INTERAKSI INTERAKSI MUSIKAL PADA LAGU “CUTE” KARYA

2y ago
66 Views
2 Downloads
3.24 MB
13 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

1INTERAKSI – INTERAKSI MUSIKAL PADA LAGU “CUTE”KARYA NEAL HEFTI DALAM ENSAMBEL DUO PIANO DANKONTRABASErwin Suryajaya Moeharjo, Josias T. Adriaan*) , Bambang Riyadi*)ProgramStudiSeniMusik,Fakultas SeniPertunjukanInstitutSeniIndonesiaYogyakartaJl. Parangtritis Km 6,5 Sewon Bantul, Yogyakarta 55188erwinsuryajaya@yahoomail.comAbstractIntense musical interactions is a key element that defines jazz. Presenting it in amusical performance is still one of a challenging task for musicians. The researchin this essay outlining some important factors that needs to be concerned bymusicians in representing musical interactions while performing a repertoire inan ensemble. In this research, “Cute” by Neal Hefti performed in a duet of pianoand contrabass is used as research material. A qualitative method is used increating this essay. The data is collected, then processed to create a report. Theresult is: Just like in the other forms of art, musical interactions that happened ina jazz ensembles are strongly related to the „sense of art‟, particularly themusical sense of the musicians who play it. A lot of methods can be used bymusicians to sharpened their musical sense. But this research finds that a goodperceptive of musical structures, textures, and awareness of musical question andanswer pattern, is a fundamental factors in gaining better understanding increating a musical interactions in a jazz ensemble.Keywords: Musical Interaction, Cute, Musical Texture

2AbstrakInteraksi-interaksi musikal yang intens merupakan salah satu ciri penting yangmendefinisikan musik jazz. Bagi seorang musisi, mempresentasikannya ke dalamsebuah pertunjukan merupakan sesuatu yang sangat menantang. Penelitian dalamskripsi ini menjabarkan beberapa faktor dan elemen penting yang perlu menjadiperhatian seorang musisi dalam menghadirkan interaksi-interaksi tersebut padasaat membawakan sebuah lagu di dalam sebuah ensambel. Di dalam penulisan ini,lagu “Cute” karya Neal Hefti dibawakan dalam ensambel berformasi duo denganinstrumentasi piano dan kontrabas yang kemudian digunakan sebagai sampelpenelitian. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif denganmengumpulkan dan mengolah data. Data -data yang terkumpul kemudian diolahdan dituangkan ke dalam sebuah laporan. Dari hasil penelitian ini didapati bahwaseperti seni pada umumnya, interaksi-interaksi musikal di dalam ensambel jazztidak pernah bisa lepas dari unsur musical sense atau indera musikal dari musisiyang mempraktekkannya. Tentunya banyak sekali cara yang dapat dilakukan olehseorang musisi untuk memperkuat indera musikal ini. Namun penelitian kali inimendapati bahwa pemahaman terhadap struktur dan tekstur musik, dan kesadaranterhadap pola tanya jawab musik merupakan hal-hal penting untuk dijadikan dasarpemahaman di dalam memahami dan mempresentasikan interaksi di dalammenampilkan musik jazz.Kata Kunci: Interaksi musikal, Cute, Tekstur musikal.I.PendahuluanDalam waktu kurang dari satu abad, jazz telah berasil menempatkan dirisebagai sebuah bentuk musik yang penting dan berkontribusi besar bagikebudayaan dunia. Keberhasilan ini tidak lepas dari sifat utamanya dalammemberikan ruang improvisasi yang mengedepankan sebuah dialog musikal yangbebas, sehingga musik jazz mudah membaur dengan unsur-unsur yang adadisekelilingnya. Improvisasi yang terjadi di dalam jazz biasanya terjadi secaraspontan dan merupakan ekspresi dari musisi yang memainkannya. Banyak halyang mempengaruhi seorang musisi dalam mengambil keputusan saatberimprovisasi. Salah satunya, keputusan tersebut diambil berdasarkan reaksimusikal terhadap keadaan-keadaan di sekitarnya yang terjadi pada momen saatmusik dimainkan, termasuk diantaranya interaksi antar musisi didalam sebuahensambel.

3Di dalam jazz bentuk format sebuah ensambel juga seakan tidak terbatas.Beragam kemungkinan dapat diterapkan dalam menyelaraskan alat-alat musikyang dimainkan. Namun format ensambel yang lebih kecil biasanya memberikanefek kejutan dan impresi yang lebih variatif dibanding dengan format yang lebihbesar. Format-format ensambel kecil bersifat intim. Minimnya jumlah instrumenmenuntut seorang pemain jazz untuk memiliki tingkat kesadaran yang tinggiuntuk merasakan, mendengar, merespon, dan menyikapi kembali keadaandan halhal yang terjadi di sekitarnya. Dengan kesadaran ini pola call & responseterbentuk. Interaksi-interaksi yang intense ini kemudian diterjemahkan danditampilkan secara musikal sehingga musik yang disajikan terdengar kaya, penuh,dinamis, dan tidak membosankan.Interaksi-interaksi ini juga sesungguhnyamerupakan poin vital dalam apresiasi musik jazz.Bagi seorang musisi, memahami dan melakukan interaksi-interaksi inimerupakan sebuah tantangan tersendiri. Selain bakat alami, tentunyapembelajaran terhadap disiplin-disiplin ilmu musik menjadi dasar dan pengaruhyang kuat untuk seorang musisi memahami dan menyadari sebuah momenmusikal lalu mengambil keputusan-keputusan berimprovisasi. Penelitian ini inginmengetahui lebih dalam dan menguraikan elemen-elemen musikal dan interaksiyang terjadi pada saat musik jazz dimainkan.Di dalam penelitian ini terdapat dua pertanyaan yang dicoba untuk di jawab:1. Bagaimana analisis struktur dari lagu “Cute” karya Neal Hefti dalammemberikan ruang dan pengaruh terhadap pendekatan dan teknik yang digunakanuntuk membentuk interaksi musikal dalam sebuah ensambel duet piano dankontrabas?2. Unsur-unsur apakah yang dapat mempengaruhi seorang musisi dalammengambil keputusan untuk mengeksekusi sebuah permainan interaktif dalamsebuah ensambel jazz kombo?Di dalam penelitian, metode kualitatif digunakan. Adapun langkah-langkah yangdigunakan adalah sebagai berikut:1. Pengumpulan dataStudi Pustaka, mempelajari jurnal, buku, dan artikel yang relevan dengan pokokbahasan yang ditulis. Pengumpulan audio serta audio visual yangmendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan interaksi musikal di dalammusik jazz secara umum.

42. Pengolahan DataUntuk mendukung hasil penelitian, pengolahan data dilakukan dengan caramendeskripsikan teori yang relevan dengan topik permasalahan penelitian.3. Membuat laporanPembuatan laporan dilakukan melalui studi pustaka, analisis data, dan pengolahandata yang disusun dalam format penulisan skripsi sehingga terbentuk tugas akhir.II.PembahasanSebagai makhluk sosial keinginan manusia untuk berinteraksi terhadapsegala sesuatu di sekitarnya adalah merupakan sebuah kebutuhan. Sepanjangsejarah peradabannya, manusia selalu menemukan cara untuk melakukan hal itu,salah satunya adalah musik. Didalam bukunya, Joseph Machlis menyatakan,terciptanya musik tidak terlepas dari bahasa manusia. Dan menurut David Bakertujuan utama dari musik adalah untuk berkomunikasi.Bila menilik kembali kepada sejarah, kita dapat menemukan musik yangmengiringi tarian-tarian ritual saat manusia ingin berkomunikasi kembali kepadaalam, biarawan-biarawan yang bernyanyi bersama secara homophonic dalampaduan suara gregorian, karya-karya kontrapungtal yang dimainkan beberapainstrument pada era barok, dan dimulainya orchestra pada era klasik danromantik. Hal itu adalah upaya manusia dalam menggunakan musik sebagai alatberkomunikasi. Namun komunikasi yang terjadi didalam musik-musik tersebutterdengar kaku. Dan pada pertengahan abad ke 20 lahirlah jazz yang merupakansebuah langkah besar dalam evolusi musik sebagai fungsinya dalam membantumanusia berkomunikasi. John F.Swed mengatakan komunikasi yang terjadididalam jazz terjadi dengan sangat cair, bukan merupakan sebuah skenario namuntidak terdengar primitif, tidak terdengar ala kadarnya dan dapat terjadi secaraspontan. Improvisasi yang terjadi didalam jazz sangatlah bebas, hal ini membawamusik selangkah lebih maju dalam perannya menjadi medium seni yangmewadahi tumpahan-tumpahan pemikiran dan perasaan manusia.

5Pendekatan dan Teknik Improvisasi JazzInteraksi yang terjadi didalam sebuah ensambel jazz terjadi karena musisi salingmenanggapi apa yang telah dimainkan oleh musisi lainnya. Hal ini merupakansebuah improvisasi yang dilakukan secara kolektif. Sehingga untuk menghadirkaninteraksi-interaksi musikal dalam sebuah ensambel, tentunya tingkat kemampuanseorang musisi untuk berimprovisasi memegang peranan yang sangat penting.Banyak sekali metode pendekatan dan teknis yang dapat diasah seorang musisiuntuk meningkatkan kemampuannya berinteraksi. Namun dalam penelitian ini,dijabarkan pendekatan dan teknik yang umum, mendasar, dan relevan dalamkonteks improvisasi kolektif, yaitu:1. Pendekatan teoritikalDalam bermusik, penkekatan teoretikal berkaitan dengan hal-hal yangbersifat teoritis dan disiplin seperti pemahaman notasi, ritmis, analisisbentuk lagu, interval, harmoni, rudiment, dan teori dari pencapaianketrampilan-ketrampilan motorik. Di dalam bukunya The Jazz TheoryBook, Mark Levin mengatakan bahwa teoru musik adalah aturan-aturanyang menjabarkan bagaimana notasi-notasi disusun, sehingga sebuahpermainan seorang musisi jazz terdengar seperti apa yang kita dengar.Dapat kita analogikan, teori musik adalah kosa kata dan pembentukan tatabahasa dalam sebuah pembicaraan. Akan sangat sulit bagi seseorang untukmengungkapkan isi pikiran, membuat suatu pernyataan atau menanggapisebuah pertanyaan secara verbal tanpa memiliki kosa kata dan pengertiantata bahasa yang cukup. Dengan level spontanitas interaksi yang tinggi,musik jazz menuntut seorang musisi untuk menginternalisasi aspek-aspekteori ini, sehingga saat bermain musisi tidak lagi fokus untuk mengingatingat hal ini, namun secara natural dapat menerapkan aspek-aspek teori inikedalam keputusan-keputusan improvisasi yang perlu dilakukan secarakilat dalam membentuk maupun menanggapi suatu frase musikal.2. Pendekatan PsikologisSeperti seni pada umumnya, proses bermain dan berkarya didalam sebuahpermainan musik jazz tentu tidak bisa lepas dari kondisi prikologis darimusisi-musisi yang terlibat didalamnya. Pendekatan psikologis iniberkaitan dengan mood, keadaan emosi, sifat, perasaan, karakter dan latarbelakang yang membentuk sebuah ekspresi dan interpretasi musikal.Namun, didalam bukunya Jazz Improvisation, David Baker mengatakanbahwa pendekatan improvisasi dengan pengamatan-pengamatanpsikologis ini hanya dapat terjadi setelah seorang musisi memilikikemampuan yang memadai terhadap penyusunan kalimat-kalimat musikal,dimana penyusunan kalimat musikal ini bergantung pada pemahamanpemahaman teoretikal yang cukup. Hal ini mengakibatkan pendekatanpendekatan psikologis dalam berimprovisasi seakan tidak sepenting hal-

6hal yang berbau teoritis, sehingga pendekatan psikologis ini kerapterabaikan.Sisi psikologis dari sebuah interaksi yang terjadi dalam improvisasi jazzmerupakan sesuatu yang amat kompleks. Tentunya usaha penjabaran darisisi psikologis ini membutuhkan penelitian yang komprehensif dan sangatmendalam dari berbagai disiplin ilmu. Penelitian yang dilakukan tidaklahberfokus pada hal ini. Namun, tentunya kita harus menyadari bahwakondisi psikologi manusia dan proses berkesenian, merupakan sesuatuyang berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.3. Pendekatan TeksturalDi dalam buku Jazz for Dummies karya Dirk Sutro, dinyatakan bahwainteraksi musikal yang terjadi didalam ensambel jazz tidak terlepas dariterbentuknya pola call and response sebagai bentuk dari kolaborasi antarmusisi yang bermain didalamnya. Sejarah dari pola call and response didalam jazz ini dapat kita tarik kembali dalam kebudayaan mantra-mantradi Afrika, atau masa awal musik gospel Afrika-Amerika dimana gruppaduan suara menyatakan sesuatu dan grup jemaat menanggapinya. Ataudapat kita dengar dari kothbah-kothbah di gereja Afrika-Ameriaka masaawal. Kothbah Martin Luther “I Have a Dream ” merupakan contohyang spesifik.Untuk memahami dan memainkan sebuah dialog dalam pola call responseini, sangat penting bagi seorang musisi untuk mempertajam inderamusikalnya sehingga ia dapat merasakan dan menterjemahkan teksturtekstur musikal yang sedang terbentuk. Tekstur musikal ini berhubunganerat dengan pemahaman kadensial didalam bermusik. Kadensialmerupakan penekanan didalam berkomunikasi secara musikal, didalamkalimat verbal penekanan ini disimbolkan dengan tanda baca.Di dalam bukunya Musical Textures, David Sell menyebutkan ada tigajenis kadens umum yang biasa dijumpai didalam kalimat-kalimat musik:a) Intermediate Cadence atau Kadens TengahKadens ini seperti tanda koma di dalam kalimat verbal, di manakita bisa berhenti sejenak untuk mengambil nafas namun harusmelanjutkan kembali untuk menyelesaikan ide sebuah kalimat.b) Questioning Cadence atau Kadens PertanyaanKadens ini memiliki penekanan yang terasa lebih kuat daripadaintermediate cadence sehingga membentuk tekstur yang terasa

7sangat tidak stabil, rapuh, seperti mengambang di udara danmenuntut untuk digerakkan kepada sesuatu yang lebihkonklusif.c) Final Cadence atau Kadens akhirDi dalam kalimat verbal disimbolkan dengan tanda titik.Kadens ini merupakan sebuah pemberitahuan yang sangat kuatbahwa kita telah berada pada akhir dari sebuah kalimat,paragraf, atau pada akhir sebuah karya. Di dalam pembelajaranmusik, rudiment dari kadensial ini adalah penekanan akor Vyang diselesaikan ke akor I pada akhir sebuah lagu.David Sell juga menyatakan bahwa hal yang perlu dipahami pula di dalampendekatan tekstural dalam berinteraksi secara musikal adalah bahwamusik pada hakikatnya bergerak maju dan horisontal, untuk memahaminyakita harus mengetahui darimana hal itu datang dan kemana ia akan pergi.Secara umum musik biasanya bergerak dari yang tidak stabil (tension,question, call) kepada yang lebih stabil (release, answer, response).4. Teknik pengembangan FrasaDalam kebanyakan kasus, interaksi yang intens dan spontan antar musisidalam sebuah ensambel jazz diawali dengan sebuah kalimat musikaldengan penekanan bertanya yang kuat (call). Kemudian kalimat tersebutmenjadi dasar bagi musisi lain untuk menanggapi kalimat tersebut dengancara mengambangkannya (response). Sehingga sangat penting bagiseorang musisi untuk memiliki kemampuan dan teknik yang baik dalammengembangkan sebuah frase musikal. Dalam bukunya jazzimprovisation, David Baker menjabarkan teknik-teknik dasar yang dapatdigunakan untuk mengembangkan sebuah melodi yaitu:a. Repetisib. Sekuensc. Ekstensid. Truncatione. Augmentasif. Diminusig. Fragmentasih. Inversi dan Inversi Retrogadei. Penempatan konsonan dan disonan secara kontekstualj. Pergeseran Tonalk. Penggantian tangga nadal. Juxtaposition bagian-bagian dari lagu

8m. Menyederhanakan atau merumitkan bentuk melodin. Aterasi bentuk dari sebuah melodiTeknik-teknik tersebut dijabarkan secara singkat didalam penelitian danbeberapa diantaranya terpakai secara spontan pada saat rekaman audiomaterial penelitian ini direkam.5. Teknik TradingDidalam bukunya The Jazz Process, Adrian Cho menjabarkan teknik inisebagai protokol yang membantu musisi jazz untuk masuk kedalam dialogyang kreatif. Pola dasar dari teknik ini adalah membagi sebuah lagumenjadi empat birama dan musisi di dalam ensambel melakukan solosecara bergantian pada setiap empat birama tersebut. Di dalam jazz teknikini sering digunakan pada saat drum melakukan solo. Namun tentunyateknik ini terbuka untuk diaplikasikan pada instrumentasi lain dan sangatterbuka pula untuk dikembangkan kedalam pola – pola lainnya, sepertiTrading Eights atau Trading Twos.Teknik ini merupakan sebuah teknik rudiment yang menjadi dasar bagimusisi untuk mempertajam kemampuannya didalam menjaga bentuk formlagu. Pada pengembangannya teknik ini bisa menjadi sangat luas danseakan-akan tidak terbatas bila digabungkan dengan pendekatanpendekatan musikal lainnya.Ensambel Jazz Duo Piano & KontrabassMenurut Samboedi (Samboedi, 1989 :231) Jazz adalah jenis musik yang sangatfleksibel dalam menerima berbagai macam alat musik. Hal ini membuatpembentukan ensambel dalam jazz menjadi tidak terbatas pula. Hingga saat inijazz masih terus mengeksplorasi semua kemungkinan instrumentasi yang dapatterjadi. Namun demikian, untuk memudahkan pengkategorian ensambel jazz,wikipedia membagi bentuk ensambel jazz menjadi dua bagian besar:1. Ensambel Big BandMerupakan bentuk besar dari ensambel jazz dengan minimal tujuhbelas orang musisi yang tergabung di dalamnya yang secara tradisionalterbagi dari rhytm section, brass section, dan wind section. Dalambentuk modernnya tak jarang strng section dan instrumen elektrik jugadisertakan. Ensambel big band populer bersamaan dengan dimulainyajazz Golden Era di tahun 1930an. Dengan bentuk yang melibatkanbanyak musisi, musik yang disajikan dalam pertunjukan big bandadalah musik yang telah ditata (arranged). Menurut Adrian Cho soloyang terdapat pada big band adalah solo yang telah dituangkan dalam

9sebuah skenario tentang kapan, apa dan siapakah yang melakukannya(Cho, 2010: 15) . Dengan sifatnya yang demikian, ensambel bigbandini tidaklah memberi banyak ruang untuk terjadinya interaksi danimprovisasi secara bebas.2. Ensambel KomboDisebut sebuah kombo jika didalamnya terdapat maksimal tujuh orangmusisi. Walaupun tidak mutlak, dalam pembentukan sebuah kombobiasanya musisi mempertimbangkan keseimbangan sifat instrumentasiritmis dan melodis. Berlawanan dengan yang terjadi dalam formatbigband, musisi dalam format ensambel kombo biasanya tidakmembaca partitur. . Lagu dibawakan dengan ingatan, dan tidak terbatasoleh tata lagu (arrangement) yang mutlak dan kaku. Justru di dalamensambel kecil, setiap pertunjukan mengedepankan spontanitas,improvisasi dan interaksi yang kuat dan kental, yang menjadikan setiappertunjukan menjadi sangat unik. Bagi seorang musisi bermain dalamensambel kecil ini memiliki sebuah tantangan tersendiri. Namundengan kebebasan dan ruang improvisasi yang luas, ensambel kecildapat memberikan pengalaman belajar yang baik, dan memberikankenikmatan dan rasa puas yang lebih besar dalam bermain musik.Piano dan kontrabas adalah dua instrumen yang memiliki sejarah yang erat dalammendukung musik jazz mencapai bentuknya seperti sekarang ini.Piano merupakan sebuah instrumen yang sangat kuat. Memiliki kemampuanmemainkan harmoni secara luas namun juga sangat perkusif dan memiliki rentangdinamika yang tak terbatas. Kemampuan serbaguna musikal piano tersebutbahkan bisa dikatakan memiliki peranan utama dalam lahirnya jazz di Amerikapada abad ke 20 yang dimulai dengan musik Ragtime yang merupakan musikpiano.Sedangkan peranan kontrabas dalam perkembangan jazz terlihat sangat signifikansejak dimulainya era swing, sebuah gaya musik jazz yang tidak bisa dilepaskandari teknik walking bass. Sebuah teknik yang dieksekusi dengan cara memainkannot seperempatan yang terbangun dari tangga nada, arpegio, alterasi kromatis danmodes (Richmond, 1994:viii). Adalah ditangan bassist Jimmy Blanton yangmembuat kontrabas menjadi instrumen vital yang menggerakkan sebuahpertunjukan musik, mendirikan dengyut rismis, memberikan sentuhan dekoratifpada musik, menghadirkan walkin bass lines yang baik, memainkan countermelodies, dan lebih sering dan mampu menghadirkan solo dalam sebuahpertunjukan jazz (Goia, 1997:185).

10Secara spesifik penggabungan piano dan kontrabas ke dalam sebuah duetbukanlah sesuatu yang terlalu asing di dalam musik jazz. Tekstur suara yangterbentuk dari penyatuan kedua alat musik ini menciptakan kekosongankekosongan yang berkarakter sangat kuat dan unik, sangat menyenangkan untukdidengarkan maupun dimainkan. Tak heran dalam perjalanan karirnya banyakmusisi-musisi besar jazz membentuk sebuah proyek dengan format ensambel ini.Sebut saja Duke Elington dan Jimmy Blanton yang berduet dalam lagu “Body andSoul”, Bill Evans dan Eddie Gomez dalam album “Intuition”, Oscar Petersondalam konsernya yang fenomenal bersama Ray Brown dan Niels Henning OrstedPedersen pada “Montreux 1977”, Andre Previn dan David Finck yang menelurkanbeberapa album seperti “We got it good & that ain't bad” dan “Live at the jazzstandards”, dan tentunya Charlie Haden yang sangat menggemari formatensambel duo ini. Bahkan didalam situs pribadinya, ia mengungkapkan, "sebelumterbentuknya musik adalah kesunyian, dan format duet mengijinkan anda untukmembangun (musik) dari sebuah kesunyian dengan cara yang sangat istimewa."Interaksi Musikal Permainan

an ensemble. In this research, “Cute” by Neal Hefti performed in a duet of piano and contrabass is used as research material. A qualitative method is used in creating this essay. The data is collected, then processed to create a report. The result is: Just like in the other forms of

Related Documents:

“CUTE” KARYA NEAL HEFTI DALAM ENSAMBEL DUO PIANO DAN KONTRABAS Tugas Akhir S1 Seni Musik . Halaman Judul . Oleh: Erwin Suryajaya Moeharjo NIM. 1011537013 Program Studi Seni Musik Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2016 UPT

interaksi sosial, faktor lingkungan, faktor pribadi anak juga ikut berperan dalam pembentukan kode moral. Interaksi Sosial Menurut Herimanto (2008), Interaksi Sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok manusia, maupun antara

MASALAH KESEHATAN MENTAL DALAM LIRIK LAGU KPOP (Studi Analisis Wacana Kritis Dalam Lagu Kpop Lee Hi - Breathe, N.Flying - It's Fine, dan Younha - Winter Flower) SKRIPSI Oleh: AZKA QURROTU'AINI NPM. 1643010087 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

dimainkan oleh Sonny Rollins. Lagu St. Thomas terdiri dari 16 birama yang tema lagunya berbentuk A-B, dengan pengembangan improvisasi secara thematic. Improvisasi tenor saksofon dalam lagu St. Thomas memuat dua pola ritmis yaitu calypso dan swing. Kata kunci: Improvisasi Tenor Saksofon, Sonny Rollins, St. Thomas. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Naskah drama Secangkir Teh dipilih karena belum pernah dipentaskan. . pertunjukan Drama Musikal Sampek Engtay karya N. Riantiarno produksi 1. Swardi Endraswara, Metodologi Penelitian Posmodernisme Sastra, Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service, 2016, hlm. 67.

Stevie Ray Vaughan dll. Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS dan mulai berkembang pesat pada abad ke-19 M. Banyak dari kalimat-kalimat yang diungkapkan pada lagu-lagu blues era itu yan

Analisis Dampak Game Online Terhadap Interaksi Sosial Anak di SDN Mintaragen 3 Kota Tegal. Sarjana Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Eka Titi Andaryani S.Pd., M.Pd. 198. Kata Kunci: analisis; dampak game online; interaksi sosial anak. Analisis dampak game online diharapkan siswa agar tidak kecanduan

ETHNOPOETIC STUDY (WITH TRANSLATION OF PRIMARY TEXTS) submitted to Pondicherry University in partial fulfillment of the requirements for the award of the degree of DOCTOR OF PHILOSOPHY, is a record of original research work done by Mr. JEROME K. JOSE during the period of his study (2008– 2011) at the Department of English, Pondicherry University under my supervision and guidance and that the .