Program Studi D3 Keperawatan STIkes Kusuma Husada .

3y ago
43 Views
2 Downloads
241.53 KB
6 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

Program Studi D3 KeperawatanSTIkes Kusuma Husada Surakarta2019ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGANRISIKO PERILAKU KEKERASAN),Sumayyah Uswatun Hasannah1 Maula Mar’atus Solikhah2)1)2)Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIkes Kusuma HusadaSurakartaSumayyah hasannah@yahoo.co.idDosen Program Studi D3 Keperawatan STikes Kusuma HusadaSurakartanurse maula@yahoo.co.idABSTRAKPerilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidaksesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapatmembahayakan atau mencederai diri sendiri, orang lain bahkan merusaklingkungan.tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhankeperawatan jiwa pada klien resiko perilaku kekerasan dengan pemberianjadwal harian. Subyek dalam studi kasus ini adalah 1 klien resiko perilakukekerasan dengan pemberian jadwal kegiatan harian untuk mengontrol marahsecara mandiri di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta.Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada kliendengan resiko perilaku kekerasan yang dilakukan tindakan pemberian jadwalkegiatan harian selama tujuh hari di dapatkan hasil klien mampu melakukancara mengontrol marah secara mandiri dan tanda dan gejala resiko perilakukekerasan klien menurun. Rekomendasi pemberian jadwal kegiatan harianbisa diberikan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan untukmenurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan.Kata Kunci : Pemberian jadwal kegiatan harian, Resiko perilaku kekerasan1

Diploma 3 Nursing Study ProgramSTIkes Kusuma Husada Surakarta2019MENTAL NURSING CARE IN PATIENTS AT RISK OFVIOLENT BEHAVIOR),Sumayyah Uswatun Hasannah1 Maula Mar’atus Solikhah2)1Student of Diploma 3 Nursing Study Program of STIKesKusumaHusadaSurakartaSumayyah hasannah@yahoo.co.id2Lecturer of Diploma 3 Nursing Study Program of STIkes Kusuma HusadaSurakartanurse maula@yahoo.co.idABSTRACTViolent behavior is a form of expression of anger that is not relevant wheresomeone is taking actions that can harm or injure oneself, others even damage theenvironment. The purpose of this case study was to identify the description ofmental nursing care for clients at risk of violent behavior by providing a dailyschedule of activities. The subject was a client with a risk of violent behaviorprovided a daily schedule of activities to control anger independently at the RSJDdr. Arif Zainudin Surakarta. The study results of the nursing care management toclients with the risk of violent behavior performed daily schedule of activities forseven days showed that the client was able to control anger independently andreduce the signs or symptoms on the client with the risk of violent behavior.Recommendations: a daily schedule of activities can be delivered to patients atrisk of violent behavior to reduce the signs and symptoms of violent behavior.Keywords: Providing a Schedule of Daily Activities, Risk of Violent Behavior.maka jumlah kasus gangguan jiwaterus bertambah yang berdampakpada penambahan beban negara danpenurunan produktivitas manusiauntuk jangka panjangPENDAHULUANMenurut data WHO (2016),terdapat sekitar 35 juta orang terkenadepresi, 60 juta orang terkenabipolar, 21 juta terkena skizofrenia,serta 47,5 juta terkena dimensia. DiIndonesia, dengan berbagai faktorbiologis, psikologis, dan sosialdengan keanekaragaman penduduk,Perilakukekerasanmerupakan suatu bentuk ekspresikemarahan yang tidak sesuaidimana seseorang melakukan2

tindakan-tindakan yang dapatmembahayakan atau mencederaidiri sendiri, orang lain bahkanmerusak lingkungan. Perilakukekerasan suatu bentuk perilakuyang bertujuan untuk melukaiseseorang secara fisik maupunpsikologis (Prabowo, 2014)Tanda dan gejala perilakukekerasan menurut Direja, (2011)meliputi: Fisik :Mata melotot ataupandangantajam,tanganmengepal, rahang mengatup,wajah memerah, dan tegang, sertapostur tubuh kaku. Verbal :mengancam, mengumpat dengankata-kata kotor, berbicara dengannada keras, kasar, ketus. Perilaku :Menyerang orang lain, melukaidiri sendiri atau orang lain,merusak lingkungan, amuk atauagresif. Emosi : tidak adekuat,tidak aman dan nyaman, merasaterganggu, dendam, jengkel, tidakberdaya, bermusuhan, mengamuk,ingin berkelahi, menyalahkan, danmenuntut,Intelektual:Mendominasi, cerewet, kasar,berdebat, meremehkan, dan tidakjarang mengeluarkan kata-katabernada sarkasme. Spiritual :merasa diri berkuasa, merasa asterhambat. Sosial : menarik diri,pengasingan,penolakan,kekerasan, ejekan, dan sindiran.Perhatian : bolos, melarikan diri,dan melakukan penyimpanganseksual.Intervensi pada pasien denganperilakukekerasandapatdilakukan dengan pemberianteknikmengontrolperilakukekerasan dengan pemberian SP Icara fisik yaitu relaksasi tariknafas dalam serta penyaluranenergi, SP II dengan pemberianobat, SP III verbal atau social, SPIV spiritual. Intervensi tersebutdilakukan kepada pasien lalupasien diberikan jadwal kegiatansehari dalam upaya mengevaluasikemampuan pasien mengontrolperilakukekerasanpasien(Prasetya, 2018)Hasil penelitian SulistyowatidanPrihantini,(2015)menunjukanbahwa terapipsikoreligiusberpengaruhterhadap penurunan perilakukekerasan pada pasien SkizofreniadiRSJDSurakarta.Adaperbedaan penurunan perilakukekerasan pada pasien yangdiberikan terapi psikoreligius danpasien yang tidak di berikan terapipsikoreligusyaituterdapatpenurunan respon perilaku, responverbal, respon emosi, respon enunjukkan pemberian jadwalkegiatansehari-harisecarasignifikan bermanfaat kerasan.Pengalamandanpengamatan peneliti Pasien yangmengalamiresikoperilakukekerasan sering ditandai denganperilaku gelisah, mondar-mandir,mata melotot, tangan mengepal,berteriak-teriak. Pasien setelahdilakukan tindakan pemberianjadwalkegiatansehari-harikognitif pasien akan meningkatdan kemandirian pasien dalammengontrolresikoperilakukekerasan meningkat karenasudah menjadi kebiasaan. Hasilpenelitiantersebutdalam3

pemberian jadwal kegiatan seharihari dapat meningkatkan lebihtinggi kemampuan mengontrolperilaku kekerasan. Berdasarkanlatar belakang penulis tertarikmengaplikasikanpemberianjadual aktivitas sehari- hariterhadap kemampuan mengontrolperilakukekerasandalammenyusun karya tulis ilmiahdenganjudul“AsuhanKeperawatan Jiwa Pada pasienResiko Perilaku Kekerasan”.tangan mengepal, tegang, posturtubuh kaku, kata-kata kotor,berbicara dengan nada keras,kasar, melukai diri sendiri atauorang lain, merusak lingkungan,amuk atau agresif, mengamuk,menyalahkan, hal tersebut. Teoriini sesuai dengan keadaan fisikklien yang mengatakan sukamarah marah dan merusaklingkungan.Berdasarkan hasil pengkajianpenulis menetapkan prioritasdiagnosa keperawatan resikoperilaku kekerasan yang di tandaidengan data subyektif klienmengatakan dirumah marahmarah menendang barang-barangyang ada dirumah, memotong(kabel) aliran listrik yang adadirumah, merusak aliran airdirumah, dan klien suka berbicarakotor, bicara keras, berteriak, dataobyektif klien nampak tor,menyalahkan,tegang/kaku,kontak mata tajam. Hasil lembarobservasi dari 15 tanda dan gejalayang muncul yaitu 7 tanda gejalaperilaku kekerasan. Dalam pohonmasalah di jelaskan bahwa yangmenjadi Core Problem adalahresikoperilakukekerasan,etiologinya yaitu harga diri rendahkronis, dan sebagai efek yaituresiko menciderai diri sendiri,orang lain, maupun lingkungan. (Damaiyanti, 2014). Menurut daridata hasil pengkajian penulismengangkatdiagnosakeperawatan utama yaitu resikoperilaku kekerasan dikarenakanmasalah yang dialami klienmenjerumus ke masalah resikoperilaku kekerasan.METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalahdiskriptif dengan menggunakanmetode pendekatan studi kasus.Studi kasus ini dilakukan untukmengetahuigambaranpelaksanaan asuhan keperawatanjiwa pada pasien dengan resikoperilaku kekerasan. Subyek studikasus adalah satu klien gangguanjiwa perilaku kekerasan. Tempatpenelitian diruang Nakula RSJDdr. Arif Zainudin Surakarta padatanggal 20-27 Februari 2019. Alatukur yang digunakan adalahlembar observasi tanda dan gejalaresiko perilaku kekerasan. Etikastudi kasus yang penulis gunakanyaitu informed consent, anonymitydan confidentiality.HASIL DAN PEMBAHASANHasil pengkajian didapatkanalasan masuk klien marah-marahmenendang barang-barang yangada dirumah, memotong (kabel)aliran listrik yang ada dirumah,merusak aliran air dirumah, danklien suka berbicara kotor, bicarakeras, berteriak. Menurut Derja(2011) tanda dan gejala FisikMata melotot, mondar- mandir,4

Sesuaidengan prioritasdiagnosa maka tindakan yangdilakukanadalahpemberianstrategi pelaksanaan 1-4 denganmemasukkan kedalam jadwalkegiatan harian klien ensikeperawatanresikoperilakukekerasan ( Damayanti, 2014 ukan untuk klien dengangangguanjiwadenganmengajarkan kegiatan yang positifagar menjadi kebiasaan yangdilakukan sehari-hari.Pada studi kasus ini ganmemasukkan kedalam jadwalkegiatan harian klien, yangdilakukan selama 7 hari. Dihariyang 1 dan 2 melakukan latihankegiatan fisik yaitu melakukanTarik nafas dalam dan pukulbantal. Dihari ke 3 dan 4melakukan latihan minum obat,hari ke 5 melakukan latihankegiatan verbal berbicara yangbaik (menolak, meminta), hari ke6 melakukan latihan kegiatanspiritual sholat dan berdzikir, harike 7 melakukan latihan daristrategi pelaksanaan 1-4. MenurutAfnuhazi (2015) yang harusdiperhatikan ketika melakukanimplementasi adalah tindakankeperawatan yang akan dilakukanpada pasien dengan perilakukekerasandilakukansecarainteraksi dalam melaksanakantindakan keperawatan. Menurutpenulispemberianjadwalkegiatan harian pada pasiengangguan jiwa perlu dilakukankarena dapat menurunkan tandadan gejala perilaku kekerasan.Berdasarkan lembar observasitanda dan gejala resiko perilakukekerasan dari sebelum dilakukanpemberianlatihankegiatanstrategi pelaksanaan 1-4 klienmendapatkan 7 tanda dan gejalayang muncul dari 15 tanda gejalayang ada, setelah dilakukanpemberian latihan kegiatan stategipelaksanaan 1-4 klien mengalamipenurunan tanda dan gejalaperilaku kekerasan sebelumnya 7menjadi 4 dari tanda dan gejalayang muncul. Menurut teoriPresetya (2018) bahwa terapipemberian jadwal kegiatan seharihari merupakan terapi yang tepatuntuk mengontrol tanda dangejala klien perilaku kekerasan.Menurut penulis bahwa nurunan tanda dan gejalaperilaku kekerasan.KESIMPULA DAN SARANa. KesimpulanPemberian jadwal kegiatanharian pada klien denganresiko perilaku kekerasandapat menurunkan tanda dangejala perilaku kekerasan.b. Saran1) Bagi Rumah SakitDiharapkandapatmemberikan pelayanankepadapasienjiwaseoptimal mungkin danmeningkatkanmutupelayanan rumah sakitjiwa.2) Bagi Institusi PendidikanInstitusipendidikandiharapkanmemberi5

bimbingankepadamahasiswasecaraoptimal, terutama padapendidikanilmukeperawatanjiwa,sehingga penulis dapatmengaplikasikan secaramaksimal dalam praktikkeperawatan.3) BagiProfesiKeperawatanPerawatdiharapkanmemberikan tikkepada pasien sehinggpasien dapat membinahubungan saling percayadengan perawat dan lebihsabar guna mempercepatpenyembuhan pasien dirumah sakit jiwa.Prabowo, E. (2014). Konsep danAplikasiAsuhanKeperawatanJiwa.Yogyakarta : Nuha Medika.Prasetya,A.S.,(2018).Efektifitas Jadual ilaku Kekerasan. Jurnalkesehatan. Vol. IV. No.1. pp18-29Sulistyowati, A.D., & Prihantini,E., (2015). Pengaruh san Pada PasienSkizofrenia Dirumah SakitJIwa Daerah Surakarta.Jurnal Kesehatan. Vol. 4No. 1 pp. 72-777WHO. (2016). The WorldHealth Report : 2016 :Mental Healt : NewUnderstanding: New Hope.www.who.int/whr/2012/en/.Diaksestangal 28 Maret20184) Bagi PenulisDiharapkan penulis kin,sehinggadapatmemberikanasuhankeperawatan pada pasiensecara optimal di rumahsakit.DAFTAR PUSTAKADerja, A,H,S,. (2011). BukuAjar Asuhan KeperawatanJiwa. Yogyakarta :NurhaMedikaFitria, N. (2009). Prinsip Dasardan Aplikasi PenulisanLaporan Pendahuluan danStrategiPelaksanaanTindakan. Jakarta : SalembaMedika.6

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Sumayyah Uswatun Hasannah1), Maula Mar’atus Solikhah2) 1) Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIkes Kusuma Husada Surakarta Sumayyah_hasannah@yahoo.co.id 2) Dosen Program Studi D3 Keperawatan STikes Kusuma Husada

Related Documents:

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .

Jakarta membawahi enam program studi yaitu Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan, Program Studi Profesi Ners, Program Studi S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Diploma III Keperawatan, Diploma III Fisioterapi dan Program Studi S-1 Giz

keperawatan,Kode etik keperawatan,Issue etik,Masalah etik,Dilema etik dalam keperawatan, Bioetik keperawatan,Hak dan kewajiban perawat dan pasien,Aspek legal dalam praktik keperawatan, danKeputusan etik. Cakupan mata kuliah ini membahas tentang etika keperawatan Untuk dapat mengaplikasikan mata kuliah tersebut diperlukan berbagai

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa IKD II ini dibuat berdasarkan kompetensi dari Ilmu Keperawatan Dasar II yang meliputi konsep spiritual, holistic care, pendidikan dalam keperawatan, trend issue dalam keperawatan, transcultural nursing, komunikasi dalam keperawatan, tehnik kolaborasi dalam keperawatan.

diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan buku ajar” Konsep Keperawatan Keluaraga”. Buku ini ditulis untuk membantu memenuhi kebutuhan perkembangan trend dan isu ilmu keperawatan khususnya Keperawatan Keluarga sesuai dengan kurikulum tahun 2019 dan juga membantu mahasiswa keperawatan memahami konsep tentang keperawatan sebagai landasan dalam pengembangan profesi keperawatan .

keperawatan sesuai NANDA NIC-NOC sebagian besar rencana tindakan keperawatan dapat dilaksanakan pada implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan terhadap diagnosa keperawatan yang ditemukan dapat teratasi. Diharapkan bagi perawat ruangan agar dapat lebih giat lagi dalam melakukan implementasi dan pendokumentasian untuk lebih meningkatkan .

Accounting and Reporting by Charities: Statement of Recommended Practice applicable to charities preparing their accounts in accordance with the Financial