INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT PADA KOLEKSI PAKU-PAKUAN .

3y ago
98 Views
25 Downloads
1.94 MB
5 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 7A (173–177), 2011INVENTARISASI HAMA DAN PENYAKIT PADA KOLEKSI PAKU-PAKUANKEBUN RAYA PURWODADIJanis Damaiyani*, Dewi Ayu LestariUPT BKT Kebun Raya Purwodadi-LIPIJl. Raya Surabaya-Malang Km. 65, Pasuruan-Jawa Timur 67163Telp. (0343) 615033 Fax. (0343) 615033*Corresponding author: janis damai@yahoo.comABSTRACTPurwodadi Botanical Garden has a number of plant collections, one of which is a collection of ferns. As an ex-situ conservationinstitution, the Purwodadi Botanical Garden obliged to maintain and preserve the collection for growing well. Obstacles that must befaced during its maintenance is the presence of pests and diseases. Basic information about the species of pests and diseases of theferns collection in Purwodadi Botanical Garden is needed to facilitate the eradication process. This study aims to inventory the typesof pests and diseases affecting the ferns collection of Purwodadi Botanical Garden. The results showed that from 67 species of ferns,15 species attacked disease and 3 species attacked pests. The types of disease in these collections include leaf rust (Uromyces sp.),black rot (Guignardia bidwellii), Cercospora leaf spot (Cercospora sp. and Cercospora nephrolepis), Septoria leaf spot (Septoriaapii and Septoria asplenii), Alternaria leaf spot (Alternaria sp., Alternaria microlepis and Alternaria polypodii), Stigmina leaf spot(Stigmina sp.), Colletotrichum leaf spot / Antraknose (Colletotrichum osmundae and Glomerella bolbitis) and charred disease(Scorch). While the types of pests include leafminer caterpillar (Callopistria floridensis), aphids (Idiopteris haemorrhoidalis), andwhite lice (Pseudococcus sp.)Key words: diseases, ferns, pestsPENGANTARKebun Raya Purwodadi (KRP) merupakan salahsatu cabang dari Kebun Raya Indonesia (Bogor) yangberada di bawah naungan Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia. Terletak di kecamatan Purwodadi, kabupatenPasuruan, Jawa Timur. Sesuai dengan Surat KeputusanKetua LIPI No 25/Kep/D.5/87 tanggal 17 Januari 1987,tugas dan fungsi KRP salah satunya adalah melakukaninventarisasi, eksplorasi dan konservasi tumbuhan tropikayang mempunyai nilai-nilai ilmu pengetahuan dan ekonomi,langka dan endemik serta berhabitat di dataran rendahkering (Soegiarto, 2001).Kebun Raya dengan luas area sebesar 85 hektar inimemiliki sejumlah koleksi tanaman. Satu diantaranyamerupakan koleksi paku-pakuan. Koleksi paku-pakuantersebut ditata sedemikian rupa di bawah pepohonan yangrindang di vak XII G. Koleksinya mencapai 67 spesies paku,35 genus dan 22 suku (Suprapto, dkk., 2007).Sebagai lembaga konservasi ex-situ, KRP berkewajibanmenjaga dan memelihara setiap koleksi yang dimiliki agartumbuh dengan baik. Di sisi lain ada beberapa kendala yangharus dihadapi dalam usaha pemeliharaannya. Khususnyapada paku-pakuan, kendala yang harus dihadapi yaitu adanyaserangan hama dan penyakit pada koleksi tersebut.Pengertian hama dan penyakit hendaknya dibedakanuntuk memudahkan dalam penanganannya. Dalam pengertiansederhana, hama digolongkan sebagai pengganggu tanamanyang kasat mata seperti keong, kutu dan ulat. Sementarapenyakit merupakan pengganggu tanaman yang tidakkasat mata seperti jamur, bakteri dan virus (Vitanouvacommunity, 2010). Sedangkan menurut Pracaya (2008a),hama merupakan binatang perusak tanaman budidaya yangberguna untuk masyarakat. Sementara penyakit merupakanmikroorganisme yang menyebabkan perubahan seluruhatau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkanterganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari.Dalam usaha pemeliharaan koleksi paku-pakuan KRP,masalah hama dan penyakit dapat selalu muncul sehinggaperlu mendapatkan perhatian dalam usaha pengendaliannya.Untuk memudahkan penanganannya maka diperlukaninformasi dasar mengenai jenis-jenis hama dan penyakityang menyerang koleksi paku-pakuan tersebut. Sehubungandengan hal itu maka dilakukan penelitian yang bertujuanuntuk menginventarisasi jenis-jenis hama dan penyakityang menyerang koleksi paku-pakuan KRP.BAHAN DAN CARA KERJAPenelitian dilakukan pada bulan Juli 2010 di areakoleksi paku-pakuan KRP yaitu di Vak XII G. Sampel daritanaman yang terserang hama dan penyakit diinventarisasi

174Inventarisasi Hama dan Penyakitdan diidentifikasi jenis hama dan penyakitnya denganbantuan kaca pembesar, mikroskop, kamera dan bukupenunjang.HASILHama dan penyakit tanaman merupakan kendalayang perlu diantisipasi perkembangannya karena dapatmenimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman.Dalam kaitannya dengan pengendalian hama dan penyakittanaman khususnya untuk koleksi paku-pakuan di KRP,terlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis-jenis hamadan penyakit yang menyerang koleksi tersebut.Setelah dilakukan pengamatan selama bulan Juli 2010,didapatkan hasil bahwa dari 67 spesies paku, sebanyak16 spesies diantaranya terserang penyakit dan 3 spesiesterserang hama. Berikut merupakan daftar tanaman pakuyang terserang hama maupun penyakit (Tabel 1 dan 2).Penyakit yang mendominasi koleksi paku adalah bercakdaun, yaitu bercak daun Cercospora, Septoria, Alternaria,Stigmina dan Colletotrichum/ Antraknose. Penyakit lainnyayang menyerang koleksi paku adalah karat daun, busukhitam dan gosong (scorch).PEMBAHASANGejala penyakit bercak daun Cercospora timbul padadaun berupa bercak-bercak kecil berwarna kuning dengangaris tengah 3-5 mm. Apabila lingkungan mendukungbercak tersebut membesar menjadi berwarna coklat.Bercak coklat tersebut merupakan jaringan mati yangmengandung konidiofor jamur (Semangun, 2000; Rivers,2010). Cercospora sp. menyerang koleksi paku Pterisvittata, Acrypteris irregularis dan Sphaerostephanos sp.Sedangkan Cercospora nephrolepis menyerang koleksipaku Nephrolepis radicans dan Nephrolepis biserrata.Gejalanya berupa bercak berwarna coklat, bundar atauoblong, biasanya berzona konsentris (Gambar 1D dan E)dan pada umumnya menyerang tepi daun (Pirone, 1978).Cendawan penyebab penyakit Cercospora melakukanpenetrasi ke jaringan melalui stomata. Miseliumnyaberkembang dalam jaringan parenkim dan sel epidermis(Anonim, 2010a).Bercak daun Septoria menyerang koleksi pakuMicrolepia strigosa dan Adiantum caudatum. Penyakitini juga disebabkan oleh cendawan. Bercak daun padaMicrolepia strigosa disebabkan oleh cendawan SeptoriaTabel 1. Daftar koleksi paku-pakuan Kebun Raya Purwodadi yang terserang penyakitNoNama spesiesNo. KoleksiSukuPenyakit/penyebab penyakit1Pleocnemia sp.XII.G.A.76DryopteridaceaeKarat daun (Uromyces sp.)2Pleocnemia sp.XII.G.A.48DryopteridaceaeAntraknose (Colletotrichum osmundae)3Phymatodes sp.XII.G.A.I.44PolypodiaceaeBusuk hitam (Guignardia bedwellii)4Pronephrium sp.XII.G.A.I.122PolypodiaceaePenyakit gosong (Scorch)5Pteris vittataXII.G.A.I.43PteridaceaeBercak daun (Cercospora sp.)6Tectaria polymorphaXII.G.A.I.13AspidiaceaeBercak daun (Stigmina sp.)7Arcypteris irregularisXII.G.A.I.37AspidiaceaeBercak daun (Cercospora sp.)8Microlepia strigosaXII.G.A.I.27DennstaedtiaceaeBercak daun (Septoria apii)9Microlepia spelunceXII.G.A.I.35DennstaedtiaceaeBercak daun (Alternaria microlepis)10Amphineuron immersumXII.G.A.I.34ThelypteridaceaeBercak daun (Alternaria sp.)11Sphaerostephanos sp.XII.G.A.I.61ThelypteridaceaeBercak daun (Cercospora sp.)12Nephrolepis radicansXII.G.A.I.11NephrolepidaceaeBercak daun (Cercospora nephrolepis)13Nephrolepis biserrataXII.G.A.I.10NephrolepidaceaeBercak daun (Cercospora nephrolepis)14Selaginella frondosaXII.G.A.I.63SelaginellaceaeBercak daun (Alternaria polypodii)15Adiantum caudatumXII.G.A.I.56AdiantaceaeBercak daun (Septoria asplenii)16Bolbitis quoyanaXII.G.A.I.23LomariopsidaceaeAntraknose (Glomerella bolbitis)Tabel 2. Daftar koleksi paku-pakuan Kebun Raya Purwodadi yang terserang hamaNoNama spesiesNo. KoleksiSuku1Athyrium esculentumXII.G.A.I.32AthyriaceaeUlat pengorok daun (Callopistria floridensis)Hama2Tectaria polymorphaXII.G.A.I.13AspidiaceaeKutu daun (Idiopteris haemorrhoidalis)3Pronephrium sp.XII.G.A.I.122PolypodiaceaeKutu dompolan putih (Pseudococcus sp.)

175DamaiyaniABFGKLPQDEIJCHMRNSOTGambar 1. Koleksi paku-pakuan di Kebun Raya Purwodadi yang terserang hama dan penyakit;(A) Pteris vittata yang terserang penyakit bercak daun Cercospora(B) Arcypteris irregularis yang terserang penyakit bercak daun Cercospora(C) Sphaerostephanos sp. yang terserang penyakit bercak daun Cercospora(D) Nephrolepis radicans yang terserang penyakit bercak daun Cercospora(E) Nephrolepis biserratta yang terserang penyakit bercak daun Cercospora(F) Microlepia strigosa yang terserang penyakit bercak daun Septoria(G) Adiantum caudatum yang terserang penyakit bercak daun Septoria(H) Microlepia spelunce yang terserang penyakit bercak daun Alternaria(I) Selaginella frondosa yang terserang penyakit bercak daun Alternaria(J) Amphineuron immersum yang terserang penyakit bercak daun Alternaria(K) Tectaria polymorpha yang terserang penyakit bercak daun Stigmina(L) Tectaria polymorpha yang terserang penyakit bercak daun Stigmina(M) Pleocnemia sp. yang terserang penyakit bercak daun Colletotrichum(N) Bolbitis quoyana yang terserang penyakit bercak daun Colletotrichum(O) Pleocnemia sp. yang terserang penyakit karat daun(P) Pronephrium sp. yang terserang penyakit gosong(Q) Phymatodes sp. yang terserang penyakit busuk hitam(R) Athyrium esculentum yang terserang hama ulat pengorok daun (Callopistria floridensis)(S) Tectaria polymorpha yang terserang hama kutu daun (Idiopteris haemorrhoidalis)(T) Pronephrium sp. yang terserang hama kutu dompolan putih (Pseudococcus sp.)apii. Pada umumnya banyak ditemukan menyerang seledri(Semangun, 2000). Gejala penyakit hampir sama denganbercak daun Cercospora. Mula-mula pada daun terlihatbercak klorotis, kemudian menjadi nekrosis. Saat daunmengalami nekrosis pada bagian luarnya terdapat titik-titikhalus berwarna hitam. Ini merupakan badan buah (piknidium)cendawan penyebab penyakit. Tangkai daun penyakit jugamenyebabkan bercak-bercak memanjang berwarna coklatseperti yang terlihat pada Gambar 1F. Sementara padaAdiantum caudatum (Gambar 1G) terkadang mengering,menunjukkan gejala kerusakan yang hampir sama dengangejala kerusakan pada Microlepia strigosa. Hanya sajatingkat kerusakannya masih berupa gejala awal berupabercak-bercak hitam yang berukuran kecil pada daun.

176Inventarisasi Hama dan PenyakitPenyebabnya adalah cendawan Septoria asplenii, yang jugaditemukan menyerang pada daun Asplenium angustifolium(Ellis dan Everhart, 1995; Westcott dan Horst, 2001).Cendawan Alternaria sp. menyerang Amphineuronimmersum yang menyebabkan bercak daun. SedangkanMicrolepia spelunce dan Selaginella frondosa masingmasing diserang oleh cendawan Alternaria microlepisdan Alternaria polypodii. Cendawan ini menimbulkangejala berupa bercak-bercak kecil berwarna kelabu gelap,yang meluas cepat menjadi bercak bulat coklat kehitaman(Wahyuni, 2004; Lesman, 2010; Semangun, 2000). Padaumumnya terdapat pada ujung atau tepi daun seperti padaSelaginella frondosa dalam Gambar 1I (Pirone, 1978).Penyakit bercak daun Stigmina menyerang koleksi pakuTectaria polymorpha akibat cendawan Stigmina sp. (Gambar1 K dan L). Gejala yang ditimbulkan berupa bercak-bercakkecil bulat atau bersudut, berwarna kecoklatan dikelilingihalo klorotis yang berwarna kuning dan berbatas jelas.Cendawan ini juga menyerang tanaman mangga yaituStigmina mangiferae (Semangun, 2000).Sementara penyakit bercak daun Colletotrichum/Antraknose menyerang koleksi Pleocnemia sp. dan Bolbitisquoyana. Penyebabnya adalah cendawan Colletotrichumosmundae dan Glomerella bolbitis. Gejala kerusakandimulai dengan munculnya bercak kuning yang berubahmenjadi coklat kehitaman (Gambar 1 M dan N). Seiringdengan perkembangan daun, maka bercak tersebut dapatmeluas dan menyebabkan nekrosis pada jaringan sehinggadapat menjadi lubang (Kellerman, 1904). Cendawan inijuga diketemukan menyerang Nephrolepis exaltata var.bostonensis (Pirone, 1978).Selain bercak daun Colletotrichum, Pleocnemia sp.juga diserang penyakit karat daun yang disebabkan olehcendawan Uromyces sp. Gejala penyakit karat daun yaitupada permukaan tanaman tampak seperti karat (Gambar1O). Hal ini karena adanya kumpulan spora cendawanyang keluar dari stomata dengan warna seperti karat (merahkecoklat-coklatan) (Anonim, 2010b). Selain menyerangdaun, cendawan ini juga menyerang bagian batang yanggejalanya sama seperti pada daun. Menurut Semangun(1988), cendawan karat ini bersifat obligat parasit terhadaptanaman paku-pakuan.Lain halnya pada koleksi Pronephrium sp. yangterserang penyakit gosong (scorch). Menurut Abadi (2000),gejala yang ditimbulkan adalah daun terlihat seperti bekasterbakar dengan bercak berwarna coklat sampai kehitaman,dan tampak berlubang apabila serangannya parah (Gambar1P). Sementara pada koleksi Phymatodes sp terserangpenyakit busuk hitam yang disebabkan oleh Guignardiabedwellii. Gejala penyakit ditandai dengan adanya bercakberwarna hitam mengkilap pada daun (Gambar 1Q).Jenis hama yang menyerang koleksi paku KRP ada 3,yaitu ulat pengorok daun, kutu daun dan kutu dompolanputih. Gejala kerusakan hama dapat dilihat dalam Gambar1 R-T. Menurut Narendra (2009), dua macam ulat yangbiasa menyerang tanaman hias adalah Spodoptera yangmenyerang daun dan Noctuidae yang memakan batang.Ulat yang menyerang Athyrium esculentum merupakanjenis Spodoptera, serangannya ditandai dengan adanya daunyang robek atau rusak. Larva ulat yang masih kecil merusakdaun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas,sehingga daun tampak transparan (Gambar 1R) dan tinggaltulang-tulang daun saja dan ulat yang besar memakantulang daun yang tersis. Hasil identifikasi menunjukkanulat tersebut termasuk dalam jenis Callopistria floridensis(Pirone, 1978). Sementara itu, hama yang menyerangkoleksi Tectaria polymorpha adalah kutu daun Idiopterisnephrolepidis. Kutu jenis ini berupa serangga kecil yangberbentuk seperti buah pear dengan warna hijau atau coklatdan panjang sekitar 4 mm (Pracaya, 2008b; Pirone, 1978).Hama ini menghisap cairan tanaman sehingga menyebabkandaun menjadi keriting seperti yang terlihat pada Gambar1S. Hama yang menyerang koleksi Pronephrium sp. jugaberupa kutu, namun berbeda jenis dengan hama yangmenyerang Tectaria polymorpha. Jenis tersebut adalah kutudompolan putih Pseudococcus sp. (Gambar 1T). Hama inibanyak ditemui menyerang tanaman hias. Kehadirannyacukup mudah dideteksi karena bergerombol di batang, daun,ketiak daun, bawah sampai pucuk daun. Gejala seranganyang ditimbulkan pada tanaman berupa bercak-bercakberwarna kekuningan akibat cairan sel tanaman (daun, tunas,cabang) dihisap oleh hama ini. Biasanya mengeluarkanembun atau cairan madu yang dapat merangsang semutuntuk bergerombol. Pada umumnya terjadi simbiosismutualisme antara hama tersebut dengan semut, dimanasemut melindungi hama dari serangan predator dan hamamenyediakan makanan bagi semut (Lestari dan Sofiah,2008). Sehingga menimbulkan jelaga berwarna hitam padapermukaan daun (Narendra, 2009).Jenis-jenis penyakit pada koleksi paku-pakuan KebunRaya Purwodadi meliputi karat daun (Uromyces sp.), busukhitam (Guignardia bidwellii), bercak daun Cercospora(Cercospora sp. dan Cercospora nephrolepis), bercakdaun Septoria (Septoria apii dan Septoria asplenii), bercakdaun Alternaria (Alternaria sp., Alternaria microlepis danAlternaria polypodii), bercak daun Stigmina (Stigminasp.), bercak daun Colletotrichum atau Antraknose(Colletotrichum osmundae dan Glomerella bolbitis) dan

Damaiyanipenyakit gosong (Scorch). Sementara jenis-jenis hamanyameliputi ulat pengorok daun (Callopistria floridensis), kutudaun (Idiopteris haemorrhoidalis), dan kutu dompolan putih(Pseudococcus sp).KEPUSTAKAANAbadi AL, 2000. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Edisi Ketiga. FakultasPertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Hal. 284.Anonim, 2010a. Bercak Daun Cercospora (Cercospora LeafSpot). Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id. Diakses 17 Agustus 2010).Anonim, 2010b. Gejala Penyakit. http://www.search-docs.com.Diakses 17 Agustus 2010.Ellis JB dan Everhart BM, 1995. New Species of Fungi FromVarious Localities. Proceeding of The Academy of NaturalSciences of Philadelphia.Kellerman WA, 1904. Colletotrichum osmundae. MycologicalSociety of America. The Journal of Mycological 10(4):194–199.Lesman, 2010. Musuh Utama Tanaman Cabe 2. http://lestarimandiri.org (Diakses 19-07-2010).Lestari DA dan Sofiah S, 2008. Inventarisasi Hama dan PenyakitPada Koleksi Arecaceae (Palem) di Kebun Raya Purwodadi –LIPI, Pasuruan. Prosiding Seminar Biodiversitas II (Buku I).Universitas Airlangga. Surabaya.Narendra E, 2009. Hama Tanaman Hias. Artikel Flora dan Fauna.http://www.emirgarden.com Diakses 19 Juli 2010.177Pirone PP, 1978. Diseases and Pests of Ornamental Plants. JohnWiley and Sons. New York.Pracaya, 2008a. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya.Jakarta.Pracaya, 2008b. Pengendalian Hama dan Penyakit TanamanSecara Organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.Rivers A, 2010. Cercospora Leaf Spot Disease. http://www.ehow.com. Diakses 20 Juli 2010.Semangun H, 1988. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan diIndonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Semangun H, 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura diIndonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Soegiarto KA, 2001. Kebun Raya Purwodadi 30 Januari 1941–30Januari 2001. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.Suprapto A, Narko D, dan Kiswojo, 2007. An Alphabetical Listof Plant Species Cultivated in the Purwodadi BotanicalGardens. PubDoc Purwodadi Botanic Gardens. IndonesianInstitute of Sciences. Purwodadi. Pasuruan - Indonesia.Vitanouva Community, 2010. Hama dan Penyakit. CommunityForum Vitanouva. http://www.harismedia.com. Diakses19 Juli 2010.Wahyuni, 2004. Respon Alternaria solani, Penyebab PenyakitBercak Coklat Pada Tomat, Terhadap Respon Ekstrak DaunCengkeh dan Pala Secara In-Vitro. Institut Pertanian Bogor.http://iirc.ipb.ac.id. Diakses 17 Agustus 2010.Westcott C dan Horst RK, 2001. Septoria asplenii. Westcott’sPlant Disease Handbook. Springer - England.

Hama dan penyakit tanaman merupakan kendala yang perlu diantisipasi perkembangannya karena dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman. Dalam kaitannya dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman khususnya untuk koleksi paku-pakuan di KRP, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang koleksi .

Related Documents:

HAMA PENYAKIT GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason) Dittlin, 1990 Gambar 1 . gejala serangan hama ganjurdan imago O. oryzae Status Hama ganjur semula bukan merupakan hama yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun 1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

hama dan penyakit pada tanaman kedelai termasuk bioekologi, tanaman inang, gejala serangan, dan be-berapa masalah yang terkait dengan ketidakseimbangan hara (kahat atau keracunan), informasi ini diharapkan dapat membantu penyuluh, pengamat hama penyakit, teknisi, dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit maupun

hama, patogen penyebab penyakit dan jenis gulma utama pada ubi jalar diharapkan dapat membantu para petugas penyuluh lapang, pengamat hama dan penyakit, teknisi serta petani dalam meng-identifikasi hama/patogen penyebab penyakit, dan jenis gulma serta menentukan langkah-langkah pengendaliannya. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Tim

2.6 Hama dan penyakit Peningkatan hasil pekebunan bisa dilakukan melalui beberapa upaya, diantaranya upaya perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Tanaman yang tumbuh baik dandiperkirakan memberi hasil yang tinggi, terkadang tidak mejadi kenyataan, hanya karena serangan hama dan penyakit.

Hama dan penyakit Hasil pengamatan hama penyakit, bahwa tidak dijumpai serangan hama yang muncul tetapi dijumpai serangan penyakit yaitu ada 2 macam penyakit yang disebabkan oleh layu fusarium dan Alternaria porii. Dari 6 varietas yang ditanam terdapat varietas yang tahan dan ada yang rentan. Tingkat serangan kedua penyakit tersebut pada gambar .

penyakit. Hama-penyakit menyerang tanaman hutan mulai dari biji, bibit di persemaian, tanaman muda di lapangan, tegakan siap tebang, sampai pada hasil hutan yang berada dipenyimpanan. Serangan hama-penyakit juga tidak memilih, hampir seluruh bagian tanaman diserangnya mulai . 3

penyakit tungro dan hama tikus. OPT yang dominan lainnya adalah penggerek batang, keong mas, walang sangit, kepinding tanah dan blas. Perkembangan luas tingkat serangan hama penyakit tanaman padi tahun 2009 dan 2010 disajikan pada Lampiran 1. Perkembangan intensitas serangan hama penyakit

Point Club – Received for earning 500 points in both Regional and National competition. “Luck is in catching the wave, but then you have to ride it.” – Jimoh Ovbiagele 5 2nd 2017 Bushido International Society Inductee Mr. Drake Sass VISION: To keep a tradition that has withstood the test of time, to validate ancient fighting arts for modern times. INSTRUCTORS RANK: Matsamura Seito .