MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI .

3y ago
173 Views
42 Downloads
4.54 MB
84 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Evelyn Loftin
Transcription

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAKMELALUI PERMAINAN BOA RINTANGAN DI KELAS B1 RA RIYADUSSALIHIN MOYUDAN SLEMANSKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Sebagian Syarat MemperolehGelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)Disusun oleh:Athifah Fajar Kurniawatie14430027PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINIFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA2018

ii

iii

iv

v

vi

MOTTOKeterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja.Melainkan keterampilan itu harus dipelajari.11Elizabeth Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1 edisi keenam, (Jakarta: PenerbitErlangga, 1978), hlm. 156vii

PERSEMBAHANSkripsi ini penulis persembahkan untukAlmameter tercintaProgram Studi Pendidikan Islam Anak Usia DiniFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakartaviii

ABSTRAKAthifah Fajar Kurniawatie, “Meningkatkan motorik kasar anak melaluipermainan boa rintangan di kelas B1 RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman”.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.2018.Tujuan dari skripsi ini adalah: ( 1 ) Untuk mengetahui perkembanganmotorik kasar anak di kelas B1 RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman sebelumditerapkan permainan boa rintangan, ( 2 ) Untuk mengetahui pelaksaan permainanboa rintangan dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar anak di kelas B1RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman, ( 3 ) Untuk mengetahui hasil seberapameningkatnya perkembangan motorik kasar anak di kelas B1 RA Riyadus SalihinMoyudan Sleman dalam penerapan permainan boa rintangan.Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Tindakan yang digunakan melalui 2 siklus. Urutan dalam penelitian ini yaitu ( 1 )perencanaan, ( 2 ) pelaksanaan, ( 3 ) observasi dan ( 4 ) refleksi. Subjek dalampenelitian ini anak-anak kelas B1 RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman.Sedangkan objek yang digunakan yaitu perkembangan motorik kasar anak melaluipermainan boa rintangan. Desain dalam penelitian ini menggunakan modelKemmis dan Mc Taggart. Analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitudeskripsi kualitatif dan kuantitatif. Data analisis kualitatif diperoleh dari dataobservasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan untuk data kuantiatif darimenganalisis data observasi berdasarkan penyajian tabel dan persentase. Danuntuk kategori menggunakan rumus Djemari Mardapi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: ( 1 ) perkembangan motorikkasar anak di kelas B1 RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman sebelum dilakukantindakan hanya sebesar 16% dengan minimal kategori berkembang sesuai harapan(kategori berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik). Kemampuanperkembangan motorik kasar anak belum optimal. ( 2 ) pelaksanaan permainanboa rintangan ini terbukti dapat meningkatkan motorik kasar anak. Padapelaksanaan permainan boa rintangan pada siklus I mencapai kategori rendahmeningkat di siklus II mencapai kategori sangat tinggi. ( 3 ) perkembanganmotorik kasar anak setelah dilakukan tindakan dengan kegiatan permainan boarintangan, terjadi peningkatan pada siklus I kemampuan perkembangan motorikkasar anak sebesar 68% (kategori berkembang sesuai harapan dan berkembangsangat baik) dan meningkat pada siklus II menjadi sebesar 88% (kategoriberkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik).Kata kunci: Perkembangan motorik kasar, permainan boa rintanganix

KATA PENGANTAR)ُ (َأّمَا َبعْد Segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan segalahidayah dan karunia-Nya.Sehinga penulisdapatmenyelesaikan skripsi dengan lancar. Sholawat dan salam tak lupa kita curahkanatas junjungan Nabi agung Muhammad SAW. Penulis dapat menyelesaikan hasilskripsi karena adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Makadari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada semuapihak yang sudah ikut membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir. Sayaucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah danKeguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.2. Ibu Dr. Erni Munastiwi, M.M dan Bapak Dr. Sigit Purnama, M.Pd. selakuKetua dan Sekretaris Program Studi pendidikan Islam Anak Usia Dini(PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan KalijagaYogyakarta.3. Bapak Hafidh „Aziz, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telahmeluangkan waktu, membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulisterhadap penyelesaian skripsi ini dengan penuh keikhlasan.x

4. Bapak Drs. Ichsan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas sarandan motivasinya kepada penulis.5. Keluarga besar RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman. Ibu Umu KholifahS.Sos selaku kepala sekolah RA Riyadus Salihin yang telah memberikan izin.Ibu Yuni Nurhidayati S.S dan Ibu Parniningsih selaku guru kelas dan gurupendamping kelas B1 yang selalu memberikan arahan, bantuan dan motivasi.Dan seluruh karyawan serta anak-anak kelas B1.6. Seluruh anggota keluarga saya yang telah mendukung dan selalu memotivasidalam proses pembuatan skripsi terutama orang tua saya yang memberikandukungan dalam hal materi maupun non materi.7. Segenap teman-teman Prodi PIAUD 2014 terima kasih atas semangat,motivasi yang diberikan.8. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penelitian ini, yang tidak mungkinpenulis sebutkan satu persatu.Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan diatas semoga AllahSWT membalas setimpal atas jasa yang telah diberikan. Semoga skripsi inibermanfaat.Yogyakarta, 08 Oktober 2018Penulis,Athifah Fajar KurniawatieNIM. 14430027xi

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iSURAT PERNYATAAN KEASLIAN. iiSURAT PERNYATAAN BERJILBAB . iiiSURAT PERSETUJUAN SKRIPSI . ivSURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI .vPENGESAHAN . viMOTTO . viiPERSEMBAHAAN . viiiABSTRAK . ixKATA PENGANTAR .xDAFTAR ISI . xiiDAFTAR TABEL . xivDAFTAR GAMBAR .xvDAFTAR BAGAN . xviDAFTAR LAMPIRAN . xviiBAB I PENDAHULUAN .1A.B.C.D.Latar Belakang Masalah .1Rumusan Masalah .6Tujuan dan Kegunaan Penelitian .6Kajian Pustaka.8BAB II KAJIAN TEORI .13A. Motorik Kasar Anak Usia Dini .13B. Permainan Boa Rintangan .21C. Hipotesis Tindakan.30BAB III METODE PENELITIAN .31A.B.C.D.E.F.G.H.I.J.Jenis Penelitian .31Subjek dan Objek Penelitian .31Tempat dan Waktu Penelitian .32Metode Pengumpulan Data .32Desain & model Penelitian.34Uji keabsahan data.37Instrumen Penelitian.38Analisis Data .40Indikator keberhasilan .46Sistematika Penulisan .46xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .48A. Gambaran Umum RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman.48B. Hasil Penelitian .58C. Pembahasan .91BAB V PENUTUP .97A. Kesimpulan .97B. Saran .99DAFTAR PUSTAKA .100LAMPIRAN .103xiii

DAFTAR TABELTabel 1.1 Indikator motorik kasar anak usia 5-6 tahun .2Tabel 1.2 Indikator permainan boa rintangan .4Tabel 2.1 Tahap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun .16Tabel 3.1 Instrumen observasi kemampuan motorik kasar anak .39Tabel 3.2 Instrumen pedoman observasi kegiatan boa rintangan .40Tabel 3.3 Kriteria penilain ideal.41Tabel 3.4 Kriteria penilaian kemampuan motorik kasar anak .42Tabel 3.5 Kriteria penilain ideal.43Tabel 3.6 Kriteria penilain pelaksaan kegiatan permainan boa rintangan .44Tabel 3.7 Rubik penilaian perkembnagan motorik kasar anak .45Tabel 4.1 Data pendidik RA Riyadus Salihin Moyudan .51Tabel 4.2 Program sekolah .54Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana .56Tabel 4.4 Hasil observasi kemampuan motorik kasar sebelum tindakan .59Tabel 4.5 Hasil siklus I perkembangan motorik kasar anak .72Tabel 4.6 Perbandingan sebelum tindakan dan siklus I .74Tabel 4.7 Hasil siklus II perkembangan motorik kasar anak .88Tabel 4.8 Perbandingan siklus I dan siklus II .89Tabel 4.9 Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan permainan boa rintangan .94Tabel 4.10 Hasil perbandingan kemampuan motorik kasar anak sebelumSebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II .95xiv

DAFTAR GAMBARGambar 4.1 Diagram kemampuan perkembangan motorik kasar anakSebelum tindakan .60Gambar 4.2 Diagram kemampuan perkembangan motorik kasar anak Siklus I .73Gambar 4.3 Diagram perbandingan kemampuan motorik kasarAnak sebelum tindakan dan siklus I .75Gambar 4.4 Diagram kemampuan perkembangan motorik kasaranak Siklus II .89Gambar 4.5 Diagram Perbandingan kemampuan perkembanganmotorik kasar anak siklus I dan siklus II .90Gambar 4.6 Diagram rekapitulasi kategori hasil kemampuan perkembanganmotorik kasar anak sebelum tindakan, siklus I dan siklus II .96xv

DAFTAR BAGANBagan 3.1 Penelitian Tindakan kelas Model Kemmis dan Mc Taggart .35Bagan 4.1 Struktur organisasi .56xvi

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Daftar Subyek Peserta Didik RA Riyadus Salihin Moyudan .103Lampiran 2 RPPH siklus I dan siklus II .105Lampiran 3 Lembar Instrumen observasi perkembangan motorik kasar .123Lampiran 4 Lembar instrumen pelaksanaan permainan boa rintangan .124Lampiran 5 Pedoman observasi .125Lampiran 6 Pedoman dokumentasi .126Lampiran 7 Rekapitulasi hasil kemampuan perkembanganmotorik kasar anak sebelum tindakan .127Lampiran 8 Rekapitulasi hasil kemampuan perkembanganmotorik kasar anak siklus I .129Lampiran 9 Rekapitulasi hasil kemampuan perkembanganmotorik kasar anak siklus II .131Lampiarn 10 Rekapitulasi pelaksaan permainan boa rintangan siklus I .133Lampiran 11 Rekapitulasi pelaksaan permainan boa rintangan siklus II .134Lampiran 12 Dokumentasi foto .135Lampiran 13 Surat izin penelitian .137Lampiran 14 Bukti seminar proposal .139Lampiran 15 Kartu bimbingan .140Lampiran 16 Sertifikat TOEC .141Lampiran 17 Sertifikat IKLA .142Lampiran 18 Sertifikat PKTQ .143Lampiran 19 Sertifikat ICT .144Lampiran 20 Sertifikat Lectora .145Lampiran 21 Sertifikat SOSPEM .146Lampiran 22 Sertifikat OPAK .147Lampiran 23 Sertifikat Magang 2 .148Lampiran 24 Sertifikat Magang 3 .149Lampiran 25 Sertifikat KKN .150Lampiran 26 Curriculum vite .151xvii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelumjenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yangditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yangdilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilikikesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakanpada jalur formal, nonformal dan informal.1Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif,artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembanganselanjutnya. Oleh karena itu, apabila terjadi hambatan pada perkembanganterdahulu maka perkembangan selanjutnya cenderung akan terhambat.2Anak mempunyai hak untuk tubuh dan berkembang, bermain,beristirahat, berekreasi dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajaradalahhak anak, bukan kewajiban. Orang tua dan pemerintah wajibmenyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak dalam rangkaprogrambelajar. Karena belajar adalah hak, maka belajar harus1Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Jogjakarta: DIVA Press, 2013),hlm. 152Yuliani Nurani & Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasaan Jamak,(Jakarta: PT Indeks, 2010), hlm. 201

menyenangkan, kondusif dan memungkinkan anak menjadi termotivasi danantusias.3Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usia batita,yaitu diawali dengan kemampuan berjalan, lari, lompat kemudian melemper.Modal dasar untuk perkembangan ini ada tiga dan berkaitan dengan sensorisutama, yaitu keseimbangan (vestibular), rasa sendi (propriosepsi), dan raba(taktil).Di dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 yang terdapat padapasal 10. Yang memaparkan tentang motorik kasar anak usia dini dalamlingkup aspek perkembangan fisik-motorik.4Tabel 1.1. Indikator Perkembangan Fisik-motorik kasar Anak Usia DiniLingkupperkembanganMotorik kasarTingkat pencapaian perkembangan anak 5-6 tahun1. Kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi2. Lentur3. Seimbang4. Lincah5. Lokomotor6. Non-lokomotor7. Mengikuti aturan3Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Jogjakarta: DIVA Press, 2013),hlm. 164Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia No. 137Tahun 2014, hlm. 52

Usia keemasaan merupakaan masa dimana anak mulai peka dikandarilingkungannya.5 Stimulasi dilakukan sambil bermain, misalnya mengajakanak berlari berkeliling meja makan sambil berpura-pura menjadi kucingyang dikejar anjing kecil. Begitu pula ketika mau mandi, ajaklah anak berlariatau melompat-lompat ke arah kamar mandi . kemudian, mintalah iamembuka kancing bajunya danmenaruh baju kotornya denganmemasukkannya ke arah keranjang cucian. Kegiatan-kegiatan seperti inisudah menstimulasi beberapa motorik kasar si kecil.6Aspek motorik kasar juga dapat dikembangkan melalui kegiatanbermain. Salah satu contoh, bisa diamati pada anak yang lari berkejar-kejaranuntuk menangkap temannya. Pada awalnya ia belum terampil untuk berlari,tapi dengan bermain kejar-kejaran, maka anak berminat untuk melakukannyadan menjadi lebih terampil.7 Sama seperti halnya anak masih kurang terampildalam melempar dan menangkap bola dengan melalui bermain anak akanlebih terampil dalam melempar dan menangkap bola.Kegiatan bermain melempar dan menangkap bola memang harusmemerlukan ketepatan dan kekuatan dalam memegang bola serta koordinasiarah melempar bola juga harus diperhatikan. Arah melempar dan menangkapbola yaitu lurus ke depan, ke atas, ke bawah bahkan ke belakang.5Yuliani Nurani & Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasaan Jamak,(Jakarta: PT Indeks, 2010), hlm. 206Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), (Jogjakarta: DIVA Press, 2013),hlm. 95-967Mayke S., Bermain, Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2001),hlm. 413

Tabel 1.2. Permainan Boa RintanganPermainan boa rintanganAspek permainan b

ix ABSTRAK Athifah Fajar Kurniawatie, “Meningkatkan motorik kasar anak melalui permainan boa rintangan di kelas B1 RA Riyadus Salihin Moyudan Sleman”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.

Related Documents:

anak lainnya seperti aspek perkembangan kognitif dan aspek perkembangan sosial emosional anak. Selain itu, meningkatnya keterampilan gerak dan fisik anak akan berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh anak. B. PENYAJIAN 1. Pengembangan Motorik AUD a. Pengertian Motorik Dalam buku Anak Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama

pembelajaran bagi anak pada tataran usia dini dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan anak sabagai suatu pijakan awal yang mempersiapkan anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi perkembangan fisik-motorik, perkembangan bahasa-literasi, perkembangan kognitif dan perkembangan

anak usia dini sebagai upaya untuk mengembangkan motorik halus. Menjahit merupakan salah satu kegiatan kreativitas untuk anak dengan menggunakan tangan dan berfungsi untuk melatih keterampilan motorik halus. Tujuan dari kegiatan menjahit yang lain adalah untuk meningkatkan kosentrasi anak, kemampuan logika, kemampuan motorik halus, dan

A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif sering diidentikkan dengan perkembangan kecerdasan. Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Pada anak usia dini, pengetahuan masih bersifat subjektif, dan akan berkembang menjadi objektif apabila sudah .

perkembangan spiritualitas anak usia dini adalah di TK IT Amanah, metode Montessori yang telah berkembang diantaranya Menghargai Anak, Practical life, Periode sensori motorik anak, mempersiapkan . spiritual, afektif, kognitif dan motorik. Dan aspek spiritualitas yang berkembang pada anak usia dini di TK IT Amanah tersebut diantarnya; Dapat .

2) Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus anak, menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk melatih motorik halus ananda. 3) Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat model origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas,

Perkembangan otak berlanjut selama masa anak-anak dan berdampak pada perkembangan motorik. Perkembangan otak selama masa anak usia dini terjadi kurang dramatis dibandingkan infancy. Pada usia 6 tahun, volume otak mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (Benes, dkk, 1994).

The group work is a valuable part of systematic training and alerts people to other training opportunities. Most have been on training courses provided by a range of early years support groups and charities and to workshops run by individual settings. Some have gained qualifications, such as an NVQ level 3 or a degree in child development and/or in teaching. Previous meetings have focused on .