Implementasi Kurikulum 2013 Pada Proses Pembelajaran Oleh .

2y ago
351 Views
143 Downloads
5.39 MB
122 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Julius Prosser
Transcription

Implementasi Kurikulum 2013 Pada Proses Pembelajaran OlehGuru Mata Pelajaran Fisika Tingkat SMANDi Kabupaten BoneSkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih GelarSarjana Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Fisikapada Fakultas Tarbiyah Dan KeguruanUIN Alauddin MakassarOLEH:SITTI HARDIANTINIM: 20600113011FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUIN ALAUDDIN MAKASSAR2017

ii

KATA PENGANTARAssalamu Alaikum Warahmatullahi WabarakatuhAlhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul” Implemetasi Kurikulum 2013 Pada prosesPembelajaran Oleh Guru Mata Pelajaran Fisika Tingkat SMAN Di KabupatenBone”.Penulis dalam menyusun skripsi ini, banyak menemukan hambatan dankesulitan, tetapi berkat adanya, bimbingan, pengarahan, dan bantuan baik secaramaterial maupun spiritual dari semua pihak, maka peneliti dapat menyelesaikanpenyusunan skripsi ini. Untuk itu peneliti ingin menghaturkan terima kasih dan rasahormat yang tak terhingga dan teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercintaFaenre dan Bone selaku orang tua yang tak henti-hentinya memberikan semangatdan doanya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnyapenulis sampaikan kepada:1. Prof. Dr.Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar,beserta Pembantu Rektor I,II,III, IV atas segala fasilitas yang diberikan dalammenimba ilmu didalamnya.iv

2. Dr. H. Muhammad Amri, L.c., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah danKeguruan beserta pembantu Dekan I,II,III, atas segala fasilitas yang diberikandan senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan nasihat kepada penulis.3. Dr. H. Muhammad Qaddafi, S.Si., M.Si. dan Rafiqah, S.Si., M.Pd. selakuKetua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyahdan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang senantiasa memberikandorongan, bimbingan dan nasehat dalam penyususnan skripsi ini.4. Alm. Dr. H. Muh. Anis Malik, M.Ag., dan Muh. Ali Umar Dani, S.Pd, P.Fis. selakuPembimbing I dan Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktunyauntuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapatterlesaikan.5. Para kepala sekolah SMA Se-Kabupaten Bone yang telah memberiakn izinpenelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini.6. Kepala perpustakaan UIN Alauddin makassar dan staf yang membantupenulis dalam penyusunan skripsi ini.7. Para Dosen, Karyawan/Karyawati pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINAlauddin Makassar dengan tulus dan Ikhlas memberikan ilmunya danbantuannya kepada penulis.8. Para guru dan staf serta siswa-siswi SMA Negri se-Kabupaten Bone, atasbantuan dan kerjasamanya pada saat proses penelitian.v

vi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN SKRIPSI .iiiKATA PENGANTAR .ivDAFTAR ISI .viDAFTAR TABEL .viiiDAFTAR GAMBAR .ixABSTRAK .xBAB I PENDAHULUAN .1A.B.C.D.E.Latar Belakang .Rumusan Masalah .Definisi Operasional Variabel .Tujuan Penelitian .Manfaat Penellitian .14566BAB II TINJAUAN PUSTAKA.7A. Kurikulum .B. Perkembangan Kurikulum di Indonesia .C. Kurikulum 2013 .1. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 .2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013 .3. Karakteristik Kurikulm .4. Perbedaan KTSP dengan kurikulum 2013 .5. Implementasi Kurikulum 2013 .6. Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013 .7. Komponen-komponen proses pembelajaran .D. Model-Model Evaluasi Kurikulum 2013 .vii7891113161718202125

BAB III METODE PENELITIAN.A.B.C.D.E.F.G.H.28Jenis Penelitian .Lokasi Penelitian .Subjek Penelitian .Instrumen Penelitian .Teknik Pengumpulan Data .Tehnik Analisis Data .Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .Gambaran Umum Lokasi Penelitian .2829303135364042BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .43A. Hasil Penelitian .B. Pembahasan .4357BAB V PENUTUP .60A. Kesimpulan .B. Implikasi .606IDAFTAR PUSTAKA .62LAMPIRAN-LAMPIRAN.64RIWAYAT HIDUPviii

DAFTAR TABELTabel 2.1: Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.20Tabel 3.2: Daftar Guru Yang Telah Mengikuti PelatihanKurikulim 2013. .29Tabel 3.2: kisi-kisi angket.32Tabel 3.3: predikat tingkat keterlaksanaan K13.40Tabel 4.1: Validasi angket implementasi kurikulum 2013. .44Tabel 4.2: Validasi lembar observasi implementasikurikulum 2013 . .45: Data hasil analisis implementasi kurikulum 2013pada pelaksanaan pembelajaran.47: Distribusi frekuensi implementasi kurikulum 2013pada pelaksanaan pembelajaran.48: Klasifikasi Implementasi Kurikulum 2013 dalamPerencanaan Pembelajaran.49: Hasil Penelitian implementasi kurikulum 2013pada pelaksanaan pembelajaran.51: Rentang data Implementasi Kurikulum 2013 dalampelaksanaan pembelajaran.52: Hasil analisis data Implementasi Kurikulum 2013dalam Pelaksanaan Pembelajaran.52: Klasifikasi Implementasi Kurikulum 2013 dalamPerencanaan Pembelajaran.54: Hasil analisis butir pernyataan.55Tabel 4.3Tabel 4.4Tabel 4.5Tabel 4.6Tabel 4.7Tabel 4.8Tabel 4.9Tabel 4.10ix

DAFTAR GAMBARGambar 4.1Gambar 4.2: Diagram kecenderungan Implementasi Kurikulum2013 pada pelaksanaan Pembelajaran.50: Diagram kecenderungan Implementasi Kurikulum2013 pada pelaksanaan Pembelajaran.54x

ABSTRAKNamaNIMJudul: Sitti Hardianti: 20600113015: Implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran olehguru mata pelajaran fisika tingkat SMA Negeri di KabupatenBonePenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuatitatif yang bertujuan untukmengetahui sejauh mana implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaranoleh guru mata pelajaran fisika tingkat SMA di Kabupaten Bone .Penelitian ini menggunakan subjek penelitian dengan jumlah populasisebanyak 8 orang dari lima sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 dan guruyang telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Variabel pada penelitian ini adalahimplementasi kurikulum 2013 oleh guru mata pelajaran fisika .Tehnik analisis datamenggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dengan tehnik pengumpulan datadengan kuesioner dan lembar observasi serta wawancara.Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata implementasikurikulum 2013 oleh guru mata pelajaran fisika sebesar 108,75 dengan kategorisebagian besar terlaksana dengan persentase 87, 5%. Sedangkan dari hasil observasilangsung dengan menggunakan lembar observasi tingkat implementasi kurikulum2013 berada pada kategori sebagian besar terlaksana dengan persentase 75 %.Adapun hambatan yang dialami guru dalam implementasi kurikulum 2013 dalampelaksanaan pembelajaraan antara lain waktu dalam pelaksanaan pembelajaran masihkurang dan kurangnya motivasi belajar siswa dalam belajar mandiri.Impilkasi penelitian ini yaitu untuk peneliti selanjutnya, sebagai bahanpembelajaran bagi peneliti dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 sehinggaselanjutnya diharapkan bagi untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 lebihmaksimal.Kata Kunci : Implementasi, Kurikulum, Fisika, Pembelajaranxi

ABSTRACTNameNIMTitle: Sitti Hardianti: 20600113015: The Implementation of the 2013 curriculum in the learningprocces by physics subject teachersat the senior high school levelin the district of BoneThe research is is a descriptivequalitative research that aims to find out howfor the implementation of 2013 curriculum on the learning procces by senior highschool physics teacher in the regenty of Bone.This research uses subjects reserch with a total population of 8 people from 5school that have implemented the 2013 curriculum and the teacher who have attendedthe 2013 curriculum training. The variable of the research is the 2013 curruculum byphysics subject teachers. Technique of the data analysis, using descriptivequantitative data analisys with data collecting technique with quisioner andobservation slab and interview.The result of the dercriptive analisys shows that the average value of theimplementatianof the 2013 curriculum subjects matter phiysics of 108,75 with thecategory mostly implemented with percentage of 87,5% persent. While he result ofdirect obsevation is using the observation sheet of the level of implemtation of the2013 curriculum is in the category of most implemented with percentage of 75 %. Asfor abstacles experienced by teacher in the implementation of learning is still lackingand the lack of students lerning motivation in their self learningThe implication of this reserch is for the next resercher as a learning materialfor researcher in implementing the 2013 curriculum. So, futher more, it is expectedfor to implement the 2013 curriculum to be more maximal.Keyword : Implementation , curriculum, Physics, learningxii

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatubangsa. Kualitas SDM bergantung pada kualitas pendidikan dan peran pendidikanuntuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Olehsebab itu, komponen dari sistem pendidikan nasional harus senantiasa dikembangkansesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi, baik pada tingkat lokal, nasional maupun global. Salah satu komponen penting dari sistempendidikan adalah kurikulum.Kurikulum menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionaladalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untukmencapai tujuan pendidikan tertentu. 1 Sedangkan Ronald C. Doll mendefinisikan:“The curriculum of the school is the formal and informal content and process bywhich learner gain knowledge understanding develop skiils and alter attitudeappreciations and values under the auspice of that school”. 2 Hal ini berarti,kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.Dari beberapa penjelasan tentang kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwasannyakurikulum merupakan bagian yang sangat berperan penting dalam mengembangkan1Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional , pasal 12Ronald C. Doll, Curriculum Improvemet Decision Making And Process, (Boston: NallynBacon, 1996), hlm. 15.1

2ide dan rancangan menjadi proses pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuanpendidikan yang dicita-citakan selama ini.Berdasarkan sejarah pendidikan di Indonesia telah terjadi sepuluh kaliperubahan kurikulum darimulai kurikulumtahun 1947, kuriklulum rentjanapeladjaran terurai, rentjana peladjaran 1964, kurikulum 1984, kurikulum 1994, padatahun 2004 dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kemudianberubah lagi pada tahun 2006 diberlakukanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), pada tahun 2013 dalam konsolidasi program dananggaran diketahui bahwapemerintah melalui kemdikbud telah mengimplementasikan kurikulum 2013 secarabertahap3.Kurikulum 2013 merupakan kelanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensiyang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dengan kata lain, hard skill dan softsskill berjalan secara seimbang dan berjalan secara intergrasi. 4 Selain itu penataankurikulum pada Kurikulum 2013 dilakukan sebagai amanah dari Undang-undangnomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan PresidenNomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.5Perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013 tanpa dipungkiri menimbulkanberbagai respons dari para praktisi pendidikan. Kurikulum 2013 sedang menjadipembicaraan yang cukup serius di semua kalangan pendidikan di Indonesia.Banyakpihak yang pro dan kontra dengan dirubahnya KTSP menjadi Kurikulum3Imas Kurisnasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan(Surabaya:Kata Pena, 2014), h. 10.4M.Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 (Cet.1; Yogyakarta: AR-RuzzMedia, 2014), h. 31.5Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudaayaan Republik Indonesia: No 70 ( Jakarta:Permendikbud,2013), h. 3.

32013.Kurikulum 2013 menimbulkan adanya kekhawatiran dari praktisi pendidikankarena dinilai belum siap untuk dilaksanakan.Kurikulum sebagai program pendidikanyang telah direncanakan secara sistematis, mengembang peranan yang sangat pentingbagi pendidikan siswa. Kalau kita analisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan,dimana sekolah sebagai institusi social melaksanakan operasinya, maka kita akanmenentukan paling tidak tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai sangat penting,yakni peranan konservatif, peranan kritis dan evaluasi, dan peranan kreatif. Ketigaperan ini sama pentingnya dan diantara ketiganya perlu dilaksanakan secaraberkeseimbangan.6Saat ini perbincangan Kurikulum 2013 merupakan topik terhangat dalamdunia pendidikan di tanah air.Pada awal tahun ajaran 2013/2014, pemerintahmemberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 telah berjalan dan diujicobakan kebeberapa sekolah eks-RSBI dan terakreditasi A dan B, yaitu pada pendidikan SDkelas I dan IV, SMP kelas VII, dan SMA/SMK kelas X. Pada kenyataannya,kurikulum tersebut menimbulkan berbagai keresahan dan kekhawatiran pada satuanpendidikan dan guru. Kekhawatiran dan kebingungan tersebut terjadi dikarenakanmasih banyak guru yang belum memahami esensi perubahan kurikulum tersebut. Halini dapat dimaklumi karena saat ini proses pelatihan dan sosialisasi masihberlangsung dan dilakukan secara bertahap oleh pemerintah.Kurikulum 2013 membawa perubahan mendasar peran guru dalampembelajaran. Secara administratif, pemerintah pusat telah menyiapkan perangkatpembelajaran yang tidak perlu lagi disiapkan oleh guru. Namun demikian, gurudituntut berperan secara aktif sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran sehingga6Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Cet II; Bandung: Rosdakarya,2007), h. 95

4siswa akan menjadi pusat belajar. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi para gurukarena tidak semua guru memiliki kompetensi tersebut. Selain itu, guru dituntutkesiapannya untuk melaksanakan kurikulum dalam waktu yang relatif singkatsementara perangkatnya belum disiapkan secara matang. Dalam Kurikulum 2013,proses pembelajaran merupakan salah satu elemen dari standar proses yangmengalami perubahan guna pencapaian keberhasilan pembelajaran dan pembentukankompetensi siswa. Pemerintah dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar danmenengah menjelaskan bahwa dalam mengimplementasikan proses pembelajarankurikulum 2013 pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandiriansesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.Begitupun diwilayaBone, masih ada guru yang belum melaksanakanpelatihan kurikulum 2013 serta perangkat seperti buku siswa dan buku guru belumtersebar secara merata dan masih ada sekolah yang belum mengimplementasikankurikulum 2013 karna belum siap untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.Berdasarkan uraian di atas sehingga memberikan interpretasi kepada penelitisejauh mana kurikulum 2013 dilaksanankan sehingga peneliti perlu melakukanpenulusuran tentang keterlaksanaan kurikulum 2013 dengan mengusulkan sebuahpenelitian dengan judul “Implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaranoleh guru mata pelajaran fisika tingkat SMAN di Kabupaten bone”.B. Rumusan Masalah

5Berdasarkan latar belakan diatas,makapermasalahan pada penelitian iniadalah “ Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran olehguru mata pelajaran fisika tingka SMA di Kabupaten Bone”.C. Definisi operasiona VariabelVariabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang haltersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 7 Pendapat lain juga dikemukakan olehHamid Darmadi bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, aspek, darimanusia, gejala, objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk diteliti dan diambil kesimpulannya.Identifikasi variabel dalam penelitian ini merupakan jenis variabel tunggal,yaitu implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di SMA Negeri diKabupaten Bone. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yangdilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam kegiatanpembelajaran yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka terca

Judul : Implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran fisika tingkat SMA Negeri di Kabupaten Bone Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuatitatif yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kurikulum 2013 pada proses pembelajaran

Related Documents:

SILABUS A. Silabus Implementasi Kurikulum 2013 B. Silabus Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Silabus Assesmen dan Penetapan Peminatan Peserta Didik D. Silabus Praktik Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam BAGIAN 3: 2.1 MATERI PELATIHAN 1. Materi Pelatihan 1 : Implementasi Kurikulum 2013 1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013

B Pengembangan Kurikulum 2013 C Uji Publik 2 E Rencana Impelementasi Kurikulum 2013 D Alternatif Struktur Kurikulum A Rasional Pengembangan Kurikulum 2013. Rasional Pengembangan Kurikulum A 3. Tantangan Internal 1a 4-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan-Penyediaan Buku Kurikulum 2013

satu yang didesentralisasi adalah kurikulum. Sekolah harus menyusun kurikulum 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 1. 2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013), 4. 3 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Rodakarya 2013), 113.

Pedoman Kurikulum Madrasah 2013. 28. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 207 tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah. C. Tujuan Penyusunan Pedoman Secara umum Pedoman Teknis Implementasi Kurikulum Madrasah ini disusun sebagai acuan penerapan Kurikulum Madrasah tingkat nasional, tingkat daerah, dan

Implementasi Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Kelas IV di SDN 4 Panarung Palangka Raya ABSTRAK Penelitian ini bertolak dari proses pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 yang didalam proses pembelajarannya siswa terdorong aktif. Pada proses pembelajaran tematik peserta didik lebih ditekankan pada pengalamannya dalam

melakukan analisa proses dan teknis terhadap desain sebuah produk sederhana, khususnya tentang proses manufakturnya Materi Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Proses Manufaktur 2. Material Teknik 3. Pemrosesan Logam: Proses Permesinan (Konvensional & Non-Konvensional), Proses Penyambungan, Proses Perlakuan Panas, Proses Pengecoran 4.

kurikulum tahun 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maka batasan kurikulum diorientasikan pada pencapaian target . tujuan kurikulum, penilaian dan kegiatan pembelajaran, serta optimalisasi . 2. Model kurikulum

The Adventure Tourism Development Index (ATDI) is a joint initiative of The George Washington University and The Adventure Travel Trade Association (ATTA). The ATDI offers a ranking of countries around the world based on principles of sustainable adventure tourism