KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M. AMIN SYUKUR, M.A .

3y ago
110 Views
6 Downloads
1.19 MB
196 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abby Duckworth
Transcription

KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M.AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYADENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMSKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Sebagian SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikandalam Ilmu Pendidikan Agama IslamOleh:ALDI GUNAWANNIM: 123111025FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2017

PERNYATAAN KEASLIANYang bertanda tangan di bawah ini:NamaNIMJurusan: Aldi Gunawan: 123111025: Pendidikan Agama IslamMenyatakan bahwa skripsi yang berjudul:KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M. AMINSYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUANPENDIDIKAN ISLAMsecara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecualibagian tertentu yang dirujuk sumbernya.Semarang, 06 Juli 2017Pembuat Pernyataan,Aldi GunawanNIM: 123111025

KEMENTERIAN AGAMA R.I.UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANJl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan SemarangTelp. 024-7601295 Fax. 7615387PENGESAHANNaskah skripsi berikut ini:Judul: KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M.AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYADENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMPenulis: Aldi GunawanNim: 123111025Jurusan: Pendidikan Agama Islamtelah diajukan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan PengujiFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo dan dapatditerima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalamIlmu Pendidikan Agama Islam.Semarang, 06 Juli 2017DEWAN PENGUJIKetua,Sekretaris,Dr. H. Shodiq, M.Ag.NIP. 19681205 199403 1 003Penguji I,Lutfiyah, S.Ag., M.Si.NIP. 19790422 200710 2 001Penguji II,Drs. Hj. Srijatun, M.Si.NIP. 19520909 197111 0 001Pembimbing IDr. H. Muslih, M.A.NIP. 19690813 199603 1 003Pembimbing IIDR. H. Abdul Rohman, M.Ag.NIP. 19691105 199403 1 003Agus Khunaefi, M.Ag.NIP. 19760226 200501 1 004

NOTA DINASSemarang, 06 Juli 2017KepadaYth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Walisongodi SemarangAssalamu’alaikum wr. wb.Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan,arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:Judul:NamaNIMJurusan:::KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M.AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYADENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMAldi Gunawan123111025Pendidikan Agama IslamSaya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukankepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untukdiujikan dalam Sidang Munaqasyah.Wassalamu’alaikum wr. wb.Pembimbing I,DR. H. Abdul Rohman, M.Ag.NIP. 19691105 199403 1 003

NOTA DINASSemarang, 06 Juli 2017KepadaYth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Walisongodi SemarangAssalamu’alaikum wr. wb.Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan,arahan dan koreksi naskah skripsi dengan:Judul:NamaNIMJurusan:::KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M.AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYADENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMAldi Gunawan123111025Pendidikan Agama IslamSaya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukankepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo untukdiujikan dalam Sidang Munaqasyah.Wassalamu’alaikum wr. wb.Pembimbing II,Agus Khunaefi, M.Ag.NIP. 19760226 200501 1 004

ABSTRAKJudul:KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M.AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYADENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMNama:Aldi GunawanNIM:123111025Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesan negatif terhadaptasawuf di masyarakat. Praktik tasawuf sebagai manifestasi ihsan,seringkali diasumsikan dan dipraktikkan sebagai kegiatan ibadahindividu yang mengutamakan kesalehan pribadi dan tidak pekaterhadap realitas yang terjadi disekitarnya. Padahal sebagai mahluksosial, manusia dalam menjalani kehidupan diniscayakan untukberperan dan berinteraksi dengan realitas sosial yang ada. Sementaradi sisi lain, pendidikan nasional yang seyogyanya bertujuan bukanhanya untuk mencerdaskan manusia secara intelektualitas, melainkanjuga untuk perbaikan moralitas, sebagaimana di atur dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003, lebih banyak berorientasi padacapaian intelektualitas semata, hal itu dibuktikan dengan banyaknyakasus kriminalitas yang melibatkan peserta didik. Maka dari itu,pendidikan Islam sebagai salah satu sistem pendidikan yang dipakai diIndonesia, harus turut andil dalam mengatasi problematika yangterjadi pada peserta didik, khususnya berkaitan dengan akhlak pesertadidik. Dan tasawuf sebagai dimensi esoterisme dalam pendidikanIslam, dapat dijadikan sebagai alternatif dalam tujuan pendidikanIslam. Khususnya tasawuf sosial yang digagas Amin Syukur.Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1)Seperti apa rumusan tentang tujuan pendidikan Islam? (2) Seperti apakonsep tasawuf sosial yang digagas Amin Syukur? (3) Bagaimanarelevansi konsep tasawuf sosial Amin Syukur dengan tujuanpendidikan Islam? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui rumusantujuan pendidikan Islam dan pemikiran tasawuf sosial Amin Syukur,serta mencari tahu relevansi diantara keduanya. Adapun jenispenelitian ini adalah penelitian kepustakaan, dan pendekatan yangdigunakan adalah pendekatan filosofis. Sedangkan data-datanya

diperoleh dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Data-datatersebut diperoleh dari karya-karya tokoh yang diteliti dan buku-bukupendidikan Islam serta buku-buku yang terkait. Kemudian dianalisismenggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis isi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rumusan tujuanpendidikan Islam, sebagaimana yang dinyatakan Omar Toumy alSyaibani adalah tercapainya keseimbangan antara dunia dan akhirat,karena posisi manusia ialah sebagai ‘Abd Allah dan khalifatullah fil‘Ardh. Al-Syaibani merumuskan tujuan pendidikan Islam denganmelalui tiga tahapan, yaitu tujuan tertinggi, tujuan umum dan tujuankhusus. Sedangkan tasawuf sosial yang digagas Amin Syukurmemiliki konsep agar orang yang bertasawuf, juga harus aktifbermasyarakat. Karena tasawuf adalah pengamalan dan pengahayatandalam setiap lini-lini kehidupan. Dan tasawuf sosial memilikirelevansi dengan tujuan pendidikan Islam, karena tasawuf berupayamemberikan bekal sekaligus tameng bagi peserta didik agar tidakterombang-ambing dalam melawan derasnya arus modernisasi danindustrialisasi. Sehingga tasawuf sosial bisa dijadikan alternatif dalampendidikan Islam.Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangkapengembangan khazanah ilmu pendidikan Islam, khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN WalisongoSemarang. Dan dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapatmendorong dunia pendidikan Islam untuk membuka diri dan memberikesempatan bagi tasawuf untuk ikut andil bersama dalam rangkamembentuk manusia sebagai makhluk individu sekaligus sosial.

KATA PENGANTAR بسم هللا الر حمن الر حيم Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkanrahmat dan hidayah –Nya kepada kita semua. Sholawat dan salamsemoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta parakeluarga, sahabat dan para penegak risalahnya hingga yaumil akhir.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihakyang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan yangsangat berarti bagi penulis sehingga skripsi yang berjudul “KonsepTasawuf Sosial Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A., DanRelevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam” ini dapatdiselesaikan dengan baik. Pada kesempatan kali ini dengan penuhkerendahan hati dan rasa hormat penulis haturkan terima kasihkepada:1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas IslamNegeri Walisongo Semarang, Dr. H. Raharjo, M.Ed.St.2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Drs. Mustopa, M. Ag.serta Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam, Nur AsiyahM.S.I. atas masukan dan semangatnya dalam pembuatan judulskripsi ini.3. Dosen pembimbing I dan II, DR. H. Abdul Rohman, M.Ag., danAgus Khunaefi, M.Ag., yang telah bersedia meluangkan waktu,tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahandalam penyusunan skripsi ini.4. Dr. Abdul Wahib, M. Ag., selaku dosen wali selama menjadimahasiswa di UIN Walisongo Semarang.5. Segenap dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademikalingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN WalisongoSemarang yang telah memberikan ilmu dan motivasinya selamamenuntut ilmu di lingkungan UIN Walisongo Semarang.

6. Prof. Dr. H. M. Amin Syukur, M.A., yang telah memberikan izinkepada peneliti untuk melakukan penelitian terhadap pemikirantasawufnya.7. Ayahanda tercinta Bapak Wasito dan ibunda tersayang IbuSopiyah, yang telah senantiasa mendukung dan dengan tulusmendo’akan serta memberi semangat baik moril maupun materiilyang sangat luar biasa, sehingga saya dapat menyelesaikan kuliahserta skripsi ini dengan lancar.8. Adik-adiku tercinta Fajriansyah dan Citra Nazwa Asyila yangsenantiasa selalu mendukung dan mendoakan dalam mencari ilmuyang InsyaAllah bermanfaat.9. Teman-teman sekaligus sahabat terbaikku seluruh mahasiswa UINWalisongo Semarang angkatan 2012, khususnya jurusan PAIangkatan 2012 (mulai dari PAI A, PAI B, PAI C dan PAI D) yangselalu menemani dan memberikan kenangan terindah selama masaperkuliahan di UIN Walisongo Semarang.10. Kawan-kawan PT. Campus Data Media khususnya keluarga besarCampusnet Ngaliyan yang selalu memberikan motivasi dansemangat serta pelajaran berharga.11. Sahabat-sahabat takmir Masjid At-Taqwa RT 03 RW 02Purwoyoso, Ketua Takmir, Ketua RT, dan segenap warga RT 03RW 02 Purwoyoso yang telah mensupport dan memfasilitasipenulis selama penulis tinggal di semarang.12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telahbanyak membantu penyelesaian skripsi ini.Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yangshaleh, dan mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT. SemogaAllah SWT. membalas kebaikan dan melimpahkan rahmat sertahidayah-Nya kepada mereka semua.Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belummencapai kesempurnaan, maka segala kritik dan saran yangmembangun dari semua pihak penulis harapkan guna perbaikan danpenyempurnaan pada penulisan berikutnya. Semoga apa yang tertulisdalam skripsi ini dapat bermanfaat. Amin

Semarang, 06 Juli 2017Penulis,Aldi GunawanNIM: 123111025

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iPERNYATAAN KEASLIAN .iiPENGESAHAN .iiiNOTA PEMBIMBING .ivABSTRAK .viKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI .xiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .D. Kajian Pustaka .E. Metode Penelitian .F. Sistematika Pembahasan .11111121518BAB II TINJAUAN TENTANG TASAWUF DANTUJUAN PENDIDIKAN ISLAMA. Konsep Dasar Tasawuf .1. Pengertian Tasawuf .2. Dasar Hukum Tasawuf .3. Tujuan Tasawuf .4. Klasifikasi Tasawuf .5. Ajaran – Ajaran Taswuf .6. Maqamat dan Ahwal .B. Tujuan Pendidikan Islam .1. Pengertian Pendidikan Islam .2. Dasar Pendidikan Islam .3. Tujuan Pendidikan Islam .2020232831333444444852BAB IIITASAWUF SOSIAL MENURUT PROF. Dr.H. M. AMIN SYUKUR, MA.

A. Biografi Amin Syukur .1. Profil dan Pendidikan.2. Latar Sosial Politik dan Budaya .3. Aktivitas Intelektual dan Sosial .a. Aktivitas Intelektual .b. Aktivitas Sosial .B. Konsep Tasawuf Sosial Menurut Amin Syukur .1. Konsep Tasawuf Sosial .2. Ajaran Sosial Tasawuf .3. Tasawuf dan Tanggung Jawab Sosial .4. Tasawuf Sosial dan Insan Kamil .5. Tasawuf Sosial dan KesejahteraanMasyarakat .BAB IV728083107113ANALISIS TASAWUF SOSIAL MENURUTPROF. DR. H. M. AMIN SYUKUR, MADAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUANPENDIDIKAN ISLAMA. Analisis Konsep Tasawuf Sosial Amin Syukur .B. Relevansi Konsep Tasawuf Sosial Amin Syukurdengan Tujuan Pendidikan Islam .1. Relevansi Tasawuf Sosial dengan TujuanTertinggi atau Terakhir .2. Relevansi Tasawuf Sosial dengan TujuanUmum .3. Relevansi Tasawuf Sosial dengan TujuanKhusus .BAB V616163666670PENUTUPA. Kesimpulan.B. Saran .DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPBAB IPENDAHULUAN129144145149153159161

A. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia, karenadengan pendidikan seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebihlayak dan mempunyai wawasan yang luas. Tanpa pendidikan samasekali, mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembangsejalan dengan cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurutkonsep pandangan hidup mereka. Bahkan, masalah pendidikan itusama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baikdalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan berbangsa yauntukmencerdaskan manusia secara intelektualitas, melainkan juga untukperbaikan moralitas. Sebagaimana di atur dalam Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Dengan demikiantujuan pendidikan Indonesia bukan saja untuk menciptakan manusiayang cerdas dalam pengetahuan tapi juga cerdas dalam pergaulan.Saat ini pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia mengalamidikotomi. Sebagian kalangan menganggap berhasil namun sebagian1UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Jakarta : Sinar Grafika, 2003), hlm. 5-6.

lagi ada yang menganggap belum mencapai keberhasilan. Berdasarkandata yang dirilis oleh Programme for International StudentAssessment (PISA)2 hasil survei 2015 yang dirilis pada Selasa (13/12)lalu menunjukkan, rata-rata kenaikan pencapaian pendidikan diIndonesia yang signifikan, yaitu sebesar 22,1 poin. Kalau pada tahun2012, Indonesia berada pada peringkat 71, tahun 2015 naik padaperingkat 64. Sementara, berdasarkan nilai median, capaian membacasiswa Indonesia meningkat dari 337 poin di tahun 2012 menjadi 350poin pada 2015. Nilai matematika juga melonjak hingga 17 poin.Lonjakan tertinggi pada sains yang mengalami kenaikan dari 327 poinmenjadi 359 poin.3Sementara di sisi lain banyak kalangan menilai bahwa kondisipendidikan di Indonesia cukup memprihatinkan, khususnya dalam halkekerasan pada anak di sekolah (bullying). Dalam sebuah riset yangdilakukan LSM Plan International dan International Center forResearch on Women (ICRW) yang dirilis awal Maret 2015 inimenunjukkan fakta mencengangkan terkait kekerasan anak di sekolah.Terdapat 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah.2PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh OECD(Organization for Economic Cooperation and Development) untukmengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tigatahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes daritiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.3Aji Shahwin, “Hasil Survei PISA: Peningkatan Capaian IndonesiaTermasuk Empat Besar”, http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016 a-termasuk-empat-besar,diakses 10 Maret 2017.

Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.Selain itu, data dari Badan PBB untuk Anak (UNICEF) menyebutkan,1 dari 3 anak perempuan dan 1 dari 4 anak laki-laki di Indonesiamengalami kekerasan. Data ini menunjukkan kekerasan di Indonesialebih sering dialami anak perempuan.4Kasus lain yang menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan danpenyalahgunaan narkotika. Untuk kasus pornografi misalnya, menurutdata yang dipublikasikan KPAI, sejak tahun 2011 hingga 2014,jumlah anak korban pornografi dan kejahatan online di Indonesia telahmencapai jumlah 1.022 anak. Secara rinci dipaparkan, anak-anak yangmenjadi korban pornografi online sebesar 28%, pornografi anakonline 21%, prostitusi anak online 20%, objek cd porno 15% sertaanak korban kekerasan seksual online 11%. Jumlah itu diprediksi akanterus meningkat bila tidak ditanggulangi secara optimal.5 Sedangkankasus penyalahgunaan narkotika menurut Badan Narkotika Nasional(BNN), 22 persen pengguna narkoba di Indonesia merupakan pelajardan mahasiswa.64Nafisyul Qodar, “Survei ICRW: 84% Anak Indonesia AlamiKekerasan di Sekolah”, 4-anak-indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah, diakses 10 Maret 2017.5Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), “Kasus PornografiKian Memprihatinkan”, esia-jadi-korban-pornografi-internet-2/, diakses 10 Maret 2017.6Martina Rosa Dwi Lestari, “BNN: 22% Pengguna Narkoba adalahPelajar dan Mahasiswa” ,http://www.netralnews.com/news/pendidikan/ ejalar.dan.mahasiswa,diakses 10 Maret 2017.

Jika diamati, memang terdapat perbedaan sudut pandang yangmenjadi tolok ukur dalam melihat kondisi pendidikan di Indonesia.Mereka yang menganggap pendidikan di Indonesia mengalamipencapaian yang signifikan melihat dari sudut pandang tingkatkompetensi kognitif yang dimiliki siswa, yakni membaca, matematika,dan sains. Sedangkan mereka yang masih memandang bahwapendidikan di Indonesia masih memprihatinkan melihat dari sudutpandang perilaku atau ranah afektif siswa. Sehingga memberikankesimpulan bahwa pencapaian tujuan pendidikan di Indonesia belumberhasil. Kesan demikianlah yang telah berkembang di masyarakat, dimana terjadi disorientasi pada pendidikan yang dikembangkan olehnegara dewasa ini, yaitu tujuannya terpecah tidak jelas, bahkancenderung menumbuhkan semata-mata budaya materialisme.7Islam sebagai agama yang mayoritas dianut di Indonesia turut sertadalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Telah banyak lembagalembaga pendidikan Islam yang berdiri, seperti Madrasah dari tingkatIbtidaiyah, Tsanawiyah hingga ‘Aliyah, pondok pesantren, sertaperguruan-perguruan tinggi ke-Islaman. Dan masih banyak lagilembaga pendidikan Islam lainnya baik formal maupun non-formal.Selain sebagai pusat pengajaran agama Islam, lembaga pendidikanIslam tersebut juga mengajarkan hal-hal lain yang bersifat umum,seperti yang berkaitan dengan ilmu kealaman, ilmu sosial, politik,7M. Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional:Paradigma Baru, (Jakarta: Depag RI, 2005), hlm. 5.

hukum, ekonomi dan sebagainya, karena pada dasarnya semua ilmuitu masih dalam satu kesatuan dari ajaran Islam (Unity of Science).Istilah pendidikan Islam pada dasarnya bukan hal yang baru,karena pada zaman Nabi Muhammad saw. pun sebenarnya sudahmemulai pendidikan dengan berdasarkan nilai-nilai Islam.

KONSEP TASAWUF SOSIAL PROF. DR. H. M. AMIN SYUKUR, M.A., DAN RELEVANSINYA . tujuan pendidikan Islam dan pemikiran tasawuf sosial Amin Syukur, serta mencari tahu relevansi diantara keduanya. Adapun jenis . kesempatan bagi tasawuf untuk ikut andil bersama dalam rangka membentuk manusia sebagai makhluk individu sekaligus sosial.

Related Documents:

A. Makna Tasawuf, Ruang Lingkup, dan Tujuannya---57 B. Manfaat Ilmu Tasawuf dalam Kehidupan---62 C. Dasar-dasar Ilmu Tasawuf dalam Al-Qur’an---66 D. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Tasawuf---78 E. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, Fikih, dan Psikologi Agama---84 F. Kaitan antara Tasawuf dan Tarekat---89

penetian dengan Judul “Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep Tasawuf Modern menurut Nasaruddin Umar? 2. Bagaimana implikasi Tasawuf perspektif Nasaruddin Umar di era modern ini? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peniliti memiliki tujuan

Prof. Hassan Soliman Prof. Hisham Abou Grida Prof. Hossam El Wakil Prof. Hossam Tawfik Prof. Ihab Nabil Prof. Mohamed El-Heneidy Prof. Mosaad Soliman Prof. Omar El Kasheif Prof. Sameh Zarad Prof. Sherif Moamen Prof. Tarek Radwan Prof. Usama El Nahas Prof. Wassila Taha Alphabetical Organizin

tentang pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dalam kitab Simpanan Berharga. Buku ini berupaya untuk memaparkan dua hal yakni pemikiran tasawuf KH. Mahmud Hasil dan corak pemikiran tasawuf seperti apa yang menjadi penekanannya. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang hazanah

4 Danusiri, Epistimologi Dalam Tasawuf Iqbal, Yogyakarta, Pustakan Pelajar, 1996, h150-151 5 Op-Cit, Tasawuf Al-Islami, h. 12 6 Hamka, Perkembangan Tasawuf dari Abad ke abad , Jakartam, 199 2, h.77

konsep tauhid (kitab al fath ar rabbani wal faidhu rahmani), konsep akhlaq atau adab (kitab al ghunyyah li thalib thariqi al haq azza wa jalla), konsep thariqat (kitab sirr al asar), konsep muamalah (kitab al ghunyah li thalibi thariqi al haq azza wa jalla). Relevansi antara konsep p

meneliti kandungan keimanan yang terdapat dalam konsep wahdat al-wujud dalam faham tasawuf falsafi Ibnu „Arabi dengan judul “niali-nilai pendidikan dalam paham tasawuf falsafi Ibnu „Arabi”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1.

American Petroleum Institute (API) has developed such guidelines for evaluation of the capacity of the pile foundations (API RP2A, 20th edition 1993). These guidelines address a wide scope of topics such as operating and environmental loading; determination of static capacity; influences on capacity, stiffness; applications of discrete element and continuum analytical models; use of in situ .