PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN

3y ago
1.8K Views
907 Downloads
247.13 KB
53 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaydence Vann
Transcription

Unit 1PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPSDALAM PROGRAM PENDIDIKANS. P. TaneoPENDAHULUANengertian dan hakikat IPS sebagai program pendidikan merupakan unit pertamadari mata kuliah Kajian IPS SD. Tentu saja Anda telah memiliki pengetahuansosial yang didapat dari berbagai sumber dan pengalaman hidup sebagaimakhluk sosial yang mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama dalamkelompok, dan dari pelajaran IPS pada jenjang pendidikan sebelumnya.Dalam unit ini Anda akan mempelajari hakekat IPS sebagai program pendidikanyang pada pembahasannya menerapkan pendidikan antardisiplin ilmu sosial yangmengintegrasikan berbagai konsep ilmu sosial.Dari unit ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.a. Mampu menjelaskan pengertian dari disiplin ilmu sosial (IPS).b. Mampu menjelaskan tujuan pendidikan IPS.c. Mampu menjelaskan ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan.Penguasaan hakikat, tujuan, dan ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan,sangat penting bagi Anda sebagai guru SD. Untuk membantu Anda menguasai unitini akan disajikan bahasan dan latihan-latihan sebagai berikut.a. Pentingnya IPS dalam Program Pendidikan dan Pengertian IPS.b. Hakikat dan Tujuan IPS.c. Ruang lingkup IPS sebagai program pendidikan.Agar berhasil dengan baik mempelajari unit ini ikutilah petunjuk berikut.PKajian IPS SD1-1

a. Bacalah pendahuluan dengan cermat agar memahami bagaimana dan untuk apamempelajari unit ini.b. Bacalah dengan cermat untuk menemukan kata-kata kunci yang Anda anggappenting dan merupakan hal baru.c. Tangkap inti sari dari unit ini melalui pemahaman sendiri yang kemudiandidiskusikan di kelompok.d. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil mengenaipengetahuan sosial yang dihubungkan dengan pengalaman hidup sehari-hari padasaat tutorial berlangsung.Untuk itu Anda diminta mempelajari unit 1 dengan tuntas baru pindah padaunit selanjutnya.1-2Unit 1

Subunit 1Pentingnya IPS DalamProgram Pendidikan Dan Pengertian IPSPada Subunit 1 akan dibahas tentang pentingnya IPS dalam program pendidikandan pengertian IPS.A. Pentingnya IPS Dalam Program PendidikanSetiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orangtua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telahmelakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengananggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebihtua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial danbantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akanberdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalampertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umurserta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembangdan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial,hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolahatau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu PengetahuanSosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikianmaka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajaritentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungandengan orang lain dalam suatu kelompok.Pada abad ke-20 ditandai dengan terjadinya perkembangan pesat pada berbagaibidang kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan,dan ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalammasyarakat seperti:1. Permasalahan yang menyangkut pengorganisasian antara lain di bidangpemerintahan, perundang-undangan, pendidikan, penyediaan keperluan hidup,kesehatan, dan kesejahteraan.Kajian IPS SD1-3

2. Ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat baik dalam arti psikis maupun fisik(Misalnya keseimbangan lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas).3. Masalah pertentangan dan kekaburan nilai.Akibat dari hal-hal tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh,timbulnya spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalnyamengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan nilainilai sosial dan tujuan etis.Mata pelajaran IPS diperlukan sebagai:1. Pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosialnya yang labil memerlukanmasa depan yang mantap dan utuh sebagai suatu bangsa yang bulat.2. Laju perkembangan kehidupan, teknologi, dan budaya Indonesia memerlukankebijakan pendidikan yang seirama dengan laju itu.3. Agar output persekolahan benar-benar lebih cocok dan sesuai serta bermanfaat.4. Setiap orang akan dan harus terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Olehsebab itu perlu disiapkan ilmu khusus, yaitu IPS.Dilihat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimanadunia pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhanmasyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yangmengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran.Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untukkepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPSoleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun generasimuda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekalpengetahuan yang baru.Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPSsungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutandan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologiyang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harusberorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.Demikianlah sekedar gambaran yang melatarbelakangi eksistensinya pelajaranIPS di negara kita. Keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada “ketepatanpilihan dan susunan dari konsep-konsep IPS, pendekatan, orientasi program danpengajarannya serta tingkat inovatifnya para guru IPS itu sendiri. Sebab dalam duniaIPS, guru pada akhirnya adalah sumber pembaharu yang paling aktual, yang tahupersis akan keadaan, kebutuhan, serta permasalahan siswa serta masyarakatnya.Gurulah yang diharapkan akan mampu menyesuaikan gejolak perkembangan baru kedalam program dan cara pengajarannya.1-4Unit 1

Di dalam kehidupan moderen dengan komunikasi yang serba lancar dan cepat,hubungan antarorang menjadi makin intensif, dan peristiwa-peristiwa makinkompleks.Para pendidik sama-sama menyadari bahwa pengetahuan mengenai saling hubunganantara orang dengan orang, orang dengan benda-benda kebutuhan hidup, orangdengan lembaga, dan orang dengan lingkungan perlu lebih dikembangkan dandimiliki oleh anak didik. Dengan bekal pengetahuan tersebut diharapkan bahwahubungan antarorang, antarkelompok, antarlembaga dan antarbangsa, akan terjalinlebih lancar, kepincangan dan ketegangan sosial akan teratasi, sehingga dapattercapai kehidupan masyarakat yang serasi.IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaranilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antaralain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi,Politik, dan Ekologi.IPS berusaha mengintegrasikan materi dari berbagai ilmu sosial denganmenampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. IPS merupakanaspek penting dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakandalam pengajaran di sekolah. IPS bukan ilmu sosial, sungguhpun bidangperhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik di kalangan manusia. IPS hanyaterdapat pada program pengajaran sekolah semata-mata.Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan manusiamisalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan untuktujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudahdimengerti, dan mudah dipelajari.Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnyabila guru yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, disamping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalampelaksanaan proses belajar mengajar.B. Pengertian IPSIstilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum2004 memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagailiteratur, baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanyamempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari socialstudies. Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita munculbersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975.Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena caraKajian IPS SD1-5

pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagipendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajarangeografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dansosiologi. Perpaduan ini disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki objek materialkajian yang sama yaitu manusia.Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (SocialSciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untukmemperjelas penggunaan istilah tersebut secara tepat, kita simak uraian berikut.1. Ilmu Sosial (Social Science)Achmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu Sosial (Saidihardjo,1996:2) sebagai berikut “Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmupengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkatperguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah”. Sedangkan menurutGross (Kosasih Djahiri, 198:1), ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yangmempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta memusatkanpada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakatyang ia bentuk.Selanjutnya Nursid Sumaatnadja (1980:7), menyatakan bahwa ilmu sosialadalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baiksecara perorangan maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosialadalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusiasebagai anggota masyarakat.Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat,seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial. Studi khusustentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan ilmu sosial,seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi, dan antropologi.Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek tingkah lakumanusia sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek kebutuhanmateri, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspekhubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidangkeilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya adalah sama,yaitu manusia sebagai anggota masyarakat.1-6Unit 1

2. Studi Sosial (Social Studies)Berbeda dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidangkeilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidangpengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerjapengkajiannya, studi sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan termasuk ilmusosial. Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasanbahwa, studi sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakanbahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studisosial dapat berfungsi sebagai pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagipendidikan lanjutan atau jenjang berikutnya. Studi sosial bersifat interdisiplinerdengan menetapkan pilihan masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatureferensi dan meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika darihubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya.Kerangka kerja studi sosial dalam mengkaji atau mempelajari gejala danmasalah sosial di masyarakat tidak menekankan bidang teoretis, melainkan lebihkepada bidang praktis. Oleh karena itu studi sosial tidak terlalu bersifat akademisteoretis, melainkan merupakan pengetahuan praktis yang dapat diajarkan mulaidari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Pendekatan studi sosialbersifat interdisipliner atau multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidangkeilmuan. Maksudnya bahwa studi sosial dalam meninjau suatu gejala sosial ataumasalah sosial dilihat dari berbagai dimensi/sudut/segi/aspek kehidupan.Sedangkan ilmu sosial pendekatannya bersifat disipliner dari bidang ilmunyamasing-masing. Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa studi sosial lebihmemperlihatkan suatu bentuk gabungan ilmu sosial.Tugas studi sosial, sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat SD sampaike tingkat pendidikan yang lebih tinggi, adalah membina warga masyarakat yangmampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dansosial dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. Olehkarena itu materi dan metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yangdiembannya.3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Bagi sekelompok kecil ahli pendidikan di Indonesia, sebenarnya telahmemakai istilah IPS dalam pertemuan-pertemuan ilmiah, jauh sebelumdiberlakukannya kurikulum 1975. Nama-nama yang dipergunakan dalamkesempatan ini bermacam-macam, antara lain ada yang memakai istilah StudiSosial yang dekat dengan istilah aslinya, ada pula yang menyebutnya denganKajian IPS SD1-7

Ilmu-Ilmu Sosial dan ada yang menamakannya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Namun sejak tahun 1976 nama IPS telah menjadi nama baku.Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan AmerikaSerikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilahtersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah Komite yaitu“Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan darilembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat padakurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah, dan ahliahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat sama. Nama Komite itulah yangkemudian dipergunakan sebagai nama kurikulum yang mereka hasilkan.Meskipun demikian nama “Social Studies” menjadi makin terkenal pada tahun1960-an, ketika pemerintah mulai memberikan dana untuk mengembangkankurikulum tersebut.Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dantujuannya tidaklah persis sama dengan Social Studies yang ada di AmerikaSerikat. Mengapa demikian? Karena kondisi masyarakat Indonesia memangberbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Ini mengisyaratkan adanyapenyesuaian-penyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat baik, karenasetiap ide yang datang dari luar kita terima kalau memang sesuai dengan kondisimasyarakat kita.Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS bahwa IPS sebagaipendekatan interdisipliner (Inter-disciplinary approach) dari pelajaran Ilmu-ilmusosial. IPS merupakan integrasi dart berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, sepertisosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmupolitik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996: 4),bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau basil pemfusian atau perpaduan darisejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, danpolitik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itudipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin ilmu-ilmu sosial.Pengertian fusi di sini berarti bahwa IPS merupakan suatu bidang studi utuh yangtidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwabidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarahsecara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu.Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakanpendekatan “broadfield”. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmumenjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu.1-8Unit 1

Dengan demikian sebenarnya IPS berinduk kepada ilmu-ilmu sosial,dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS adalahteori, konsep dan prinsip yang ada dan berlaku pada ilmu-ilmu sosial. Ilmu sosialdengan bidang keilmuannya dipergunakan untuk melakukan pendekatan, analisis,dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang dilaksanakan padapengajaran IPS.Sejarah Perkembangan IPS di IndonesiaBidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Amerika Serikatdengan nama asli di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali SocialStudies dimasukkan dalam kurikulum sekolah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827,atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri. Pada pertengahan abad 18 diInggris terjadi Revolusi Industri yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenagamanusia menjadi tenaga mesin. Revolusi industri membawa perubahan yaitumendatangkan kemakmuran bagi sebagian masyarakat Inggris. Di sisi lain RevolusiIndustri menimbulkan paham kapitalisme dan dehumanisasi yaitu manusia tidakdihargai sebagai manusia atau tidak memanusiakan manusia, karena para industrialislebih menghargai faktor produksi, modal, dan uang daripada tenaga manusia. Setelahmemperhatikan situasi tersebut maka Thomas Arnold bermaksud menanggulangiproses dehumanisasi, dengan cara memasukkan Social Studies ke dalam kurikulumdi sekolahnya. Adapun tujuannya adalah agar siswa mempelajari masalah interaksimanusia serta ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat (Poerwito,1991/1992:7).Latar belakang dimasukkan Social Studies dalam kurikulum sekolah diAmerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi penyebabnyajuga berbeda. Penduduk Amerika Serikat terdiri dari berbagai macam ras diantaranya adalah ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yangdatang dari Eropa, dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan diperkebunan-perkebunan negara tersebut. Pada awalnya penduduk Amerika Serikatyang multiras tersebut tidak menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perangsaudara antara Utara dan Selatan atau yang dikenal dengan Perang Budak yangberlangsung tahun 1861-1865. Amerika Serikat yang telah menjadi kekuatan dunia,mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multiras tersebut merasakesulitan untuk menjadi satu bangsa. Selain itu juga adanya perbedaan sosialekonomi yang sangat tajam.Para pakar kemasyarakatan dan pendidikan berusaha keras untuk menjadikanpenduduk yang multiras tersebut menjadi merasa satu bangsa, yaitu bangsa Amerika.Kajian IPS SD1-9

Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan Social Studies ke dalamkurikulum sekolah di negara bagian Wisconsin pada tahun 1892. Setelah dilakukanpenelitian, maka pada awal abad 20, sebuah Komisi National dari The NationalEducation Association memberikan rekomendasi tentang perlunya Social Studiesdimasukkan ke dalam kurikulum semua Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah(selanjutnya disebut SD dan SM) Amerika Serikat. Adapun wujud Social Studiesketika lahir merupakan semacam ramuan dari mata pelajaran sejarah, geografi, dancivics.Faktor lain yang menyebabkan dimasukkannya Social Studies ke dalamkurikulum sekolah adalah keinginan para pakar pendidikan. Mereka menginginkanagar setelah meninggalkan SD dan SM (1) para siswa menjadi warga negara yangbaik, dalam arti mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya. (2) parasiswa lulusan SD dan SM dapat hidup bermasyarakat secara seimbang dalam artimemperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Untuk mencapai tujuantersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu belajar ilmu-ilmu sosial diPerguruan Tinggi, tetapi harus sudah mendapat bekal pelajaran IPS di SD dan SM.Pertimbangan lain dimasukkannya Social Studies ke dalam kurikulum sekolah adalahkemampuan siswa sangat menentukan dalam pemilihan dan pengorganisasian materiIPS. Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicer

Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. . studi sosial tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar. Selanjutnya studi . Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS .

Related Documents:

A. Hakikat Pembelajaran IPS . 1. Pengertian IPS Istilah pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pertama kali digunakan . gedung, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat (meliputi : kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

IPS Style IPS e.max IPS Ivocolor universel glaçure individualiser Essence IPS d.SIGN polyvalent souple esthétique IPS InLine améliorer IPS d.SIGN Zenostar JOB

PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul HAKIKAT MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI ISLAM, disusun oleh EVA ANGGRAENI DIAH, NPM: 1431010057, Prodi: Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas: Ushuluddin dan Studi Agama, telah diujikan dalam sidang Munaqosyah pada hari Kamis, 23 Aguatus 2018. TIM PENGUJI MUNAQOSYAH

didik, guru IPS, guru Bimbingan Konseling dan Kepala Sekolah. Observasi dilakukan pada proses pembelajaran IPS di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran IPS yang menggunakan metode ceramah menjadi metode pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk belajar secara mandiri.

Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program pendidikan. Untuk membantu menguasai materi tersebut maka dalam Konsep .

bab VI Etika dan Moral . A. Hakikat Seni dan Estetika . 273 B. Hakikat Budaya . Seni dan Agama dalam Perspektif Budaya dan P

2 Network IPS Appliances: IBM Security. The best practice is to use zero configuration networking and then to use IPS Setup, the web-based configuration wizard, to configure network settings for the IPS system. Find specific information on this method in the Installation Guide, Chapter 2. "Configuring network settings for the Network IPS system,"

Cambridge University Press. Whittaker, J.C. 1994. Flintknapping: Making and Understanding Stone tools. Austin University of Texas Press. The following articles give a good overview of, and references about the topic: Andrefsky, W. Jr. 2009. The analysis of stone tool procurement, production and maintenance. Journal of Archaeological Research 17 .