FAKTOR KREATIVITAS DALAM KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS .

2y ago
97 Views
19 Downloads
240.19 KB
26 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Aydin Oneil
Transcription

FAKTOR KREATIVITAS DALAMKEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULISSISWA SEKOLAH DASARAhmad RofiuddinAbstract: The goals of this research are to describe the roles of creativityand gender in the reading and writing ability of the fifth-grade elementaryschool students. This research uses an expost facto design. The researchsubject are 110 students, 66 boys and 44 girls. The instruments used arecreativity test, reading test, writing test, and questionnaire. The data analysis is conducted using Anova. The results of this research show that thelevels of students' creativity, reading proficiency, and writing proficiencyare relatively high; creativity has effects on students' ability in reading andwriting; but gender has effects only on students' writing proficiency.Key words: creativity, critical thinking, creative thinking, reading, writing.Pendidikan berpikir di tingkat pendidikan dasar diserahkan sepenuhnyakepada matapelajaran-matapelajaran yang ada, tanpa ada koordinasi yang jelas. Permasalahan muncul adalah belum tertangani secara sistematis pelaksanaan pendidikan berpikir di sekolah dasar. Sebagai akibatnya, kemam-puanberpikir anak-anak di sekolah dasar masih rendah. Keluhan tentang rendahnyakemampuan berpikir yang dimiliki oleh lulusan pendidikan dasarAhmad Rofi'uddin adalah dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas NegeriMalang. Artikel ditulis berdasarkan hasil penelitian mandiri yang berjudul Faktor Kreativitasdalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Islam Sabilillah,tahun 2003.172

Rofi'uddin, Faktor Kreatifitas dalam Kemampuan Membaca 173sudah banyak dilontarkan. Karena dasar-dasar berpikir tersebut tidak dikuasaidengan baik, dampaknya dirasakan sampai pendidikan menengah danpendidikan tinggi.Berpikir merupakan aktivitas mental dalam mengolah input danpengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh makna, menyusun alasan,menyampaikan pikiran/ide, mengambil keputusan, atau memecahkan persoalan. Berpikir dipandang sebagai aktivitas mental yang sangat kompleks yangmelibatkan beberapa operasi mental yang bersifat multilevel, simultan, danseringkali tumpang tindih. Ada berbagai jenis berpikir, di antaranya adalahberpikir kritis dan kreatif (Beyer, 1993).Berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir yang difokuskan padaapakah sesuatu dapat dipercaya atau tidak. Kemahiran yang dikaitkan denganberpikir kritis diturunkan dari kemahiran dasar-dasar berpikir yang terdiri atasdua komponen pokok, yaitu afektif dan kognitif. Komponen afektif terdiriatasmemperhatikan kejelasan, memperhatikan alasan, memperbaiki kesalahan, dapat dipercaya, memanfaatkan situasi, berupaya tetap relevan,berpegang pada originalitias, memperhitungkan alternatif, terbuka, memadukan bukti dan rasio, cermat, sistematis, sensitif, dan menggunakan hasilpemikiran. Komponen kognitif terdiri atas pemfokusan pertanyaan, menganalisis argumen, menggunakan pertanyaan yang jelas dan menantang, menilaikridibilitas sumber, mengamati dan menilai hasil pengamatan, menarikdeduksi dan menilainya, menarik induksi dan menilainya, membuat penilaiandan menilainya, membuat definisi istilah dan menilainya, mengidentifikasiasumsi, menentukan tindakan, berinteraksi dengan yang lain: mereaksi kesalahan, strategi logis, strategi retoris, dan mengambil posisi tertentu (Collin,dkk, 1992).Kemampuan berpikir kritis-kreatif pada prinsipnya dapat dikembangkandan dipercepat penguasaannya melalui pendidikan berpikir model terpadu(khususnya dengan terpadu dengan mata pelajaran baca-tulis-hitung).Marzano et.al. (1993) mengemukakan 3 aspek pokok yang perlu diperhatikandalam pendidikan berpikir terpadu, yaitu: aspek kurikulum, aspek strategibelajar-mengajar, dan aspek asesmen. Materi kurikulum harus mencakuptopik-topik yang terdapat dalam berbagai mata pelajaran, dapat mengembangkan kemandirian dan rasa tanggung jawab, dapat menguasai berbagaiteknik berpikir, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.Strategi belajar-mengajar difokuskan pada pengolahan informasi, pengkon-

174 BAHASA DAN SENI, Tahun 31, Nomor 2, Agustus 2003septualisasian, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan pengevaluasian informasi secara kritis dan kreatif. Model pengajaran dilakukan dalam3 tahap: tahap kognitif, tahap asosiatif, dan tahap otonomis. Asesmendifokuskan aspek proses dan produk berpikir.Sampai saat ini pendidikan berpikir di tingkat pendidikan dasar belumditangani dengan baik. Pengajaran bahasa Indonesia yang diharapkan menjadisalah satu tumpuan pengembangan kemampuan berpikir siswa belum dapatmenjawab tuntutan tersebut. Hasil penelitian Rofi'uddin (1998) yangmelibatkan 964 siswa kelas 5 SDN di pulau Jawa menunjukkan bahwapengajaran bahasa Indonesia di SDN se Jawa didominasi oleh kegiatan yangbersifat verbalistik dan mekanis. Pemilihan materi dan strategi pembelajaranbelum diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan intelektual siswa(khususnya berpikir kritis-kreatif), sehingga kemampuan siswa dalam berpikirkritis-kreatif juga masih rendah. Skor rerata kemampuan berpikir kreativitas48,162, skor rerata kemampuan membaca siswa adalah 33,039, dan skorrerata kemampuan menulis adalah 32,064. Hal ini menunjukkan bahwatingkat penguasaan berpikir, kemampuan membaca, dan kemampuan siswakelas 5 SDN di pulau Jawa masih jauh dari yang diharapkan.Untuk menjawab berbagai keluhan masyarakat tentang rendahnyakualitas pendidikan, saat ini banyak dikembangkan sekolah-sekolah unggulan.Tumbuh dan berkembangnya sekolah unggulan mendapat tanggapan yangberagam dari berbagai kalangan, ada yang pro dan ada yang kontra.Dikembangkannya sekolah unggulan dimaksudkan untuk memberikanalternatif bagi masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan yang lebihbaik dan sekaligus dapat dijadikan proyek percontohan pengembanganpendidikan dasar.Sekolah Dasar Islam Sabilillah Malang merupakan salah satu sekolahunggulan yang berada di kota Malang yang menerapkan sistem full dayschool. SD Islam Sabilillah Malang dikembangkan berlandaskan tiga pilarutama, yakni keislaman, kecendekiaan, dan kebangsaan. Pilar keislamandimaksudkan agar siswa memiliki pemahaman yang luas dan benar tentangajaran Islam, memiliki keyakinan yang benar dan mantap terhadap ajaranIslam, dan memiliki motivasi yang tinggi dalam mengamalkan ajaran Islam.Pilar kecendikiaan dimaksudkan agar siswa tumbuh menjadi pribadi yangcerdas, kritis, dan kreatif. Kecerdasan yang dimaksud mencakup kecerdasanintelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Pilar kebangsaan

Rofi'uddin, Faktor Kreatifitas dalam Kemampuan Membaca 175dimaksudkan agar siswa memiliki pemahaman yang luas dan benar tentangfalsafah dan budaya bangsa, memiliki keyakinan yang benar dan mantapterhadap falsafah dan budaya bangsa, dan memiliki motivasi yang tinggidalam mengamalkan dan mengembangkan falsafah dan budaya bangsa.Sebagai sekolah unggulan, sudah selayaknya jika siswa yang belajar diSD Islam Sabilillah Malang memiliki keunggulan-keunggulan tertentudibandingkan dengan SD pada umumnya, misalnya keunggulan dalam halkreativitas serta kemahiran membaca dan menulis. Berdasarkan pemikiran diatas, maka dipandang perlu dikaji tentang peran kreativitas dan gender dalamkemampuan membaca dan menulis siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malang.Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perian tentang: (1)tingkat kreativitas, tingkat kemampuan membaca, dan tingkat kemampuanmenulis siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malang; (2) ada-tidaknyaperbedaan antara tingkat kreativitas siswa laki-laki dan perempuan; (3) adatidaknya perbedaan antara tingkat kemampuan membaca siswa kreatif dankurang kreatif; (4) ada-tidaknya perbedaan antara tingkat kemampuan menulissiswa kreatif dan kurang kreatif; (5) ada-tidaknya perbedaan antara tingkatkemampuan membaca siswa laki-laki dan perempuan; (6) ada-tidaknyaperbedaan antara tingkat kemampuan menulis siswa laki-laki dan perempuan;tentang ada-tidaknya pengaruh interaksi tingkat kreativitas dan genderterhadap kemampuan membaca; dan (8) ada-tidaknya pengaruh interaksitingkat kreativitas dan gender terhadap kemampuan menulis.METODEPenelitian ini menggunakan rancangan expost facto. Dipilihnya rancangan expost facto dalam penelitian didasarkan pada pertimbangan berikut.Pertama, tujuan penelitian ini adalah memperoleh perian tentang pengaruhfaktor jenis kelamin dan faktor kemampuan berpikir kreatif terhadap faktorkemampuan membaca dan kemampuan menulis siswa kelas lima SD IslamSabilillah Malang. Dengan kata lain, penelitian ini mengkaji hubunganantarvariabel yang bersifat kausal, yakni variabel jenis kelamin dan variabelkemampuan berpikir kreatif sebagai variabel bebas dan variabel kemampuanmembaca serta variabel kemampuan menulis sebagai variabel terikat. Kedua,dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi atau pemberian perlakuansehubungan dengan variabel bebas, sebab semua variabel sebenarnya sudah

176 BAHASA DAN SENI, Tahun 31, Nomor 2, Agustus 2003dan sedang terjadi secara alamiah (Ary, dkk.1984).Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malangbeserta guru bahasa Indonesia yang mengajar di sekolah tersebut. DipilihnyaSD Islam Sabilillah sebagai subjek penelitian didasarkan pada pertimbanganberikut. Pertama, SD Islam Sabilillah Malang menjadikan pengembangankemampuan berpikir siswa sebagai salah satu misinya. Keseluruhan misinyaadalah pengembangan kepribadian siswa secara multidimensional yang mencakup aspek keislaman, aspek kecendikiaan (termasuk berpikir dan berbahasa), dan aspek kebangsaan. Kedua, masyarakat Malang mengiden-tifikasiSD Islam Sabilillah Malang sebagai sekolah unggulan yang berada di kotaMalang. Sebagai sekolah unggulan tentunya, masyarakat berharap agar SDIslam Sabilillah Malang dapat merealisasikan visi dan misinya.Secara keseluruhan, subjek penelitian ini adalah sebagai berikut. Kelas 5SD Islam Sabilillah Malang terdiri atas 3 kelas, yakni kelas 5A terdiri atas 23siswa laki-laki dan 12 perempuan, kelas 5B terdiri atas 20 siswa laki-laki dan17 perempuan, dan 5C terdiri atas 23 siswa laki-laki dan 15 perempuan.Dengan demikian jumlah total siswa yang menjadi subjek penelitian adalah110 siswa dengan rincian 66 siswa laki-laki dan 44 siswa perempuan. Selainitu, semua guru yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesiayang berjumlah 10 orang guru juga dijadikan subjek penelitian. Dari subjekguru diharapkan dapat diperoleh data penunjang tentang pelaksanaanpendidikan kreativitas dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD IslamSabilillah Malang.Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel kreativitas dan gender(sebagai variabel bebas) serta variabel kemampuan membaca dan variabelkemampuan menulis (sebagai variabel terikat). Variabel kreativitas terdiri atassubvariabel: kognitif (kelancaran penggunaan kata, kelancaran mengekspresikan perasaan, kelancaran mengemukakan gagasan, fleksibilitas danorisinalitas berpikir, dan kemampuan mengelaborasi); dan afektif (terbukaterhadap hal baru, fleksibel dalam berpikir, bebas dalam berekspresi, menghargai fantasi, berminat terhadap hal kreatif, percaya diri, dan bebas dalammenilai). Kemampuan membaca terdiri atas subvariabel: keterampilanmemfokuskan, keterampilan mengingat, keterampilan mengorganisasi, keterampilan menganalisis, keterampilan menggeneralisasikan, keterampilanmengintegrasi, dan keterampilan mengevaluasi. Variabel menulis terdiri atassubvariabel: pengembangan gagasan, pengorganisasian karangan, penggunaan

Rofi'uddin, Faktor Kreatifitas dalam Kemampuan Membaca 177kalimat, penggunaan kosa kata, penggunaan ejaan dan tanda baca.Sesuai dengan variabel penelitian, data penelitian ini adalah jenis kelamin, skor kemampuan berpikir kreatif, skor kemampuan membaca, dan skorkemampuan menulis. Instrumen yang digunakan berupa (1) tes kreativitas (teskemampuan berpikir kreatif dan skala sikap kreatif), (2) tes kemampuanmembaca, (3) tes kemampuan menulis, (4) angket untuk guru (dimanfaatkanuntuk menjaring data penunjang pelaksanaan pembelajaran membaca, menulis, dan berpikir kreatif). Tes berpikir kreatif terdiri atas: tes permulaan kata,tes menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, penggunaan luar biasa, dan apa akibatnya. Tes sikap kreatif terdiri ats 30 butir tesbenar-salah. Tes kemampuan membaca terdiri atas 40 butir tes jawabanpendek dengan memanfaatkan 8 kutipan pendek. Setiap kutipan diikuti dengan 5 butir tes jawaban pendek. Tes kemampuan menulis terdiri atas tes mengarang bebas yang diikuti dengan panduan penyekoran. Angket terdiri atas 23butir soal soal dengan empat alternatif jawaban dan 2 butir tes esei.Kegiatan analisis data dilakukan melalui dua langkah, yaitu, pengelolaandata dan analisis statistik serta penafsiran hasil penelitian. Pengelolaan databerisi kegiatan pengecekan identitas responden/sampel, pengelompokan lembar jawaban, penyekoran atau pengkodean, memasukkan skor atau kode kedalam lembar-lembar analisis. Kegiatan analisis statistik dilakukan denganmenggunakan langkah: (1) mengecek kembali rumusan masalah, tujuan, danhipotesis penelitian; (2) menentukan jenis statistik yang digunakan, yakniAnova;(3) menguji tingkat homoginitas skor; (4) mengubah rumusan hipotesis kerja menjadi hipotesis nol; (5) menerapkan anova yang dilakukan denganmenggunakan program SPSS versi 11; (6) menyajikan hasil analisis datadalam bentuk visual (tabel dan grafik) dan dalam bentuk verbal, serta diikutidengan penafsiran hasil analisis data. Penafsiran hasil analisis dilaku-kandengan mendasarkan diri pada teori-teori yang relevan, hasil penelitian terdahulu, dan wawasan peneliti.HASIL PENELITIANBerikut secara berturut-turut disajikan hasil analisis data tentang (a)tingkat kreativitas, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis siswakelas 5 SD Islam Sabilillah Malang; (b) perbedaan tingkat kreativitas siswalaki-laki dan perempuan; (c) perbedaan tingkat kemampuan membaca siswa

178 BAHASA DAN SENI, Tahun 31, Nomor 2, Agustus 2003yang kreatif dan yang kurang kreatif; (d) perbedaan tingkat kemampuanmenulis siswa yang kreatif dan yang kurang kreatif; (e) perbedaan tingkatkemampuan membaca siswa laki-laki dan perempuan; (f) perbedaan tingkatkemampuan menulis siswa laki-laki dan siswa perempuan; (g) pengaruhinteraksi antara faktor kreativitas dan gender terhadap kemampuan membaca;dan (h) pengaruh interaksi faktor kreativitas dan gender terhadap kemampuanmenulis.Tingkat Kreativitas, Kemampuan Membaca, dan Kemampuan MenulisDari 110 subjek penelitian diperoleh informasi tingkat kreativitas, tingkat kemampuan membaca, dan tingkat kemampuan menulis yang secara garisbesar tertuang dalam tabel berikut.Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Data Tingkat Kreativitas, KemampuanMembaca, dan Kemampuan MenulisVARIABELBERPIKIR KREATIFWord-fluencyExpr. FluencyIdeational fluencyFleksib. & OrisinilElaborasiSIKAP KREATIFTerbukaFleksibelBebas berekspresiBerfantasiMinat berkreasiPercaya diriBebas menilaiKREATIVITASMEMBACAMemfokuskanEncode & ngintegrasiMengevaluasiMENULISSKOR (N 116)LAKI-LAKIPEREMPUANGABUNGANMin. Maks Rerata Min. Maks Rerata Min. Maks 89611.916.564.8371.85

Rofi'uddin, Faktor Kreatifitas dalam Kemampuan Membaca .566.81Tingkat KreativitasKreativitas terdiri atas dua komponen utama, yakni berpikir kreatif dansikap kreatif. Kreativitas diberi bobot 70 dan sikap kreatif diberi bobot 30.Tingkat kreativitas siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malang adalah skor terendah 40, skor tertinggi 87, dan skor rerata 65.2. Adapun tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa adalah skor terrendah 24, skor tertinggi 70, dan skor rerata 49.89. Sedangkan sikap kreatif siswa adalah skor terendah 11, skor tertinggi 22, dan skor rerata 15.31.Tingkat Kemampuan MembacaKemampuan membaca berisi 7 komponen, yaitu (1) keterampilan memfokuskan (penentuan problem dan tujuan), (2) keterampilan mengingat (encoding dan recalling), (3) keterampilan mengorganisasi (pembandingan,pengklasifian, penyusunan, dan perepresentasian), (4) keterampilan menganalisis (pengidentifikasian atribut dan komponen, pengidentifikasian hubungandan pola, pengidentifikasian pokok pikiran, dan pengidentifikasian kesalahan), (5) keterampilan menggeneralisasikan (penginferensian, peramalan,dan pengelaborasian), (6) keterampilan mengintegrasi (perangkuman danpenataan kembali), dan (7) keterampilan mengevaluasi (penetapan kriteria danpemverifikasian). Tingkat kemampuan membaca siswa adalah skor terendah 25, skor tertinggi 94, dan skor rerata 63.53. Dari ketujuh aspek kemampuan membaca yang tampak paling dominan adalah kemampuan menganalisis dan kemampuan mengintegrasi (skor rerata 18) dan yang paling rendah adalah kemampuan encode dan recall (skor rerata 4).Kemampuan MenulisKemampuan tingkat menulis mencakup lima aspek, yakni pengembangan topik, organisasi topik, penggunaan kalimat, penggunaan diksi, danpenggunaan ejaan. Skor terendah kemampuan menulis adalah 41, skor

180 BAHASA DAN SENI, Tahun 31, Nomor 2, Agustus 2003tertinggi kemampuan menulis adalah 96, dan skor rerata kemampuan menulisadalah 71,85. Aspek pengembangan gagasan menempati urutan pertama daripenguasaan menulis, yakni skor maksimal 30 sedangkan rerata skor 21,71,sehingga tingkat penguasaannya adalah 72,4%.Tingkat kemampuan menulis berkorelasi secara signifikan dengan kemampuan membaca. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan: N 110, reratakemampuan menulis 71,85, standar deviasi 11,36; rerata kemampuanmembaca 65,35, standar deviasi 13,29; nilai korelasi Pearson 0,247,tingkat signifikansi 0,009. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan menulis berkorelasi secara signifikan dengan kemampuan membaca. Ini berarti bahwa semakin tinggi kemampuan anak dalam menulis, semakin tinggi pula kemampuannya dalam membaca.Perbedaan Tingkat Kreativitas Siswa Laki-laki dan PerempuanRerata skor kreativitas siswa laki-laki adalah 64,32, siswa perempuanadalah 66,52, dan skor rerata total adalah 65,20. Rerata skor berpikir kreatifsiswa laki-laki adalah 48,89, siswa perempuan adalah 51,39, dan rerata totaladalah 49,89. Rerata skor sikap kreatif siswa laki-laki adalah 15,42, siswaperempuan adalah 15,14, dan rerata total adalah 15,31.Hasil uji statistik menunjukkan:(1) perbedaan kreativitas siswa laki-lakidan perempuan: F 1,258 dengan tingkat signifikansi 0,265 (lebih besar dari0,05); (2) perbedaan berpikir kreatif siswa laki-laki dan perempuan: F 1,652dengan tingkat signifikansi 0,021 (lebih besar dari 0,05); (3) perbedaan sikapkreatif siswa laki-laki dan perempuan: F 0,432 dengan tingkat signifikansi0,513 (lebih besar dari 0,05). Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, maka hipotesis nol pertama yang berbunyi tidak ada perbedaan yang signifikan antaratingkat kreativitas siswa kelas 5 SD Islam Sabilillah Malang yang laki-lakidan yang perempuan dinyatakan diterima. Dengan diterimanya hipotesis nolberarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kreativitas siswalaki-laki dan perempuan, meskipun siswa perempuan memiliki rata-rata kreativitas lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki, yakni 66,52 B 64,42 1,80 point.

Rofi'uddin, Faktor Kreatifitas dalam Kemampuan Membaca 181Perbedaan Tingkat Kemampuan Membaca Siswa Kreatif dan Kurang KreatifJumlah siswa yang tergolong kreatif sebanyak 56 siswa dan yang kurangkreatif sebanyak 54 siswa. Skor rerata kemampuan me

membaca, (3) tes kemampuan menulis, (4) angket untuk guru (dimanfaatkan untuk menjaring data penunjang pelaksanaan pembelajaran membaca, menu-lis, dan berpikir kreatif). Tes berpikir kreatif terdiri atas: tes permulaan kata, tes menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, peng-gunaan luar biasa, dan apa akibatnya. Tes sikap kreatif terdiri ats 30 butir tes benar-salah .

Related Documents:

korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi . program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah jurusan pendidikan madrasah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan institut agama islam negeri purwokerto 2016 . ii. iii. iv. v korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi .

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang.membaca merupakan kemampuan yang sangat kompleks. Membaca tidak sekadar kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-macam

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

A. Angket Pengalaman Siswa Membaca dan Menulis Puisi NO PERNYATAAN JAWABAN Ya Tidak 1. Saya pernah membaca puisi 2. Saya suka membaca puisi 3. Saya membaca puisi dari media apa saja (koran, majalah, majalah dinding, internet) 4. Saya membaca puisi dari koleksi perpustakaan 5. Saya membaca puisi dari bahan ajar yang disediakan sekolah 6. Saya pernah menulis puisi 7. Saya suka menulis puisi 8 .

which appear either in the Annual Book of ASTM Standards, Vol 01.05, or as reprints obtainable from ASTM. 1.2 In case of any conflict in requirements, the requirements of the purchase order, the individual material specification, and this general specification shall prevail in the sequence named. 1.3 The values stated in inch-pound units or SI units are to be regarded as the standard .