PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA .

3y ago
67 Views
3 Downloads
3.60 MB
178 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Annika Witter
Transcription

1PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJARMATEMATIKA PADA MATERI POKOK BILANGANDI MTs. AL-ITTIHADIYAH MEDANSKRIPSIDiajukan untuk melengkapi tugas-tugas danmemenuhi syarat-syaratdalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)dalam Ilmu Tarbiyah dan KeguruanOLEH:NURUL FADHILAH BATUBARANIM. 35144024JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDANMEDAN20189

2

3

4

5ABSTRAKNama: Nurul Fadhilah BatubaraNim: 35.14.4.024Fak/Jurusan: FITK/Pendidikan MatematikaJudul: Peran Guru dalam MengatasiKesulitan Belajar Matematika padaMateri Pokok Bilangan di MTs AlIttihadiyah MedanKata Kunci : Peran Guru, Kesulitan Belajar SiswaPenelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Ittihadiyah Medan. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan (1) Kesulitan-Kesulitan yang dialami oleh siswapada materi pokok bilangan di MTs Al-Ittihadiyah Medan; (2) Peran guru dalammengatasi kesulitan belajar matematika di MTs Al-Ittihadiyah Medan; (3)Kendala yang dihadapi guru dalam mengatasi kesulitan belajar matematika siswaMTs Al-Ittihadiyah Medan.Jenis penelitian ini adalah kualitaif dengan pendekatan metodeFenomenologi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode; (1)Observasi; (2) Wawancara; (3) Dokumentasi. Data yang sudah dikumpulkandiolah melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjekyang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru bidang studi matematika di k MTsAl-Ittihadiyah Medan. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VII-3 MTs AlIttihadiyah.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; (1) Masih banyak kesulitan yangdialami oleh siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi pokokbilangan yang terbagi menjadi beberapa objek kesulitan matematika yaitukesulitan dalam memahmi konsep, kesulitan dalam memahami symbol, kesulitandalam memahami prinsip, dan kesulitan berhitung. (2) Peran guru dalammengatasi kesulitan belajar matematika yaitu dengan melakukan pendekatankepada siswa, mengetahui penyebab-penyebab kesulitan yang dialami oleh siswadan melakukan upaya memberikan soal-soal tes dan remedial untuk siswa yangbelum mencapai KKM. (3) Kendala yang dihadapi guru matematika dalam prosesbelajar mengajar disebabkan oleh perbedaan tingkah laku siswa yang kurangtertarik mengikuti pembelajaran.Mengetahui;Pembimbing Skripsi IDR. H. Rusydi Ananda, M.PdNIP: 19720101 20003 1 002i

6KATA PENGANTARAssalamu‟alaikum Wr. Wb.Puji dan syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kepada Allah SWT,atas segala rahmat dan cintakasihNya yang memberikan nikmat gapenelitidapatmenyelesaikan skripsi S-1 ini dengan judul “Peran Guru dalam MengatasiKesulitan Belajar Matematika Pada Materi Pokok Bilangan di MTs Al-IttihadiyahMedan.”Shalawat berangkaikan salam penulis hadiahkan kepada junjungan NabiMuhammad SAW semoga dengan senantiasa memperbanyak bersalawat kepadabeliau kita akan masuk kedalam barisan golongannya yang akan mendapatkansyafa‟at di yaumil mahsyar kelak, amin ya Robbal ndalampenyelesaian skripsi ini, namun peneliti menyadari masih banyak terdapatkelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu peneliti mengharapkansaran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnanyaproposal penelitian ini.Medan,September 2018Nurul Fadhilah35144024ii

7UCAPAN TERIMA KASIHPenyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UniversitasIslam Negeri Sumatera Utara Medan. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkanterimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuandan motivasi baik dalam bentuk moril maupun materil sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan sepenuh hati, peneliti mengucapkanterimakasih kepada:1. Pemimpin Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Bapak Prof. Dr.Saidurrahman, S.Ag selaku rektor Universitas Islam Negeri Sumatera UtaraMedan.2. Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.3. Dr. Indrajaya, S.Ag, M.Pd selaku Ketua Program Studi PendidikanMatematika UINSU Medan dan Dr. Mara Samin Lubis, S.Ag, M.Ed selakuSekretaris Program Studi Pendidikan Matematika UINSU Medan.4. Bapak Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd selaku pembimbing I dan bapakMuhammad Nuh, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang sudi meluangkanwaktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, memberikan petunjuk sertanasihat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi dari awal hingga skripsiini dapat terselesaikan.5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UINSU Medan yangtelah menuangkan ilmunya, semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaatbagi penulis, juga bagi masyarakat.6. Terimakasih kepada Bapak Abdul Halim Nst, S.Pd selaku kepala sekolahMts Swasta Al-Ittihadiyah Medan yang telah mengizinkan peneliti untukiii

8melakukan penelitian dan GuruMatematika Mts Swsata Al-IttihadiyahMedan yang sudi membantu dalam proses penelitian ini.7. Teristimewa peneliti sampaikan terimakasih dengan setulus hati kepadaayahanda tercinta Alm Basri Ependi Batubara dan ibunda tercinta RefidaHayati. Karena atas doa, kasih sayang, motivassi dan dukungan yang tiadatergantikan oleh apapun selain bakti dan doa serta dukungan moril danmateril kepada peneliti yang tak pernah putus sehingga ananda dapatmenyelesaikan studi sampai ke bangku sarjana. Dan terimakasih juga buatabangda tersayang Ichsan Hanafi Batubara yang selalu mendoakan.Semoga Allah memberikan balasan yang tak terhingga dengan surganya yangmulia.8. Terimakasih kepada yang teristimewa Bobby Herwindo yang selalu adamemberi semangat, dan dukungan. Terimakasih juga kepada Wenny Kartikadan para Bidadari yang saling memberi semangat dan supportnya NurHasanah, Fadhilah Nur, Yulisna Aruan, Ayda Fitriani, Zuhria Eka Putridari awal duduk bangku kuliah sama-sama terus sampai penyelesaian skripsidan sampai seterusnya.Akhirnya dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap semogaskripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, Amin.Medan, Oktober 2018PenelitiNurul FadhilahNIM.35144024iv

9DAFTAR ISIABSTRAK . iKATA PENGANTAR . iiUCAPAN TERIMA KASIH . iiDAFTAR ISI . iiiDAFTAR TABEL . vDAFTAR LAMPIRAN . viBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Identifikasi Masalah . 7C. Rumusan Masalah . 7 .D. Tujuan Penelitian . 8E. Manfaat Penelitian . 8BAB II LANDASAN TEORITISA.Konsep-Konsep Dasar Tentang Guru . 10B.Belajar dan Kesulitan Belajar . 20C.Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar . 28D.Pembelajaran Matematika . 32E. Materi Konsep Bilangan . 34F. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar . 36G.Penelitian Yang Relevan . 40BAB III METODE PENELITIANA. Pendekatan dan Jenis Penelitian . 42v

10B. Latar Peneltian . 43C. Prosedur Pengumpulan Data . 43D. Sumber Data. 45E. Analisis Data . 45F. Teknik Penjamin Keabsahan Data . 46BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIANA.Temuan Umum Penelitian . 481. Profil MTs Al-Ittihadiyah . 482. Visi dan Misi . 493. Keadaan Siswa . 504. Sarana dan Prasarana . 515. Pendidik dan Tenaga Kependidikan . 52B.Temuan Khusus Penelitian . 531. Kesulitan-Kesulitan yang Dialami Siswa . 542. Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar . 57C.Pembahasan . 64BAB V PENUTUPA.Kesimpulan . 69B.Impilkasi . 71C.Saran . 71DAFTAR PUSTAKA . 72vi

11DAFTAR TABELTabel 4.1 Profil MTs Al-Ittihadiyah Medan . 48Tabel 4.2 Data Siswa dan Jumlah Siswa di MTs Al-Ittihadiyah Medan . 50Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana di MTs Al-Ittihadiyah Medan . 52vii

12DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Jadwal Kegiatan Lapangan . 74Lampiran 2 Format Validasi Expert Instrumen Observasi . 76Lampiran 3 Hasil Validasi Instrumen Observasi . 81Lampiran 4 Format Validasi Expert Wawancara . 83Lampiran 5 Hasil Validasi . 88Lampiran 6 Transkripsi Wawancara Informan I . 92Lampiran 7 Transkripsi Wawancara Informan II . 102Lampiran 8 Transkripsi Wawancara Informan III . 111Lampiran 9 Transkripsi Wawancara Informan Siswa I . 119Lampiran 10 Transkripsi Wawancara Informan Siswa II . 128Lampiran 11 Transkripsi Wawancara Informan Siswa III . 135Lampiran 12 Transkripsi Wawancara Informan Siswa IV . 143viii

1BAB IPENDAHULUANA. Latar belakang MasalahPendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu, hampir semua Negaramenempatkan variable pendidikan sebagai sesuatu yang paling utama dalamkonteks pembangunan dan mencetak generasi yang berkualitas. Hal ini terdapatdalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenyatakan bahwa :“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa danNegara.”Untuk mewujudkan pendidikan tersebut tidak terlepas dari beberapakomponen di dalamnya. Komponen tersebut terdidri dari tujuan, pendidik, pesertadidik, alat dan lingkungan. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada makapendidikantidak berjalan dengan baik bahkan tujuan pendidikan tidak akantercapai. Peran guru sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan. . peran gurudalam pembelajaran yaitu menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bertindakmengajar, mengevaluasi hasil belajar. Guru harus dapat menciptakan suasanabelajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran19

2dengan mudah. Peran siswa adalah bertindak belajar yang melakukan prosesbelajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar.1Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalahkegiatan yang apabila segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa hendaknyadiarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian settingpembelajaran tujuannya merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Olehsebab itu, merumuskan tujuan pembelajaran merupakan langkah utama yang harusdilakukan dalam merancang sebuah program pembelajaran. Sehingga kegiatanpembelajaran dapat terlaksana dengan baik terutama dalam pembelajaranmatematika.Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa simbolis yangfungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dankeruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.2Dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yangmempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Iniberarti bahwa belajar matematika pada hakikatnya adalah belajar konsep danstruktur konsep.Karena sifat matematika yang abstrak, tidak sedikit siswa yang masihmenganggap matematika itu pelajaran yang sukar untuk dipahami. Ruseffendimenyatakan bahwa “terdapat banyak anak-anak yang setelah belajar matematikabagian yang sederhanapun banyak yang tidak dipahaminya, banyak konsep yang1Dimyati dan Mujiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : RinekaCipta, hal. 5.2Ety Mukhlesi Yeni, (2015), Kesulitan Belajar Matematika di Sekolah Dasar,Jupendas,ISSN 2355-3650, Vol. 2, No.2, hal 4

3dipahami secara keliru. Matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, danbanyak memperdayakan.” 3Hal ini mungkin disebabkan oleh system pembelajaranyang diterapkan di sekolah yang pada umumnya lebih didominasi olehpembelajaran konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru, sehinggasiswa cenderung pasif karena mereka hanya menerima materi dan latihan soaldari guru, hal itu tidak cukup mendukung penguasaan terhadap konsepmatematika menjadi lebih baik.Aktivitas belajar setiap siswa dalam mempelajari matematika tidakselamanya berlangsung sesuai harapan. Kadang-kadang lancar, kadang tidak,kadang cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang –kadang terasa amat sulit.Dalam hal semangat belajar, setiap siswa juga berbeda-beda. Terkadang semangattinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi. Hal tersebut sering kitajumpai pada saat pembelajaran di kelas. Perbedaan itulah yang menyebabkanperbedaan tingkah laku belajar dikalangan peserta didik. Keadaan dimana siswatidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut kesulitan belajar.Kesulitan belajar tersebut tidak selalu disebabkan karena factor intelegensi yangrendah, akan tetapi juga disebabkan oleh factor-faktor non intelegensi.4Siswa akan merasa lebih sulit dan takut jika guru matematika memberikantekanan padanya. Misalnya, guru marah ketika siswanya tidak mengerti denganapa yang dijelaskan, padahal guru tersebut telah menjelaskan suatu materiberulang kali. Akibatnya, siswa semakin merasa matematika itu sulit atau siswa3Lia Kurniawati,(2006), Pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalahuntuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran matematika siswa SMP,Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, CEMED, Hal 78.4Dalyono, ( 2009), psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, hal. 229.

4tersebut menjadi tidak berani bertanya atau mengeluarkan pendapatnya jika siswatersebut merasa tidak mengerti dengan materi yang diajarkan oleh guru. Selamaini banyak pendidik yang hanya menggunakan metode konvensional secaramonoton dalam kegiatan di kelas sehingga suasana belajar terkesan menakutkan.Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa harus diketahui guru untukkelancaran proses belajar dan mengajar selanjutnya. Namun guru tidak dapatmengambil keputusan dalam membantu siswanya yang mengalami kesulitanbelajar jika guru tidak tahu dimana letak kesulitannya. Oleh karena seorang guruperlu mengetahui kesulitan siswa dalam belajar matematika dan juga mengetahuipenyebabnya. Selain itu, apabila diketahui jenis kesulitan yang dialami siswamaka dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh guru untuk melakukan perbaikanmengajar atau Remeidial Teaching.5Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dapat diukur darikemampuan siswa dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soalyang telah diberikan oleh guru. Salah satu faktor penyebab yang membuatrendahnya kemampuan belajar matematika siswa yaitu pemahaman danpenguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan oleh gurunya, tetapi bisajuga disebabkan oleh cara guru tersebut mengajar. “ Faktor yang bisamempengaruhi kelancaran belajar siswa diantaranya adalah guru yang mengajar,Yuni Darjiani, 2015, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VSD”, e-Journal PGSD UniversitasPendidikan Ganesha Vol 3 No :1, hal 25

5metode, siswa, dan alat. Faktor yang mempengaruhi belajar siswa ada dua, yaitufaktor internal (dari dalam siswa) dan faktor eksternal (dari luar siswa)”6Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan siswa untukmewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Guru matematika yang professionalakan memperhatikan hakikat matematika dan hakikat anak didiknya. Hal inikarena pengajaran konsep matematika apa saja dipengaruhi oleh hakikat konsepmatematika, dan oleh kemampuan, sikap dan pengalaman anak-anak. aberpikirdanmengkomunikasikan berbagai gagasan tentang elemen dan berbagai kuantitatif.7Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 Guru adalah jar,membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikananak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikanmenengah.8Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh setiap anak didik jikamereka dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan,dan gangguan. Namun, sayangnya ancaman, hambatan, dan ganguan dialami olehanak didik tertentu. Sehingga mereka mengalami kesulitan dalam belajar.9 Adasebagian anak didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya tanpa harusmeminta bantuan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, karena anak didikNurjannah, Anna, dan Rani, 2016, “Analisis Kesulitan dalam MenyelesaikanSoal-Soal pada Materi Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo”,67Dwi Ernawati, 2016, “Peran Guru Dalam Menangani Kesulitan Belajar Matematika PadaSiswa Kelas III SD Negeri Suryodiningrat I Yogyakarta, http://download/artikelDwiErnawati.pdf8Iswadi, (2017), Teori Belajar , Bogor : IN MEDIA, hal. 130.9Ibid, hal 102

6belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru atau orang lainsangat diperlukan.Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru matematika di Mts AlIttihadiyah, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi siswa. Beberapa siswamasih mengalami kesulitan belajar matematika, seperti sulit dalam hal operasibilangan dan menyelesaikan soal matematika.Peran guru harus mampu membantu siswa untuk mengatasi kesulitanbelajar siswa dalam pembelajaran matematika. Guru dapat menciptakan suasanabelajar matematika yang menyenangkan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan siswadalam belajar matematika, guru perlu mengupayakan adanya situasi dan kondisiyang menyenangkan. Sebagai motivator, guru harus membangun motivasi siswauntuk berusaha belajar keras, apabila dari awal pembelajaran siswa tida

Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika UINSU Medan yang telah menuangkan ilmunya, semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi penulis, juga bagi masyarakat. . 4Dalyono, ( 2009), psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, hal. 229. 4 tersebut menjadi tidak berani bertanya atau mengeluarkan pendapatnya jika siswa

Related Documents:

baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan belajar siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif. Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah

2. Peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa korban broken home di SMK Ma’arif NU 1 Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang yaitu sebagai informator, motivator, fasilitator, mediator, serta evaluator. Kata kunci : Peran, Guru Bimbingan Konseling, Kenakalan

c. Tujuan Pembelajaran Matematika 10 d. Perlunya Belajar Matematika 10 e. Kesulitan Belajar Matematika 11 f. Penyebab kesulitan Belajar Matematika 13 g. Upaya Dalam Mengatasi Penyebab Kesulitan Belajar Matematika 22 2. Tunarungu 25 a. Pengertian Tunarungu 25 b

akademik secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor. Setiap anak yang mengalami kesulitan belajar dikelompokkan menjadi 2 yaitu kesulitan belajar perkembangan dan kesulitan belajar akademik, maka dari itu dibutuhkan upaya untuk mengatasi kesulitan belajar anak tersebut agar dapat mencapai prestasi akademik secara optimal.

2) Hambatan guru dalam membentuk karakter religius siswa yaitu: kontrol terhadap tingkah laku siswa dan bimbingan guru kepada siswa di luar sekolah. 3) Solusi mengatasi hambatan guru dalam membentuk karakter religius kelas 4 yaitu: pemaksimalan pengawasan guru terhadap perilaku siswa, guru dan orang tua bekerjasama, saling berkomunikasi agar

the Gurus after Sri Guru Nanak Dev Ji are also called 2 nd-Nanak, 3 rd-Nanak 10 th-Nanak. Sri Guru Gobind Singh Ji placed the same ‘Guru Jot’ into Sri Guru Granth Sahib Ji. Sri Guru Granth Sahib Ji is our living eternal Guru. Here are some references from Sri Guru Granth Sahib Ji, that “Jot Roop God” Himself was called Sri Guru Nanak .

awal PTK 6. Kegigihan guru dalam mengerjakan proposal PTK 7. Kemampuan dan kejelasan guru dalam presentasi proposal PTK 8. Penguasaan materi presentasi oleh guru 9. Keaktifan guru dalam bertanya jawab dan diskusi pada saat presentasi 10. Intensitas bimbingan, arahan narasumber terhadap guru dalam pengerjaan tugas rencana awal PTK

hambatan/gangguan dalam proses pembelajaran, penyebab bisa berasal dari faktor internal siswa maupun faktor eksternal siswa, dan ada berbagai jenis kesulitan belajar itu sendiri. Hal ini menjadi .