FOTOKATALISIS ORGANIK KMNO4, SURFAKTAN DAN AMONIAK DALAM .

3y ago
44 Views
5 Downloads
716.53 KB
6 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

FOTOKATALISIS ORGANIK KMNO4, SURFAKTANDAN AMONIAK DALAM INLET WADUK MUARABARU, JAKARTA UTARA MENGGUNAKAN SINAR UVDENGAN KATALISATOR TIO2Organic Photocatalytic KMnO4, Surfactants and Ammonia inMuara Baru Basin Inlet, North Jakartausing UV Rays with TiO2 CatalystMuhammad Lindu, Putri Ardyarini Sekartaji, RatnaningsihJurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan,Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440, IndonesiaE-mail: muhammad lindu@yahoo.comDiterima: 21 Maret 2013; Dikoreksi: 08 April 2013; Disetujui: 16 Mei 2013AbstractThis research studied about photocatalysis that used TiO2 0.1% as catalisator to pollutedwater from Waduk Pluit, Muara Baru, North Jakarta. In order to decrease polluted agents likesurfactant, KMnO4 organic, and ammoniac that will use as source of clean water. Researchwas conducted in batch reactor about 30x20 cm and used UV-C 15 watt x 2 lamps, and TiO2as suspension. In this research, batch reactor that contained standard water was suppliedby air with aerator 220v/100v 18 watt. Result showed that photocatalysis with TiO2 0.1% ascatalisator decreased surfactant and KMnO4 organic about 80.98% and 9.48%, respectively.In contrary, ammoniac was increased about 325% Pollutants content in processed clean waterwere about 0.12 mg/l, 35.5.mg/l, and 4.93 mg/l, respectively. Result were met requirementfor clean water standard as Health Ministry Decree No. 416/MENKES/PER/1X/1990 aboutclean water quality recuirement and controlling.Keywords: photocatalytic, organic compound, ammoniac, surfactantAbstrakDalam penelitian ini telah dilakukan studi fotokatalisis menggunakan katalisator TiO20.1% terhadap air baku Waduk Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara yang tercemar untukmenurunkan kandungan bahan-bahan pencemar yaitu deterjen (surfaktan), senyawaorganik permanganat dan amoniak, yang akan digunakan sebagai sumber air baku air bersih.Penelitian dilakukan dalam reaktor batch dengan ukuran 30x20 cm, menggunakan lampuUV-C 15 watt x 2, dan TiO2 berupa suspensi. Dalam penelitian ini reaktor batch yang berisi airbaku di suplai udara dengan aerator 220v/100v 18 watt. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenggunaan fotokatalisis dengan katalisator TiO2 0.1% telah mampu menurunkan kandungansurfaktan (deterjen) dan senyawa organik permanganat masing-masing sebesar 80.98% dan9.48%, sedangkan terjadi kelonjakan pada pembentukan amoniak sebesar 325%. Denganhasil ini kandungan ketiga polutan dalam olahan air bersih yang dihasilkan masing-masing 0.12mg/l, 35.5.mg/l, dan 4.93 mg/l. Hasil mendekati sesuai dengan baku mutu yang diatur didalamPermenkes No. 416/MENKES/PER/1X/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitasair bersih.Kata kunci : fotokatalisis, senyawa organik, amoniak, surfaktan1. PENDAHULUANWaduk Pluit yang terletak di Muara Baru,Jakarta Utara pada koordinat 5 19’ 12” - 6 23’54” LS, 106 22’ 42” - 106 58’ 18” BT merupakansalah satu waduk yang memperoleh sumberair dari muara Sungai Krukut dan SungaiBesar. Saat ini air waduk pluit sudah tidakdapat dimanfaatkan sebagai bahan bakupenyediaan air bersih mengingat kualitasFotokatalisis Organik (Muhammad Lindu, Putri Ardyarini Sekartaji, Ratnaningsih)101

air yang mengalir ke waduk Pluit (inlet) darikedua sungai sumber air sudah tercemaroleh limbah dan sampah, serta berwarnahitam pekat dan menimbulkan bau.Menurut Hendrawan, D, 2005 [9],berdasarkan pendekatan indeks kualitasair yang dilakukan terhadap seluruh wadukdi DKI Jakarta, terbukti bahwa Waduk Pluitmengalami pencemaran dan pendangkalandalam kondisi yang buruk. Hasil pengukuranbeberapa parameter fisika dan kimiaterhadap kualitas air waduk pluit menunjukanbahwa terdapat beberapa parameter antaralain surfaktan (deterjen), senyawa organik,amoniak, TDS dan klorida telah melebih bakumutu yang ditetapkan (baku mutu air bersihberdasarkan Permenkes Air Bersih No.416/MENKES/PER/1X/1990).Ketersediaan dan kualitas air waduk pluitmenjadi sangat penting bagi masyarakatMuara Baru dan sekitarnya, mengingatkebutuhan suplai air bersih untuk daerah inimasih sangat kurang, hal ini dikarenakanpendistribusian air PAM yang tidak sampai kedaerah tersebut. Disisi lain, ketersediaan airtanah untuk wilayah Jakarta Utara cenderungkualitasnyakurangbaik,disampingpenggunaan sumber air tanah sudah dibatasipengambilannya oleh pemerintah sesuaidengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.1662 tahun 2004.Berdasarkanhaltersebut,banyakperusahaan swasta yang mengadakanpenyediaan air bersih secara mandiri denganmenggunakan sumber air yang berasal dariinlet Waduk Pluit, Muara Baru ini. Dengankondisi bahan baku air yang telah tercemar,untuk memperoleh air bersih tentu sangatdiperlukan proses guna menghilangkan ataumenurunkan kadar polutan sehingga dapatmemenuhi standar baku mutu yang telahditetapkan.Surfaktan (deterjen), senyawa organikpermanganat,amoniak,merupakanbahan-bahan polutan yang perlu dikontrolkeberadaannya dalam air baku untukair bersih. Karena dapat menyebabkanterganggunya proses desinfeksi, khususnyasenyawa organik dan surfaktan, apabilabereaksi dengan klorin dalam jumlah yangbanyak dapat menghasilkan senyawa organoklorin yang menjadi pemicu kanker [10].Sedangkan amoniak dalam air menyebabkankonsumsi senyawa klorin untuk prosesdesinfeksi dan proses pengolahan bersihmenjadi lebih besar.Penurunan atau eliminasi kandungandeterjen dari dalam air menggunakan metodekonvensional seperti koagulasi, flokulasi,sedimentasi dan filtrasi kurang efektif [7].Demikian pula terhadap kandungan polutansenyawa organik dan amonik. Hasil beberapapenelitian, menunjukkan bahwa ecyl Ether) menggunakan karbo aktifbubuk dan proses koagulasi presipitasimasing-masing hanya 64.7% dan 31.7% [11].Fotokatalisis adalah suatu proses kombinasiantara proses fotokimia dan katalis, yaitu suatuproses sintesis secara kimiawi dengan melibatkancahaya sebagai pemicu dan katalis sebagaipemercepat proses transformasi tersebut. Metodafotokatalisis ini telah banyak digunakan didalamproses fotokatalitik untuk pengolahan air dan airlimbah [12].Mekanisme Fotokatalisis dapat disampaikansebagai berikut :Gambar1.Mekanisme(Sumber: Slamet, 2008)FotokatalisisTiO2 termasuk senyawa semikonduktor yangmempunyai tingakt energi pita valensi(VB) dapita konduksi (CB). Jika partikel ini menyerapsinar UV yang mempunyai tingkat energi yangsama dengan energi yang diperlukan untukmengeksitasi elektron dari pita konduksi, makaTiO2 akan menjadi TiO2 (eCB- hVB ). Di dalamair TiO2 (eCB-) akan bereaksi dengan senyawapenerima elektron seperti oksigen menjadi O2yang kemudian bereaksi lagi dengan molekul airmembentuk OH radikal, peroksida H2O2 dan OH-.Senyawa OH radikal dan H2O2 inilah yang berperansebagai oksidator untuk mengoksidasi senyawapencemar air. TiO2 (hVB ) akan bereaksi dengansenyawa donor elektron (berupa senyawa yangbanyak mengandung elektron bebas), sehinggamenyebabkan senyawa tersebut berada padaentuk bilangan oksidasi lebih rendah atau bentuktereduksi seperti tereduksina nitrat menjadiammonia.Penggunaan fotokatalisis pada penelitiansebelumnya sangat efektif terhadap penurunankandungan deterjen sampai 94.4%, namunmetode yang sama tidak efektif untuk penurunankandungan organik yang hanya dapat menurunkanJ. Tek. Ling. (ISSN 1411-318X), Vol. 14, No. 2, Juli 2013

kandungannya relatif lebih sedikit dan tidakmengalami penurunan secara signifikan [2].Oksida logam titanium (TiO2) banyakdilaporkan sebagai material semikonduktor yangaktif sebagai fotokatalis. Aktivitas fotokatalis TiO2dapat ditingkatkan melalui penyesuaian padamaterial pendukung yaitu dengan bantuan darisinar UV [3] .Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dalampenelitian ini dilakukan studi fotokatalisismenggunakan katalisator TiO2 0.1% terhadapair baku waduk pluit yang tercemar untukmenurunkan kandungan bahan-bahan pencemaryaitu deterjen, senyawa organik permanganat danamoniak.2. BAHAN DAN METODEPeralatan yang dipakai dalam penelitian initerdiri dari reaktor curah (reactor batch) yangterbuat dari bahan akrilik, dilengkapi dengan 2(dua) buah lampu UV-C merk Philips berdaya15 watt dengan panjang gelombang 254 nm dantegangan 220 volt, peralatan gelas, aerator AquilaQ6 memiliki tegangan 220v/110v, alat sentrifugasiHealth HC1 120T, pH meter, SpektrofotometerHitachi U-2000 Double Beam.Bahan TiO2 yang digunakan adalah TiO2yang dapat dikonsumsi dengan aman dan biasadigunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatmakanan (food grade), berjenis anatase. surfaktan(deterjen) yang dipakai adalah surfaktan anionikyang alami berada didalam air waduk dan sungai.Adapunlangkah-langkahpengerjaanpercobaan pengolahan adalah sebagai berikut:sampel air dengan penggunaan konsentrasiTi02 0.1% dengan variasi volume yang sudahditentukan dituangkan ke dalam reaktor; level atauketinggian muka air (cm) dicatat setiap variasivolume agar dapat dipantau penurunannya;reaktor ditutup dengan penutup yang telahdisediakan sebelumnya. Setelah semua siap,lampu dan aerator dinyalakan.Variasi yang digunakan dalam penelitianantara lain variasi volume sampel yaitu 2L;3L; 4L; 5L dan 6L. Variasi penyinaran masingmasing volume yaitu 0; 5; 15; 30; 45 dan 60menit.Analisis yang dilakukan pada penelitian iniantara lain penentuan kadar surfaktan denganspektrofotometri sebagai Methilene Blue AnionikSurfaktan (MBAS), penentuan kadar organiksebagai nilai permanganat secara titrimetri,penentuan kadar amoniak dengan metodenessler.Hasil dari fotokatalisis khusus untuksurfaktan ditentukan kinetika reaksinya denganmenggunakan metode aljabar, sedangkan untukpengaruh fotokatalisis terhadap terbentuknyaamoniak dan organik, dijelaskan secara deskriptif.3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Jenis titan dioksida (TiO2) yang digunakanJenis titan dioksida (TiO2) yang digunakandalam penelitian ini ditentukan dengan alat difraksisinar X (XRD). Hasil pengukuran titan yangdilakukan pada penelitian ini ditampilkan padaGambar 2, yang kemudian dibandingkan denganstandar XRD TiO2 rutile, seperti dapat dilihat padaGambar 3 dan TiO2 anatase pada Gambar 4.Gambar 2. Spektrometri XRD Katalis TiO2Gambar 3. Hasil Spektrometri dan Tabel XRDKatalis TiO2 Rutile, Laboratorium XRD, BATANGambar 4 . Hasil Spektrometri dan Tabel XRDKatalis TiO2 Anatase, Laboratorium XRD,BATANDari hasil perbandingan ketiga gambartersebut, dengan cara membandingkan nilai sudutdifraksi 2θ dari TiO2 yang digunakan termasukjenis anatase. Hasil perbandingan nilai sudutdifraksi 2θ dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Perbandingan Nilai Puncak 2θ.Hasil Grafik XRDKatalis TiO225.33737.83448.08753.96355.121TiO2 Anatase25.28137.80048.04953.89055.060TiO2 Rutile27.44636.08541.22554.32256.640Berdasarkan Tabel 1 dengan membandingannilai puncak 2θ dari 5 buah puncak denganFotokatalisis Organik (Muhammad Lindu, Putri Ardyarini Sekartaji, Ratnaningsih)103

intensitas tertinggi antara TiO2 rutile dan TiO2anatase dengan katalis TiO2 yang digunakanoleh penulis, maka dari hasil yang didapatkanlebih memiliki kemiripan pada katalis TiO2 yangberjenis anatase. Struktur rutile lebih stabil padatemperatur tinggi, sedangkan anatase lebih stabilpada temperatur rendah (Merck, 2000 dalamMukaromah, 2004). Bentuk kristal TiO2 anatasememiliki aktifitas yang lebih tinggi dibandingkanTiO2 rutile. TiO2 anatase jika dikenai suatu sinarUV dengan λ 385 nm dan TiO2 rutile pada λ 405 nm akan menghasilkan spesies oksidatorpada permukaannya [8] . Dalam penelitian inipenulis mempergunakan temperatur rendah 15.45oC-25.4 oC dan sinar UV dengan λ 254 nm, halini sesuai dengan kriteria TiO2 anatase.3.2 Pengaruh Fotokatalisis Terhadap SenyawaOrganikNilai senyawa organik dalam proses prosesfotokatalisis ini ditentukan dengan mengoksidasisenyawa-senyawa organik yang ada dalamair baik dalam bentuk tersusupensi maupunterlarut, menggunakan oksidator kuat, yaknikalium permaganat. Dengan kata lain senyawa-senyawa yang mudah teroksidasi dengan kaliumpermanganat juga dinyatakan sebagai senyawaorganik. Pengaruh fotokatalisis terhadap senyawaorganik sebagai kelompok permangant denganvolume 2- 6 liter dan waktu penyinaran 0-60 menit,ditampilkan pada Gambar 5.Dari Gambar 5, penurunan senyawa organiksebagai fungsi waktu secara umum berfluktuasi.Fotokatalisis pada 5 menit pertama cenderungturun lebih cepat kemudian penurunan senyawaorganik permanganat mengalami perlambatandan kadang-kadang mengalami kenaikan sepertifotokatalisis yang dilakukan pada volume 2, 4 dan5 liter. Kondisi ini diperkirakan karena pada awalfotokatalistis beberapa ikatan antara C-C atau Crangkap dua yang mudah mengalami fotooksidasiakan terputus dengan cepat dan selanjutnyaterjadi proses fotooksidasi dan fotoreduksi.45.0012-09-11, 2L10-08-11, 3L14-08-11, 5L7.006.00)L/g5.00m(Nis4.00ratnse 3.00noK2.0012/9/2011, 2L10/8/2011, 3L12/8/2011, 4L14/8/2011, 5L1.0016/8/2011, 6L0.00010203040Waktu Tinggal (Menit)506070Gambar 6. Kurva pembentukan konsentrasiamoniak terhadap TiO2 fotokatalisis16-08-11, 6L4 40.00OnMKiknagrOisratn 35.00esnoK30.00010203040506070Waktu Tinggal (Menit)Gambar 5. Kurva penurunan dan penyisihankonsentrasi senyawa organik terhadap TiO2fotokatalisis3.38.00Gambar 7. Diagram pembentukan konsentrasiamoniak pada waktu penyinaran 60 menit12-08-11, 4L)L/g(mSenyawa AmoniakFotokatalisis pada summer air yang dilakukanpada reaktor dengan volume 2-6 liter, denganpenyinaran menunjukan bahwa nilai amoniak(Gambar 6), tidak terjadi penurunan pada kurvatersebut. Trendline pada kurva cenderungmeningkat dari konsentrasi awal, hal inimembuktikan adanya pembentukan senyawaamoniak setelah melalui reaktor fotokatalisis.Pertambahan nilai amoniak bertambah seiringdengan pertambahan volume, dapat dilihat padaGambar 6.PengaruhFotokatalisis104TerhadapHal ini diduga bahwa dalam air tersebutmengandung senyawa N-Organik yang banyakmengikat gugus-gugus amino. Untuk memperkuatdugaan ini, pada air baku telah dilakukanpengukuran N-Total terhadap sumber airfotokatalisis dengan volume 2 liter dengan hasilsebesar 40.96 mg/L, yang ternyata memberikanhasil cukup tinggi. Sesuai hasil penelitian Maurino.V (1998) [3] , disampaikan bahwa fotokatalisissenyawa N-Organik dapat menambah nilaiNH3, perubahan fotokatalitik dari 2-,3- dan 4nitrofenol (NP) dan 2-, 3- dan 4- aminofenol (AP)menggunakan titanium dioksida yang di radiasiUV dan di aerasi. Senyawa tersebut menunjukanfotokatalisis pada pH 6 secara ekstensif terjadiJ. Tek. Ling. (ISSN 1411-318X), Vol. 14, No. 2, Juli 2013

proses mineralisasi (lebih dari 90%) dari fenol yangtersubstitusi, dimana, pada pH 11, proses ini tidakterjadi. Proses fotokatalitik merubah sekitar 80%dari kelompok nitro di dalam nitrofenol menjadi ionNO3- melalui pembentukan ion NO2 sisa 20%dirubah menjadi ion NH4 , hal ini membuktikanbahwa meskipun didalam larutan aerasi, jalurreduksi signifikan terjadi. Fotokatalitik aminofenol,akan merubah kelompok NH4 menjadi sekitar 60- 70% ion NH4 dan hanya sekitar 10% NO3 , danada sisa sekitar 20% karbon organik. Perubahanyang lambat dari ion ammonium menjadi ionNO3 diamati pada waktu radiasi yang lebih lama.Pengaruh Proses Fotokatalisis TerhadapKonsentrasi Surfaktan.Pada pemeriksaan kualitas air awal didapatkankadar deterjen atau konsentrasi surfaktan sebesar1.8 mg/L. Untuk mengetahui pengaruh prosesfotokatalisis terhadap konsentrasi surfaktan, makadilakukan percobaan penurunan konsentrasisurfaktan pada sampel air, hasil dari pengukurantersebut dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar9. Penurunan konsentrasi surfaktan akan lebihoptimal apabila ada reaksi bersama antara sinarUV dengan katalis TiO2 Reaksi bersama antarakedua unsur tersebut adalah reaksi fotokatalisis.Reaksi fotokatalisis dapat mereduksi bahanbahan tertentu jika katalisatornya (TiO2) diaktifkanterlebih dahulu dengan menyinari dengan sinarUV. TiO2 menyerap sinar dan mengaktifkan reaksiuntuk mendegradasi polutan yang terkandungdidalam larutan dan mengubahnya menjadisenyawa yang tak beracun .1.000hv12-09-11, 2L0.90010-08-11, 3L0.80012-08-11, 4L)L 0.700g/m( 0.600SA 0.500BMisrat 0.400nes 0.300noK0.20014-08-11, 5LABS (l) O2 (g) TiO senyawa sederhana CO22(g) H2O(l)16-08-11, 6L0.1000.00001020304050Waktu Tinggal (Menit)6070Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensipenurunan konsentrasi surfaktan paling besarterjadi pada volume 3 liter. Pada kondisi 3liter ini adalah kondisi yang paling tepat untukproses fotokalisis, sinar UV dapat menjangkaudengan baik. Ketinggian muka air yang tidakterlalu jauh dari lampu UV untuk volume 3 literadalah 5 cm dari dasar reaktor dan ketinggianlampu UV 3.6 cm dari dasar reaktor, memilikiselisih dengan ketinggian lampu UV 1.4 cm.Keadaan lampu pada volume 3 liter tercelupsecara merata tidak seperti pada volume 2 liter,dimana kondisi lampu tidak tercelup secaramerata, muka air hanya berada tiga perempatdari ketinggian lampu. Sehingga sinar UV tidakterpapar secara merata, ada sinar dari bagianlampu UV yang tidak tercelup air yang tidakterpakai.Diduga ada dua cara oksidasi ataupemutusan ikatan karbon dalam prosesfotokatalisis, yaitu lewat reaksi radikal hidroksilatau penyisipan oksigen aktif seperti radikalradikal O2- dan O22-.Sebagai akibat pemutusan rantai karbon dalamsenyawa ABS oleh proses oksidasi senyawaradikal hidroksil atau oksigen aktif adalahberkurangnya nilai senyawa organik sepertipada nilai permanganat. Gugus lain yangdirusak dalam proses fotokatalisis adalah intibenzene atau gugus aromatisnya, yang dikenalsulit terurai dalam proses biologis. Hal ini terbuktidengan menurunnya konsentrasi deterjen ABSyang diukur pada panjang gelombang UV 254nm.80Gambar 8. Kurva penurunan konsentrasi surfaktanterhadap TiO2 fotokatalisisGambar 9. Diagram penyisihan konsentrasisurfaktan pada waktu penyinaran 60 menitPada reaksi diatas menjelaskan bahwakandungan surfaktan (ABS) yang berada diperairan dapat terurai dengan bantuan oksigen(O2) dengan TiO2 dan sinar UV sebagaioksidator melalui air sebagai medianya. Dalamproses oksidasi bilangan karbon oksidasi tinggi,oleh karena itu tidak ada gugus nitrogen dalamsenyawa ABS, maka kemungkinan yang terbesaradalah terbentuknya asam-asam organik rantaipen dek sebagai hasil senyawa sederhana, yaituasam oksalat, formiat dan asetat.Penentuan orde reaksi dan konstantakecepatan reaksi dengan metode aljabar, yaknidengan uji-coba setiap persamaan kecepatanreaksi untuk orde nol dan satu dapat dilihatpada Tabel 2, diperoleh bahwa orde reaksi lebihcenderung ke orde satu.Berdasarkan Tabel 2, pada volume 2 dan 3liter kecepatan reaksi mengikuti orde reaksi satudengan persamaan nilai surfaktan sisa padavolume 2 liter Ct Co e(-0.027t - 0.189), R2 0.960dan volume 3 liter Ct Co e(-0.023t - 1.431), R2 0.841. Pada volume 4 liter kecepatan reaksi mulaiCt Co e(-0.017t – 1.595), R2 0.672. PadaFotokatalisis Organik (Muhammad Lindu, Putri Ardyarini Sekartaji, Ratnaningsih)105

volume 5 dan 6 liter kecepatan reaksi cenderungmeningkat dan berjalan stabil dengan konstantapada volume 5 liter Ct Co e(-0.029t – 0,835),R2 0.741 dan volume 6 liter Ct Co e (-0.020t 1.065) , R2 0.701.Tabel 2. Orde reaksi terpilih sebagai laju reaksipenyisihan konsentrasi surfaktanVolumekr2OrdeSatu2-0,0270,960Ln 0.027 x t3-0,0230,841Ln 0.023 x t4-0,0170,672Ln 0.017 x t56-0,0290,741Ln 0.029 x t-0,020,701Ln 0.02 x t4.KESIMPULANDari hasil penelitian menunjukan bahwafotokatalisis mampu menurunkan nilai surfaktandalam air baku mendekati nilai 0,1 sesuai denganbaku mutu Permenkes Air Bersih No. 416/MENKES/PER/1X/1990, dengan jarak posisilampu dengan permukaan air 2 cm pada volume 4liter, dengan waktu penyinaran selama 60 menit.Nilai amoniak pada fotokatalisis mengalamipeningkatan dalam waktu 5 menit, dari sekitar 1 mg/L menjadi 5 mg/L. Senyawa organikmengalami penurunan selama 60 menit,penurunan tidak terlalu signifik an namun adakecenderungan turun.DAFTAR PUSTAKA1. Gunlazuardi, J. Fotokatalis pada PermukaanTiO2 : Aspek Fundamental dan Aplikasinya.2. Seminar Nasional Kimia Fisika, 14-15 Juni 2001FMIPA UI, Jakarta.1063. Dermawan, D dan Razif, M. Uji PenurunanKonsentrasi Surfaktan dengan ifikasi, Vol.

Fotokatalisis Organik (Muhammad Lindu, Putri Ardyarini Sekartaji, Ratnaningsih) 103 kandungannya relatif lebih sedikit dan tidak mengalami penurunan secara signifikan [2]. Oksida logam titanium (TiO2) banyak dilaporkan sebagai material semikonduktor yang aktif sebagai fotokatalis. Aktivitas fotokatalis TiO2

Related Documents:

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA Kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik. Pada awalnya (yaitu pada sekitar tahun 1700-an) senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang berasal dari organisme hidup, sehingga mempunyai “daya hidup” atau “vital force”.

Konsep-konsep Dasar Kimia Organik Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. Gambar 1.1. Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari senyawa organik. Lebih dari 80% senyawa yang telah ditemukan di dunia ini adalah senyawa organik, mencakup senyawa-senyawa material biologis (tanaman, hewan), produk pabrikan (cat, obat, kosmetik, makanan, pewarna), material

organik, ketahanan pangan dan kesehatan serta pemasaran produk organik. Buku ini juga dapat menjadi media diseminasi pemikiran guru besar dengan segenap elemen bangsa Indonesia maupun pihak lain yang berminat untuk mengembangkan Pertanian Organik. Atas dukungan,

untuk mempertahankan kesuburan tanah (Lawes, 1861) dan pengaruh jenis tanah dan spesies pohon terhadap pembentukan humus (Muller, 1887), mengindikasikan keingintahuan peranan bahan organik di dalam tanah. Dengan semakin berkembangnya metodologi untuk analis kimia bahan organik dan metode untuk

Cara pengelolaan tanah dan tanaman, khususnya limbah ternak berupa bahan organik yang tidak tepat serta pembukaan hutan untuk penggunaan lahan non hutan tanpa mengikuti kaidah konservasi menyebabkan tanah lebih cepat terdegradasi (Sudjadi, 1984; Suwardjo et al ., 1984).

Lindi hitam atau black liquor merupakan campuran bahan kimia yang terdiri dari air, senyawa organik, dan senyawa anorganik yang berasal dari bahan pemasak dan hasil reaksi selama pemasakan berlangsung. Sekitar 47 persen dari senyawa organik dalam lindi tersebut berupa lignin (Syafii 1999). Bahan organik dalam

air hidrofobik hidrofilik 22 Definisi Surfaktan Surface Active Agent Zat yang mereduksi tegangan permukaan/tegangan antar muka antara 2 fase Senyawa cenderung berkumpul mengelilingi antar muka antara 2 bahan yang berbeda dan mengubah sifat antar muka tersebut Menjadi mediator untuk menstabilkan

accounting requirements for preparation of consolidated financial statements. IFRS 10 deals with the principles that should be applied to a business combination (including the elimination of intragroup transactions, consolidation procedures, etc.) from the date of acquisition until date of loss of control. OBJECTIVES/OUTCOMES After you have studied this learning unit, you should be able to .