PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK .

3y ago
40 Views
2 Downloads
272.84 KB
16 Pages
Last View : 10d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Pierre Damon
Transcription

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIDOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.111DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.111.05PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU BERBASISPENDEKATAN SAINTIFIK DI TAMAN KANAK-KANAKDADAN SURYANAUniversitas Negeri PadangJl. Prof Hamka Air Tawar Padang Sumatera BaratEmail: dadan.suryana@yahoo.comAbstract: This study aims to achieve the ability to observe, ask, try, reason, and communicatethrough the development of the themes that have been implemented. The learning processexperienced by children in an effort to discovery learning. The process of developing the ability tothink this is a process of discovery learning as meaningful learning. This meaningful learningrequired by younger children as a learning process that will be the foundation of knowledge indealing with the stage of development thinking that will ultimately provide a solid foundation inthe face of continued education stage. The process of learning through scientific approach is veryappropriate if delivered through an integrated thematic approach. Thematic learning integrated islearning that can instill the basic concepts of knowledge, to increase knowledge of facts, and canprovide an interesting learning because the theme is deliver that is very close to the child, simple,attractive, and incidental (according to the event is happening) , This study uses a methodresearch and development of Borg & Gall with six (6) steps of development. Through ten steps ofthis development will provide easy steps to serve as the research methods of thematic developmentof teaching materials based integrated scientific approach in kindergarten in West Sumatra.Keywords: Thematic, scientific, early childhoodAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mencapai kemampuan mengamati, menanya, mencoba,menalar, dan mengomunikasikan melalui pengembangan tema-tema yang selama ini dilaksanakan.Proses pembelajaran yang dialami oleh anak sebagai upaya discovery learning. Prosespengembangan kemampuan berpikir ini merupakan proses penemuan pembelajaran sebagaipembelajaran yang bermakna. Pembelajaran bermakna ini diperlukan oleh anak usia dini sebagaiproses pembelajaran yang akan menjadi landasan pengetahuan dalam menghadapi tahapperkembangan berpikir yang pada akhirnya akan memberikan landasan yang kokoh dalammenghadapi tahap pendidikan lanjutan. Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik inisangat tepat jika disampaikan melalui pendekatan tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpaduadalah pembelajaran yang dapat menanamkan konsep dasar pengetahuan, dapat menambahpengetahuan berupa fakta, dan dapat memberikan pembelajaran yang menarik karena tema yangdismapaikan adalah tema yang sangat dekat dengan anak, sederhana, menarik, dan insidental(sesuai dengan peristiwa yang sedang terjadi). Penelitian ini menggunakan penerlitian Metoderesearch and development dari Borg & Gall dengan 6 (enam) langkah pengembangan. Melaluisepuluh langkah pengembangan ini akan memberikan langkah yang mudah untuk dijadikansebagai metode penelitian pengembangan bahan ajar tematik terpadu berbasis pendekatan saintifikdi Taman Kanak-kanak di Sumatera Barat.Kata Kunci: Tematik terpadu, pendekatan saintifik, taman kanak-kanak67

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017Pembelajaranmerupakanfenomena atau gejala, memperolehproses ilmiah. Karena itu Kurikulumpengetahuan baru, atau mengoreksi2013esensidandalamsebelumnya. Untuk dapat disebutilmiahilmiah, metode pencarian (method ofemasinquiry) harus berbasis pada yakiniPendekatansebagaititianmemadukanperkembangan dan pengembanganbuktisikap,diobservasi, empiris, dan enalaranpendekatan atau proses kerja yangyang spesifik. Karena itu, amengedepankanumumnyamemuatserialaktivitas pengoleksian data melaluipelararaninduktif(inductiveobservasi dan ekperimen, otesis.Penalaran deduktif melihat fenomenaumumdanPembelajaran anak usia dinimenarikharus dapat memberikan kesempatansimpulan yang spesifik. Sebaliknya,kepada anak untuk mendapatkanpenalaranmemandangproses pembelajaran yang ilmiah.fenomena atau situasi spesifik untukHal ini akan berdampak kepadakemudian menarik simpulan secarakemampuan berpikir dan saatmerekamelanjutkaninduktif menempatkan bukti-buktipendidikan ke jenjang yang lebihspesifik ke dalam relasi idea yangtinggi. Proses ilmiah yang dapatlebih luas. Metode ilmiah umumnyadilakukan adalah dengan pendekatanmenempatkan fenomena unik dengansaintifik.kajian spesifik dan detail untukmendapatkan pengetahuan a,Metode ilmiah merujuk padateknik-teknik investigasi dalammenanya,dan

Pembelajaran Berbasis Tematik . . .Dadan SuryanaKenyataandilapanganmenunjukkan bahwa guru dua hari dan perolehan pemahamankontekstual sebesar 50-70 persen.mempunyaProses pembelajaran arpendekatan ilmiah. Pendekatan inimengajar, belum ada bahan ajarbercirikantematik terpadu berbasis pendekatanpengamatan, penalaran, penemuan,saintifik. Hal ini mengakibatkan gurupengabsahan, dan penjelasan tentangmengajar tidak sesuai dengan prosessuatu kebenaran. Dengan olandimensipembelajaranharussaintifik. Penelitian Hibah Bersaingdilaksanakan dengan dipandu nilai-ini dapat mengatasi masalah bahannilai, prinsip-prinsip, atau kriteriaajar bagi guru yang akan mengajar diilmiah. Proses pembelajaran disebutTaman Kanak-kanak dan bahan ajarilmiah jika memenuhi kriteria sepertiyang dihasilkan dari penelitian iniberikut ini. Substansi atau materidapatpembelajaran berbasis pada faktadijadikanpegangandanrujukan.atau fenomena yang dapat dijelaskanPembelajaran Ilmiahdenganlogikaataupenalaranberbasistertentu; bukan sebatas kira-kira,pendekatan ilmiah itu lebih efektifkhayalan, legenda, atau dongenghasilnyadengansemata. Penjelasan guru, respon anakHasildidik, dan interaksi edukatif guru-penelitian membuktikan bahwa padaanak didik terbebas dari rta,informasi dari guru sebesar 10 persensubjektif,setelahdanmenyimpang dari alur berpikir logis.perolehan pemahaman kontekstualMendorong dan menginspirasi anaksebesarPadadidik berpikir secara kritis, analistis,pembelajaran berbasis pendekatandan tepat dalam mengidentifikasi,ilmiah, retensi informasi dari gurumemahami, memecahkan masalah,sebesar lebih dari 90 persen setelahdan mengaplikasikan substansi ang69

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017materi n menginspirasi anak didik mampudenganberpikir hipotetik dalam melihatmenganalisisperbedaan, kesamaan, dantautankesimpulan dan mengomunikasikansatu sama lain dari substansi ataukonsep, hukum atau prinsip yangmateri pembelajaran.“ditemukan”. Pendekatan saintifikMendorongberbagaiteknik,data,menarikdan menginspirasi anak didik mampudimaksudkanmemahami,pemahaman kepada anakmenerapkan,danuntukmemberikanmengembangkan pola berpikir materipendekatan ilmiah, bahwa informasipembelajaran. Berbasis pada konsep,bisa berasal dari mana saja, kapanteori, dan fakta empiris yang dapatsaja, tidak bergantung pada informasidipertanggungjawabkan.searah dari guru. Oleh karena elajaranyangsederhana dan jelas, namun menarikdiharapkan tercipta diarahkan untuksistem penyajiannya.mendoronganakdidikdalammencari tahu dari berbagai sumberPendekatanSaintifikdalammelalui observasi, dan bukan hanyadiberitahu (Hosnan ndekatan2013 dalam pembelajaran dengansaintifik dalam pembelajaran dalampendekatan saintifik adalah ncangmelibatkanproses,sepertisedemikian rupa agar anak didikmengamati,secara aktif mengonstruk konsep,mengukur,hukum atau prinsip melalui tahap-menjelaskan,tahapan(untukDalam melaksanakan proses-prosesmengidentifikasi atau menemukantersebut, bantuan guru h,mengajukan atau kmenyimpulkan.sangatrelevandengan tiga teori belajar, yaitu teori

Pembelajaran Berbasis Tematik . . .Dadan lmengkoordinasidisebut juga teori belajar penemuan.lingkungan sekitarnya. Skema tidakAda empat hal pokok berkaitanpernah berhenti berubah, skematadengan teori belajar Bruner. jardanakanberkembangorangdewasa.mengembangkan pikirannya apabilaProses yang menyebabkan terjadinyaia menggunakan pikirannya. Kedua,perubahan skemata tersebut erbentuknyakognitif dalam proses penemuan,adaptasi ini dapat dilakukan dengananak akan memperoleh sensasi gnitifdanmerupakanyangdengannyaintrinsik. Ketiga, satu-satunya caraseseorang mengitegrasikan stimulusagar seseorang dapat mempelajariyang dapat berupa persepsi, konsep,teknik-teknikmelakukanhukum, prinsip ataupun pengalamanmemilikibaru ke dalam skema yang sudah adamelakukandi dalam pikirannya. Akomodasidengandapat berupa pembentukan skemamelakukan penemuan maka akanbaru yang dapat cocok dengan ciri-memperkuat retensi ingatan. Empatcirihal di atas adalah bersesuaian denganmemodifikasi skema yang telah adaprosesdiperlukansehinggacocokdalam pembelajaran menggunakanstimulusyangmetode ilasiperkembangan(Jackman 2009).skema (jamak skematan). uekuilibrasidanakomodasidalambahwateorinyaadalah suatu struktur mental ataumenyatakanpembelajaranstruktur kognitif yang dengannyaterjadi apabila anak didik bekerja71

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017atau belajar menangani tugas-tugasuntukyang belum dipelajari namun tugas-intelektualtugasdalamkemampuan berpikir tingkat tinggijangkauan kemampuan atau tugas ituanak; untuk membentuk kemampuanberada dalam zone of proximalanak dalam menyelesaikan suatudevelopment daerah terletak antaramasalahtingkat perkembangan anak saat initerciptanya kondisi pembelajaran diyangmana anak merasa bahwa ananak,merupakanbawah bimbingan orang dewasa ataudiperolehnyateman sebaya yang lebih mampu.perkembanganb. Karakteristik Pendekatan susnyasecarakemampuan pemecahan maalah stik pembelajaran berpusatsuatu karya atau pekerjaan; untukpada anak; melibatkan keterampianmengembangkan karakter anak.proses sains dalam mengonstruksi2)konsep,hukumatauprinsip;melibatkan proses-proseskognitifyang potensial dalam merangsangPrinsip-prinsippembelajarandengan pendekatan saintifikBeberapa prinsip pendekatansaintifikdalamkegiatanperkembangan intelek, khususnyapembelajaran adalah pembelajaranketerampilan berpikir tingkat tinggi;berpusat pada anak; pembelajarandapat mengembangkan karakter anakmembentuk students self concept;(Hosnan isme;terhindardaripembelajaranmemberikan kesempatan pada anakpendekatan saintifikTujuan pembelajaran denganuntukmengasimilasidanpendekatan saintifik didasarkan padamengakomodasi konsep, hukum, dankeunggulantersebut.prinsip pembelajaran; pembelajaranpembelajaranmendorong terjadinya peningkatanBeberapapendekatantujuandengan pendekatan saintifik adalah72kemampuan berpikir anak;

Pembelajaran Berbasis Tematik . . .Dadan Suryanapembelajaran meningkatkan motivasikondisi penyampaian dan tanggapanbelajar anak dan motivasi mengajarkegiatanguru.saintifik anak. Metode Research andpembelaajranberbasisDevelopment membutuhkan prosesMETODE PENELITIANMetodologidan menuntut semangat yang kuat,yangdipilihketekunan, pengamatan yang dalamuntuk penelitian ini adalah penelitiandan kritis, serta kesabaran panjangResearch and Development, metodedalamResearchberbagai gagasan kreatif.andDevelopmentmemancingkeluarnyamerupakan pilihan karena memilikiModel pembeajaran melaluiproses yang lebih kompleks dalampendekatan saintifik untuk anak usiatahap-tahapanTaman Kanak-kanak ini ainkepentingan penelitian ini. an merupakan produkwahanapengajaran terkait dengan teknologikepentingan penelitian yang holistikpengajarandengan serangkaian ologiyangprosesmesti dijalani dengan terstruktur,Konsekuensinyaterencana, dan terkontrol. Untuk itupeneliti membutuhkan waktu yangkemudian ditentukan wilayah danpanjang untuk membaca banyaklangkah-langkah kerja penelitian uhtahapan,kunjungan dan melakukan focusberpedoman pada metode Researchgroup discussion ke berbagai pihakanddanuntukdikembangkan Borg and Gall dengankepadapenjabaran sebagai berikut (Borgmasukmemberikankesekolahpengetahuanguru agar dapat merasakan danDevelopmentyang1989: 775).menemukan berbagai fakta dan73

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017Tabel 1Langkah Research and DevelopmentLangkah Utama Borg And GallResearch & Information CollectingPlanningDevelop Preliminary form of ProductField testing & Product RevisionFinal Product RevisionDissemination & ImplementationLangkah-langkah10 Langkah Borg & GallPenelitian dan Pengumpulan informasiPerencanaanPengembangan Product awalUji Lapangan awal (Preliminary)Revisi ProdukUji Lapangan Utama (main)Revisi Produk OperasionalUji Lapangan AkhirRevisi Produk AkhirDiseminasi dan Implementasipenelitianpenelitian ini melakukan serangkaiandan pengembangan (Borg 1989:kajian pustaka dan teori (Studi192). Penjelasaan setiap tahapnyaLiteratur), diskusi dengan para guruadalah sebagai berikut :dan kepala sekolah, para pakarTahappertama,pendidikan. Kemudian mendapatkanmengumpulkan informasi (researchtemuan, konsensus, proposisi, danand information collecting). Dalamgeneralisasipenelitian ini terkait kajian informasi(verstehen) terhadap materi-materitentang kegiatan pembelajaran dipendidikan di Taman kanak-kanakTaman Kanak-kanak serta informasiyang cocok diberikan kepada anak-tambahan lainnya terkait dengananak tingkat Taman Kanak-kanak,kegiatankemudianfocus group discussion dengan parakajian pustaka yang menyangkutguru, kepala sekolah, dan DinasteoritisAspekPendidikan Provinsi dan kota. Hal inidini,tentu saja mempengaruhi siametode pembelajaran.Tahapkedua,dipahamimateri tulisan dan berbagai pendapatmelakukanperencanaan (planning), yang dalam74untukpara ahli.

Pembelajaran Berbasis Tematik . . .Dadan umck1996: 50-52)formofTahap kelima, pada tahap kepenelitianinilima melakukan revisi (main productmerupakan desain model bahan ajarrevision) melakukan focus grouptematik terpadu berbasis pendekataninterview yang terdiri dari para gurusaintifik terkait dengan persiapanTK dan kepala sekolah di lokasiprosesmenyangkutujicoba. Setelah pendidikan finalmateri, proses dan evaluasi denganmaka dilakukan Ujicoba efektifitasmelakukan sosialisasi berupa diskusipembelajaran.pembelajaranbersama berbagai kalangan.Tahap keenam, difusi luasTahap keempat, sebelumnyayang dalam penelitian ini sosialisasisudah dilakukan ujicoba terbatassecara makro dilakukan pada tahunpadake tiga.tahunkedua,makadikembangkan instrumen ukur sesuaidengankegiatanSementara Borg dan Gallyangdalam Semiawan mengembangkandanResearch and Development ke dalamkemudian dilakukan ujicoba terbatastiga siklus, yaitu (1) siklus kajian, embangandanmelalui(3)siklusenampembelajaran yang dikembangkantahapan sesuai metode Research andyang dalam penelitian ini rchdanmelaluipemetaanlangkah-langkahdengan menggunakan dua putarankegiatan seperti yang terdapat padasiklusfasebagan berikut ini (Semiawan, ation),penemuan (detection), dan fase75

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017Bagan 1Siklus Penelitian Research and DevelopmentSIKLUS ISIKLUS IIKAJIANSIKLUS IIIPENGEMBANGANTahap I. Pengumpulandata dan teoriTahap IIDeskripsi KajianKegiatan Pembelajarandi TKTemuan-temuan,konsensus, proposisidan generalisasiEVALUASITahap IIITahap VBahan Ajar Tematikmelaluipendekatansaintifik. asikanModel Pembelajaranyang telah direvisisetelah finaldiujicobakanTahap IVTahap VIDifusi luasDiseminasi terbatasuntuk penyempurnaancollection), terkait dengan kajianAdapun rinciannya sebagaiberikut:tentang pendekatan saintifik yaituSiklus I Pertama dari tiga siklusResearch and Development ini akandilakukan serangkaian kajian yangterdiri atas dua tahapan.Tahappertamamengumpulkaninformasi (research and information76pustaka yang menyangkut munikasikan.Dari teori dan kajian isu-isu mutakhirlainnya ini terbentuklah desain kajiananak usia dini seperti bagan berikut:

Pembelajaran Berbasis Tematik . . .Dadan SuryanaBagan 2Desain Kajian Model Pembelajaran Pendekatan SaintifikDesain Model Bahan Ajar Tematik Terpadu berbasisPendekatan SaintifikPendidikanAnak Usia aMencobaMenalarMengomunikasikanModel Bahan Ajar Tematik TerpaduBerbasis Pendekatan Saintifik di TKobservasi, wawancara, diskusi, danTahapkedua,melakukanfocus group discussion dengan paraperencanaan (planning), yang dalamguru dan kepala sekolah.penelitian ini melakukan serangkaianSikluskajian tentang pendidikan anak usiadengan melalui dua tahapan atan saintifik yang kemudianpengembanganmendapatkankonsensus,berupa pemetaan materi pendekatanproposisi, dan generalisasi untuksaintifik yang patut untuk Tamandipahami (verstehen) melaluiKanak-kanak yang dilakukan ditemuan,konsepEvaluasiaplikatif77

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINIVolume 11 Edisi 1, April 2017sekolah. Selanjutnya dikembangkanSiklussebuahpengembangan yang terdiri atas duamodelpembelajaranpendekatan saintifik darikajianIIIMerupakantahap:setiap tahap.Tahap kelima, melakukan perbaikanTahap keempat, araperbaikandipembelajaran ini akan dihasilkanlapangan (preliminary field testing)sebuah model pembelajaran sebagaiuntuk melihat kesesuaian materi distudilapangan dengan perkembangan anakdikembangkan dan gandengankognitifanak.untukkeenam,pengetahuan para guru dan lanjutnya penelitian ini dipadukandengan kualitatif deskriptif. Datadengan metode ac

pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses

Related Documents:

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU Dadan Rosana Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, email:danrosana.uny@gmail.com ABSTRAK Kurikulum 2013, yang menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, menuntut pembelajaran IPA yang menekankan pada pembelajaran terpadu juga menerapkan

Implementasi Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Kelas IV di SDN 4 Panarung Palangka Raya ABSTRAK Penelitian ini bertolak dari proses pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 yang didalam proses pembelajarannya siswa terdorong aktif. Pada proses pembelajaran tematik peserta didik lebih ditekankan pada pengalamannya dalam

Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu Dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar SD KATA PENGANTAR . Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap mulai tahun 2013/2014. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai

Sep 07, 2013 · Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 2013 µKurikulum ¶ (Sumber: Kemdikbud, 2013) Gambar 1. Perkembangan Kurikulum di Indonesia Kebijakan Pembelajaran Tematik Terpadu dalam Kurikulum 2013 Fokus perhatian makalah i

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis hambatan guru pada pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 di MI se-Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal, baik dari perencanaan pembelajaran tematik, . kebutuhan siswa terhadap pengembangan kemampuan dalam berpikir dan memahami. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini lebih banyak

Pembelajaran terpadu di SD adalah salah satu dari banyak system pembelajaran yang mampu menjawab segala persoalan yang muncul dewasa ini, khusus nya permasalahan mengenai bagaimana strategi yang tepat dalam menyampaikan materi menggunakan sebuah pembelajaran terpadu, dimana pembelajaran terpadu akan mampu memberikan pengalaman

Pengembangan Model Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik berbasis HOTS bagi guru kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.

needs based on the SDLC (Software Development Life Cycle). Scrum method is a part of the Agile method that is expected to increase the speed and flexibility in software development project management. Keywords—Metode Scrum; Agile; SDLC; Software I. INTRODUCTION Companies in effort to maximize its performance will try a variety of ways to increase the business profit [6]. Information .