PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENGHAFAL KOSA KATA PADA .

3y ago
136 Views
29 Downloads
292.64 KB
29 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mollie Blount
Transcription

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAMMENGHAFAL KOSA KATA PADA MATA PELAJARANBAHASA INGGRIS KELAS III DI MI TARBIYATULATHFAL KEBARONGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018SKRIPSIDisusun dan Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAINPurwokerto untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)Oleh:Tri Setiyaning UtamiNIM. 1323310009PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHJURUSAN PENDIDIKAN MADRASAHFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PURWOKERTO2017i

Penerapan Model Word Square dalam Menghafal Kosakatapada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas IIIdi MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan Tahun Pelajaran 2017/2018Tri Setiyaning UtamiNIM. 1323310009AbstrakKosakata merupakan bagian terpenting dalam bahasa, Oleh karena itu,salah satu kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran bahasa InggrisSD/MI khususnya kelas III adalah menghafal kosakata. Hasil observasipendahuluan di MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan mengenai kemampuanmenghafal kosakata pada siswa kelas III, ditemukan masalah tentangkesulitan siswa dalam menghafal kosakata sesuai dengan tulisannya, dalammenghafal kosakata siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untukmenghafal kosakata yang diajarkan. Untuk itu diperlukan proses belajar yangmelatih ketelitian namun tetap menyenangkan dan memotivasi siswa untukberperan aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan Model Word Squaredalam pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat menciptakanproses tersebut, dengan menggunakan kotak kata siswa harus teliti mencarijawaban diantara kata-kata pengecoh lainnya.Untuk mengumpulkan data-data tentang penerapan model Word squarepeneliti menggunakan metode observasi digunakan untuk memperoleh datadengan pengamatan secara langsung proses belajar mengajar dan penggunaanmodel Word Square, wawancara digunakan untuk memperoleh data mengenaipembelajaran kosakata bahasa Inggris di kelas III, faktor penghambat siswadalam menghafal kosakata, solusi yang dilakukan guru agar siswa mudahmenghafal kosakata dan respon siswa dalam menggunakan model Wordsquare, dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang relevanmengenai profil sekolah, silabu, RPP, dan data-data lain yang mendukung.Setelah data terkumpul, hasil analisis data menunjukkan bahwakegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Word Square dalammenghafal kosakata pada mata pelajaran bahasa Inggis kelas III di MITarbiyatul Athfal Kebarongan membuat siswa lebih bersemangat dan mudahmenghafal kosakata yang diajarkan. Dalam pelaksanaan pembelajarannyaguru melatih siswa untuk teliti dalam mencari jawaban yang ada dikotak katasehingga tanpa sadar siswa sudah menghafalkan kosakata berdasarkantulisannya dan dalam pembelajaran guru melibatkan siswa untuk berperanaktif dalam pembelajaran dengan memberikan siswa kesempatan majukedepan kelas untuk menempel atau mengarsir jawaban pada kotak kata yangsudah disediakan oleh guru.Kata kunci:InggrisKosakata, Model Word Square, dan Pembelajaran Bahasaii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iPERNYATAAN KEASLIAN . iiPENGESAHAN .iiiNOTA DINAS PEMBIMBING. ivABSTRAK . vMOTTO . viPERSEMBAHAN . viiKATA PENGANTAR .viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL. xivDAFTAR GAMBAR . xivDAFTAR LAMPIRAN . xvBAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Definisi Operasional. 6C. Rumusan Masalah . 8D. Tujuan dan Manfaat . 8E. Kajian Pustaka. 10iii

F. Sistematika Pembahasan . 12BAB II: LANDASAN TEORIA. Kosakata (Vocabulary). 151. Pengertian kosakata . 152. Macam-macam kosakata . 173. Tingkat kosakata . 204. Sifat kosakata . 235. Pentingnya penguasaan kosakata . 246. Penguasaan kosakata . 257. Perembangan dan pemerolehan koskata . 27B. Model Word Square . 301. Pengertian model pembelajaran . 302. Ciri-ciri model pembelajaran . 323. Fungsi model mengajar . 344. Pengertian model Word Square . 355. Kelebihan dan kekurangan model Word Square . 366. Langkah-langkah model Word Square. 387. LKS Word Square . 39C. Model Word square dalam Pembelajaran Kosakata (vocabulary) . 401. Pembelajaran kosakata tingkat Sekolah Dasar . 402. Teknik mengajar kosakata. 423. Model pembelajaran yang digunakan dalam kosakata. 44iv

4. Penerapan model Word Square dalam menghafal kosakata bahasaInggris . 47D. BAB III: METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian . 53B. Sumber Data . 55C. Teknik Pengumpulan Data . 59D. Metode Analisis Data . 62BAB IV: PEMBAHASAN HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan . 67B. Penyajian Data . 74C. Analisis Data . 94BAB V: PENUTUPA. Kesimpulan . 102B. Saran. 103C. Kata penutup . 104DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANDAFTAR RIWAYAT HIDUPv

DAFTAR TABELTabel 1.1 Kategori Kosakata Kanak-kanak. 21Tabel 2.1 Penguasaan Kosakata dan Indikatornya . 26Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan . 71Tabel 4.1 Keadaan siswa MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan Tahun pelajaran2017/2018 . 72Tabel 5.1 Sarana Pembelajaran di MI Tarbiyatul Athfal kebarongan . 73Tabel 6.1 Fasilitas Gedung MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan. 74vi

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Cara Anak Mempelajari Kosakata . 29vii

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Instrumen Penyajian DataLampiran 2Pedoman WawancaraLampiran 3Pedoman ObservasiLampiran 4Pedoman DokumentasiLampiran 5Hasil WawancaraLampiran 6Hasil ObservasiLampiran 7Hasil DokumentasiLampiran 8RPP Mata Pelajaran Bahasa InggrisLampiran 9Foto-foto kegiatan proses belajar mengajarLampiran 10Surat Keterangan telah wawancaraLampiran 11Surat Ijin Permohonan Observasi PendahuluanLampiran 12Surat Permohonan Ijin Riset IndividualLampiran 13Surat Keterangan Telah Melaksanakan Riset di MI TarbiyatulAthfal KebaronganLampiran 14Surat Permohonan Persetujuan Judul SkripsiLampiran 15Surat Keterangan Persetujuan Judul SkripsiLampiran 16Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing SkripsiLampiran 17Blangko Pengajuan Judul Proposal Skripsiviii

Lampiran 18Blangko Pengajuan Seminar Proposal SkipsiLampiran 19Surat Keterangan Seminar Proposal SkripsiLampiran 20Rekomendasi Seminar Proposal SkripsiLampiran 21Daftar Hadir Ujian Proposal SkripsiLampiran 22Berita Acara Ujian Proposal SkripsiLampiran 23Blangko Bimbingan Proposal SkripsiLampiran 24Blangko Bimbingan SkripsiLampiran 26Rekomendasi MunaqosahLampiran 27Surat Berita Acara Sidang MunaqosahLampiran 28Surat Keterangan Lulus Ujian KomprehensifLampiran 29Surat Keterangan Wakaf PerpustakaanLampiran 30Sertifikat OPAKLampiran 31Sertifikat BTA/PPILampiran 32Sertifikat Bahasa InggrisLampiran 33Sertifikat Bahasa ArabLampiran 34Sertifikat PPL IILampiran 35Sertifikat KKNLampiran 36Daftar Riwayat Hidupix

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggungjawab.1Pendidikan sangat berkaitan dengan proses pembelajaran karenadari pembelajaran yang sesuai maka pendidikan akan tercapai denganmaksimal, pembelajan merupakan bantuan yang diberikan pendidik agardapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaankemahiran dan tabiat, serta pmbentukan sikap dan kepercayaan kepadapeserta didik.2Pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun cara.Seperti di ungkapkan Gagne bahwa pembelajaran yang efektif harusdilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai macam mediapembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memiliki kiatmaupun seni untuk memadukan antara bentuk pembelajaran dan media1UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 3Nadang kosasih, Dede Sumarna, Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan,Bandung: Alfabeta, 2013, hlm 2121

2yang digunakan, sehingga mampu menciptakan proses pembelajaran yangharmonis3. Selain media, dalam proses pembelajaran juga menggunakanstrategi, metode, dan model yang sesuai, untuk menumbuhkan minatbelajar siswa. Untuk mencapai pada proses pembelajaran yang efektif danefisien perlu adanya prosedur sistematis dalam mengorganisasikanpengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar yang disebut denganmodel pembelajaran. Model pembelajaran memiliki peran penting dalamproses belajar mengajar, karena penggunaan model pembelajaran dapatmembantu siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran.Bahasa pada hakikatnya merupakan sistem lambang-lambang(simbol-simbol) berupa bunyi yang digunakan oleh sekelompok orang ataumasyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Bahasadigunakan untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan, emosi,harapan, keinginan, cita-cita, dan pikiran seseorang. 4 Bahasa Inggrismerupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa Internasional pertamayang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain di duniainternasional. Bahasa Inggris memiliki ejaan dan cara membaca yangsedikit unik, terkadang apa yang ditulis dengan apa yang diucapkan ituberbeda. Belajar bahasa yang bukan bahasa pertama (bahasa ibu) di sebutbahasa kedua atau asing. Berdasarkan pengalaman diketahui bahwa belajarbahasa kedua termasuk sukar. Ketika seorang anak dalam proses belajar3Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: bumi aksara, 2013,4Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris, Bandung : Humaniora, 2010,hlm 10hlm 2

3disekolah, harus mempelajari suatu bahasa asing. Sebenarnya, iamenghadapi masalah yang sama, yaitu melalui tahap pengenalan,pendengaran, dan pengucapan. Tetapi, tahap yang ditempuh tentu dalamwujud yang sangat jauh berbeda, misalnya perbedaan dalam segi suara,kosakata, tata-kalimat, dan juga tulisan.5Melihat betapa pentingnya peran bahasa Inggris dalam kehidupanmanusia apa lagi di era globalisasi ini, maka sebagai seorang pendidikyang mengajarkan dasar-dasar bahasa Inggris merasa terpanggil untuksenantiasa berusaha meningkatkan mutu mata pelajaran bahasa Inggris danhasil belajar bahasa Inggris. Yang pada dasarnya bahasa Inggris adalahmata pelajaran yang menarik, namun pada kenyataannya bahasa Inggrismasih dipandang sebagai mata pelajaran yang rumit dan membosankan.Hal ini dikarenakan metode dan model pembelajran yang digunakan dalampembelajaran masih menggunakan cara konvensional yang monotonsehingga kurang mendapat perhatian siswa. Apalagi kenyataan di lapanganmenunjukan bahwa hasil belajar bahasa Inggris selalu di bawah dibandingkan mata pelajaran lain.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MI TarbiyatulAthfal Kebarongan pada tanggal 22 Agustus 2017 tentang pembelajaranbahasa Inggris dikelas III, pada mata pelajaran bahasa Inggris denganKKM bahasa Inggris yaitu 68. Dengan jumlah siswa kelas III sebanyak 25siswa , 75% siswa mampu mencapai KKM. Sebenarnya mata pelajaran5Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris , hlm 26

4bahasa Inggris untuk kelas III itu tidak ada, namun dari pihak sekolahberinisiatif untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris di kelas III. 6Oleh karena itu, guru dituntut untuk bisa mengira-ngira sendiri materi apayang cocok untuk di ajarkan di kelas III. Kurangnya fasilitas yangmendukung seperti buku pelajaran atau buku pegangan untuk siswa danmedia untuk pembelajaran juga membuat guru harus sekreatif danseinovatif mungkin dalam menyampaikan pelajaran dikelas, karena tidaktersedianya buku yang mendukung proses pembelajaran bahasa Inggrisdikelas III. Masalah tentang kesulitan anak dalam menghafal kosakatasesuai dengan tulisan dan cara mengucapkannya, dalam menghafalkosakata siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghafalkosakata yang diajarkan. Siswa juga cenderung tidak termotivasi danmenganggap bahwa pelajaran bahasa Inggris itu sulit yang ditunjukkandengan sikap acuh dan memilih bermain-main sendiri saat prosespembelajaran berlangsung.Berdasarkan permasalahan tersebut, Salah satu cara yang dilakukanguru agar siswa mampu belajar secara optimal adalah denganmenggunakan Model Word Square dalam pembelajaran. Penggunaanmodel pembelajaran tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikanmateriajarnya,tetapimemberikan nilaitambahpadakegiatanpembelajaran. Model pembelajaran menjadi sebuah bagian yang pentingdalam pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu guru harus tahu kriteria,6Hasil wawancara dengan ibu Siti Nur Alfiah, S.Pd.I guru mata pelajaran Bahasa Inggrisdi kelas III MI Tarbiyatul Athfal Kebaronga Pada tanggal 22 Agustus 2017

5faktor-faktormodel pembelajaran yang baik dan sesuai tujuanpembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik agarpembelajaran dapat berjalan dengan baik.Model pembelajaran belajar sambil bermain juga membuat siswatidak merasa jenuh dan bosan saat mengikuti pembelajaran, kerena siswakelas III biasanya masih terbawa suasana kelas II yang masih senangbelajar sambil bermain-main bukan layaknya belajar yang monoton hanyaduduk dan mendengarkan guru menerangkan. Belajar dan bermainmemiliki persamaan yang sama yaitu terjadi perubahan yang dapatmengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman, sebaliknya keduanyaterdapat perbedaan pada tujuannya, kegiatan belajar mempunyai tujuanyang terletak pada masa depan. Sedangkan kegiatan bermain tujuankesenangan dan kepuasannya diwaktu kegiatan permainan itu berlangsung.Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik akan mengadakanpenelitian tentang penerapan model Word Square dalam menghafalkosakata bahasa Inggris di MI Tarbiyatul Athfal Kebarongan tahunpelajaran 2017/2018. Karena cara belajar tersebut dapat diterapkan dalamkelas, untuk mempermudah siswa dalam menghafal kosakata yang telahdiajarkan oleh guru dan membuat siswa semangat dalam mengikutipelajaran bahasa Inggris dan tidak menganggap bahwa pelajaran bahasaInggris itu sulit, tetapi merupakan pembelajaran yang menyenangkan.

6B. Definisi OperasionalGuna menghindari kesalah pahaman dan penafsiran yang terlaluluas dari judul tersebut, maka perlu ditegaskan dan dibatasi akan adanyaistilah-istilh yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian yang menjadipokok pembahasan dalam penelitian dalam judul diatas, maka penelitiperlu menjelaskan istilah sebagai berikut:1. Model Word SquareWord square adalah salah satu alat bantu/media pembelajaranberupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulanhuruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan olehsiswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuanpembelajaran.Model pembelajaran Word Square merupakan pengembangandari metode ceramah yang diperkaya. Hal ini dapat diidentifikasimelalui pengelompokkan metode ceramah yang diperkaya yangberorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagaimanadisebutkan oleh Mujiman.7Jadi model Word Square dalam penelitian ini adalah suatu alatbantu pembelajaran berupa kotak kata yang berisi kumpulan hurufyang berorientasi pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannyakarena harus menemukan jawaan dari soal-soal yang tersedia layaknyateka-teki silang.7Imas Kurniasih, Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untukPeningkatan Profesionalitas guru. hlm 97

72. KosakataMenurut Keraf, kosakata adalah keseluruhan kata yang dimilikioleh bahasa. Kosakata yang dikuasai oleh seseorang adalahkeseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang yang segeraakan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. Demikian halnyamenurut Nurgiyantoro, kosakata (perbendaharaan kata atau kata saja)juga leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh (terdapat dalam)suatu bahasa. Menurut Pateda, kosakata adalah jumlah kata yangdimiliki setiap bahasa. Menurut Howard Jakson, kosakata adalah katakata yang digunakan dalam konteks tertentu. Richard, Platt, dan Plattmengartikan bahwa kosakata merupakan seperangkat leksem yangtermasuk di dalamnya kata tunggal, kata majemuk, dan idiom.Menurut Djiwandono, kosakata dimengertikan sebagai perbendaharaankata-kata dalam berbagai bentukyang meliputi: kata-kata lepas denganatau tanpa imbuhan, dan kata-kata yang merupakan gabungan darikata-kata yang sama atau bebeda, masing-masing dengan arti sendiri.8Jadi, kosakata dalam penelitian ini adalah komponen bahasayang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata.C. Rumusan MasalahDari uraian diatas maka masalah yang akan dibahas adalah“Bagaimana penerapan model word square dalam menghafal kosakata8Fauzi, Pendidikan Komunikasi Anak Usia Dini: Berbasis kecerdasan Bahasa dankecerdasan Sosial, Pur

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE DALAM MENGHAFAL KOSA KATA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III DI MI TARBIYATUL ATHFAL KEBARONGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh:

Related Documents:

IDENTIFIKASI HAMBATAN GURU DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X MADRASAH ALIYAH PESANTREN GUPPI SAMATA GOWA . MA Pesantren Guppi Samata Gowa yaitu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan mampu menemukan sendiri ide yang ia miiki. Hambatan yang dialami guru dalam penerapan model .

bagaimanakah penerapan sistem informasi pemasaran yang dijalankan oleh Bank Nagari dalam melakukan aktivitas bisnis. Oleh karena itu, penulis memilih judul laporan,"Penerapan Sistem Informasi Pemasaran Pada Bank Nagari". 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan sistem informasi pemasaran pada Bank Nagari dalam memajukan perusahaan? 2.

1. Penerapan model cooperative learning tipe NHT Penerapan adalah pemasangan penggunaan prihal mempraktekkan. Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk memcapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang

(6) Tata hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. tata hubungan kerja dalam penerapan peningkatan mutu Rumah Sakit; b. tata hubungan kerja dalam penerapan keselamatan pasien; dan c. tata hubungan kerja dalam penerapan manajemen risiko. BAB IV MANAJEMEN DATA Pasal 11 (1) Rumah sakit menyediakan teknologi untuk mendukung

Negeri 25 Medan. 3) Penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan. 4) Daya . Daya Dukung Sekolah Terhadap Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik Model Inkuiri Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 25 Medan 70 5. Pandangan Guru dan Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Saintifik dalam

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Dewan Komisaris. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung Direksi. 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. 4. Penanganan Benturan Kepentingan. 5. Penerapan fungsi Kepatuhan. 6. Penerapan fungsi audit intern. 7. Penerapan fungsi audit ekstern. 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 9.

ft feet 0.305 Meters m yd yards 0.914 Meters m mi miles 1.61 Kilometers km AREA in2 square inches 645.2 square millimeters mm2 ft2 square feet 0.093 square meters m2 yd2 2 square yard 0.836 square meters m ac acres 0.405 hectares ha mi2 square miles 2.59 square kilometers km2 VOLUME

Alfredo López Austin* I. NECESIDAD CONCEPTUAL Soy historiador; mi objeto de estudio es el pensamiento de las sociedades de tradición mesoamericana, con énfasis en las antiguas, anteriores al dominio colonial europeo. Como historiador no encuentro que mi trabajo se diferencie del propio del antropólogo. Más bien, ignoro si existe alguna conveniencia en establecer un límite entre la .