Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasi .

2y ago
94 Views
1 Downloads
449.09 KB
19 Pages
Last View : 4d ago
Last Download : 1y ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam BerkomunikasiHubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam BerkomunikasiM. HasbullahSekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Darul Ulum Banyuanyar Pamekasanrasenshrkn@gmail.comAbstrakBahasa merupakan alat komunikasi oleh sekelompok manusia untukmelahirkan perasaan dan pemikiran. Sejak jaman purba manusia sudah tertarikuntuk menyelidiki seluk beluk bahasa. Penelitian ini bertujuan untukmengungkap asal mula perkembangan bahasa dan merefleksikanhubungannya dengan semiotika dan pikiran. Hasil dari penelitiam inimenyimpulkan bahwa Bahasa, semiotika dan pikiran memiliki keterkaitanyang saling mempengaruhi (resiprokal). Dalam wacana lingguistik, bahasadiberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi yang bermakna danberartikulasi, yang dipakai sebagai alat komunikasi, sedangkan dalampengertian metaforis, istilah bahasa mengacu pada berbagai cara komunikasiatau berkontak (isyarat atau simbol lainnya). Adapun semiotika mempelajarisistem-sistem, aturan-aturan, yang memungkinkan tanda-tanda tersebutmempunyai arti. Sedangkan pikiran akan membuat enkode semantic danencode gramatikal didalam otak pembicara, dilanjutkan dengan membuatencode fonologi. Kemudian di lanjutkan dengan penyusunan decode fonologi,decode gramatikal, dan decide semantic pada pihak pendengar yang terjadi didalam otaknya sehingga komunikasi kedua belah pihak antara pembicara danpendengar dapat saling mengerti dan memahami.Kata kunci: Bahasa, Semiotika dan Pikiran.Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020106

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam BerkomunikasiPendahuluanBahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan kita sehari-harisangatlah menentukan keberlangsungan hidup kita. Semakin banyak seseorangmenguasai bahasa, maka semakin mudahlah mereka berinteraksi denganseseorang. Bahasa merupakan alat komunikasi oleh sekelompok manusia untukmelahirkan perasaan dan pemikiran. Pendukung aliran teologis mengatakan,manusia bisa berbahasa karena anugerah tuhan, pada mulanya Tuhanmengajarkan kepada Adam selaku nenek moyang seluruh manusia. Adapunmenurut naturalis, kemampuan manusia berbahasa merupakan bawaan alam,sebagaimana kemampuan melihat, mendengar maupun berjalan. Sedangkanpara konvensionalis, berpandangan bahwa bahasa pada awalnya munculsebagai produk sosial. Menurut konvensialis bahasa merupakan hasil konvensiyang disepakati dan kemudian dilestarikan oleh masyarakat. Dari catatansejarah terdapat bukti sejak jaman purba manusia sudah tertarik untukmenyelidiki seluk beluk bahasa. 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapasal mula perkembangan bahasa dan merefleksikan relasinya dengan semiotikadan pikiran.Asal Mula BahasaPara ahli bahasa dan orang-orang dari bidang ilmu lainnya berspekulasitentang asal mula bahasa. Memang teka-teki tentang asal mula bahasa itumenjadi kajian menarik bagi mereka yang menyukai materi. Sebagian daripeneliti mungkin berasumsi bahasa apakah yang digunakan oleh Adam danHawa. Para pakar bahasa menjelaskan bahwa kitab Taurat dan Injil pertamakali ditulis dalam Bahasa Ibrani. Akan tetapi, kitab-kitab suci tersebut hadir didunia sudah sekian ribu tahun setelah munculnya manusia di bumiRuhlen, On the Origin of Langguage Studies in Lingguistic Taxonomy, dikutip dari AbdGhafur, Okara, jurnal bahasa dan sastra. (pamekasan: pusat bahasa STAIN ), Vol.ii, Nopember2009. Hlm, 136.1Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020107

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasi(berdasarkan pada pandangan antropolog).2 Kisah dalam 'kejadian' tentunyamengacu ke periode yang lebih primitif daripada periode keluarnya keduakitab suci itu.Ilmuan barat banyak yang percaya, bahwa sampai saat ini bahasa Ibranidisamping bahasa pertama manusia juga merupakan asal mula bahasa lainnya.namun tidak ada alasan untuk berpikir bahwa bahasa Ibrani menyerupaibahasa pertama manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan prinsip-prinsip ilmulinguistik bahwa kebanyakan bahasa manusia tidak berasal dari bahasa Ibrani.Demikian pula, banyak pembaca injil behwa kitab tersebut tidak menyebutkanseecara spesifik bahasa yang dipakai Adam dan Hawa.Pada akhir abad ke-17, seorang filolog Swedia menyatakan bahwa diTaman Eden atau Surga Firdaus Tuhan berbahasa Swedia, Adam berbahasaDenmark, dan si pembantu berbahasa Perancis. Namun pernyataan filologtersebut disanggah menurut 'kejadian' hanya satu bahasa yang dipakai olehmanusia sebelum tuhan membuat mereka mampu berbicara berbagai bahasa.3Teori-teori Asal Mula BahasaApabila kita menelusuri jejak kehidupan nenek moyang manusia dimuka bumi sejak lima ratus ribu tahun yang silam, kita tidak pernahmenemukan bukti-bukti langsung mengenai bahasa nenek moyang kitatersebut. Banyak teori yang berusaha menjelaskan bagaimana asal mula bahasamanusia. Teori tersebut bersumber dari Tuhan, bunyi alam, isyarat lisan, danteori yang mendasarkan pada kemampuan manusia secara fisiologis.Komaruddin menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat tiga teorimengenai asal-usul bahasa, yaitu; teologis, naturalis dan konvensionalis. 4Pendukung aliran teologis mengatakan, manusia bisa berbahasa karenaanugerah tuhan, pada mulanya Tuhan mengajarkan kepada Adam selaku2Duranti, Lingguistic Antropology (Cambridge: Cambridge University Press, 1977),hlm. 276.Abd Ghafur, Okara, jurnal bahasa dan sastra. (pamekasan: pusat bahasa STAIN ),Vol.ii. Tahun 4, Nopember 2009. Hlm, 138.4 Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama, (jakarta: Paramadina 1996), hlm. 29.3Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020108

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasinenek moyang seluruh manusia. Hal ini sesuai dengan data kitab suci; sepertidalam Agama Islam, Allah SWT, mengajarkan kepada Nabi Adam nama-namabenda (Q.S. Al-Baqarah : 31) " dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama(benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat laluberfirman: sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu benarorang-orang yang benar ". juga (Q.S. Ar-Rum : 22) " dan diantara tanda-tandakebesarann-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainan bahasamudan warna kulitmu. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapattanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui".Apabila kita melihat agama Hindu, bahasa diciptakan oleh DewiSaraswati, istri dari dewa Brahma, sang pencipta alam. Menurut kisah dalam'kejadian', manusia diciptakan dari imajinasi Tuhan dan kemampuan bahasamerupakan salah satu dari sifat manusia. 'kejadian' mengabarkan, dari tanahtuhan menciptakan semua binatang di padang berantara, unggas di angkasa,dan membawa binatang dan unggas itu di hadapan Adam untuk melihatbagaimana adam memanggil makhluk-makhluk lainnya, dan apapun yangdipanggil Adam sejak saat itulah binatang-binatang itu mempunyai nama.Menurut kebanyakan agama, tampak bahwa tuhan melengkapi penciptaanmanusia dengan bahasa, akan tetapi, kisah dalam agama-agama itu belumdapat membantu kita bagaimana manusia dapat memulai berbicara dan bahasaapa yang ia gunakan.5Teori kedua, naturalis, kemampuan manusia berbahasa merupakanbawaan alam, sebagaimana kemampuan melihat, mendengar maupun berjalan.Menurut Red west ada cerita dari Mesir, bahwa sekitar abad ke-17 SM RajaMesir Psametichus mengadakan eksperimen terhadap bayi yang dibesarkan dihutan belantara dengan pola pengasuhan yang tanpa bersentuhan denganpemakaian bahasa apapun. Setelah berusia dua tahun, bayi tersebut dilaporkanoleh pengasuh suruhan istana dapat mengucapkan kata pertamanya “becos”yang berarti “roti”, dalam bahasa Phrygia (bahasa Mesir kuno). Dan cerita ini,5Abd Ghafur, Okara, jurnal bahasa dan sastra . hlm, 138-139.Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020109

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasibanyak orang Mesir yang mempercayai bahwa bahasa Mesirlah yangmerupakan bahasa yang pertama dikuasai manusia, sekaligus diklaim sebagaibahasa yang pertama kali ada di muka bumi. Teori serupa, yaitu naturalis,diperkenalkan oleh Max muller, yang kemudian populer dengan sebutan dingdong theory, yang berpandangan bahwa pada awalnya bahasa mucul secaraalamiah, muncul secara spontan ketika manusia berinteraksi denganlingkungannya, terutama ketika mendengar suara-suara alam. Dikatakan teoriding-dong karena getaran suara yang ditangkap oleh indera telinga bagaikanpukulan pada bel sehingga melahirkan bunyi yang diteruskan oleh mulut. 6Dan teori ketiga, konvensionalis, berpandangan bahwa bahasa padaawalnya muncul sebagai produk sosial. Ia merupakan hasil konvensi yangdisepakati dan kemudian dilestarikan oleh masyarakat. Salah satu bentukkonvensi yang terkenal adalah yo-he-ho theory. Pandangan ini mendasarkanpada argumen dan pengamatan empiris bahwa bahasa konvensi muncul darisuatu peristiwa sosial ketika masyarakat primitif melakukan kerja gotongroyong. Misalnya, ketika beramai-ramai mearik pohon besar atau bersiapmelawan serangan musuh. Pada saat itulah muncul ungkapan bahasa yangekpresif dan berfungsi menyamakan langkah.7Ada juga teori “bow-wow” yang mengatakan bahwa bahasa munculsebagai tiruan bunyi-bunyi yang terdengar di alam, seperti nyanyian burung,suara binatang, suara guruh, hujan, angin, ombak sungai, samudra dansebagainya, sehingga teori ini disebut echoic theory. Jadi tidak berevolusisebagaimana aliran teori Darwinian di atas. Menurut teori “bow-wow” adarelasi yang jelas antara suara dan makna, sehingga bahasa tidak bersifat arbitrer.Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada kata-kata seperti: menggelegar, bergetar,mendesis, merintih, meraung, berkokok dan sebagainya. Contoh lainnya,misalnya, oleh sebagian masyarakat anjing disebut sebagai “bow-wow” karena67Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama , hlm. 30.Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama , hlm. 31.Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020110

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasiketika menyalak suaranya terdengar “bow-wow”. Dengan berpikir praktis,orang menamai binatang yang menyalak itu sebagai “bow-wow”.Ada juga teori “pooh-pooh” yang mengatakan pada awalnya bahasamerupakan ungkapan seruan keheranan, ketakutan, kesenangan, kesakitan dansebagainya. Ada teori “yo-he-ho” yang mengatakan bahasa pertama timbuldalam suasana kegiatan sosial di mana terjadi deram dan gerak jasmani yangsecara spontan diikuti dengan munculnya bahasa. Misalnya, ketika sekelompokorang secara bersama-sama mengangkat kayu atau benda berat, secara spontanmereka akan mengucapkan kata-kata tertentu karena terdorong gerakan otot. 8Pertentangan mengenai asal-usul bahasa jauh sebelum pemikir muslimtelah muncul dan menjadi polemik di kalangan filosof Yunani. Apakah bahasaitu dikuasai alam, nature atau fisei, ataukah bahasa itu bersifat konvensi ataunomos. Pendapat yang menyatakan bahwa bahasa bersifat alamiah (fisei) yaitubahasa mempunyai hubungan dengan asal-usul, sumber dalam prinsip-prinsipabadi dan tak dapatdiganti di luar manusia itu sendiri, dan karena itu tak dapatditolak. Kaum naturalis dengan tokoh-tokohnya seperti Cratylus dalam dialogdengan Plato mengatakan bahwa senua kata pada umumnya mendekati bendayang ditunjuk. Jadi ada hubungan antara komposisi bunyi dengan apa yangdimaksud. Bahasa bukanlah yang hanya bersifat fisis belaka, melainkan talahmencapai makna secara alamiah, atau fisei. Sebaliknya, kaum konvensionalisberpendapat bahwa makna bahasa diperoleh dari hasil-hasil tradisi, kebiasaanberupa persetujuan bersama. Karena itu, bahasa dapat berubah dapat berubahdalam perjalanan zaman. Bahasa bukanlah pemberian tuhan, melainkanbersifat konvensional. Demikian pendapat Hermogenes saat berdialog denganplato.9Pandangan lain mengenai asal mula bahasa manusia didasarkan padakonsep bunyi alam. Pandangan itu sudah dikemukakan oleh filsuf YunaniKuno. Socrates menyatakan teorinya tentang asal mula bahasa dalam i-tentang-asal-usul-bahasa.htmlAkhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang: UINMalang Press, 2007), hlm. 55-56.89Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020111

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam BerkomunikasiPlato. Dalam dialog tersebut, Socrates mencatat bahwa dalam bahasa Yunani,bunyai r sering hilang dalam kata-kata yang mempunyai arti gerak dan bunyi Isering mengacu pada kelancaran. Dia menyimpulkan onomatope, ataupeniruan bunyi-bunyi tindakan, merupakan dasar asal mula bahasa danmerupakan alasan mengapa 'yang benar' dapat ditemukan untuk benda-bendayang menghasilkan bunyi-bunyi.10Hingga abad ke 18 dan masa pencerahan (sebuah gerakan intelektualEropa), sebagian besar pemikiran mengenai asal-usul bahasa berasumsi bahwabahasa dimulai sejak adam dan hawa di Taman Firdaus. Teori terbarumengenai asal usul bahasa adalah bahwa gerakan-gerakan tangan sederhanadigunakan sejak 6 atau 7 juta tahun yang lalu, tak lama setelah garis keturunan(evolusi) manusia terpisah dengan kera. Teriakan digunakan untuk seruanketakutan atau ledakan emosi. Sekitar 5 juta tahun yang lalu, Hominid awalyang dikenal sebagai Australopithecus mulai berjalan tegak, dan sebuah bentukgerakan tangan yang lebih rumit mungkin digunakan sejak itu. kemudian 2 jutatahun yang lalu, ukuran otak bertambah dan gerakan tangan digunakan dalamberbagai kombinasi untuk mengekspresikan gagasan, dan tetap menjadi carakomunikasi yang utama.Sekitar 100.000 tahun yang lalu, homo sapiens mungkin telah mengubahcara komunikasi utama dari gerakan tangan dan muka menjadi vokalisasi danpenggunaan suara-suara yang berbeda untuk menyampaikan berbagai tamasihmenggunakannya sekarang untuk menegaskan pembicaraan, bahkan saat kitamelakukan komunikasi melalui telepon ketika orang yang kita ajak bicaradiujung sana tidak bisa melihat gerakan kita.Bahasa lisan paling tua hampir bisa dipastikan adalah bahasa Maya yangtelah ada sejak tujuh ribu tahun yang lalu ketika suku Maya bermigrasi keselatan menuju Meksiko. Ada 30 bahasa Maya sebagai bahasa lisan sekarangPei, The History of langguage, Alih Bahasa; Nugroho Notosusanto, (Jakarta: Bratara1965), hlm, 64.10Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020112

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasiini, masing-masing begitu dekat hubungannya sehingga para ahli bahasapercaya seluruh bahasa itu berasal dari satu bahasa proto-Maya.Sedangkan bahasa tulisan pertama dikembangkan oleh bangsa Sumeriasejak lebih dari lima ribu tahun yang lalu. Bahasa tulisan pertama saat ituadalah “Cuneiform”. Hurufnya berbentuk paku yang aneh dan itu merupakanpengembngan piktogram-piktogram yang lebih awal. Cuneiform adalah bahasapertama yang bisa menyampaikan ide-ide dan suara–suara abstrak. Hanya ada2 angka dalam cuneiform, bentuk paku vertikal atau angka satu dan bentukpaku horisontal untuk angka sepuluh.11Hubungan Bahasa, Semiotika, dan PikiranBahasa Sebagai TandaDalam wacana lingguistik, bahasa diberi pengertian sebagai sistemsimbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi, yang bersifat arbitrer dankonvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusiauntuk melahirkan perasaan dan pemikiran. Bahasa adalah kombinasi kata yangdiatur secara sistemis, sehingga bisa digunakan seebagai alat komunikasi.Bahasa (kata) itu sendiri merupakan bagian integral dari simbol yang dipakaioleh kelompok masyarakatnya. Itu sebabnya, kata bersifat simbolis.Istilah bahasa dapat digunakan dalam pengertian harfiah dan metaforis.Dalam pengertian harfiah, istilah bahasa mengacu pada bahasa biasa, yangalami, yang dipakai dalam keseharian. Sedangkan dalam pengertian metaforis,istilah bahasa mengacu pada berbagai cara komunikasi atau berkontak (isyaratatau simbol lainnya). dari dua istilah ini dapat dikatakan bahwa lingguistikberurusan dengan bahasa biasa, yang alami, yang dipakai dalam keseharian.12Semiotika merupakan sebuah model ilmu pengetahuan sosial dalammemahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yangFachri, “Asal Usul Bahasa”, diakses usul-bahasa/ pada hari Rabu, 20 November201912 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Rosda Karya, 2001), hlm. 42-43.11Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020113

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasidisebut "tanda". Semiotika berasal dari kata Yunani, semeion yang berartitanda. Tanda itu sendiri didenifisikan sebagai sesuatu yang dapat mewakilisesuatu yang lain atas dasar konvensi sosial. 13Istilah semiotika sering digunakan bersama istilah semiologi. Dalamkedua istilah ini tidak terdapat perbedaan yang subtantif, tergantung dimanaistilah itu populer. Biasanya semiotika lebih mengarah pada tradisi Piercean,sementara istilah semiologi banyak digunakan oleh Saussure. Namun yangterakhir jika dibandingkan dengan yang pertama jarang dipakai. Adakecendrungan, istilah semiotika lebih populer dari semiologi, sehingga parapenganut madzhab Saussurean pun sering menggunakan istilah semiotika.Namun yang jelas, keduanya merupakan ilmu yang mempelajari hubunganantara signs (tanda-tanda) berdasarkan kode-kode tertentu. Tanda-tandatersebut akan nampak pada komunikasi manusia lewat bahasa, baik lisanmaupun isyarat.14Jadi, semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggapbahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaannya merupakantanda-tanda. Artinya, semiotika mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Dengan kata lain,semiotika mempelajari relasi diantara komponen-komponen tanda, serta relasiantara komponen-komponen terseebut dengan masyarakat penggunanya.Umberto Eco menandaskan, bahwa ruang lingkup semiotika sangatlahluas sehingga menimbulkan kesan "imperialisme" yang arogan. Namun jikamengikuti Charles Morris, seorang filsung yang menaruh perhatian atas ilmutanda-tanda, semiotika pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam tiga cabangpenyelidikan, yaitu sintaktika (sintaksis), semantika (semantik) dan pragmatika(pragmatik).13Umberto Eco, A Theory of Semiotics (Bloomington: Indiana university press, 1976),hlm. 16.Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika Dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang:UIN-Malang Press, 2007), hlm. 9-10.14Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020114

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam BerkomunikasiSintaktika adalah cabang penyelidikan semiotika yang mengkajihubungan formal diantara satu tanda dengan tanda-tanda yang lain. Dengankata lain, karena hubungannya formal ini merupakan kaidah-kaidah yangmengendalikan tuturan dan interpretasi, maka pengertian sintaktik kuranglebih adalah semacam "gramatika".Semantika adalah cabang penyelidikan semiotika yang mempelajarihubungan diantara tanda-tanda dengan designatadiacunya. Yang dimaksud desegnataatau objek-objek yangadalah makna tanda-tanda sebelumdigunakan di dalam tuturan tertentu.Pragmatika adalah cabang penyelidikan seemiotika yang mempelajarihubungan diantara tanda-tanda dengan intrepeter-intrepeter atau parapemakai tanda-tanda. Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek-aspekkomunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan.15Dalam dunia semiotika, seperti yang diungkap ferdinand, bahasadianggap sebagai "tanda" (sign) yang memiliki komponen signifiant dansignifie. Melakukan analisis tentang tanda orang harus tahu benar mana aspekmaterial dan mana aspek mental. Kedua aspek ini merupakan aspek-aspekkonstitutif suatu tanda, tanpa salah satu unsur ini tidak akan ada sebuah tandadan kita tidak bisa membicarakannya, bahkan tidak bisa membayangkannya.16Selain tanda, ada istilah lain yang seringkali dipersamakan, yaitu simbol.Robert Sibrani, dengan mengutip pendapat van Zoest; simbol adalah sesuatuyang dapat menyimbulkan dam mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dantindakan secara arbitrer, konvensional dan representatif-interpretatif. Dalamhal ini, tidak ada hubungan alamiah antara yang menyimbolkan dan yangdisimbolkan. Implikasinya berarti, baik yang batiniah (perasaan, pikiran atauKris Budiman, semiotika Visual, (Yogyakarta: Buku baik, 2004), hlm

Hubungan Bahasa, Semiotika Dan Pikiran Dalam Berkomunikasi Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020 108 (berdasarkan pada pandangan antropolog).2 Kisah dalam 'kejadian' tentunya mengacu ke periode yang lebih primitif daripada periode keluarnya kedua

Related Documents:

bahasa dan berbahasa dengan menggunakan pikiran. Vygotsky juga menjelaskan bahwa hubungan antara pikiran dan bahasa bukanlah merupakan satu benda, melainkan merupakan satu proses, satu gerak yang terus-menerus dari pikiran ke kata (bahasa) dan dari kata (bahasa) ke pikiran.

HUBUNGAN PIKIRAN DAN BAHASA PADA BAHASA HYPNOTHERAPY Indah Wahyuningsih, A310110016, Program Studi Pendidikan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 08572510065 ABSTRAK Penelitian ini memiliki dua tujuan penelitian. (1) Mendeskripsikan bahasa yang

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakainya. Laras bahasa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Laras bahasa biasa digunakan oleh masyarakat luas, sedang laras bahasa khusus dalam pemakaian khusus. Contoh dalam penulisan berita menggunakan laras bahasa .

1. Bahasa : Pada dasarnya bahasa ialah suatu sistem lambang yang memungkinkan individu berbagi pikiran dan pendapat. Di dalam komunikasi verbal, terdapat lambang bahasa yang digunakan adalah bahasa verbal berupa lisan, tulisan, dan simbol-simbol. Bahasa pada suatu bangsa atau suku dapat berasal dari interaksi dan hubungan antara

8) S-1 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah 9) S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia 10) S-1 Ilmu Perpustakaan 11) S-1 Pendidikan Bahasa Inggris 12) S-1 Bahasa dan Sastra Inggris 13) S-1 Pendidikan Bahasa Arab 14) S-1 Pendidikan Bahasa Jerman 15) S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin 16) S-1 Pendidikan Seni Rupa 17) S-1 Pendidikan Seni Tari dan Musik

POKOK PiKirAN 3 Eksplorasi dan alokasi lisensi/izin POKOK PiKirAN 5 Dampak lokal POKOK PiKirAN 4 Perpajakan POKOK PiKirAN 6 Perusahaan sumber daya milik nasional/ negara mengelola . kebijakan dan nasihat praktis bagi pemerintah, masyarakat dan komunitas internasional tentang cara terbaik mengelola kekayaan sumber daya. Panduan

Komunikasi Umberto Eco”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm. 3. 4 . argumentasi-argumentasi yang layak dijadikan acuan dalam penerapan semiotika ke dalam proses pemahaman hadis Nabi.6 B. Sekilas Mengenai Semiotika 1. Definisi Semiotika . dan Pengembangan Ulumul Qur‟an (Yogyakarta:

development—year 1 (2012–13) FINAL PROJECT REPORT by Qing Shen, P.I.*; Peng Chen*; Peter Schmiedeskamp*; Alon Bassok*; Suzanne Childressy *University of Washington yPuget Sound Regional Council for Pacific Northwest Transportation Consortium (PacTrans) USDOT University Transportation Center for Federal Region 10 University of Washington More Hall 112, Box 352700 Seattle, WA 98195-2700 .