REWARD DAN PUNISHMENT SERTA PRESTASI BELAJAR

3y ago
62 Views
2 Downloads
396.41 KB
33 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 8m ago
Upload by : Kaydence Vann
Transcription

BAB IIREWARD DAN PUNISHMENT SERTA PRESTASI BELAJARBACA AL QUR’ANA. Kajian Teori1. Reward dan PunishmentDalam praktik pendidikan, hasil belajar memiliki perananyang sangat penting. Berdasarkan bentuknya, pembelajaranbiasanya dibedakan atas reward dan punishment motivation.1Rewardmuncul karena adanya rangsangan berupa pemberianhadiah, sedangkan punishment muncul karena adanya rangsanganberupa pemberian hukuman atau sanksi. Pernah dilakukaneksperimen yang bertujuan membandingkan antara reward danpunishment dalam meningkatkan hasil belajar. Hasil yangditemukan ternyata kelompok yang diberi perlakuan punishmentmemperoleh prestasi belajar yang jauh lebih rendah dan kelompokyang diberi reward memperoleh skor yang paling entuk suatu perilaku bisa menggunakan reward / positifjuga bisa menggunakan punishment negatif. Formulasi dasarteori skinner menetapkan perbedaan antara penguatan hasil positifdengan penguatan hasil negatif. Dalam penguatanpositif,beberapa bentuk penghargaan, obyek atau peristiwa yang1Di ambil dari, shment-motivation, pada tanggal 24 april 2011, h. 1.1

diinginkan, diberikan sebagai konsekuensi dari operant yangdilakukan dan dalam penguatan negatif beberapa bentuk obyekatau peristiwa yang aversif dihilangkan atau dicegah. 2 Skinnerberanggapan bahwa hukuman dalam jangka waktu panjang tidakakan mempunyai pengaruh, justru banyak segi negatifnyadibandingkan segi positif.Karena itu, untuk membentuk suatu perilaku yangdiharapkan, ia menyarankan agar lebih banyak menggunakanreward dibanding punishment. Islam sebagai agama menyarankan penggunaan kedua tersebut sebagai alternatif dalammendidik anak. Al Quran dan Hadits sebagai sumber ajaran islammenggunakan beberapa istilah yang berkaitan dengan reward(ganjaran) dan punishment (pahala). Kata yang berkaitan denganreward misalnya targhib dan tsawab, sedangkan kata yangberkaitan dengan punishment misalnya dikenal kata tarhib, hududdan ‘iqob. Di dalam Al Qur‟an banyak kita temui ayat-ayat yangmenerangkan tentang penggunaan reward dan punishment dalampendidikan anak. Diantaranya adalah surat az zalzalah ayat 7-8disebutkan bahwa : 2Kelvin Seifert, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan(Manajemen Mutu Psikologi Para Pendidik), Penerjemah Yusuf Anas,Cetakan Pertama, Jogjakarta, IRCiSOd,2007, h.34.2

“Barangsiapa yang melakukan kebaikan seberat dzarrahpunniscaya dia akan melihat (balasannya), dan barangsiapa yangmelakukan kejahatan seberat dzarrahpunniscaya diaakanmelihat balasannya”. ( Q.S Az Zalzalah: 7-8)3Berdasarkan ayat di atas maka wajar bila siswa yangberprestasi mendapatkan reward (hadiah) dansiswayangmelakukan kesalahan mendapatkan punishment. Namun perludiingat dan digarisbawahi bahwa pemberian reward maupunpunishment tersebut bertujuan untuk memberikan hasil kepadapara siswa sehingga dapat meningkatkan prestasinya.a. Pengertian reward dan punishment1) Pengertian rewardMenurut M. Ngaliman Purwanto hadiah adalahalat pendidikan represif yang menyenangkan yangdiberikan kepada anak tertentu dalam pendidikan,memiliki kemajuan dan tingkah laku yang baik sehinggadapat dijadikan tauladan bagi istilahkan dengan tsawab. Kata ini banyak ditemukandalam Al Quran, khususnya ketika membicarakantentang apa yang akan diterima oleh seseorang, baik di3Al Qur’an Al-Karim dan terjemahnya Departemen Agama RI,Diterjemahkan oleh yayasan penyelenggara penerjemeh Al Qur‟an,Semarang, P.T. Karya Thoha Putra Semarang, 2002, h. 5994Purwanto,et.all., Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung,Remaja rosadakarya,1995, h. 1823

dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya. Katatsawab selalu diterjemahkan kepada balasan yang baik.Seiring dengan hal ini, makna yang dimaksud dengankata tsawab dalam kaitannya dengan pendidikan Islamadalah pemberian ganjaran yang baik terhadap perilakubaik dari anak didik.Dalam Al Qur‟an surat Ali Imron ayat 148 AllahSWT telah menjanjikan ganjaran atau reward kepadaumat manusia yang telah berbuat kebaikan. “Karena itu Allah memberikan mereka pahala di duniadan pahala yang baik di akherat. Dan Allah menyukaiorang- orang yang berbuat kebaikan “. ( Q.S. Ali ian istilah reward dapat diartikan sebagai:a) Alat pendidikan preventif dan represif yangmenyenangkan dan bisa menjadi pendorong ataubelajar bagi muridb) Sebagai hadiah terhadap perilaku yang baik darianak dalam proses pendidikan.5Al Qur’an Al-Karim dan terjemahnya Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 684

2) Pengertian punishmentDalam bahasa Arab diistilahkan dengan „iqab.Dalam hubungannya dengan pendidikan Islam, „iqabdiartikan sebagai :a) Alat pendidikan preventif dan refresif yang palingtidak menyenangkanb) Balasan dari perbuatan yang tidak baik yangdilakukan anak.Selain kata tsawab dan ‘iqob, Al-Quran jugamenggunakan kata targhib dan tarhib yang kemudiankedua istilah inilah yang lebih tepat dalam penerapannyadengan dunia pendidikan. Kata targhib dan tarhib aujikaharapanuntukmelakukansuatukebajikan atau ancaman untuk mendapatkan siksaankalau melakukan perbuatan tercela. Perbedaannya, kalautsawab dan ‘iqob lebih berkonotasi pada bentuk aktivitasdalam memberikan ganjaran dan hukuman sepertimemuji dan memukul.b. Bentuk reward dan punishmentKita semua pasti setuju kalau bentakan, ancaman,atau hukuman fisik bukanlah cara yang efektif untukmengatasi masalah perilaku anak. Salah satu cara positifuntuk menghadapi tingkah laku anak adalah melalui strategireward dan punishment. Memberi anak penghargaan (hadiah)5

sebagai konsekuensi positif ketika anak berperilaku baik, danmemberi hukuman sebagai konsekuensi negative dariperilaku buruk anak.Dalam pemberian reward dan punishment, ajaranIslam telah memberikan penjelasan tentang teknik penerapanreward dan punishment dalam upaya pembentukan perilaku.Berbagai teknik penggunaan reward yang diajarkan Islamdiantaranya adalah:1) Dengan ungkapan kataPenggunaanteknikinidilakukanolehRasulullah SAW ketika memuji cucunya, Hasan danHusein yang menunggangi punggungnya seraya beliauberkata, “Sebaik-baik unta adalah unta kalian, dansebaik-baik penunggang adalah kalian”.Oleh karenanya guru diharapkan mengikutimakna-makna dalam rangka memberi ganjaran ataupujian yang akan bermanfaat dan lebih menarikperhatian. Ganjaran-ganjaran yang diberikan denganmudah terhadap suatu perbuatan akan menghilangkanakibat-akibat yang tidak baik.2) Dengan memberikan suatu materiCara ini selain untuk menunjukkan perasaancinta, tetapi juga dapat menarik cinta dari si anak,terutama apabila hal itu tidak diduga. Rasulullah telahmengajarkan hal tersebut dengan mengatakan, “Saling6

.” Setiap orang tua hendaknya mengetahui apayang disukai dan diharapkan oleh anaknya, sehinggahadiah yang diberikan dapat berbeda-beda sesuai dengankondisi dan keadaan anaknya. Pada praktik pendidikan,cara ini dapat diberikan kepada anak didik dengan syaratbenda yangdiberikanterdapat relevansi dengankebutuhan pendidikan3) Dengan memberikan senyuman atau tepukanSenyuman merupakan sedekah sebagaimanadikatakan oleh Rosulullah: “Senyumanmu terhadapsaudaramu adalah sedekah”. Senyuman sama sekalibukan suatu beban yang memberatkannya, tetapi iamempunyai pengaruh yang sangat kuat, Ketika daknya seorang ayah atau seorang guru membagipandangannya secara merata kepada mereka semua,sehingga mereka mendengarkannya dengan caraannya. Demikian juga dengan tepukan nya ketika siswa tersebut mampu mengerjakanpekerjaan rumah dengan baik. Pelaksanaan hukumansebagai salah satu pendidikan boleh dilakukan sebagai7

jalan terakhir dan harus dilakukan secara terbatas dantidak menyakiti anak.Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untukmenyadarkan anak dari kesalahan-kesalahan yang ialakukan. Pemberian hukuman harus dimulai ng, melalui sindiran, melalui celaan, dan melaluipukulan. Termasuk nasehatAllah dalam kitab-Nya ialah menghormati pembaca Al Qur‟an kap lemah lembut kepadanya dan membantunyauntuk mempelajarinya sedapat mungkin serta kaplunakmudahdikepadanyawaktudanmendorongnya untuk belajar.Beberapa cara yang pernah digunakan Rasulullahdalam menjalankan hukuman pada anak, diantaranya:1) Melalui teguran langsungUmar bin Abi Salmah r.a. berkata, “Dulu akumenjadi pembantu di rumah Rasulullah, ketika makan,biasanya aku mengulurkan tanganku ke berbagai penjuru.Melihat itu beliau berkata,Hai ghulam, bacalahbasmallah, makanlah dengan tangan kananmu, danmakanlah apa yang ada di dekatmu”.8

c. Syarat-syarat pemberian reward dan punishmentAgar pemberian reward dan punishment sesuaidengan yang dikehendaki dalam bidang pendidikan,setiap pendidik hendaknya memperhatikanmakasyarat-syaratdalam pemberian reward dan punishment.Syarat pemberian reward yaitu:1) Untuk member hadiah yang paedagogis perlu sekaliguru mengenal betul betul muridnya2) Hadiahyangdiberikananakjangansampaimenimbulkan cemburu atau iri hati anak yang lain3) Memberikan hadiah hendaknya hemat4) Jangan memberikan hadiah dengan menjanjikan terlebihdahulu sebelum anak melakukan sesuatu5) Pendidik harus berhati-hati memberikan hadiah jangansampai hadiah yang diberikan berubah fungsi menjadiupah.Syarat pemberian punishment adalah :1) Pemberian hukuman harus tetap dalam jalinan cinta, dankasih sayang denagn harapan semangat belajar.2) Harus didasarkan pada alasan keharusan.3) Harus menimbulkan kesan di hati anak.4) Harus di ikuti dengan pemberian maaf, harapan dankepercayaan.9

d. Manfaat pemberian reward dan punishmentSebagai pembelajaran dalam pendidikan, rewardmempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan ini adalahbisa menjadi pembelajaran untuk melakukan perbuatan yangsama atau bahkan perbuatan yang lebih baik lagi, karena didalam reward ada arah (tujuan) yang dapat dijadikan polaperilaku berikutnya. Kelemahannya, jika ini diberikan secaraberlebihan dan kurang tepat, maka anak akan timbul sikapsombong karena menganggap dirinya selalu hebat.Selain reward,punishmentkelebihan dan kekurangan. Kelebihanpunmempunyaiini adalah bisamenjadi sarana untuk perbaikan perilaku sehingga anak tidakterjerumus pada perilaku yang lebih tercela, selain ituseorang anak akan merasakan akibat dari perbuatannya yangpada akhirnya anak akan mampu menghormati dirinyasendiri. Kelemahan ini dapat menimbulkan perasaan takut,tidak percaya diri, dan mengurangi keberanian untuk berbuat.Reward ( hadiah ) dan punishment (hukuman) merupakan duasarana belajar yang memerlukan pengawasan agar digunakanwajar dan tepat. 6 Selain itu kedua jenis yang bisa digunakandalam praktik pendidikan baik dalam lingkup keluargamaupun sekolah. Penggunaan kedua6tersebut harusMulyati, Psikologi belajar, Editor Oktaviani Hastu Sudiarto, Ed. I,Yogyakarta, c.v. Andi offset, 2005, h. 17.10

dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalamajaran Islam. Adapun prinsip dalam memberi reward, yaitu :1) Berikan reward pada waktu yang tepat2) Gunakan reward dengan tepat3) Pilih hadiah yang sesuai4) Dukung anak untuk berlaku baik tanpa iming-iming5) Berikan reward atas usahanya. 7Penggunaanrewardlebihefektifdibandingpunishment, karena itu punishment boleh digunakan ketikaalternatif lain sudah tidak mampu memecahkan persoalanyang dihadapi anak.2. Hasil Belajar Baca Al Qur’ana. Pengertian Prestasi belajar Baca Al Qur’an1) Hasil belajarHasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorangDalam melakukan kegiatan atau hasil yang di capai ketrampilanpelajaran,yangyanglazimnyaditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan7Di ambil dari, ,http://www.esensi.co.id/index.php?option com content&view article &id 233 :reward-a- punishment-masihkahefektif&catid 46:pregnancy-a-parenting& Itemid 95, pada tanggal 25 April2011, h. 2.11

olehguru.8 Kemampuanintelektualsiswasangatmenentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil.Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajarmaka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untukmengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah proses belajarmengajar.Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleksyang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti. Gagne danBerliner menyatakan bahwa “belajarmerupakanprosesdimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasildari pengamatan”. Morgan et.all menyatakan bahwa “belajarmerupakan perubahan relative permanen yang terjadi karenahasil dari praktik atau pengalaman”, Kemudian Slavinmenyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan yangdisebabkan oleh pengalaman”.9Dari pengertian-pengertian tersebut ada tiga unsurutama dalam belajar, yaitu :1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku2) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh prosespengalaman8Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,Op. Cit., h. 787.9Catarina Tri Anni, Psikologi belajar, cet. keempat, Semarang,Universitas Negeri Semarang press, 2006, h. 2.12

3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relativepermanen.10Belajar dapat terjadi di rumah, di sekolah, di tempatkerja, di tempat ibadah, dan di masyarakat, serta berlangsungdengan cara apa saja. Bahkan kemampuan orang untuk belajarini merupakan salah satu ciri penting yang membedakanmanusia dengan makhluk yang lain. Proses belajar bersifatindividual dan konstektual, artinya proses belajar terjadidalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangan danlingkungannya. Peserta didik seharusnya tidak hanya belajardari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar denganberbagai sumber belajar yang tersedia di lingkungannya.Konsep belajar sebagai suatu upaya atau proses perubahanperilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didikdengan berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya. Salahsatu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahantingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebutmeliputi perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan(psikomotor) dan nilai sikap (afektif). Dengan demikianbelajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,keterampilan, dan sikap. Dalam pandangan konstruktivisme,belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalamankonkret, aktivitas, kolaborasi, dan refleksisertainterpretasi. Proses belajar pada hakikatnya terjadi dalam diri10Ibid. h. 3.13

peserta didik yang bersangkutan, walaupun prosesnyaberlangsung dalam kelompok, bersama orang lain. Konsepbelajar menurut UNESCO, menuntut setiap satuan pendidikanuntuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baikuntuk sekarang dan masa depan, yaitu: learning to know(belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untukmelakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampildalam melakukan sesuatu, learning to be (belajar untukmenjadi seseorang), dan learning to live together (belajaruntuk menjalani kehidupan bersama). Dengan demikianbelajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,keterampilan, dan sikap yang relative permanen sebagai hasilpengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, ataukecelakaan) dan bisa melaksanakannya kepada orang lainyang prosesnya bisa berlangsung secara individual maupunkelompok.2) Baca Al Qur‟anBaca Al Qur‟an merupakan kegiatan melihat sertamemahami isi Al Qur‟an yang merupakan kitab suci umatislam yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan kepadaNabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril yangberisi petunjuk / pedoman hidup bagi umat Islam dengan caramelafalkan dengan lisan atau hanya dalam hati Jadi yangdimaksud dengan prestasi belajar Baca Al Qur‟an adalah hasil14

yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatanbelajar baca Al-Qur‟an dalam suatu proses.b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Baca AlQur’an.Untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yangdiharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yangmempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapatdalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luarsiswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam dirianak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar dirianak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dansebagainya.1) Faktor InternFaktor intern adalah faktor yang timbul dari dalamdiri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam faktor intern yaitu kecerdasan/ intelegensi, bakat, minata) Kecerdasan / IntelegensiEntelegensi berasal dari kata latin intelligere yatukan satu dengan yang lain (to organize, to relate,to bind together).11 Kecerdasan adalah kemampuanbelajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri11Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Ed. IV, Yogyakarta,Andi Offset, 2004, h.191.15

dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuansangat ditentukan oleh tinggiinirendahnyaintelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapansesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanyaperkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yangberbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,sehingga seseorang anak pada usia tertentu dingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itujelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yangtidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. MenurutKartono kecerdasan merupakan salah satu aspek yangpenting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studiseseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkatkecerdasan normal atau di atas normal maka secarapotensi ia dapat mencapai hasil yang tinggi. Slametomengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi egensi yang rendah. Muhibbin berpendapat bahwaintelegensi adalah semakin tinggi kemampuan intelegensiseseorang siswa maka semakin besar peluangnya untukmeraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah peluangnya untuk meraih sukses. Dari pendapat di atasjelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang16

tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seoranganak dalam usaha belajar.b) BakatBakat adalah kemampuan tertentu yang gkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan olehNgalim Purwanto bahwa bakat dalam hal ini lebih akapan, yaitu mengenai kesanggupan–kesanggupantertentu. Kartono menyatakan bahwa bakat adalah potensiatau kemampuan kalau diberikan kesempatan untukdikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapanyang nyata. Menurut Syah Muhibbin mengatakan bakatdiartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukantugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikandan latihan. Dari pendapat di atas jelaslah bahwatumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangatditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungandengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnyaprestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalamproses belajar terutama belajar keterampilan, bakatmemegang peranan penting dalam mencapai suatu hasilakan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orangtua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang17

tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusakkeinginan anak tersebut.c) MinatMinat adalah kecenderungan yang tetap atan yang dimiliki seseorang diperhatikan terusmen

c. Syarat-syarat pemberian reward dan punishment Agar pemberian reward dan punishment sesuai dengan yang dikehendaki dalam bidang pendidikan, maka setiap pendidik hendaknya memperhatikan syarat-syarat dalam pemberian reward dan punishment. Syarat pemberian reward yaitu: 1) Untuk member hadiah yang paedagogis perlu sekali

Related Documents:

Pemberian reward dan punishment dapat diberikan kepada PNS dan PTT yang melakukan kegiatan pemberian layanan 3. Pemberian reward dan punishment dapat diberikan untuk perseorangan atau kelompok 4. Pemberian reward dan punishment diberikan setiap akhir tahun pada saat acara HUT KALTARA 5. Pemberian reward berupa perjalanan dinas disesuaikan .

diberikan tindakan dengan pemberian reward dan punishment. Pemberian reward berupa pujian, penghormatan, pemberian hadiah, dan tanda penghargaan. Pemberian punishment berupa punishment preventif dan punishment represif.Rata-rata kedisiplinan siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I 74,52% dan pada siklus II 87,62%.

Dengan memberikan reward dan punishment, kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan, terkendali, dan bervariasi, mengingat pentingnya pemberian reward dan punishment di sekolah, maka terdapat keinginan melakukan penelitian tentang hubungan pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Reward dan Punishment, terhadap Produktivitas kerja karyawan di UD. Mutiara Rasa suwar suwir Ajung Jember. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pemberian Insentif, Reward dan Punishment terhadap Produktivitas Kerja Karyawan secara simultan dan parsial. Teori yang dipakai

To provide an overview of reward and recognition practises in SMEs. Keywords Reward management, motivation theories, reward strategy, reward systems, financial reward, nonfinancial reward, total reward, incentive system, merit-pay systems. Required knowledge Knowledge of basic terms in human resource management and behavioural

pemberian reward dan punishment dalam pembelajaran matematika di kelas V MIN 1 Madiun. (2) Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas V di MIN 1 Madiun. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian reward dan punishment terhadap minat belajar

vii Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bidang Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang ABSTRAK Oleh : Drs. Moh. Thamrin Bey, M.Si Nofia Indrawati Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel reward dan punishment secara parsial terhadap disiplin kerja karyawan. Penelitian ini

Changes in Oracle Providers for ASP.NET in ODAC 12c Release 4 xiv Changes in Oracle Providers for ASP.NET Release 11.2.0.2 xiv Changes in Oracle Providers for ASP.NET Release 11.2.0.1.2 xv 1 Introduction to Oracle Providers for ASP.NET 1.4 Connecting to Oracle Database Cloud Service 1-1 1.1 Overview of Oracle Providers for ASP.NET 1-1 1.2 Oracle Providers for ASP.NET Assembly 1-4 1.3 System .