JSP Dengan Netbeans - WordPress

3y ago
100 Views
4 Downloads
2.50 MB
65 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Laura Ramon
Transcription

Tutorial JSP dengan IDE NetbeansServer TomcatKetika kita melakukan pemrograman web dalam IDE Netbeans, ada dua keuntungan bilamemilih Tomcat sebagai server Java. Yang pertama, ia bebas biaya lisensi. Yang kedua,IDE Netbeans telah menyertakan bundled-Tomcat di paket instalasinya.Setelah menjalankan Netbeans, buka jendela Runtime lalu buka node Servers.Didalamnya telah ada Bundled-Tomcat 5.5.x dimana x tergantung dari versi Netbeansyang digunakan.]Untuk melakukan kustomisasi terhadap server Tomcat ini, klik kanan node BundledTomcat lalu buka menu Properties (atau dari IDE dengan menjalankan menu Tools Server Manager)1

Ketika melakukan instalasi Netbeans, IDE akan membuatkan nama user default “ide”dan password “default”. Password default ini dapat dilihat dalam file bernama “tomcatusers.xml”. Ada dua file tomcat-user.xml. Satu terletak dalam folder instalasi Netbeans(CATALINA HOME) dan satu lagi terletak dalam user-directory (CATALINA BASE).Untuk melihat lokasi kedua folder ini, lihatlah dialog Server Manager seperti ditunjukkandalam gambar di atas. Carilah file tomcat-users.xml dalam folderCATALINA Base\conf. Buka dengan editor teks lalu lihat password untuk user bernamaide.Start, Stop dan AdministrasiUntuk menjalankan fungsi start (menjalankan server), stop(menghentikan server) danadministrasi terhadap server Bundled Tomcat ini, lakukan klik kanan di atas nodeBundled Tomcat dalam jendela Runtime. Untuk melakukan fungsi administrasi, jalankanmenu View Admin Console.Jika Anda menjalankan menu View Admin Console maka akan terbuka web-browserdefault. Browser akan membuka halaman dengan URL http://localhost:8084/admin/Didalamnya Anda harus mengisikan user dan password. Klik tombol login sehinggaAnda masuk ke halaman Administration Tool.Sekilas Tentang JSP (Java Server Pages)JSP merupakan perluasan dari teknologi servlet. Tujuan dari JSP adalah untuk lebihmenyederhanakan penulisan servlet. JSP sebelum dijalankan oleh server, akandikompilasi terlebih dahulu menjadi servlet, meskipun proses ini tidak terlihat oleh kita.2

JSP dan servlet dapat dipakai bersama-sama dalam sebuah aplikasi web.Perbedaan utama antara servlet dan JSP adalah, untuk servlet layer aplikasi tidaksepenuhnya terpisah dari layer presentasi, dimana logika aplikasi atau logika bisnisberada di dalam file program Java. Sedangkan presentasi diletakkan dalam output berupacontent yang dihasilkan juga oleh servlet.JSP sendiri lebih menitikberatkan pada aspek presentasi ketimbang aspek aplikasi. UntukJSP, kode Java dan HTML digabungkan dalam satu file, yaitu file dengan ekstensi *.jsp.Dalam JSP, layer presentasi boleh dikatakan terpisah dari logika aplikasi atau logikabisnis.Bahkan dalam perkembangannya sekarang JSP dapat saja tidak mengandung kode Javasama sekali. Beberapa logika pemrograman Java dapat digantikan oleh tag library.Misalnya JSTL (Java Server Page Standar Tag Libray) dapat mengenali beberapa logikapemrograman seperti loop dan kondisional.JSP dan ASPPerbedaan yang pasti, standart JSP dikeluarkan oleh Sun Microsystems, sedangkan ASPdikeluarkan oleh Microsoft. JSP memakai komponen JavaBeans yang tidak tergantungplatform (platform-independence) sehingga JSP bisa dikenali oleh aplikasi yang berjalandalam platform apapun. Sementara itu ASP memakai obyek COM (Component ObjectModel) yang spesifik untuk platform Microsoft (Windows) seperti misalnya ADO.Dalam ASP, script dapat ditulis memakai VBScript atau Jscript. Dalam JSP, script ditulisdengan memakai bahasa Java, serta dapat memakai berbagai framework dan standart taglibrary.Dari sisi layanan server, ketika browser mengirimkan request dengan ekstensi *.asp,maka server web akan menyerahkan obyek request kepada interpreter ASP yangkemudian akan mengambil dan menjalankan skrip. Sedangkan untuk JSP, ketika browsermengirimkan request dengan ekstensi *.jsp, maka server web akan menjalankan scriptsebagai servlet, dimana halaman JSP akan dikompilasi terlebih dahulu menjadi servlet.Setiap instance dari servlet akan berjalan dalam thread tersendiri.JSP dan ServletJSP merupakan perluasan dari servlet dan memiliki beberapa keunggulan. Yang pertamaadalah bahwa kode yang ditulis untuk JSP relatif lebih ringkas. Yang kedua, prosesdeployment lebih mudah. Sebuah file JSP dapat diperlakukan sama seperti file HTMLketika dilakukan deployment. Dari segi pemakaian komponen JavaBeans, JSP relatiflebih mudah melakukannya.JSP menggabungkan kode Java dan content (teks statik, kode HTML, XML, kode lainnyaseperti skrip dan tag). Ini membuat content tidak perlu seluruhnya dihasilkan olehprogram Java. Misalnya kita dapat langsung memakai tag-tag HTML dalam file JSP.Servlet seluruh content harus dihasilkan oleh program Java di dalam servlet sehingga kitatidak bisa memakai tag-tag HTML secara langsung tanpa kode Java. Namun dari sisideveloper hal ini juga mengharuskan programmer Java dan programmer web (content)bekerja sama dengan baik sebab kedua macam kode (Java dan content) akan digabungkandalam sebuah file.3

Untuk servlet, developer dituntut untuk berfungsi baik sebagai programmer Java danprogrammer web. Sedangkan untuk JSP, programmer Java dapat bekerja secara terpisahdari programmer web meskipun tetap diperlukan sinkronisasi antar keduanya.JSP akan dikompilasi menjadi servlet ketika dijalankan. Kode servlet dari JSP tidakterlihat oleh programmer ketika dilakukan debugging. Ini bisa menyulitkan, terutamauntuk mencari lokasi kesalahan ketika terjadi run-time error.ServerBeberapa server pendukung JSP adalah : Apache Jakarta Tomcat(http://jakarta.apache.org/tomcat/)Sun Java System Application ServerSun Java System Web ServerGlassFishJBossOracle Application ServerAplikasi Web dalam NetbeansBuat sebuah project baru pilih File New Project pilih Categories “Web” dan project“Web Application”4

Langkah kedua dari wizard aplikasi web ini, masukkan data yang berkaitan denganidentitas project serta data yang berkaitan dengan server dan versi J2EE.Setelah membuat project aplikasi web maka kita dapat menambahkan ke dalam projectfile-file web resource berupa obyek class Java (seperti servlet, JavaBean dan file Javalainnya), file-file web-content (HTML, JSP, image dan sebagainya), library dansebagainya. Untuk menambahkan library, lakukan klik kanan pada node Libraries dalamjendela project dan jalankan menu kontekstual Add Project, Add Library atau AddJAR/Folder.Web Pages dan File WARKetika kita membuat aplikasi web dalam IDE Netbeans maka semua file yang akandipakai sebagai web-content harus diletakkan di dalam folder bernama Web Pages. Andadapat meletakkannya dalam root-directory dari folder tersebut atau bisa juga dalam subdirectory di dalamnya.File-file web-content adalah file-file yang dapat diakses oleh browser dalam mesin client.Folder Web Pages akan terlihat dalam jendela Projects sebagai node.5

Folder Web PagesDeployment descriptorFile2 resource Java (servlet, JavaBeans dll)File2 web content disimpan disimpan di root atau di subdirectory dari root contoh : index.jspTerlihat dalam node Web Pages terdapat node META-INF dan WEB-INF. Kedua nodefolder ini merupakan folder yang khas di dalam sebuah aplikasi web.Folder META-INF dan WEB-INF berisikan deployment descriptor yang berupainformasi yang diperlukan oleh web server ketika aplikasi di deploy. Informasi inidisimpan dalam bentuk file-file deployment descriptor berupa file XML.File web.xml adalah file wajib yang harus ada dalam sebuah aplikasi web. File ini akandipakai oleh setiap web-server yang mendukung teknologi JavaServer. Informasi dalamfile web.xml akan menunjukkan bagaimana melakukan deployment terhadap komponenkomponen yang ada dalam aplikasi web.File context.xml terdapat dalam folder META-INF. File ini khusus dipakai untuk serverTomcat. Untuk aplikasi web sederhana, umumnya kita tidak perlu mengedit filecontext.xml ini karena telah berisi informasi yang cukup bagi aplikasi web. File contextxml biasanya berisikan context-path dari aplikasi web serta konfigurasi tingkat lanjut dariaplikasi web. Misalnya elemen-elemen dalam file ini dapat berisikan informasi mengenaifile log dari servlet, JNDI resource, parameter untuk JDBC, context-parameter dansebagainya.Setelah dilakukan build (compile) terhadap proyek aplikasi web ini maka file-file webcontent serta file-file *.class akan disimpan dalam file WAR. File WAR adalah file Webarchieve (identik dengan JAR, Java archieve). File hasil kompilasi ini dapat Anda lihatdalam node “dist” dalam jendela Files. File WAR adalah file yang akan di deploy dalamserver Java. Struktur dari file WAR dalam jendela Files diatas mengikuti struktur yangditentukan oleh proyek Jakarta. Secara garis besar struktur ini dapat dijabarkan sebagaiberikut : Folder root yang berisikan semua file dan sub folder aplikasi. Folder ini jugadikenal sebagai document-base Sub-direktori dan file-file web-content dalam folder root. File-file ini dapatdiakses langsung oleh browser client, misalnya file HTML, image dan file JSP.6

Folder WEB-INF, yang berisikan file deployment-descriptor (web.xml). Folderini juga dapat berisikan sub-direktori classes, lib dan tags, sub-direktori lain danfile-file lainnya. Folder ini dan isinya tidak dapat diakses langsung oleh client.Folder classes (dalam WEB-INF) yang berisikan file-file *.class hasil build darifile-file Java, misalnya file-file servlet, JavaBeans dan file-file pendukunglainnya.Contoh JSP SederhanaLakukan langkah-langkah seperti berikut:1. jalankan menu File New Project2. Pilih Categories “Web” dan File Types “Web Application”. Setelah itu kliktombol next.3. Isi Project Name “FirstJSP”. Pilih Project Location, pilih source structure “Jakarta”, karena kita akan memakai server Jakarta Tomcat. Pilih server “Bundled Tomcat”. Pilih J2EE Version “J2EE 1.4” (ini tidak berarti kita harusmemiliki instalasi J2EE). Isi Context Path ”/FirstJSP”. Centang semua checkboxyang ada. Klik tombol next untuk melangkah ke halaman selanjutnya.4. Dalam halaman selanjutnya Anda dapat memilih framework. Dalam contoh kaliini kita tidak memakai framework. Oleh karena itu klik finish.7

Dalam jendela Projects terdapat struktur aplikasi web, sedangkan dalam source editorakan dibuka file “index.jsp”8

Ubahlah file index.jsp seperti berikut: html head meta http-equiv "Content-Type" content "text/html; charset UTF-8" title JSP Page /title /head body h1 JSP Page /h1 %out.println("Selamat Datang br ") ;out.println("Selamat Datang br ") ;% /body /html 9

Build dan DeployProyek harus dibuild terlebih dahulu : Dalam jendela Projects, klik kanan node project FirstJSP lalu jalankan menuBuild Project. Jika sukses maka akan ditampilkan pesan sukses di dalam jendelaOutput. Setelah itu lakukan deployment ke dalam server Tomcat. Dalam jendela Projects, klik kanan node project FirstJSP lalu jalankan menuDeploy ProjectMenjalankan ProjectSetelah proses build dan deployment maka project dapat dijalankan: Dalam jendela Projects, klik kanan node project FirstJSP lalu jalankan menu RunProject. Web-browser default akan dibuka.Context PathKetika membuat project aplikasi web, kita akan diminta untuk menentukan context path.Path ini digunakan untuk membedakan resource dari satu aplikasi web dengan resourceaplikasi web lain yang ada dalam satu server.Context-path adalah bagian dari request-URI (Uniform Resource Identifier). RequestURI sendiri terdiri dari context-path, servlet-path dan path-info. Konteks dari aplikasiweb akan mempengaruhi URL dari web-content. Bentuk umum dari namespace URLuntuk mengakses content dari aplikasi web (melalui protokol HTTP) adalah t atau jspContoh :Hostname “localhost”Port “8080”Context-path “/MyServlet”Komponen web class servlet bernama “HelloServlet”Nama package dari class servlet “myservlet”10

Maka client akan mengakses servlet “HelloServlet” memakai format HelloServletDimana context-path ”/MyServlet”, servlet-path ”/myservlet.HelloServlet” dan pathinfo null.Contoh:Hostname “www.nawolo.com”Port default port HTTPContext-path “/MyJSP”Komponen web File JSP bernama “hello.jsp”Maka client akan mengakses servlet “HelloServlet” memakai format berikut:http://www.nawolo.com /MyJSP/hello.jspDimana context-path ”/MyJSP”, servlet-path ”/hello.jsp” dan path-info null.Contoh sebuah request-URI yang memiliki vlet/index.htmlpath info elloServlet/help/path info “/help”Dalam IDE Netbeans kita dapat menentukan context-path di dalam wizard ketikamembuat aplikasi web. Atau bisa juga diubah di dalam project dialog Project Properties.File Include/SegmenKita akan menambahkan file JSP yang akan diincludekan ke file JSP lainnya. File inidisebut juga sebagai file segmen, dengan ekstensi *.jspf dan diletakkan dalam folder“/WEB-INF/jspf”1. Dalam jendela Projects, bukalah folder WebPages dan kemudian klik kanan dinode WEB-INF. Buat folder jspf dan pada folder tersebut jalankan menukontekstual New JSP2. Dalam wizard, isi JSP File Name ”header”. Pilih location Web Pages. Isi folder “WEB-INF/jspf”. Pilih option “JSP File (Standart Syntax)”. Centang check-box“Create as a JSP Segment”. Selanjutnya klik tombol finish.11

Hasilnya dalam jendela Projects, file header.jspf akan ditambahkan dalam node WebPages WEB-INF jspf. File juga akan terbuka dalam source editor. Isi file header.jspfheader.jspf %@ page import "java.util.*, java.text.*" % %DateFormat df DateFormat.getDateInstance(DateFormat.LONG) ;String sd df.format(new Date()) ;% h4 % sd% /h4 File ini akan menampilkan tanggal hari ini dengan format lokal. Format diambil denganclass DateFormat, dengan style LONG. Hasil format yang berupa string kemudiandisimpan dalam variabel sd. Output tanggal dinyatakan dengan tag ekspresi % sd% .Format HTML h4 akan membuat font menjadi lebih besar dan tebal.File ini akan diincludekan ke file JSP lain menggunakan include directive: %@ include file "/WEB-INF/jspf/header.jspf" % 12

Sebagai uji coba includekan kedalam file index.jsp yang telah kalian buat. Hasilnyaadalah sebagai berikut:JSP dan AppletKekurangan JSP dan servlet adalah tidak memiliki kemampuan untuk menampilkankomponen-komponen AWT dan Swing. Kelemahan ini dapat diatasi dengan memakaiapplet atau Japplet dari Swing.Untuk memakai applet pada JSP, kita dapat memakai tag HTML : APPLET CODE ”MyApplet.class” WIDTH 400 HEIGHT 300 /APPLET Cara lain adalah memakai elemen action jsp:plugin . Elemen ini dapat dipakai dengancara yang identik dengan tag APPLET . Hanya saja penulisan atribut harus dalam hurufkecil. jsp:plugin type ”applet” code ”MyApplet.class” width ”400”height ”300” /jsp:plugin Action jsp:param Untuk applet kita dapat menetapkan satu atau lebih parameter. Misalnya, tag APPLET berikut ini memiliki beberapa parameter : APPLET CODE ”MyApplet.class” WIDTH 400 HEIGHT 300 PARAM NAME ”param1” VALUE ”value1” PARAM NAME ”param2” VALUE ”value2” /APPLET Atau dalam bentuk lain: APPLET CODE ”MyApplet.class” WIDTH 400 HEIGHT 300 jsp:params jsp:param NAME ”param1” VALUE ”value1” / jsp:param NAME ”param2” VALUE ”value2” / /jsp:params /APPLET 13

Action jsp:fallback Dalam definisi applet kita dapatbrowser gagal menjalankan applet.menetapkanteksalternatifjika APPLET CODE ”MyApplet.class” WIDTH 400 HEIGHT 300 Error:Applet ini memerlukan Java supaya dapat dijalankan /APPLET Dalam file JSP, teks alternatif dapat dituliskan di dalam action jsp:plugin denganmemakai action jsp:fallback sehingga contoh diatas dapat dituliskan sebagai berikutdalam format XML: jsp:plugin type ”applet” code ”MyApplet.class” width ”400” height ”300” jsp:fallback Error:Applet ini memerlukan Java supaya dapat di jalankan /jsp:fallback /jsp:plugin Contoh 1 : Project TestAppletBuatlah project TestApplet, buatlah file applet sederhana masukkan dalam folder sourcepackages berilah nama dengan Applet1.java (dengan default package). Struktur file padaproject TestApplet adalah sebagai berikut:Isi file Applet1.javaimport java.applet.Applet ;import java.awt.*;14

public class Applet1 extends Applet {/** Creates a new instance of Applet1 */public Applet1() {this.setBackground(Color.BLACK) ;}public void paint(Graphics g){g.setColor(Color.RED) ;g.fillOval(50,50,50,50);}}Selanjutnya lakukan compile pada Applet1.java, selanjutnya clik Files, lihat struktur filedi bawah ini. Selanjutnya lakukan copy file Applet1.class masukkan pada Web Pagespada Project TestApplet.Isi dari file index.jsp html head meta http-equiv "Content-Type" content "text/html; charset UTF-8" title JSP Page /title /head body jsp:plugin type "applet"code "Applet1.class"width "370" height "420" /jsp:plugin /body /html 15

Selanjutnya lakukan compile dan build pada index.jsp. Hasilnya akan tampak sebagaiberikut:Bagaimana jika file applet berada pada package tertentu ?Buatlah file Applet1.java dalam package com.testapplet. Cara membuatnya, pada sourcepackages klik kanan, pilih java class. Selanjutnya akan muncul form seperti berikut:16

Applet1.javapackage com.testapplet;import java.applet.Applet ;import java.awt.*;public class Applet1 extends Applet {public Applet1() {this.setBackground(Color.BLACK);}public void paint(Graphics g){g.setColor(Color.RED) ;g.fillOval(50,50,50,50);}}17

Lakukan compile pada file Applet1. java pada package com.testapplet, selanjutnyacopikan Applet1.classnya pada WebPages. Ingat yang dikopikan sekaligus dengan foldercom. Ubah isi dari file index.jsp : html head meta http-equiv "Content-Type" content "text/html;charset UTF-8" title JSP Page /title /head body jsp:plugin type "applet"code "com.testapplet.Applet1.class"width "370" height "420" /jsp:plugin /body /html Contoh 2:Bagaimana jika kita ingin menampilkan JApplet Form?Buatlah dua project yaitu : Project untuk membuat form JApplet (CobaApplet) Project untuk Web Application (TestApplet).Bagian 1:Buatlah form JApplet (beri nama dengan FormApplet.java) pada project CobaApplet,lakukan klik kanan pada project CobaApplet, jalankan Run Project maka hasil akantampak sebagai berikut:Selanjutnya lakukan build Project untuk file CobaApplet.jar yang berada pada folder dist.Bagian 2 :Klik kanan project TestApplet, pilih categories : Build Æ Packaging masukkan file jar(tekan button add file/folder), selanjutnya klik ok18

Ubah index.jsp html head meta http-equiv "Content-Type" content "text/html;charset UTF-8" title JSP Page /title /head body jsp:plugin type "applet"code "FormApplet.class" archive "CobaApplet.jar"width "500" height "150" /jsp:plugin /body /html Hasil sebagai berikut:19

JSP dan Image.Untuk menampilkan gambar dalam halaman JSP, kita dapat memakai tag HTML img .File-file gambar tambahkan pada Project Properties. Klik Add File/Folder masukkanfolder img, beri nama path in WAR dengan “images”.Isilah file index.jsp dengan program berikut: html head 20

meta http-equiv "Content-Type" content "text/html; charset UTF-8" title JSP Page /title /head body table border "1" tr td form method "GET" action "index.jsp" select name "image" size "5" option value "putih.jpeg" selected Bunga Putih /option option value "red.jpeg" Bunga Merah /option option value "pink.jpeg" Bunga Pink /option option value "biru.jpeg" Bunga Biru /option option value "ungu.jpeg" Bunga Ungu /option /select br input type "submit" value "submit" / /form /td %String imgref "images/" ;String param request.getParameter("image") ;if (param null)imgref "putih.jpeg";elseimgref param;% td img src " % imgref% " p align "center" % imgref% /p /td /tr /table /body /html Selanjutnya lakukan build pada project ImageJSP, maka pada jendela Files akanditampilkan file WAR berisi resource image yang berada pada folder dist images(foldersesuai dengan nama path pada WAR).Output program:21

22

JAVA BEANSJavaBeans adalah arsitektur standart untuk membua

Tutorial JSP dengan IDE Netbeans Server Tomcat Ketika kita melakukan pemrograman web dalam IDE Netbeans, ada dua keuntungan bila memilih Tomcat sebagai server Java. Yang pertama, ia bebas biaya lisensi. Yang kedua, IDE Netbeans telah menyertakan bundled-Tomcat di paket instalasinya.

Related Documents:

4 NetBeans 6.1 Started as students project in 1996 (Xelfi) Supported Swing in 1999 Sun acquires both Forté and NetBeans in 1999 NetBeans renamed to Forté for Java in 1999 NetBeans becomes Open Source again in 2000 NetBeans 4.0 introduces projects system NetBeans 4.1 introduces full J2EE support NetBeans 5.0 introduces Matisse NetBeans 5.5 introduces Enterprise Pack

Podemos editar más de una clase o página JSP en la ventana de edición, cada una en su propio panel, como se muestra en la figura 4.13 en la que tenemos en la ventana de edición de NetBeans dos páginas JSP: index.jsp y control.jsp. Las pestañas en la parte superior nos permiten seleccionar la clase o página JSP que se desea editar. Figura .

Using C with NetBeans For Introduction to Programming With C NOTE: This tutorial is for experience users to develop C programs using NetBeans. To use C with NetBeans, you have to download and install a C compiler and NetBeans. Installing a C Compiler NetBeans can work with any C compiler. In this tutorial, we will

JSF has nothing to do with JSP per se. JSF works with JSP through a JSP tag library bridge. However, the life cycle of JSF is very different from the life cycle of JSP. Facelets fits JSF much better than JSP because Facelets was designed with JSF in mind, whereas integrating JSF and JSP has

1 Difference between Servlets and JSP 2 Basic JSP Architecture 3 Life Cycle of JSP 4 JSP Tags and Expressions 5 Scriptlets, Declarations, Expressions & Directives 6 Action Tags and Implicit Objects 7 JSP to Servlets & Servlets to JSP . 11 St

Assume that you have successfully installed NetBeans on your machine. Start NetBeans from Windows, Linux, or Solaris. The NetBeans main window appears, as shown in Figure 1. Figure 1 The NetBeans main window is the command center for the IDE. The NetBeans main window contains menus, toolbars, project

The NetBeans IDE is written in Java and can run on Windows, OS X, Linux, Solaris and other platforms supporting a compatible JVM. The NetBeans Platform allows applications to be developed from a set of modularsoftwarecomponents called modules . Applications based on the NetBeans Platform (including the NetBeans IDE itself) can be extended by third

Alfredo López Austin (1993:86) envisioned the rela - tionship between myth, ritual, and narrative as a triangle, in which beliefs occupy the dominant vertex. They are the source of mythical knowledge