PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN .

3y ago
64 Views
2 Downloads
4.96 MB
167 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATANKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWAPADA MATERI HUKUM HOOKEKELAS XI DI SMA NEGERI 16BANDA ACEHSKRIPSIDiajukan OlehAYU FARHATINIM. 251324446Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan FisikaFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR - RANIRYBANDA ACEH2017 M / 1439 H

ii

iii

iv

ABSTRAKNamaNIMFakultas/ ProdiJudulTanggal SidangTebal SkripsiPembimbing IPembimbing IIKata kunci: Ayu Farhati: 251324446: Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Fisika: Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap PeningkatanKemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada MateriHukum Hooke kelas XI Di SMAN 16 Banda Aceh: 30 November 2017: 62 Halaman: Dra. Ida Mutiawati, M.Pd: Sabaruddin, S.Pd.I, M.Pd: Metode Eksperimen, Kemampuan Pemecahan Masalah,Hukum HookeMeninjau nilai rata-rata siswa materi hukum Hooke adalah 65 dan hasilwawancara awal bahwa metode eksperimen membuat siswa tertantang dan lebihpercaya terhadap materi yang sedang dipelajari. Kemampuan pemecahan masalahadalah kemampuan menggunakan informasi yang ada untuk menentukan apa yangharus dikerjakan dalam keadaan tertentu serta mengikuti langkah-langkah yangtersedia untuk menjawab masalah yang sedang dihadapi.Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen terhadap peningkatankemampuan pemecahan masalah siswa pada materi hukum Hooke kelas XI diSMA Negeri 16 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian trueeksperimental dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control GroupDesign. Populasi semua siswa kelas XI SMAN 16 Banda Aceh denganmengambil sampel kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XIMIPA 2 sebagai kelas kontrol melalui purposive sampling. Pengumpulan datamenggunakan instrumen tes berupa soal essay. Data dianalisis denganmenggunakan t-test pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik dianalisisdengan SPSS 20,0 For Windows untuk menafsirkan kemampuan pemecahanmasalah siswa. Metode eksperimen dapat memperbaiki kemampuan pemecahanmasalah siswa.v

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi inisetelah melalui perjuangan panjang, guna memenuhi sebagian persyaratanmendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika UIN ArRaniry. Selanjutnya shalawat bertahtakan salam penulis panjatkan keharibaanNabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alamkebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan. Adapun skripsi ini berjudul“Pengaruh Merode Eksperimen Terhadap Peningkatan KemampuanPemecahan Masalah Siswa Pada Materi Hukum Hooke Kelas XI di SMAN16 Banda Aceh”.Dari awal program perkuliahan sampai pada tahap penyelesaian skripsi initentu tidak akan tercapai apabila tidak ada bantuan dari semua pihak baik morilmaupun materil. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada ibu Dra. Ida Mutiawati, M. Pd selaku pembimbing I dan bapakSabaruddin, S.Pd.I M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktuuntuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan telahmenyumbangkan pikiran serta saran-saran yang membangun sehingga penulisdapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Selanjutnya pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:vi

1) Dekan dan wakil dekan, dosen dan asisten dosen, serta karyawan dilingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry yang telahmembantu penulis dalam penulisan skripsi ini.2) Ketua Prodi Pendidikan Fisika Ibu Khairiah Syahabuddin MHSc.ESL.,M.TESOL, Ph.D. beserta seluruh Staf Prodi Pendidikan Fisika.3) Ibu Dra. Ida Mutiawati, M. Pd selaku Penasehat Akademik (PA).4) Kepada ayahanda tercinta M.Nasir dan ibunda tercinta Dahniar serta segenapkeluarga tercinta, adinda Sri Rahayu, Dian Ayu Astianti, Diva Ayu Fachraserta David Fachrian yang telah memberikan semangat dan kasih sayang yangtiada tara, kepada penulis.5) Kepada teman-teman letting 2013 seperjuangan, khususnya kepada AffranNisah, Febria Wahnate, Siti Mauliana, Sri Rezeki, Uspah Vunna danMuhammad Daud, dengan motivasi dan ulur tangan dari kalian semua, penulisdapat menyelesaikan skripsi ini.6) Kepada Let Rahma dan Acut Fadli yang senantiasa memberi semangatsehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.7) Kepada Penghuni Debu kos yang kini jadi keramik kos, khususnya kepada SitiLatipah, Irhamna, Hayatun Nufus dengan motivasi dari kalian, penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini.8) Kepada bapak Ramli, S.pd, ibu Sri Wahyuni, M.Pd serta ibu Irlia, S.Pd danseluruh pihak SMAN 16 Banda Aceh9) Kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsungmaupun tidak langsung dalam penyempurnaan skripsi ini.vii

Kepada semua yang telah turut membantu penulis mengucapkan syukrankasiran, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Olehkarena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untukmencapai kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.Banda Aceh, 30 November 2017PenulisAyu Farhativiii

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1 Tiga Contoh Tegangan.23Gambar 2.2 Sebuah Batang Yang Mengalami Penarikan .25Gambar 2.3 Balok Yang Mengalami Penekanan, Penarikan serta bentukBalok .28Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test kelas control danEksperimen .51Gambar 4.2 Grafik Persentase Rata-Rata Tiap Indikator PemecahanMasalah Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol.55Gambar 4.3 Persentase Rata-Rata Pemecahan Masalah Matematis SiswaKelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol. .58ix

DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1 Perbandingan Langkah-Langkah Pemecahan Masalah.17Tabel 2.2 Modulus Elastis Hasil Pembulatan .27Tabel 3.1 Rancangan Penelitian.33Tabel 3.2 Makna Kolerasi Product Moment .37Tabel 3.2 Kriteria Kolerasi Product Moment .38Tabel 3.3 Kriteria Kemampuan Siswa .44Tabel 4.1 Data Nilai Kelas Kontrol.46Tabel 4.2 Data Nilai Kelas Eksperimen.47Tabel 4.3 Deskripsi data Statistik .48Tabel 4.4 Uji normalitas data metode kolmograv-smirnov .48Tabel 4.6 Uji Homogenitas pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen.49Tabel 4.7 Uji Hipotesis .50x

x

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1: Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Ar-Raniry Tentang Pengangkatan PembimbingMahasiswa.63Lampiran 2: Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dekan FalkutasTarbiyah Dan Keguruan.64Lampiran 3: Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian dari Dinas .65Lampiran 4: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian PadaSMAN 16 Banda Aceh.66Lampiran 5: Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah .67Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 68Lampiran 7: LKPD.124Lampiran 8: Hasil Uji Coba Soal.133Lampiran 9: Soal Pre-test dan Post-test .134Lampiran 10: Kisi-kisi .136Lampiran 11 : Analisis Soal Pre-test Kelas Eksperimen .149Lampiran 12 : Analisis Soal Post-test Kelas Eksperimen.151Lampiran 13 : Analisis Soal Pre-test Kelas Kontrol .153Lampiran 14 : Analisis Soal Post-test Kelas Kontrol .155Lampiran 15: Foto penelitian.157Lampiran 16: Lembar validitas instrumen .161Lampiran 17: Daftar Sebaran F.173xi

Lampiran 18: Daftar Tabel Distribusi t.174Lampiran 19 : Nilai Ulangan Siswa Hukum Hooke SMAN 16 Kelas XITahun Ajaran 2016/2017.176Lampiran 20: Analisis Hasil SPSS.178Lampiran 21: Riwayat Hidup.180xii

DAFTAR ISIHalamanLEMBARAN JUDUL . iPENGESAHAN PEMBIMBING . iiPENGESAHAN SIDANG . iiiSURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMAH . ivABSTRAK . vKATA PENGANTAR . viDAFTAR GAMBAR . ixDAFTAR TABEL . xDAFTAR LAMPIRAN . xiDAFTAR ISI . xiiiBAB I: PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .B. Rumusan Masalah.C. Tujuan Penelitian .D. Manfaat Penelitian .E. Penjelasan Istilah .F. Hipotesis Penelitian .BAB II: KAJIAN PUSTAKAA. Metode Eksperimen .B. Kemampuan Pemecahan Masalah .C. Hubungan Metode Eksperimen dengan KemampuanPemecahan Masalah Siswa .D. Hukum Hooke.E. Penelitian Relevan .BAB III: METODELOGI PENELITIANA. Rancangan Penelitian.B. Populasi dan Sampel Penelitian .C. Instrumen Penelitian .D. Teknik Pengumpulan Data.E. Teknik Analisis Data .1666789132123293133343538BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 45B. Pembahasan . 52xiii

BAB V: PENUTUPA. Kesimpulan . 59B. Saran . 59DAFTAR PUSTAKA . 60LAMPIRAN-LAMPIRAN. 63RIWAYAT HIDUP . 180xv

xiii

xv

BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembelajaran adalah suatu cara merubah pola pikir siswa dengan usahamembuat siswa belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa. Dengankata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadikegiatan belajar. Pembelajaran juga suatu cara untuk membantu kesulitan belajarsehingga mereka dapat belajar dengan sendirinya. Dengan demikian merekamemahami apa yang harus dilakukan, kapan belajar itu dilakukan, dengan caraapa, dan bagaimana melakukan belajar dengan baik serta dapat menumbuhkanmotivasi, semangat, kepercayaan diri, disiplin dan tanggung jawabnya di kalanganpara siswa dalam meningkatkan kualitas diri. Menumbuhkan budaya catat, danbudaya baca. Meski demikian, proses pembelajaran tidak hanya menekankan padamenghafal.1 Kegiatan menghafal akan bertahan hanya sebatas waktu saja, namunproses memahami dengan benar apa yang sedang dipelajari, inilah yang akanmenjadi pola pikir yang baru. Cara untuk merubah pola pikir inilah yang harusdipikirkan, metodenya harus sesuai dengan objek apa yang sedang dipelajari.Fisika merupakan objek yang harus dipelajari siswa, dikarenakan fisikaadalah salah satu bidang studi yang mempelajari keadaan alam semesta, makatidak heran banyak guru fisika yang mengatakan bahwa fisika adalah bidang studi1Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2012), h. 68.1

2yang mengisi hari-hari manusia, bagaimana tidak semua bidang studi dasarnyaadalah fisika. Dasar perkembangan teknologi adalah fisika yang berperan aktif,namun anggapan siswa bertolak belakang dari paradigmaini, merekaberanggapan bahwa fisika adalah bidang studi yang tidak berpengaruh, sayangnyaterkadang mereka menganggap fisika tidak penting. Siswa sering menganggapbahwa belajar fisika adalah pelajaran yang tidak menyenangkan, penuh denganrumus, hanya duduk dengan mencurahkan perhatian dan pikiran pada suatu pokokbahasan, baik yang sedang disampaikan pendidik maupun yang sedang dihadapidi meja belajar, tanpa diiringi kesadaran untuk menggali konsep lebih dalam yangsebenarnya dapat menambah wawasan ataupun mengasah keterampilan. Prosesbelajar mengajar di kelas yang sering terjadi adalah kegiatan siswa yang hanyaduduk diam, mendengarkan guru saat menerangkan materi, membuat siswamerasa bosan dengan materi fisika.Paradigma di atas dikarenakan guru masih mengasumsikan bahwamengajar hanya proses mentransfer ilmu, menganggap bahwa siswa adalahsebuah kotak yang siap di isi oleh pengetahuan guru dengan asumsinya sendiri.2Anggapan bahwa siswa layaknya sebuah kotak sangat perlu di rubah, inidikarenakan dalam mengajar selalu harus ada proses timbal balik. Pembelajaranyang demikian akan membatasi aktivitas guru dan cenderung menonjolkandominasi siswa di dalam pembelajaran. Fungsi guru sebagai fasilitator, yaitu2Nurhaeni, Y, “Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Konsep Listrik MelaluiPembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IX SMPN 43 Bandung”. JurnalPenelitian Pendidikan Vol.12 No.1. 2011, h.77.

3merancang tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, dan mengawasi jalannyaproses belajar mengajar. Siswa sendirilah yang harus menemukan asumsinya.Pembelajaran fisika merupakan suatu pembelajaran yang penuh dengansoal cerita, inilah suatu hal yang menakutkan bagi siswa, dikarenakan selain harusmemahami isi dari cerita, serta harus mampu menyelesaikan soal matematikanya,penyebab lainnya adalah pemahaman siswa pada soal pemecahan masalah masihrendah, siswa belum mampu menganalisa maksud dan tujuan soal, siswa belummampu memilih dan mengaplikasikan rumus yang sudah diperoleh selain itukurangnya latihan dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis,sehingga siswa mudah menyerah ketika diberikan masalah-masalah yang harusdipecahkan,kita ketahui bahwa belajar fisika hanya konsepnya saja, selebih dariitu matematikalah yang berperan. Pentingnya pemecahan masalah, sebagaimanayang dikemukakan oleh Branca bahwa kemampuan pemecahan masalah adalahjantungnya matematika. Hal ini sejalan dengan NCTM (National Council ofTeachersofMathematics)yang mengatakan bahwa pemecahan masalahmerupakan bagian integral dalam pembelajaran matematika, sehingga hal tersebuttidak boleh dilepaskan dari pembelajaran matematika. 3 Pembelajaran fisikaberkiblat kepada matematika, karena matematika adalah bumbu utamanya fisika.Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai sangat optimal untukmeningkatkan kemampuan pemecahan masalah, metode yang sesuai tersebutadalah metode eksperimen, dikarenakan dalam metode ini siswa akan lebih3Leo Adhar Effendi, “Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbinguntuk Meningkatkan Kemampua Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”,Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13, Januari 2013, h. 2.

4tertantang dan merasa lebih puas tentang apa yang mereka pelajari, dikarenakanmereka lihat langsung bagaimana suatu teori bisa dijelaskan. 4 Hal ini sesuaidengan pendapat putra mengatakan bahwa ketika proses eksperimen berjalan parasiswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan sekaligus menemukan pengalamanpraktis serta keterampilan dalam menggunakan alat percobaan.5Karena Otak kitarata-rata mengingat 10 % apa yang kita baca, 20 % apa yang kita dengar, 30 %apa yang kita lihat, 50 % apa yang kita dengar sekaligus lihat, 70% kalaudibicarakan dengan orang lain, 80 % jika mengalami dan mempraktikannya, 95 %jika kita mengajarkan kepada orang lain. 6 80 % otak mengingat apa yang kitaalami dan kita praktikan, hal ini sangat menguntungkan bagi siswa jikapembelajaran dilakukan dengan metode eksperimen. Kesesuaian metode denganmateri juga harus dipertimbangkan agar kemampuan pemecahan masalah siswadapat ditingkatkan.Hukum Hooke membahas tentang tegangan, regangan, modulus elastisitassuatu bahan, dan bagaimanakah modulus elastisitas pada pegas yang dirangkaisecara paralel maupun seri. Materi inilah yang harus diamati langsung oleh siswa,dansiswa membutuhkan proses untuk dapat menyelesaikan soal dengan langkahlangkah pemecahan masalah, hal ini sangat berkaitan dengan hasil observasi yangpenulis lakukan di SMAN 16 Banda Aceh, penulis menemukan gambaran bahwa4Wawancara dengan M.Farhan, Siswa Kelas XI SMAN 16 Banda Aceh pada tanggal 22February 2017 di Banda Aceh.5Putra Rizema, S, Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains, (Yogyakarta: DivaPress, 2013), h. 138.6Rio saputra dan Ronny Dewanyara, Setiap orang Berhak Sukses, (Jakarta:Raih AsaSukses, 2012), h. 128.

5kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi hukum hooke masih rendah,hal ini dilihat dari nilai ulangan siswa pada materi hukum hooke tahun 2016/2017rata-rata siswa memperoleh nilai 65. Nilai ulangan siswa tersebut masih beradadibawah KKM yang ditetapkan di SMAN 16 Banda Aceh untuk pelajaran fisikakelas XI yaitu 75. Siswa masih sulit memahami materi hukum hooke dalamproses pembelajaran. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Suparnobahwa, siswa merasa kesulitan memahami konsepnya elastisitas dan hukumhooke. 7 Upaya yang telah dilakukan oleh guru untuk memperbaiki prosespembelajaran dikelas khususnya pada materi hukum hooke adalah denganmenggunakan metode demonstrasi. Namun cara tersebut belum mampumemperbaiki proses belajar siswa karena sebagian b

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI HUKUM HOOKE KELAS XI DI SMA NEGERI 16 BANDA ACEH SKRIPSI Diajukan Oleh AYU FARHATI NIM. 251324446 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR -RANIRY BANDA ACEH 2017 M / 1439 H

Related Documents:

METODE PENELITIAN A. Penelitian Eksperimen Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Seperti yang dijelaskan dalam sugiyono (2010, hlm.11) bahwa metode penelitian eksperimen meruoakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Adapun, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

B. Hakikat Eksperimen 1. Pengertian metode eksperimen Eksperimen atau percobaan adalah suatu set tindakan pengamatan, yang dilkukan untuk mengecek, membuktikan atau menyalahkan hipotesesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari gejala akan diuji untuk

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL SAINS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK SARI TELADAN REJOSARI LAMPUNG TENGAH Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh RONA NUR FADHILA NPM. 1311070026

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 . SD NEGERI 1 TUMANG SEMESTER II . TAHUN . AJARAN. 2015/2016 . SKRIPSI . untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada . Universitas Kristen Satya Wacana . oleh . Lucia Febri Anjani . 292012096 . PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR . FAKULTAS KEGURUAN .

7. Metode Exstended Quadratic Interior Point (EQIP) Sama dengan metode Karmakar, metode EQIP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah program linier. Metode EQIP adalah metode deterministik yang merupakan pengembangan metode Karmakar. Metode EQIP dikembangakan oleh James A. Momoh. Metode EQIP bisa digunakan untuk

biasa digunakan dalam pembelajaran IPA diantaranya metode ceramah, demonstrasi, eksperimen dan diskusi. Selain itu ada metode-metode lain yang dapat dilakukan seperti metode proyek, brainstorming, bermain peran dan karyawisata. Pada pelaksanaannya setiap metode pembelajaran memiliki langkah-langkah yang berbeda.

Asset Management is the generic process that seeks to ensure that land and buildings, as the asset base of an organisation, are structured in the best corporate interests of the organisation concerned. The strategic plan refers to land and buildings only. It aligns the asset base with the organisation’s corporate goals and objectives and responds to all functional and service delivery .