KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN MASALAH PROBLEM SOLVING MAN .

2y ago
24 Views
2 Downloads
970.88 KB
85 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Grant Gall
Transcription

KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN MASALAH(PROBLEM SOLVING) PADA KONSEP GERAK DI KELAS XMAN RUKOH DARUSSALAMSKRIPSIDiajukan OlehSRI PURWANTINIM. 251121364Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan FisikaFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRYDARUSSALAM, BANDA ACEH2016 M/1437H

ABSTRAKNamaNIMFakultas/ProdiJudul: Sri Purwanti: 251121364: Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Fisika: Kemampuan Siswa Menyelesaikan masalah (ProblemSolving) pada Konsep Gerak di Kelas X MAN RukohDarussalamTanggal SidangTebalPembimbing IPembimbing IIKata Kunci: 15 Agustus 2016: 64 Lembar: Samsul Bahri, M.Pd: Fera Annisa, M.Sc: Kemampuan, Problem Solving, dan Konsep Gerak.Berdasarkan observasi peneliti, banyak kendala yang dialami oleh siswa dalammenyelesaikan soal-soal fisika, diantaranya adalah siswa tidak memahami masalahdalam soal, selain itu siswa juga masih menghafal rumus-rumus tanpa memahamikonsep-konsep fisika dan siswa tidak mampu menggunakan rumus-rumus fisikasesuai dengan soal yang benar. Oleh karena itu, diperlukan teori pemecahan masalahsalah satunya adalah dengan menerapkan langkah-langkah Teori Polya. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa MAN Rukoh DarussalamBanda Aceh dari proses menyelesaikan soal-soal pada materi Gerak. Metode yangdigunakan peneliti adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhsiswa kelas X MAN Rukoh Darussalam. Adapun yang menjadi sampel dalampenelitian ini adalah siswa kelas X MAN Rukoh Darussalam sebanyak 30 orang yangdiambil secara random. Instrumen yang digunakan berupa tes soal dan angket. Teknikpengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kategori tingkatkemampuan dan persentase kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwasiswa kelas X MAN Rukoh Darussalam yang berkemampuan baik pada aspekmemahami masalah dalam soal dengan persentase 86%, pada aspek merencanakanpemecahan masalah dengan persentase 70,6%, pada aspek menyelsaikan masalah danmeninjau kembali jawaban dengan persentase 52%. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa kemampuan siswa MAN Rukoh Darussalam ditinjau dari prosesmenyelesaikan masalah masih dikatergorikan sedang dengan persentase 65,2% .Secara keseluruhan berdasarkan angket faktor kesulitan siswa dalam menyelesaikanmasalah pada konsep gerak adalah kurang paham dalam perhitungan matematika,sulit memahami soal dalam bentuk essay, sulit membedakan rumus-rumus gerak,sering terbalik menggunakan rumus GLB dan GLBB, serta lupa mengecek kembalihasil jawaban yang telah didapatkan.iv

KATA PENGANTARAlhamdulillah, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasasyukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia Nya lahpenulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Kemampuan SiswaMenyelesaikan Masalah (Problem Solving) pada Konsep Gerak di Kelas X MANRukoh Darussalam”. Shalawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi BesarMuhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada alam yang penuh denganilmu pengetahuan.Dalam pelaksanaan dan penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis mendapatbimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melaluikata pengantar ini penulis mengucapakan terimakasih dan penghargaan kepada:1.Kedua orang tua tercinta Ayah dan Ibu, serta keluarga besar yang telah banyakmemberikan do’a, pengorbanan moral maupun material kepada penulis sehinggadapat menyelesaikan skripsi ini.2.Bapak Samsul Bahri, M.Pd selaku pembimbing pertama, Ibu Fera Annisa, M.Scdan ibu Rahmawati, M.S selaku pembimbing kedua yang telah berkenanmembimbing serta mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsiini.v

3.Ketua Prodi Ibu Lina Rahmawati, M.Si dan ibu Dra. Maimunah, M.Ag selakuPenasehat Akademik beserta seluruh Staf Prodi Pendidikan Fisika yang telahmeluangkan waktu menuntun penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.4.Bapak Dekan, karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry danKepala Sekolah MAN Rukoh Darussalam beserta stafnya dan guru Fisika ibuSyarifah Qadria, S.Pd yang telah membantu penulis dalam pelaksanaanpenelitian untuk penulisan skripsi ini.5.Seluruh Dosen yang telah mendidik, mengajar dan memberi bekal ilmu kepadapenulis selama menjalani pendidikan diprogram studi Pendidikan Fisika FakultasTarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.6.Kepada sahabat-sahabat yang selalu memotivasi dan memberikan dorongan sertadukungan demi terselesaikan penulisan skripsi ini, dan kepada mahasiswa/iPendidikan Fisika angkatan 2011.Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dalam penulisan skripsi initidak luput dari kekurangan dan kekhilafan yang dapat menimbulkan kesalahan,untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangundemi kesempurnaan skripsi ini. Akhirul kalam semoga bantuan dan jasa yang telahdiberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, AminBanda Aceh, 20 Mei 2016Penulisvi

DAFTAR GAMBARGAMBAR 2.1GAMBAR 2.2GAMBAR 2.3GAMBAR 2.4GAMBAR 2.5GAMBAR 2.6GAMBAR 4.1GAMBAR 4.2GAMBAR 4.3GAMBAR 4.4GAMBAR 4.5GAMBAR 4.6GAMBAR 4.7: Skema Polya .: Jarak dan Perpindahan.: Gerak diperlambat.: Gerak dipercepat.: Gerak Lurus Beraturan .: Gerak Lurus Berubah Beraturan.: Grafik Hasil Tes Soal no.1 .: Grafik Hasil Tes Soal no.2 .: Grafik Hasil Tes Soal no.3 .: Grafik Hasil Tes Soal no.4 .: Grafik Hasil Tes Soal no.5 .: Grafik Hasil Tes yang diperolah Siswa .: Grafik Perhitungan Respon Siswa.vii26283030323246474849505158

DAFTAR TABELTABEL 2.1 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.TABEL 3.1 : Jumlah Siswa Kelas X MAN Rukoh Darussalam.TABEL 4.1 : Keadaan Fisik Sekolah.TABEL 4.2 : Keadaan Guru dan Karyawan .TABEL 4.3 : Jumlah Siswa.TABEL 4.4 : Kriteria Kemampuan siswa menyelesaikan soal.TABEL 4.5 : Pernyataan No.1 .TABEL 4.6 : Pernyataan No.2 .TABEL 4.7 : Pernyataan No.3 .TABEL 4.8 : Pernyataan No.4 .TABEL 4.9 : Pernyataan No.5 .TABEL 4.10 : Pernyataan No.6 .TABEL 4.11 : Pernyataan No.7 .TABEL 4.12 : Pernyataan No.8 .TABEL 4.13 : Pernyataan No.9 .TABEL 4.14 : Pernyataan No.10 .viii12374445455253545455555656575758

DAFTAR LAMPIRANLAMPIRAN 1LAMPIRAN 2LAMPIRAN 3LAMPIRAN 4LAMPIRAN 5LAMPIRAN 6LAMPIRAN 7LAMPIRAN 8LAMPIRAN 9LAMPIRAN 10LAMPIRAN 11LAMPIRAN 12LAMPIRAN 13: Kisi-kisi Soal Tes .: Keterangan Soal .: Soal Tes.: Kunci Jawaban soal Tes .: Angket .: Tabel Hasil Tes Siswa.: Surat Mohon Izin Mengumpulkan Data Menyusun Skripsi dariFakultas Tarbiyah dan Keguruan .: Surat Mohon Izin Mengumpulkan Data Menyusun Skripsi dariKantor Kementrian Agama Banda Aceh.: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari MANRukoh Darussalam Banda Aceh.: Lembar Validasi Soal Tes .: Lembar Validasi Angket .: Foto Penelitian .: Daftar Riwayat Hidup .ix65666874788086878889919596

DAFTAR ISILEMBARAN JUDUL .PENGESAHAN PEMBIMBING.PENGESAHAN SIDANG .ABSTRAK .KATA PENGANTAR.DAFTAR GAMBAR.DAFTAR TABEL .DAFTAR LAMPIRAN .DAFTAR ISI.iiiiiiivvviiviiiixxBAB I PENDAHULUAN.A. Latar Belakang Masalah.B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian.D. Manfaat Penelitian.E. Definisi Operasional.114445BAB II KAJIAN PUSTAKA .A. Pengertian Belajar .B. Hasil Belajar.C. Kemampuan Siswa.D. Tujuan Pembelajaran Fisika .E. Menyelesaikan Masalah (Problem Solving).F. Langkah-langkah Polya dalam pemecahan soal fisika.G. Konsep Gerak.1. Jarak dan Perpindahan.2. Kelajuan dan Kecepatan.3. Percepatan .4. Persamaan Kelajuan, Kecepatan dan Percepatan.5. Gerak Lurus.881013182025272829303131BAB III METODE PENELITIAN .A. Jenis/ Pendekatan Penelitian .B. Populasi .C. Sampel.D. Lokasi dan Waktu Penelitian.E. Instrumen Penelitian.F. Teknik Pengumpulan Data .G. Teknik Analisis Data.3636363738383941BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.A. Lokasi Penelitian .1. Gambaran Umum MAN Rukoh Darussalam .2. Keadaan Guru dan karyawan .44444445x

3. Keadaan Siswa .B. Pelaksanaan Penelitian .C. Hasil Penelitian dan Pembahasan.1. Ketuntasan Belajar individu Berdasarkan Tes .2. Hasil Respon Siswa.4545464653BAB V PENUTUP . 60A. Kesimpulan. 60B. Saran. 61DAFTAR PUSTAKA . 62LAMPIRAN-LAMPIRAN . 65DAFTAR RIWAYAT HIDUP . 96xi

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupanmanusia, sebab dengan pendidikan inilah manusia dapat hidup sesuai dengantujuan dan fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang serius dariberbagai pihak untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Keberhasilan siswamerupakan tujuan utama dalam proses pendidikan. Siswa yang tidak mencapaikeberhasilan diduga disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah carabelajar siswa yang belum tepat, kemamampuan siswa dalam pemilihan metodedan pendekatan mengajar guru, kurangnya fasilitas penunjang, atau yang lainnya.Kemampuan merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untukmenyelesaikan suatu pekerjaan. Dapat dikatakan bahwa kemampuan adalahkesanggupan, kecakapan, dan kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.1Artinya, kemampuan tersebut adalah potensi atau kapasitas yang terdapat padadiri seseorang dengan adanya usaha yang dilakukan oleh orang tersebut. Selainitu, kemampuan juga bermakna sebagai suatu keadaan mampu untuk melakukansesuatu berdasarkan pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan pelatihan dalamupaya meningkatkan sesuatu. Keberhasilan siswa merupakan tujuan utama dalamproses pendidikan. Siswa yang tidak mencapai keberhasilan diduga disebabkan1Poerwadarminta, W. J. S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h. 7421

2oleh banyak faktor. Ada lima komponen penting yang berpengaruh bagikeberhasilan belajar siswa, yaitu bahan ajar, suasana belajar, media atau alatperaga, sumber belajar, serta guru sebagai subjek pembelajaran. Komponenkomponen tersebut sangat penting dilaksanakan dalam proses belajar, jika salahsatu komponen ini melemah, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secaralebih optimal”.2Pada saat proses pembelajaran berlangsung, terdapat berbagai macamhambatan yang dialami oleh siswa, salah satunya yaitu mereka cenderung sulituntuk memecahkan masalah khususnya pada pelajaran fisika. Fisika merupakansuatu ilmu pengetahuanyang memberibanyak peran penting dalamperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, sebagian besar siswamenganggap fisika adalah mata pelajaran yang sulit dipahami, lebih-lebih padamateri yang bersifat abstrak. Kenyataannya belajar fisika menuntut lebih banyakpemahaman daripadapenghafalan. Mata pelajaran ini selalu menyuguhkanmasalah yang menuntut siswa berfikir kritis dan sistematis untuk menyelesaikansoal-soal yang berhubungan dengan fisika. Dengan menggunakan segalakemampuan berpikir dan melakukan pembelajaran secara efektif serta efisienuntuk mendapatkan hasil yang ntungpadakemampuannya dalam memahami konsep-konsep, pengertian, hukum-hukum danteori-teori. Banyak konsep yang akan ditemukan ketika belajar tentang fisikakhususnya pada konsep gerak. Sebagian kita ketahui bahwa pada konsep gerak2Widiarko Sigit, Melalui Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teacing), (SkripsiUniversitas Muhammadiyah: Surakarta, 2008), h. 2.

3terbagi beberapa pokok bahasan, salah satunya gerak lurus yang terdiri daribeberapa sub pokok bahasan antara lain adalah kedudukan, jarak dan perpindahan,kelajuan dan kecepatan, gerak lurus beraturan (GLB), gerak lurus berubahberaturan (GLBB), percepatan rata-rata dan percepatan sesaat. Pembelajaranfisika pokok bahasan gerak lurus banyak berhubungan dengan kegiatan yangdialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan observasi yang dilakukan di MA (Madrasah Aliyah), masalahyang terjadi pada siswa saat menyelesaikan soal fisika adalah kurang mampudalam mengkaitkan konsep-konsep fisika antara konsep yang satu dengan yanglainnya, sehingga untuk menyelesaikan masalah fisika masih kurang secaramatematisnya. Selain itu kebanyakan siswa bekerja kurang sistematis dan kurangmemperhatikan langkah-langkah penyelesaiannya. Dalam pemecahan masalah,metode yang dilakukan masing-masing siswa berbeda, walaupun masalah yangdihadapi sama, tergantung kepada individu masing-masing. Sejalan dengan halini, salah satu teori pemecahan masalah yaitu dengan Teori Polya. Untukmenyelesaikan pemecahan soal-soal fisika dapat menerapakan langkah-langkahTeori Polya. Dimana Teori Polya menerapkan langkah-langkah penyelesaiansuatu masalah dengan lebih sistematis, sehingga akan lebih mudah untukmengetahui tingkatkemampuan menyelesaikan masalah dan kesulitan yangdialami siswa pada konsep gerak pokok bahasan gerak lurus.Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan suatu penelitiandengan judul “Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)Konsep Gerak di Kelas X MAN Rukoh Darussalam”.

4B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang menjadi rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana deskripsi kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahkonsep gerak di kelas X MAN Rukoh Darussalam?2. Apa saja faktor kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah konsepgerak di kelas X MAN Rukoh Darussalam?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan dalampenelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikanmasalah konsep gerak di kelas X MAN Rukoh Darussalam.2. Untuk mengetahui faktor kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalahkonsep gerak di kelas X MAN Rukoh Darussalam.D. Manfaat PenelitianBerdasarkan uraian di atas, peneliti

Dalam pemecahan masalah, metode yang dilakukan masing-masing siswa berbeda, walaupun masalah yang dihadapi sama, tergantung kepada individu masing-masing. Sejalan dengan hal ini, salah satu teori pemecahan masalah yaitu dengan Teori Polya. Untuk menyelesaikan pemecahan soal-soal fisika dapat menerapakan langkah-langkah Teori Polya.

Related Documents:

strategi penyelesaian masalah, (3) mengembangkan sikap dan keyakinan dalam menyelesaikan masalah, (4) mengembangkan kemampuan siswa menggunakan pengetahuan yang saling berhubungan, (5) mengembangkan kemampuan siswa untuk memonitor dan mengevaluasi pemikirannya sendiri dan hasil pekerjaannya selama menyelesaikan masalah, (6)

memahami masalah dan membuat rencana strategi pemecahan masalah. Siswa camper mengalami kesulitan pada proses melaksanakan strategi penyelesaian masalah. Sedangkan siswa climber tidak mengalami kesulitan apapun dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis. Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah matematis, Adversity Quotient.

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang menjadi fokus pemebelajaran matematika. Namun hasil di lapangan menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih belum optimal. Selain kemampuan pemecahan masalah, aspek penting lainnya

6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks transformasi 7. Membuat model matematika dari suatu masalah kontekstual 8. Menyelesaikan masalah program linear denganmetode grafik 9. Menyelesaikan masalah program linear dengan metode simpleks 10. Menyelesaikan masalah dualitas C. Uraian Materi 1. Be

Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu: interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek wawancara yaitu subjek penelitian dari masing-masing tingkatan, Tinggi (KT) mampu . kritis siswa agar menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa terkhusus pada cara berpikir kritis siswa. Maka .

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).55 Tabel 4.2. Kategori Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran

Grade-specific K-12 standards in Reading, Writing, Speaking and Listening, and Language translate the broad aims of The Arizona English Language Arts Anchor Standards into age- and attainment-appropriate terms. These standards allow for an integrated approach to literacy to help guide instruction. Process for the Development of the Standards In response to the call from Superintendent Douglas .