STUDI MODEL MINERALISASI - ESDM

3y ago
57 Views
5 Downloads
545.07 KB
10 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIMODEL MINERALISASIDI DAERAH KUBAH BAYAH :Suatu Pendekatan Strategi Dalam Eksplorasi mineralOlehBambang Nugroho WidiKelompok Penelitian MineralSARIKawasan Kubah Bayah (Tambang Cikotok, Cirotan, dan Cikidang dan sekitarnya) merupakankawasan dengan tipe mineralisasi hidrotermal yang cukup komplek dan bervariasi. Pembentukanmineralisasi di kawasan ini sangat dikontrol oleh pola struktur bersifat melingkar atau ”circular structure”dan struktur yang bersifat liniasi atau ”lineanment structure”. Ada tiga tipe mineralisasi yang dikenal dikawasan ini yaitu :(1). Tipe mineralisasi kaya sulfida – logam dasar atau ” sulfide rich base metal” di kenal dengannama ” Cirotan type”, (2). Tipe mineralisasi miskin sulfida atau ”hydrothermal poor sulfide” di kenaldengan nama ”Cikotok – Cikidang type”, dan (3). Tipe mineralisasi disiminasi sulfida atau ”disseminatedsulfide type” di kenal dengan nama ” Cisungsang type”.Tipe Cirotan memiliki ciri menonjol ; “cockade structure”, komponen batuan selain ganguemineral mineral sulfida, seperti galena, kalkopirit, sfalerit dan pirit. Tipe Cikotok – Cikidang dicirikanoleh struktur masive, laminasi dan colloform pada urat kuarsanya, miskin mineral sulfida, tipeCisungsang adalah “disseminated sulfide type” batuan induk karbonat, mineral sulfida; galena, pirit dansedikit kalkopirit. Tipe Cisungsang disebut pula tipe karlin atau “carlin type”, karena terjadi dan terbentukpada lingkungan karbonat dengan proses replacement.Hasil analisis kimia menunjukkan tipe Cirotan kadar tertinggi ; Cu 7397 ppm, Pb 149800 ppm,dan Zn 132900 ppm. Au mencapai hingga 4001 ppb dan Ag 30 ppm, As 100 ppm. Tipe Cikotok kadartertinggi ; Cu 397 ppm, Pb 425 ppm, dan Zn 408 ppm. Au nilai tertinggi 11479 ppb dan Ag 73 ppm, As100 ppm. Tipe Cisungsang menunjukkan kadar tertinggi ; Cu 8700 ppm, Pb 15040 ppm, dan Zn 6000ppm. Sementara Au tertingginya 3163 ppb dan Ag 78 ppm, As 1600 ppm.Dari jenis alterasinya tipe Cisungsang ; silisifikasi, batuan karbonat terubah menjadi silika, dankarbonatisasi. Tipe Cirotan alterasinya berupa silisifikasi “highly altered” ubahan silisifikasi sebagiankarbonatisasi. Tipe Cikotok–Cikidang alterasinya berupa argilitisasi silisifikasi dan propilitisasi ditandaioleh pemunculan secara dominan klorit dan silika sekunder.Asosiasi mineral : tipe Cirotan, galena, sfalerit, kalkopirit, dan pirit, kehadirannya cukupberlimpah. Kovelit-kalkosit muncul sebagai mineral sekunder. Tipe Cikotok-Cikidang ; elektrum,argentit. Galena, sfalerit, kalkopirit, dan pirit muncul terbatas dan sangat halus. Tipe Cisungsang ; galena,sfalerit, kalkopirit dan pirit. Pemunculan kalkopirit pada bagian bawah lebih banyak.Studi inklusi fluida menunjukkan tipe Cikotok Th 180 – 280 dan %wt NaCl eq 1,4 2,2; tipeCirotan Th 190 – 230 dan %wt NaCl eq 1,8 2,2; tipe Cisungsang Th 190 – 250 dan %wt NaCl eq 2,0 2,3. Ketiga tipe posisi pembentukannya tidak jauh berbeda yaitu 200 800 meter dari paleo-surface,namun ditinjau dari lingkungan geologi dan asosiasi mineralnya ketiganya memiliki perbedaan sifat yangcukup signifikan.Dari tipe mineralisasi yang ditemukan ternyata dapat memberikan gambaran bahwa penentuantipe mineralisasi memegang peranan yang sangat penting sebagai suatu “tools” dalam strategi eksplorasi.PENDAHULUANKubah Bayah merupakan salah satudaerah mineralisasi logam di daerah Banten danJawa Barat yang sangat potensial. BeberapaTambang besar yang diperkirakan masukkedalam Kubah Bayah diantaranya Cikotok,Cirotan, Cikidang, G. Ciawitali – G. Pongkor

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI(Yaya Sunarya, 1988). Penyelidik terdahulu (vanBemmelen, 1935) meyakini bahwa FormasiAndesit Tua (Old Andesite Formation) adalahsebagai tempat kedudukan mineralisasi di daerahKubah Bayah ini.Pembentukan zona mineralisasi diKawasan Bayah secara regional merupakanmanifestasi tektonik dari subduksi lempengSamudra Hindia dan lempeng Busur Sunda –Banda yang terbentang dari Aceh, NusaTenggara hingga Banda.Peranan struktur (struktur sirkularmaupun lineamen) dalam mengidentifikasiadanya indikasi cebakan mineral menjadi sangatpenting artinya untuk mengetahui letakketerdapatan serta kedudukan mineralisasi.Disamping itu studi lainnya (litologi batuan,geomorfologi, “ore petrology”, Fluid inclusion,PIMA dlsb) memiliki peran yang tak kalahpentingnya guna mengetahui genesa mineralisasi(model mineralisasi) secara secara lebih jelas dikawasan ini.Makalah ini akan membahas tentangperanan struktur dan litologi batuan sebagaitempatmineralisasilogam.Perananlaboratorium akan menjadi bagian yang sangatpenting dalam mengungkapkan genesa modelmineralisasi yang ada di kawasan ini.Di harapkan hasil dari studi modelmineralisasi ini dapat digunakan sebagaiparameter dalam strategi eksplorasi mineral,targetnya mengetahui adanya daerah prospekbaru di kawasan Bayah Dome maupun daerahlain dengan melihat kemiripan kondisigeologinya.Lokasi Kesampaian Daerah PenyelidikanDaerah penyelidikan secara administrasiterletak di dua Kabupaten yaitu KabupatenLebak, Banten dan Kabupaten Sukabumi, JawaBarat. Di Kabupaten Lebak wilayahnyamencakup daerah Cikotok, Cisungsang danCorotan, Cikdang dan Cihara dimana daerahtersebut berada di dua wilayah Kecamatan yaituKecamatanCibeberdanKecamatanPangarangan. Sedangkan wilayah Gunung Petiwilayahnya berada di Kecamatan Cisolok ,Kabupaten Sukabumi.Adapun pencapaian daerah menujulokasi penyelidikan dapat ditempuh dariBandung menuju daerah penyelidikan denganmenggunakan kendaraan roda empat denganfasilitas jalan aspal dengan waktu tempuh antara9-10 Jam perjalanan dengan rute tempuh adalahBandung – Sukabumi – Pelabuhan RatuCisolok – Bayah - Cokotok.Metoda dan Tahapan PenyelidikanMetoda dan Tahapan penyelidikan adalahsebagai berikut : “Desk Work“ atau studi literatur ;mempelajaritentangperananatauketerkaitan kubah daerah Bayah denganaspek geologi dan mineralisasi didalamnya berdasarkan hasil penyelidikanterdahulu. “Field work” mapping dan sampling padadaerah-daerahmineralisasi,daerahtambang (Cikotok, Cirotan, Cikidang,Cisungsang, Cibanteng), maupun daerahprospek lainnya di kawasan Bayah Dome. mia,petrografi,mineragrafi, fluid inclusion), dilakukanuntuk mengetahui genesa mineralisasi dankadar unsur logam didalamnya. Padatahapan akhir dilakukan analisis isotopgeologiberfungsi untuk mengetahuisumber asal fluida yang menyebabkanterbentuknya mineralisasi atau “ source ofore fluids. GEOLOGI DAERAH BAYAH DOMETatanan geologi secara regional padadaerah Bayah terbagi atas tiga jalur tektonik.Jalur Sedimen Utara, Tengah dan Selatan. Jalursedimen utara terdiri dari Formasi Cimapag,Sareweh, Cimandiri dan sedimen Tersier Muda.Jalur eruptiva tengah terdiri dari FormasiAndesit Tua, sedangkan jalur sedimen selatanterdiri dari Formasi Bayah, Cijengkol, Cicarucupdan Citarate.Formasi bayah merupakan batuan tertuaumur Eosen terdiri dari lempung, lempung napaldan batugamping.Di atas Formasi Bayah FormasiCicarucup yang terdiri dari konglomerat dengankomponen batuan andesitik dan basaltik,batupasir kuarsa, batulempung dan batugampingyang berumur Eosen Atas. Diatas batuan inidiendapkan lapisan batuan dari FormasiCijengkol, terdiri dari konglomerat dan breksidengan komponen utama andesit, batupasir

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGItufaan, tufa lempung dan napal. Selaras di atasFormasi Cijengkol diendapkan satuan batuanFormasi Citarate ; bagian bawah terdiri darigamping koral, sedangkan bagian atasnya terdiridari kerakal, gamping tufaan, konglomerat danbreksi, batupasir, napal.Formasi batuan yang lebih tua ini secaraselaras diendapkan Formasi Cimapag berumurMiosen Bawah yang terdiri dari breksi basaltdan konglomerat polimik yang mengandungfragmen batuan lebih tua, sedangkan batuanvulkanik berkomposisi andesitik sampai dasitik,kadang-kadang berselingan dengan konglomerat,batupasir, lempung dan batugamping. Di atasFormasi Cimapag ini diendapkan secara tidakselarasFormasiSarewehterdiridaribatugamping, napal, batupasir dan tufa.Intrusi-intrusi granodiorit Cihara, dioritkuarsa Gn. Malang dan Gn. Lukut yangberhubungan dengan kegiatan vulkanik padamasa pengendapan Formasi Cimapag danSareweh diduga sebagai penyebab mineralisasidi daerah ini.Ketiga jalur tektonik tersebut diatasmembentuk sesuatu yeng menyerupai bentukkubah sehingga daerah tersebut dikenal sebagaiKubah Bayah ( Bayah Dome )Struktur geologi di Kubah Bayahumumnya berupa sesar-sesar mendatar dansesar-sesar undak yang berarah utara – selatan.Gambaran geologi regionaldaerah KubahBayah dapat dilihat pada gambar 2PENYELIDIKAN LAPANGANPengamatan geologi meliputi pemerianlitologi batuan dan mineralisasi pada singkapandan pengambilan conto batuan terpilih untukdianalisis di laboratorium.Penyelidikan lapangan di lakukan padakawasan tambang Cikotok, (pasir laban, Cikaret,Cikacang, Lebak Muncangdan n, Cirotan Level 700, Cirotan atasdan Cilubang), kawasan tambang Cikidang( Tambang Cikidang, Cisungsang, BojongCikadu). Selain dilakukan pula pengamatan danseleksi conto pada kawasan Cihara (SungaiCipeusing) difokuskan pada batuan granodiorit.Kesemuanya berada pada wilayah KabupatenLebak, Provinsi Banten. Pengamatan jugadilakukan pada daerah kawasan G. Peti, terletakdiwilayah Kecamatan Cisolok, KabupatenSukabumiSejumlah conto telah diseleksi i dan inklusi fluida.HASIL PENYELIDIKANMorfologiKawasan Kubah Bayah atau yang dikenaldengan nama Bayah Domememilikikarakteristik morfologi tersendiri, ditandai olehperbukitan curan dan lembah yang terjal denganbentuk sungai yang sempit. Bentuk morfologi dikawasan ini meliputi perbukitan G. Hanjawar,Gunung Jaya Sempurna, G. Sanggabuana, G.Malang-Liman pada bagian utara serta GunungPeti pada bagian selatannya. Salah satu Bukittertinggi adalah G. Hanjawar, dengan ketinggiandiatas 1000 meter diatas permukaan laut. ( Foto1)LitologiDaerah Kubah Bayah disusun oleh berbagaiformasi batuan baik vulkanik maupun sedimen.Batuan dari Formasi Cikotok dan Cimapagadalah merupakan formasi batuan yangberpotensisebagaitempatkedudukanmineralisasi. Bemmelen (1949) menyebutnyasebagai Formasi Andesit Tua. Batuan padaFormasi Andesit Tua secara umum terdiri darilava andesit, breksi vulkanik, tufa danbatugamping. Sedangkan batuan intrusifnyaterdiri dari granodiorit dan andesit. Batuantersebut umumnya telah mengalami ubahansebagian termineralisasi.Lava Andesit ; abu-abu keras, lapuk warnacoklat, porfiritik, sebagian telah diterobos olehurat kuarsa. Sebaran dijumpai di daerah Cikotok(Cikacang), Cirotan, G. Hanjawar sebagian diCisungsang.Tuff; warna coklat kekuningan, berbutir kasar(lapili) hingga halus berlapis sebagian telahterubah diantaranya menjadi argilik dintaranyadisertai oleh munculnya barik-barik sulfidalimonit. Lokasi batuan yang teramati yaitudaerah Citundun, Cikacang dan G.Peti.Breksi ; tersusun atas komponen batuan denganbentuk bersudut, umumnya terdiri dari lava, tuffdimana sebagian dari komponennya adalah bijih

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIsulfida. Contoh bentuk breksi seperti ini banyakdi jumpai di kawasan Cirotan.Batugamping ; warna abu-abu hingga putihkotor, umumnya masif, sebagian berlapis dankristalin. Sebagian dari batuan ini telah terubahdan termineralisasi. Penyebarannya terutama didaerah Cimadur, dan Cisungsang.Batuan intrusif : Terdiri dari granodiorit danandesit. Granodiorit memiliki ciri fisik putih,dengan bintik-bintik merah, berbutir kasar(faneritik), mineral penyusun plagioklas,ortoklas, feldspardan biotit. LokasiditemukannyagranodiorityaitudaerahCipeusing (Foto 4)Intrusi andesit ; warna abu-abu hinggakehitaman, berbutir halus – sedang, porfiritik.umum ditemukan sebagai dyke, dijumpai didaerah Tegalumbu, Cikidang dan Cisungsang.Struktur GeologiBeberapa kenampakan dari “satelite image”DEM, pada kawasan ini dapat dikenal beberapajenis dan pola struktur. Dari hasil penafsirandapat di identifikasi 2 jenis struktur ; strukturcincin dan liniasi. Struktur cincin terdapat padakawasan Cikidang, Cikotok dan G. Peti. Strukturliniasi banyak di identifikasi di berbagai tempat(Sanggabuana – G. Jaya Sempurna dan BentangGading) berarah baratlaut – tenggara. Polastruktur liniasi yang umum adalah timurlautbaratdaya. Dilapangan jejak struktur dapatterlihat dari kenampakan morfologinya, sepertidi Cirotan (lembah G. Hanjawar) dengan polakelurusan baratlaut - tenggara. (Foto 2).MineralisasiMineralisasi di kawasan Bayah Domeditandai oleh penerobosan batuan intrusi danfluida hidrotermal pada batuan sampingvulkanik dan sedimen.Kawasan Cikotok : urat kuarsa menerobos lavaandesit dan tufa, ubahan propilit – argillik dansilisik pada batuan tersebut. Urat kuarsa tebal 1 meter menerobos batuan andesit dan tufaterubah, arah urat kuarsa N.350 E/80 warnaputin – putih kusan, (milky), struktur masif laminasi, mangan hadir terbatas (warna hitam).Mineralisasi yang termasuk kedalam tipeCikotok Cikidang ;Lebak Muncang , Citundunterjadi pada batuan andesit, Urat kuarsa tebalsekitar 20 cm warna putih kusam masif danvuggy, pirit spotted dan sedikit mangan. Cikaret,Urat kuarsa tebal sekitar 40 cm dengan arahN.300 E / 80 menerobos batuan andesit terubah.Urat kuarsa berwarna putih susu, pink –kekuningan, Struktur laminated, collofrom,ametis terdapat diantara tekstur laminated ataucolloform. Mineral sulfida (argentit dan pirit).Cikidang 15 km dari Cisungsang, urat berarah N.150 E/ 50, tebal mencapai 3 meter, miskinsulfida, manganis, struktur masif, laminasi dankolloform. Urat menembus batuan tufa argillik.G. Peti ( Foto 3) : terletak di bagian selatandaerah komplek Bayah Dome. Urat kuarsamenerobos batuan tufa lapili, berarah antara N.10 E/ 85 , tebal antara 20 hingga 50 Cm, putihsusu - kekuningan, struktur dari masif, laminasi colloform setempat membentuk breccia vein.Mineral lempung (kaolin) dijumpai pada kontakantara urat kuarsa dengan batuan samping.Mineral sulfida tidak banyak dijumpai selainsejumlah kecil pirit halus dalam jumlah terbatas.Alterasi adalah umumnya berupa argillik.Kawasan Cisungsang : mineralisasi terjadi padabatuan karbonat (batugamping). Dua lokasiberkaitan dengan mineralisasi yaitu Cisungsangbagian atas, ( Foto 4.) mineralisasi ditandaidengan pemunculan mineral sulfida pirit, galena.Pirit dijumpai tersebar dalam silisifikasi. Galenaterlihat dalam struktur vuggy, abu-abu metalik,bentuk kristal berbutit kasar – halus, abu-abumetallik, bentuk kubik kehadirannya tidakbegitu dominan. Alterasi pada lokasi ini berupasilisifikasi, abu-abu kehitaman, kecoklatan,setempat muncul bintik-bintik clay warna putih.Asosoasi mineral adalah pirit-argentit?-galena,terdapat secara tersebar. Pada bagian bawah(Bojong) mineralisasi di identifikasi selainmineral pirit, galena juga kalkopirit, hadir cukupbanyak, berwarna kuning tua, berbutir sedanghingga kasar. Kenampakan alterasi tidak banyakberubah, perubahan terjadi pada munculnyakalkopirit, sementara mineral perak tidak terlihat.Kawasan Cirotan :di Cipamancalanmineralisasi dan alterasiditandai olehpenerobosan urat kuarsa berarah N. 190 E/ 80pada batuan andesit propilik. Urat kuarsa warnaputih terang / bening, keras struktur masif,miskin mineral sufida, pirit hadir dalam jumlahterbatas dan berbutir sangat halus. Ubahanadalah propilit ditandai klorit dan epidot sertasedikit karbonat.

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGICirotan (tambang lama) : Di permukaan ditandaipemunculan urat kuarsa mengandung mineralsulfida arah jurus perlapisan N 200E/90, warnacoklat muda struktur masif setempat laminasi.Mineral sulfida pirit, galena dan sfalerit munculspotted, ubahan silisifikasi.Cirotan Atas : mineralisasi ditandai oleh adanyamunculnya urat kuarsa pada andesit terubah.membentuk zona breksi (breccia vein) arahN.5 E/85 dan tebal zona 2 meter.Mineralisasi terbentuk struktur cockade ( Foto 5),dimana fragmentnya bijih sulfida (galenamaupun sfalerit) terbungkus dalam kuarsa.Asosiasi mineral ; pirit, sfalerit, galena danterkadang kalkopirit. Mineral sulfida selaindalam urat kuarsa juga terdapat dalam batuan.Cilubang : Karakteristik yang muncul miripCirotan atas. Pengamatan dan pengukuran padaurat kuarsa menunjukkan arah hampir samadengan Cirotan atas yaitu N.8 E/90 . Uratkuarsa menerobos batuan andesit terubah,membentuk zona breksi (breccia vein) denganlebar zona 10 meter. Asosiasi mineralsulfidanya pirit, sfalerit, galena dan kalkopirit.,struktur cockade dimana fragment sulfida adalahbagian dalam breksi terdiri dari kalkopiritmuncul secara disiminasi. Batuan alterasiargillik hingga propilit.Analisis Laboratorium :Hasil analisis kimia menunjukkan sbb : nilaitertinggi untuk Ag dan Au :Hasil analisis mineragrafi menunjukkan sbb :emas sebagai elektrum muncul pada BDA 04dan BDA 01. Emas beasosiasi dengan argentitdan pirit. Sedangkan mineral dengan dominanlogam dasar dapat diidentifikasi dengan baikyaitu kalkopirit, berasosiasi dengan galena dansfalerit. Mineral kovelit dan kalkosit munculsebagai mineral sekunder. Pengamatan tersebutberasal dari BDA 32, BDA 36, BDA 38, BDA42, BDA 50, dan BDA 55. ( Foto 6).Hasil pengamatan petografi mineral yang umumdijumpai adalah mineral berupa, serisit, kuarsasekunder, kaolin, epidot, karbonat dan klorit.(BDA 32, BDA 55, BDA 36, BDA 44).Sedangkan mikrodiorit terubah teridentifikasipada BDA 24.Hasil pengamatan inklusi fluida fluida yangdapat diidentifikasi adalah fluida 2 fasa (liquiddan vapor). Hasil pengukuran pada inlkusi fluidadiperoleh data sebagai berikut ( Foto 7):Pada proses heating BDA 13 di dapatkan Th 180– 280 dan freezing didaptakna salinitas 1,4 2,2% wt NaCl eq; (tipe Cirotan). Pada BDA 25diperoleh Th 190 – 230 dan pada freezing nilaisalinitas 1,8 2,2%wt NaCl eq; (tipeCisungsang). Sedangkan pada BDA 54 prosesheating menghasilkan Th 190 – 250 dan freezingmenghasilkan salinitas 2,0 2,3%wt NaCl merlukan beberapa kriteria/ parameterdiantaranya aspek kondisi bentang alam denganmenggunakan citra satelit, pendekatan lainnyaadalah geokimia, studi mineragrafi, studipetrografi, fluid inklusion dan studi isotopegeologi. Pendekatan dalam pembuatan modelyang dilakukan pada penyelidikan sekarang iniadalah menggunakan semua pendekatanterkecuali isotop geologi.Dari hasil interpretasi menggunakanImage DEM di daerah penyelidikan dapat diidentifikasi adanya bentuk struktur sirkular(struktur melingkar) dan struktur liniasi. Hasilpengecekan dilapangan diperoleh gambaranhampir semua spot-spot mineralisasi yangpotensi berkaitan dengan struktur sirkular danlineasi. Secara genesa dapat dimengerti bahwamineralisasi terbentuk melalui rekahan strukturtempat lewat tercebaknya fluida (bijih) bersifatekonomis secara simultan. Pengertian ini dapatdijelaskan dengan menggunakan pendekatansebagaimana dikemukakan oleh James Rytuba,1994. (Gambar 3). Beberapa daerah yang telahdan sedang ditambang ternyata berada padapinggirang atau daerah yang dilalui struktur.Hal ini diketahui dari posisi masingmasing deposit setelah diadakan pengecekandilapangan yang kemudian di kombinasikanhasilnya dengan pola struktur dari hasilinterpretasi “ satelite image”.Darihasilanalisislaboratoriumditampilkan pada tabel 1. diperoleh gambaran ;daerah dengan kandungan logam dasar tinggimenghasilkan kandungan logam mulia (emas)rendah dan sebaliknya. Ini dapat digunakansebagai indikator apakah suatu deposit samaatau berbeda. Contoh tipe Cikotok-Cikidang ciristruktur masive dan colloform miskin sulfida

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGIdominasi logam mulia cukup tinggi, asosiasimineralnya elektrum, argentit, minim, galenadan pirit, disebut sebagai tipe ”poor sulfidehydrothermal type.” Tipe Cirotan ciri yangme

Struktur Geologi Beberapa kenampakan dari “satelite image” DEM, pada kawasan ini dapat dikenal beberapa jenis dan pola struktur. Dari hasil penafsiran dapat di identifikasi 2 jenis struktur ; struktur cincin dan liniasi. Struktur cincin terdapat pada kawasan Cikidang, Cikotok dan G. Peti. Struktur

Related Documents:

Kebijakan Menteri Kontraktor dapat membentuk badan usaha yang terafiliasi dan berbadan hukum Indonesia untuk menjadi BUPTL dan dapat diberikan alokasi Gas Bumi untuk pembangunan PLTG Mulut Sumur serta ditunjuk . ALOKASI RESIKO KEADAAN KAHAR POKOK-POKOK PERUBAHAN PM ESDM 10/2017. 10

Jakarta membawahi enam program studi yaitu Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan, Program Studi Profesi Ners, Program Studi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Diploma III Keperawatan, Diploma III Fisioterapi dan Program Studi S-1 Giz

It was created by Sally Rogers, Ph.D. and Geraldine Dawson, Ph.D. ESDM is an approach to work with young children with Autism. The ESDM is an extension of the Denver Model, but focuses on the age range of 12-48 months. –

section of the manual provides an overview of the workshops and steps involved in achieving ESDM Therapist Certification. CERTIFICATION LEVELS . LEVEL . and Psychology and Neuroscience and Director of the Duke Center for Autism and Brain Development at Duke University, North Carolina. . To ensure your success in this online course, please .

sehingga persentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi yang dilaksanakan BPSDM ESDM dapat meningkat lagi secara signifikan. 2. Capaian indikator kinerja utama indeks kepuasan pengguna layanan diklat yang dilakukan di 6 (enam) satuan kerja di lingkungan BPSDM ESDM yaitu PPSDM KEBTK

Electronics system market is expected to witness 2.3x demand of its current size (FY19) to reach US 160 billion by FY25. Electronics design segment, growing at 20.1%, accounted for 22% of ESDM market size in FY19; it is anticipated to be 27% of t he ESDM market size in FY25.

program studi (UPPS) sebagai unit pengusul akreditasi program studi (APS), serta program studi yang diakreditasi. Indikator ini disusun BAN-PT secara khusus dengan mempertimbangkan kekhasan program studi tersebut. Dengan demikian upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam upaya membangun budaya mutu, dapat segera terwujud.

aliments contenant un additif alimentaire des dispositions des alinéas a) et d) du paragraphe 4(1) ainsi que du paragraphe 6(1) de la Loi sur les aliments et drogues de même que, s'il y a lieu, des articles B.01.042, B.01.043 et B.16.007 du Règlement sur les aliments et drogues uniquement en ce qui a trait