KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII .

3y ago
37 Views
3 Downloads
656.51 KB
12 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Camryn Boren
Transcription

SEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Elvira Riska Harahap, Edy SuryaKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATISSISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKANPERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL1Elvira Riska Harahap1, Edy Surya2Mahasiwa PPs Prodi Penddidikan Matematika UNIMED2Dosen PPs Prodi Pendidikan Matematika UNIMEDEmail: elvira.harahap@gmail.comAbstrak. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatuaktivitas kognitif yang kompleks, sebagai proses untuk mengatasi suatumasalah yang ditemui dan untuk menyelesaikannya diperlukan sejumlahstrategi. Melatih siswa dengan pemecahan masalah dalam pembelajaranmatematika bukan hanya sekedar mengharapkan siswa dapatmenyelesaikan soal atau masalah yang diberikan, namun diharapkankebiasaaan dalam melakukan proses pemecahan masalah membuatnyamampu menjalani hidup yang penuh kompleksitas permasalahan.Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru matematika kelas VII,diperoleh informasi bahwa siswa masih belum terbiasa dengan soal-soalpemecahan masalah dan umumnya mereka kurang mampu dalammenuliskan penyelesaiannya, khusunya mengenai persamaan linear satuvariabel. Penelitian ini, merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjekpenelitian sebanyak 3 orang dimana pemilihan siswa berisfat random.Kemampuan pemecahan masalah digali melalui wawancara yangberpandu pada kemampuan pemecahan masalah. Kemudian dianalisissecara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaS1 memiliki kemampuan pemecahan masalah sangat tinggi, sedangkan S2dan S3 memiki kemampuan pemecahan masalah cukup.Kata Kunci :kemampuan pemecahan masalah, persamaan linear satuvariableAbstract. Mathematical problem solving ability is a complex cognitiveactivity, as a process to fix a problem that is encountered and to completethe necessary number of strategies. Train students with problem solvingin mathematics is not just expect students can solve problems or issuesare given, but it is expected habits in the troubleshooting process allowshim to live a life that is full complexity of the problem. Based oninterviews with some seventh grade math teacher, obtained informationthat the students are still not familiar with the problems of solvingproblems and generally they are less able to write the resolution,especially concerning one variable linear equations. This study, aqualitative descriptive study. The subject of research as much as 3 wherein selecting the students backwardly random. Problem solving abilityexplored through interviews guided by the problem-solving abilities.Then analyzed descriptively qualitative. From the results of this studyconcluded that the S1 has a problem-solving ability is very high, while theS2 and S3 have an ample problem-solving abilities.Keywords :problem solving abilities, one variable linear equationsSeminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan268

Elvira Riska Harahap, Edy SuryaPENDAHULUANMatematika adalah salah satumata pelajaran yang dipelajari olehsiswa yang dimulai dari Sekolah Dasar,Sekolah Menengah bahkan sampai kePerguruan Tinggi. Hal ini dimaksudkanuntuk membekali siswa dengan berfikirlogis, analitis, sistematis, kritis dankreatif serta kemampuan bekerja sama(Permendiknas Nomor 22, 2006 : 345).Salahsatutujuanpembelajaranmatematika menurut Wardhani (2008 :8) adalah memecahkan masalah yangmeliputikemampuanmemahamimasalah, merancang model matematika,menyelesaikan model, dan menafsirkanmodel yang diperoleh.Charles dan O’Daffer (1997)menyatakantujuandiajarkannyapemecahanmasalah dalam belajaradalahuntuk:(1)matematikamengembangkan keterampilan berpikirsiswa, (2) mengembangkan kemampuanmenyeleksi dan menggunakan strategistrategi penyelesaian masalah, (3)mengembangkan sikap dan keyakinandalam menyelesaikan masalah, (4)mengembangkan kemampuan siswamenggunakan pengetahuan yang salingberhubungan,(5)mengembangkankemampuan siswa untuk memonitor danmengevaluasi pemikirannya sendiri mengembangkan kemampuan siswamenyelesaikan masalah dalam suasanapembelajaran yang bersifat kooperatif,(7) mengembangkan kemampuan siswamenemukan jawaban yang benar padamasalah-masalah yang bervariasi.Pemecahan masalah merupakanproses mental tingkat tinggi danmemerlukan proses berpikir yang lebihkompleks. Hal ini sesuai denganpendapat Gagne (Bell, 1978) bahwapemecahan masalah merupakan tahapanpemikiran yang berada pada tingkatSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6tertinggi di antara 8 (delapan) tipebelajar. Kedelapan tipe belajar itu adalahbelajar sinyal, belajar stimulus respon,belajar rangkaian, belajar assosiasiverbal, belajar diskriminasi, belajarkonsep, belajar aturan, danbelajarpemecahan masalah.Menurut Dahar (1989 : 138),pemecahan masalah merupakan suatukegiatan manusia yang menggabungkankonsep-konsep dan aturan-aturan yangtelah diperoleh sebelumnya, dan tidaksebagai suatu keterampilan generik.Pengertian ini mengandung maknabahwa ketika seseorang telah mampumenyelesaikan suatu masalah, makaseseorang itu telah memiliki suatukemampuan baru. Kemampuan ini dapatdigunakanuntukmenyelesaikanmasalah-masalah yang relevan. Semakinbanyak masalah yang dapat diselesaikanoleh seseorang, maka ia akan semakinbanyak memiliki kemampuan yangdapat membantunya untuk mengarungihidupnya sehari-hari.Sumarmo(2000:8)berpendapat bahwa pemecahan masalahadalah suatu proses untuk mengatasikesulitan yang ditemui untuk mencapaisuatu tujuan yang diinginkan. Sementaraitu Montague (2007) mengatakan bahwapemecahan masalah matematis adalahsuatu aktivitas kognitif yang kompleksyang disertai sejumlah proses danstrategi.Daribeberapapendapattersebut, pemecahan masalah matematismerupakan suatu aktivitas kognitif yangkompleks,sebagaiprosesuntukmengatasi suatu masalah yang ditemuidan untuk menyelesaikannya diperlukansejumlah strategi. Melatih siswa denganpemecahan masalah dalam pembelajaranmatematika bukan hanya sekedarmengharapkansiswadapatmenyelesaikan soal atau masalah yangdiberikan, namun diharapkan kebiasaaanSeminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan269

Elvira Riska Harahap, Edy Suryadalam melakukan proses pemecahanmasalah membuatnya mampu TM (2000) mengemukakanbahwa pemecahan masalah merupakanproses menerapkan pengetahuan yangtelah diperoleh sebelumnya pada situasibaru dan berbeda. Selain itu NCTM jugamengungkapkantujuanpengajaranpemecahan masalah secara umumadalahuntuk(1)membangunpengetahuan matematika baru, (2)memecahkan masalah yang munculdalam matematika dan di uaikanbermacam strategi yang sesuai untukmemecahkan permasalahan dan (4)memantau dan merefleksikan proses daripemecahan masalah matematika.Berdasarkan hasil studi PISAtahun 2012 (OECD, 2013) Indonesiamenempati peringkat 64 dari 65 negarapeserta, atau dengan kata lainmenempati peringkat kedua terbawahdari seluruh negara peserta PISA yangdisurveydenganskorrata-ratakemampuan matematika siswa Indonesiayaitu 375, skor tersebut di bawah ratarata skor internasional yaitu 494. Faktoryang menjadi penyebab dari rendahnyaprestasi siswa Indonesia dalam PISAyaitu lemahnya kemampuan pemecahanmasalah soal non-routine atau leveltinggi. Soal yang diujikan dalam PISAterdiri atas 6 level (level 1 terendah danlevel 6 tertinggi) dan soal-soal yangdiujikan merupakan soal kontekstual,permasalahannya diambil dari dunianyata. Sedangkan siswa di Indonesiahanya terbiasa dengan soal-soal rutinpada level 1 dan level 2. Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa kemampuanpemecahan masalah matematika siswaIndonesia rendah.Selainitu,berdasarkanwawancara dengan beberapa gurumatematikakelasVII,diperolehinformasi bahwa siswa masih belumterbiasa dengan soal-soal pemecahanSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6masalah dan umumnya mereka kurangmampudalammenuliskanpenyelesaiannya. Siswa belum mampuberpikirsecaramandiridalammemecahkan masalah (Delyana, 2015).Uraian di atas menunjukkan bahwakemampuan tingkat tinggi dalammatematika seperti pemecahan masalahmasih jauh dari yang diharapkan sihberlangsung secara tradisional dengankarakteristik berpusat pada guru,menggunakan pendekatan yang sesaktivitaspembelajaran di kelas sedangkan siswapasif, selain itu latihan yang diberikanlebih banyak soal-soal yang bersifatrutin sehingga kurang melatih daya nalardalampemecahanmasalahdankemampuan berfikir siswa hanya padatingkat rendah (Husna dkk, 2013).DalamPeraturanDirjenDikdasmen No. 506C/PP/2004 tanggal11 November 2004 tentang PenilaianPerkembangan Anak Didik SekolahMenegah Pertama (SMP), menyatakanbahwa aspek penilaian matematikadalam rapor dikelompokkan menjaditiga aspek, yaitu pemahaman konsep,penalarandankomunikasi,danpemecahan masalah. Ketiga aspektersebut tentunya tidak bisa dilepaskandari seluruh materi ajar matematika.Sistem Persamaan Linear Satu Variabelsebagai salah satu materi yang memuatkonsep, penalaran dan komunikasi danpemecahan masalah.METODE PENELITIANPenelitianinimerupakanpenelitian deskriptif kualitatif yangbertujuanuntukmendeskripsikankemampuan pemecahan masalah siswakelas VII dalam menyelesaikan soalPersamaan Linear Satu Variabel setelahditerapkanmodelpembelajaranpencapaian konsep.Seminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan270

Elvira Riska Harahap, Edy SuryaSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Subyek dalam penelitian iniSelain itu, pedoman wawancara dapatadalah 3 siswa kelas VII SMP Harapan 3mempermudah peneliti untuk melakukanMedan, yaitu pemilihan siswa dilakukantanya jawab antara guru dengan siswa.secara random tanpa mengetahuiPedoman wawancara bersifat bebas,kemampuan awal siswa. Instrumen yangsehingga peneliti dapat mengajukandigunakan dalam penelitian ini adalahpertanyaan guna memperoleh data yangtes kemampuan pemecahan masalah,selengkap-lengkapnya.Lembarpedoman wawancara danpenilaianpenilaiankemampuanpemecahankemampuan pemecahan masalah.masalahsiswadigunakanuntukSoal tes kemampuan pemecahanmemperoleh data mengenai kemampuanmasalah diberikan pada siswa setelahsiswadalammenyelesaikansoalproses pembelajaran dengan modelpersamaan dengan satu variabel pembelajaranberakhir. Soal ini terdiri dari satu soalpencapaian konsep. Lembar penilaiankemampuan pemecahan masalah siswapersamaan linear dengan satu variabel.Jadi hasil tes ini digunakan untukdibuat oleh peneliti, dimana lembarpenilaian tersebutmengacu padamengetahui kemampuan pemecahanindikatorkemampuanpemecahanmasalah siswa dalam menyelesaikanmasalah. Adapun lembar penilaianpermasalahan persamaan linear dengansatu variable. Pedoman wawancarakemampuan pemecahan masalah yangdiadaptasi dari Arum (2010 : 65) adalahdisusun untuk mengetahui hal-hal yangsebagai berikut.tidak dapat dilihat pada saat penelitian.Tabel 1. Tabel Penilaian Kemampuan Pemecahan MasalahNoAspekSkorKeterangan Siswa mengidentifikasi apa1yang diketahui dari soaldengan lengkap Siswa mengidentifikasi apaKemampuan memahami masalahyang diketahui dari soal(Mengidentifikasi apa yang1.0,25namun kurang lengkapdiketahui dari soal) Siswa tidakA1mengidentifikasi apa yangdiketahui dan ditanyakan0soal Siswa mengidentifikasi apa1yang ditanyakan dari soaldengan tepatKemampuan memahami masalah Siswa mengidentifikasi apa0,252.(Mengidentifikasi apa yangyang ditanyakan dari soalditanyakan dari soal)namun kurang tepatA2 Siswa tidak0mengidentifikisi apa yangditanyakan dari soalKemampuan merencanakan Siswa menggunakan rumuspemecahan masalahyang sesuai (dalam3.1(Menggunakan rumus yangpenerapan) dan menyusunsesuai dan informasi yanginformasi baru dengan tepatSeminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan271

SEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Elvira Riska Harahap, Edy Suryadiketahui untuk menyusuninformasi yang baru)B14.Kemampuan merencanakanpemecahan masalah(Menggunakan rumus yangsesuai)B25.Kemampuan menyelesaikanmasalah(Mensubstitusikan nilai yangdiketahui dalam rumus)C16.Kemampuan menyelesaikanmasalah(Menghitung penyelesaianmasalahC27.Kemampuan menafsirkan solusiyang diperolehDData hasil tes dianalisis secarakuantitaf. Dalam tes ini terdapat aspekaspek pemecahan masalah yang dinilaidenganpemberianskor.Untukmengetahui kemampuan siswa dalammemecahkan masalah di setiap aspeknyamaka perlu dihitung persentase tiapjabaran aspek dan persentase tiap aspek.Penghitungan persentase setiap jabaranaspek pemecahan masalah siswa dengancara:Siswa menggunakan rumusyang tidak sesuai (dalampenerapan) dan menyusun0,25informasi baru namun tidaktepat Siswa tidak menggunakanrumus dan tidak menyusun0informasi baru Siswa menggunakan rumus1yang sesuai Siswa menggunakan rumus0,25yang tidak sesuai Siswa tidak menggunakan0rumus Siswa mensubstitusi nilai1yang diketahui dalam rumusdengan tepat Siswa mensubstitusi nilai0,25yang diketahui dalam rumusnamun tidak tepat Siswa tidak mensubstitusi0nilai yang dikethui dalamrumus Siswa menghitung1penyelesaian dengan benar Siswa menghitungpenyelesaian namun tidak0,25benar Siswa tidak menghitung0penyelesaian Siswa menafsirkan solusi1yang dieproleh dengan tepat Siswa menafsirkan solusiyang diperoleh namun0,25kurang tepat Siswa tidak menafsirkan0solusi yang diperolehDan persentase setiap aspek dihitungdengan cara : Skor dari setiap aspek pemecahanmasalah dijumlahkan dari semua butirtes. Setelah itu, persentase setiap jabaranaspek dan persentase setiap aspekdihitung dengan menggunakan rumus diatas. Kemudian, persentase tersebutdiberikan kriteria sebagai berikut.Seminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan272

SEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Elvira Riska Harahap, Edy SuryaTabel 2. Kriteria Kemampuan Pemecahan MasalahPersentase AspekSkorSangat Tinggi (ST)80 – 100Tinggi (T)66 – 79Cukup (C)56 – 65Rendah (R)40 – 55Sangat Rendah (SR)30 – 39HASIL DAN PEMBAHASAN HasilUntukmendeskripsikankemampuan pemecahan masalah siswadalam menyelesaikan soal persamaandan pertidaksamaan linear satu variablesubjek penelitian ini sebanyak 3 orangsiswa kelas VII SMP Harapan 3 Medandimana pemilihan siswa dilakukansecara acak. Kemampuan pemecahanmasalah digali melalui wawancara yangberpanduan pada hasil tes kemampuanpemecahan masalah. Sehingga dari hasiljawaban tertulis siswa dan hasilwawancara tersebut didapatkan datakemampuan pemecahan masalah siswa.Berikut ini diberikan contoh hasilpengerjaan siswa.Soal Tes Kemampuan Pemecahanmasalah:Tentukan himpunan penyelesaian daripersamaanlinearsatuvariable5m 4 2m 16.a. Jawaban Subjek S1Analisis dari jawaban subjek S1,wawancara dan perkiraan jawabansubjek adalah:P:Dalam mengerjakan soal inikamu menggunakan konsep apa?S1:Persamaan linearP:Persamaan linear yang sepertiapa?S1:Satu variableP:Bagaimana kamu menjawabsoal ini?S1:Menggunakan permisalanP:Permisalan seperti apa yangkamu maksud?S1:Saya misalkan m adalah boladan angka adalah koin. Bolaharus diletakkan dekat bola dankoin harus diletakkan dekat koinP:Informasi apa yang kamuperoleh dari soal?S1:Untuk persamaan 1 bola ada 5dan koin ada 4. Untukpersamaan 2, bola ada 2 dankoin ada 16P:Apa yang hendak dicari?S1:mP:Apa langkah kamu selanjutnyauntuk mendapatkan jawaban?S1:Melakukan operasi hitung agarmendapat nilai mAnalisa situasi yang dilakukan subjekadalahSeminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan273

Elvira Riska Harahap, Edy SuryaSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Gambar 1. Langkah Penyelesaian S1 Hingga Menemukan JawabanDari kutipan jawaban di atas subjek S1S2:Lupa Kak. Tapi ini emank paketerlihat memahami apa yang diketahuipersamaan linearP:Bagaimana kamu menjawabdan ditanyakan soal. Kemudian subjeksoal ini?merencanakan pemecahan masalahS2:Pemindahan tempat variabeldenganmenggunakanpermisalan.yang samaSelanjutnyasubjekmemecahkanP:Pemindahan tempat seperti apamasalah yang ada dengan operasiyang kamu maksud?pembagian.BerdasarkankutipanS2:Yang sama variabelnya sayajawabansubjekdi atasdapattempatkan disisi yang sama.disimpulkan bahwa subjek menganalisaKemudian dioperasikan.situasi dengan menggunakan pola danhubungan, hinggadapatP:Informasi apa yang kamuperoleh dari soal?menghubungkan permasalah denganS2:Ada dua persamaan linearpersamaan linear satu variabel.P:Apa yang hendak dicari?S2:Himpunan penyelesaianb. Jawaban Subjek S2P:Apa langkah kamu selanjutnyaAnalisis dari jawaban subjek S2,wawancara dan perkiraan jawabanuntuk mendapatkan jawaban?S2:Melakukan operasi hitungsubjek adalah:P:Dalam mengerjakan soal iniAnalisa situasi yang dilakukan subjekkamu menggunakan konsep apa?S2:Persamaan linearadalah:P:Persamaan linear yang sepertiapa?Seminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan274

Elvira Riska Harahap, Edy SuryaSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Gambar 2. Langkah Penyelesaian S2 Hingga Menemukan JawabanDari kutipan jawaban di atas subjekP:Persamaan linear yang sepertitidak memami konsep apa yangapa?S3:Kalo ga salah satu variabeldigunakan pada permasalahan ini.Subjek memahami apa yang diketahuiP:Bagaimana kamu menjawabsoal ini?dan ditanyakan soal, namun disinisubjek tidak merencanakan pemecahanS3:m dipindahkan dengan m.masalah. Subjek langsung melakukanAngka dipindahkan dengan angkapenyelseaian masalah secara sistematis.P:Pemindahan seperti apa yangSubjek tidak melakukan pola dankamu maksud?S3:Yang sama variabelnya sayahubungan, namun subjek mengetahutempatkan disisi yang sama.benar proses-proses untuk mendapatkanKemudian dioperasikan.himpunan.P:Informasi apa yang kamuc. Jawaban Subjek S3peroleh dari soal?S3:Ada dua persamaan linearAnalisisdarijawabansubjek,PApa yang hendak dicari?wawancara dan perkiraan jawabanS3:msubjek adalah:P:Apa langkah kamu selanjutnyaP:Dalam mengerjakan soal iniuntuk mendapatkan jawaban?kamu menggunakan konsep apa?S3:Melakukan pembagianS3:Persamaan linearSeminar Nasional Matematika: Peran Alumni Matematika dalam Membangun JejaringKerja dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, 6Mei 2017,Fakultas Matematika Universitas Negeri Medan275

Elvira Riska Harahap, Edy SuryaSEMNASTIKA UNIMEDISBN:978-602-17980-9-6Gambar 3. Langkah Penyelesaian S3 Hingga Menemukan JawabanDari kutipan jawaban di atas subjekbenar proses-proses untuk mendapatkanmemahami konsep apa yang digunakanhimpunan. Namun pada tahap lahanmemahami apa yang diketahui danperhitungan.ditanyakan soal. Namun disini subjekDari ketiga jawaban subjek ditidakmerencanakanpemecahanatas, kemampuan pemecahan masalahmasalah. Subjek langsung melakukanmatematika siswa siswa dapat disajikanpenyelseaian masalah secara sistematis.dalam table kartu penilaian kemampuanSubjek tidak melakukan pola danpemecahan masalah berikut ini:hubungan, namun subjek mengetahuTabel 3. Skor Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek dalamMenyelesaikan Soal Persamaan Linear Satu VariabelPenilaian SubjekNoKriteriaS1S2S310.25010.25010.25Kemampuan memahami1masalahKemampuan2merencanakanpemecahan masalahKemampuan3menyelesaikan masalahKemampuan4menafsirkan solusi yangdiperolehDari tabel di atas dapat dilihatpersamaan linear satu variabel. Subjekbahwa subjek S1 dan S3 memilikiS1merencanakandenganbaikkemampuan memahami masalah denganpemecahan masalah terhadap materibaik. Subjek S1 dan S3 memahami benarterka

strategi penyelesaian masalah, (3) mengembangkan sikap dan keyakinan dalam menyelesaikan masalah, (4) mengembangkan kemampuan siswa menggunakan pengetahuan yang saling berhubungan, (5) mengembangkan kemampuan siswa untuk memonitor dan mengevaluasi pemikirannya sendiri dan hasil pekerjaannya selama menyelesaikan masalah, (6)

Related Documents:

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

memahami masalah dan membuat rencana strategi pemecahan masalah. Siswa camper mengalami kesulitan pada proses melaksanakan strategi penyelesaian masalah. Sedangkan siswa climber tidak mengalami kesulitan apapun dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, Adversity Quotient.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang menjadi fokus pemebelajaran matematika. Namun hasil di lapangan menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih belum optimal. Selain kemampuan pemecahan masalah, aspek penting lainnya

KAJIAN TEORI A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 1. Masalah Matematika . dicapai dalam pemecahan masalah berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.11 Menurut Hudojo sebagaimana dikutip Nyimas Aisyah dalam bukunya, . Tokoh utama dalam pemecahan masalah matematika adalah George Polya. Menurut Polya, terdapat empat tahapan yang penting yang .

Strategi Pemecahan Masalah Matematika Strategi atau trik di dalam pemecahan masalah seringkali disebut sebagai heuristik. Berikut akan dibicarakan strategi pemecahan masalah menurut Loren C. Larson. Dalam bukunya ”Problem Solving through Problem”, Loren C. Larson merangkum strategi pemecahan masalah matematika menjadi 12 macam sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).55 Tabel 4.2. Kategori Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran

kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa SMP. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Kota Serang tahun ajaran 2018/2019 yang bertujuan untuk melihat pengaruh model CORE dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen

Alfredo Chavero (1981) concluye que los anteojos no son otra cosa que ex-presiones de las nubes y en cuanto a los colmillos, . lo señala Alfredo López Austin (1990): .como creador, Tláloc lo fue de la luna, del agua y de la lluvia y fue también uno de los cuatro soles cosmogónicos que precedieron al actual. Además de esto, reinaba en su propio paraí-so, el Tlalocan, que se .