PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY .

3y ago
52 Views
2 Downloads
260.75 KB
7 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cannon Runnels
Transcription

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY,ENGINEERING AND MATHEMATICS (STEM) PADA MATERIUSAHA DAN ENERGI DI SMA MUHAMMADIYAH 7YOGYAKARTAVindy Anasetiya PuriPendidikan Fisika Universitas Ahmad DahlanJalan Ring Road Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta.Surat-e: Vindyanasetiya@gmail.comAbad 21lilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat. Peserta didik dituntut dapatmenguasailberbagai keterampilan agar dapat bersaing secara global. Di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, gurubelum menggunakan bahan ajar berbasis STEM dan sebagian peserta didik masih kesulitan memahami materiusaha dan energi yang disampaikan dalam buku teks yang mereka miliki. Selain itu belum tersedianya alat peragamateri usaha dan energi yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKPDberbasis STEM pada materi usaha dan energi.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan subjek peserta didik kelas X MIPA 2sebanyak 23 orang. Instrumen yang digunakan meliputi lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis STEM padamateri usaha dan energi; angket respon peserta didik terhadap LKPD. Dimana kegiatan tersebut meliputi (1)Kegiatan awal: guru menyampaikan materi yang akan dipelajari menggunakan LKPD berbasis STEM; (2)Kegiatan inti: peserta didik melakukan kegiatan praktikum sesuai petunjuk LKPD; (3) Kegiatan penutup: pesertadidik diminta untuk mengisi angket berupa respon terhadap LKPD yang telah dipelajariHasil penelitian setelah dilaksananya pembelajaran fisika menggunakan LKPD berbasis STEMdiperoleh tingkat kelayakan dari ahli materi sebesar 84,86% dengan kategori “Sangat Layak”, ahli mediasebesar 84,99% dengan kategori “Sangat Layak”, guru sebesar 93,84% dengan kategori “Sangat Layak”, temansejawat sebesar 83,5% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon peserta didik sebesar 81,87% dengankategori “Sangat Layak”. Maka dapat diperoleh hasil rata-rata dari penilaian tersebut sebesar 83,80% dengankategori “Sangat Layak”. Sehingga bahan ajar berupa LKPD berbasis STEM pada materi usaha dan energi sangatlayak digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran.Kata kunci: Bahan ajar; Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).I.PendahuluanPendidikannmemiliki peranan yang pentingdalam proses pembangunan suatu bangsa. Abad 21lilmupengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat.Peserta didik dituntut dapat menguasailberbagaiketerampilan agar dapat bersaing secara global.Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berpikirkritis, logis, analisis dan kreatif. Dunia pendidikandiharapkan dapat memberikan sumber daya manusia yangprofesional untuk memajukan negara dengan ilmu danteknologinyaDalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara [1].Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mendewasakananak didik dalam arti bahwa dengan pendidikan anakdidik akan bertambah dewasa dalam pemikiran danperilakunya. Peserta didik sebagai generasi muda penerusbangsa nantinya akan berperan penting dalammenentukan perkembangan suatu bangsa. Oleh karenanya,penguasaan sains dan teknologi harus sudah diperhatikansejak tingkat sekolah dasar. Salah satu penguasaan sainsdan teknologi yang sedang berkembang abad 21 adalahSTEM (Science, Technology, Engineering andMathematics).STEM (Science, Technology, Engineering andMathematics) merupakan istilah yang digunakan untukmerujuk secara kolektif pengajaran dan pendekatan lintasdisiplin ilmu yaitu sains, teknologi, teknik danmatematika. Kolaborasi dalam proses pembelajaranSTEM dapat membantu peserta didik untukmengumpulkan dan menganalisis serta memecahkanpermasalahan yang terjadi dan mampu untuk memahami

hubungan antara suatu permasalahan dengan masalahlainnya. STEM mengacu pada kemampuan individuuntuk menerapkan pemahaman tentang bagaimanaketatnya persaingan bekerja di dunia riil yangmembutuhkan empat domain yang saling terkait.Pembelajaran yang dikaitkan dengan aspek-aspek STEMmemberikan kesempatan kepada peserta didik untukmemahami konsep fisika yang dipadukan denganteknologi, engineering, dan matematika melalui kegiatandiskusi maupun praktikum. Kegiatan yang dilakukanselama proses pembelajaran dapat menarik peserta didikterhadap peningkatan hasil belajar maupun kreatifitasbelajar.Dalam pendidikan, fisika merupakan salah satucabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentangfenomena alam yang ada disekeliling manusia danmempunyai pengaruh cukup besar terhadapperkembangan teknologi saat ini. Pemahaman fisika perludikembangkan kepada peserta didik baik pendidikandasar, menengah maupun perguruan tinggi. Dengandemikian manfaat dari pembelajaran fisika dapat tercapaidan dapat menghasilkan mutu pendidikan fisika yangtinggi.Kegiatan pembelajaranbdi kelas tidak bisa lepasdari adanya bahan ajar, karena dalam melancarkankegiatan pembelajaran dan meningkatkan kemampuanberpikir serta kecerdasan peserta didik tentunya harusdiimbangi dengan penyediaan bahan ajar. Kuranglengkapnya bahan ajar di sekolah dapat menghambatpembelajaran di kelas. Keadaan tersebut tentunya akanmempengaruhi hasil belajar peserta didik. Melaluipembelajaran fisika, dapat dikembangkan kemampuanberfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif sertakemampuan bekerja sama. Bertolak pada pentingnyatujuan pendidikan fisika di sekolah, maka perludiusahakan proses pembelajaran fisika yang baik agarmendapatkan hasil yang baik.Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisikadi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta diketahui bahwaguru belum menggunakan pendekatan pembelajaranberbasis STEM (Science, Technology, Engineering andMathematics). Dimana pendekatan pembelajaran inimemadukan ilmu sains, teknologi, teknik dan matematika.Guru belum mengetahui apa maksud dari pendekatanpembelajaran berbasis STEM (Science, Technology,Engineering and Mathematics) bagaimana caramengaplikasinya kepada peserta didik. Untuk saat iniguru dalam mengajar menggunakan buku teks sebagaimedia pembelajaran bagi peserta didik. Untuk materimateri tertentu, ada sebagian peserta didik memberikanrespon yang baik dimana mereka bisa memahami danmengerti apa yang disampaikan oleh guru dan sebaliknyadimana ada peserta didik yang saat dijelaskan masihbersenda gurau dengan teman sebangkunya. Hal initentunya yang membuat guru harus menjelaskan secarasabar dan bertahap agar peserta didik mengerti danmemahami. Berbagai cara telah dilakukan oleh guru untukmeminimalisir kesulitan peserta didik dalam mempelajariilmu fisika. Mulai dari membuat kreatifitas sendiri sepertikomedi putar dan peta konsep. Hal ini bertujuan untukmemudahkan peserta didik dalam mengingat rumus dankonsep ilmu fisika yang telah dipelajari.Dikarenakan belum memadainya alat praktikumsebagai media pembantu proses pembelajaran, tentunyaguru harus bekerja lebih keras dan kreatif dalammelaksanakan pembelajaran di kelas. Guru harus berfikirkreatif bagaimana caranya agar siswa siswinya tidak bosandengan pembelajaran fisika. Salah satu cara untukmensiasatinya adalah dengan memanfaatkan lingkungansekitar. Pada materi usaha dan energi guru menggunakanmetode eksperimen dengan memanfaatkan lingkunganyang ada disekitarnya. Guru memanfaatkan lingkunganyang ada disekitar dikarenakan materi pembelajaran yangberpatok pada buku teks membuat peserta didik malasuntuk berfikir dan merasa bosan dengan pembelajaranyang monoton. Tentunya ini dikarenakan masih belummemadainya alat praktikum untuk materi usaha danenergi.Selain itu, kebanyakan peserta didik mengalamikesulitan dalam memahami materi yang disampaikandalam buku teks yang mereka miliki sehingga banyakpeserta didik yang tidak melakukan pembelajaran sebelumpembelajaran di kelas. Keterbatasan waktu pembelajarandi sekolah juga mengharuskan peserta didik belajarmandiri di rumah baik sebelum maupun sesudahpembelajaran di kelas. Peserta didik membutuhkan bahanajar yang mudah dipahami dan memungkinkan merekauntuk belajar secara mandiri sesuai kemampuan dirinya.Salah satu bahan ajar yang dapat membantu peserta didikuntuk belajar mandiri adalah lembar kerja peserta didik(LKPD).Lembar Kerja Peserta Didik adalah bahan ajarcetak yang berupa lembaran-lembaran yang mengandungtugas dan langkah kerjanya sehingga peserta didik dapatlebih mudah memahami dan dapat belajar mandirimaupun dengan pendamping [2]. Tujuan dibuatnyaLKPD yaitu digunakan oleh guru untuk mempermudahpeserta didik mengetahui lebih banyak materi atauinformasi yang disampaikan oleh guru. Mengacu padakurikulum 2013 yang berpusat pada peserta didik untuklebih aktif dalam memecahkan masalah, perludikembangkan suatu media pembelajaran berupa LKPDfisika berbasis Science, Technology, Engineering andMathematics (STEM).LKPDberbasisScience,Technology,Engineering and Mathematics (STEM) yang dibuat akanmenyajikan materi fisika berupa usaha dan energi dandilengkapi dengan langkah-langkah kerja dalammelakukan praktikum yang nantinya diharapkan bisamembuat peserta didik merasa tertarik untuk membaca

dan mempelajarinya. Penyajian materi dalam LKPDdiharapkan peserta didik tidak berbelit-belit sehinggamemudahkan mereka memahami konsep dan materi.LKPD juga diharapkan menyajikan contoh kasus dan soaldengan penyelesaian untuk membantu memudahkanmereka memahami konsep yang dipelajari.Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarikuntuk melakukan penelitian mengenai “PengembanganLKPD Berbasis Science, Technology, Engineering andMathematics (STEM) Pada Materi Usaha dan Energi DiSMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta”. Hal inidimaksudkan untuk menarik dan membantu peserta didikdalam merancang suatu percobaan selama prosespembelajaran. Agar materi yang dikuasai peserta didiktidak hanya ingatan dan hafalan tetapi juga bisamempraktikkan atau mengaplikasikannya dengan metodeeksperimen.II. Kajian Pustaka1.Bahan AjarBahan ajar adalah segala bentuk bahan yangdigunakan untuk membantu guru/instruktur dalammelaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yangdimaksud ini bisa berupa bahan tertulis maupun tidaktertulis [3]. Bahan ajar disusun secara sistematis, baiktertulis mauapun tidak sehingga tercipta lingkungan atausuasana yang memungkinkan peserta didik belajar [4].Bahan ajar dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :a. Bahan ajar berdasarkan bentuknya1) Bahan ajar cetak2) Bahan ajar dengar3) Bahan ajar pandang dengar4) Bahan ajar multimedia interaktifb. Bahan ajar berdasarkan cara kerjanya1) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan2) Bahan ajar yang diproyeksikan3) Bahan ajar audio4) Bahan ajar computerc. Bahan ajar berdasarkan sifatnya1) Bahan ajar berbasis cetak2) Bahan ajar berbasis teknologi3) Bahan ajar untuk praktik4) Bahan ajar untuk interaksi2. Lembar Kerja Peserta DidikLembar kerja peserta didik adalah bahan ajar cetakyang berupa lembaran-lembaran yang mengandung tugasdan langkah kerjanya sehingga peserta didik dapat lebihmudah memahami dan dapat belajar mandiri maupundengan pendamping [2]. Lembar kerja peserta didik(Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisitugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembarkerja peserta didik merupakan lembaran yang berisimateri, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaantugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh pesertadidik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harusdicapai [5]. LKPD dapat digunakan sebagai media untukbelajar aktif sehingga menuntut keterlibatan peserta didiksecara aktif dalam proses pembelajaran [6]. LKPDmerupakan salah satu bahan ajar penting dalam kegiatanpembelajaran. Dalam LKPD, peserta didk akanmendapatkan materi, ringakasan dan tugas yang berkaitandengan materi. Selain itu peserta didik juga dapatmenemukan arahan terstruktur untuk memahami materiyang diberikan.3.Science, Technology, Engineering and Mathematic(STEM)STEM adalah perpaduan empat disiplin ilmupengetahuan yaitu sains, teknologi, rekayasa danmatematika dalam pendekatan interdisipliner danberdasarkan konteks dunia nyata. Menurut Revee bahwaPendidikan STEM sebagai pendekatan interdisiplin yangdi dalamnya peserta didik dituntut untuk memilikipengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmupengetahuan sains, teknologi, rekayasa dan matematika[7]. Sanders juga berpendapat bahwa STEM sebagaipendekatan integratif menyelidiki proses belajar mengajarantara dua atau lebih bidang mata pelajaran [8].Pendekatan STEM ini diharapkan mampu memberikanpeserta didik :a. Memecahkan masalah yang menjadi teka tekib. Memiliki kekuatan untuk melakukaninvestigasi dalam memecahkan masalahc. Mengenali penemuan yang sesuai kebutuhandan kreatif dalam mendesain dan menetapkansolusinyad. Berpikir logise. Menguasai keterampilan dan mampumengembangkannya dengan tepatKolaborasi bidang ilmu dalam proses pembelajarandapat membantu peserta didik memecahkan suatupermasalahan serta mampu memajukan pendidikanmelalui pendekatan inetragtif karena dibangun daribeberapa disiplin ilmu sehingga menjadi satu kesatuanyang utuh [9].

4.UsahaDalam fisika, usaha adalah hasil kali perpindahandengan gaya yang menyebabkannya. Gaya yang dimaksudadalah gaya yang searah dan segaris dengan perpindahan[10]. Contohnya seseorang mendorong kursi. Secarasistematis usaha dapat dirumuskan :W F .s(1)Sedangkan gaya yang membentuk sudut , maka besarusahanya adalah :(2)W Fs cos Usaha dapat bernilai nol atau objek tersebut tidakmelakukan usaha jika :a. Diberikan gaya namun tidak terjadi perpindahanb. Gaya yang diberikan tegak lurus denganperpindahan5. Energi PotensialEnergi potensial adalah energi yang dimiliki olehbenda karena kedudukan atau ketinggiannya. Misalnyasebuah benda dengan massa m diangkat dari permukaantanah sampai ketinggian h dari tanah. Apabila percepatangravitasi bumi g , maka gaya yang diperlukan untukmengangkat benda adalah(3)F W mgJadi usaha yang diperlukan untuk mengangkat bendasetinggi h adalah :E p mgh(4)6. Energi KinetikEnergi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh bendakarena geraknya. Semakin cepat benda bergerak, makasemakin besar energi kinetik yang dimilikinya. Sebagaicontoh, sebuah bus yang bermassa m mula-mula dalamkeadaan diam. Karena dipengaruhi gaya konstan F , busbergerak dipercepat dengan kecepatan v hingga berpindahsejauh s . Hal ini menunjukkan bahwa mesin bus telahmenyebabkan perubahan energi kinetik.Berdasarkan hukum II Newton, F ma dan padagerak lurus berubah beraturan untuk kecepatan awal samadengan nol, maka v 2 2as sehingga besarnya usahaadalahW mav22a(5)1 2(6)mv2Dengan demikian energi kinetik dapat dinyatakandengan :W 1(7)mv 22Usaha yang dilakukan untuk mengubah kecepatanbenda dari v1 menjadi v 2 sama dengan perubahan energikinetik yang dialami benda tersebut.1122(8)W E k 2 E k1 mv 2 mv122Ek W 122m(v 2 v1 )2(9)7. Hukum Kekekalan Energi MekanikEnergi mekanik adalah energi yang dihasilkan olehbenda karena sifat geraknya. Energi mekanik merupakanjumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimilikioleh benda. Secara sistematis dituliskan :Em E p Ek(10)Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan“jumlah energi potensial dan energi kinetik suatu bendaselalu konstan selama tidak ada gaya luar yangmempengaruhinya”.E m 1 E m2(11)E p1 E k1 E p2 E k2(12)1122mv1 mgh 2 mv 2(13)22Persamaan tersebut berlaku jika benda dalam medangaya gravitasi dan tidak ada gaya lain yang bekerja.mgh1 8. DayaDaya didefiniskan sebagai kemampuan melakukanusaha tiap satuan waktu. Untuk membedakan waktu yangdiperlukan benda dalam melakukan usaha digunakanrumus daya. Secara sistematis dituliskan :P Wt(14)

III. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian dan pengembangan (Research andDevelopment) yang dimodifikasi dari sepuluh langkahpenelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Produkyang dimaksud dalam penelitian dan pengembangan iniadalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Produktersebut diujicobakan ke peserta didik kelas X MIPA 2SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta untuk mengetahuiresponnya terhadap LKPD yang dikembangkan.Instrumen penilaian terdiri dari lembar validasi ahlimateri, lembar validasi ahli media, lembar validasi guru,angket teman sejawat dan angket respon peserta didik.Skor dilihat dari setiap pernyataan dimana skor tertinggibernilai 5 dan skor terendah bernilai 1.Data yang telah diperoleh melalui instrumenpenilaian oleh ahli materi, ahli media, guru, teman sejawatdan respon peserta didik berupa nilai kualitatif yangkemudian diubah menjadi nilai kuantitatif. Untukmenghitung skor dari pernyataan dapat menggunakanpersamaan berikut :P% Sx 100%N(15)denganP : tingkat kelayakan (%)media, guru dan teman sejawat. Serta dinyatakanbaik/layak sesuai dengan hasil analisis data terhadaprespon peserta didik pada kriteria penilaian idealnya.IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan1. Hasil penelitianPenelitian ini berhasil mengembangkan LKPDberbasis STEM. Hasil penelitian ini diperoleh darivalidasi ahli materi, validasi ahli media, guru, dan temansejawat serta respon peserta didik terhadap LKPD yangtelah dikembangkan. Penilaian menggunakan skala Likertdengan skor 1-5. Untuk validasi dari dua ahli materidiperoleh nilai sebesar 84,86% dengan kategori “SangatLayak”, dua ahli media sebesar 84,99% dengan kategori“Sangat Layak”, guru fisika sebesar 93,84% dengankategori “Sangat Layak”, dua teman sejawat sebesar83,5% dengan kategori “Sangat Layak” dan respon dari23 peserta didik sebesar 81,87% dengan kategori“Sangat Layak”. Maka dapat diperoleh hasil rata-rata daripenilaian tersebut sebesar 83,80% dengan kategori“Sangat Layak”. Sehingga bahan ajar berupa LKPDberbasis STEM pada materi usaha dan energi sangat layakdigunakan sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran.Jika dijabarkan dalam histogram, terdapat nilai-nilai yangdiperoleh dari ahli materi, ahli media, teman sejawat,respon peserta didik dan rata-rata. Berikut adalah datayang dihasilkan:S : jumlah skor total yang diperolehInterval kriteria dari hasil perhitungan adalah sebagaiberikut :Tabel 1. Interval nilai kelayakan produkInterval (P)Kriteria Tingkat Kelayakan81%-100%Sangat Layak61%-80%Layak41%-60%Cukup21%-40%Kurang Layak0%-20%Sangat Kurang LayakProduk yang dikembangkan dinyatakan berhasilapabila mencapai kriteria cukup baik/cukup layak sesuaidengan hasil analisis data dari penilaian ahli materi, ahliPers entaseN : jumlah skor total maksimum 00%81.50%81.00%80.50%80.00%84.86% 84.99%83.80%83.50%81.87%Ti ngkat KelayakanGambar 1. Diagram hasil penilaian

Desain produk yang dikembangkan dapat dilihatpada gambar berikut :Gambar 2. Cover LKPD berbasis STEMPada tahap ini, pendekatan STEM muncul dimulaidari ilmu pengetahuan sains (Science) materi fisikatentang usaha dan energi. Materi ini berisi contohpenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Sedangkan untuk teknologi (Technology)menggunakan permainan Roller Coaster , dinamodan generator. Dimana roller coaster merupakanwahana permainan yang tidak menggunakan mesinnamun bisa bergerak dengan sendirinya tanpa jatuhdari lintasannya. Begitu pula dengan dinamo.Mengapa dinamo sepeda dapat bergerak danmengapa lampu sepeda dapat menyala?Untuk tahap Teknik (Engineering) yaitu denganmemanfaatkan dan mengaplikasikan teknologi yangtelah dibuat. Seperti membuat miniatur rollercoaster, membuat pembangkit listrik sederhanadengan memanfaatkan dinamo dan keeping CD.Sedangkan untuk matematika (Mathematic) adalahperhitungan dari materi dan percobaan tersebut.V.2. Tingkat kelayakan dari pengembangan LKPDmemperoleh nilai dari ahli materi sebesar84,86% dengan kategori “Sangat Layak”, ahlimedia sebesar 84,99% dengan kategori “SangatLayak”, guru sebesar 93,84% dengan kategori“Sangat Layak”, teman sejawat sebesar 83,5%dengan kategori “Sangat Layak” dan responpeserta didik sebesar 81,87% dengan kategori“Sangat Layak”. Maka dapat diperoleh hasilrata-rata dari penil

dikembangkan suatu media pembelajaran berupa LKPD fisika berbasis Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM). LKPD berbasis Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) yang dibuat akan menyajikan materi fisika berupa usaha dan energi dan dilengkapi dengan langkah-langkah kerja dalam melakukan praktikum yang nantinya diharapkan bisa membuat peserta didik merasa tertarik .

Related Documents:

pengembangan media pembelajaran berupa e-LKPD berbasis problem solving pada materi kesetimbangan kimia di SMAN 2 Kota Jambi dilakukan oleh ahli desain media serta ahli materi dengan menggunakan angket, (3) penilaian guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dibuat dengan menyebarkan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Inkuiri pada Materi Sifat Koligatif Larutan di SMAN 1 Mesjid Raya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah LKPD Berbasis Inkuiri yang dikembangkan dapat digunakan pada pembelajaran sifat koligatif larutan di SMAN 1 .

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi 4) Pendekatan pengembangan sistem akuntansi 5) Metodologi pengembangan sistem akuntansi 6) Alat dan teknik

Ma'arif Keputran dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan observasi. Instrumen yang digunakan berupa angket yaitu skala penilaian untuk mengetahui kualitas LKPD yaitu menggunakan skala Likert dengan lima penilaian disusun dalam bentuk checklist

pengembangan lkpd fisika kelas x semester 1 getaran, gelombang, dan bunyi tri yuliani, s.pd. kelompok 3 smk bina bangsa dampit kecamatan dampit - kabupaten malang provinsi jawa timur 2020 . l k p d f i s i k a _ k e l o m p o k 3 / p p g

Janah, Roihatul. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis . in Palembang's 10th High School and the initial draft of the LKPD was validated by expert lecturers. Furthermore, limited trials were conducted in class XI MIA 6 and . kehidupan sehari-hari dan menekank

Sistem penilaian berbasis kelas telah disosialisasikan sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi di tahun 2004, dan juga terus dilakukan penelitian terhadap sistem penilaian berbasis kelas ini seperti yang telah dilakukan Halimah (2007). Berdasarkan hasil penelitian Halimah tentang Pengembangan Model Sis

The automotive data ecosystem is large and complex, with fluctuating partnerships and alliances. Many players are working on positioning themselves in a future-ready place in the ecosystem. In this chapter we will therefore dive into topics related to the automotive data ecosystem, vehicle communication, use cases for vehicle generated data and market dynamics. KPMG Digital 7 Automotive .