ILMU USAHATANI - Universitas Brawijaya

3y ago
369 Views
85 Downloads
1.93 MB
146 Pages
Last View : 5d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Brady Himes
Transcription

ILMU USAHATANI

ILMU USAHATANIIr. Agustina Shinta, M.P.Press

Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)ILMU USAHATANI UB PressCetakan Pertama, April 2011Hak Cipta dilindungi Undang-UndangAll Right ReservedPenulis: Ir. Agustina Shinta, M.P.Perancang Sampul: Ali Manshur, S.Sos. (UB Press)Penata Letak: Ali Manshur, S.Sos. (UB Press)Penerbit:Universitas Brawijaya Press (UB Press)Anggota IKAPI No. 017/JTI/94Jl. Veteran (Universitas Brawijaya)Malang 65145 IndonesiaTelp. : 62341-551611-Pswt 376Fax. : 62341-565420Email: ubpress@gmail.comhttp : //www.ubpress.ub.ac.idPenerbitan Elektronik Pertama & Terbesar di IndonesiaISBN: 978-602-8960-73-1xvi 164 hal, 15,5 cm x 23.5 cmDilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atauseluruh buku ini tanpa seizin tertulis dari penerbit

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, yang telah memberikankesempatan pada kami untuk menyusun buku ajar Ilmu Usahatani ini.Penyusun berharap buku ajar ini dapat dijadikan pegangan pada saatmenempuh perkuliahan maupun pada saat mengadakan penelitian untukpersiapan skripsi.Penyusun memulai materi dengan menceritakan sejarahperkembangan usahatani di Indonesia, kemudian sejarah di beberapapropinsi, dilanjutkan dengan unsur-unsur di dalam usahatani yang terdiridari tanah, tenaga kerja, modal serta manajemen. Bab selanjutnyamembahas mengenai penelitian usahatani, perencanaan dan resiko yangakan dihadapi petani, dan diakhiri dengan beberapa alat analisa yang dapatdigunakan untuk membantu penelitian usahatani.Karena ilmu usahatani adalah ilmu terapan, sehingga dalammenyusun buku ajar ini, juga tidak seluruh teori dapat dimasukkan, dengananggapan bahwa mahasiswa telah mengambil mata kuliah dasar sepertiekonometrika, metode penelitian, PIE, dan lain sebagainya. Tidak lupakami sertakan beberapa contoh pengaplikasian, yang kami sadur dari hasilpenelitian beberapa mahasiswa yang kami bimbing selama ini. Terimakasih saya ucapkan kepada para mahasiswa tersebut, juga Ni luh PutriAyuningtyas yang telah membantu dalam pengetikan buku ajar ini, sertapihak-pihak yang membantu kelancaran penyusunan buku ini.Demikian kata pengantar dari kami, bila ada saran dan kritik akankami tindaklanjuti untuk perbaikan buku ajar ini.PenyusunIr. Agustina Shinta, M.P.v

DAFTAR ISIKKata Pengantar. vDaftar Isi.viiDaftar Gambar .ixDaftar Tabel .xiBab 1. Pendahuluan. 11.1. Definisi Usahatani dan Ilmu Usahatan. 11.2 Gambaran Usahatani di Indonesia. 21.3. Kaitan Usahatani dengan Agribisnis. 41.4 Klasifikasi Usahatani . 51.5 Pertanian Rakyat dan Perusahaan Pertanian. 8Bab 2. Sejarah Perkembangan Usahatani. 132.1. Sejarah perkembangan Usahatani di Indonesia . 132.2. Sejarah perkembangan Usahatani beberapa propinsi diIndonesia . 17a. Aceh Darussalam. 17b. Bengkulu . 15c. Lampung. 18d. Karawang propinsi Jawa Barat . 22e. Daerah Istimewa Yogjakarta . 22f. Lombok dan Bali . 24g. Sulawesi Utara . 26h. Sulawesi Tengah. 26i. Kalimantan. 27j. Irian Jaya . 31Bab 3. Unsur-unsur Pokok Usahatani. 353.1. Tanah . 353.2. Tenaga Kerja . 403.3. Modal . 423.4. Manajemen . 493.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Usahatani. 49Bab 4. Penelitian Usahatani. 594.1. Pentingnya Penelitian Usahatani . 594.2. Kebutuhan dan Kegunaan Penelitian Usahatani . 634.3. Pendekatan terhadap Penelitian Usahatani . 64.vii

4.4. Tahapan Penelitian Usahatani . 644.5. Pengumpulan suber-sumber data. 674.6. Metode penelitian . 68Bab 5. Perencanaan dan Resiko Usahatani. 715.1. Perencanaan Usahatani . 715.2. Resiko Usahatani. 75Bab 6. Macam-macam alat analisa. 816.1. Analisa Data Sederhana . 816.2. Struktur biaya, penerimaan dan keuntungan . 836.3. Analisa dengan Linear Programming . 906.4. Analisa Efisiensi . 866.5. Analisa Regresi . 1016.6. Analisa Finansial . 1056.7. Analisa Ekonomi . 1156.8. Analisa Anggaran Parsial. 125Daftar Pustaka. 127Indeks . 131Biografi Penulis. 133

DAFTAR GAMBARGambar 1. Diagram Keterkaitan antara Usahatani denganAgribisnis. 5Gambar 2. Sistem Agribisnis. 45Gambar 3. Pola Kemitraan Inti plasma. 46Gambar 4. Mekanisme Kerja Pola Kontrak Beli. 47Gambar 5. Mekanisme Kerjasama Melalui Pola Sub Kontrak. 47Gambar 6. Model Kemitraan Keagenan. 48Gambar 7. Mekanisme Pola Kerjasama Operasional Agribisnis. 49Gambar 8. Metode Tahap Uji Coba. 67Gambar 9. Risk Programming. 74Gambar 10.Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang. 77Gambar 11.Kurva Fixed Cost. 84Gambar 12 Kurva Total Variable Cost. 84Gambar 13.Kurva Total Cost. 84Gambar 14.Kurva Average Cost. 85Gambar 15.Kurva Average Variabel Cost. 85Gambar 16.Kurva Average Total Cost. 86Gambar 17.Kurva Marjinal Cost. 87Gambar 18.Kurva Hubungan Antara Kurva TP, AP dan MP. 98Gambar 19.Kurva Break Event Point. 112ix

DAFTAR TABELTabel 1. Perbedaan antara Pertanian Rakyat dan PerusahaanPertanian. 10Tabel 2. Matrik dasar linier programming untuk usahatani strata1,2,3 dan 5. 96Tabel 3. Matrik dasar linier programming untuk usahatani strata 4. 96Tabel 6.1.Anggaran Parsial untuk pembelian sebuah traktor. 125Tabel 6.2.Anggaran Parsial perubahan dalam perencanaanUsahatani. 126xi

BAB 1PENDAHULUAN1.1. Definisi Usahatani dan Ilmu UsahataniMenurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yangmempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yangada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggipada waktu tertentu.Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikansumber daya yang mereka miliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakanefisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut mengeluarkan output yangmelebihi input.Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yangmenyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orangmelakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus darikedudukan pengusahanya sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidikicara-cara seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun, mengaturdan menjalankan perusahaan itu.Sebaliknya menurut Mosher (1968), Usahatani merupakanpertanian rakyat dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Moshermemberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian daripermukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petanitertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji.Atau usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapatpada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanahdan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari,bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya .Sedangkan menurut Kadarsan (1993), Usahatani adalah suatutempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelolaunsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilandengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapanganpertanian.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu usahatani adalah ilmuterapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakansumberdaya secara efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agardiperoleh hasil maksimal. Sumber daya itu adalah lahan, tenaga kerja,modal dan manajemen.1

2Pendahuluan1.2. Gambaran usahatani di IndonesiaDi Indonesia, usahatani dikategorikan sebagai usahatani kecilkarena mempunyaiciri-ciri sebagai berikut :a. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk lokal yangmeningkatb. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan tingkathidup yang rendahc. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yangsubsistend. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan danpelayanan lainnyaUsahatani tersebut masih dilakukan oleh petani kecil, makatelah disepakati batasan petani kecil (Soekartawi, 1986) Pada seminarpetani kecil di Jakarta pada tahun 1979, menetapkan bahwa petani kecildidefinisikan sebagai berikut :a. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240kg beras per kapita per tahunb. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 halahan sawah untuk di P.Jawa atau 0,5 ha di luar P.Jawa. Bila petanitersebut juga memiliki lahan tegal maka luasnya 0,5 ha di P. Jawadan 1,0 ha di luar P.Jawa.c. Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yangterbatas.d. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamis.Dari segi otonomi, ciri yang sangat penting pada petani kecil adalahterbatasnya sumberdaya dasar tempat petani tersebut berusahatani. Padaumumnya mereka hanya menguasai sebidang lahan kecil, disertai denganketidakpastian dalam pengelolaannya. Lahannya sering tidak subur danterpencar-pencar dalam beberapa petak. Mereka sering terjerat hutangdan tidak terjangkau oleh lembaga kredit dan sarana produksi. Bersamaandengan itu, mereka menghadapi pasar dan harga yang tidak stabil, merekatidak cukup informasi dan modal.Walaupun petani-petani kecil mempunyai ciri yang sama yaitumemiliki sumberdaya terbatas dan pendapatan yang rendah, namun carakerjanya tidak sama. Karena itu petani kecil tidak dapat dipandang sebagaikelompok yang serba sama, walaupun mereka berada di suatu wilayahkecil. Jelas bahwa hal ini diperlukan penelitian-penelitian mengenaiusahatani di bebagai daerah dengan berbagai karakteristik petani, iklim,

3Ir. Agustina Shinta, M.P.sosial, budaya yang berbeda, sehingga diperoleh perumusan masalahyang dapat digunakan untuk merumuskan suatu kebijakan.Dengan melihat ciri-ciri petani kecil di atas, mempelajari usahatanimerupakan salah satu cara untuk melihat, menafsirkan, menganalisa,memikirkan dan berbuat sesuatu (penyuluhan, penelitian, kunjungan,kebijakan dll) untuk keluarga tani dan penduduk desa yang lain sehinggadapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. Kesulitanutama dalam menganalisis perekonomian rumah tangga tani di negaraberkembang seperti Indonesia karena, Sifat dwifungsinya : produksi dankonsumsi yang kadang tidak terpisahkan, serta kuatnya peranan desasebagai unit organisasi sosial dan perekonomian.Menurut Tohir (1983) ,Tingkat pertumbuhan dan perkembanganusaha tani dapat diukur dari berbagai aspek. Ciri-ciri daerah denganpertumbuhan dan perkembangan usahatani, adalah :A. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan usaha tani atas asaspengelolaan yang di dasarkan atas tujuan dan prinsip sosial ekonomidari usaha.Usaha pertanian atas dasar tujuan dan prinsip sosialekonomi yang melekat padanya, usaha tani digolongkan menjadi 3(tiga) golongan, yaitu:a. Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalisb. Usahatani yang memiliki dasar ekonomis-sosialis-komunistisc. Usaha tani yang memiliki ciri-ciri ekonomisB. Tingkat pertumbuhan usahatani berdasarkan teknik atau alatpengelolaan tanah. Menurut Hahn, kemajuan pertanian setelah tahaphidup mengembara dilampaui dapat dipisah-pisahkan dalam beberapatingkat. Tiap tingkat memiliki ciri-cirinya sendiri. Tingkat-tingkat sepertiyang dimaksud adalah:a. Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah secarasederhana (dicangkul). Tingkat ini memiliki dua fase, yaitu faseperkembangan pertanian yang belum kenal jenis tanaman-tanamangandum dan fase perkembangan pertanian yang telah mengenaljenis-jenis tanaman gandum.b. Tingkat pertanian yang ditandai dengan pengelolaan tanah dengancara membajak. Van Der Kolf berkesimpulan, bahwa di Indonesiakita akan menjumpai tingkatan-tingkatan yang dimaksud oleh hahn.Ciri tingkatan-tingkatan tersebut adalah: Tingkat pertanian dengan pengolahan tanah secara mencangkuldan pengusahaan jenis tanaman umbi-umbian. Tingkatan pertanian dengan pengolahan tanah secaraI

4Pendahuluanmencangkul dan pengusahaan jenis tanaman bangsa gandumsebagai tanaman utamanya. Tingkatan pertanian yang ditandai dengan pengolahan secaramembajak dan penanaman jenis-jenis gandum sebagai tanamanutamanya.C. Tingkat pertumbuhan usahatani di Indonesia berdasarkan kekuasaanbadan-badan kemasyarakatan atas pengelolaan usaha tani.Menurutpara cendekiawan usaha tani di Indonesia itu mula-mula dilakukan olehsuku dan kemudian digantikan dengan marga atau desa, famili ataukeluarga persekutuan-persekutuan orang dan akhirnya perseorangan.Berdasarkan kekuasaan badan-badan usahatani dalam masyarkatatas besar kecilnya kekuasaan, maka usahatani dapat kita golongkansebagai berikut:a. Suku sebagai pengusaha atau yang berkuasa dalam pengelolaanusahatanib. Suku sudah banyak kehilangan kekuasaannya dan perseorangannampak mulai memegang peranan dalam pengelolan usahataninya.c. Desa, marga, atau negari sebagai pengusaha usahatani ataumasih memiliki pengaruh dalam pengelolaan usahatani.d. Famili sebagai pengusaha atau masih memiliki pengaruh dalampengelolaan usahatani.e. Perseorangan sebagai pengusaha tanif. Persekutuan adat sebagai pengusaha atau sebagai pembinausahataniD. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan usahatani berdasarkankedudukan sosial ekonomis petani sebagai pengusaha.Tingkatpertumbuhan dan perkembangan usaha tani dapat dilihat dari (a)kedudukan struktural atau fungsi dari petani dalam usaha tani dan (b)kedudukan sosial ekonomi dari petani dalam masyarakat .1.3 Kaitan Usahatani dan AgribisnisAgribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputisalah satu atau keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi,produksi, pengolahan hasil dan pemasaran dihasilkan usahataniatau hasilolahannya.

Ir. Agustina Shinta, M.P.5Gambar 1. Diagram Keterkaitan antara Usahatani dengan Agribisnis1.4. Klasifikasi Usahatania. Pola usahataniTerdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawahlahan kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifatpengairannya, yaitu: Sawah dengan pengairan tehnis Sawah dengan pengairan setengah tehnis Sawah dengan pengairan sederhana Sawah dengan pengairan tadah hujan Sawah pasang surut, umumnya di muara sungaib. Tipe usahataniTipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkanpada macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.a. Macam tipe usahatani : Usahatani padi Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)b. Pola tanam: Usahatani Monokultur: satu jenis tanaman sayuran yang ditanam

6Pendahuluan pada suatu lahan. Pola ini tidak memperkenankan adanya jenistanaman lain pada lahan yang sama. Jadi bila menanam cabai,hanya cabai saja yang ditanam di lahan tersebut. Pola tanammonokultur banyak dilakukan petani sayuran yang memiliki lahankhusus. Jarang yang melakukannya di lahan yang sempit. Polatanam ini memang sudah sangat mengacu ke arah komersialisasitanaman. Jadi perawatan tanaman pada lahan diperhatikan dengansungguh-sungguh (Nazaruddin, 1994)Penataan tanaman secara tunggal (monokultur), di atas tanahtertentu dan dalam waktu tertentu (sepanjang umur tanaman)hanya ditanami satu jenis tanaman. Setelah dilakukan pemanenanatas tanaman itu, maka tanah yang bersangkutan itu kemudianditanami lagi dengan jenis tanaman yang sama dan atau denganjenis-jenis tanaman lain. Atau dengan kata lain : di atas tanah itudilakukan penataan pertanaman secara bergiliran urutan/rotasi(Tohir, 1983).Menurut Makeham dan Malcolm, 1990, monokultur adalahmengusahakan tanaman tunggal pada suatu waktu di atassebidang lahan. Definisi lain adalah “Penanaman berulang-ulanguntuk tanaman yang sama pada lahan yang sama”Usahatani Campuran/tumpangsariPola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari duaatau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan. Jenis sayuranyang digabung bisa banyak variasinya. Pola tanam ini sebagaiupaya memanfaatkan lahan semaksimal mungkin.Tumpangsarijuga dapat dilakukan di ladang-ladang padi atau jagung, maupunpematang sawah. Pola tanam tumpangsari bisa diterapkan untuktanaman semusim yang umurnya tidak jauh berbeda dengantanaman berumur panjang yang nantinya menjadi tanaman pokok(Nazarudin, 1994).Pola tanam tumpangsari akan berhasil guna dan berdaya gunaapabila beberapa prinsip tidak ditinggalkan. Menurut Suryanto(1990) dan Tono (1991) bahwa prinsip tumpangsari lebih banyakmenyangkut tanaman diantaranya :- Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanamanatau lebih mempunyai umur yang tidak sama- Apabila tanam

A. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan usaha tani atas asas pengelolaan yang di dasarkan atas tujuan dan prinsip sosial ekonomi dari usaha.Usaha pertanian atas dasar tujuan dan prinsip sosial ekonomi yang melekat padanya, usaha tani digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu: a. Usahatani yang memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalis b.

Related Documents:

Fakultas ilmu Administrasi Universitas Brawijaya sebagai salah satu fakultas tertua, tentu saja telah memiliki segudang . Penyuluh jiwa budi satria nan perwira Itulah sri maharaja Brawijaya mulia O, Brawijaya luhur citanya, luhur tujuannya O, Brawijaya lambang abadi, kebangunan Indonesia. 11 D. LAGU MARS FIA UB

PENERIMA PENDANAAN PENELITIAN DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN ANGGARAN 2021 20 PTN Universitas Brawijaya Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi ASEP AWALUDIN PRIHANTO 0002068102 PRODUKSI HIDROLISAT PROTEIN IKAN (HPI) DARI LIMBAH HASIL PERIKANAN MENGGUNAKAN MIKROORGANISME PROTEOLITIK ISOLAT LOKAL 2 21 PTN Universitas Brawijaya Penelitian Terapan

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 DIKTAT MATA KULIAH DASAR-DASAR ILMU SOSIAL . 2 BAB I FILSAFAT ILMU A. Filsafat Ilmu Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang . politik, dan estetika. Alfarabi : 870-950 : Ilmu pengetahuan .

a) Ilmu syar'i yang dibutuhkan untuk menegakkan agama, diantaranya: menghafalkan Al Qur'an, ilmu hadits, ilmu ushul fikih, ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu tentang ijma dan khilaf, dll. b) Ilmu duniawi yang dibutuhkan untuk menegakkan dunia dan kemaslahatan kaum Muslimin, diantaranya: ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh. . Penyuluh jiwa budi satria nan perwira Itulah sri maharaja Brawijaya mulia O, Brawijaya luhur citanya, luhur tujuannya O, Brawijaya lambang abadi, kebangunan Indonesia . 10

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Brawijaya (UB) bermula dari Laboratorium Fisika di Fakultas Teknik yang didirikan pada tahun 1979. Laboratorium tersebut berfungsi sebagai laboratorium layanan untuk Fakultas-fakultas eksakta yang ada di Universitas Brawijaya, yang saat itu meliputi Fakultas Teknik,

Filsafat pemerintahan (politik) Filsafat agama Filsafat ilmu Filsafat pendidikan Filsafat hukum Filsafat sejarah Filsafat matematika. Filsafat Ilmu Filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial ka

API Spec 16C - Specification for Choke and Kill Sytems Last update: December 17, 2014 16C 1st Edition Jan. 1993 9 16C-02-08 Background: Sections 9, 9.1, 9.2, and 9.3 outline the performance verification procedures. It does not specifically state that these performance verification procedures shall be done for all products covered by API 16C. In further parts of Section 9, specific performance .