DAFTAR ISI - New Indonesia

3y ago
46 Views
2 Downloads
1.81 MB
62 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jamie Paz
Transcription

DAFTAR ISIDAFTAR ISIiKATA PENGANTARiiBAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa2C. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa5D. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa7E. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa7F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa7BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DANKARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATAPELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYASEKOLAHA. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya danKarakter Bangsa11B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan KarakterBangsa14C. Pengembangan Proses Pembelajaran19D. Penilaian Hasil Belajar22E. Indikator Sekolah dan Kelas23BAB III : PETA NILAI DAN INDIKATORA. Nilai, Jenjang Kelas, dan Indikator31B. Peta Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaBerdasarkan Mata Pelajaran41C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Nilai, dan IndikatorMata Pelajaran48BAB IV : INTEGRASI NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTERBANGSA KE DALAM DOKUMEN KTSPPENUTUP81101i

KATA PENGANTARAlhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT serta dukungan dan partisipasi berbagai pihakakhirnya Naskah Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah rampung.Naskah ini merupakan salah satu hasil dari program 100 hari yang diamanahkan kepadaBadan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional Kabinet Bersatu II.Kebijakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dicanangkan berdasarkan masukandari Masyarakat, pengembangan telah dilakukan bersama oleh Badan Penelitian danPengembangan dan beberapa Unit Utama di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasionalserta kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Upaya yang telah dilakukanmasyarakat dan lembaga terkait berupa pemikiran tentang pendidikan nilai, moral, dankarakter bangsa telah dikembangkan dan dilaksanakan dalam skala yang manageablesesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan dukungan kebijakan pemerintah. Pada saatsekarang, kebijakan pemerintah merupakan bukan saja dukungan tetapi juga unsur yangberperan aktif dalam pengembangan budaya dan karakter bangsa.Berdasarkan kajian terhadap masukan dari masyarakat baik melalui media massa, seminar,sarasehan, kajian literatur, maupun upaya langsung dalam melaksanakan pendidikan nilai,moral, budaya, dan karakter, Badan Penelitian dan Pengembangan menyusun naskahPendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pikiran tentang Pendidikan Budaya dan KarakterBangsa yang tercantum dalam naskah yang ada di hadapan para pendidik dan peminatpendidikan ini merupakan pikiran yang bersifat praktis dan dapat dilaksanakan dalamsuasana pendidikan yang ada di sekolah pada saat sekarang. Meskipun demikian,pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa memerlukan berbagai perubahandalam pelaksanaan proses pendidikan yang terjadi di sekolah pada saat sekarang.Perubahan yang diperlukan tidak mengubah kurikulum yang berlaku tetapi menghendakisikap baru dan keterampilan baru dari para guru, kepala sekolah dan konselor sekolah.Sikap dan keterampilan baru tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi (conditosine qua non) untuk keberhasilan implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Perubahan sikap dan penguasaan keterampilan yang dipersyaratkan tersebut hanya dapatdikembangkan melalui pendidikan dalam jabatan yang berfokus, berkelanjutan, dansistemik.Karakter sebagai suatu moral excellence atau akhlak dibangun di atas berbagia kebajikan(virtues) yang pada gilirannya hanya memilikimakna ketika dilandasi atas nilai-nilai yangberlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimilikiwarga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatukebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karenaitu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilainilai mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga Negara.Berbeda dari materi ajar yang bersifat mastery, sebagaimana halnya suatu performancecontent suatu kompetensi, materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bersifatdevelopmental. Perbedaan hakekat kedua kelompok materi tersebut menghendakiperbedaan perlakuan dalam proses pendidikan. Materi pendidikan yang bersifatdevelopmental menghendaki proses pendidikan yang cukup panjang dan bersifat salingmenguat (reinforce) antara kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lainnya, antara prosesbelajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah.iiDisamping persamaan dalam kelompok, materi belajar ranah pengetahuan (cognitive) yangdalam satu kelompok developmental dengan nilai, antara keduanya terdapat perbedaanyang mendasar dalam perencanaan pada dokumen kurikulum (KTSP), silabus, RPP, danproses belajar. Materi belajar ranah pengetahuan dapat dijadikan pokok bahasan sedangkanmateri nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tidak dapat dijadikan pokokbahasan karena mengandung resiko akan menjadi materi yang bersifat kognitif. Olehkarena itu, dalam pengembangan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sikapmenyukai, ingin memiliki, dan mau menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagitindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik sehari-hari merupakan persyaratan awalyang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Proses Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui prosesbelajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif olehpeserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya danmenjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) makaposisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajaraktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan.Selain sebagai pedoman untuk pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,naskah ini dilengkapi juga dengan indikator sekolah dan indikator kelas yang dianggapkondusif dalam penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kepada guru, kepalasekolah, konselor sekolah dan pengawas dapat menggunakan indikator tersebut sebagaipedoman dalam mengembangkan dan menilai budaya sekolah yang kondusif untukPendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Semoga naskah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru, kepala sekolah, konselorsekolah, pengawas dan pihak lain yang terkait.Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung danberpartisipasi dalam penyusunan naskah ini. Kami doakan semoga semua dukungan danpartisipasi berupa pikiran, tenaga, waktu dan materi bernilai ibadah di sisi Tuhan YangMaha Kuasa. Amin.Jakarta, Januari 2010Kepala Badan Penelitian dan PengembanganProf. Dr. H. Mansyur Ramlyiii

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DANKARAKTER BANGSAPengarah:Kepala Badan Penelitian dan PengembanganSekretaris Badan Penelitian dan PengembanganKepala Pusat KurikulumPENDAHULUANA. Latar BelakangPersoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotanitu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di mediacetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa,Penanggung Jawab Kegiatan:para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamatErry Utomo, Ph.Dsosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forumWakil Penanggung Jawab Kegiatan:Drs. Sutjipto, M.Pd.Tim Penulis Naskah:Ketua:Prof. Dr. Said Hamid HasanAnggota:Prof. Dr. Abdul Aziz WahabProf. Dr. Yoyok MulyanaDrs. M. Hamka, M.EdDrs. Kurniawan, M.Edseminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yangmuncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidakproduktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar,dan di berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan sepertiperaturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yanglebih kuat.Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi,masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan.Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventifkarena pendidikanDrs. Zulfikrie Anas, M.Edmembangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifatDra. Lili Nurlaili, M.Edpreventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi mudaDra. Maria Listiyantibangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebabDrs. Jarwadi, M.PdDra. Maria ChatarinaDrs. Heni Waluyo, M.PdDrs. Sapto Aji WiranthoDra. Suci Paresti, M.EdDrs. A. Buchori Ismailberbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil daripendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memilikidaya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Olehkarena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebihSekretaris Kegiatan:besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masaErlina Indarti, STsebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan,para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa,iv1

seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional padaUntuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter b21angsaawal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akanperlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu,Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan digunakan dalamsecara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalammengembangkan pedoman ini. Guru-guru Antropologi, Pendidikan Kewarganegaraan,Tujuan Pendidikan Nasional.dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok bahasan dalam mataKepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pulamenjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budayapelajaran terkait, tetap memiliki kebebasan sepenuhnya membahas dan berargumentasimengenai istilah-istilah tersebut secara akademik.dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagaiBudaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, danlembaga pemerintah, terutama di berbagai unit Kementrian Pendidikan Nasional.keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikannorma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya danwalaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan masyarakat dan kepedulianlingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakanpemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasidalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistempada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dankepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagaimenjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima)makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan;tahun mendatang. Pedoman sekolah ini adalah rancangan operasionalisasi kebijakanakan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusiapemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telahdihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembangB. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsasesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu,teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkanUndang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikanpotensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, danNasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yangkeyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut keharus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UUarah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.Sisdiknas menyebutkan,“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itumerupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkanoleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasionalmenjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk darihasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagailandasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atassejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, danhormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkankarakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakterbangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, makapengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungansosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakter23

bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskanpeserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dankarakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidikbudaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diripeserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.C. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaPendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didiksecara optimal. Usaha sadar itu tidak boleh dilepaskan dari lingkungan peserta didikberada, terutama dari lingkungan budayanya, karena peserta didik hidup tak terpishkandalam lingkungannya dan bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah budayanya.Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip itu akan menyebabkan peserta didikPendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkantercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi, maka mereka tidak akanpotensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsamengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam lingkungandalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakatdan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai olehpewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Olehbudayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah diamenjadi orang yang tidak menyukai budayanya.karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagiBudaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang, dimulai darigenerasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untukbudaya di lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa) berkembang ke lingkunganpeningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalamyang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal yang dianut olehproses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didikummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat maka diamengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatantidak mengenal dengan baik budaya bangsa dan dia tidak mengenal dirinya sebagainilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkananggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian, dia sangat rentan terhadap pengaruhkehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsabudaya luar dan bahkan cenderung untuk menerima budaya luar tanpa prosesyang bermartabat.pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu terjadi karena dia tidak memiliki normaBerdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan yang telahdikemukakan di atas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagaidan nilai budaya nasionalnya yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukanpertimbangan (valueing).pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diriSemakin kuat seseorang memiliki dasar pertimbangan, semakin kuat pulapeserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang baik. Padamenerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggotamasyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif .titik kulminasinya, norma dan nilai budaya secara kolektif pada tingkat makro akanmenjadi norma dan nilai budaya bangsa. Dengan demikian, peserta didik akan menjadiAtas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangatwarga negara Indonesia yang memiliki wawasan, cara berpikir, cara bertindak, danstrategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.cara menyelesaikan masalah sesuai dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesiaannya.Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yangHal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas,sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu“mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yangnilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; olehbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Oleh karena itu, aturankarenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah,dasar yang mengatur pendidikan nasionalmelalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budayamemberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan keseluruhan potensi dirisekolah.seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa.45(UUD 1945 dan UU Sisdiknas) sudah

Pendidikan adalah suatu proses enkulturasi, berfungsi mewariskan nilai-nilai danprestasi masa lalu ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan prestasi itu merupakankebanggaan bangsa dan menjadikan bangsa itu dikenal oleh bangsa-bangsa lain. SelainD. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter BangsaFungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:mewariskan, pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai-nilai1. pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadibudaya dan prestasi masa lalu itu menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai denganberperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yangkehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi barumencerminkan budaya dan karakter bangsa;yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakterbangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan.pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; danProses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu menghendakisuatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang adadalamkurikulum(kewarganegaraan,s

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

Related Documents:

Cara membuat Captionnya uda selesai. Nah, sekarang kita tinggal membuat daftar gambar dan daftar tabelnya. Cara membuatnya hampir sama dengan cara membuat daftar isi. Lebih jelasnya kita simak caranya berikut ini. Membuat Daftar Gambar 1. Untuk memasukkan daftar gambar, [References] [Insert Table of Figures]. 2. Pilih Gambar pada Caption Label.

kebijakan umum apbd tahun anggaran 2020 i daftar isi hal. daftar isi i. daftar grafik iii. daftar tabel iv. bab i pendahuluan 1 1.1 latar belakang penyusunan kebijakan umum apbd (kua) 2020 1 1.2 tujuan penyusunan kua 2020 3 1.3 da

DAFTAR ISI Daftar Isi i Daftar Tabel ii I. Pendahuluan 1 II. Makna Praktis Delapan Prinsip Keuangan Berkelanjutan 3 III. Prioritas Program Keuangan Berkelanjutan 6 IV. Langkah Strategis dalam Implementasi Program Keuangan Berkelanjutan 9 V. Kegiatan Usaha Berkelanjutan 15 A. Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan 16 .

Daftar Isi KATA SAMBUTAN i Pengarah iv Tim Penyusun / Editor iv KATA PENGANTAR v Daftar Isi vi Daftar Gambar ix TOPIK 1 KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1 1.1 Pemegang Kekuasaan Keuangan Daerah 3 1.2 Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah 4 1.3 Pejabat Pengelola Keuangan Daerah 5 1.4 Pejabat Pengguna Anggaran/Barang 6

E. MENGISI DAFTAR HADIR Pastikan selalu untuk mengisi daftar hadir setiap setelah login di setiap mata kuliah yang diambil. Tahapan untuk mengisi daftar hadir adalah sebagai berikut: 1. Ketika mulai masuk ke mata kuliah pilih tombol daftar hadir atau tombol berikut: 2.

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 1 B. Dasar Hukum 2 C. Tujuan dan Sasaran 2 D. Ruang Lingkup E. Indikator Keberhasilan 2 3 F. Output 3 G. Pengertian 3 II. PELAKSANAAN A. Pelaksana Teknis 4 B. Tugas dan Fungsi FPPS 5 C. Pendanaan 5 D. Tahapan Pelaksanaan

DAFTAR ISI Halaman Daftar isi i Kata Pengantar ii Peraturan Laboratorium iii Peraturan Praktikum iv 1. Percobaan 1: Titrasi Semi Bebas Air 1 2. Percobaan 2: Titrasi Bebas Air sebagai Basa 8 3. Percobaan3: Titrasi Bebas Air sebagai Asam 10 4.

Daftar Isi Daftar Isi 1 Pendahuluan 2 Perhitungan dan Tarif 4 Penghasilan bagi Pegawai Tetap 4 Penghasilan bagi Pegawai Tidak Tetap 6 Penghasilan bagi Bukan Pegawai 8