UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA .

3y ago
86 Views
4 Downloads
519.07 KB
16 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKAMELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK BPAUD CAHAYA HATI DESA SERANGEKECAMATAN LOPOKNurtiniPG-PAUD, Ilmu Pendidikan, FKIP, Universitas TerbukaAbstrak : Judul penelitian ini adalah :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui MediaKartu Angka Pada Anak Kelompok B Paud Cahaya Hati Serange”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikantentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui media kartu angka. Metode penelitian yangdigunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 anak.Hasil analisa data bahwa : 1) perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran danmerumuskan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakanpengelolaan kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pembelajaran antara lain: melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3) peningkatan kemampuandengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10, dan mengurutkan angka 1-10 dalammengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media kartu angkadi PAUD Cahaya Hati Serange yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%.Kata kunci : Kemampuan, Media, Kartu AngkaBAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangAnak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan denganpesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun.Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai sedang mengalami masa yangcepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yangdiberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangananak.Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukanoleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak denganmenciptakan aura dan lingkungan diman anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang meberikankesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diprolehnya darilingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulangulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu mengikutipendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalammasyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di PAUD meliputi kemampuan bahasa,fisik/motorik, seni dan kemampuan kognitif. Pengembangan kemampuan kognitif bertujuanmeningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapatmengenal konsep sains dan matematika sederhana.Kegiatan pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-temapembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman riil. Gurudapat menggunakan media permainan dalam pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja danbelajar secara individual, kelompok dan juga klasikal. Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran

matematika anak usia dini, khususnya dalam pengenalan konsep bilangan bertujuan mengembangkanpemahaman anak terhadap bilangan dan operasi bilangan dengan benda-benda kongkrit sebagai pondasiyang kokoh pada anak untuk mengembangkan kemampuan matematika pada tahap selanjutnya.Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di lapangan ditemukan adanya permasalahandalam kegiatan pengembangan di kelas yaitu rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan diPAUD Cahaya Hati pada Kelompok B. Pada saat proses pembelajaran peneliti melihat peran guru masihmenekankan pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini dapat dibuktikan denganadanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anaktanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah dalamproses pembelajaran guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dan permainan yang tepat yangdapat menumbuhkan motivasi belajar anak.Selain kurangnya media pembelajaran dan permainan yang tepat, hal ini lebih disebabkan olehminimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh PAUD Cahaya Hati . Sehingga guru merasa kesulitanmencari tempat jika menambahkan media dan sumber belajar terlalu banyak.Permasalahan lain yang terjadi di PAUD Cahaya Hati adalah metode yang digunakan oleh gurumasih menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test. Pada pengembangan kognitifkhususnya pada pengenalan konsep bilangan, guru memberikan perintah kepada anak agar mengambilmajalah dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak untukmenghitung jumlah benda yang terdapat pada majalah dan mengisinya dengan angka yang sesuai denganjumlah benda tersebut pada kolom yang telah disediakan. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anakuntuk mengerjakannya sendiri. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan anakdalam mengenal konsep bilangan di PAUD Cahaya Hati . Sebagai indikator rendahnya kemampuan anakdi PAUD tersebut, dapat dilihat bahwa dari 27 siswa kelompok B yang sudah mengenal bilangan hanya8 siswa (30%), dan sisanya sebanyak 19 siswa (70%) belum mengenal angka.Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PAUD Cahaya Hati, penulis tertarik untuk menelitisecara langsung pemanfaatan media kartu angka sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuanmengenal konsep bilangan anak PAUD dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi diPAUD Cahaya Hati. Media ini dianggap mampu memecahkan masalah diatas karena dalam prosespembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapidapatmerangsang siswa untukmerespondenganbaik segalapesanyang disampaikan.Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya prosesbelajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajarmengajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesanserta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorongterjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Selanjut untuk meneliti masalah diatas, Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya MeningkatkanKemampuan Mengenal Angka Siswa Kelompok B Melalui Media Kartu Angka di PAUD CahayaHati”.B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:Apakah melalui penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka padaAnak Usia Dini di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok?C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:1.Mengembangkan potensi anak dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasijumlah dan simbol angka melalui media kartu angka.2. Untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat meningkatkan MelaluiMedia Kartu Angka di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok Tahun Pelajaran2013/2014.D.Manfaat PenelitianDari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi anakataupun guru, dalam meningkatkan serta memperbaiki proses pembelajaran berhitung, selain itu jugadiharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penggunaan media atau pendekatan lain gunameningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.1. Manfaat teoritisManfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentangilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar anak usia dini.2. Manfaat praktisa.Bagi sekolahManfaaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan denganpenggunaan metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai contohuntuk sekolah-sekolah yang lain.b.Bagi guruManfaat penelitian bagi guru yaitu menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuanguru dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan sehinggatercipta suasana pembelajaran yang kreatif dan lebih baik.c.Bagi anakManfaat penelitian bagi anak yaitu dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka danmerangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah angka dan simbolnya dengan menggunakan mediayang menyenangkan.BAB IILANDASAN TEORIA. Deskripsi Teori1. Kemampuan Mengenal Angkaa. Pengertian KemampuanKemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek dilapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangkapeningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012).Menurut Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untukmengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan dari seseorangindividu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual dan

kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental.Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntutstamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis.Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikanpekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi pekerjaannya menurutMitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada empat kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimilikioleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut:1. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatubidang khusus.2. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain,memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semuakepentingan serta kegiatan organisasi.Menurut Atmosudirdjo (1998:37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu dimiliki olehsetiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities)yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan kemampuan manajerial.Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminology yang memiliki makna yangsama, yaitu ada yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan mengacu pada pendapat di atas,juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang terdiri atas keterampilan/kecakapan kemanusiaan(human skills), keterampilan/kecakapan administrasi (administrative skills), dan keterampilan/kecakapanteknik (technical skills) (Kayvan, Umy.2009).Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar mampu yangdalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan tugas/pekerjaansehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinyajuga kata sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakantugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.b. Pengertian AngkaMenurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakansuatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buahangka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam kehidupan seharihari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar membedakan artibilangan berdasarkan penggunaan yaitu:1. bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.2.bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara kesatu, deringtelepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan April, dll.3.bilangan nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah, kode pos, nomorlantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan memiliki beberapa bentuk/ tampilan (representasi) yangsaling berkaitan diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).Nurlaela, (2009:16) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu dengan tampilanbilangan yang lainnya memahami hubungan antar tampilan bilangan dapat diartikan sebagai contohnyasetalah anak mendengarkan soal (tampilan bahasa lisan), anak bisa menunjukkan dengan media balok(tampilan model/benda mainan), menggambarkannya (tampilan gambar), lalu anak menulis jawaban

pada kertas (simbol tertulis angka atau kata). Setiap bilangan yang dilambangkan dalam bentuk angka,sebenarnya merupakan konsep abstrak.Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah banyaknyabenda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat abstrak. Konsep abstrak iinimerupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak kanak memahami secara langsung. Sebagaimanayang telah dikemukakan bahwa konsep bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untukdipahami oleh anak usia dini dan Taman Kanak-kanak dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanakberdasarkan pada pengalaman kongkret. Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anakTaman Kanak-kanak tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secra bertahapdalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu prosespembalajaran mengenal bilangan.Wardani IGAK (2008:27) mengungkapkan bilangan merupakan suatu konsep tentang bilanganyang terdapat unsure-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan Jumlah. Indikator yang berkaitandengan kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:1. counting (berhitung),2. one-to-one correspondence (koresponden satu-satu),3. quality (kuantitas),4. comparison (perbandingan)5. recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun bahwa anak mampumenyebutkan urutan bilangan, misalnya satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Untuk bisa berhitunganak-anak memulai berhitung dari 1 sampai 9 setelah itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang terdiridari 2 angka, misalnya anak mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan menyebutkan “sepuluhsatu” dan sebagainya.2.Media Kartu Angkaa.Pengertian MediaKata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah, perantara, dan pengantar,dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepadapenerima pesan. Menurut Djamarah (1995:136), media adalah alat bantu apa saja yang dapatgdijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Purnawati danEldarni (2001:4), media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasisehingga dapat merangsang fikiran, persaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi proses belajar.Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran, alat bantu atau media tidakhanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak untuk merespondengan baik segala pesan yang disampaikan.1)Jenis-jenis MediaBerdasarkan pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar, secara umum media itubanyak, ada media elektronik, media gambar dan lain sebagainya. Media yang dibahas pada penelitianini merupakan jenis media yang secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini. Jenis-jenismedia yang digunakan dalam meningkatkan pengetahuan untuk anak usia dini diantaranya adalah:a) Media Serutan Kayub) Media gambarc) Media Kartu Angka (Nurani, 2012).

2)Manfaat MediaMenurut pendapat yang dikemukakan (Tim PKP PG PAUD.2008) tentang manfaat mediapengajaran dalam proses belajar anak, sebagai berikut:1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.2.bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa danmemungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.3. metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan katakata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenagab.Pengertian Kartu AngkaKartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan olehseorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yangdiajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga kartuhuruf dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan denganingatan anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru. Semakinkecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh,dilihat, dirasakan, dan didengarnya (Nurani, 2012).Alat peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: Untuk menjelaskanusia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripadadijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan.Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya,dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja (Nurani, 2012).Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka Dalam Pembelajaran.Menurut Tadkirotun (2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran di sekolahkarena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secaraaktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peragakartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metodeanak aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka adapun langkah penerapan penggunaankartu angka dalam pembelajaran yaitu:Contoh penerapan untuk anak kelompok A1) Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu sisi berisi sejumlah gambar dansatu sisi bertulis angka.2) Anak menghitung jumlah gambar pada kartu3) Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.4)Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia menghitungnya. Setelah itu anakmenghitung kembali tanpa di bantu.Contoh penerapan untuk anak kelompok B1) Kartu huruf dikembangkan bentuknya ke keartu angka-huruf. Satu sisi bertulis angka, satu sisi bertulishuruf2) Mula-mula anak membaca angka

3) Apabila benar, anak boleh membaca hurufnya.4) Jika anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya terlebih dahulu barumembuka sisi yang bertulis angka.B. Hipotesis TindakanAdapun Hipotesis Tindakan dari dari penelitian in adalah sebagai berikut :Dengan menggunakan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka siswakelompok B PAUD Cahaya Hati di desa Serange.BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKANA.Setting Penelitian1. Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di PAUD kelompok B Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok.2. WaktuPenelitian ini dilaksanakn pada bulan November sampai Desember3. Karakteristik PenelitianPenelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitiantindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja gurusehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan (Wardani, 2003:78).Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses belajarmengajar di PAUD Cahaya Hati Desa Serange dengan menggunakan media kartu angka gunameningkatkan kemampuan mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014.4.Subjek PenelitianSubjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelompok B PAUD Cahaya Hati Desa SerangeKecamatan Lopok Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 27, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 14anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah mengenal angka dengan media kartu angka.B.Variabel yang Diteliti1.Faktor SiswaDengan melihat motivasi dan kretifitas pada

Mengembangkan potensi anak dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah dan simbol angka melalui media kartu angka. 2. Untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat meningkatkan Melalui Media Kartu Angka di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok Tahun Pelajaran 2013/2014. D.

Related Documents:

Gambar 3 Grafik Pra Siklus Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 59. Gambar 4 Grafik Siklus I Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 67. Gambar 5 Grafik Siklus Ii Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, 78. Gambar 6 Grafik Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Kemampuan Mengenal konsep bilangan, 84.

komunikasi maupun kemampuan mengembangkan kognitif. Perkembangan kognitif ini berhubungan dengan berhitung atau konsep berhitung. Kemampuan ini dikembangkan dalam kemampuan menghitung benda, menghimpun benda, mengurutkan angka, mengenal penambahan dan mengenal lambang bilangan.

Puspitasari (2013) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1-10 Melalui Media Kotak Pintar Pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi 1 Balongbesuk Kec. Diwek Kab. Jombang ”, menemukan bahwa dengan kotak pintar kemampuan mengenal lambang 1-10 di sekolah tersebut mengalami peningkatan. Sugeng . Harnanto (2016) yang .

mengembangkan berbagai potensi multi kecerdasan yang dimiliki anak. PAUD mengembangkan diri anak secara menyeluruh. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi bidang fisik-motorik, intelektual/kognitif, moral, sosial, . kemampuan mengenal lambang bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka pada (). a. .

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan. 96. xiv DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1. Contoh Media Kartu Angka dan Kartu Bergambar yang akan . dini merupakan wahana untuk mengembangkan potensi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat masing-masing anak. Selain itu

Dalam pengenalan bilangan anak tidak hanya mengenal lambang bilangan atau simbol angka, akan tetapi anak mampu untuk mengetahui makna dari bilangan tersebut. Namun di TK Dharma Wanita Meukek Aceh Selatan ditemukan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan belum berkembang secara optimal.

sigurime, financë-kontabilitet, lidership dhe menaxhim burimesh njerëzore, administrim publik, lidership, e drejta publike, e drejta e biznesit, komunikim publik dhe gazetari ekonomike). Me VKM nr. 564 datë 28.05.2009 “Për hapjen e programeve të reja të studimit “Master i Nivelit të