Panduan Pendidikan Karakter Di Sekolah Menengah Pertama

3y ago
52 Views
2 Downloads
3.57 MB
191 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaPuji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikanrahmat dan hidayah-Nya sehingga buku Pendidikan Karakter SekolahMenengah Pertama (SMP) berhasil disusun oleh DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah KementerianPendidikan Nasional. Saya memberikan penghargaan yang setinggitingginya terhadap penerbitan buku ini.Penerbitan buku Panduan Pendidikan Karakter ini sangat tepatkarena saat ini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasionaltengah menggalakkan kembali pembangunan karakter bangsa. Visipembangunan karakter bangsa sejatinya telah secara eksplisitdinyatakan di dalam kebijakan pendidikan nasional. Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikannasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukkarakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan seharusnya tidakhanya menghasilkan generasi yang cerdas secara akademik, namunjuga berakhlak mulia. Dengan demikian, pemantapan pendidikankarakter secara komprehensif menjadi sangat esensial untuk segeradiimplementasikan di sekolah.Mulai tahun 2009, Kementerian Pendidikan Nasional secara seriusmemberikan porsi yang lebih besar untuk peningkatan mutupendidikan, termasuk didalamnya mutu penyelenggaraan dan hasilpendidikan. Berkaitan dengan hasil pendidikan, Peraturan MenteriPendidikan Nasional No 23 tahun 2006 tentang Standar KompetensiLulusan secara jelas merumuskan kompetensi lulusan yang harusdicapai dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk pendidikanpada jenjang SMP. Butir-butir kompetensi lulusan tersebut sangat

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertamaberkaitan dengan karakter. Beberapa diantaranya: (1) Mengamalkanajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembanganremaja; (2) Menunjukkan sikap percaya diri; (3) Mematuhi aturanaturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (4)Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongansosial ekonomi dalam lingkup nasional. Kehadiran buku PendidikanKarakter diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensiteknis tentang bagaimana mengimplementasikan pendidikankarakter secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran, manajemen,dan kegiatan pembinaan kesiswaan.Akhirnya, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepadasemua pihak yang secara langsung atau tidak langsung memberikankontribusi dalam penyusunan buku ini. Semoga kehadiran buku inimemberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, yangberkecimpung pada bidang pembangunan pendidikan di Indonesia.Jakarta, Maret 2010Direktur Jenderal Mandikdasmen,Prof. Suyanto, Ph.D

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaPendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratisserta bertanggung jawab. Agar tujuan pendidikan di SekolahMenengah Pertama (SMP) dapat tercapai dengan baik, DirektoratPembinaan SMP secara khusus mengembangkan pendidikan karakteryang diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh SMP diIndonesia. Melalui pendidikan karakter peserta didik SMP diharapkanmampu meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilaikarakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku seharihari.Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan SMPmengembangkan buku panduan yang terdiri atas 4 (empat) bagian,yaitu: Bagian I: Pembinaan Pendidikan Karakter di SMP (Umum);Bagian II: Pendidikan Karakter secara Terpadu dalam Pembelajarandi SMP; Bagian III: Pendidikan Karakter Secara Terpadu melaluiManajemen Sekolah di SMP, dan Bagian IV: Pendidikan Karaktermelalui Kegiatan Pembinaan Kesiswaan.Agar program pendidikan karakter dapat terealisasi dan mencapaihasil seperti yang diharapkan, semua pihak terkait hendaknyaberperan aktif dan memberikan kontribusi yang berarti sesuai tugaspokok dan peran masing-masing. Sekolah diharapkan segeramencermati panduan, merancang, dan melaksanakan programpendidikan karakter sesuai dengan potensi dan kondisi masingmasing sekolah.

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaTerima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam penyiapan panduan ini. Kritik dan masukankonstruktif sangat diharapkan guna penyempurnaan panduan danpelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.Jakarta, Maret 2010Direktur Pembinaan SMPDidik Suhardi, SH, M.SiNIP. 19631203 198303 1 004

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaKATA PENGANTARDAFTAR ISIiiivBAGIAN I: UMUMBAB I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. SasaranD. Indikator KeberhasilanE. Dasar Hukum22288910BAB II. PENDIDIKAN KARAKTERA. Pengertian KarakterB. Pengertian Pendidikan KarakterC. Nilai-nilai Karakter untuk SMPD. Tahapan Pengembangan KarakterE. Prinsip-prinsip Pendidikan KarakterF. Pendidikan Karakter Secara Terpadu di SMP11121316192324BAB III. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KARAKTERA. PerancanganB. ImplementasiC. Monitoring dan EvaluasiD. Tindak Lanjut2929303132BAGIAN II: PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADUDALAM PEMBELAJARANBAB I: PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARATERINTEGRASI DALAM PROSES PEMBELAJARANA. Pengertian Pendidikan Karakter secara Terintegrasidi Dalam Proses PembelajaranB. Nilai-nilai Karakter untuk SiswaC. Distribusi Butir-butir Karakter Utama ke Dalam MataPelajaran343536

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaBAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARATERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARANA. Pembelajaran KontekstualB. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran1. Perencanaan Pembelajaran2. Pelaksanaan Pembelajaran3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran4. Tindak Lanjut Pembelajaran39394545515961BAGIAN III: PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADUMELALUI MANAJEMEN SEKOLAHBAB I PENDAHULUANA. RasionalB. Tujuan646464BAB II PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADU MELALUIMANAJEMEN SEKOLAH66A. Pengertian Manajemen Sekolah yang Berkarakter66B. Prinsip-prinsip Implementasi Manajemen Sekolah yangBerkarakter67C. Implementasi Manajemen Sekolah yang Berkarakter711. Integrasi nilai-nilai karakter dalam perencanaan program2. Integrasi nilai-nilai karakter dalam pelaksanaanProgram3. Integrasi nilai-nilai karakter dalampengendalian/pengawasan4. Manajemen Sekolah yang Berkarakter in Action76BAGIAN IV: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATANPEMBINAAN KESISWAAN92BAB I PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERPADUDALAM KEGIATAN PEMBINAAN KESISWAANA. Pengertian Kegiatan Pembinaan Kesiswaan93B. Nilai yang Diintegrasikan ke Dalam KegiatanPembinaan Kesiswaan94C. Bentuk Kegiatan95

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaBAB II PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATANPEMBINAAN KESISWAAN97A. Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YangMaha Esa97B. Masa Orientasi Siswa (MOS)99C. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)101D. Penegakan Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Akademikdan Sosial Sekolah103E. Kepramukaan105F. Upacara Bendera106G. Usaha Kesehatan Sekolah107H. Palang Merah Remaja (PMR)109I. Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba110J. Pembinaan Bakat dan Minat111LAMPIRAN 1LAMPIRAN 2LAMPIRAN 3113119135

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaPANDUANPENDIDIKANKARAKTERDI SEKOLAH MENENGAHPERTAMABAGIANUMUM1

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional padaPasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk karakter erdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3)menyebutkan bahwa pendidikan dasar, termasuk SekolahMenengah Pertama (SMP) bertujuan membangun landasan bagiberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang(a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b)berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu, cakap,kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri;(d) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab.Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiapjenjang, termasuk SMP sangat berkaitan dengan pembentukankarakter peserta didik.Pendidikan karakter tidak saja merupakan tuntutan undangundang dan peraturan pemerintah, tetapi juga oleh agama.Setiap Agama mengajarkan karakter atau akhlak padapemeluknya. Dalam Islam, akhlak merupakan salah satu dari tigakerangka dasar ajarannya yang memiliki kedudukan yang sangatpenting, di samping dua kerangka dasar lainnya, yaitu aqidah dansyariah. Nabi Muhammad Saw dalam salah satu sabdanyamengisyaratkan bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa2

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertamamisi pokok untuk menyempurnakan akhlak manusia yang mulia.Akhlak karimah merupakan sistem perilaku yang diwajibkandalam agama Islam melalui nash al-Quran dan Hadis.Sifat-sifat khusus (akhlak) yang dimiliki oleh Nabi MuhammadSaw maupun para nabi dan rasul yang lain adalah: (1) Shiddiq ,yang berarti jujur. Nabi dan rasul selalu jujur dalam perkataandan perilakunya; (2) Amanah, yang berarti dapat dipercaya dalamkata dan perbuatannya; (3) Tabligh, yang berarti menyampaikanapa saja yang diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umatmanusia; (4) Fathanah, yang berarti cerdas atau pandai,sehingga dapat mengatasi semua permasalahan yangdihadapinya; (5) Ma‟shum, yang berarti tidak pernah berbuatdosa atau maksiat kepada Allah. Sebagai manusia bisa saja nabiberbuat salah dan lupa, namun lupa dan kesalahannya selalumendapat teguran dari Allah sehingga akhirnya dapat berjalansesuai dengan kehendak Allah.Agama Hindu juga memandang penanaman karakter kepadaanak sangat penting. Kitab suci Veda menyatakan: “Saudara lakilaki seharusnya tidak irihati terhadap kakak dan adik-adiknya lakilaki dan perempuan, dan melakukan tugas-tugas yang sama yangdibebankan kepadanya. Hendaknya berbicara mesra di antaramereka” (Atharvaveda: III,30.3). “Putra dan orang tuanya yangsaleh, gagah berani dan bercahaya bagaikan api menyinari bumidengan perbuatan-perbuatannya yang mulia” (Rgveda I.160.3).Ajaran suci Veda dan susastra Hindu lainnya memandang anakatau putra sebagai pusat perhatian dan kegiatan yang berkaitandengan pendidikan. Dalam hal ini, umat Hindu meyakini bahwakarakter seorang anak sangat pula ditentukan oleh kedua orangtuanya, lingkungannya dan upacara-upacara yang berkaitandengan proses kelahiran seorang anak. Ketika seorang anak lahir,maka karakter seseorang dapat dilihat pada hari kelahirannyayang disebut Daúavara (hari yang sepuluh), yaitu: “pandita, pati,sukha, duhkha, úrì, manuh, mànuûa, ràja, deva, dan rakûaûa”.Demikian pula pemberian nama kepada seorang anak dikaitkanpula dengan karakter anak sesuai hari Daúavara-nya.3

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaAgama Kristen dan Katholik memandang penting karakterseseorang. Seperti terlihat pada 2 Tesalonika 3 : 6 – 12. Alkitabmemberi contoh berbagai macam profesi seperti: Abrahamsebagai pengusaha, Yusuf sebagai kepala pelayanan & perdanamentri, Samuel sebagai hakim, Daud sebagai gembala & raja,Petrus sebagai nelayan, Lidia sebagai pedagang, Paulus danAkhila sebagai tukang tenda, Lukas sebagai dokter, Yesussebagai tukang kayu.Ketika seorang bekerja berarti dia membentuk tanggungjawabatas dirinya sendiri. Rasul Paulus bekerja sebagai seorang tukangtenda untuk memenuhi tanggungjawabnya terhadap dirinyasendiri, Tuhan dan jemaat. Jika malas bekerja kita harus belajardari semut yang bertanggungjawab kepada koloninya. Kita jugabisa belajar dari seekor burung yang sepanjang hari mencarinafkah untuk anak-anaknya di sarang (Amsal 6 : 6).Tempat kerja adalah wadah yang cocok bagi kita untuk melatihkejujuran. Jujur berarti melakukan semuanya sebagaimanaseharusnya.Agama Buddha juga sangat menekankan pentingnya karakter.Seseorang hendaknya tidak berbuat jahat, menambah kebaikankebaikan, menyucikan hati dan pikiran (Dhammapada: 183).Kebencian tak akan berakhir jika dibalas dengan kebencian.Kebencian berakhir jika dibalas dengan cinta kasih(Dhammapada: 183). Sopan santun wajib diterapkan kepadaorang tua, guru, keluarga, sahabat dan kawan-kawan, atasanatau majikan, dan pelayan/pekerja (Sutta Pitaka, Digha Nikaya31). Terdapat dua dharma sebagai pelindung dunia (lokapaladhamma), yakni Hiri dan Ottappa. Hiri adalah malu berbuat jahatdan Ottappa adalah takut akibat berbuat jahat. Jika setiapmanusia di dunia ini dapat mengamalkan dua ajaran ini, makadunia akan damai (Anguttara Nikaya I:51). Empat sifat luhur,yakni cinta kasih (metta), belas kasih (karuna), simpati (mudita),dan batin seimbang (upekkha). Digha Nikaya II (196), III (220).Dhammasangani (262), Visudhimagga (320).4

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaHasil penelitian di Harvard University Amerika Serikat (dalam AliIbrahim Akbar, 2000) menunjukkan bahwa, kesuksesanseseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dankemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuanmengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian inimengungkapkan, kesuksesan ditentukan hanya sekitar 20 persenoleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkanorang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebihbanyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Softskill merupakan bagian keterampilan dari seseorang yang lebihbersifat pada kehalusan atau sensitivitas perasaan seseorangterhadap lingkungan di sekitarnya. Mengingat soft skill lebihmengarah kepada keterampilan psikologis maka dampak yangdiakibatkan lebih tidak kasat mata namun tetap bisa dirasakan.Akibat yang bisa dirasakan adalah perilaku sopan, disiplin,keteguhan hati, kemampuan kerja sama, membantu orang laindan lainnya. Soft skill sangat berkaitan dengan karakterseseorang.Menyadari pentingnya karakter, dewasa ini banyak pihakmenuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaanpendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutantersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang,yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, sepertiperkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya.Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampaipada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembagapendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasimuda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalampembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatanintensitas dan kualitas pendidikan karakter.Agar peserta didik memiliki karakter mulia sesuai norma-normaagama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat, makaperlu dilakukan pendidikan karakter secara memadai.Tujuan pendidikan di SMP, termasuk pengembangan karakter,semestinya dapat dicapai melalui pengembangan dan5

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertamaimplementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yangmengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). Di dalam SNPtelah secara jelas dijabarkan standar kompetensi lulusan danmateri yang harus disampaikan kepada peserta didik. Karakterjuga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasaiserta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan seharihari. Yang menjadi masalah adalah bahwa selama inipengembangan dan implementasi KTSP masih cenderungterpusat pada pengembangan kemampuan intelektual.Pada dasarnya telah dilakukan sejak lama, antara lain melaluiintegrasi IMTAQ ke dalam pembelajaran, Pendidikan Budi Pekerti,P4 (Pedoman Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila) danprogram-program lainnya. Namun demikian pendidikan karakterdi sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalannorma atau nilai-nilai, dan belum secara optimal pada tingkataninternalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan almengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiapjalur,jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand designmenjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan,pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjangpendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas prosespsikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: OlahHati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir(intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physicaland kinestetic development), Olah Rasa dan Karsa (Affective andCreativity development). Pengembangan dan implementasipendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada granddesign tersebut.Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnyamembawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif,penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalannilai secara nyata. Pendidikan karakter yang selama ini ada diSMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya,6

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertamaserta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehinggamudah diimplementasikan di sekolah.Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalampembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaranyang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap matapelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengankonteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajarannilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapimenyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalamkehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakansekolah merupakan salah satu media yang potensial untukpendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik pesertadidik. Kegiatanpembinaan kesiswaan merupakan kegiatanpendidikan di luar mata pelajaran untuk membantupengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khususdiselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikanyang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. ngembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial,serta potensi dan prestasi peserta didik.Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait denganmanajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yangdimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan,dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatanpendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebutantara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatankurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenagakependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian,manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektifdalam pendidikan karakter di sekolah.7

PanduanPendidikan Karakter di Sekolah Menengah PertamaB. TujuanPendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutupenyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yangmengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlakmulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuaistandar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakterdiharapkan peserta didik SMP mampu secara mandirimeningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkajidan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakterdan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah padapembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasiperilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yangdipraktikkan oleh s

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

Related Documents:

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia,

Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar. 9. Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar 10. Panduan Teknis Transisi KTSP ke Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, para . Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA . PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR . FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . 2017 . i IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Purwantoro 2 Malang .

pendidikan karakter yang efektif bagi pembangunan budi pekerti subjek didik. Semoga kehadiran buku ini makin memperkaya khazanah wacana pendidikan karakter sekaligus dapat menjadi rujukan yang baik dalam pengembangan pendidikan karakter di perguruan tinggi di negeri ini. Dengan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing : 1 Ardhana Januar, S.AP. M.KP Pembimbi : 2 Drs.Mahmud Isro’i, M.Pd Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Disiplin Siswa Pendidikan karakter diartikan sebagai : Karakter berasal dari akar kata bahasa Latin yang berarti dipahat (Hidayatullah, 2010: 12).

accounting purposes, and are rarely designed to have a voting equity class possessing the power to direct the activities of the entity, they are generally VIEs. The investments or other interests that will absorb portions of a VIE’s expected losses or receive portions of its expected residual returns are called variable interests. In February 2015, the Financial Accounting Standards Board .