iPENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAPMINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V MIN 1 MADIUNTAHUN PELAJARAN 2017/1018SKRIPSIOLEHARI FATHONINIM : 210614142JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGOJuli 2018
iiABSTRAKFathoni Ari. 2018. Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment Terhadap MinatBelajar Matematika Siswa Kelas V MIN 1 Madiun Tahun Pelajaran 2017/2018.Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah danIlmu Keguruan (FATIK), Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.Pembimbing Drs. H. Moch. Saichu, M.Si.Kata Kunci : Pemberian Reward dan Punishment , Minat belajar MatematikaMinat belajar merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu halatau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akansuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Pemberian reward danpunishment digunakan oleh guru sebagai penguatan, stimulus dalam mendidik siswa.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya minat belajar matematika yang kurang padasaat pembelajaran berlangsung. Siswa lebih sering berbicara dengan teman dibandingmemperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Dengan masalah tersebut penelitimelakukan penelitian Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment Terhadap MinatBelajar Matematika Siswa Kelas V MIN 1 Madiun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui prosespemberian reward dan punishment dalam pembelajaran matematika di kelas V MIN1 Madiun. (2) Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pelajaranmatematika kelas V di MIN 1 Madiun. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruhyang signifikan dalam pemberian reward dan punishment terhadap minat belajarmatematika siswa kelas V di MIN 1 Madiun tahun pelajaran 2017/2018.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yangberjenis korelasioanl. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 61. Teknik analisadatanya menggunakan rumus statistika yaitu regresi linier sederhana. Teknikpengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probolity samplingyang berjenis sampel jenuh. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket.Dari analisa data ditemukan bahwa : (1) pemberian reward dan punishment diMIN 1 Madiun dapat dikatakan dalam kategori baik dengan frekuensi sebanyak 28responden (45,6%); (2) minat belajar matematika siswa kelas V di MIN 1 Madiun dapatdikatakan dalam kategori baik dengan frekuensi sebanyak 22 responden (36,07%); (3)F hitung 3,71 dan F tabel 3,15. Jadi Fhitung Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,artinya ada pengaruh yang signifikan antara pemberian reward dan punishmentterhadap minat belajar matematika kelas V MIN 1 Madiun Tahun Pelajaran 2017/2018dengan pengaruh sebesar 6,00 %.ii
iii
iv
1BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSalah satu aspek yang memegang peranan penting dalam kehidupan adalahpendidikan. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1Menurut SISDIKNAS & Wajib Belajar “Pembelajaran adalah prosesinteraksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatulingkungan belajar”.2 Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikanpendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaankemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada pesertadidik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu pesertadidik agar dapat belajar dengan baik. Dengan kata lain belajar adalah suatuaktivitas seseorang yang berkaitan dengan proses untuk memperoleh suatu1Akhmad Muhaimin Azzet, Pendidikan yang Membebaskan (Jogjakarta: Ruzz Media, 2014),2SISDIKNAS & Wajib Belajar, (Bandung: Rhusty Publiser, 2009), 4.15.11
2perubahan.Proses pembelajaran yang efektif bukan hanya guru yang aktifmenyampaikan materi pelajaran, namun juga siswa aktif dalam prosespembelajaran, aktif bertanya dan aktif mengeluarkan pendapat sertaargumenya. Tanpa kedua hal tersebut proses pembelajaran akan berjalan tidaksemestinya. Pembelajaran akan terasa menegangkan, dan membosankan.Pembelajaran yang membosankan akan membuat minat belajar siswa turun. Haltersebut mengakibatkan materi pelajaran tidak tersampaikan secara optimal,membuat siswa jenuh serta membuat prestasi belajar siswa menurun.Prestasi belajar siswa salah satunya dapat dipicu dengan minat netapuntukmemperhatikan dan mengenang aktifitas. Seseorang yang berminat terhadapsuatu aktifitas akan memperhatikan aktifitas secara konsisten dengan rasasenang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan lebihketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.3Minat belajar seorang siswa dapat tumbuh dikarenakan beberapa hal. Baikitu rangsangan dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar siswa, baik darilingkungan belajar yang menyenangkan, metode yang digunakan guru dalammengajar, pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment).Ahmad Susanto bependapat “Sebagaimana pengertian belajar dapatdidefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah3Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (jakarta: Rineka Cipta, 2008), 105.
3perilakunya sebagai akibat pengalaman”.4 Dalam istilah lain tingkah lakubelajar dikendalikan oleh reward ( ganjaran), sehingga dalan prakteknyapemberian reward maupun pemberian punishment (hukuman), digunakan olehguru sebagai penguatan, stimulus dalam mendidik siswa.Reward ( hadiah) adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagaipenghargaan atau kenang-kenangan atau cendramata. Hadiah yang diberikankepada orang lain bisa berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi, ataubisa juga disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang. Hadiahdapat diberikan kepada siswa yang prestasi tinggi, ranking satu, dua, tiga atausiswa yang paling memperhatikan di dalam kelas.Reward/ganjaran adalah salah satu alat pendidikan. Jadi, dengan sendirinyamaksud reward/ganjaran itu adalah sebagai alat untuk mendidik anak-anaksupaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannyamendapat penghargaan.5 Umumnya, anak mengetahui bahwa pekerjaan atauperbuatannya yang menyebabkan ia mendapat ganjaran itu baik.Selain ganjaran, hukuman merupakan alat pendidikan yang tidakmenyenangkan. Dalam dunia pendidikan hukuman (punishment) seringdimaknai sebagai usaha edukatif yang digunakan untuk memperbaiki danmengarahkan anak ke arah yang benar, bukan praktik hukuman dan siksaan4Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: PrenadamediaGroup, 2013), 1.5M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009), 182.
4yang memasung kreativitas.6 Hukuman menurut Langeveld adalah suatuperbuatan dengan sadar, sengaja menyebabkan penderitaan bagi seseoarangbiasanya yang lebih lemah, dan dipercayakan kepada pendidik untuk dibimbingdan dilindungi, dan hukuman tersebut diberikan maksud anak benar-benarmerasakan penderitaan.7 hukuman adalah suatu sanksi yang diterima oleh siswasebagai akibat dari pelanggaran pada aturan-aturan yang telah ditentukan.Penelitian ini mengambil tempat di MIN 1 Madiun. Madrasah IbtidaiyahNegeri (MIN) 1 Madiun merupakan MIN dengan akreditas A yaitu madrasahyang telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikandan sudah di akui dari segi kualitas dan kuantitasnya. MIN 1 Madiun menjadimadrasah percontohan bagi madrasah di wilayah madiun. MIN 1 memilikiKeunggulan dalam bidang kurikulum yang sudah menerapkan K13 yang didukung dengan fasilitas yang memadai dan memiliki ekstrakurikuler yangmengembangkan bakat siswa. MIN 1 Madiun memiliki mutu dan kualitaspendidikan yang tinggi yang didukung oleh tenaga pendidik yang berkualitasdan berkompeten serta siswa yang memiliki motivasi tinggi untuk meraih citacita.Namun dari hasil observasi yang telah dilakukan di MIN 1Madiun,ditemukan bahwa minat belajar siswa terhadap matematika masih6Yanuar A, Jenis-Jenis Hukuman Edukatif Untuk Anak SD (Jogjakarta: DIVA Press,2012),15.7Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Ilmu Mendidik) ,( Bandung: Alfabeta, 2010), 124.
5kurang dikarenakan siswa terlebih dahulu menghindar dan menganggap bahwamatematika itu sulit, kurangnya penguasaan rumus dan cara menghitung danjuga suasana kelas yang kurang kondusif seperti banyak siswa yang ramai,mengobrol dengan temannya,siswa cenderung tidak memperhatikan guru,siswa malas belajar saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi haltersebut, maka pemberian reward dan punishment yang dilakukan guru cukupberpengaruh meskipun tidak begitu berperan. Contoh kongkrit pemberianpunishment yang guru lakukan kepada siswa yang ramai, tidak memperhatikanpelajaran, mengobrol yaitu dengan teguran dan peringatan agar tidakmengulanginya, tetapi hal ini hanya berlaku sementara, maka kemudian gurumemberikan point negatif kepada siswa yang masih tidak bisa diatur, danpengaruhnya cukup baik jika siswa ditakuti dengan pemberian point negatifberbeda jika hanya ditegur dan diperingati saja. Sedangkan pemberian rewardjuga diberikan kepada siswa yang aktif bertanya, aktif dalam mengerjakan tugasyang diberikan guru seperti mengerjakan tugas di papan tulis, menyuruhmembaca, mengerjakan tugas kelompok serta siswa yang disiplin menaatiperaturan di kelas. Contoh kongkrit pemberian reward yaitu berupa nilaitambahan atau point positif, berupa kata-kata pujian, senyuman dan perhatian.Seperti dalam pembelajaran guru memberikan materi FPB dan KPK danmemberikan latihan soal kepada siswa, kemudian bagi siswa yang berani
6mengerjakan dipapan tulis akan mendapatkan point.8 Penerapan reward danpunishment secara tepat mungkin dapat menjadi motivasi tersendiri pada dirianak didik dalam menumbuhkan minat siswa dalam melakukan aktivitasbelajar.9Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul penelitiankuantitatif dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN REWARD DANPUNISHMENT TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKASISWA KELAS V MIN 1 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.B. Batasan MasalahBanyak variabel yang dapat ditindak lanjuti dalam penelitian ini, namunkarena keterbatasan waktu, dana dan tenaga maka peneliti melakukan batasanmasalah yaitu pemberian reward, punishment dan minat belajar matematikasiswa kelas V MIN 1 Madiun tahun pelajaran 2017/2018.C. Rumusan Masalah1. Bagaimana proses pemberian reward dan punishment dalam pembelajaranmatematika MIN 1 Madiun ?2. Bagaimana minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas V MIN 1Madiun ?8Observasi Pembelajaran Matematika di Kelas V, Tanggal 18 Desember 2017.Observasi dengan bu Ida Kusumawati9
73. Apakah ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian reward danpunishment terhadap minat belajar matematika siswa kelas MIN 1 Madiun?D. Tujuan PenelitianDengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuansebagai berikut:1. Untuk mengetahui proses pemberian reward dan punishmentdalampembelajaran matematika kelas V MIN 1 Madiun.2. Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pelajaranmatematika kelas V MIN 1 Madiun.3.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalam pemberianreward dan punishment terhadap minat belajar matematika siswa kelas VMIN 1 Madiun.E. Manfaat PenelitianAdapun penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:1. Tujuan teoritis. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menguatkan teoritentang pengaruh pemberian reward dan puniahment terhadap minat belajarmatematika siswa kelas V .
82. Tujuan asandanpengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah terkait denganpemberian reward dan punishment terhadap minat belajar.b.Bagi guru. Akan memberikan masukan bagi guru agar lebih bisa bekerjasama dengan kepala sekolah dan saling membantu untuk kesejahteraansekolah dalam mendidik, mengajar serta membimbing anak yang lebihbaik dan benar.c.Bagi sekolah. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenaipemberian reward dan punishment yang baik dan tepat sehingga minatbelajar siswa akan meningkat.d.Bagi mahasiswa. Sebagai latihan penelitian dalam menerapkan teoriteori yang didapatkan dibangku kuliah untuk diaplikasikan ahkanpermasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.F. Sistematika PenelitianSistematika penyusunan laporan hasil penelitian kuantitatif ini nantinyaakan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu awal, inti, dan akhir. Untukmemudahkan dalam penulisan, maka pembahasan dalam laporan penelitianpenulis kelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing bab terdiri sub bab
9yang berkaitan. Adapaun bentuk sistematika pembahasan dalam laporanpenelitian ini adalah sebagai berikut.Bab pertama, tentang pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dansistematika pembahasan. Bab pertama ini dimaksudkan untuk memudahkandalam memaparkan data.Bab kedua, berisi landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu, kerangkaberpikir dan pengajuan hipotesis. Bab ini dimaksudkan sebagai acuan teoriyang digunakan untuk melakukan penelitian.Bab ketiga, adalah metode penelitian yang meliputi rancangan penelitian,populasi dan sampel, instrument pengumpulan data, teknik pengumpulan data,dan teknik analisis data.Bab keempat, adalah hasil penilitian yang berisi gambaran umum lokasipenelitian, deskripsi data, analisis data (pengajuan hipotesis), interpretasi, danpembahasan.Bab kelima, adalah penutup yang berisi simpulan dan saran. Bab inidimaksudkan agar pembaca dan penulis mudah dalam melihat inti hasilpenelitian.
10BAB IITELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, LANDASAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESISA. Telaah Hasil Penelitian TerdahuluBerdasarkan penemuan telaah pustaka terdahulu, peneliti menemukanjudul yang terkait dengan pengaruh pemberian reward dan punishment terhadapminat belajar matematika :1. Berdasarkan skripsi yang ditulis oleh Eli Sri Mulyanti yang berjudul“Komparasi Hasil Belajar IPS antara Kelas yang diberi Reward danPunishment dan Kelas yang tidak diberi Pada Siswa Kelas IV MINKlagenserut Jiwan Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014. Dari hasil penelitianyang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata kelasExperimen (Kelas IV A) 83,80 memperoleh hasil yang lebih maksimal darinilai rata-rata kelas kontrol (Kelas IV B) 74,60 walaupun keduanyamenunjukkan nilai di atas KKM. Sehingga dapat dinyataan bahwa adaperbedaan hasil belajar IPS antara kelas yang diberi Reward dan Punishmentdan kelas yang tidak diberi pada siswa kelas IV MIN Klagenserut JiwanMadiun Tahun Pelajaran 2013/2014 maka Ha diterima dan Ho ditolak,karena thitung (2,100) ttabel (α 0,05 1,686) ketentuan bila thitung lebih besar darittabel maka Ha diterima.10
112. Berdasarkan skripsi yang ditulis oleh Hanifah Humairoh yang berjudul “PengaruhReward dan hukuman terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IVMI Islamiyah Rejomulyo Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil penelitianyang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :a) Reward berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasi belajarsiswa/siswi kelas IV di MI islamiyah Rejomulyo. Hal tersebutditunjukan dari hasil analisis ttes yang menunjukkan bahwa nilai thitung 4,894 ttabel 2,06. Besarnya pengaruh secara simultan dari rewardterhadap motivasi belajar siswa sebesar 0,1%.b) Hukuman berpengaruh signifikan secara parsial terhadap motivasibelajar siswa/siswi kelas IV di MI islamiyah Rejomulyo. Hal tersebutditunjukan dari hasil analisis ttesyang menunjukkan bahwa nilai thitung 12,172 ttabel 2,06. Besarnya pengaruh secara simultan dari hukumanterhadap motivasi belajar siswa adalah 8%.c) Reward dan hukuman berpengaruh signifikan secara parsial terhadapmotivasi belajar siswa/siswi kelas IV di MI Islamiyah Rejomulyo.Berdasarkan hasil analisis pada table 4.13 menunjukkan bahwa fhitung 1,170 Ftabel 0,374. Hal ini berarti motivasi dapat berpengaruh.3. Dalam skripsi yang ditulis oleh Nursid Choirul Huda yang berjudul“Penerapan Metode Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar SiswaPada Mata Pelajaran Sains Semester Genap Kelas IV Di MadrasahIbtidaiyah Singosaren Jenangan Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013”.
12Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwaproses pembelajaran sains di kelas IV semester genap tahun pelajaran2012/2013 MI Singosaren melalui metode reward berjalan dengan baiksesuai RPP meskipun ada kendala dalam hal biaya. Penerapan metodereward pada pembelajaran sains terbukti efektif meningkatkan motivasibelajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya motivasi belajar siswadari tiga kali pertemuan yang peneliti amati dalam proses pembelajaran danhasil wawancara dengan guru bidang studi sains dan siswa kelas IV setelahmengikuti pembelajaran sains.B. Landasan Teori1. Pengertian Rewarda. Pengertian Reward (penghargaan)Reward menurut kamu bahasa Inggris yang berarti ganjaran atauhadiah.10 Reward dapat diartikan pula sebagai penghargaan. Penghargaanmenurut kamus bahasa besar Indonesia berarti perbuatan, menghargai danpenghormatan.11 Reward merupakan alat bantu ataupun sebuah doronganyang di berikan kepada siswa agar siswa senang dan semangat untuk10John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996),11Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahsa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),485.389.
13belajar kapan pun dan dimana pun baik di rumah maupun di sekolah.Penghargaan adalah salah satu alat pendidikan yakni penghargaan ituialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasasenang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.12Siswa akan senang jika mendapat sebuah ganjaran baik seperti itu.Menurut Amir Daien Indrakusuma “Ganjaran adalah alat pendidikanrepresif yang menyenangkan. Atau dikatakan juga, bahwa belajarmurid.13Penghargaan (reward) sangat penting untuk meningkatkankegiatan yang produktif dan mengurangi kegiatan yang kurang produktif.Penggunaan penghargaan ini perlu dilakukan secara tepat, efektif, danefesien agar tidak menimblkan dampak negative”.14Pemberian reward berupa material tidak dibenarkan bila terlalusering diberikan, akan tetapi pemberian reward yang berupa ucapan yangdiantaranya kalimat pujian dan pemberian reward yang berupa perlakuanyang positif yakni pemberian senyuman dan perhatian dibenarkan bilasering diberikan kepada siswa. Hanya saja, perlakuan tersebut harus12Purwanto, Ilmu Pendidikan , 182.Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan,( Surabaya: Usaha Nasional, 1973),13159.14126.E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 125-
14berdasarkan alasan yang tepat untuk pembinaan siswa kearah yang lebihbaik.Dapat disimpulkan pemberian reward merupakan segala sesuatubentuk penghargaan yang menyenangkan perasaan dan menggairahkankemauan siswa karena dapat menumbuhkan minat belajar siswa yanglebih baik dalam proses pembelajaran ataupun pendidikan dengan tujuanagar tenang bisa melakukan hal yang lebih baik dan terpuji.Metode reward dan punishment merupakan suatu bentuk penguatanpositif yang bersumber dari teori behavioristik. Menurut merekaberpendapat, bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran(reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan.15Reinforcement dan punishment memiliki peran yang penting dalamteori pembelajaran behavioristik untuk membentuk kepribadian seoaranganak. Reinforcement merupakan bentuk penguat yang dapat dilakukansalah satunya dengan pemberian reward kepada anak didik.b. Pengertian PunishmentPunishment menurut kamu
pemberian reward dan punishment dalam pembelajaran matematika di kelas V MIN 1 Madiun. (2) Untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada pelajaran matematika kelas V di MIN 1 Madiun. (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian reward dan punishment terhadap minat belajar
Pemberian reward dan punishment dapat diberikan kepada PNS dan PTT yang melakukan kegiatan pemberian layanan 3. Pemberian reward dan punishment dapat diberikan untuk perseorangan atau kelompok 4. Pemberian reward dan punishment diberikan setiap akhir tahun pada saat acara HUT KALTARA 5. Pemberian reward berupa perjalanan dinas disesuaikan .
diberikan tindakan dengan pemberian reward dan punishment. Pemberian reward berupa pujian, penghormatan, pemberian hadiah, dan tanda penghargaan. Pemberian punishment berupa punishment preventif dan punishment represif.Rata-rata kedisiplinan siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I 74,52% dan pada siklus II 87,62%.
c. Syarat-syarat pemberian reward dan punishment Agar pemberian reward dan punishment sesuai dengan yang dikehendaki dalam bidang pendidikan, maka setiap pendidik hendaknya memperhatikan syarat-syarat dalam pemberian reward dan punishment. Syarat pemberian reward yaitu: 1) Untuk member hadiah yang paedagogis perlu sekali
Dengan memberikan reward dan punishment, kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan, terkendali, dan bervariasi, mengingat pentingnya pemberian reward dan punishment di sekolah, maka terdapat keinginan melakukan penelitian tentang hubungan pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
Reward dan Punishment, terhadap Produktivitas kerja karyawan di UD. Mutiara Rasa suwar suwir Ajung Jember. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pemberian Insentif, Reward dan Punishment terhadap Produktivitas Kerja Karyawan secara simultan dan parsial. Teori yang dipakai
vii Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bidang Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang ABSTRAK Oleh : Drs. Moh. Thamrin Bey, M.Si Nofia Indrawati Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel reward dan punishment secara parsial terhadap disiplin kerja karyawan. Penelitian ini
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. EVANS GROUP SIMPANG KIRI ACEH TAMIANG”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua
3006 AGMA Toilet Additive 1338 (3006) 19.0% 2914 CERAVON BLUE V10 DC (2914) 0.05% 2922 FORMALDEHYDE REODORANT ALTERNATIVE (2922) 0.6% 3 Water (3) 80.05% Constituent Chemicals 1 Water (3) 80.05% CAS number: 7732-18-5 EC number: 231-791-2 Product number: — EU index number: — Physical hazards Not Classified Health hazards Not Classified Environmental hazards Not Classified 2 Bronopol (INN .