Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Ibu .

2y ago
110 Views
22 Downloads
399.96 KB
88 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dengan statusgizi anak balitaTESISUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat MagisterProgram Studi Kedokteran KeluargaMinat Utama : Pelayanan KesehatanOleh :Siti MunthofiahS520906017PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2008i

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKUIBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITADisusun Oleh:Siti MunthofiahS 520906017Telah Disetujui oleh Tim PembimbingDewan PembimbingJabatanNamaTanda TanganTanggalPembimbing IDr. dr. Muchsin Doewes, MARSNIP. 130 543 161.Pembimbing IIRuben Dharmawan, dr, Ir, PhD, Sp.ParKNIP. 131 569 272.MengetahuiKetua Program Studi Magister Kedokteran KeluargaProf. Dr. dr. Didik Tamtomo, Mkes, MM, PAKNIP. 130 543 994ii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKUIBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITAOleh:Siti MunthofiahS 520906017Telah disetujui dan disahkan oleh Tim PengujiPada Tanggal:.JabatanNamaTanda tanganKetua merangkap anggota: Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo,MKes, MM, PAK.Sekretaris merangkap anggota: dr. Bhisma Murti, MPh, MSc, PhD.Anggota Penguji:1. Dr. dr. Muchsin Doewes, MARS.2. Ruben Dharmawan, dr, Ir, PhD, Sp.ParK.Surakarta,MengetahuiDirektur PPs UNSKetua Program Studi Kedokteran KeluargaProf. Drs. Suranto, MSc, PhDProf. Dr. dr. Didik Tamtomo, MKes, MM, PAKNIP. 131 472 192NIP. 130 543 994iii

PERNYATAANNama: Siti MunthofiahNIM : S 520906017Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Hubungan Antara Pengetahuan,Sikap, dan Perilaku Ibu dengan Status Gizi Anak Balita adalah betul-betul karya sendiri.Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkandalam daftar pustaka.Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersediamenerima sangsi akademik.Surakarta,April 2008Yang membuat pernyataan,Siti Munthofiahiv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena karunia-Nyaakhirnya Tesis ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan derajatMagister Kedokteran Keluarga.Banyak hambatan yang penulis temukan dalam penyelesaian penulisan tesis ini,namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitanyang ada dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya disampaikan terimakasih kepada yang terhormat:1. Prof. DR. dr. Muh. Samsulhadi, SpKJ selaku Rektor UNS, Prof. Drs. Suranto, MSc,PhD selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret dan Prof. Dr.dr. Didik Tamtomo, MKes, MM, PAK, selaku Ketua Program Studi MagisterKedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatankepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana.2. Segenap dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program PascasarjanaUniversitas Sebelas Maret yang telah membekali ilmu pengetahuan yang sangatberarti bagi penulis.3. Dr. dr. Muchsin Doewes, Sp.F. MARS selaku Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan dan pengarahan, serta dorongan untuk terselesainya tesis ini.4. Ruben Dharmawan, dr. Ir. PhD. Sp.ParK selaku Pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan dan pengarahan.5. Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MKes, MM, PAK yang telah menguji dan memberikansaran-saran untuk penulisan tesis ini.v

6. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD yang telah menguji dan memberikan saran-saranuntuk penulisan tesis ini, dan dengan penuh kesabaran berkenan memberikanbimbingan dan pengarahan.7. Kepala Dinas Kabupaten Sragen yang telah memberikan kesempatan kepada penulisuntuk mengikuti Program Studi Kedokteran Keluarga serta mengijinkan penulismelakukan penelitian di wilayah Kabupaten Sragen.8. Rekan-rekan karyawan Puskesmas Sumberlawang dan puskesmas lain di wilayahKabupaten Sragen yang telah mendukung penelitian dan penyelesaian tesis ini.9. Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta doa yangtulus ikhlas, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.10. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh darisempurna. Ketidak sempurnaan ini semata-mata karena keterbatasan pada diri penulis.Namun penulis berharap mudah-mudahan tesis ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.Surakarta, April 2008Penulisvi

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL.iHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.iiHALAMAN PENGESAHAN TESIS.iiiLEMBAR PERNYATAAN.ivKATA PENGANTAR.vDAFTAR ISI.viiDAFTAR TABEL.xDAFTAR GAMBAR.xiDAFTAR LAMPIRAN.xiiABSTRAK.xiiiABSTRACT.xivBAB IBAB IIPENDAHULUAN.1A. Latar Belakang Masalah.1B. Rumusan Masalah.4C. Tujuan Penelitian.4D. Manfaat Penelitian.4KAJIAN TEORI.6A. Pengetahuan (Knowledge).6B. Sikap (Attitude).6C. Perilaku (Behavior).7D. Status Gizi dan Penilaian Status Gizi.8vii

BAB IIIE.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi.10F.Kurang Energi Protein (KEP).12G. Pemberian Makan Anak Bawah Lima Tahun (Balita).17H. Kerangka Pemikiran.21I.21Hipotesis.METODE PENELITIAN.22A. Jenis Penelitian.22B. Lokasi Penelitian.22C. Populasi Sasaran.22D. Populasi Studi/Sampel.22E.Desain dan Ukuran Sampel.22F.Kerangka Penelitian.23G. Variabel Penelitian.24H. Definisi Operasional Variabel, Alat Ukur dan SkalaBAB IVPengukuran.24I.Tes Validitas dan Reliabilitas.26J.Teknik Pengumpulan Data.26K. Analisis Data.26HASIL DAN PEMBAHASAN.28A. Hasil Tes Validitas dan Reliabilitas.28B. Deskripsi Karakteristik Sampel.30C. Hasil Analisis Hubungan Antar Variabel.30D. Pembahasan.33viii

E.Keterbatasan Penelitian.35KESIMPULAN DAN SARAN.36A. Kesimpulan.36B. Saran.36DAFTAR PUSTAKA.37BAB VLAMPIRANix

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.1 Status gizi anak balita di Kabupaten Sragen tahun 2006 .3Tabel 2.1. Baku Antropometri Menurut Standar WHO-NCHS.12Table 2.2. Kebutuhan energi dan protein sehari anak umur 1-5 tahun.19Tabel 4.1. Hasil analisis konsistensi internal kuesioner untuk pengetahuan .28Tabel 4.2. Hasil analisis konsistensi internal kuesioner sikap .29Tabel 4.3. Hasil analisis konsistensi internal kuesioner perilaku .29Tabel 4.4. Deskripsi data (kategorikal) sampel penelitian di 6 KecamatanKabupaten Sragen 30Tabel 4.5. Deskripsi data (kontinu) sampel penelitian .30Tabel 4.6. Hasil regresi logistik tentang hubungan antara pengetahuan ibudan status gizi anak balita 31Tabel 4.7. Hasil regresi logistik tentang hubungan antara sikap ibu denganstatus gizi anak balita .32Tabel 4.8. Hasil regresi logistik tentang hubungan antara perikau ibu denganstatus gizi anak balita .x33

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1.: Proses perubahan perilaku.7Gambar 2.2.: Faktor penyebab kurang gizi.16Gambar 2.3.: Kerangka pemikiran.21Gambar 3.1.: Kerangka penelitian.23xi

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1.Surat ijin penelitianLampiran 2.Kuesioner penelitianLampiran 3.Hasil tes validitas dan reliabilitasLampiran 4.Hasil analisis regresi logistik tentang hubungan antara pengetahuan ibu denganstatus gizi anak balitaLampiran 5.Hasil analisis regresi logistik tentang hubungan antara sikap ibu dengan statusgizi anak balitaLampiran 6.Hasil analisis regresi logistik tentang hubungan antara perilaku ibu denganstatus gizi anak balitaxii

AbstrakSiti Munthofiah S520906017. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan PerilakuIbu Dengan Status Gizi Anak Balita. Tesis Program Magister Kedokteran Keluarga.Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2008.Kasus gizi buruk anak balita di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, masih tinggimeskipun telah dilakukan berbagai macam intervensi. Penelitian ini bertujuan untukmeneliti hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu, dengan status gizi anakbalita.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional.Populasi studi (sampel) terdiri atas 50 anak balita dengan gizi kurang, dan 100 anak balitadengan gizi normal. Penelitian dilakukan pada 6 kecamatan di Kabupaten Sragen, daribulan Oktober hingga Desember 2007. Variabel terikat yang diteliti adalah status gizianak balita, yang diukur Berat Badan Menurut Umur (Weight For Age). Variabel bebasadalah pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu tentang masalah gizi anak. Alat ukur untukvariabel bebas adalah kuesioner yang dilakukan tes validitas dan reliabilitas terlebih dulu.Variabel perancu yang diperhitungkan mencakup umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaanibu. Hubungan antar variabel yang diteliti serta pengaruh variabel perancu dianalisisdengan model analisis regresi logistik ganda, dengan menggunakan program SPSS v. 15.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara statusgizi anak balita dengan pengetahuan, sikap, maupun perilaku ibu (pengetahuan OR 17.02,CI95% 6.29-46.09; sikap OR 4.83, CI95% 2.10-11.13; perilaku OR 3.34, CI95% 1.537.28). Di samping itu umur berhubungan dengan status gizi anak balita. Variabel-variabellainnya seperti pendidikan dan pekerjaan ibu tidak menunjukkan hubungan dengan statusgizi anak balita.Penelitian ini menyimpulkan, pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mempunyaihubungan yang bermakna dengan status gizi anak balita. Penelitian ini menyarankan,apapun tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu, pengetahuan, sikap, dan perilaku ibutentang masalah gizi anak balita perlu ditingkatkan untuk meningkatkan status gizi anakbalita.Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku ibu, status gizi, anak balitaxiii

AbstractSiti Munthofiah S520906017. The Relationships Between Knowledge, Attitude, andBehavior of Mothers, and The Nutritional Status of Children Under Five Years ofAge. A Thesis for the Masters Program in Family Medicine, Postgraduate Program,Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2008.Poor nutrition status remains high among children under five years of age inSragen district, Central Java, despite various interventions having been taken place. Thisstudy aimed to examine the relationship between knowledge, attitude, and behavior ofmothers and nutritional status of children under five years of age.This was an analytic study by use of cross-sectional design. The study population(sample) consisted of 50 children under five years old with malnutrition, and 100 childrenwith normal nutritional status. This study was conducted in 6 sub-districts in Sragendistrict, from October to December 2007. The dependent variable under study wasnutritional status of children under five years of age, which was measured in terms ofWeight For Age (WAZ score). The independent variables included knowledge, attitude,and behavior of mothers on nutritional issues of children. The measurement tool for theindependent variable was a set of questionnaire pre-tested for its validity and reliabilitybefore use. The confounding factors accounted in the analysis included maternal age,education, and occupation. The relationships among study variables as well as the effectof confounding variables were analyzed by logistic regression model, by use of SPSS v.15 program.The results of the study showed the relationships between child nutritional statusand knowledge, attitude, and behavior of mothers, and these relationships werestatistically significant (knowledge OR 17.02, CI95% 6.29-46.09; attitude OR 4.83,CI95% 2.10-11.13; behavior OR 3.34, CI95% 1.53-7.28). Besides, maternal age was alsoassociated with nutritional status of children under five years old. Other variablesincluding maternal education and occupation did not show their relationships with childnutritional status.This study concludes that maternal knowledge, attitude, and behavior havestatistically significant association with nutritional status of children under-five years ofage. It is recommended that, regardless of maternal education and occupation, theirknowledge, attitude, and behavior on child nutritional issues be enhanced, so as toimprove the nutritional status of children under-five years of age.Key words: maternal knowledge, attitude, behavior, nutritional status, children under fiveyears of agexiv

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahGizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Makanan yangdiberikan sehari-hari harus mengandung zat gizi sesuai kebutuhan, sehingga menunjangpertumbuhan yang optimal dan dapat mencegah penyakit-penyakit defisiensi, mencegahkeracunan, dan juga membantu mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang dapatmengganggu kelangsungan hidup anak (Soekirman, 2001).Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber dayamanusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Indonesia sehat 2010 merupakan visipembangunan kesehatan. Visi pembangunan di bidang gizi adalah mewujudkan keluargamandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi masyarakat / keluarga yang optimal(Depkes RI, 2000).Sejak terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997, pemerintah telahmemperkirakan akan terjadi ancaman terhadap keadaan gizi masyarakat terutama anakbalita, yang disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat. Kini krisis ekonomitelah memasuki tahun ke-sebelas dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwaekonomi negara kita akan pulih, maka kekuatiran akan terjadi “lost generation” semakinnyata (Djuanda, 2000).Dampak krisis ekonomi terhadap status gizi masyarakat yang diamati adalahsebagai berikut:xv

1. Meningkatnya prevalensi kurang energi protein (KEP) terutama pada kelompok usia6-23 bulan dari 29,0% pada Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 1995menjadi 30,5% pada SUSENAS 1998.2. Meningkatnya kasus Kurang Energi Protein (KEP) dibeberapa kabupaten / kota.3. Kasus gizi buruk, marasmus dan kwashiorkor makin sering dilaporkan. Data akhirJuli 1999 menunjukkan bahwa jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan sekitar10.000 kasus dari 210 kabupaten / kota di Indonesia.Kurang energi protein (KEP) berat adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yangdisebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-harisehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) (Depkes RI, 1999).Faktor penyebab timbulnya gizi kurang pada anak balita adalah:1. Faktor yang mempengaruhi secara langsung yakni kurangnya asupan makanan danpenyakit infeksi yang mungkin diderita si anak.2. Faktor yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung yaitu ketahanan pangan dikeluarga yang rendah, pola pengasuhan anak yang salah serta pelayanan kesehatandan kesehatan lingkungan yang kurang memadai.Di Kabupaten Sragen pada bulan Mei 1999 secara serentak dilakukan penjaringanKEP berat di semua posyandu oleh kader dan petugas puskesmas, ditemukan 63 balitaKEP berat (BB/U 60% baku median) World Health Organization–National Centre ofHealth Statistics (WHO-NCHS). Sejak saat itu kasus KEP berat diharapkandirawat/ditangani sesuai dengan pedoman tatalaksana KEP pada anak di puskesmas dandirumah tangga serta terus diamati dan dilaporkan melalui laporan mingguan puskesmas.Laporan perkembangan KEP berat yaitu kasus baru, kasus yang mengalami perbaikan,xvi

kasus yang meninggal / pindah. Bulan maret 2001 didapatkan 88 balita KEP berat.Menurut survey pemantauan status gizi (PSG) kabupaten Sragen tahun 2000 prevalensiKEP berat 0,92% (Dinkes Kab. Sragen, 2000). Data PSG Dinas Kesehatan Kab.Sragentahun 2004 didapatkan 64 anak (0,70 %), sedang pada tahun 2006 ini didapatkan balitaKEP berat sejumlah 173 anak (0,65%) (Dinkes Kab. Sragen, 2006).Tabel 1.1. Status gizi anak balita di Kabupaten Sragen tahun 2006STATUS 19911.992285385.644591.72Penanganan KEP di Kabupaten Srage

ibu. Hubungan antar variabel yang diteliti serta pengaruh variabel perancu dianalisis dengan model analisis regresi logistik ganda, dengan menggunakan program SPSS v. 15. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi anak balita dengan pengetahuan, sikap, maupun perilaku ibu (pengetahuan OR 17.02,

Related Documents:

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

Gambar 2.1 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga saham . 16 Gambar 2.2 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga penyerahan 16 Gambar 2.3 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan jangka waktu 17 Gambar 2.4 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli terhadap Volatility . 18 Gambar 2.5 Grafik hubungan .

penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan,sikap dan perilaku remaja putri tentang kebersihan organ genitalia eksterna. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional bersifat analitik dengan jumlah sampel 102 orang. Hasil penelitian univariat diperoleh bahwa tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku remaja

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

menunjukkan tingkat pengetahuan gizi anak sekolah dasar masih kurang sebanyak 52,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan di SDIT Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD) DI KELURAHAN OEBUFU KECAMATAN OEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2008 Mariana Dinah Charlota Lerik1, Marni2 Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is a kind of severe infectious disease which

Jeffery was a good introduction to scoping. In appropriate order different bureaucratic levels were tackled, always sensitive to the pressures in each place. The many discussions with Roger proved useful during the field work later. For example, we confronted the problem of finding very large sample sites which were suitable on other parameters. So we discussed how this should be tackled .