ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP MINAT .

3y ago
38 Views
2 Downloads
411.82 KB
11 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAPMINAT BELI PADA PROGRAM MAGISTER MANAJEMENUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHAYolla MargarethaFakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164E-mail : yollamargaretha@yahoo.comABSTRAKDewasa ini persaingan sangat ketat dalam penyelenggaraan jasa pendidikan, hal itu merupakan bentukrespon timbal balik menanggapi jumlah kebutuhan akan jasa yang selalu meningkat. Magister Manajemen(MM) Universitas Kristen Maranatha (UKM) sebagai salah satu sekolah bisnis ternama di Indonesia hadiruntuk menjawab kebutuhan akan pendidikan strata S2 (Program Pasca Sarjana), yang tentunya siap untukbersaing di tengah ketatnya persaingan jasa pendidikan. Salah satunya dengan mengupayakan strategibauran pemasaran (marketing mix) yang merupakan sebagai salah satu faktor dalam mempengaruhi minatbeli (intense to buy) konsumen. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 177 responden. Pengolahan datadengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 14 dengan analisis deskriptif dan verifikatif, danpengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda. Koefisien determinasi (Adjusted RSquare) adalah sebesar 0,339. Hal ini menunjukkan bahwa variable-variabel bebas yang diteliti mampumenjelaskan 33,9% pengaruh bauran pemasaran terhadap minat beli pada Program MM UKM, sementarasisanya 66,1% dijelaskan oleh variable-variabel bebas lain yang tidak diteliti. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa empat variabel dari bauran pemasaran jasa yaitu Product, Price, Physical Evidence,dan Process mempunyai pengaruh terhadap minat beli pada Program MM UKM. Sedangkan tiga variabellainnya yaitu Place, People, dan Promotion, ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap minat beli padaPogram MM UKM.Kata kunci: Bauran Pemasaran, Minat Beli, Magister Manajemen.1. PENDAHULUANPendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dan keahlian yang ada dalamdirinya melalui tahapan proses pembelajaran. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3)menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasionalyang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa yang diatur dengan undang-undang. Demikian pentingnya pendidikan maka seringkali tingkatanpendidikan terutama pendidikan formal dijadikan tolak ukur kemampuan seseorang untuk berkarya danbersosialisasi dalam mencapai jenjang karir dan keberhasilan bisnis. Bahkan di era sekarang ini,tingkat/strata pendidikan dijadikan sebagai salah satu syarat kualifikasi dalam proses rekrutmen tenagakerja.Kebutuhan akan pendidikan di Indonesia masih sangat tinggi. Ini merupakan pangsa pasar yang besar, danmerupakan peluang bagi lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal termasuk dalamorganisasi jasa dan yang tergolong dalam pendidikan formal di Indonesia adalah mulai dari tingkatansekolah dasar hingga perguruan tinggi yang berjenjang S1 (Strata Satu), S2 (Strata Dua), maupun S3 (StrataTiga). Banyaknya lembaga pendidikan tinggi yang ada secara otomatis persaingan tidak dapat dihindari dansangat ketat, dimana konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan pada saat akan melakukan pembelianjasa pendidikan. Di tengah persaingan SDM yang sangat ketat, untuk meningkatkan kemampuan diri,pendidikan Strata Sarjana (S1) saja seringkali kurang cukup untuk mendukung karir. Sehingga ProgramPasca Sarjana (S2) merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk lebih lagi meningkatkan kompetensi diri.Magister Manajemen (MM) Universitas Kristen Maranatha (UKM) sebagai salah satu sekolah bisnisternama di Indonesia hadir untuk menjawab kebutuhan akan pendidikan strata S2 (Program Pasca Sarjana),yang tentunya siap untuk bersaing di tengah ketatnya persaingan jasa pendidikan. MM UKM berlokasi diJl. Prof.drg. Suria Sumantri, MPH no. 65 Bandung 40164. Program pascasarjana ini dirancang denganmemadukan aspek teori dan praktek bisnis. Tujuannya untuk menunjang kemampuan seseorang di dalam

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0merancang strategi terhadap manajemen global serta perubahan pola pikirnya agar menjadi lebihterstruktur. MM UKM menawarkan program-program pascasarjana yang sangat inovatif dalam bidangmanajemen untuk para profesional yang berkeinginan kuat untuk tetap selangkah di depan dalam kompetisiglobal. Mengukur minat beli adalah salah satu hal yang penting di dalam mengembangkan strategipemasaran. Pilihan konsumen sebelum sampai pada keputusan pembelian suatu produk atau jasadipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah faktor dari luar diri konsumen dan faktor dari dalamkonsumen.Berdasarkan berbagai uraian di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh persepsi daribauran pemasaran jasa yang dimiliki MM UKM terhadap minat beli pada Program MM UKM, agar dapatmengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini berjudul:“Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Beli Pada Program Magister ManajemenUniversitas Kristen Maranatha.”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mengetahui adanyapengaruh bauran pemasaran jasa terhadap minat beli pada Program MM UKM juga mengetahui seberapabesar pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap minat beli pada Program MM UKM.2. PEMBAHASANPengertian marketing mix secara definisi Kotler (2000) mengemukakan sebagai berikut : Bauran pemasaranadalah sekumpulan perangkat atau alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan dan dipadukan olehperusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dengan demikianmemasarkan suatu produk diperlukan bauran pemasaran yaitu strategi mencampur kegiatan-kegiatanmarketing, agat terdapat kombinasi maksimal dalam upaya mencapai hasil yang paling memuaskan.Selanjutnya Booms dan Bitner (dalam Kotler 2000, 434) mengemukakan konsep bauran pemasarantradisional (tradisional marketing mix) yang terdiri dari atas komponen : Product, Price, Place, danPromotion (4Ps) sedangkan untuk pemasaran jasa menyarankan tambahan komponen : People, PhysicalEvidence, dan Process (3Ps). Menurut Zeithalm (2000, 18-21) setiap unsur dari bauran pemasaran jasatersebut saling berhubungan dan saling bergantung antara satu dengan lainnya, yang disusun sesuai dengankarakteristik segmen pasar yang dituju.Kotler (2000) mendefinisikan minat adalah suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seorang atau yangdiberikan dari seseorang pencetus dalam keputusan pembelian, dimana orang tersebut yang pertama kalimengusulkan gagasan kepada orang lain untuk membeli suatu produk atau jasa. Berman dan Evans (2004)mendefinisikan minat beli sebagai rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk(barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri.Schiffman dan Kanuk (2004) mendefenisikan minat sebagai kualitas motivasi yang merupakan prosesdorongan yang menyebabkan tingkah laku meskipun tidak memberikan arah setepat-tepatnya dari tingkahlaku tersebut. Tetapi minat terhadap suatu produk tidak selalu konsisten dengan perilaku tergantung padasituasi lainnya. Menurut Dodds, Monroe & Grewal (1991) dalam Grewal, Monroe & Krishnan, 1998).Minat beli didefinisikan sebagai kemungkinan seorang konsumen untuk berniat membeli suatu produkMinat beli konsumen terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Lamb, Hair,McDaniel, 2001).Minat merupakan bagian dari perceived value yang akan berpengaruh terhadap willingness to buy (minatbeli). Perceived value terdiri dari Perceived Quality dan Perceived Scrifice, yaitu dimensi dari Perceptionof Price. (Doods & Monroe, 1991). Sedangkan menurut Cyntia J. Gantt, 2001 (dalam Lamb 2001), minatbeli adalah indikator untuk mengukur sejauh mana usaha seseorang untuk mencapai tujuan dariperilakunya. Ada dua dimensi dalam minat beli yaitu attitude dan one social subjective norm. Attitude atausikap merupakan bagian dari Response Hierarcy Model (Kotler, 2003), yaitu pada tahap Affective Stage,dimana merupakan perasaan terhadap produk tertentu atau evaluasi menyeluruh terhadap objek, yangdipengaruhi juga oleh persepsi konsumen terhadap produk atau jasa yang diteliti. Hal ini biasanyadianggap sebagai sikap. Sehingga sikap yang dalam penelitian ini adalah ukuran minat beli konsumendipengaruhi oleh External Influences yaitu berupa marketing stimuli dan nonmarketing stimuli. Marketingstimuli berupa bauran pemasaran yang terdiri dari Product, Price, Place, Promotion, People, PhysicalEvidence, and Process, atau yang disebut Firm’s Marketing. Sedangkan nonmarketing stimuli berupamisalnya kondisi ekonomi, kelas sosial teknologi, politik, budaya (Schiffman & Kanuk, 2000:443,penjabaran dari Simple Model of Consumer Decision Making Process).

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0Pemasar meyakini bahwa pembelian konsumen dapat diramalkan dari sikapnya. Tetapi kendala untukmengukur aktualisasi pembelian terlalu tinggi. Umumnya perilaku konsumen diukur dari minat belinya(intentions to buy). Biasanya skala pengukuran minat beli yang digunakan, mulai dari tiga skala : “ya”,“tidak”, “tidak tahu” (Heald, 1070; Klein & Lansing, 1995, dalam Lamb, Hair, Mac. Daniel, 2001 ) hinggasembilan skala semantic differentiated (Pickering & Greatorex, 1980 dalam Grewal and Monroe, 1998).Tetapi pada umumnya penelitiannya menggunakan lima skala atau tujuh skala. Walaupun dengan skalatersebut, kendala pengukuran lebih tinggi dari hanya tiga skala, tetapi penafsiran responden sangat relatifterhadap pilihan-pilihan skala tersebut yang akhirnya akan menurunkan kadar keakuratan pengukuran (Hairet al, 1991). Sehingga berdampak terhadap pengukuran hubungan prediksi sikap terhadap perilaku. Minatmerupakan kecenderungan yang dipelajari, yang merupakan sikap dari pembelajaran seseorang daripengalaman langsung terhadap produk, informasi dari orang lain dan iklan (Lamb, Hair, Mac. Daniel,2001). Minat konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan penting bagi pemasar, karena perilakukonsumen tersebut akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasanya.Menurut Schiffman dan Kanuk (2000), Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebihpilihan atau alternatif. Dengan kata lain, agar seseorang dapat memilih harus tersedia berbagai pilihan.Schiffman dan Kanuk (2000) juga mengidentifikasikan sebuah model sederhana dari pengambilankeputusan dimana di dalamnya terdiri dari tiga komponen yaitu input, proses, dan output, yaitu SimpleModel of Consumer Decision Making Process (Gambar 1).External InfluencesINPUTFirm's Marketing1. Product2. Promotion3. Price4. Channel of distribustionSociocultural Environtment1. Family2. Informal Sources3. Other Noncommercial Sources4. Social Class5. Subculture and CultureCustomer Decision MakingPROCESSNeed RecognitionPrepurchase SearchEvaluation of AlternativePhsychological Field1. Motivation2. Perception3. Learning4. Personality5. AttitudeExperiencePostdecision BehaviorOUTPUTPurchase1. Trial2. Repeat PurchasePostpurchase EvaluationGambar 1: Simple Model of Consumer Decision Making ProcessSumber : Schiffman dan Kanuk ( 2000)Dalam penelitian ini ingin diketahui pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap minat beli pada ProgramMM UKM. Desain riset pemasaran yang digunakan adalah Desain Riset Konklusif yaitu terdiri dari RisetDeskriptif dan Riset Kausal / Verifikatif. Riset Deskriptif bertujuan untuk mempelajari cara pengumpulandata, dan penyajian data sehingga mudah dipahami, sedangkan Riset Kausal atau Verifikatif bertujuanuntuk mengetahui hubungan kausal antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.Jenis penelitiantermasuk cross sectional (penelitian dimana pendapat responden hanya diukur satu kali denganmenggunakan kuesioner), berdasarkan pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yangdigunakan adalah metode Descriptive Survey, yaitu survei dengan menggunakan kuesioner Informasi darisampel dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahuipendapat dan sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0Terdapat 177 kuesioner yang akan diolah dengan menggunakan Program SPSS (Statistical Product andService Solution) versi 14 untuk analisis reliabilitas, analisis validitas, analisis uji klasik dan pengujianregresi linier berganda. Pengertian dari masing-masing pengujian sebagai berikut:a. Menurut Malhotra (2003), pengukuran reliabilitas mencerminkan apakah pengukuran terbatas darikesalahan, sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan padamasing-masing item dalam instrumen.Menurut Malhotra (2004), nilai reliabilitas (nilai Cronbach’sAlpha) yang baik untuk indikator penelitian adalah minimum 0,6.Tabel 8 : Nilai Cronbach's Alpha Dari Setiap onPeoplePhysical EvidenceProcessIntentions to 0,911Sumber : Hasil Pengolahan SPSSHasil analisis reliabilitas pada tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha dari setiap variabelmemiliki nilai di atas 0,6 sehingga telah memenuhi syarat konsistensi yang baik dan dinyatakanreliable.b. Validitas instrumen penelitian ini diukur dengan menggunakan analisis faktor. Sebuah instrumendikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data darivariabel yang diteliti secara tepat. Adapun pengujian validitas dengan menggunakan program statistikSPSS 14 meliputi pengukuran Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy, Barlett’sTest, Anti Image Matrices, Communalities, Total Variance Explained, dan Component Matrix.c. Pengujian Asumsi Klasik terdiri dari Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah modelregresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), Malhotra (2004). Model regresiyang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.Tabel 9 : Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a)Model1Collinearity LACE,883PROMOTION,936PEOPLE,114PHYSICAL EVIDENCE,763PROCESS,780a Dependent Variable: INTENTION TO BUYVIF8,8481,1121,1331,0688,8041,3111,282Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variandari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap. Maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedatisitas.Model regreasi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau yang terjadi Heteroskedastisitas(Gozhali, 2001).

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0Tabel 10 : Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji PROCESS,000a Dependent Variable: abs ber : Hasil Pengolahan SPSSHasil Uji Glejser menunjukkan bahwa semua variabel independen tidak signifikan atau probabilitassignifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, yaitu P value (Sig.) 0,05, sehingga dapat disimpulkanmodel regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.d. Analisis Regresi Berganda, Analisis ini memungkinkan untuk melakukan tes hipotesis tentanghubungan dua variabel atau lebih, atau mengetahui bagaimana pengaruh dari beberapa faktor secarabersama-sama. Pada penelitian ini, terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebassehingga dalam analisis multivariate termasuk ke dalam kelompok ketergantungan dan alat analisisyang digunakan adalah regresi berganda (multiple regression). (Hair et al, 1998).Data hasil pengamatan Y dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas X1 dan X2, sehingga model yangdihasilkan untuk regresi linier berganda ini, adalah :Ŷ a b1X1 b2X2 b3X3 . bkXk eDimana :Ŷab1, b2, b3,.bkX1, X2, X3,.Xke Nilai yang diramalkan/variabel dependen Koefisien Koefisien regresi parsial Variabel independen errorOperasionalisasi variabel penelitian diperlukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bauranpemasaran terhadap minat beli. Operasionalisasi variabel ini digunakan untuk mengetahui pengaruhmelalui pengukuran variabel- variabel penelitian. Bentuk yang akan dioperasionalisasikan adalah variabelvariabel Product (produk), Price (harga), Place (distribusi, lokasi), Promotion (promosi), People(orang/SDM), Physical Evidence (sarana fisik), Process (prosedur) dan Intentions to buy (minat beli). Skalayang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert, dimana setiap pertanyaan akan diberikan skornumerik berkisar antara 1-5, sebagai berikut :1 Sangat tidak setuju; 2 Tidak setuju; 3, Netral; 4 Setuju; 5 Sangat SetujuSecara rinci operasionalisasi variabel dapat dilihat dalam Tabel 1.

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011)ISBN 979-26-0255-0Tabel 1 : Operasionalisasi VariabelVariabel1BauranPemasaranJasaSub variabel3Sesuatu yang ditawarkan kedalam pasaruntuk diperhatikan, dikuasai, dirasakanoleh mahasiswa atau peserta didikBauranHargaSejumlah uang yang harus dikeluarkan olehpeserta didik/ mahasiswa untuk memperolehproduk hasil programan pendidikanMerupakan perencanaan dan pelaksanaanprogram penyaluran atau penyampaian produkmelalui jaringan atau pelayanan yang tepatBauranLokasiMinat BeliKonsep variabel2BauranProdukBauranPromosiMerupakan perencanaan dan pelaksanaanprogram penyaluran /penyampaianproduk melalui jaringan /pelayananyang tepatBauranOrangOrang-orang yang terlibat langsung dalammenjalankan segala aktivitas perusahaan yangberhubungan dengan peserta didik (mahasiswa)BauranSaranafisikMerupakan suatu hal yang secara nyata turutmempengaruhi keputusan para peserta didikuntuk menggunakan produk jasa yg ditawarkanBauranProsesSuatu upaya instansi dalam melaksanakanaktivitas usahanya untuk meningkatkanpelayanan kepada peserta didik (mahasiswa)Niat beli konsumen akan suatu produk /jasasangat penting bagi pemasar karena perilakukonsumen tersebut akan mempengaruhikonsumen untuk membeli barang atau jasa.Niat merupakan kecenderungan yang dipelajariyang merupakan sikap dari pembelajaran seseorang dari pengelaman langsung terhadapproduk, informasi dari orang lain dan iklan(Lamb, Hair, Mc. Daniel, 2001:159)Indikator4 Keberagaman konsentrasi di MM UKM Kualitas program MM UKM dalam bidang manajerial Akreditasi MM UKM Jaminan merek UKM terhadap kualitas Manfaat program matrikulasi Biaya kuliah di MM UKM Biaya matrikulasi Sistem pembayaran biaya kuliah di MM UKM Lokasi kampus MM UKM Kemudahan lokasi MM UKM dicapai oleh saranatransportasi Kedekatan lokasi MM UKM dengan lingkungan pendidikandan lingkungan bisnis Intensitas iklan di MM UKM Ketertarikan program promosi penjualan MM UKM Keberagaman program promosi di MM UKM Pesan dalam iklan MM UKM Efektifitas penggunaan media massa Kualifikasi pendidikan Dosen MM UKM Kemampuan komunikatif dosen MM UKM Kesigapan karyawan akademik MM UKM Kecekatan karyawan akademik MM UKM Tampilan gedung MM UKM Kualitas sarana kuliah MM UKM seperti ruangan kelasAC, komputer, LCD, Laptop Fasilitas Laboratorium Komputer MM UKM Koleksi buku /textbook di perpustakaan MM UKM Fasilitas internet untuk akses jurnal di MM UKM Proses kuliah MM UKM meliputi teori dan praktek Kefleksibelan proses belajar di MM UKM Lama studi di MM UKM Minat beli berdasarkan pertimbangan produk MM UKM Minat beli berdasarkan pertimbangan harga MMUKM Minat beli berdasarkan pertimbangan promosi MM UKM Minat beli berdasarkan pertimbangan lokasi MM UKM Minat beli berdasarkan pertimbangan SDM MM UKM Minat beli berdasarkan pertimbangan sa

bauran pemasaran jasa yang dimiliki MM UKM terhadap minat beli pada Program MM UKM, agar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Beli Pada Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha.”.

Related Documents:

Pembelian online dilakukan mungkin dipengaruhi oleh bauran pemasaran. Konsep bauran pemasaran secara tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Sedangkan untuk pemasaran jasa (non-traditional marketing mix) terdapat 3P yaitu orang, bukti fisik dan proses. Bauran pemasaran jasa akan

berbasis syari’ah, tentu dibutuhkan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran dalam hal ini bauran pemasaran jasa yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place,

persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran jasa pada jasa Kereta Api Serayu. Adapun dimensi dari bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu: product/produk (X1), price/harga (X2), promotion/promosi (X3), place/lokasi (X4), people/orang (X5), process/proses (X6), physical environment/lingkungan fisik (X7).

dikatakan sebagai jasa karena memiliki karakteristik sebagai sebuah pelayanan jasa. 2. Bauran Pemasaran dalam Bidang Jasa Pendidikan Pada pemasaran barang dikenal istilah 4P yakni product, price, place, dan promotion. Kemudian terdapat tambahan 3P dalam pemasaran jasa yaitu physical evidence, people dan process. a. Produk

bauran pemasaran jasa atau yang biasa disebut 7P. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pelanggan menggunakan jasa King Laundry Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2012:81) menyatakan bahwa Bauran Pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan agar bisa mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran.

Modul 1 Konsep Pemasaran dan Proses Manajemen Pemasaran Drs. M. Tjiptadi M odul 1 ini akan membahas konsep pemasaran dan proses manajemen pemasaran. Pokok bahasan yang akan diulas, antara lain (1) konsep pemasaran yang menyangkut tentang pengertian pemasaran, keadaan permintaan dan tugas-tugas pemasaran, pengertian konsep pemasaran,

with significant cognitive disabilities that are clearly linked to grade-level academic content standards, promote access to the general curriculum and reflect professional judgment of the highest expectation possible. This document is a guide for parents, educators, school personnel, and other community members to support their work in teaching students with significant cognitive disabilities .