingan bersama.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenaitema di atas dengan judul "NILAI-NILAI KEIKHLASAN DALAM FILMLASKAR PELANGI, KARYA ANDRE HIRATA".B. Rumusan MasalahDari latar belakang masalah di muka, permasalahan yang akan dikajimelalui penelitian ini adalah:1.Nilai-nilai keikhlasan apa sajakah yang terkandung dalam filmLaskar Pelangi karya Andrea Hirata?2. Apa saja karakteristik tokoh dalam film laskar pelangi?3. Nilai-nilai pendidikan apa saja yang tertuang dalam film laskarpelangi?C. Tujuan PenelitianTujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:1.Untuk mengetahui nilai-nilai edukatif dalam film Laskar Pelangi9

karya Andrea Hirata.2. Untuk mengetahui deskripsi karakteristik tokoh-tokoh dalam fillaskar pelangi.3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang tertuang dalam filmlaskar pelangi.D. Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Memberi tambahan wacana tentang nilai keikhlasan.2. Memberi tambahan wacana kepada publik tentang nilai-nilaikeikhlasan dalam film Laskar Pelangi.3. Menumbuhkan pemahaman bagi pendidik dan orang tua mengenaifilm sebagai media pendidikan.E. Definisi OperasionalPenulis akan menegaskan dan mendeskripsikan istilah-istilah yangterdapat pada judul; Nilai-Nilai Keikhlasan dalam Film Laskar PelangiPerspektif karya Andrea aridarikesalahpahaman terhadap judul, maka akan dijelaskan secara kongkret danlebih bersifat operasional.1. Nilai KeikhlasanMenurut Al -Qaradhawi Yusuf (2003 :18), secara bahasa Ikhlas berarti10

jernih dari kotoran. Orang yang ikhlas (mukhlis) adalah orang yang tidakmenyertakan kepentingan pribadi atau imbalan dunia

Laskar Pelangi (dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi The Rainbow Troops) juga bergaung di lingkup internasional. Festival film Berlinale ke-59, Berlin, Jerman, 5-15 Februari 2009 juga menjadi saksi kesuksesan film Laskar Pelangi. Laskar Pelangi menjadi salah satu film

Related Documents:

MTs Madrasah Tsanawiyah N Nilai Keluaran Nilai-nilai yang diperhatikan oleh para stakeholders Nilai Masukan Nilai-nilai yang dibutuhkan dalam diri setiap pegawai, dalam rangka mencapai keunggulan Nilai Proses Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi yang diinginkan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Nilai – Nilai Islam 1. Pengertian Nilai Dalam Islam Pada dasarnya konsep umum yang ada dalam masyarakat kita tentang istilah nilai merupakan konsep ekonomi. Hubungan suatu komoditi atau jasa dengan barang yang mau dibayarkan seseorang untuk memunculkan konsep nilai.

Hamzah Fansuri. 2. Pembahasan Naskah Syair Perahu karya Hamzah Fansuri ini terdapat bermacam-macam nilai agama diantaranya nilai tauhid, nilai akidah, dan nilai akhlak. Untuk penggunaan nilai tauhid yang terdapat di dalam Syiar Per

JUDUL : Nilai Nasionalisme dalam Film Nasional (An alisis Semiotik Barthes terhadap Film 5 Cm) _ Penelitian ini mengkaji makna yang ada di balik adegan-adegan dalam film ”5 cm”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemaknaan pesan nilai nasionalisme, menggunakan metode kualitatif deskriptif. Bentuk analisis yang digunakan adalah

pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler pramuka dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui kegiatan upacara, latihan rutin, permainan/ outbond dan perlombaan. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam kegiatan upacara yaitu kedisiplinan, religius, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

REPRESENTASI KEKERASAN DALAM FILM “RUMAH DARA” . yan telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini baik moral maupun tenaga antara lain : 1. Ibu Dra.Hj.Suparwati, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu . film selalu bertautan dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan selera publik. Singkatnya, film .

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB Paningkat Siburian Abstrak Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan.

Animal Fun Challenge Pack . Fold the paper plate in half. 2. Trace the elephant's outline on one side. 3. Colour or paint the elephant (not the tusk). 4. Cut out the elephant making sure not to cut the folded edge except for the shaping at each end. 5. Carefully cut out the paper plate section between the legs leaving the edge of the paper plate connecting the legs to make the rocker. (This .