JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK .

3y ago
44 Views
3 Downloads
291.93 KB
13 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Genevieve Webb
Transcription

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUSIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PPKnBAGI SISWA TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI JOMBANGDiajukan kepada Universitas Negeri Surabayauntuk Memenuhi Persyaratan PenyelesaianProgram Sarjana Pendidikan Luar BiasaLATIFAH ARIANTI RAZAQNIM: 14010044057UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS ILMU PENDIDIKANJURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA20181

2

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PPKn BAGI SISWATUNAGRAHITA DI SLB NEGERI JOMBANGLatifah Arianti Razaq dan Idris Ahmad(Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)anti14010044057@gmail.comABSTRACTThis research had purpose to describe the implementation of scientific approach in learningcivilization for the third class of mentally retardation students in state SLB Jombang. Learning byscientific approach was also applied for mentally retardation students because they also neededlearning by 5M activity i.e. observing, asking, reasoning, trying, and communicating.This research used qualitative approach. The data collection was done by non-participantobservation technique, deep interview, and documentation. The research instrument was the observerwho was assisted by interview and observation guidelines. The data was analyzed using the analysistechnique of Miles and Huberman involving data collection, data reduction, data presentation, andverification.Based on the data analysis which had been obtained, it indicated that the implementation ofscientific approach in learning civilization had been implemented but it was not optimum yet. Theteachers could also grow the interest learning of mentally retardation students in learning civilizationby scientific approach. In spite of this, there were several problems faced in learning process such asthe variety students’ abilities and characteristics, not conducive class condition, and there was not anylearning media supporting the learning implementation by scientific approach. However, based onthe research result, the teachers could solve the problems well.Keywords: Scientific approach, learning civilization, mentally belajaran memiliki berbagai , peserta didik dapat memperolehpengetahuan melalui pengalaman secaralangsung dalam pembelajaran, sehinggapemahaman yang diperoleh lebih kongkritdan tidak hanya bersifat verbal atau teoritis.Pada hakekatnya, pendekatan saintifikmerupakan pendekatan dalam pembelajaranyang mengutamakan kreativitas dan temuantemuan siswa. Pengalaman belajar yangmereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi,hafalan atau sejenisnya. Tetapi pilan, dan sikap yang diperolehberdasarkan kesadaran dan penemuan sendirioleh siswa tersebut (dalam Kosasih, 2016:72).PendidikanPancasiladanKewarganegaraan (PPKn) lahir dari harapanpendidikan di Indonesia yaitu untukmempersiapkan peserta didik menjadi warga3negara yang memiliki komitmen kuat dankonsisten untuk mempertahankan NegaraKesatuan Republik Indonesia. MenurutWinarno (2006), misi dari mata pelajaranPPKn ialah mewujudkan sikap toleransi,tenggang rasa, memelihara persatuan dankesatuan, tidak memaksakan pendapat,menghargai, dan lain-lain untuk mendukungpembangunan nasional (dalam Ihsan, 2017:50).Materi yang diajarkan dalam pembelajaranharus bermakna bagi siswa dan benar-benarpenting, baik dilihat dari kompetensi maupunfungsinya (dalam Ihsan, 2017:53).Salah satu metode yang relevan untukditerapkan dalam pembelajaran PPKn yaituyang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)menekankan pada kegiatan penyelesaianmasalah, 2) bisa dijalankan dalam berbagaikonteks, 3) mengarahkan siswa menjadipembelajar aktif,4) mengaitkan materipelajaran dengan konteks kehidupan siswayang berbeda, 5) mendorong siswa untukmerancang dan melakukan aktivitas belajar

secara ilmiah, 6) memotivasi siswa untukmenerapkan materi yang telah dipelajari, 7)menerapkanpenilaianotentik,8)menyenangkan (Djamarah dan Zain, ik tersebut maka pembelajarandengan pendekatan saintifik sesuai untukditerapkan dalam pembelajaran PPKn, karenamateri yang diajarkan berbasis fakta ataufenomena tertentu sesuai dengan KD yangdikembangkan oleh guru (dalam Kosasih,2016:72).Tidak hanya bagi siswa reguler,pendekatan saintifik dalam pembelajaran jugaperlu diterapkan bagi siswa berkebutuhankhusus, diantaranya siswa dengan hambataninteligensi (tunagrahita). Tujuannya ialah agarpemahaman yang diperoleh anak lebihkongkrit, dikarenakan dalam pembelajarandengan pendekatan saintifik g. Pendekatan saintifik sesuai dengankemampuan siswa tunagrahita yang memilikikemampuan rendah dalam berpikir secaraabstrak.Metode atau strategi pembelajaranmenempati fungsi yang penting dalamkurikulum karena memuat tugas-tugas yangperlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Dalamhal ini, ada tiga alternatif pendekatan yangdapat digunakan, yaitu: pendekatan yangberpusat pada mata pelajaran, pendekatanyang berpusat pada siswa, dan pendekatanyang berorientasi pada kehidupan masyarakat(dalam Hamalik, 2012:27).Dalam implementasi kurikulum 2013,pendekatan yang digunakan yaitu pendekatanyangberpusatpadasiswa.Prosespembelajaran yang dilakukan seharusnyadilengkapi dengan aktivitas , dan mencipta. Pendekatansaintifik berkaitan erat dengan metodesaintifik (ilmiah), yang pada umumnyamelibatkankegiatanpengamatanatauobservasi guna perumusan hipotesis dalampengumpulan data (dalam Sani, 2014:50).4Implementasi pendekatan saintifiktidak hanya diterapkan di sekolah reguler,tetapi juga diterapkan di sekolah khusus(SLB). Namun penerapan pendekatan saintifikdi sekolah khusus disesuaikan dengankarakteristik dan kebutuhan anak. Hal inidikarenakanmasing-masingindividumemiliki karakteristik dengan hambatan yangberbeda-beda. Salah satunya yaitu siswadengan hambatan inteligensi (tunagrahita),yaitu anak yang secara signifikan memiliki IQdi bawah rata-rata anak seusianya. Anaktunagrahitadiklasifikasikanberdasarkantingkat kecerdasan (IQ) serta tingkatkemampuan mentalnya menjadi ringan,sedang, dan berat (dalam Wardani, dkk.,2015:1.11).Berdasarkan uraian di atas, perludilakukan penelitian yang berfokus padapelaksanaan pendekatan saintifik dalampembelajaran bagi siswa tunagrahita, peranguru dalam pelaksanaan pendekatan saintifik,kendala selama proses pembelajaran. Selainitu juga berfokus pada upaya yang dilakukanuntuk mengatasi kendala yang dihadapidalam pelaksanaan pendekatan saintifik padapembelajaran PPKn bagi siswa tunagrahita diSLB Negeri Jombang.Berdasarkan hasil studi pendahuluanpada tanggal 18 Nopember 2017 diketahuibahwa SLB Negeri Jombang merupakan salahsatu sekolah khusus (SLB) yang menerapkankurikulum 2013 dengan menggunakanpendekatan saintifik dalam pembelajaran.Sekolah tersebut menerima siswa denganhambatan inteligensi (tunagrahita). Siswatunagrahita di sekolah tersebut di antaranyaada di kelas III. Jumlah siswa di kelas IIIterdiri atas 6 siswa yaitu tiga siswatunagrahita ringan, dua siswa tunagrahitasedang, dan satu siswa tunadaksa yang jugatunagrahita. Materi yang diajarkan antarasiswa tunagrahita ringan dengan tunagrahitasedang di kelas tersebut tidak dibedakan.Namun dalam pelaksanaannya, materitersebut disesuaikan dengan kemampuanmasing-masing siswa. Materi pelajarandisampaikan oleh guru dengan memanfaatkan

media-media yang ada di lingkungan kelas, diantaranya media berupa gambar. Siswatunagrahita ringan di kelas tersebut sudahmampu menyalin kalimat dengan baik, tetapimasih belum mampu membaca. Sedangkansiswa tunagrahita sedang masih menebalikata, tulisannya belum rapi dan belum sesuaidengan bentuk huruf yang seharusnya.Penelitian lain seperti penelitian yangdilakukan oleh Susanti (2016) yang berjudul“Implementasi Kurikulum 2013 pada AnakTunagrahita di SLB AC” hasil penelitiannyaadalah implementasi kurikulum 2013 di SLBAC Dharma Wanita belum diterapkan disemua kelas, tetapi baru diterapkan di kelas 1dan kelas 4 SDLB. Upaya yang dilakukan gurudalam implementasi kurikulum 2013 dapatdilihat dari dibuatnya perangkat pembelajaranberdasarkan kurikulum 2013, meskipun belumsemua guru yang menerapkan dikarenakankurangnyapemahamangurutentangkurikulum 2013. Selain itu guru juga berusahamenerapkan pendekatan saintifik dalampembelajaran pada anak tunagrahita, namunpendekatan ini kurang sesuai apabiladiterapkan pada anak tunagrahita mengingatkemampuan inteligensi anak tunagrahita yangterbatas. Maka perlu dilakukan modifikasidalam penerapan pendekatan saintifik yangmencakup 5M (mengamati, masikan). Modifikasi tersebut yaitudengan tidak menerapkan semua komponen5M dalam proses pembelajaran bagi anaktunagrahita. Tetapi disesuaikan dengankondisi dan kemampuan anak tersebut.Persamaan penelitian tersebut denganpenelitian yang akan dilakukan yaitu samasama menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif dalam pelaksanaan penelitian.Dalam penelitian tersebut terdapat kajianmengenai pelaksanaan pendekatan saintifikdalam pembelajaran bagi siswa tunagrahitatingkat sekolah dasar di sekolah khusus (SLB).Selain itu, dalam tujuan penelitian jugamengkaji tentang peran guru dalampembelajaran serta kendala yang a terletak pada fokus penelitian,yaitu dalam penelitian tersebut berfokus padaimplementasi kurikulum 2013, sedangkanfokus penelitian yang akan dilakukan yaitumengenai implementasi pendekatan saintifikdalam pembelajaran bagi siswa tunagrahita disekolah khusus (SLB). Selain itu dalampenelitian sebelumnya juga berfokus padaperan guru dalam implementasi kurikulum2013 bagi tunagrahita serta kendala-kendalayang dihadapi dalam implementasi kurikulum2013 bagi tunagrahita. Sedangkan dalampenelitian ini, berfokus pada peran gurudalam pelaksanaan pendekatan saintifik bagisiswa tunagrahita, kendala-kendala yangdihadapi dalam pelaksanaan pendekatansaintifik bagi tunagrahita, serta upaya yangdilakukan guru dalam mengatasi kendalakendala tersebut.Selanjutnya penelitian yang asi Pendekatan Saintifik dalamPembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasilpenelitiannya adalah pemahaman gurumengenai kurikulum 2013 masih rendah.Sehingga guru lebih nyaman menerapkankurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetapmenerapkan pendekatan saintifik dalampembelajaran.Implementasipendekatansaintifik dalam pembelajaran IPA sudahberjalan dengan baik. Kegiatan mengamatisudahdilaksanakansesuaidenganpendekatan saintifik. Kegiatan menanyasudah dilaksanakan oleh siswa denganmengajukanpertanyaandisetiappembelajaran, meskipun pertanyaan yangdiajukan terkadang masih kurang sesuaidengan materi pembelajaran. Kegiatanmenalar sudah sesuai dengan tahappelaksanaan pendekatan saintifik, yaitudengan mengaitkan fakta-fakta dengan teoriyang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatanmencoba sudah melibatkan siswa dalammelakukan percobaan. Siswa juga sudah dapatberkomunikasi dengan baik dalam prosespembelajaran.Persamaan penelitian tersebut denganpenelitian yang akan dilakukan yaitu sama-

sama menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif dalam pelaksanaan penelitian.Dalam penelitian tersebut fokus penelitiannyayaitu implementasi pendekatan saintifikdalam pembelajaran bagi siswa tingkatsekolah dasar. Perbedaannya terletak padasubjek penelitian dan mata pelajaran yangditeliti, yaitu dalam penelitian yang telahdilakukan oleh Marthin (2016) subjekpenelitiannya adalah siswa sekolah dasar (SD)reguler dalam mata pelajaran IPA. Selain itu,dalam penelitian tersebut mengkaji tentangpemahaman guru terhadap pendekatansaintifik. Sedangkan dalam penelitian yangakan dilaksanakan, subjek penelitiannyaadalah siswa tunagrahita di sekolah khusus(SLB)dalammatapelajaranPPKn.Permasalahan yang akan dikaji terkaitpelaksanaan pendekatan saintifik yaitumengenai peran guru dalam pembelajaran,kendala yang dihadapi dalam prosespembelajaran, serta upaya yang dilakukandalam mengatasi kendala tersebut.Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam penelitian ini akan n saintifik dalam pembelajaranPPKn bagi siswa tunagrahita di SLB NegeriJombang”. Sedangkan penelitian ini berfokuspada pelaksanaan pendekatan saintifik dalampembelajaran PPKn bagi siswa tunagrahita,peran guru dalam pembelajaran, kendala yangdihadapi dalam proses pembelajaran, sertaupaya yang dilakukan dalam mengatasikendala tersebut.METODEA. Pendekatan, Jenis dan RancanganPenelitian1. Pendekatan dan Jenis PenelitianPendekatan yang digunakandalam penelitian ini yaitu pendekatankualitatif karena instrumen yangdigunakan adalah orang, yaitu penelitisendiri. Bogdan dan Taylor (dalamAhmadi, 2014: 15) menyatakan bahwapenelitian kualitatif adalah prosedurpenelitian yang menghasilkan datadeskriptif, yaitu ucapan atau tulisan6dan perilaku yang dapat diamati darisubjek penelitian itu sendiri.Jenispenelitianyangdigunakan dalam penelitian ini yaituekspost facto descriptive karena datayang akan dipaparkan sesuai dengankondisi alamiah di lapangan secaraapa adanya. Hal ini sesuai denganpenelitian deskriptif yaitu suatupenelitian yang bertujuan untukmenggambarkan suatu keadaan ataukegiatan secara sistematis, faktual danakurat terhadap fenomena-fenomenaatau faktor-faktor dan karakteristikpopulasiataudaerahtertentu(Wahyudi, 2009: 25).Alasanpenggunaanpendekatan kualitatif dalam penelitianinikarenapenelitiinginmendeskripsikan tentang pelaksanaanpendekatansaintifikdalampembelajaran bagi siswa tunagrahitakelas III di SLB Negeri Jombang, peranguru pada pelaksanaan pendekatansaintifik dalam pembelajaran, kendalakendala yang dihadapi dalam prosespembelajaran, serta upaya yangdilakukandalammenghadapikendala-kendala tersebut.2. Rancangan PenelitianMoleong(2002:385)mendefinisikan rancangan peneltiansebagai suatu usaha merencanakandan menentukan segala kemungkinanserta perlengkapan yang diperlukandalam suatu penelitian kualitatif.Sedangkanrancanganpenelitianmenurut Lincoln dan Guba (dalamMoleong, 2002: 385) merupakan suatuusaha merencanakan kemungkinankemungkinan tertentu secara luastanpa menunjukkan secara pasti apayang akan dikerjakan dalam kaitannyadengan unsur masing-masing.Berikutinimerupakanrancangan penelitian yang akandilakukan:

a.Melakukan observasi kepadasubjek penelitian, yaitu SLBNegeri Jombang.b. Melakukan analisis hasil observasiuntuk menentukan apakan subjekpenelitian memenuhi persyaratan.c. Mengajukan ijin penelitian kepadasubjek penelitian.d. Menyusun pedoman wawancaradan observasi.e. Melakukan wawancara denganguru kelas III.f. Menganalisis hasil wawancara.g. Melakukanobservasigunamelengkapi data yang telahdiperoleh sebelumnya.h. Menganalisis data hasil observasi.i. Mengumpulkan data tambahandengan dokumentasi.j. Membuatkesimpulanb.berdasarkan hasil wawancara danobservasi.B.7Sumber Data Penelitian1. Lokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di satusekolah, yaitu di SLB Negeri Jombang.Lokasi penelitian ini terletak di Jl.Basuki Rahmad No.40, Jombatan, Kec.Jombang, Kabupaten Jombang, JawaTimur 61419. Pemilihan lokasi inikarenaSLBNegeriJombangmerupakan salah satu sekolah khusus(SLB) yang menerapkan pendekatansaintifikdalampembelajaran.Penelitian ini dilakukan sesuai denganmasalah yang akan diteliti, olehkarena itu pemilihan lokasi penelitiandisesuaikan dengan masalah tersebut.2. Sumber Data PenelitianAdapun sumber data penulisdalam penelitian ini, diperoleh dari:a. Narasumber (Informan)Dalam penelitian kualitatif, yangdipilih sebagai informan tidaksembarang orang, tetapi harusinforman yang baik. Menurutc.C.Morse (dalam Ahmadi, 2014: 93)bahwa informan yang baik adalahinformanyangmemilikipengetahuan serta pengalamanyang peneliti perlukan, memilikikemampuan merefleksi, pandaiberbicara, memiliki waktu untukdiwawancarai, serta berkemauanuntuk berpartisipasi dalam studi.Berdasarkan definisi tersebut,informan dalam penelitian iniadalah guru kelas III di SLBNegeri Jombang.Peristiwa atau AktivitasPeristiwa atau aktivitas dapatdijadikan sebagai salah satusumber data dalam penelitan.Karena melalui pengamatan padaperistiwa atau aktivitas, penelitibisamengetahuiprosesbagaimana sesuatu terjadi lebihpasti karena menyaksikan sendirisecara langsung (Sutopo, 2002: 51).Dalam penelitian ini, sumber datayang digunakan adalah am pelaksanaan pendekatansaintifik bagi siswa tunagrahita dikelas III.Dokumen atau ArsipDokumen atau arsip merupakandata tertulis yang berkaitandengan suatu peristiwa atauaktivitas tetentu. Dalam penelitianini, dokumen atau arsip yangdigunakan adalah yang terkaitdengan pelaksanaan pendekatansaintifikdalampembelajaranPPKn bagi siswa tunagrahita diSLB Negeri Jombang, sehinggadapat memperkuat data yangdiperoleh peneliti di lapangan.TEKNIK PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan data dalampenelitian ini menggunakan wawancara,observasi, dan dokumentasi.

1. WawancaraWawancara merupakan teknikpengumpulan data yang dilakukandengan cara berkomunikasi litiankualitatif, teknik pengumpulan datayang digunakan lebih menekankanpada teknik wawancara, khususnyawawancara mendalam. Hal tersebutdiperkuat oleh pendapat Guba danLincoln (dalam Ahmad, 2016: 119)yang menyatakan bahwa teknik inimerupakan teknik pengumpulan datayang khas dalam penelitian kualitatif.Dalampenelitianinimenggunakan wawancara terstrukturdan tak terstruktur. Wawancaraterstrukturmerupakanteknikwawancara dimana peneliti telahmenyiapkan instrumen penelitianberupa pertanyaan-pertanyaan gdalamSugiyono, 2012: 233). Pertanyaanpertanyaandalamwawancaraterstruktur telah ditentukan dandisusun oleh peneliti. Sedangkanwawancara tak terstruktur merupakanteknik wawancara yang dilakukantanpamenggunakanpedomanwawancara yang tersusun secarasistematis dalam pengumpulan data.Kegiatan wawancara ini dilakukandengan guru kelas untuk memperolehinformasi yang belum tifikdalampembelajaran bagi siswa tunagrahitadi SLB Negeri Jombang.Data yang akan dikumpulkanoleh peneliti menggunakan teknikwawancara yaitu terkait pelaksanaanpendekatansaintifikdalampembelajaran. Selain itu juga terkaitperan guru dalam pelaksanaanpendekatan saintifik, kendala yangdihadapi dalam proses pembelajaran,8serta upaya yang dilakukan dalammengatasi kendala tersebut.2. ObservasiTeknik observasi digunakanuntuk mengamati secara langsungmaupun tidak langsung terhadapkegiatan yang sedang berlangsung(Wahyudi, 2009: 63). Observasi dalampenelitian ini dilakukan ketika prosespembelajaran yang melibatkan peranguru dalam pelaksanaan pendekatansaintifik bagi siswa tunagrahita.Jenisobservasiyangdigunakan dalam penelitian ini adalahobservasilangsung.Observasilangsung yang dilakukan sebagaiberikut:a. Observasi berperanObservasi berperan initerabagimenjadiobservasiberperan aktif, dan observasiberperan pasif. Dalam hal ini,kehadiran peneliti di f.Sedangkan interaksi yang terjadiantara peneliti dengan informandisebutsebagaiobservasiberperan aktif. Observasi berperanaktif dilakukan ketika ada sesuatuyang tidak dipahami peneliti.b. Observasi tak berperanPenelitimengamatikegiatan atau aktivitas yangdijadikan sumber data. Selain itu,peneliti sudah mempersiapkaninstrumen observasi terkait prosespembelajaran dengan pendekatansaintifik bagi siswa tunagrahita.Data yang akan dikumpulkanoleh peneliti menggunakan teknikobservasi yaitu terkait pelaksanaanpendekatansaintifikdalampembelajaran. Selain itu juga terkaitperan guru dalam pelaksanaanpendekatan saintifik, kendala yangdihadapi dalam proses pembelajaran,

serta upaya yang dilakukan dalammengatasi kendala tersebut.3. DokumentasiMenurut Bogdan dan Biklen(dalam Ahmadi, 2016: 179) yangdimaksud dokumen dalam hal iniberupa bahan (material) sepertifotografi, video, film, memo, surat,diari, rekaman kasus kli

“Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA di SDN Cepit, Bantul” hasil penelitiannya adalah pemahaman guru mengenai kurikulum 2013 masih rendah. Sehingga guru lebih nyaman menerapkan kurikulum 2006 (KTSP), namun guru tetap menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Implementasi pendekatan

Related Documents:

IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA . PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR . FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . 2017 . i IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Purwantoro 2 Malang .

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Fiqih di MAN 4 Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru 4 Aceh besar. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunujukan bahwa implementasi pendekatan saintifik yang

implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu (2) hasil pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn era daring di MAN Kota Batu. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif diskriptif dengan pendekatan saintifik yang dilakukan di MAN Kota Batu pada September 2020.

Kegiatan Belajar 1 akan dikemukakan mengenai apa pengertian dari tindak pidana khusus. Lalu, dalam Kegiatan Belajar 2 akan dikemukakan mengenai ruang lingkup tindak pidana khusus yang terdiri mulai dari macam-macam tindak pidana khusus, subjeknya, serta peraturan perundang-undangan yang mengatur tindak pidana khusus tersebut.

Daftar Isi ix Bab VEvaluasi Kebijakan Pendidikan 101 A. Konsepsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 101 B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 104 C. P ermasalahan dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 106 D. Manfaat Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 108 E. Monitoring Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 109 F. Kriteria Evaluasi Program Kebijakan Pendidikan — 111

Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi aktivitas mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Sehingga implementasi pendekatan saintifik akan dapat memberikan makna-makna berikut ini. 1. Meningkatkan rasa keingintahuan Pada pembelajaran IPA dapat difasilitasi melalui kegiatan penayangan video .

3 BAB 3 METODOLOGI KAJIAN 3.1 Pengenalan 31 31 3.2 Kajian Penentuan Subjek 32 3.3 Kajian Pengumpulan Data 33 3.3.1 Pendekatan Sejarah (Historik) 33 3.3.2 Pendekatan Dokumentasi 34 3.3.3 Pendekatan Perpustakaan 35 3.4 Kajian Analisis Data 35 3.4.1. Pendekatan Induktif 36 3.4.2 Pendekatan Deduktif 36

When designing a storage tank, it is necessary to meet the requirements of the design code (in this case, API 650), and also with all those requirements of the codes involved in the process of the tank. Some of them are listed below: API-RP 651: Cathodic Protection of Aboveground Petroleum Storage Tanks