KARYA TULIS ILMIAH - Repository-Poltekkesjogja

3y ago
64 Views
2 Downloads
6.35 MB
59 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

KARYA TULIS ILMIAHASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. ADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSANKOTA YOGYAKARTALISMA NURLINA MANURUNGNIM : P07120117051PRODI D-III KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANYOGYAKARTATAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAHASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. ADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MERGANGSANKOTA YOGYAKARTADiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarAhli Madya KeperawatanLISMA NURLINA MANURUNGNIM : P07120117051PRODI D-III KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANYOGYAKARTATAHUN 2018i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITASKarya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumberyang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.Nama: LISMA NURLINA MANURUNGNIM: P07120117051TandaTangan: .Tanggal: iv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atasberkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI/TA) ini. Penulisan KTI/ TA ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satusyarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program StudiDiploma-III Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan TriPrabowo,S.Kp.,M.Sc selaku pembimbing utama dan Sri Hendarsih ,S.KP.M.Kesselaku pembimbing pendamping serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisapenulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapanterima kasih kepada :1.Joko Susilo, SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.2.Bondan Palestin, SKM, M.Kep, Sp.Kom. selaku Ketua Jurusan Keperawatan3.Rosa Delima Ekwantini, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Prodi D- III Keperawatan4.dr. Abdul Lathif selaku Kepala Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta5.Keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material danmoral; dan6.Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan karyatulis ilmiah ini.Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segalakebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah inimembawa manfaat bagi pengembangan ilmu.Yogyakarta, . . .Penulisvi

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangProgram Indonesia Sehat merupakan rencana strategis KementrianKesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan keluarga,disingkat PIS-PK. Pada program PIS-PK, pendekatan keluarga menjadi salahsatu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran denganmeningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga). Tujuanpendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan akses keluargapada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. PIS-PKdilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga,mengutamakan upayapromotif-preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat,kunjungan rumah dilakukan secara aktif dan melalui pendekatan sikluskehidupan. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan terkait penangananpenyakit menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakithipertensi (Sarkomo, 2016).Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanandarah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darahtinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis.Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untukmemenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh (Koes Irianto, 2014).

2Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yangberusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1dari 2 orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandan ghipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi pada tahaplanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke.Di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkanbahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Surveytahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab kematianterbesar nomor 3 di Indonesia dengan prosentase sebesar 6,7% setelah strokedan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan pada penyakit hipertensi di tingkatkeluarga dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.Asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga meliputi pengkajian,perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasikeperawatan yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakanbisa efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semuatatanan puskesmas (Koes Irianto, 2014).Berdasarkan catatan dan laporan dari Sistem Informasi KesehatanPuskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta yang pelayanannya mencakupbeberapa kelurahan menunjukkan bahwa hipertensi masuk dalam daftar 10besar penyakit terbanyak urutan nomor satu tahun 2017. Pada tahun 2017didapatkan data total penderita hipertensi sejumlah 3.453 orang yang

3semuanya adalah hipertensi dan pada tahun 2018 dari bulan Januari sampaiJuni terdapat 1.775 kunjungan dengan diagnose hipertensi. Untuk itulah perludilakukan upaya perlayanan kesehatan keluarga dengan hipertensi yang salahsatunya adalah keluargaTn. A.Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan upaya pelayanankesehatan dengan asuhan keperawatan pada keluargaTn. AB. Rumusan MasalahBagaimanakah gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluargadengan masalah utama hipertensi pada keluargaTn. A di Mergangsan ?C. Tujuan Studi Kasus1. Tujuan UmumDiperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatankeluarga dengan masalah utama hipertensi pada Tn. A di wilayah kerjaPuskesmas Mergangan Kota Yogyakarta.2. Tujuan Khususa.Menerapkan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosakeperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kasus asuhankeperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada Tn. A diwilayah kerja Puskesmas Mergangan Kota Yogyakarta.b.Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga dengan masalahutama hipertensi pada Tn. A di wilayah kerja Puskesmas MerganganKota Yogyakarta.

ampelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utamahipertensi pada Tn. A di wilayah kerja Puskesmas Mergangan KotaYogyakarta.D. Manfaat Studi KasusStudi kasus ini diharapkan memberi manfaat bagi :1. MasyarakatMembudayakan pengelolaan pasien hipertensi pada tatanan keluarga.2. Tenaga anuntukmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya tim programkunjungan rumah (home care) atau Pelayanan Keperawatan KesehatanMasyarakat (Perkesmas).

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Keluarga1. Definisi KeluargaKeluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yangdiikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiapanggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak,2011).Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri ataskepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan(Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unitdari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhikehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antaraanggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluargasebagai lembaga atau unit layanan perlu di perhitungkan.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwakeluarga yaitu sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan(darah ataupun adopsi),tinggal dalam satu atap yang selaluberinteraksi serta saling ketergantungan.5

2. Fungsi KeluargaKeluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :a. Fungsi AfektifFungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluargayang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif bergunauntuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsiafektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruhanggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluargadalam melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al.,2010) :1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan,saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargaidan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluargaserta selalu mempertahankan iklim positif maka fungsi afektifakan tercapai.3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangansepakat memulai hidup baru.b. Fungsi SosialisasiSosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakantempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yangbaru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang adadisekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan6

sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku sesuaidengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilaibudaya keluarga.c. Fungsi ReproduksiFungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambahsumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yangsah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangantujuan untuk membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.d. Fungsi EkonomiMerupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruhanggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian,dan tempat tinggal.e. Fungsi Perawatan KesehatanKeluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhankeperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan ataumerawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapatmelaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikanmasalah kesehatan.7

3. Tahap-Tahap Perkembangan KeluargaBerdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangankeluarga dibagi menjadi 8 :a. Keluarga Baru (Berganning Family)Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugasperkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membinahubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama,membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencanamemiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua danmemahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan danmenjadi orangtua).b. Keluarga dengan anak pertama 30bln (child bearing)Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akanmenimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga padatahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan,membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentangpertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB postpartum 6 minggu.c. Keluarga dengan anak pra sekolahTugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikankebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang,8

proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiranberikutnya.d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangankeluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkunganluar rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan dayaintelektual, dan menyediakan aktifitas anak.e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembanganterhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkanperubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untukmemenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.f. Keluarga dengan anak dewasaTugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidupmandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitasdan sumber yang ada dalam keluarganya.g. Keluarga usia pertengahan (middle age family)Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebihbanyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, danwaktu santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua,serta persiapan masa tua.9

h. Keluarga lanjut usiaDalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas sepertipenyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup,menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian, sertamelakukan life review masa lalu.4. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatanb. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakanc. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluargayang sakitd. atkan kesehatane. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapatdi lingkungan setempatB. Hipertensi1. Definisi HipertensiHipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkantekanan darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistoliklebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaanperedaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantungbekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhanoksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).10

Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya baikdapatmengakibatkan gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal jantung, infarkmiokard, gangguan penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N Ejournal keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016)2.Jenis HipertensiHipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdirisendiri tetapi sering dijumpai dengan penyakit lain, s.Berdasarkanpenyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golonganyaitu (WHO, 2014) :a. Hipertensi esensial atau hipertensi primerSebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidakdiketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar menemukanhubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik)dengan resiko menderita penyakit ini. Selain itu juga para pakarmenunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yangmempengaruhinya. Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkandalam penyebab hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainanmetabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag meningkatkanresikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dankelainan darah.11

b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunderPada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudahdiketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit diabetes, jantung,ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengankehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjaradrenal. Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapibukan faktor penyebab.Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang DewasaKategoriSistolikmmHg 130 mmHg130-139 mmHg140-159 mmHgNormalNormal TinggiStadium 1(HipertensiRingan)Stadium 2160-179 mmHg(HipertensiSedang)Stadium 3180-209 mmHg(HipertensiBerat)Stadium 4201 ber : Heniwati, 20083.DiastolikmmHg 85 mmHg85-89 mmHg90-99 mmHg100-109 mmHg110-119 mmHg120 mmHgataulebihFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensia. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :1) Jenis kelaminPrevalensi terjadinya hipertensi pada priadengan wanita.Wanita diketahui mempunyai tekanan darah lebih rendahdibandingkan pria ketika berusia 20-30 tahun. Tetapi akanmudah menyerang pada wanita ketika berumur 55 tahun,sekitar 60% menderita hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal12

ini dikaitkan dengan perubahan hormon pada wanita setelahmenopause (Endang Triyanto, 2014).2) UmurPerubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akanberubah di usia 20-40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebihmeningkat secara cepat. Sehingga, semakin bertambah usiaseseorang maka tekanan darah semakin meningkat. Jadiseorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebihtinggi dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).3) Keturunan (genetik)Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadapkeluarga yang telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal initerjadi adanya peningkatan kadar sodium intraseluler danrendahnya rasio antara potasium terhadap sodium individusehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggimenderita hipertensi dua kali lebih besar dibandingan denganorang yang tidak mempunyai riwayat keluarga denganhipertensi (Buckman, 2010).4) PendidikanTingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhitekanan darah. Tingginya resiko hipertensi pada pendidikanyang rendah, kemungkinan kurangnya pengetahuan ga

berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat (Armilawaty,Amalia H, Amirudin R., 2007).b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikonrol1) ObesitasPada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnyamelakukan aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangikebutuhan energi, sehingga akan terjadi peningkatan beratbadan atau obesitas dan akan memperburuk kondisi (Anggara,F.H.D., & N. Prayitno, 2013).2) Kurang olahragaJika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untukmengurangi peningkatan tekanan darah tinggi yang akanmenurunkan tahanan perifer, sehigga melatih otot jantunguntuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih berat karenaadanya kondisi tertentu.3) Kebiasaan bkan penyempitan pembuluh darah.4) Konsumsi garam berlebihanWHO merekomendasikankonsumsigaramyang dapatmengurangi peningkatan hipertensi. Kadar sodium yangdirekomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,414

gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi Martono Kris Pranaka,2014-2015).5) Minum nmenyebabkan peningkatan tekanan darah yang tergolong parahkarena dapat menyebabkan darah di otak tersumbat danmenyebabkan stroke.6) Minum kopiSatu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimanadalam satu cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 510 mmHg.7) KecemasanKecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akanmeningkatkan frekuensi jantung, curah jantung dan resistensivaskuler, efek samping ini akan meningkatkan tekanan darah.Kecemasan atau stress meningkatkan tekanan darah sebesar 30mmHg. Jika individu meras cemas pada masalah yang dihadapinya maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ngaruhi detak jantung semakin cepat sehingga jantungmemompa darah keseluruh tubuh akan semakin cepat.15

C. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan HipertensiAsuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatandalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anproseskeperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkupwewenang serta tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014).Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yangdiberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhanini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialamikeluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitusebagai berikut (Heniwati, 2008) :1. PengkajianPengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan iandapatmenggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah,pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :a. Data UmumPengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :1) Nama kepala keluarga2) Alamat dan telepon3) Pekerjaan kepala keluarga16

4) Pendidikan kepala keluarga5) Komposisi keluarga dan genogram6) Tipe keluarga7) Suku bangsa8) Agama9) Status sosial ekonomi keluarga10) Aktifitas rekreasi keluargab. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anaktertua dari keluarga inti.2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskanmengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi olehkeluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebutbelum terpenuhi.3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayatkesehatan pada keluarg

karya tulis ilmiah asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada tn. a di wilayah kerja puskesmas mergangsan kota yogyakarta lisma nurlina manurung nim : p07120117051 prodi d-iii keperawatan jurusan keperawatan politeknik kesehatan kementrian kesehatan yogyakarta tahun 2018. karya tulis ilmiah asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi pada tn. a di wilayah .

Related Documents:

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

Tata Tulis Karya Ilmiah 2 Syarat dan Jenis Karya Ilmiah 3 Ejaan 4 Tata Kata 5 Tata Kalimat 6 Tata Kalimat 7 Review Pertemuan Minggu 1 s/d 6 8 Ujian Tengah Semester W Pokok Bahasan 9 Silogisme, Definisi dan Istilah 10 Pemaragrafan 11 Pemaragrafan 12 Wacana 13 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 14 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 15 Presentasi .

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Musrifatul Uliyah, SST., M.Kes selaku Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara Angkatan IV. Diharapkan melalui pelatihan ini widyaiswara mampu menyusun karya tulis ilmiah sesuai dengan prosedur dan metoda ilmiah serta kaidah tata tulis yang lazim berlaku dalam penulisan karya tulis ilmiah. Agar peserta dapat memahami program dan proses penyelenggaraan

Pentingnya Tata Tulis karya tulis ilmiah? Pada suatu karya tulis ilmiah, bahasa memegang peranan penting dalam proses penulisan dan penyusunannya. Dalam penyusunan suatu tulisan yang berkonsep ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang benar serta sistematika penulisan yang terstruktur.

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem

The Luckiest (Ben Folds), arranged Jim Clements ‘The Luckiest’ is the most frequently requested song in any VOCES8 workshop. A song that brings a tear to the eye of performers and listeners, this arrangement conjures with a powerful text and sweeping harmonies to produce real emotion and depth of feeling. This is a favourite of VOCES8 .