BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Pesan Propaganda 21.1

2y ago
18 Views
2 Downloads
1.15 MB
32 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Lilly Andre
Transcription

8BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pesan Propaganda2.1.1 Sejarah PropagandaTak ada orang yang dapat memastikan kapan propaganda berawal dalamkehidupan manusia, namun beberapa catatan di bawah ini dapat dipahamisebagai “titik masuk” untuk melacak perkembangan propaganda. Salah satucatatan Behistun Inscription yang ditemukan pada tahun 515 SMmenggambarkan bahwa keberhasilan Raja Darius I menduduki takhta KerjaanPersia berkat propaganda. Demikian pula Arthashastra, sebuah buku yangditulis pada tahun 350-283 SM oleh Chanakya kelak dikenal sebagai gurubesar ilmu politik dari Universits Takshashila dan dinobatkan menjadi perdanamenteri Kerajaan Maurya membuat perincian metode dan teknik penyebaranpesan melalui propaganda, terutama bagaimana menerapkan propaganda didalam peperangan. Seorang murid Chanakya bernama Nya ChandraguptaMaurya yang diperkirakan hidup pada tahun 340-293 SM telah menerapkanmetode propaganda yang sama sehingga kemudian dia juga menduduki takhtaKerajaan Maurya.1Di Yunani, Plato mungkin menjadi orang pertama yang menguraikan teoriretorika yang sebagian besar konsekuensinya dipakai dalam propaganda. Diasangat peduli terhadap “hakikat kebenaran”, kata Plato hanya dengan kekuatan1Alo Liliweri, “Komunikasi: Serba Ada Serba Makna”, Jakarta, Prenada Media Group, 2011, hlm.754

9retorika dan persuasi maka manusia akan mendapatkan jawaban ataspertanyaan tentang kebenaran. Tidak tanggung-tanggung, sebagai peringatantentang hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran maka Plato menulis sebuahseri dialog sebagai bagian dari prinsip-prinsip retorika bersama-sama denganGorgias, Phaedrus, dan Menexenus. 2Pada tahun 1622 Paus Gregorius XV membentuk The Sacra Congretariode Propaganda Fide (Majelis Suci untuk Propaganda Agama). Badan tersebutdibentuk disamping untuk menyebarkan misi suci agama juga mengawasikegiatan misionaris agama Katholik Roma. Jelas dalam hal ini propagandaadalah metode komunikasi yang baik.Lain dengan Napoleon Bonaparte yang menggunakannya dalam kegiatanpropaganda politik untuk memenangkan perang. Dalam usahanya untukmengukuhkan kekuasaannya tersebut, Napoleon Bonaparte tidak segan-seganberbohong. Di Mesir ia mengatakan bahwa dirinya beragama Islam.Sedangkan kepada bangsa-bangsa Eropa lain ia mengatakan Sang PembebasAgung. Tidak itu saja Napoleon juga mengurangi jumlah surat kabar dari 13menjadi 4 saja di Kota Paris dan pers dilarang mengkritik kebijakanpemerintah. Kata-kata yang terkenal, “Apabila pers itu dibiarkan saja, makasaya tidak akan tahan memerintah lebih dari 3 bulan” menjadi contoh konkritbagaimana ia akan menggunakannya untuk tujuan kekuasaan politiknya.Propaganda tradisional telah berkembang sejak retorika, namun kesadaranakan propaganda modern baru dikenal sejak PD I, saat di mana pemakaiankata propaganda semakin meningkat dalam sebagian besar komunikasi politik.2Ibid, hlm. 755

10Adalah Paus Gregorius XV yang memperkenalkan “kerja” propaganda padatahun 1622 ketika Paus mendirikan Congregatio de Propaganda Fide darigereja Katolik. Kongregasi ini beranggotakan beberapa Kardinal yangbertugas mengawasi penyebaran iman Katolik ke seluruh dunia (tanah misi).3Tak terkecuali dengan Hitler penguasa di Jerman. Pada Perang Dunia II,propaganda digunakan Hitler untuk memenangkan perang dengan meluaskanjurang pemisah antara negara lain sehingga terjadi perpecahan. Tidak itu saja,Hitler juga menjadikan bangsa Jerman sebagai yang paling kuat dan hebat didunia ini dengan mengobarkan ungkapan Deutsh Uber Alles (Jerman di atassegala-galanya), Ein Reich! Ein Volk! Ein Fuuehrer! (satu negara! satubangsa! satu pemimpin!) dan Jerman bangsa mulia.4Di negara kita Indonesia, walaupun kini telah tiada namun masih melekatdalam ingatan contoh praktek propaganda yang pernah dilakukan ialahpemutaran film G 30 S/PKI secara rutin setiap tahun, yakni setiap tanggal 30September . Hal ini dilaksanakan oleh pemerintah pada masa tersebut denganmemiliki pesan terselubung ingin memperingatkan masyarakat Indonesiauntuk selalu waspada terhadap bahaya paham komunis atau PKI seperti yangtelah terjadi di dalam film G 30 S/PKI.3Ibid, hlm. 7694Nurudin, “Komunikasi Propaganda”, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001, hlm.7

112.1.2 Definisi PropagandaKata “propaganda” dari bahasa Latin (adj), dengan kata kerja propago(dari pro artinya forth (maju) pag dari akar pangare artinya untukmengikat)-maju untuk mengikat- yang bermakna menyebarkan (to propagate:untuk menyebarkan) informasi untuk mengikat mereka yang menerimainformasi ini. Secara teologis kata propagare berhubungan dengan katapropages, “a slip, a cutting of a vine” [1] and refers to the gardener’spractice to disseminate plants by planting shoots. Ibarat pokok anggur yangmemiliki ranting-ranting yang menghasilkan buah anggur berlimpahsebagaimana diterangkan dalam Alkitab.Sedangkan definisi propaganda menurut para ahli, diantaranya adalah:1. Dalam Encyclopedia International dikatakan propaganda adalah, “Suatujenis komunikasi yang berusaha mempengaruhi pandangan dan reaksi,tanpa mengindahkan tentang nilai benar atau tidak benarnya pesan yangdisampaikan”.2. Everyman’s Encyclopedia diungkapkan bahwa propaganda adalah suatuseni untuk penyebaran dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnyasuatu kepercayaan agama atau politik.3. Qualter mengatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang dilakukansecara sengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk,mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok-kelompok lain denganmenggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada setiap situasiyang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yangdiinginkan oleh si propagandis.

124. Harold D. Laswell dalam tulisannya Propaganda (1937) mengatakanpropaganda adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia denganmemanipulasikan representasinya (Propaganda in broadest sense is thetechnique of influencing human action by the manipulation ofrepresentation)”. Definisi lainnya dari Laswell dalam bukunya PropagandaTechnique in the World War (1927) menyebutkan propaganda adalahsemata-mata kontrol opini yang dilakukan melalui simbol-simbol yangmempunyai arti, atau menyampaikan pendapat yang konkrit dan akurat(teliti), melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar-gambar dan bentukbentuk lain yang bisa digunakan dalam komunikasi sosial (It refers[propaganda, pen] solely to the control of public opinion by significantsymbols, or to speak more concretely and less accurately, by the stories,rumours, report, pictures, and other form of social communication).5. Barnays mengatakan, propaganda modern adalah suatu usaha yang bersifatkonsisten dan terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwaperistiwa guna mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu usaha ataukelompok.6. Ralp D. Casey berkata propaganda adalah suatu usaha yang dilakukansecara sengaja dan sadar untuk memantapkan suatu sikap atau merupakansuatu pendapat yang berkaitan dengan suatu doktrin atau program dan dipihak lain, merupakan usaha yang sadar dari lembaga-lembaga komunikasiuntuk menyebarkan fakta dalam semangat objekvitas dan kejujuran.7. Leonard W. Dobb mengatakan, propaganda adalah usaha sistematis yangdilakukan oleh individu yang masing-masing berkepentingan untuk

13mengontrol sikap kelompok individu lainnya dengan cara menggunakansugesti dan sebagai akibatnya mengontrol kegiatan tersebut.52.1.3 Jenis PropagandaJenis propaganda berdasarkan sifat menurut Santoso Satropoetro, yaitu:1. Black propaganda: propaganda terbuka dimana menyerangnarasumber yang dikenai propaganda secaraterang-terangan atau terbuka.2. White propaganda: propaganda tertutup atau dilakukan secarasembunyi-sembunyi.Dimanaprogandistidak secara terang-terangan menyerangorang yang dikenai propaganda.3. Grey propaganda: propaganda yang tidak diketahui pastisumbernyamakadapatmenimbulkankeraguan.6Jenis propaganda berdasarkan isi pesan menurut Dobb, 1996 yaitu:1. Propaganda tersembunyi: propagandis menyembunyikan tujuanutama dalam kemasan suatu pesan lain.Misalnya di Amerika ada seorang presidenyang mengadakan konferensi pers. Dalamkonferensi pers tersebut, setiap pertanyaanyang56diajukandiusahakanagarIbid, hlm. 10Santoso Sastropoetro, “Propaganda : Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa”, Bandung, Alumni,1991, hlm. 135

14menguntungkan dirinya. Misalnya ketikadia sedang menjadi kandidat presiden.2. Propaganda terbuka:setiapkemasanpesan,caradanperilakunya dikemukakan secara transparantanpa dikemas dengan pesan lain. ahpresidensayasebagaipresiden, karena saya akan mengantarkanserta mengatasi bangsa ini untuk mengatasikrisis ekonomi”.Sedangkan Ellul 1965, membagi propaganda dalam dua cara yakni verticaldan horizontal.1. Propaganda vertical: propaganda yang dilakukan oleh satu sanyauntukmenyebarkan pesan-pesannya.2.Propaganda horizontal:propagandayangdilakukanseorangpemimpin suatu organisasi atau kelompokkepada anggota organisasi atau kelompok itumelaluitatapmuka/komunikasiantarpersonal dan biasanya tidak menggunakanmedia massa.77Nurudin, “Komunikasi Propaganda”, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2001, hlm.38-39

152.1.4 Status PropagandisMax Webber adalah intelektual yang mengatakan bahwa faktorpemimpin sangat menentukan berbagai gerak dan perilaku masyarakat.Berikut beberapa status yang selayaknya dipunyai seorang propagandis.1. Kapasitas Intelektual (Intelectual Capacity)Kapasitas disini artinya perpaduan antara kecerdasan berpikir sebagaihasil pendidikan secara formal dengan wawasan sebagai hasil interaksidengan orang baik melalui diskusi, membaca atau kajian media.2. Rasa Diri Penting (Self Significance)Rasa diri penting bisa diartikan usaha menumbuhkan ego dirinya.Propagandis harus mempunyai keyakinan bahwa dirinya itu penting(atau bahkan lebih penting) dalam masyarakat. Rasa diri penting tidaksaja berguna untuk membangun kapasitas dirinya, tetapi juga sangatberguna agar yang diungkapkan diikuti orang lain.3. Visalitas (Vitality)Visalitas disini adalah atribut atau kemampuan yang dimiliki secarakeseluruhan. Orang yang mempunyai visalitas tinggi sama artinya dankemapanan spiritual tinggi pula.4. Latihan (Training)Seorang propagandis harus terlibat dalam latihan-latihan untukmemantapkan dirinya sendiri. Latihan ini tidak hanya berhubungandengan proses menyampaikan pesan semata. Namun, usaha untuk terjunlangsung pada objek yang akan dituju untuk menumbuhkan empati.

165. Reputasi (Reputation)Reputasi yang dimaksud adalah termasuk intelegensi, kegiatanpenentuan ketenangan dan pertimbangan seksama. Reputasi kadangjuga sering dihubungkan dengan moralitas propagandis. Reputasi punsering diartikan apa yang sudah dicapainya selama ini.82.1.5 Tujuan dan Sasaran PropagandaTujuan Propaganda:1. Mempengaruhi Opini PublikPropaganda tidak saja sekadar bertujuan untuk mengomunikasikanfakta-fakta kepada publik, tetapi juga fakta-fakta yang mempengaruhiopini publik terhadap suatu isu tertentu. Perubahan pendapat umum itubisa positif bisa juga negatif.2. Memanipulasi EmosiPropaganda dapat dilakukan melalui beberapa teknik manipulasi emosi,bahkan sering dilakukan dengan cara yang membahayakan. Melaluiteknik propaganda (lihat subbab teknik propaganda), para propagandis“memanipulasi” kata, suara, simbol, pesan nonverbal agar dapatmembangkitkan emosi audience.Sasaran Propaganda:1. Memobilisasi Kebencian terhadap MusuhPropaganda dapat menggunakan pelbagai teknik (lihat subbab teknikpropaganda) untuk menggalang ide-ide dan mendorong target audience8Ibid, hlm.39-41

17untuk mengeluarkan kata-kata atau bertindak membenci musuh yangdiungkapkan oleh propagandis.2. Mempertahankan Persahabatan dan SekutuPropaganda internal mempunyai target untuk menggalang solidaritasdan kohesivitas di kalangan anggota suatu kelompok, membentukSekutu, agar dapat menghadapi musuh-musuh Sekutu.3. Membangun Kerja Sama dengan SekutuMenjaga persahabatan dan jika mungkin untuk mendapat kerja samadari netral. Propaganda bertujuan untuk mencapai sasaran, misalnyamempertahankan persahabatan dengan Sekutu lalu membangun kerjasama yang lebih menguntungkan dua pihak yang selama inibersengketa.4. Menakuti-nakuti MusuhPara propagandis berasumsi bahwa jika musuh sudah takut makasolidaritas kelompok musuh mulai goyah, dan sebaliknya solidaritasinternal kita akan lebih baik (baca, makin kompak) menghadapi musuhbersama.99Alo Liliweri, Op.Cit., hlm. 790-791

182.1.6 Teknik Propaganda1. Name CallingName Calling adalah propaganda dengan memberikan sebuah ide ataulabel yang buruk. Tujuannya adalah agar orang menolak iksanyaterlebih dahulu. Dalam teknik ini propagandis sering menggunakansebutan-sebutan yang buruk pada lawan yang dituju.Contoh: Sebutan “jahanam”, “biang kerok”, “provokator”2. Glittering GeneralitiesGlittering Generalities adalah mengasosiasikan sesuatu dengan suatu“kata bijak” yang digunakan untuk membuat kita menerima danmenyetujui hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Teknikpropaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis denganmengidentifikasikan dirinya dengan segala apa yang serba luhur danagung.Contoh: Asosiasi produksi seperti “Yang Penting Rasanya Bung”(Djarum Super)3. TransferTransfer meliputi kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebihdihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih bisaditerima. Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memakaipengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawadalam lingkungan tertentu.Contoh: Iklan PKB menggunakan sosok Gus Dur.

194. TestimonialsTestimonials berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibencibahwa ide atau program/produk adalah baik atau buruk. Teknik inimenggunakan nama seseorang terkemuka yang mempunyai otoritasdan prestise sosial tinggi di dalam menyodorkan dan meyakinkansesuatu hal dengan jalan menyatakan bahwa hal tersebut didukung olehorang-orang terkemuka tadi.Contoh: Iklan mie instan Karomah memakai KH Zainuddin MZdengan ungkapan “Alhamdulillah, sekarang sudah ada Karomah”.5. Plain FolkPlain Folk merupakan propaganda dengan menggunakan cara memberiidentifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini mengidentikkan yangdipropagandakan milik atau mengabdi pada komunikan.Contoh: PDI yang pernah mengklaim partainya sebagai partai “wongcilik”.6. Card StackingCard Stacking meliputi seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan,ilustrasi atau kebingungan dan masuk akal atau tidak masuk akal suatupenyataan agar memberikan kemungkinan terburuk atau terbaik nyamenonjolkan hal-hal baiknya saja, sehingga publik hanya melihat satusisi saja.

20Contoh: Program Pak Harto adalah “Bapak Pembangunan” yangseolah mengklaim hanya dialah pelopor dan penggerak pembangunanIndonesia dengan menafikan sisi buruknya.7. Bandwagon TechniqueTeknik ini dilakukan dengan menggembar-gemborkan sukses yangdicapai oleh seseorang, suatu lembaga atau suatu propagandakesuksesan pembangunan nasional.8. Reputable MouthpieceTeknik yang dilakukan dengan mengemukakan sesuatu yang tidaksesuai kenyataan. Teknik ini biasanya digunakan oleh seorang yangmenyanjung pemimpin, akan tetapi tidak tulus.Contoh: Sebutan waliyul amri yang diberikan pada Bung Karno.9. Using All Form of PersuationsTeknik yang digunakan untuk membujuk orang lain dengan rayuan,himbauan, dan “iming-iming”. Teknik propaganda ini seringdigunakan dalam pemilu.Contoh: Parpol yang menjanjikan pendidikan gratis jika partainyamenang.1010Nurudin, Op.Cit., hlm.29-35

212.2 Tinjauan Media Sosial2.2.1 Media Sosial menurut Para AhliPada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dariteknologi-teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semuaorang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi danmembentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskankonten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video YouTube dapatdireproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secaragratis.11Media sosial, yang terkadang diidentifikasikan dengan web 2.0,merupakan istilah media baru yang menggunakan teknologi dalammenciptakan interaksi sosial melalui kata-kata atau materi visual. Kunci darimedia sosial adalah adanya sifat kolaboratif atau suasana berbagai informasidiantara audensi.12Boyd dan Ellison mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layananberbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profilumum atau semi-umum dalam satu sistem yang terbatas, menampilkanpengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat danmengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat olehpengguna lainnya dalam sistem tersebut.1311Zarella, “The Social Media Marketing Book”, Jakarta, PT. Serambi Ilmu Semesta, 2010, hlm.2-312Lattimor Dan (et all), “Public Relation dan Praktik”, Jakarta, Salemba Humanika, 2010, hlm. 20713Boyd, D. M & Ellison, N. B, “Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship”, Journalof Computer-Mediated Communication, hlm.11 diakses pada 6 April 2015, pukul 00.14

22Media sosial adalah media yang digunakan untuk melakukan interaksisosial yang mengusung kombinasi antara ruang lingkup dunia maya, dalamproduk-produk layanan seperti blog, forum diskusi, chat room e-mail,website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun pada jejaring sosialseperti facebook dan twitter. Pada jejaring sosial misalnya yang ditujukanuntuk terus terkoneksi, bahkan saling berbagi. Di dalamnya terjalin denyutaktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orangyang terhubung saling berbagi pendapat dan sudut pandangan.14Situs jejaring sosial dianggap sebagai eksistensi diri di dunia maya danhubungan-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini didukung dalam penelitianyang dilakukan Lampe et. al yang menemukan bahwa alasan pengguna situsjejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang yang mereka kenal danberinteraksi dengan teman-teman tersebut, dan bukan untuk mencari temanteman baru. Pada intinya melalui media sosial kita dapat melakukan berbagaiaktivitas dua arah dalam berbagai macam bentuk pertukaran, kolaborasi, dansaling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual, maupun audiovisual. Hal-halseperti itulah yang secara nyata tidak ditemukan pada media berbasis web 1.0di era sebelumnya.1514Juju dan Sulianta, “Branding Promotion with Social Networks”, Jakarta, PT. Elex MediaKompetindo, 2010, hlm. 415Puntoadi Danis, “Menciptakan Penjualan Melalui Social Media”, Jakarta, PT. Elex Kompetindo,2011, hlm. 2

232.2.2 Jenis-jenis Media SosialNurudin menjelaskan media jejaring sosial secara substansial mengubahcara komunikasi antar organisasi, masyarakat, serta individu. Adapun jenisjenis dari media sosial sebagai berikut:1. orangberkomunikasi lebih efisien dengan teman lama, keluarga, maupunorang-orang yang baru dikenal. Facebook menawarkan navigasi yangmudah bagi para penggunanya.2. TwitterTwitter merupakan sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikanoleh Twitter Inc. Situs ini menawarkan jaringan sosial berupamikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim danmembaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah tekstulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profilpengguna. Kicauan bisa dilihat secara bebas, namun pengirim dapatmembatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja.Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengansebutan pengikut atau followers.3. Blackberry MessengerBlackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuanlayanan laman, telepon, SMS, menjelajahi internet, BlackberryMessenger, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya.

244. InstagramInstagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang digital,danmembagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasukinstagram sendiri.16Sedangkan menurut Marindo jenis media sosial yaitu:1. Bookmarking, social bookmarking sites memberi kesempatan untukshare berbagai link dan tag yang diminati. Dengan tujuan agar lebihbanyak orang menikmati apa yang disukai oleh orang yang melakukanbookmarking tersebut.2. Content Sharing, create, dan share. Melalui situs sharing content, orangdapat mempublikasikannya dengan tujuan berbagi kepada orang lainyang memiliki ketertarikan yang sama.3. Connecting, kategori social media yang memiliki ciri menghubungkandan biasa disebut social networking. Social networking pada intinyaadalah menggunakan berbagai fitur yang disediakan website tertentu.4. Creating Opinion, kategori social media memberikan ksempatan kepadapengguna yang memiliki opini dan saling berbagi. Melalui media iguskomentator.171617Nurudin, “Munculnya Revolusi Baru Proses Komunikasi”, Yogyakarta, Litera, 2012, hlm. 54-80Marindo, “Menciptakan Penjualan melalui Social Media”, Jakarta, PT. Elex Kompetindo, 2011.Hlm. 34

252.2.3 Karakteristik dan Ciri-ciri Media SosialJuju dan Sulianta menjelaskan bahwa media sosial memiliki karakteristiksebagai berikut:1. TransparansiSegalanya tampak keterbukaan karena elemen dan materinya memangditujukan untuk konsumsi publik atau sekelompok orang.2. Dialog dan komunikasiDi dalamnya akan terjalin suatu hubungan yang sepenuhnya berupakomunikasi, misalnya antara band dengan fansnya.3. Jejaring relasiHubungan antara elemen-elemen penyusun akan terjalin dan juga relasiini akan terbentuk pula antara individu atau kumpulan individu atausuatu perwakilan yang dimotori oleh individu.4. Multi opiniSetiap orang akan beragumen dan setiap orang akan memilikipandangan yang relative; entah itu benar, salah, atau berada dalam greyarea, ini tertuang dalam wujud komunikasi sebagai medianya.5. Multi formWujudnya dapat berupa: social media press release, video newsrelease, internet dan media penyusun lainnya, komunitas jejaring sosialsebagai influence sebagai kombinasi diantaranya.1818Juju dan Sulianta, Op.Cit., hlm. 7

26Sedangkan menurut Marindo, Puntoadi, dan Sutedja ciri-ciri media sosialantara lain:1. Media sosial memiliki sifat viral; viral dalam hal ini berarti seperti sifatvirus yang berarti cepat menyebar.2. Media sosial dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online.3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekatdengan masyarakat.192.2.4 Kelebihan Media SosialKekuatan media sosial modern dalam melakukan publisitas, pencitraan,dan memersuasi masyarakat disebabkan kelebihan dibandingkan denganmedia lama (media tradisional). McQuail mengatakan media sosial memilikibeberapa kelebihan antara lain:1. InteractivityKemampuan sifat interaktif yang hampir sama dengan kemampuaninteraktif komunikasi antarpersonal2. Social presence (sociability)Yaitu berperan besar membangun sense of personal contact denganpartisipan komunikasi lain.3. Media richnessYaitu menjadi jembatan bila terjadi perbedaan referensi, mengurangiambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, serta lebih peka dan lebih personal.19Marindo, Op.Cit., hlm. 2

274. AutonomyYaitu memberi kebebasan tinggi bagi pengguna untuk mengendalikan isidan penggunanya.5. PlayfulnessYaitu sebagai hiburan dan kenikmatan.6. PrivacyYaitu fasilitas yang bisa membuat peserta komunikasi menggunakan mediadan isi sesuai dengan kebutuhan.7. PersonalizationYaitu bahwa isi pesan dalam komunikasi dan penggunaannya bersifatpersonal dan unik.202.2.5 Karakteristik dan Ciri-ciri Media anmediakonvensional, antara lain:1. KesederhanaanSederhana dalam hal ini berarti simple atau mudah digunakan. Jikadibandingkan dengan media lainnya, sering tanpa latar belakang IT pundapat menggunakan media sosial, yang dibutuhkan hanya computer dankoneksi internet.2. Membangun hubunganMedia konvensional seperti TV dan radio hanya bisa menjalin komunikasisatu arah, namun media sosial dapat melakukan komunikasi dua arah.20Dennis McQuail, “Teori Komunikasi Massa McQuail Edisi 6”, Jakarta, Salemba Humanika, 2004,hlm. 102

28Perusahaan dapat langsung memperoleh feedback atau umpan balik secaralangsung sehingga hubungan terlihat lebih interaktif.3. Jangkauan globalMedia sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten untuk setiapsegmen dan memberikan kesempatan untuk mengirimkan pesan ke lebihbanyak pengguna. Pengiriman pesan melalui media sosial tidak dibatasidengan waktu dan lokasi geografis.4. TerukurDengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur,sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidakdemikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yanglama.212.3 Analisi Isi2.3.1 Sejarah Analisis IsiAnalisis isi mempunyai sejarah yang panjang. Neuendorf (2002: 31),mengatakan analisis isi telah dipakai sejak 4.000 tahun yang lalu pada masaRomawi kuno. Konsep Aristoteles mengenai retorika adalah salah satupemanfaatan analisi isi, di mana pesan dibentuk dan disesuaikan dengankondisi khalayak. Sementara Krippendorff (2004: 4) melihat penggunaananalisis isi pertama kali dapat dilacak hingga abad XVIII di Swedia. Meskitelah dipakai sejak abad XVIII, analisis isi masih belum memperoleh statussebagai “metode ilmiah”.21Marindo, Op.Cit., hlm. 5

29Kripependorff (2004: 6-7), menyatakan fase penting dari analisis isi terjadipada 1990-an. Ada dua perkembangan penting yang memengaruhipertumbuhan analisis isi. Pertama, pertumbuhan metode penelitian empirisdalam ilmu-ilmu sosial. Kecenderungan pemakaian metode yang empiris inisecara tidak langsung membuat analisis isi juga menjadi makin empiris.Kedua, pemakaian metode analisis isi oleh ilmuwan sosial. Banyak ilmuwansosial dari berbagai disiplin ilmu (sosiologi, komunikasi, psikologi, politik,antropologi) yang menggunakan analisis isi dalam penelitian mereka.222.3.2 Definisi Analisis IsiSecara umum, analisis isi kuantitatif dpat didefinisikan sebagai suatuteknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambarankarakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Berikut definisi analisis isi yangdikemukakan oleh sejumlah ahli:1. Barelson (1952: 18)Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secaraobjektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yangtampak (manifest)2. Holsti (1969: 14)Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yangdilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakter pesan.22Eriyanto, “Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmuSosial Lainnya”, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 5-6

303. Krippendorff (1980: 21;1986: 8)Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yangdapat direplikasi (ditiru) dan sahih datanya dengan memerhatikankonteksnya.4. Weber (1994:9)Analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakanseperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks.5. Riffe, Lacy, dan Fico (1998:20)Analisis isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi darisimbol-simbol komunikasi, di mana simbol ini diberikan nilai numerikberdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metodestatistic untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan danmemberikan konteks, baik produksi ataupun konsumsi.232.3.3 Tujuan Analisis Isi1. Menggambarkan Karakteristik PesanAnalisis isi banyak dipakai untuk menggambarkan karakteristik isi darisuatu pesan. Paling tidak ada empat desain analisis isi yang umumnyadipakai untuk menggambarkan karakteristik pesan, yaitu:-Analisis yang dipakai untuk menggambarkan pesan dari sumberyang sama tetapi dalam waktu yang berbeda-Analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada situasi yang berbeda.Situasi disini dapat berupa konteks yang berbeda budaya, sosial, danpolitik.23Ibid, hlm. 15-16

31-Analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada khalayak yangberbeda. Khalayak disini merujuk pada pembaca, pendengar, ataupemirsa media yang berbeda.-Analisis isi dipakai untuk melihat pesan dari komunikator yangberbeda.2. Menarik Kesimpulan Penyebab dari Suatu PesanAnalisis isi tidak hanya dapat dipakai untuk melihat gambaran suatupesan. Analisis isi juga dapat digunakan untuk menarik kesimpulanpenyebab dari suatu pesan. Yang menjadi fokus disini tidak deskripsidari pesan, tetapi menjawab pertanyaan mengapa pesan (isi) munculdalam bentuk tertentu. 242.3.4 Tahapan Analisis IsiSebagai metode yang sistematis, analisis isi mengikuti suatu prosestertentu. Tahapan analisis proses analisis isi adalah sebagai berikut:1. Merumuskan Tujuan AnalisisApa yang ingun diketahui lewat analisis isi, hal-hal apa saja yangmenjadi masalah peneliti dan ingin dijawab lewat analisis isi.2. Konseptualisasi dan ukanoperasionalisasisehingga konsep bisa diukur.3. Lembar Coding (Coding Sheet)Menurunkan operasionalisasi ke dalam lembar coding. Lembar codingmemasukkan hal yang ingin dilihat dan cara pengukurannya.24Ibid, hlm. 32-42

324. Populasi dan SampelPeneliti perlu merumuskan populasi dan sampel analisis isi. apakahpopulasi bisa diambil semua (sensus). Kalau tidak menentukan teknikpenarikan sampel dan jumlah sampel yang akan dianalisis.5. Training/Pelatihan Coder dan Pengujian Validitas ReliabilitasPeneliti memberikan pelatihan kepada coder yang akan membaca danmenilai isi. Peneliti menguji reliabilitas. Jika belum memenuhi syarat,dilakukan perubahan lembar coding sampai angka reliabilitas tinggi.6. Proses CodingMengkode semua isi berita ke dalam coding yang telah disusun.7. Perhitungan Reliabilitas FinalPeneliti menghitung angka reliabilitas dari hasil coding denganmenggunakan rumus/formula yang tersedia, seperti Holsti, Krippendorff,Cohen Kappa.8. Input Data AnalisisMelakukan input dari data lembar coding dan analisis data.252.4 Definisi NawacitaSebelum terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden NKRI, Jokowi-JKpada masa kampanye Pilpres dulu begitu gen

Propaganda dapat dilakukan melalui beberapa teknik manipulasi emosi, bahkan sering dilakukan dengan cara yang membahayaka. n. Melalui teknik propaganda (lihat subbab teknik propaganda), para propagandi. s “memanipulasi” kata, suara, si. mbol, pesan nonverbal agar dapat membangkitkan emosi audience. Sasaran Propaganda: 1.

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat