ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM .

3y ago
133 Views
13 Downloads
1.08 MB
17 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maleah Dent
Transcription

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED POKOK BAHASANKELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIIISMP NEGERI 17 SURAKARTADisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanOleh:FANNI LATIFAH AHADIYAHA410130186PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2017i

HALAMAN PESETUJUANANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED POKOK BAHASANKELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIIISMP NEGERI 17 SURAKARTAPUBLIKASI ILMIAHDiajukan Oleh:Fanni Latifah AhadiyahA410130186Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :PembimbingDra. Sri Sutarni, M.PdNIDN. 0620016502i

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAMMENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED POKOK BAHASANKELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIIISMP NEGERI 17 SURAKARTAABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikirkreatif siswa ini peneliti memberikan soal dengan menggunakan open-endedproblem, hal ini bertujuan untuk memicu munculnya kemampuan berpikir kreatifsiswa. Untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa penelitimenggunakan tiga indikator berpikir kreatif yang meliputi Fluency, Flexibility, danOriginality yang akan peneliti kriteriakan berdasar penjenjangan yang dilakukan olehSiswono (2008), Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metodepengumpulan data menggunakan: 1) Tes, dan 2) Wawancara. Teknik analisis datayang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan, Hasil penelitian menunjukkan bahwakemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas VIII mencapai hingga tingkat 4(sangat kreatif), meliputi siswa dengan kemampuan matematika tinggi memilikikorelasi positif terhadap kemampuan berpikir kreatifnya, yakni memiliki kemampuanberpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif). Siswa dengan kemampuan matematikasedang cenderung memiliki kemampuan berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif),sedangkan siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat memenuhiketiga indikator berpikir kreatif.Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Menyelesaikan Soa Open Ended, Keliling dan LuasLingkaran, Fluency, Flexibility, Originality.ABSTRACTThis research is purpose to find out how these students' ability to thinkcreatively researchers gave about using open-ended problem, it aims to triggercreative thinking abilities of students. To determine the level of students' ability tothink creatively researchers used three indicators of creative thinking that includesfluency, flexibility, and the originality that will researchers criteria based tackingconducted by Siswono (2008), The formulation of the problem in this study were 1)How creative thinking skills in students with high math ability in solving the openended problems material circumference and area of the circle of the class VIII JuniorHigh School 17 Surakarta?, 2) How creative thinking skills in students withmathematical skills in solving the open ended problems material circumference andarea of the circle of the class VIII Junior High School 17 Surakarta?, 3) What aboutthe ability of creative thinking in students with low math ability in solving the openended problems material circumference and area of the circle of the class VIII JuniorHigh School 17 Surakarta?, This study used a qualitative approach. Methods of datacollection using: 1) Test, and 2) Interviews. Data analysis techniques used arequalitative data analysis steps of data reduction, data presentation, and conclusion,1

The results showed that the ability to think creatively in class VIII reaches up to level4 (very creative), include students with high math ability has a positive correlation tothe ability of creative thinking, which has the ability to think creatively level 4 (verycreative). Students with math skills were likely to have the ability to think creativelylevel 4 (very creative), while students with low math ability can not meet all threeindicators of creative thinking.Keywords: Creative Thinking, Open Ended Problem Solving, circumference andarea of the circle, Fluency, Flexibility, Originality.1. PENDAHULUANKegiatan yang paling utama dalam proses pembelajaran yaitu berpikir. Gagasanatau ide pokok akan muncul saat setiap siswa konsentrasi dalam berpikir. Siswaseringkali mengalami kesulitan dalam berpikir memecahkan suatu permasalahankhususnya yaitu pada pelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan kemampuanberfikir setiap siswa bervarisi, sehingga proses dalam bepikir akan berbeda juga.Siswa lebih cenderung memiliki pemikiran pemecahan masalah hanya memusat padasatu titik tanpa berani memikirkan dengan lebih luas. Penyelesaian pada persoalanmatematika siswa sering kali berpikir bahwa penyelesaian tersebut merupakanpenyelesaian tertutup yang hanya memiliki satu penyelesaian. Meskipun dalamkonteks nyata pemecahan masalah yang terbuka sangat banyak. Penanaman konsepjuga harus dibiasakan diberikan kepada siswa, sehingga pemikiran siswa padamemecahan masalah juga akan meningkat. Beberapa pendekatan yang dilakukanoleh pendidik kepada siswa dapat menjadi tolak ukur untuk menganalisis tingkatberpikir setiap siswa. Pendekatan atau tindakan yang dilakukan oleh pendidik dapatmeningkatkan kemampuan berpikir siswa, dengan demikian pendidik yang jugasebagai fasilitator dituntut mampu menanggapi krativitas siswa.Munandar (dalam jurnal Ika Mustika Sari dkk, 2013: 64-65) mengemukakanempat kriteria untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif, yaitu aspek kelancaran(fluency), aspek kelenturan (flexibility), aspek keaslian (originality), dan aspekelaborasi (elaboration). Untuk itu kemampuan berpikir kreatif peserta didik perluditingkatkan dan diketahui seberapa tingkat kemampuan berpikir kreatif peserta didikdalam pembelajaran matematika.Salah satu materi matematika yang banyak digunakan dalam kehidupansehari hari adalah lingkaran. Materi lingkaran tercakup dalam ruang lingkup aspek2

geometri yang dipelajari pada kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salahsatu tujuan pembelajaran lingkaran, adalah siswa dapat menyelesaikan soal yangberkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun lingkaran sertamenggunakannya dalam pemecahan masalah. Salah satu cara yang mungkin untukmengetahui tingkat berpikir kreatif siswa adalah dengan pemberian soal. Dalamusaha mendorong berpikir kreatif pada matematika peneliti memberikan beberapasoal yang didalamnya mengandung beberapa cara penyelesaian. Untuk mencapaitujuan pembelajaran tersebut secara maksimal, tidak cukup dengan memberikansoal-soal tertutup yang terdapat dalam buku pelajaran matematika yang beredar disekolah. Tapi diperlukan juga pemberian soal-soal open-ended yang bisamengembangkan pola pikir kreatif siswa melalui permasalahan permasalahanmatematika yang diberikan oleh guru, yang selama ini tidak terdapat dalam bukupelajaran siswa (Devi Emilya, 2010: 9-10).Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan membahas bagaimanakreativitas berpikir siswa kelas VIII dalam memecahkan permasaahan open endeddalam penelitian yang berjudul “Analisis Berpikir Kreatif Siswa DalamMenyelesaikan Soal Open Ended Pokok Bahasan Keliling dan luas lingkaran KelasVIII SMP Negeri 17 Surakarta”.2. METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatanstudi kasus. Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk menjelaskan, mengujihubungan-hubungan antara fenomena, dan menentukan kausalitas dari variablevariabel (Danim, 2002: 36). Pendekatan penelitian semacam ini berguna untukmenguji teori (testing theory). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan prosesberpikir kreatif siswa kelas VIII dalam memecahkan soal open-ended. Jenispenelitian kualitatif dipilih untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam, lebihlengkap, dan bermakna sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai. Sumber datautama pada penelitian ini adalah subyek penelitian yakni siswa kelas VIII SMPNegeri 17 Surakarta.3

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dibedakan menjadi 2 yaitu:Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam penelitian ini untukmengumpulkan data guna diolah dan dianalisis. Dalam penelitian ini metode pokokyang digunakan adalah metode tes tertulis dan metode wawancara. Metode bantuyang digunakan dalam penelitian ini adalah dan dokumentasi. Aktivitas dalamanalisis data kualitatif secara interaktif memuat tiga komponen yaitu: Tahapanreduksi, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan.3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANAspek pencapaian berpikir kreatif matematis meliputi fluency, flexibility, danoriginality. Fluency berkaitan dengan keberagaman jawaban siswa yang dapatdihasilkan. Flexibility berkaitan dengan kelancaran dalam menjawab siswa.Originality berkaitan dengan apakah ide yang dimiliki siswa unik. Contoh jawabansiswa yang memenuhi dan tidak memenuhi aspek berpikir kreatif.Soal No. 1Seorang koki membuat dua pizza berbentuk lingkaran dengan ukuran yangberbeda. Keliling pizza A adalah dua kali keliling pizza B. Berapa panjang jarijari yang mungkin pada masing-masing pizza tersebut ?Gambar 1 Hasil Tes J1 Pada Soal Nomor 1.Berdasarkan jawaban di atas dapat dilihat bahwa J1 menuliskan apa yangdiketahui pada soal tetapi belum sesuai dengan apa yang diketahui pada soal. J1berusaha untuk menjawab dengan menuliskan model matematikanya namun dalampengerjaanya belum sesuai dan juga belum memahami konsep keliling lingkaran. J1tidak menuliskan jawaban yang relevan sama sekali dalam menjawab soal nomer 1.Sehingga berdasarkan hasil jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa J1 belummencapai aspek kelancaran (fluency).4

Gambar 2 Hasil Tes J3 Pada Soal Nomor 1.Berdasarkan jawaban di atas dapat dilihat bahwa J3 menuliskan apa yangdiketahui pada soal, tetapi belum sesuai. J3 berusaha menjawab dengan menuliskanmodel matematikanya dan juga langkah-langkah dalam pengerjaanya sudah sesuaidengan model yang ditulis. J3 juga sudah memahami konsep keliling lingkaran,serta jawabanya yang diperoleh sudah sesuai. Sehingga berdasarkan hasil jawabantersebut dapat disimpulkan J3 sudah mencapai aspek berpikir kreatif kelancaran(fluency).Soal No. 2Suatu tanah lapang berbentuk lingkaran berdiameter 42 meter. Tanah tersebutakan ditutup dengan paving yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang20 cm. jika jumlah luas seluruh paving yang dibeli pak Amir untuk menutuptanah sama dengan luas tanah maka berapa banyak paving yang dibeli pakAmir ?Gambar 3 Hasil Tes J2 Pada Soal Nomor 2.Berdasarkan jawaban di atas dapat dilihat bahwa J2 berusaha untuk menjawabdengan mencari luas tanah, tetapi jawaban J2 kurang lengkap, karena apa yangditanyakan belum terjawab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa J2 belum mencapaiaspek flexibility.5

Soal No. 4Diketahui sebuah persegi dengan sisi 28 cm, dalam persegi tersebut terdapatbeberapa lingkaran dengan sisi-sisi yang saling bersinggungan. Gambar danhitunglah jumlah luas seluruh lingkaran tersebut!Gambar 4 Hasil Tes J1 Pada Soal Nomor 4.Berdasarkan jawaban di atas dapat dilihat bahwa J1 tidak menjawab soalnomor 4. J1 mengosongi lembar jawab tanpa menuliskan apapun. Hal inimenunjukkan bahwa J1 belum mencapai aspek originality.Gambar 5 Hasil Tes J6 Pada Soal Nomor 4.Berdasarkan jawaban di atas dapat dilihat bahwa J6 menuliskan apa yangdiketahui dan yang ditanyakan pada soal dengan tepat. J6 juga melakukan percobaanmembuat lingkaran, yang pertama gagal, dan yang kedua berhasil denganmenggambarkan 16 lingkaran didalam sebuah persegi dengan sisi 28 cm. J6menjawab dengan menuliskan diameter lingkaran 7 cm, setelah itu mencari luaslingkaran. Sehingga dilihat dari hasil tersebut dapat disimpulkan J6 mencapai aspekberpikir kreatif originality.Berdasar keseluruhan hasil jawaban ketika tes dan kegiatan wawancara, J1 danJ2 belum mampu menunjukkan ketiga indikator berpikir kreatif. J3 mampu6

menunjukkan tiga indikator berpikir kreatif, yaitu fluency dilihat dari keberagamanjawaban untuk pada soal nomor 1, 2 dan 3, flexibility dilihat dari kemampuanmenjelaskan proses pengerjaan pada soal no 2 dan 3, serta originality dilihat dari iamampu menyebutkan kemungkinan-kemungkinan gambar lingkaran yang lain padasoal no 3. Sedangkan J4 mampu menunjukkan tiga indikator berpikir kreatif, yaitufluency karena dapat menunjukkan jawaban yang beragam, dan cara penyelesaianyang berbeda-beda pada soal nomor 1,2 dan 3, flexibility karena J4 dapatmenjelaskan cara mencari kemungkinan-kemungkinan jawaban pada nomor 3. J5dan J6 mampu menunjukkan ketiga indikator berpikir kreatif pada soal nomor 1, 2dan 3.Pada setiap subjek tidak sama dalam memberikan kemampuan berpikirkreatifnya, hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Munandar, yaitu “Jika kitabandingkan pengalaman belajar kita dengan pengalaman belajar orang lain dalamsuatu peristiwa yang sama, maka kita saksikan bahwa pengalaman belajar kitaberbeda dibandingkan dengan pengalaman belajar orang lain”. Jadi, meskipunkeenam subjek penelitian mendapat perlakuan yang sama, namun pengalamanbelajar mereka berbeda, sehingga proses berpikir kreatif dari keenam subjekmemiliki perbedaan.Sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang dantinggi mampu menunjukkan cara penyelesaian yang berbeda. Faktanya dari hasil tesdan wawancara sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan sedang dan tinggi,mereka mampu memenuhi indikator fluency. Seperti terlihat pada hasil jawaban J6dengan kemampuan matematika tinggi pada soal nomor 1. J6 mampu memberikanjawaban yang berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena J6 sudah menguasai konseptentang keliling lingkaran, ide yang dimilikinya untuk mendapatkan jawaban sertalangkah-langkah dalam pengerjaanya. Hal tersebut juga terjadi pada J5 yang jugamemiliki kemampuan matematika tinggi.Fakta lain juga terjadi pada hasil tes dan hasil wawancara yang telah dilakukanpada J3. J3 memiliki kemampuan matematika sedang, dalam penguasaan konsep danmenyatukan ide yang dimiliki hingga memperoleh cara penyelesaian yang berbeda.7

Hal tersebut tak jauh berbeda dengan J4 dengan kemampuan matematika sedang, iamampu menunjukkan cara penyelesaian yang berbeda pada soal nomor 1.Sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang dantinggi mampu mengidentifikasi data dan menyusun model matematikanya. Faktanyadari hasil tes dan wawancara sebagian besar siswa yang memiliki kemampuansedang dan tinggi, mereka mampu memenuhi indikator flexibility. Seperti terlihatpada hasil jawaban J6 dengan kemampuan matematika tinggi pada soal nomor 2. J6mampu menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan dengan lancar dan dapatmenuliskan model matematikanya. Hal tersebut terjadi karena J6 sudah menguasaikonsep tentang luas lingkaran. Karena penguasaan konsep yang dimiliki J6 sudahmaksimal, maka J6 semakin mudah untuk mengidentifikasi soal tersebut hinggamemperoleh jawaban. Hal tersebut juga terjadi pada J5 yang juga memilikikemampuan matematika tinggi, J5 juga mampu untuk memberikan alasan padapenyelesaian soal.Fakta lain juga terjadi pada hasil tes dan hasil wawancara yang telah dilakukanpada J3. J3 memiliki kemampuan matematika sedang, sudah mampu memahami soaldan mampu menjelaskan proses pegerjaan, mampu menunjukkan kesalahan yangdiperbuat serta menunjukkan hubungan antara luas paving dan luas tanah pada soalnomor 2. Sedangkan J4 mampu menuliskan dengan model matematikanya, mampumemahami soal dan mampu menjelaskan cara-cara yang diambil untukmenyelesaikanya sendiri.Sebagian besar siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang dantinggi sudah dapat memodifikasi soal dalam bentuk gambar atau menetapkan solusiyang relevan. Faktanya dari hasil tes dan wawancara sebagian besar siswa yangmemiliki kemampuan sedang dan tinggi, mereka mampu memenuhi indikatororiginality. Seperti terlihat pada hasil jawaban J6 dengan kemampuan matematikatinggi pada soal nomor 3. J6 mampu menjelaskan langkah-langkah dalammengerjakan dengan lancar, juga paham dengan konsep soalnya, serta mampumenyebutkan kemungkinan-kemungkinan gambar lingkaran yang lain. Hal tersebutterjadi karena J6 sudah menguasai konsep tentang luas lingkaran sehingga dapat8

menggambarkan beberapa kemungkinan berapa banyak lingkaran dalam suatupersegi. Hal tersebut juga terjadi pada J5.Fakta lain juga terjadi pada hasil tes dan hasil wawancara yang telah dilakukanpada J3. J3 memiliki kemampuan matematika sedang, sudah mampu memahamikonsep soal dan mampu menyebutkan kemungkinan-kemungkinan gambar lingkaranyang lain. Sama halnya dengan J4 mampu menggambarkan kemungkinan beberapalingkaran pada sebuah persegi degan caranya sendiri, terlihat bahwa J4 sebelumnyamencoba menggambar tapi tidak berhasil. Itulah contoh beberapa fakta yangmembuktikan bahwa pada siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang dantinggi mampu siswa mampu menyusun model matematika masalah yang sudahdimodifikasi dalam bentuk gambar atau menetapkan solusi yang relevan. Sepertiterlihat pada hasil jawaban keenam subjek tersebut, terdapat perbedaan dalam halkemampuan memberikan ide-ide yang berbeda Berdasarkan hasil penelitian tersebut,J3 dan J4 dengan kemampuan matematika sedang, serta J5 dan J6 yang memilikikemampuan matematika tinggi, mereka menggambarkan kemungkinan banyaknyalingkaran yang berada pada persegi dengan sisi saling bersinggungan dengan caranyasendiri-sendiri. Sehingga dari hasil penelitian ini sebagian besar siswa yangmemenuhi indikator originality yang merupakan komponen kunci kemampuanberpikir kreatif didapat oleh siswa yang memiliki kemampuan matematika sedangdan tinggi.Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dari keenam subjek penelitian, duasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif paling tinggi, juga memilikikemampuan matematika yang tinggi pula. Dari hasil tes dan hasil wawancara J6 danJ5 yang sama-sama memiliki kemampuan matematika tinggi juga mampumenunjukkan kemampuan berpikir kreatif yang tinggi pula. Karena J6 dan J5memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif yaitu fluency, flexibility dan originality.4. PENUTUPHasil analisis dari kemampuan berpikir kreatif matematika ini dapat dijelaskansebagai berikut. (1). Subjek dengan kemampuan matematika tinggi juga memilikitingkat berpikir kreatif pada tingkat 4 (sangat kreatif). Subjek sudah menguasai9

konsep keliling dan luas lingkaran. Dalam menyelesaikan soal open ended kelilingdan luas lingkaran, subjek memberikan jawaban, ide yang beragam, dan modelmatematika dengan ide masing-masing yang dimiliki serta menjelaskan langkahlangkah pengerjaan soal dengan lancar. Jawaban dan ide yang beragam diperolehsubjek dari pembelajaran rutin dikelas dengan meniru contoh pola penyelesaian yangsudah ada. Subjek dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi tiga indikatorberpikir kreatif. Pada tingkat ini subjek menyelesaikan soal dengan menggunakanintuisi mereka, dan bernilai benar. (2). Subjek dengan kemampuan matematikasedang cenderung memenuhi tingkat berpikir kreatif pada tingkat 3 (cukup kreatif).Subjek sudah menguasai konsep garis dan sudut dengan baik. Dalam menyelesaikansoal open ended keliling dan luas lingkaran, subjek memberikan jawaban dan ideyang beragam secara lancar, kelancaran subjek kemampuan matematika sedangmemiliki kesamaan dengan kelancaran pada subjek kemampuan matematika tinggi.Jawaban dan ide beragam diperoleh dari pembelajaran yang sudah dilakukan ataucontoh yang sudah ada. Pada tingkat ini subjek menyelesaikan soal keliling dan luaslingkaran dengan melakukan dua cara penyelesaian yang berbeda. Pada penelitian inipeneliti menemukan siswa dengan kemampuan sedang memiliki kemampuanberpikir kreatif pada tingkat 4 (sangat kreatif). Karena selain memenuhi keduaindikator fluency dan flexibility, subjek juga memenuhi indikator originality. Haltersebut ditunjukkan pada cara subjek yang unik yang berbeda dari siswa lain.Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kemampuan matematika sedangbelum tentu merupakan siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah. (3).Subje

berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif). Siswa dengan kemampuan matematika sedang cenderung memiliki kemampuan berpikir kreatif tingkat 4 (sangat kreatif), sedangkan siswa dengan kemampuan matematika rendah tidak dapat memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Menyelesaikan Soa Open Ended, Keliling dan Luas

Related Documents:

Kreatif), sedangkan satu subjek lain hanya dapat memenuhi dua aspek berpikir kreatif yaitu kelancaran dan keluwesan sehingga kemampuan berpikir kreatifnya masuk pada tingkat ke-3 (Kreatif). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang berada pada jenjang pendidikan dan kemampuan akademik yang sama.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALAUI PEMBELAJARAN MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Oleh : Rizky Aditia Pratama Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran PJBL dengan pendekatan

Instrumen tes berupa tes kemampuan menulis teks deskripsi berpikir kreatif dan soal non tes berupa angket dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: Kemampuan menulis teks deskripsi siswa yang menggunakan model sinektik lebih baik dibandingan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvesional. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang .

kemampuan serta pengetahuan mereka secara bertahap. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif siswa kurang berkembang sehingga menurut hasil tes awal kemampuan berpikir kreatif hanya 25 persen siswa yang memenuhi kemampuan berpikir kreatif. Ada pun soal tes yang diberikan adalah soal yang berkaitan materi segiempat. Soal 1.

keterampilan berpikir matematis, yaitu berpikir kreatif yang sering diidentikkan dengan intuisi dan kemampuan berpikir analitik yang diidentikkan dengan kemampuan berpikir logis. Sementara Kiesswetter (Pehnoken, 199

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing 1) Drs. Nizkon, M.Si. 2) Sapta Handaiyani, S.Pd., M.Si. Kata Kunci: Kemampuan, Berpikir Kritis, Siswa MTS Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu skill kemampuan yang dituntut pada abad 21. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kecakapan hidup

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN . Indikator Keterampilan Berpikir Kritis . 18 TABEL 2.2. : Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis dan Profil Kemampuan . 20 TABEL 2.3 : Kisi-kisi dan Butir Tes Berpikir Kritis Matematis SMP.

Coding CRUD with PHP and MySQL is one of the basics. PHP web programmers must be able to code it with less effort. We can perform this task using any of the three PHP Database extensions: 1. Using the MySQL extension . 2. Using the MySQLi extension . 3. Using the PDO extension . PHP 5.5 deprecated the MySQL extension. It is not recommended to .