JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMED

3y ago
78 Views
3 Downloads
583.50 KB
19 Pages
Last View : 7d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Warren Adams
Transcription

ISSN: 1693 - 7732JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMEDVolume 09 No. I Juni lOllANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA YANG DIAJARDENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNITIFKms. Muhammad Amin FauziANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYADI SMA NEGERI SEKABUPATEN KAROHasruddin dan Salwa RezeqiPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAPBASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA SMP SWASTA DI KEC. MEDAN AREASuci Wulan SariPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUANVERBAL TERHADAP BASIL BELAJAR IPS SISWA MTSULUMUL QUR' AN LANGSABurhanuddinPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GA YA BELAJAR TERHADAPBASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SD INTI 060873 MEDANKhosiyahPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARANFORMAL TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAHMENENGAH A1'AS (SWASTA) AL ULUM MEDAN M. NawiHUBUNGAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN DAN SIKAP INOVASI DENGANKINERJA GURU SMP SUB RAYON 2 KOTA MEDANZulkifli Matondang dan SyahrulPERENCANAAN KEPALA SEKOLAH TENTANG PEMBELAJARANSabirinProgram PascasarjanaUniversitas Negeri Medan

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDISSN: 1693-7732JURNALTABULARASAPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MEDANNama JumalTABULARASA2 kali setahun, setiap bulan Juni dan DesemberPeriode TerbitSususnan Redaksi 1;, Penanggu g jawab . ,: Rektor Universitas Negeri Medan '2. re'nga h'J . · . ·'; ·-· .: Direktur Program Pascasarjana unimedSyarifuddin, M.Sc., Ph.D3. Pimpinan RedaksiProf. Dr. Sri Milfayetti,MS. Kons.4. SekretarisProf. Dr. A. Hasan Saragih, M.Pd.5. BendaharaDr.Zulkifli Matondang, M.Si.6. Anggota RedaksiDr. Anita Yus, M.Pd.7. Penyunting AhliProf. Dr. Agustiarsyahnur, M.A. (Universitas Padang)Asruddin Barori Tou, M.A., Ph.D (UNY- Yogyakarta)Prof. T. Silana Sinar, M.A., Ph.D. (US.U- Medan)Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd. (UNIMED-Medan)Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. (UNIMED-Medan)Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. (UNIMED-Medan)Prof. Dian Armanto, .Sc . Ph.D. (UNIMED-Medan)Dr. Edi Syahputra. M.Pd. (UNIMED-Medan)Prof. Dr. Busmin Guming, M.Pd. (UNIMED-Medan)Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.Si . (UNIMED-Medan)Dr. Dede Ruslan, M.Si . (UNIMED-Medan)Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. (UNIMED-Medan)Dr. Hasruddin, M.Pd. (UNIMED-Medan)8. Penerbitan danSirkulasi9. Desain CoverAkhmad Thabrani Hakim, S.E.Faisal Rahman Dongoran, S.P.Alamat Redaksi :Program pascasarjana Universitas Negeri MedanJl. Williem Iskandar Pasar V Medan 20221Telp. 061-6636730, Fax. 6636730Email. pps-tabularasa@yahoo.co.idPuji syukur diujurnal pendidikan PPse i i Juni 2012 ini menpengaruh strategi perrperencanaan kepala sekTulisan pertamisiswa yang diajar detditulis Kms. Muhammmetakognitif. Hasruddipelaksanaan pratikumsekabupaten Karo. 'pembelajaran dan tip1siswa SMP Swasta dWu1an Sari. Burhan1pembelajaran kooperaJPS Siswa MTs Ulumztentang gaya belajar 'gaya be/ajar terhadapNo. 060873 Medan yajudul pengaruh strafeJterhadap hasil belajaJSelanjutnya, Zulkifli kepengawasan denga11inovasi dengan kinerjjurnal ini ditutup olebsekolah tentang pemblDemikian isi .dengan ucapan terimaedisi ini memacu kitadan pemikiran dalam

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDISSN : 1693 - 7732DAFTAR lSIANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA YANGDIAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNITIFKms. Muhammad Amin Fauzi (1- 16)ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DANPERMASALAHANNY A DI SMA NEGERI SEKABUPATEN KAROHasruddin dan Salwa Rezeqi (17- 32)PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN TIPE KEPRIBADIANTERHADAP BASIL BELAJAR FISIKA P ADA SISWA SMP SWASTA DIKECAMATAN MEDAN AREASuci Wulan Sari (3 3 - 44)PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERA TIF DANKEMAMPUAN VERBAL TERHADAP BASIL BELAJAR IPS SISWAMTS ULUMUL QUR' AN LAN GSABurhanuddin (45 - 62)PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJARTERHADAP BASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWASD INTI 060873 MEDANKhosiyah (63- 80)PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUANPENALARAN FORMAL TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKASISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SWASTA) AL ULUM MEDANM Nawi (81 - 96)HUBUNGAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN DAN SIKAP INOVASIDENGAN KINERJA GURU SMP SUB RAYON 2 KOTA MEDANZulkifli Matondang dan Syahrul (97 - 11 in (111 - 128)

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DANPERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SEKABUPATENKAROHasruddin (Dosen Pendidikan Biologi FMIPA Unimed)Salwa Rezeqi (Guru IPA MTs AlKaromah Berastagi)AbstractThe research aims to obtain real data in the field about theproblems and the use of laboratory by looking at the frequencyof implementation practicum and to find suggestions that arerelevant in order attempt to overcome problems faced in thebiology lab activities. The sample were 9 teachers and 185students who taught in 11th grade students of Senior HighSchool in Karo Regency which was taken by random sampling.Data analyzing technique used quantitative descriptiveanalyzing technique with the calculation percentages. Theresults showed the frequency of implementation biologicalpracticum was still relatively low is 30%, the highest frequencyis 55%, and the lowest is 10%. The result of analysis alsoshowed the laboratories which were lack of proper conditionwith percentage 59%, healthy and safety 65% categorized asgood, lack of time available for the practicum implementation41%, good preparation and practicum implementation 70%,laboratorium reports and evaluation 61% but it was knownthat students interest in laboratory activities classified in thecategory very good which was 86%.Kata Kunci: Praktikum Biologi, Laboratorium, Masalah Praktikum.A. PendahuluanSalah satu cakupan IPA adalah pelajaran biologi yangmembahas tentang makhluk hidup, alam, pengaruh alam terhadapmakhluk hidup dan lingkungan serta diajarkan untuk menambahinformasi, mengembangkan cara berpikir, penerapan prinsip, danmembentuk sikap, serta mengembangkan kemampuan mengingat,mereorganisasi, meneliti, dan melakukan percobaan (Sapriati, 2006:2).Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 17

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Kegiatan praktikum merupakan suatu kegiatan yang pentingdalam PBM. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukungpencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam KTSP.Jika kegiatan praktikum tidak dilakukan sesuai KTSP, tentu beberapatujuan pembelajaran tidak dapat dicapai oleh siswa dan ini dapatberpengaruh terhadap hasil belajarnya (Sobiroh, 2006:3).Menurut Rustaman (dalam Widodo & Ramdhaningsih,2006:149) secara garis besar praktikum sering dikaitkan denganbeberapa tujuan: (1) Untuk memotivasi siswa sebab kegiatanpraktikum pada umumnya menarik bagi siswa sehingga mereka lebihtermotivasi untuk belajar sains; (2) Untuk mengajarkan keterampilandasar ilmiah; (3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep; (4) Untukmemahami dan menggunakan metode ilmiah; dan (5) Untukmengembangkan sikap-sikap ilmiah.Dalam Silabus Biologi SMA kelas XI beberapa tujuanpembelajaran harus dicapai siswa melalui kegiatan pengamatan danpercobaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan saranalaboratorium, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.Misalnya pada pembelajaran struktur hewan siswa melakukanpengamatan jaringan epitel, otot, tulang, dan syaraf, sedangkan padapembelajaran struktur tumbuhan siswa melakukan pengamatansusunan jaringan pada akar, batang, daun serta difusi dan osmosis.Sementara itu kenyataan yang ada di lapangan berdasarkanobservasi awal terhadap kegiatan belajar mengajar di beberapa SMANegeri Se Kabupaten Karo memperlihatkan bahwa kegiatanpraktikum masih dilakukan dalam jumlah yang terbatas. Dari 9 SMANegeri di Kabupaten Karo hanya beberapa sekolah yang rutinmelaksanakan praktikum, namun belum semua materi yangseharusnya dipraktikumkan dilaksanakan. Masih kebanyakan darisekolah tersebut dalam pencapaian tujuan pembelajaran hanyadilakukan di dalam kelas saja dengan metode ceramah dan penugasan,padahal materi tersebut dituntut untuk dipraktikumkan. Kegiatanpraktikum ini masih jarang dilakukan dikarenakan berbagaipermasalahan yang berkaitan dengan ketidaklengkapan sarana danprasarana di laboratorium, kurang tersedianya alat dan bahan yangdibutuhkan, tidak tersedianya penuntun praktikum Biologi, lembarkerja praktikum masih sangat terbatas dan tergantung kepada guru danbuku pegangan siswa, ketiadaan jadwal praktikum yang tetap sertaketerbatasan waktu pembelajaran yang ada.Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 18

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Hofstein & Lunetta (dalam Widodo & Ramdhaningsih,2006:149) juga mengatakan bahwa sekalipun harapan yangdigantungkan terhadap praktikum sangat tinggi, namun kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa praktikum relatif jarang dilakukan.Alasan yang sering kali dikemukakan adalah tidak adanyalaboratorium di sekolah, kurangnya alat dan bahan untuk praktikum,banyaknya waktu yang harus dihabiskan untuk melakukan praktikum,dan sejumlah alasan lainnya. Kalaupun ada dilakukan praktikum hasilyang diperoleh ternyata belum maksimal baik untuk tujuanpeningkatan hasil belajar siswa maupun untuk tujuan mengenalkansiswa tentang tujuan sains.B. Metodologi PenelitianPenelitian deskriptif ini dengan populasi penelitian ini adalahseluruh siswa kelas XI jurusan IPA berjumlah 770 siswa dan seluruhguru mata pelajaran biologi SMA Negeri se Kabupaten Karo yangmengajar di kelas XI jurusan IPA yang berjumlah 9 orang. Sampelyang digunakan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Teknikpengambilan sampel siswa dalam penelitian ini dilakukan secarasampel acak (random sampling) di mana setiap unsur dari keseluruhanpopulasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untukmenjadi sampel penelitian.Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan caraobservasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yangdilakukan meliputi pengamatan terhadap kondisi laboratorium,ketersediaan perlengkapan, dan peralatan yang mendukungpelaksanaan praktikum Biologi SMA selama kelas XI semester gasal.Wawancara dilakukan terhadap guru Biologi kelas XI IPA.Informasi yang dapat diperoleh melalui wawancara adalah tentangintensitas/frekuensi praktikum Biologi, praktikum apa saja yangdilakukan, dan bagaimana pelaksanaan dari praktikum-praktikumtersebut. Pertanyaan saat wawancara sama dengan pertanyaan dalamangket, jadi hasil wawancara tersebut tidak dicantumkan langsungdalam hasil penelitian namun diuraikan dalam pembahasan sebagaipenjelas data hasil observasi dan angket.Angket diberikan pada guru Biologi dan siswa kelas XI.Angket diperlukan untuk mengetahui jenis praktikum yang dilakukanselama kelas XI semester gasal, bagaimana pelaksanaan praktikumpraktikum tersebut, dan melihat faktor-faktor lain yang berkaitanAnalisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 19

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012dengan kegiatan praktikum seperti keadaan laboratorium, waktupelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporandan evaluasi praktikum.Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data tentangpemanfaatan laboratorium dan pelaksanaan praktikum sertapermasalahannya dalam pembelajaran Biologi. Data tentangpemanfaatan laboratorium dan pelaksanaan praktikum sertapermasalahannya dalam pembelajaran Biologi dianalisis denganmenggunakan rumus deskriptif persentase, yaitu untuk mengetahuitentang seberapa sering pemanfaatan laboratorium dan pelaksanaanpraktikum serta permasalahannya dalam pembelajaran Biologi olehmasing-masing SMA yang dinyatakan dalam bentuk persentase.Setelah diperoleh hasil persentase mengenai pemanfaatanlaboratorium, pelaksanaan praktikum Biologi serta permasalahannyadi masing-masing SMA Negeri se Kabupaten Karo, lalu diadakananalisis lanjutan dengan membuat pemetaan antara sekolah di daerahperkotaan (pusat) dan daerah pedesaan dengan menggunakan ujiMann-Whitney dengan taraf α 0,05 pada program SPSS 17. Hal inidilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan padasekolah tersebut dalam pelaksanaan praktikum Biologi danpermasalahannya di SMA Negeri se Kabupaten Karo.C. Hasil Penelitian dan Pembahasan1. Pelaksanaan Praktikum Biologi Berdasarkan KTSPJumlah kegiatan praktikum Biologi yang seharusnyadilaksanakan di kelas XI semester gasal berdasarkan KTSP adalah 20praktikum. Berdasarkan hasil angket diperoleh data tentang jenis-jeniskegiatan praktikum Biologi yang dilaksanakan masing-masing siswaSMA Negeri di Kabupaten Karo. Jenis dan frekuensi praktikum yangdilaksanakan selama semester gasal di kelas XI terdapat Gambar 1.Pada Gambar 1 diketahui bahwa dari 9 SMA Negeri yangdijadikan sampel penelitian menunjukkan bahwa frekuensi praktikumyang paling tinggi adalah 60% dengan 12 jenis pelaksanaan praktikumpada SMA Negeri.Rata-ratak frekuensi pelaksanaan praktikum Biologi di SMANegeri se Kabupaten Karo hanya sebesar 30% dan bila disesuaikandengan tabel kriteria persentase maka tergolong dalam kriteriapelaksanaan praktikum yang tidak baik.Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 20

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 15%10%10%10%0%ABCDEFGHINama sekolahGambar 1. Frekuensi Pelaksanaan Praktikum Biologi2. Persepsi Siswa Tentang Permasalahan PraktikumPersepsi siswa yang mencakup tentang minat terhadapkegiatan laboratorium, keadaaan laboratorium, waktu yang tersediauntuk praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporan danevaluasi praktikum tiap SMA dalam bentuk persentase disajikanpada Gambar 2 berikut %30%20%10%0%Minat thd Keadaan labkegiatan labGambar 2.WaktuPersiapan & Laporan &pelaksanaan evaluasiPersentase Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan danPermasalahan Praktikum di SMAN se Kabupaten Karo3. Keadaan Laboratorium di SMA Negeri se Kabupaten KaroHasil analisis data mengenai keadaan laboratorium di SMANegeri se Kabupaten Karo masih menunjukkan kriteria kurang baik(59%) yang terdiri dari kondisi ruangan laboratorium yang baikdengan persentase 68%, peralatan laboratorium (63%) dan kebersihanAnalisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 21

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Persentaselaboratorium yang ada juga sudah tergolong baik dengan persentase(62%). Sedangkan perlengkapan laboratorium (56%) dan tata tertibyang ada di laboratorium (45%) masih menunjukkan kategori kurangbaik. Keadaan laboratorium disajikan pada Gambar ruangan labPeralatanPerlengkapan Tata tertib lab KebersihanlabIndikatorGambar 3: Indikator Keadan LaboratoriumPersentase4. Waktu Pelaksanaan Praktikum di SMAN se Kabupaten KaroHasil analisis data mengenai waktu pelaksanaan praktikum diSMA Negeri se Kabupaten Karo masih berada dalam kriteria kurangbaik (41%) yang terdiri dari alokasi waktu yang kurang baik (46%)dan praktikum yang dilaksanakan di luar jam pelajaran juga masihkategori kurang baik (35%). Waktu pelaksanaan praktikum disajikanpada Gambar 4.50%45%40%35%30%25%20%15%10%5%0%46%35%Aloka si wa ktuPra ktikum di lua r ja mIndikatorGambar 4: Indikator Waktu Pelaksanaan PraktikumAnalisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 22

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Persentase5. Persiapan dan Pelaksanaan Praktikum di SMA Negeri seKabupaten KaroHasil analisis data mengenai persiapan dan pelaksanaanpraktikum di SMA Negeri se Kabupaten Karo menunjukkan kategoribaik (71%) yang terdiri dari pengelompokan (67%), peran guru(79%), penuntun praktikum (63%), dan permasalahan siswa (73%).Hasil persiapan dan plaksanaan praktikum disajikan pada Gambar kan63%Peran bar 5: Indikator Persiapan Dan Pelaksanaan Praktikum6. Laporan dan Evaluasi Praktikum di SMAN Kabupaten KaroHasil analisis data mengenai laporan dan evaluasi praktikum diSMA Negeri se Kabupaten Karo termasuk dalam kriteria baik (61%)yang terdiri dari tes/ujian yang masih tergolong kurang baik (51%)sedangkan laporan (65%) dan diskusi hasil laporan (67%) sudahmenunjukkan kategori baik, disajikan pada Gambar esIndikatorGambar 6: Indikator Laporan dan Evaluasi PraktikumAnalisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 23

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 20127. nya Berdasarkan Lokasi SekolahSetelah dilakukan analisis pelaksanaan praktikum Biologi danpermasalahannya pada masing-masing sekolah SMA Negeri seKabupaten Karo, maka dilakukan pemetaan berdasarkan letak lokasisekolah tersebut menjadi dua lokasi yaitu sekolah di daerah perkotaantermasuk di dalamnya sekolah A, B dan C, D, E dan sekolah di daerahpedesaan termasuk di dalamnya sekolah F, G, H, dan I.Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa minat siswa terhadapkegiatan laboratorium di daerah perkotaan dan pedesaan sudahmenunjukkan ke dalam kategori sangat baik dengan masing-masingpersentase 86% dan 87% dengan kaeadaan laboratorium yangtergolong cukup baik yakni di daerah perkotaan persentase keadaanlaboratoriumnya 60% dan di daerah pedesaan 58%. Namun dalam halpengelolaan waktu pelaksanaan praktikum Biologi masih tergolongsangat rendah pada kedua lokasi sekolah tersebut yakni pengelolaanwaktu praktikum di perkotaan masih 40% dan di pedesaan 42%.Walaupun ditemukan pengelolaan waktu praktikum yang masihrendah pada sekolah tersebut, namun dalam hal persiapan danpelaksanaan praktikum Biologi tetap berjalan dengan baik denganpersentase 70% dan 71%. Begitu juga halnya dalam pembuatanlaporan serta evaluasi praktikum Biologi sudah menunjukkan kedalam kategori baik dengan persentase di daerah perkotaan 61% dandi pedesaan 62%.100%90%86% 87%Persentase80%70%60%70% 71%61% 62%60% 58%50%40% 42%40%30%20%10%0%Minat thd Keadaan lab Waktu prakt Persiapan & Laporan &kegiatan ter PenilaianGambar 7: Pemetaan Berdasarkan Lokasi Sekolah MengenaiPelaksanaan dan Permasalahan Praktikum Bilogi diSMA Negeri se Kabupaten Karo.Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 24

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan yangsignifikan terhadap pelaksanaan praktikum Biologi danpermasalahannya maka dilakukan uji Mann-Whitney dengan taraf α 0,05. Hasil perhitungan uji tersebut disajikan pada Tabel 1 berikut ini.Tabel 1. Hasil Uji Mann-Whitney Pada Pelaksanaan danPermasalahan Praktikum Biolgi di Daerah Perkotaan danPedesaan.NMean RankUji ManParameterPerkotaan Pedesaan Whitneyo1 Minatsiswaterhadap5.005.001.000kegiatan laboratorium2 Keadaan laboratorium5.204.750.8053 Waktupelaksanaan5.005.001.000praktikum4 Persiapan dan pelaksanaan5.604.250.462praktikum5 Laporandanevaluasi5.804.000.325praktikumPada Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai uji Mann-Whitney yangterdapat pada masing-masing parameter penilaian pelaksanaanpraktikum Biologi dan permasalahannya dibanding dengan nilaitaraf α 0.05, maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolakyang berarti tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara sekolahyang ada di perkotakan dengan yang ada di pedesaan mengenai: minatsiswa terhadap kegiatan laboratorium, keadaan laboratorium, waktupelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, sertalaporan dan evaluasi praktikum.8. PembahasanFrekuensi pelaksanaan praktikum Biologi yang paling tinggiterdapat pada SMA Negeri A, C dan E dengan 10-12 jenispelaksanaan praktikum, hal ini dikarenakan sarana dan prasaranalaboratorium di sekolah tersebut sudah terpenuhi untuk pelaksanaanpraktikum Biologi selama semester gasal di kelas XI. Selain itu,terdapat kemauan dan motivasi guru untuk menerapkan kegiatanpraktikum dalam pembelajaran Biologi.Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 25

JURNAL TABULARASA PPS UNIMEDVol. 9 No.1, Juni 2012Namun pada SMA Negeri B, D, F, G dan I frekuensipelaksanaan praktikum yang dilakukan masih sangat rendah denganfrekuensi praktikum 2-4 kali saja selama semester gasal, padahalberdasarkan KT

Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 20 dengan kegiatan praktikum seperti keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporan dan evaluasi praktikum. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data tentang pemanfaatan laboratorium dan pelaksanaan praktikum serta

Related Documents:

Simulasi dan Analisis Aliran Daya Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat Lunak Electrical Transient Analyser Program(Etap) Versi 4.0 1)Rudi Salman Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 2)Mustamam Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 3)Arwadi Sinuraya Dosen Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 121 Gambar 2.2. Diagram Admitansi Pada

maka PPs-Unhas menyusun Standar Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) yang kemudian ditetapkan dalam bentuk Keputusan Direktur PPs-Unhas. Standar AMAI ini berlaku bagi kegiatan akademik di PPs-Unhas. Peningkatan mutu akademik di PPs-Unhas menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, oleh karena itu PPs-Unhas wajib

companion to the full Pharmacy Reengineering (PRE) Project Management Plan. The Pharmacy PPS-N3. is intended to complete the development that was started in PPS-N v1.1 and builds . Perform Part 1 of the PPS-N Database upgrade 4. Backup the PPS-N Database (separate from other backups) 5. Install the two new EAR files for PPS-N v3.0 .

KAAJEE Kernel Authorization and Authentication for Java Enterprise Edition NDF National Drug File PPS-N Pharmacy Product System - National PRE Pharmacy Re-Engineering . Troubleshooting Guide 2.2.4 PPS-N Logical System Components The logical system description defines the PPS-N system components. The Logical System components

Daftar Isi ix Bab VEvaluasi Kebijakan Pendidikan 101 A. Konsepsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 101 B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 104 C. P ermasalahan dalam Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 106 D. Manfaat Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 108 E. Monitoring Evaluasi Kebijakan Pendidikan — 109 F. Kriteria Evaluasi Program Kebijakan Pendidikan — 111

pendidikan koresponden sampai pendidikan melalui e-learning lintas ruang dan waktu. UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Bagian Ketujuh Pendidikan Jarak Jauh Pasal 31 1) Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. 2) Pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: a. memberikan .

Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 2.

Andreas Wagner Head of Building Science Group Karlsruhe Institute of Technology Department of Architecture. Background Occupant behaviour has a strong influence on building energy performance Reasons for occupants’ interventions: dissatisfaction with building automation interfaces are not designed/equipped for intended purpose designers / building managers do not fully consider –or .