HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN .

3y ago
76 Views
13 Downloads
311.85 KB
10 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGANKESIAPAN IBU PREMENOPAUSEDI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYAKOTA BEKASI TAHUN 2011JURNALMARNI BR KAROPROGRAM STUDI S1 D III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA2011

ABSTRAKHubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu premenopause Di RT.004RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011MARNI BR KAROLatar Belakang : Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksidengan masa senium atau disebut juga masa premenopause. Wanita menjelang menopause akan mengalamipenurunan berbagai fungsi tubuh, sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya.Diperlukan sikap positif yang diimbangi dengan informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga ibu lebih siapsecara fisik, mental, dan spiritual.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibupremenopause di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011Metode Penelitian : Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 30 orang dari 50 orang populasi wanita yangberusia 40-50 tahun. instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan tentang menopause dan kuesionerkesiapan ibu premenopause. Uji statistik menggunakan Chi-square.Hasil Penelitian : analisa bivariat antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibupremenopause menunjukan bahwa nilai P value 0,000 0,05, maka H0 gagal ditolak.Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan ibu premenopause diRT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011.Kata Kunci: Pengetahuan, Kesiapan, Menopause, Ibu premenopause.Daftar Acuan : 2008 - 2011

PENDAHULUANMeningkatnyastatuskesehatanmasyarakat selain ditunjukkan oleh angkakesakitan, angka kematian, membaiknyastatus gizi, juga ditunjukkan olehmeningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH).Kondisi ini membuat populasi orang berusialanjut di Indonesia semakin tinggi (Suratini,2006 dalam Fransiska, 2011). Menjadi tuaseringkali menjadi sesuatu yang menakutkanbagi setiap orang, khususnya kaum wanita.Kekhawatiran ini berawal dari pemikiranbahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisitersebut memang tidak menyenangkan.Dalam hal ini, masa tua merupakan salahsatu fase yang harus dijalani seorang wanitadalam kehidupannya, seperti fase-fasekehidupan yang lain, yaitu masa anak-anakdan masa reproduksi (Kasdu, 2010).Masa lanjut usia identik dengan masaklimakterium yaitu masa peralihan antaramasa reproduksi dengan masa senium ataudisebutjugamasapremenopause.Klimakterium dibagi menjadi 4 fase, yaitupremenopause, perimenopause, menopause,dan pasca menopause. Sebelum seorangwanita mengalami menopause, ia akanmengalami fase premenopause, dimana padafase ini muncul berbagai keluhan (Space &Brown, 2010).Menurut Suheimi (2006dalam Nur Fitriana Sari (2011) menyebutkanbahwa masa premenopause wanita akanmengalami berbagai macam keluhan sepertikeluhan fisik dan psikologi. Mekanismekopingwanitadalammenghadapimenopause dipengaruhi oleh kedewasaanberpikir, faktor sosial ekonomi, budaya,pengetahuan mengenai menopause dankematangan mental. Bila seorang wanitatidak siap mental menghadapi fasemenjelang menopause dan lingkunganpsikososial tidak memberikan dukunganpositif akan berakibat tidak baik. (Nina,2011).Sindroma menopause dialami olehbanyak wanita di seluruh dunia sekitar 7080% wanita di Eropa, 60% wanita diAmerika, 57% wanita di Malaysia, 18%wanita di Cina, dan 10% wanita di Jepangdan Indonesia (Mulyadi, 2005 dalam NurFitriana Sari 2012). Data BPS dari sekitar5.320.000 wanita Indonesiayang memasukimasa menopause pertahunnya, 68% darijumlah tersebut mengalami masalahmenopause (Proyeksi Penduduk 2008).Menopause memang tidak bisa dihindari,namun resiko timbulnya keluhan bisamenurun, jika mempersiapkan diri baiksecara fisik maupun psikis, sejak jauh-jauhhari. Sehingga, ada baiknya jika ausedenganpengetahuan yang memadai agar segalaperubahan dapat diterima dengan bijaksanaoleh seorang wanita yang akan mengalamimasa menopause. Dengan demikian masamenopause dapat di jalani dengan lebih baik,secara fisik maupun psikis sehingga setiapwanita dapat menjalani hari-harinya dengankualitashidupyanglebihbaik(Prawirohardjo, 2011).Berdasarkan studi pendahuluan yangdilakukan di RT.004 RW.005 KelurahanSepanjang Jaya Kota Bekasi pada tanggal 9September 2013 dilakukan wawancarakepada 10 ibu yang berusia 40-50 tahunmengenai menopause, ternyata tiga dari 10wanita mengatakan mengerti dan tahutentang menopause, tujuh lainnya tidakmengerti tentang menopause. Rata-ratawanita yang memasuki masa premenopauseumumnya 80% berprofesi sebagai ibu rumahtangga atau tidak bekerja, menurut penelitianyang dilakukan oleh Proverawati (2010)menyebutkan bahwa wanita yang bekerjaumumnya lebih siap dalam menghadapimasa premenopause dari pada wanita yangtidak bekerja karena menurut mereka, wanitayang bekerja terbiasa menghadapi stres.Dengan demikian masa premenopause bagimereka sama saja menghadapi stres yangmemang sering mereka atasi dalam masalahmasalah pekerjaan (Rostiana, 2005 dalamFransiska, 2012). Melihat fenomenatersebut, maka peneliti tertarik melakukanpenelitian mengenai Hubungan TingkatPengetahuan Tentang Menopause DenganKesiapan Pada Ibu Premenopause DiRT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang JayaKota Bekasi.

METODE PENELITIANDesain Penelitian yangdigunakandalam penelitian ini adalah analitik korelasidengan menggunakan pendekatan crossectional dimana penelitian yang akandilakukanuntukmempelajariataumengetahui hubungan tingkat pengetahuantentang menopause dengan kesiapan ibupremenopausediRT.004RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi padatahun 2013. Artinya, penelitian ini o, 2010).Populasi, Sample dan SamplingPopulasi PenelitianPopulasi adalah wilayah generalisasiyang terdiri atas objek atau subjek yangmempunyai kuantitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajaridankemudianditarikkesimpulannya (Sugiyono dalam Siswanto,2010). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh ibu di RT.004 RW.005 KelurahanSepanjang Jaya Kota Bekasi yang berjumlah50 orang.SampelSampel adalah sebagian yangdiambil dari keseluruhan objek yang ditelitidan dianggap mewakili seluruh populasi(Notoatmodjo, 2010). Sampel dalampenelitian ini adalah ibu-ibu premenopauseyang ada di RT.004 RW.05 KelurahanSepanjang Jaya Kota Bekasi sebanyak 30responden.Teknik Analisa DataHASIL PENELITIAN2. Analisa UnivariatDalam analisa univariat inimenjelaskansecaradeskriptifmengenai variabel-variabel mengenaihasilpengumpulan data sesuai denganvariabel peneliti. Data ini akandisajikan dalam bentuk distribusifrekuensi tingkat pengetahuan tentangmenopause dengan kesiapan ibupremenopause sebagai berikut :Analisa data adalah mengelompokan,membuat suatu urutan, sehingga mudahuntukdibaca(Notoatmodjo,2010).Penelitian ini menggunakan data secaraunivariat dan bivariat.Analisis UnivariatAnalisis univariat bertujuan untukmenjelaskanataumendeskripsikankarakteristik setiap variabel penelitian yangakan menghasilkan distribusi dan presentasedari setiap variabel (Notoadmodjo, 2010).Analisis dilakukan secara komputerisasi.Dalam penelitian ini analisa univariat digunakan untuk menganalisa uan dan variabel kesiapan ibupremenopause.Analisis BivariatDalam penelitian ini dilakukananalisa bivariat untuk menganalisishubungan tingkat pengetahuan tentangmenopause dengan kesiapan ibupremenopause di RT.004 RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi.Analisa bivariat dilakukan terhadap duavariabel yang diduga berhubungan atauberkolerasi (Notoadmodjo, 2010). Analisisyang digunakan adalah uji chi-squaredengan nilai mutlak α 0,05. Dalampenelitian ini nilai p value 0,000 nilai α 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterimayang berarti ada Hubungan tingkatpengetahuan tentang menopause dengankesiapan ibu premenopause di RT.004RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya KotaBekasi tahun 2011.

Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Pada IbuPremenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun2011PengetahuanFrekuensi (f)Presentase (%)Kurang516,7Cukup1860.0Baik723,3Total30100Dari hasil analisa tabel 5.1,distribusi frekuensi pengetahuantentang menopause pada ibupremenopause di RT.004 RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya KotaBekasi tahun 2011 sebanyak 30responden. Responden dengankategoripengetahuanBaiksebanyak 7 (23,3%) entangmenopause sebanyak 18 (60,0%)responden, sedangkan opausesebanyak 5 (16%) responden.Tabel. 5.2Distribusi Frekuensi Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004 RW.005 KelurahanSepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011KesiapanFrekuensi (f)Presentase (%)Tidak siap516,7Siap2583,3Total30100Dari hasil analisa tabel 5.2, distribusi frekuensi kesiapan ibu premenopause diRT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi tahun 2013 sebanyak 30responden. Responden dengan kategori Siap sebanyak 25 (83%) responden. Respondendengan kategori Tidak Siap sebanyak 5 ( 16,7%).3.Analisa BivariatTabel 5.3Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan IbuPremenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun2011TingkatKesiapanTotalP ValuePengetahuanTidak 60,0Baik00723,3723,3Total516,72583,330100

Berdasarkantabel5.3Hubungan Tingkat Pengetahuan 004RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasitahun 2013 menunjukan bahwa respondenterbanyak yaitu responden yang memilikipengetahuan yang cukup tentang menopausedan siap menghadapi menopause sebanyak18 (60%) responden.Hasil uji statistik diperoleh pValue 0.000 lebih kecil dari nilaialpa 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak danH1 gagal ditolak artinya adahubungan yang sangat DenganKesiapan Ibu Premenopause DiRT.04 RW.05 Kelurahan SepanjangJaya Kota Bekasi Tahun 2013.PEMBAHASANTingkat Pengetahuan Pada IbuPremenopause Di RT.004 RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi.Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa,dari 30 responden, yang memilikipengetahuan baik tentang menopausesebanyak 7 (23,3%) responden. Respondenyang memiliki pengetahuan cukup tentangmenopause sebanyak 18 (60.0%) responden,dan responden yang memiliki pengetahuanyang kurang tentang menopause sebanyak 5(16,7%) responden.MenurutNotoatmodjo(2010)pengetahuan adalah berbagai gejala yangditemui dan diperoleh manusia melaluipengamatan akal. Pengetahuan munculketika seseorang menggunakan akal budinyauntuk mengenali benda atau kejadiantertentu yang belum pernah dilihat ataudirasakan sebelumnya. Faktor-faktor yangmempengaruhi pengetahuan yaitu sosialekonomi,budaya,pendidikan,danpengalaman. Apabila status ekonomi baik,tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi olehpeningkatanpengetahuan.Budayaberpengaruh terhadap tingkat pengetahuankarena informasi yang baru akan disaringdan disesuaikan dengan budaya yang adaserta agama yang dianut, pendidikan yangtinggi akan berpengaruh pada penerimaanhal-hal baru dan dapat menyesuikan diridengan hal baru tersebut. Pengalamanberkaitan dengan umur dan pendidikanindividu. Pendidikan yang tinggi makapengalaman akan luas dan semakin tua umurseseorangmakapengalamanakanbertambah.Hasil penelitian yang dilakukan penelitimenunjukan bahwa ibu-ibu yang memasukimasa premenopause rata-rata memilikipengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 18(60%) responden, hal tersebut dikarenakankebanyakan ibu-ibu yang memasuki masapremenopause memiliki latar belakangpendidikanhanyatamatanSekolahMenengah Pertama (SMP), hal ini sejalandengan penelitian yang dilakukan oleh NurFitriana Sari (2012) di Desa PungsariKecamatan Plupuh Sragen tahun 2012dimana pada penelitian yang dilakukannya,responden terbanyak yaitu responden yangmemiliki pengetahuan yang cukup yaitu dari42 responden, 33 responden (78,57%)memiliki pengetahuan cukup, dalam haltersebut sosial ekonomi berpengaruh, karenasosial ekonomi akan mempengaruhipendidikan dan pengalaman terutama dalammemperoleh informasi. Menurut peneliti,informasi yang diperoleh dari berbagaisumber akan mempengaruhi tingkatpengetahuan seseorang. Bila seseorangbanyak memperoleh informasi maka iacenderung mempunyai pengetahuan danwawasan yang lebih luas. Selain itu jugadipengaruhi oleh letak tempat tinggaldimana seseorang yang tinggal dikota akanlebih mudah mendapat informasi dari padadidaerahpedesaan,sehinggapengetahuannya juga lebih baik. Denganmengetahui tentang menopause, masatersebut dapat dijalani dengan lebih baik,baik secara fisik, psikologis maupunspiritual sehingga setiap wanita dapatmenjalani hari-harinya dengan kualitashidup yang lebih baik.Kesiapan Ibu Premenopause Di RT.004RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya KotaBekasi Tahun 2011Distribusi responden berdasarkankesiapan ibu premenopause sebagian besartermasuk kategori siap, responden dengankategori siap sebanyak 25 (83%) responden.Responden dengan kategori tidak siapsebanyak 5 ( 16,7%) responden. Kesiapandisini diartikan sebagai suatu keadaan ibuuntuk mempersiapkan dirinya dalammenghadapi menopause, baik secara fisik,

psikologis, maupun spiritual. Dalampenelitian ini responden terbanyak yaituresponden dengan kategori siap, yaitusebanyak 25 (83%) responden, hal inisejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh Fransiska (2012) dengan katkecemasandalammenghadapi menopause di RW IX GatakKelurahanBokoharjoKecamatanPrambanan Kabupaten Sleman Yogyakartatahun 2012” dari 51 responden sebanyak 37(72,5%) responden siap dalam menghadapimenopause. Seorang wanita yang menjelangmenopause sebaiknya selalu berpikir positifbahwa kondisi tersebut merupakan sesuatuyang sifatnya alami. Masa perubahan iniakan dapat dilalui dengan baik, tanpagangguan yang berarti, jika wanita tersebutmampu menyesuaikan diri dengan kondisibaru yang muncul. Menurut Maspitela (2007dalam Fransiska 2012), faktor penentuapakah wanita tersebut siap dengandatangnya masa menopause ini ada di tanganwanita itu sendiri. Di sini faktorpengetahuan mengenai menopause sangatberpengaruh dalam menghadapi masatersebut. Mengenai pengaruh tingkatpengetahuan tentang menopause terhadapkesiapanibupremenopausedalammenghadapi menopause akan dibahas padabagian berikutnya.Menurut Fransiska (2012) Faktorlain yang berpengaruh dengan kesiapanseseorang dalammenghadapi masamenopause yaitu kondisi sosial ekonomi.Kondisi sosial ekonomi seseorang secaratidak langsung akan berpengaruh padakesiapanibupremenopausedalammenghadapi masa menopause. Menurutpeneliti keadaan ekonomi yang baikmemungkinkanwanita lebih mudahmendapat sarana dan fasilitas penunjang,seperti majalah, koran, buku kesehatan, danlain sebagainya untuk memperoleh informasidan pengetahuan tentang menopause. Hallain yang dapat mempengaruhi yaitu kondisikesehatanseseorangyangdapatmempengaruhi kondisi psikologis, yaitupada penderita penyakit kronis. Kondisitersebut dapat mempengaruhi kesiapanseorang wanita menjelang menopause,karena dalam hal ini terjadi masa peralihanatau perubahan-perubahan seperti perubahanfisik dan psikologis.Umur seseorang juga berpengaruhterhadap kesiapan ibu premenopause dalammenghadapi menopause. Umur seseorangberkaitandenganbertambahnyapengalaman, dimana pengalaman tersebutakan meningkatkan pengetahuan dankematangan seseorang dalam menghadapimasalah yang terjadi dalam kehidupan,dalam penelitian ini meskipun umurresponden hampir sama akan tetapipengalaman dan pengetahuan tiap individuberbeda. Hal lain yang dapat berpengaruhjuga yaitu pekerjaan, dari hasil penelitian,peneliti menunjukan bahwa sebagian besaribu-ibudiwilayahRT.004RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasibekerja sebagai ibu rumah tangga, dalam halini faktor pekerjaan dapat mempengaruhikesiapan seorang wanita dalam menghadapimasamenopausekarenamenurutProverawati (2010) menyebutkan bahwawanita yang bekerja umumnya lebih siapdalam menghadapi menopause dari padawanita yang tidak bekerja, akan tetapi haltersebut tergantung dari individu itu sendiri,terbukti ada wanita yang merasa senang danbahagia menempuh umur setengah baya danperistiwamenopause.Keadaaninidisebabkan karena wanita yang sudahmaupun menjelang menopause mempunyaianggapanbahwamasamenopausemerupakan peristiwa alami dan akan dialamioleh semua wanita, sehingga merekamenganggap sebagai hal biasa. Semakinbertambahnyaumurseseorang,pengalamannya akan bertambah sehinggaakan lebih siap dalam menghadapimenopause (Notoatmodjo, 2010). Dengandemikian peneliti menyimpulkan bahwakesiapanibupremenopausedalammenghadapi masa menopause dipengaruhioleh berbagai faktor yaitu diantaranyapengetahuan, sosial ekonomi, kondisikesehatan seseorang, umur, dan pekerjaan.Hubungan Tingkat Pengetahuan 004RT.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota BekasiTahun 2011Hasilpenelitianpenelitimenunjukkan bahwa dari 30 responden,responden terbanyak yaitu responden yangmemiliki pengetahuan yang cukup tentangmenopause dan siap menghadapi menopausesebanyak 18 (60%) responden. Adahubungan antara tingkat pengetahuantentang menopause dengan kesiapan ibupremenopausediRT.004RW.005Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi

tahun 2013. Dengan nilai p Value 0,000lebih kecil dari nilai α 0,05 maka dapatdisimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 gagalditolak.Pada penelitian ini diperoleh hasilbahwa sebagian besar responden mempunyaipengetahuan cukup dan siap menghadapimenopause. Pengetahuan akan membentukkepercayaan dan akan memberikan dasarbagi pengembangan selanjutnya untukmenentukan sikap terhadap objek tertentu.Pengetahuan yang luas menyebabkanseseorang lebih siap dan matang dalammenjalani segala persoalan yang terjadidengan baik. Nina (2013) menyatakanbahwa pengetahuan yang cukup akanmembantuwanitamemahamidanmempersiapkan dirinya menghadapi masamenopause dengan lebih baik. Admin (2005,dalam Fransiska, 2012) juga berpendapatbahwa wanita yang memahami tentangmenopause diharapkan wanita dapatmelakukan upaya pencegahan sedinimungkin untuk siap memasuki umurmenopause tanpa harus mengalami keluhanyang berat.Wanita menjelang menopause akanmengalami penurunan berbagai fungsitubuh, sehingga akan berdampak padaketidaknyamanandalammenjalanikehidupannya. Untuk itu, menurut penelitipenting bagi seorang wanita selalu berpikirpositif bahwa kondisi tersebut merupakansesuatu yang sifatnya alami, seperti halnyakeluhanyangmunculpadafasekehidupannya yang lain. Tentunya sikapyang positif ini bisa muncul jika diimbangioleh informasi atau pengetahuan yangcukup, sehingga ibu lebih siap baik siapsecara fisik, mental, dan spiritual (Nina,2013). Berdasarkan hasil penelitian,menunjukkan bahwa responden yangberpendidikanSMPyangmemilikipengetahuan yang cukup, dan sudah siapmenghadapi menopause. Menurut penelitiwanita yang berpendidikan lebih tinggi akanlebihmudahmenyerapinformasi,mengembangkan, serta menerapkan dalamkehidupannya. Seiring dengan peningkatanpengetahuan tentang menopause, maka akanmeningkatkan kesiapan ibu premenopausedalam menghadapi masa menopause. Hal inisesuai dengan pendapat Kasdu (2010),bahwa pengetahuan yang baik akanmembantuwanitamemahamidanmempersiapkan dirinya menjalani masa inidengan lebih baik. Selain itu, Suheimi (2006dalam Nur Fitriana Sari, 2012) jugaberpendapat, bahwa masa premenopausebukan sesuatu yang harus ditakuti, kalau sajapara wanita yang memiliki umur senjamengetahuidenganbenarprosesmenopause, sehingga bisa lebih siapmenghadapi segala kemungkinan.

SimpulanBerdasarkan pembahasan yang telah dijelaskanpada bab sebelumnya diketahui bahwa dari hasilpenelitian tentang Hubunga

ABSTRAK Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kesiapan Ibu premenopause Di RT.004 RW.005 Kelurahan Sepanjang Jaya Kota Bekasi Tahun 2011 MARNI BR KARO Latar Belakang: Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium atau disebut juga masa premenopause.Wanita menjelang menopause akan mengalami

Related Documents:

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan prevalensi Tabel 3 Hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang penyakit DHF dengan prevalensi penyakit DHF di Desa Kedung Kendo Kecamatan Candi, Juni 2010 Tingkat Pengetahuan penyakit Prevalensi penyakit DHF Ada Kejadian Tidak ada kejadian N % N % Baik 6 2,2 % 83 30,6 .

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

hubungan antara penggunaan media massa dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa kelas X SMAN 7 Jombang. Semakin tinggi penggunaan media sosial maka tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi semakin tinggi pula. Kata Kunci: Remaja, Penggunaan media sosial, Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi.

Unions have a key role to play in raising awareness of the menopause as a workplace occupational health issue. Union reps can use this toolkit as a resource to help support members working through the menopause and press employers to take action to address the health and safety and equality issues linked to the menopause. The menopause

antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Gedangan, Sukoharjo. Tujuan yang ingin dicapai dalam peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif.

3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Tabel 3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Hasil pengamatan dari 46 responden dengan uji korelasi Chi- Square diperoleh

His catalogue includes a ballet, orchestral, chamber, piano, vocal and choral compositions. His unrecorded Symphonies are: Nos. 2 for Pipa and Large Orchestra (1981), 7 for Chinese Orchestra "The Great Wall" (2004) and 8 for Organ, hoir and Orchestra "This oundless Land’ (2007). Symphony No. 1 (1979) Wing-Sie Yip/Russian Philharmonic Orchestra ( Symphony No. 3 and Morning Sun) HUGO HRP 795 .