Integrasi Karakter Dalam Teknologi Pembelajaran : Kajian .

3y ago
38 Views
2 Downloads
912.36 KB
8 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Halle Mcleod
Transcription

INTEGRASI KARAKTER DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN : KAJIANIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KARAKTER MELALUI FLIP BOOK MAKERMaria Ulfah1, Roie Megeron21Pendidikan Biologi FPMIPATI Universitas PGRI Semarang2Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas PGRI SemarangE-mail : mariaulfah@upgris.ac.id 1, roie.megeron@gmail.com 2ABSTRAKFlip book maker adalah aplikasi untuk membuat e-book, e-modul, e-paper dan e-magazine yangdapat menyisipkan file PDF, gambar, grafik, suara, animasi, link, dan video pada lembar kerja. Flip bookmaker memiliki desain template dan fitur seperti background, tombol kontrol, navigasi bar, hyperlink danback sound, dirancang untuk mengkonversi file PDF seperti layaknya sebuah buku atau majalah. Siswadapat membaca flip book dengan merasakan layaknya membuka buku secara fisik karena terdapat efekanimasi berpindah halaman, sehingga diharapkan siswa lebih tertarik untuk belajar karena di dalamnyamemuat tampilan yang menarik. Media pembelajaran mempunyai arti penting dalam kegiatan belajarmengajar, karena ketidakjelasan materi yang disampaikan guru dapat dibantu dengan media pembelajaransebagai perantara, namun media pembelajaran yang ada selama ini hanya memuat uraian materi belumterintegrasi dengan pendidikan karakter. Sangat urgen adanya upaya pengembangan pendidikan karakterpada siswa, menyangkut pula media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanyamenguasai aspek pengetahuan dan keterampilan saja namun juga memiliki aspek sikap yang terkait denganpenerapan nilai-nilai karakter. Penerapan nilai-nilai karakter kepada siswa dapat dilakukan dalampembelajaran. Nilai-nilai karakter tersebut dapat terintegrasi dalam media pembelajaran. Untuk mengatasipermasalahan tersebut maka penggunaan teknologi pembelajaran berupa flip book perlu dipertimbangkanuntuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam media pembelajaran.Kata kunci : integrasi, implementasi, karakter, flip book maker, teknologi pembelajaranA. PENDAHULUANPasal 3 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyatakan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu program utama Kementrian Pendidikan Nasionaldalam rangka meningkatkan mutu proses dan output pendidikan pada jenjang pendidikan dasardan menengah adalah pengembangan pendidikan karakter. Namun akhir-akhir ini pendidikanIndonesia kehilangan jati dirinya, kondisi ini sangat memprihatinkan dan mengganggu upayapembangunan masa depan bangsa, sehingga perlu dikembangkan di berbagai kesempatanterutama terintergrasi dalam proses belajar mengajar sehingga terbangun pendidikan Indonesiayang berkarakter. Khususnya kondisi pendidikan sangat memprihatinkan hal ini terbukti denganbanyaknya pelanggaran dan juga kemerosotan karakter siswa, misalnya banyak siswa yangterlambat masuk, melakukan pelanggaran aturan sekolah dan sebagainya. Fenomena sosial inimenunjukkan pendidikan sudah kehilangan jati dirinya dan telah terbawa arus globalisasi. Olehkarena itu kita harus mengembalikan pendidikan Indonesia ke jati dirinya lagi dan salah satuupaya adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang sarat dengan pendidikan karakter.Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada wargasekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakannilai-nilai, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehinggamenjadi manusia insan kamil. Dari penjelasan tersebut sangatlah benar bahwa pendidikanSeminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017284

karakter di sekolah merupakan kebutuhan vital agar generasi penerus dapat dibekali dengankemampuan-kemampuan dasar yang tidak saja mampu menjadikannya life-long learners sebagaisalah satu karakter penting untuk hidup di era informasi yang bersifat global, tetapi juga mampuberfungsi dengan peran serta yang positif baik sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga, sebagaiwarga negara, maupun warga dunia. Untuk itu harus dilakukan upaya-upaya instrumental untukmeningkatkan keefektifan proses pembelajarannya disertai pengembangan kultur yang positif.Penelitian Zuchdi, dkk (2006) pada semua jenjang pendidikan di Daerah IstimewaYogyakarta menunjukkan hasil antara lain bahwa: (1) pengembangan keterampilan hidup (softskills) yang terkait dengan nilai dan moralitas juga belum maksimal; dan (2) iklim pendidikankarakter belum sepenuhnya kondusif. Beberapa saran yang diajukan antara lain: (1) setiaplembaga pendidikan mulai dari taman kanak- kanak sampai sekolah menengah atas, bahkanperguruan tinggi hendaknya memiliki program pendidikan karakter yang terintegrasi (2) iklimpembelajaran harus kondusif untuk pembentukan karakter. Berdasarkan hasil penelitian dansaran- saran tersebut, sangat urgen upaya pengembangan pendidikan karakter pada prosesbelajar mengajar, menyangkut pula bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.Bahan ajar yang ada selama ini hanya memuat uraian materi belum terintegrasi denganpendidikan karakter. Oleh karena itu, perlu disusun bahan ajar yang memuat pendidikan karakter.Selanjutnya pembentukan karakter akan membawa siswa berperilaku dalam kehidupan seharihari tidak terkecuali pada saat belajar di rumah dan di sekolah sehingga dapat meningkatkan hasilbelajarMedia pembelajaran merupakan komponen penting dalam sebuah pembelajaran, mediapembelajaran dapat menjadi sumber acuan selain materi yang disampaikan dari guru. Selain itu,dari media pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajardemi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah padakhususnya (Arsyad, 2013). Sejauh ini sudah sangat banyak bermunculan media pembelajaran baikberupa cetak maupun nun cetak, namun belum banyak dikembangkan yaitu multimediapembelajaran yang lebih kompleks dari segi isi maupun kegunaan serta sesuai dengan Kurikulum2013 yang berprinsip pemanfaatan IT.Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi yang lahirsebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap KTSP serta sesuai dengan perkembangandunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mencapai keunggulanmasyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam GarisBesar Haluan Negara. Tema Kurikulum 2013 adalah Kurikulum yang dapat menghasilkan insanIndonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, danpengetahuan yang terintegrasi. Orientasi pengembangan Kurikulum 2013 adalah tercapainyakompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, di samping carapembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Dalam Kurikulum 2013, guru tidak hanyasebagai pemeran utama yang jadi pusat perhatian di kelas, karena pembelajaran dapat dilakukandengan mendayagunakan bermacam sumber belajar termasuk penggunaan IT dalam mediapembelajaran yang memunculkan multimedia pembelajaran.Teknologi pembelajaran telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara siswabelajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Penggunaan ITdalam media pembelajaran juga menyediakan peluang bagi guru untuk mengembangkan teknikpembelajaran sehingga menghasilkan hasil belajar yang optimal. Demikian juga bagi siswa,dengan penggunaan IT dalam media pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah untukmenentukan pencarian dan penyerapan informasi secara cepat dan efisien. Oleh karena itu,penggunaan IT dalam media pembelajaran dalam proses belajar mengajar menjadi sangatbermanfaat khususnya sebagai jembatan untuk pembaharuan media pembelajaran yang lebihefektif dalam mengintegrasikan nilai nilai karakter.Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017285

B. METODE PENELITIANDalam tulisan ini, penulis mengumpulkan data melalui beberapa metode, di antaranyaadalah: Studi Kepustakaan, serta pendapat-pendapat para ahli yang berkaitan denganpermasalahan yang dibahas dalam tulisan ini. Data diperoleh dengan melakukan wawancarakepada pihak yang dianggap mengerti tentang permasalahan tulisan ini.C. PEMBAHASANKARAKTERKarakter berarti tabiat atau kepribadian. Karakter dapat diartikan sebagai identitas diriseseorang. Menurut Endang Ekowarni (2010) pada tatanan mikro, karakter diartikan sebagaikualitas dan kuantitas reaksi terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi tertentu atau watak,akhlak, ciri psikologis. Ciri-ciri psikologis yang dimiliki individu pada lingkup pribadi, secara evolutifakan berkembang menjadi ciri kelompok dan lebih luas lagi menjadi ciri sosial. Ciri psikologisindividu akan memberi warna dan corak identitas kelompok. Berdasarkan pengertian di atasdapat dikatakan bahwa karakter merupakan jati diri, kepribadian, dan watak yang melekat padadiri seseorang. Karakter selalu berkaitan dengan dimensi fisik dan psikis individu.Menurut Tim Pusat Pengembangan Kurikulum Kemendiknas RI, nilai-nilai karakter yangperlu diinternalisasikan pada diri siswa terbagi dalam lima kelompok; pertama, nilai karakterdalam hubungannya dengan Tuhan (religius). Kedua, nilai karakter dalam hubungannya dengandiri sendiri; jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri,mandiri, ingin tahu, gemar membaca, berjiwa wirausaha, cinta ilmu, dan berpikir logis, kritis,kreatif, inovatif. Ketiga, nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama; sadar akan hak dankewajiban, patuh aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, demokratis,toleran, bersahabat. Keempat, nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan; mencegahkerusakan, memperbaiki kerusakan, membantu orang lain yang tertimpa musibah. Kelima, nilaikarakter dalam hubungannya dengan nilai kebangsaan; nasionalis, cinta tanah air, cinta damai,menghargai keberagaman (Kemendiknas, 2010).Gambar 1. Pengembangan Nilai-Nilai KarakterPembelajaran adalah proses fasilitasi yang dilakukan oleh pendidik kepada siswa agar bisabelajar dengan mudah sekaligus setiap potensi yang dimiliki bisa berkembang dengan baik. Seiringdengan ini, kelas sebagai salah satu tempat berlangsungnya proses pembelajaran tentu perludikelola dengan baik pula sehingga keberadaannya menjadi faktor pendukung tercapainya tujuanpembelajaran yaitu tercapainya kompetensi dan terinternalisasikannya nilai-nilai karakter padadiri siswa. Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pendidikan nilai. Karakter sering jugadisebut value in action (Lickhona dalam Akbar, 2012).Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017286

Pembelajaran karakter pada dasarnya adalah membelajarkan nilai-nilai dan upayamembantu siswa agar terjadi internalisasi nilai-nilai yang melandasi karakter siswa. Nilai-nilaikebaikan yang terinternalisasikan pada diri siswa itulah yang dapat menjadikan karakter baik.Nilai-nilai kebaikan itu tidak bisa dibatasi jumlahnya, nilai-nilai itu tersebar dalam berbagai dunianilai (simbolik, empirik, estetik, etik). Tersebarnya nilai-nilai pada dunia nilai tersebut yangdijadikan landasan bahwa pendidikan karakter perlu dimasukkan melalui berbagai mata pelajarandan tidak bisa dibatasi.INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARANPengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran memerlukan modelpembelajaran untuk mengkonstruk penanaman nilai atau karakter yang diharapkan. Fogarty(1991) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu, namun dapatdiklasifikasikan menjadi tiga model, yaitu sebagai berikut.1. Interdisiplin ilmu: yang termasuk tipe ini adalah model tergambarkan (the fragmentedmodel), model terhubung (the connected model), dan model tersarang (the nestedmodel).2. Antardisiplin ilmu: yang termasuk tipe ini adalah model terurut (sequenced model), modelterkombinasi (shared model), model terjaring laba-laba (webbed), model terantai(threaded), dan model keterpaduan (integrated).3. Inter dan antardisiplin ilmu: yang termasuk tipe ini model terbenam (immersed) danmodel jaringan kerja (networked).Beberapa contoh model pembelajaran terpadu dapat dijelaskan seperti berikut.1. Pembelajaran Terpadu Model Connected: model terhubung (connected) merupakanmodel integrasi inter bidang studi. Model ini secara nyata mengintegrasikan satu konsepketerampilan atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam satu pokok bahasanatau subpokok bahasan dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontanatau direncanakan terlebih dahulu.2. Pembelajaran Terpadu Model Webbed: pembelajaran terpadu model webbed adalahpembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pengembangannyadimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negosiasiantara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah temadisepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya denganbidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harusdilakukan siswa. Model ini merupakan tipe pembelajaran terpadu yang menggunakanpendekatan antarbidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkanprioritas kurikuler, dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpangtindih dalam beberapa bidang studi.3. Pembelajaran terpadu model integreted:model ini merupakan pembelajaran terpaduyang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengancara menetapkan proritas kurikuler dan menemukan konsep, keterampilan, dan sikapyang saling tumpah tindih (Fogarty, 1991). Tim antarbidang studi dibentuk untukmenyeleksi konsep-konsep, keterampilan keterampilan, sikap atau nilai-nilai yang akandibelajarkan dalam satu semester, kemudian memilih yang mempunyai keterhubunganyang erat dan tumpang tindih diantara beberapa bidang studi. Fokus pengintegrasianpada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan dalam suatu unit pembelajaranuntuk ketercapaian materi pelajaran (content). Menurut Fogarty (1991) keterampilanketerampilan belajar tersebut meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilansosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).4. Model pembelajaran tersarang (Nested Model): pembelajaran terpadu tipe nestedmerupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu, fokus pengintegrasianmeliputi keterampilan ber pikir, keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir.Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk menentukan keterampilan belajar.Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017287

Seperti contoh yang diberikan Fogarty (1991) untuk mata pelajaran sosial dan bahasadapat dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial, sedangkan matapelajar matematika dan sains dapat dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilanmengorganisir.IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KARAKTER MELALUI FLIPBOOK MAKERImplementasi Kurikulum 2013 menekankan pemanfaatan IT untuk media pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan teknologi yang sekarang inisudah merambah ke berbagai bidang,salah satunya adalah bidang pendidikan. PerkembanganTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat menyediakan lebih banyak ragamsumber belajar secara lebih mudah, murah dan cepat. Siswa dapat belajar dan menambahpengetahuannya tanpa perlu harus melalui guru, karena siswa dapat langsung mengaksesberagam informasi yang tersedia di perpustakaan maya, baik melalui fasilitas komputer pribadi,laptop, ataupun telpon genggam. Situs internet sekarang ini bisa digunakan siswa untuk mencariberagam informasi ataupun pengetahuan yang tersedia dengan akses yang lebih mudah, cepatdan murah, serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.Penggunaan IT dalam media pembelajaran sudah seharusnya dapat memberikanpengaruh yang positif bagi pendidikan di sekolah. Bagi guru, hal ini merupakan tantangantersendiri agar lebih mampu menyesuaikan diri dalam meningkatkan kompetensi danprofesionalismenya sebagai tenaga pendidik. Banyak cara yang ditempuh untuk meningkatkankompetensi dan profesionalisme guru. Salah satunya adalah mengembangkan bahan ajar angdapat memotivasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dengan menggunakan software tertentu yangdapat menghasilkan suatu bahan ajar dan media pembelajaran yang dapat dipelajari secaramandiri dan menarik seperti flipbook. Bagi siswa menggunakan flipbook diharapkan siswa dapatmemaksimalkan penggunaan IT sebagai media pembelajaran.Penelitian penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan implementasipembelajaran karakter melalui flipbook maker disajikan dalam tabel 1 :Tabel 1. Penelitian Sebelumnya tentang Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Flipbook MakerNo1Judul Artikel, NamaPenelitiPengembangan MediaPembelajaran BuletinFlipbook InteraktifBerbasis Masalah PadaPrinsip Klasifikasi AnimaliaUntuk MengembangkanPemahaman Konsep DanKarakter Siswa Kelas XMAN Kota BatuTujuan dan MetodePenelitianMenghasilkan BuletinFlipbook Interakif danMengetahui Validitas,Kepraktisan danKeefektifan BuletinFlipbook InteraktifResearch AndDevelopmentModel Four-D dariThiagarajanGupita Laksmi Pinasthika,Sri Endah Indriwati,Masjhudi2Jurusan Biologi, FMIPA,Universitas Negeri MalangScience Tale Flash FlipBook MediaPembelajaran SainsBerbasis PendidikanKarakter Bagi SiswaSekolah DasarPemanfaatan ScienceTale Flash Flip BookSebagai MediaPembelajaran SainsBerbasis PendidikanKarakter Untuk SiswaSekolah DasarHasilPenelitianBuletin Flipbook InteraktifMemperoleh PencapaianValiditas Media Sebesar 91,35% dengan Kriteria SangatValid, Validitas Materi Sebesar91,11% dengan Kriteria SangatValid. Hasil Uji KepraktisanMenunjukkan TingkatKepraktisan Sebesar 89,58%dengan Kriteria Praktis. UjiKeefektifan TerhadapPemahaman Konsep SiswaSebesar 91,43% denganKriteria Sangat Efektif dan UjiKeefektifan Terhadap KarakterSiswa Sebesar 89% denganKriteria Sangat Baik.Integrasi Pendidikan Karakterdalam Pembelajaran SainsMenggunakan Dongeng,dapat Berfungsi UntukMemaksimalkan PendidikanKarakter Di Dalam ProsesPembelajaran SainsNilai Nilai KarakterSikap Religius, Disiplin,Jujur, Tanggung Jawabdan KerjasamaIntegrasi Nilai Karakter :Tahap Pembelajaran ke 3: MembimbingPenyelidikan Individualdan Kelompok.Renungan Berisi Ayat AlQur’an Yang BerkaitanDengan Materi AnimaliaInvertebrata.Integrasi Nilai Karakter :Memasukkan NilaiKarakter Dalam DongengSainsAbdul Aziz Nur Rohman ,Inayah Adi Oktaviana,KhotimahUniversitas Sebelas MaretSeminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017288

Makalah ini membahas kemungkinan implementasi pembelajaran karakter melaluiflipbook maker pada Pembelajaran Tematik Kelas 5 Sekolah Dasar Tema Benda-Benda diLingkungan Sekitar dengan sub tema 3 Manusia dan Lingkungan. Memperhatikan modelpengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran seperti di atas, dapat dipahami bahwapembelajaran terpadu model Webbed cukup leluasa membantu pengorganisasian materi danketerampilan belajar lainnya. Pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik.Pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengannegosiasi antara guru dan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah temadisepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidangbidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.Model ini merupakan tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarbidangstudi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler, dan menemukanketerampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi. Untukmemudahkan guru dalam melakukan pengintegrasian pendidikan karakter melalui pembelajaran,ditawarkanlah sebuah model yang bisa diacu dan dimodifikasi seperlunya oleh para guru. Modelp

Sangat urgen adanya upaya pengembangan pendidikan karakter pada siswa, menyangkut pula media yang digunakan dalam proses pembelajaran. . untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam media pembelajaran. Kata kunci : integrasi, implementasi, karakter, flip book maker, teknologi pembelajaran. A. PENDAHULUAN .

Related Documents:

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

implementasi pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui integrasi dalam mata pelajaran, mata pelajaran dalam muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri.2 Sekolah menjadi tempat yang strategis dalam menguatkan pendidikan karakter yang semakin lama mengalami degradasi dan memiliki peran penting dalam menciptakan kultur yang positif.

Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Akidah Akhlak DOI: 10.19105/tjpi.v15i1.3092 Tadris: Jurnal Pendidikan Islam; Vol. 15 No.1, 2020 121 perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik.14 Adapun locus penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 11 Aceh Tenggara, yaitu dengan

pendidikan yang terkait dalam program integrasi, serta penguatan sistem pengelolaan, sarana prasarana maupun pembiayaan lembaga terhadap integrasi. 3. Integrasi MDT di sekolah melalui Kurikulum meliputi penyusunan KTSP yang terintegrasi; penyusunan program Penguatan Pendidikan Karakter

D. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan / 37 E. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan / 42 F. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran / 46 G. Kemampuan Mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi / 48

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

Web Hooks and API integration Add validations and extensions from the marketplace or build your own using web hooks and REST APIs. Semantic code search Quickly find what you’re looking for with code-aware search that understands classes and variables. Getting Started with Azure DevOps Azure Pipelines Cloud-hosted pipelines for Windows, macOS, with unlimited minutes for open source page 013 .