Inventarisasi Hama Dan Penyakit Penting Pada Tanaman Kelapa

3y ago
40 Views
4 Downloads
561.53 KB
6 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

Perspektif Vol. 7 No. 2 / Desember 2008. Hlm 112 - 117ISSN: 1412-8004Inventarisasi Hama dan Penyakit PentingPada Tanaman KelapaLULUK SUTJI MARHAENIUniversitas BorobudurJl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta TimurABSTRAKPENDAHULUANHama dan penyakit (OPT) merupakan salah satufaktor penghambat dalam peningkatan produksikelapa bahkan berbagai OPT dapat menimbulkankerugian yang cukup besar antara lain Oryctesrhinoceros; Sexava sp., Artona catoxantha, Bronstispalongissima sedangkan penyakit yang sangat merugikanadalah penyakit busuk pucuk (PBP), penyakit gugurbuak (PGB) yang disebabkan Phytophthora sp danpenyakit layu kelapa (PLK) serta penyakit layu natuna.Beberapa OPT telah luas penyebaran hampir diseluruh wilayah Indonesia, namun ada jugapenyebaran hanya di daerah tertentu seperti Sexavadan penyakit layu natuna, oleh karena itu inventarisasiOPT kelapa dapat memberikan gambaran tentangpenyebarannya sehingga dapat mengantisipasi bagiwilayah tertentu yang rentan terhadap OPT tersebutsehingga dapat mengambil tindakan prefentif untukmencegah keluar masuknya bahan tanaman ataumedia lainnya yang berpotensi menyebarkan OPT kedaerah yang baru.Kelapa merupakan salah satu komoditipangan penting di Indonesia maupun di duniadari kelapa dapat dihasilkan minyak goreng,tepung kelapa, Virgin coconut oil, dll sertakayunya dapat dijadikan perabot rumah tanggadan meubel. Namun kenyataannya produksikelapa masih sangat rendah, hal ini dapatdisebabkan salah satunya oleh serangan OPT.Timbulnya OPT seringkali disebabkan olehulah manusia yang kurang memperhatikandalam mengelola lingkungan, sehingga merubahkeseimbangan ekosistem baru menjadi lebihsederhana seperti pertanaman monokultursehingga mempercepat terjadinya perubahanstatus OPT (Sugiharto dan Santoso, 1981).Perubahan lingkungan pada suatu daerah ,misal untuk pertanian monokultur akanmenimbulkan persaingan langsung dengansejumlah spesies serangga dan umumnyapersaingan tersebut dimenangkan oleh seranggakarena serangga mampu beradaptasi dengancepat dan dapat menyesuaikan dengan sikapperubahan ekosistem (Stern et al., 1959).Maka untuk menghindari kerugian yangdisebabkan OPT dilakukan tindakan pengendalian secara kultur teknis, sanitasi kebunkarantina, pemanfaatan musuh alami danpenggunaan bahan kimia. Penanaman tatanamansela di antaranya tanaman kelapa merupakansalah satu tindakan kultur teknis yang dapatditerapkan karena ekosystem menjadi lebihberagam daripada pertanaman monokultursehingga kombinasi dua atau lebih komponenpengendali OPT dapat diterapkan gunamencapai hasil yang lebih baik dan efek sampingsekecil mungkin yang mana ini dikenal dengankonsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT).Kata kunci: Kelapa, hama, penyakit, inventarisasiABSTRACTInventarization of important pest and diseaseson coconut treePest and disease ( OPT) is known as a limiting factorin increase coconut production. Even though severalpest and diseases like: Oryctes rhinoceros, Sexava sp.,Artona catoxantha, Brostispa longissima participate in alarge scale in destroy coconut palm. In term of diseaseseveral names recognized attack the coconut because ofphytophthora sp and unknown disease by mycoplasm.Several pest and diseases have been widely spreadingthroughout The country, but another only in certainregion like Sexava and natuna disease. It is suggestedfor inventarization programmed to know thespreading of pest and diseases throughout. Thecountry base an level of incident. Preventivecurements for crops material should be determine anpriority number one especially from abroad.Key word: Cocos nucivera, pest, disease, inventarization.112Volume 7 Nomor 2, Desember 2008 : 112 - 117

Iventarisasi hama penyakit merupakansalah satu faktor penting dalam membanguninformasi hama penyakit termasuk sistemperingatan dan peramalan keadaaan hamapenyakit. Hal ini sangat penting bagi para petani,penyuluh maupun para pengambil kebijakandalam menentukan kebijakan yang tepat waktu,tempat dan sasaran.HAMA PENYAKIT PENTING KELAPADAN PENYEBARANNYAPenyebaran OPT dapat terjadi secara aktifoleh OPT itu sendiri atau secara pasif melaluibantuan udara, air, alat pertanian dan manusiaitu sendiri. Kemudahan transfortasi sertalemahnya karantina menyebabkan penyebaranOPT ini dapat terjadi dengan mudahnya, bahkantidak memungkinkan masuknya OPT baru darinegara lain. Beberapa hama penyakit pentingkelapa.Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros)Disebutkan juga kumbang kelapa; FamiliScarabaidae (Gambar 1).Gejala seranganKumbang dewasa (Imago) terbang ke tajukkelapa pada malam hari kemudian masuk padabagian atas tajuk biasa, pelepah berumur kurangdari 1 tahun, kemudian kumbang menggerekbatang dan memakan pelepah daun muda yangsedang berkembang masih terlipat, sehinggabekas geretan menyebabkan kerusakan yangkhas yaitu daun seperti bergunting dan terlihatjelas setelah pelepah daun terbuka.Gambar 1. Imago Oryctes rhinocerosdisekitar kebun yang telah ditabur MetarizhiumspHama SexavaTettigonidae(Sexavanubila)Famili:Gejala SeranganHama Sexava sp dapat menyebabkankerusakan dua tipe yaitu (a) langsung merusakbuah muda dan (b) merusak daun sehinggasecara tidak langsung mempengaruhi produksitanaman dewasa dan pada tanaman mudaperkembangannya terlambat. Serangan beratdapat menyebabkan kematian tanaman.Daerah penyebaran : Sulawesi Utara, MalukuUtara, Irian/Papua dan Sulawesi TengahPengendalian-Musuh utama; laefmansia becolor merupakanparasit telor, nimfa dan imago.- Pengendalian dengan insektisida sestemikseperti spontan melalui injeksi batang daninfus akar.Daerah Penyebaran : seluruh Indonesia (Gambar2).PengendaliannyaMemanfaatkan musuh alami Baculo virusorytes dengan cara meneteskan virus ke mulutkumbang kemudian dilepas, sehingga dapatmenularkan ke kumbang lainnya . Juga dengancendawan Metharizium anisopliae.Dapat dicegahkhususnya pada saatperemajaan dengan penanaman tanaman seladan penutup tanah serta pembuatan perangkapGambar 2. Peta penyebaran Sexava sp. (foto:Balitka)Inventarisasi Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Kelapa (LULUK SUTJI MARHAEINI)113

Hama Brostispa longissima (Hispidae)Gejala Serangan : Kumbang dan larvanyamerusak pucuk (jamur) sehingga secara tidaklangsung berpengaruh terhadap kelapa. Seranganberat dapat mengakibatkan buah gugur danakhirnya mati. Jika serangan hama inniberlangsunglamadapatmenghambatpertumbuhan tanaman. Jamur baru yang munculpada tanaman kelapa yang terserang Brostispa spmenunjang kelangsungan hidup hama tersebut.Pada awal serangan populasi Brostispa terusmeningkatkemudianpopulasinyamulaiberkurang apabila kerusakan tanaman semakinberat. Hal ini ada hubungannya denganketersediaan makan (Suprapto, 1983)Hama ArtonaZyganidae)catoxantha(Lepidoptera :Gejala seranganPada tingkat serangan berat tanaman yangterserang berat tidak mati walaupun hampirseluruh daunnya kering. Tetapi dua atau tigabulan kemudian buah muda mulai gugurkemudian diikuti oleh buah yang lebih tua. Padakeadaan seperti ini tanaman kelapa tidak dapatberproduksi minimal selama 1 - 1,5 tahun.Serangga lebih berat dan lebih lama lagi jikaterjadi pada musim kemarau.Daerah Penyebaran : Jawa, Sumatera, Bali danKalimantanDaerah Penyebaran- Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan,Kalimantan Barat, Papua, NTT, NTB, Bangka,Belitung, Jawa Tengah, DIY, Yogyakarta.- Pada tahun 1980 hama Brostispa sp inimengakibatkan kerugian yang serius padaareal seluas 2000 ha di Lampung ( Mo, 1953)PengendaliannyaPengendalian Hayati- Tetrasticus brontispae di laboratorium dapatmemarasit pupa 87 % dan di lapangan 68,2%(Hosang et al., 1997)- Metharizium anisopliae dapat menginfeksi larva100% dan imago 43% di Kab Sulawesi Selatan (Hosang et al., 1996)Gambar 3. Buah muda terserang Sexava sp (foto:Balitka)114PengendalianPengendalian Hayati; parasitoid Apantelesartonae mempunyai kemampuan yang tinggidalam mencari inang walaupun populasi Artonarendah. Parasitoid ini umumnya memarasit larvainstivar kedua dan bersifat sebagai parasit”soliter”.Presetase parasitoid dapat mencapai 40 %tetapi menurun pada waktu terjadi eksplosi.Kumbang Callimerus arcufer merupakanpredator hama Artona.Gambar 4. Daun terserang Oryctes sp (foto:Balitka)Volume 7 Nomor 2, Desember 2008 : 112 - 117

PENYAKIT PADA KELAPAPenyakit Busuk Pucuk (PBP)Penyakit ini dilaporkan pertama kali padatahun 1984 saat tanaman kelapa hybrida PB-121mulai berproduksi. Perkembangan penyakitdilapangan sangat cepat dan dapat menyebabkankematian tanaman. Penyebaran penyakit dapatterjadi secara berkelompok dan terjadi pada saattanaman mulai berproduksi atau telah dewasa.Gejala serangan PBP adalah mengeringnya daunpucuk atau daun tombak kemudian diikuti olehdaun muda yang disekelilingnya, akibatnya daunmenjadi patah dan membusuk kemudianserangan mencapai titik tumbuh sehinggaakhirnya tanaman mati. Tanaman yang sudahterserang PBP tidak dapat disembuhkan lagi danlama kelamaan tanaman mati palogen penyebabpenyakit PBP adalah Phytophthora palmivora.Penyakit Gugur Buah (PGB)Patogen penyebab PGB adalah Phytophthorasp gejala serangan penyakit ini ditandai olehbercak-bercak berwarna coklat kehitamandibagian luar buah, bila bercak mencapai kelopakbuah akan gugur. Jika serangan tidak sampaipada kelopak buah, maka buah masih dapatbertahan dan tidak gugur hingga buah siapdipanen. Serangan pada buah yang tidak gugurmenyebabkan pembentukan daging buah tidaknormal dan berlendir, jika buah dibelah dandibiarkan pada suhu ruangan akan ditumbuhimiselia/bewang-bewang yang berwarna putih.Umur buah yang paling banyak diserang adalahbuah yang berumur 4-6 Bulan dan umumnyabuah ini akan gugur (Bennet et al., 1986).Gambar 6. Gejala serangan penyakit gugur buahJika dibelah sabut buah yang gugurberwarna coklat merah jambu sampai coklat tua,tempurung menjadi coklat, kulit biji menjadikelabu dan berlendir sedangkan daging buahtidak menebal tetap lunak dan jernih.EpidemologiPhytopthora sp dikenal sebagai patogen ”Soilborne” penularan melalui tanah, percikan airhujan dan terbawa bahan organik. Perkembanganinokulum (sumber penyakit) sangat dipengaruhioleh curah hujan. Semakin tinggi curah hujansemakin tinggi pula jumlah inokulum . Tanahsangat berpengaruh pada berkembang biak danbertahan hidup inokulum.PengendalianDapat dilakukan secara mekanis yaitudengan menebang pohon kelapa yang terserangatau eradikasi dengan membakar semua bagiantanaman yang terserang, juga dengan kulturteknis yaitu mengatur drainase dan mengurangikelembaban kebun.Terakhir dengan cara kimiawidenganmenggunakan fungisida sistemik seperti Aliete100 AS atau Agrifos 400 AS dengan cara infusakar atau injeksi batang.Penyakit pendarahan batang (Stem Bleeding)Gambar 5. Gejala serangan penyakit busuk pucukPenyebab penyakit ini adalah jamurTliellaviosis paradoxa (Ceratocystis paradoxa)merupakan patogen lemah dan infeksi terjadi jikaInventarisasi Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Kelapa (LULUK SUTJI MARHAEINI)115

ada luka terlebih dahulu gejala serangan adalahbatang bagian luar mengeluarkan cairanberwarna merah seperti darah dan jika bagian inidibelah akan terlihat bercak coklat kehitaman.Bercak ini akan membesar dan bila seranganberat batang tanaman akan berlubang dan bilaangin kencang tanaman akan tumbang. Gejalalain yang tampak dari luar adalah pelepah daunterkulai dan lama kelamaan menjadi kering(Sitepu dan Lolong, 1988) .Pencegahan dengan menaikan pH tanahyaitu memberikan pupuk KCl dan denganfungisida Dithane M-48 bahkan denganmengeruk bagian yang terserang dan dioleskandengan fungisida. Kerusakan batang ditandaidengan mengeluarkan cairan berwarna merah.Gambar 7. Gejala serangan penyakit (StemBleeding)Penyakit Layu Kelapa (Natuna)Patogen penyebabnya adalah : Phytoplasmagejalanya daun menjadi layu, patah secarabersama-sama dengan tandan buah dan akhirnyanampak tinggal pucuk dan mati. Gejala awalterjadi pada daun muda yaitu daun layu dan116membengkak pada bagian ujung kemudianterjadi perubahan warna menjadi kusam, gejalalebih lanjut pelepah daun bagian tengah patahdan diikuti pelepah bagian bawah mengeringdan menggantung disekitar pohon. Selamaproses kematian buah yang belum tua gugurbersama dengan daun-daun yang kering sampaiakhirnya tinggal batang. Buah dari pohon yangterserang tidak berbeda dengan buah yang sehat,baik dari warna .bau , maupun ukuran sertadaging buahnya (Sitepu, 1983)KENDALA YANG DIHADAPIDi Indonesia tanaman kelapa sebagian besardiusahakan dalam bentuk perkebunan rakyat(95%) dan sebagian besar diusahakan secaramonokultur, kepemilikan lahan yang terbatassehingga produksi tanaman rendah. Salah satupenyebab rendahnya produksi adalah akibatserangan OPT yang belum dapat ditanggulangisecara baik. Berbagai masalah dan hambatandalam pengendalian OPT adalah :- Belum semua teknologi pengendali yangtersedia cukup mantap dan belum sepenuhnyaditerapkan sampai tingkat petani.- Metode peringatan dini dan monitoring belumdapat dilaksanakan secara baik untukpengendalian yang efektif dan efisien- Adanya kecenderungan penyebaran OPTutama ke daerah lain, sehingga harusdiwaspadai dan membutuhkan kerjasamayang baik dengan pihak karantina- Masih kuatnya ketergantungan terhadappestisida dan kurangnya pengetahuan petanitentang PHT yang ramah lingkungan.Berbagai masalah dan kendala diatas telahmengakibatkan terjadinya penurunan produksikelapa dan kerugian yang cukup besar sehinggadibutuhkan perhatian yang serius dari berbagaipihak.KESIMPULAN-Beberapa jenis hama dan penyakit ( OPT) adayang bersifat lokal spesifik (seperti hamaVolume 7 Nomor 2, Desember 2008 : 112 - 117

-Sexava, dan layu natuna) atau dapatmenimbulkan kerusakan dan kerugian padadaerah tertentu, namun tidak menimbulkanmasalah pada daerah-daerah lainnya.Inventarisasi OPT kelapa dapat memberikaninformasi penting tentang status hama danpenyebaranya sehingga sangat bermanfaatbagi petani, petugas lapangan dan semuapihak sehingga dapat diambil tindakan yangefektif dan efesien dengan memperhatiakankonsep pengelolaan hama terpadu ( PHT).DAFTAR PUSTAKABenneatt C.P.A, O. Robott, D. Sitepu, dan A.A.Lolong.1986.PathogenicityofPhytophthora palmivora Butler causingpreenut fall diseases of coconut Indonesian journal of corp science 2 (2):59-70.Hosang. M L A dan J.S Warokka. 1996. Seranganpenyakit bercak daging buah padakelapa hibrida PB 121 di lahan gambut.Laporan Penelitian Balitka. 9 hlm.Kalshoven L. G. E. 1981. The pest of corps inIndonesian. Revised dan translated P.A.Vanderlaan with assistance of G.H.LRosthis Child. PT. Ichiliar Bacuva Hoeve,Jakarta. 701p.Sitepu, D. 1983. Coconut with in Natuna Island ofIndonesia In Exotic Plant Quarantine Pestand Procedures for Introduction of PlantMaterials. pp.81-85Sitepu, D. dan A.A, Lolong. 1988. Pengelolaanpenyakit stem bleeding kelapa. ProsidingSeminar Proteksi Kelapa. Seri Pengembangan Puslitbangbun. Bogor. 3: 147-155.Stern, V.M, RF Smith, R Vander Bosch dan KSHaga. 1959. The Integrated controlconcept Helgardia 29 (2):81-101.Sugiharso dan Santosa T. 1981. Diktat Perlindungan Tanaman Departemen IlmuHama dan Penyakit Faperta IPB.Tjoa Tjen Mo. 1953. Memberantas hama-hamakelapa dan kopra. Noorhoff holft. Jakarta270 hlm.Inventarisasi Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Kelapa (LULUK SUTJI MARHAEINI)117

Kata kunci: Kelapa, hama, penyakit, inventarisasi ABSTRACT persaingan tersebut dimenangkan oleh serangga Inventarization of important pest and diseases on coconut tree Pest and disease ( OPT) is known as a limiting factor in increase coconut production. Even though several

Related Documents:

Hama dan penyakit tanaman merupakan kendala yang perlu diantisipasi perkembangannya karena dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman. Dalam kaitannya dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman khususnya untuk koleksi paku-pakuan di KRP, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang koleksi .

HAMA PENYAKIT GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason) Dittlin, 1990 Gambar 1 . gejala serangan hama ganjurdan imago O. oryzae Status Hama ganjur semula bukan merupakan hama yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun 1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

hama dan penyakit pada tanaman kedelai termasuk bioekologi, tanaman inang, gejala serangan, dan be-berapa masalah yang terkait dengan ketidakseimbangan hara (kahat atau keracunan), informasi ini diharapkan dapat membantu penyuluh, pengamat hama penyakit, teknisi, dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit maupun

hama, patogen penyebab penyakit dan jenis gulma utama pada ubi jalar diharapkan dapat membantu para petugas penyuluh lapang, pengamat hama dan penyakit, teknisi serta petani dalam meng-identifikasi hama/patogen penyebab penyakit, dan jenis gulma serta menentukan langkah-langkah pengendaliannya. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Tim

2.6 Hama dan penyakit Peningkatan hasil pekebunan bisa dilakukan melalui beberapa upaya, diantaranya upaya perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Tanaman yang tumbuh baik dandiperkirakan memberi hasil yang tinggi, terkadang tidak mejadi kenyataan, hanya karena serangan hama dan penyakit.

Hama dan penyakit Hasil pengamatan hama penyakit, bahwa tidak dijumpai serangan hama yang muncul tetapi dijumpai serangan penyakit yaitu ada 2 macam penyakit yang disebabkan oleh layu fusarium dan Alternaria porii. Dari 6 varietas yang ditanam terdapat varietas yang tahan dan ada yang rentan. Tingkat serangan kedua penyakit tersebut pada gambar .

Identifikasi dan Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Bibit Kranji (Pongamia pinnata). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan 3(2):91-100. Suharti M. (2002). Beberapa hama dan penyakit penting pada sengon (Paraserianthes falcataria) dan teknik pengendaliannya. Bul. Pen. Hutan. 632: 27 – 46. Suratmo FG. (1974). Diktat ilmu hama hutan. Fakultas .

Friday was a very good trading day, and this simple method worked like gangbusters. On days when trading is less active, this method still will work well, but you may see fewer trades, and you will definitely see smaller price moves than the ones demonstrated here. But the purpose of these charts is not to convince you to trade this method. They are merely demonstrations of when and where you .