PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16 PADA .

3y ago
78 Views
4 Downloads
2.51 MB
27 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tia Newell
Transcription

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16PADA GLORY FUTSAL SUKOWONOFaizal Gunawan1110421092ABSTRAKSkripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada GloryFutsal Sukowono, perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Adapun tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap padaGlory Futsal Sukowono telah sesuai dengan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan No.16 Tahun 2011. Pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenaibagaimana cara Glory Futsal Sukowono dalam menentukan perolehan, hargaperolehan, dan pengeluaran selama penggunaan aset tetap, serta penetapanpenyusutan dan penyajian aset tetap pada neraca, apakah telah sesuai standarakuntansi keuangan yang telah ditetapkan. Dalam penulisan petelitian ini, penulismenggunakan metode studi kasus dengan cara memperoleh fakta-fakta mengenaikebijakan perlakuan akuntansi aset tetap. Dari penelitian yang telah dilaksanakan,penulis memperoleh hasil penilitian bahwa kebijakan perusahaan dalam perlakuanakuntansi aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2011.Kata Kunci : Aset tetap, Pengakuan Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, danLaporan Keuangan.

ABSTRACTThis thesis will show the accounting treatment of fixed assets in GloryFutsal Sukowono, the company is engaged in the service. The purpose of thisstudy was to determine whether the accounting treatment of fixed assets in GloryFutsal Sukowono in accordance with Statement of Financial Accounting Standardnumber 16 in 2011. The discussion in this paper is how to determine Glory FutsalSukowono acquisition, cost, and expense for the use of fixed assets, and thedetermination and presentation of depreciation of fixed assets on the balancesheets, whether it has appropriate financial accounting standards that have beenset. In this research, the author uses the case study method by obtaining the factsabout the accounting treatment of fixed assets policy. From the research that hasbeen conducted, the author obtained the result that the company's policy in theaccounting treatment of fixed assets is not in accordance with SFAS number 16in 2011.Keywords: Fixed assets, recognition of Fixed Assets, Depreciation of FixedAssets, and Financial Statements.1.PENDAHULUAN1.1.Latar diharapkanperusahaan dengan kualitas yang baik, maka diperlukan kemampuanmanajemen dalam mengelola faktor-faktor yang ada di dalam perusahaantersebut. Salah satu aset yang perlu dikoordinir oleh perusahaan, baik yangbergerak dalam bidang jasa maupun industri adalah keberadaan aset tetapyang merupakan bagian penting dari keseluruhan aset yang dimilikiperusahaan. Akuntansi untuk perlakuan aset tetap merupakan salah satuinstrumen penting dalam laporan keuangan. Urgensitas aktiva tetap sebagaipenggerak aktivitas perlu dicatat dan dilaporkan secara wajar dan mengacupada PSAK.Menurut PSAK No.16, aset tetap adalah aset berwujud yang diperolehdalam bentuk siap pakai atau dengan di bangun lebih dahulu, yang digunakandalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satutahun. Proses pencatatan serta penyajian aset tetap harus sesuai denganstandar akuntansi keuangan yang berlaku sekarang, agar tidak terjadikesalahan penyajian material yang berdampak pada ketidak akurataninformasi yang tersaji dan mempengaruhi atau menyesatkan keputusanpengguna laporan keuangan karena perlakuan akuntansi aset tetap tersebutsangat besar pengaruhnya tehadap laporan keuangan perusahaan.Permasalahan dalam penentuan harga perolehan sering terjadi karenauntuk menetapkan harga perolehan aset tetap tidak hanya dipandang darisudut harga belinya, tetapi juga biaya lain yang dikeluarkan sampai aset tetaptersebut dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan. Ini sejalandengan teori yang menyebutkan bahwa harga perolehan merupakan seluruhpengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan aset tetap sehingga siapuntuk digunakan.Pada umumnya, pengeluaran-pengeluaran untuk aset tetap yang terjadiselama masa penggunaannya dapat dibedakan menjadi pengeluaran modal(capital expenditures) yaitu pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatatsebagai aset atau biaya yang dikorbankan oleh perusahaan mempunyaimanfaat lebih dari satu periode akuntansi. Oleh karena itu harus dikapitalisasisebagai bagian dari harga perolehan aset tetap yang bersangkutan. yaitubiayayangdikorbankan perusahaan hanya bermanfaat selama kurang dari satu periodeakuntansi dan dinyatakan sebagai biaya operasi perusahaan pada periodeterjadinya pengeluaran.Setiap aset tetap akan memberikan manfaat bagi perusahaan sesuaidengan umur aset tetap tersebut. Hal ini dipengaruhi juga oleh penggunaanatau pemakaian, keausan, ketidak seimbangan kapasitas yang tersedia danketinggalan teknologi. Oleh karena itu setiap aktiva tetap yang sudahdigunakan perlu dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya. Sesuaidengan PSAK 16 penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapatdisusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.Glory Futsal Sukowono adalah perusahaan yang bergerak dalam bidangjasa, karyawannya dituntut untuk bekerja dengan cepat, efektif, dan efisien. .Aset yang disusutkan merupakan bagian yang signifikan dari jumlah (total)

aset keseluruhan Glory Futsal Sukowono. Permasalahan akuntansi yangberkaitan dengan aset tetap meliputi: penentuan harga perolehan aset tetap,pencatatan pengeluaran setelah perolehan aset tetap, penyusutan aset tetap,pelepasan aset tetap, dan penyajian aset tetap. Klasifikasi aset tetap olehGlory Futsal Sukowono yaitu tanah, peralatan, mesin dan kendaraan, gedungdan bangunan, inventaris kantor, dan furnitur futsal yang jumlah nilaikeseluruhannya cukup besar lebih dari 2 miliar rupiah. Fenomena yangterjadi pada Glory Futsal Sukowono menyangkut aktiva tetapnya setelahmendapat aset itu hanya mencatat harga perolehan dan dilaporan keuanganlangsung di sajikan tanpa ada biaya penyusutan. Padahal sesuai denganPSAK 16 aset itu harus diperlakukan dari penentuan harga perolehan asettetap, pencatatan pengeluaran setelah perolehan aset tetap, penyusutan asettetap, pelepasan aset tetap, dan penyajian aset tetap untuk mengetahui nilaibukunya pada akhir periode akuntansi.Aset tetap merupakan harta kekayaan yang nilainya relatif material jikadibandingkan dengan harta kekayaan lainnya. Setiap aset tetap akanmemberikan manfaat bagi perusahaan sesuai dengan umur aset tetap tersebut.Aset yang disusutkan merupakan bagian yang signifikan dari jumlah (total)asetkeseluruhan.Oleh karena itu, aset yang di susutkan dapat berpengaruh signifikan puladalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan (neraca) dan laporanlaba rugi.Akuntansi aset tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporankeuangan, kesalahan dalam menilai aset tetap berwujud dapat mengakibatkankesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan padaaset tetap relatif besar. Mengingat pentingnya akuntansi aset tetap dalamlaporan keuangan tersebut, maka perlakuannya harus berdasarkan padaStandar Akuntansi Keuangan (PSAK No 16). Oleh karena itu Glory FutsalSukowono perlu melakukan perbaikan pada akuntansi aset tetapnya. Asettetap dalam penyajian pada laporan keuangan seharusnya membebankanbiaya depresiasi yang dimiliki secara konsisten pada setiap periode denganmenggunakan metode yang dianggap sesuai untuk diterapkan, yaitu metodegaris lurus untuk bangunan, peralatan dan inventaris, serta metode jumlah

angka tahun untuk kendaraan dan sarana transportasi lainnya, agar diketahuinilai sisanya pada akhir periode.Masing-masing tipe aset tetap dikelompokkan dan disajikan sesuaidengan jenisnya. Informasi yang harus diungkapkan dalam penyajian asettetap adalah: kebijakan akuntansi aset tetap, dasar penilaian yang digunakanuntuk mencatat aset tetap, rekonsiliasi jumlah yang tercatat pada awal danakhir periode, serta informasi penyusutan. Agar tidak menyesatkan pemakailaporan keuangan, maka penyajian aset tetap di neraca harus disesuaikandengan apa yang telah ditetapkan oleh Standar Akuntansi KeuanganGlory Futsal sudah sesuai PSAK 16 pada pengklasifikasian asettetap,namun dalam penentuan harga perolehan aset tetap berwujud ,Kebijakan pencatatan penyusutan, Kebijakan penghentian dan pelepasan,penyajian aset tetap pada laporan keuangan Glory Futsal Sukowono belumsesuai dengan PSAK No.16. Berdasarkan uraian di atas, maka mendorongpenulis untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “PerlakuanAkuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No.16 Pada Glory FutsalSukowono”1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, makakesimpulan permasalahan yaitu:1. Bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory Futsal Sukowono?2. Apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ?1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuanyang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap pada GloryFutsal Sukowono.2. Untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan.

1.4 Manfaat penelitiana. Secara teoritisBagi penulis dapat memberikan pemahaman tentang perlakuan akuntansiaset tetap dan penerapannya didalam praktik.b.SecarapraktisBagi Glory Futsal Sukowono untuk dapat menjadi sumbangan penulisanberupa saran atau usul bagi pihak manajemen dan sebagai bahan masukanuntuk pencatatan lebih lanjut atas aktiva tetap dan sebagai bahan evaluasiaset tetap yang selama ini dijalankan.2.1. TINJAUAN TEORI2.1.1. Aset TetapMenurut Bambang Riyanto (2011:115) menyatakan bahwa “aktiva tetapadalah aktiva yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur-angsur habisturut serta dalam proses produksi dan ditinjau dari lama perputaran aktivatetap ialah aktiva yang mengalami proses perputaran dalam jangka waktupanjang”.2.1.2. Klasifikasi aset tetapPada umumnya aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaandalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintahan Pernyataan No.07:(a) Tanah;(b) Peralatan dan Mesin;(c) Gedung dan Bangunan;(d) Jalan, Irigasi dan Jaringan;(e) Aset Tetap Lainnya; dan(f) Konstruksi dalam Pengerjaan.2.1.3. Perolehan Aset TetapMenurut Harahap (1999: 25) perolehan aset tetap melalui pembeliantunai yaitu aset yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang

dikeluarkan untuk pembelian itu ditambah dengan biaya-biaya lainsehubungan dengan pembelian aktiva tetap itu, dikurangi potongan hargayang diberikan baik karena pembelian dalam partai besar maupun karenapembayaran yang dipercepat.Prinsip biaya mengharuskan aset tetap dicatatpada harga perolehannya. Dimana harga perolehan itu mencakup seluruhpengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh aktiva sehingga aktivatersebut siap digunakan.2.1.4 Pengeluaran Setelah PerolehanPengeluaran yang terkait dengan asset tetap (setelah perolehan asettetap-subsequent expenditure) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:1. Pengeluaran untuk pemeliharaan aset tetap.2. Pengeluaran yang bersifat memperpanjang masa manfaat ataumemberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang dalam bentukpeningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja. Baikakuntansi berbasis akrual maupun akuntansi pemerintahan di Indonesiamempunyai perlakuan yang sama terhadap transaksi tersebut2.1.5 Pengakuan Aset TetapMenurut Nordiawan, dkk (2007: 231), dalam akuntansi pemerintahan diIndonesia yang menggunakan basis cash toward accrual, pengakuan asettetap dilakukan apabila aset tersebut merupakan aset berwujud danmemenuhi kriteria:1. Memiliki masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.2. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.2.1.6. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset TetapMenurut Nordiawan, dkk (2007: 232) baik dalam akuntansi komersialmaupun akuntansi pemerintahan di Indonesia, pengukuran aset tetap dapatterjadi melalui dua cara, yaitu menggunakan biaya perolehan (historical cost)dan biaya wajar pada saat perolehan (fair value).2.1.7. Penyusutan Aset Tetap

Menurut Abdul Hafiz Tanjung, (2009: 262) aset tetap disajikan sebesarbiaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan merupakanpengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud. Nilai penyusutanuntuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat asettetap dan diinvestasikan dalam aset tetap.Perhitungan penyusutan aktiva tetap ditentukan oleh faktor-faktorsebagai berikut:1. Harga perolehan, yaitu jumlah uang yang dikeluarkan untukmemperoleh aktiva tersebut sehingga siap untuk dipergunakan didalam operasi perusahaan.2. Taksiran nilai residu, yaitu taksiran nilai sisa aset tetap tersebut padasaat masa kegunaannya habis.3. Taksiran umur kegunaan, yaitu taksiran umur aktiva tetap yangbersangkutan dapat dipergunakan dalam operasi perusahaan.2.1.8 Metode-metode penyusutanMenurut Mardiasmo (2000: 160-161) untuk menghitung penyusutandapat dipergunakan beberapa metode yaitu:a.MetodegarislurusBeban penyusutan dibagi sama rata selama masa manfaat aset yangbersangkutan, setelah dikurangi dengan estimasi nilai residu yang wajar.b.Rumus untuk menghitung penyusutan metode garis lurus yaitu :Harga Perolehan – Nilai SisaMetode Garis Lurus Masa Manfaatc.MetodesaldomenurunDalam metode penyusutan saldo menurun yang menyajikan hunRumus untuk menghitung penyusutan metode saldo menurun yaitu :Metode Saldo Menurun % Tarif Penyusutan x Nilai Sisa Buku.

d.MetodeUnitProduksiTaksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas profuksi yang dapat dihasilkan .tarif penyusutan di hitung sebagai persentase (%) produksi aktual terhadapkapasitas produksi. Dengan demikian tarif dan beban penyusutan akanbervariasi dari tahun ke tahun, tergantung produksi aktual yang dicapai padatahunyangbersangkutan.Rumus untuk menghitung penyusutan metode jumlah unit produksi yaitu :Harga Perolehan - Taksiran Nilai ResiduMetode Unit Produksi Taksiran Total Hasil Produksi2.1.9 Penghentian Pengakuan Aset TetapMenurut PSAK (IAI, 2011 : 16.20), jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaatekonomi masa depan yang bisa diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetapdimasukkan dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya,tetapi keuntungan tersebut tidak dapat dianggap sebagai pendapatan.Namun padaperusahaan yang kegiatan usahanya menjual aset yang sebelumnya direntalkankepada pihak lain, maka perusahaan harus memindahkan aset tetap tersebutmenjadi persediaan sesuai nilai tercatat ketika aset tidak lagi direntalkan danmenjadi aset dimiliki untuk dijual. Keuntungan atau kerugian yang timbul daripenghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasilpelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya.Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya tetap.3.Pertukaran aset tetap.2.1.10 Penyajian Aset Tetap dalam NeracaMenurut PSAK Nomor 16 (2011:16.22) menyatakan bahwa laporankeuangan harus mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap yaitu :1. Dasar penilaian yang di gunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto,

jikalebih dari satu dasar yang digunakan, maka jumlah tercatat bruto digunakan.yangdigunakan.4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhirperiode.5. Suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periodememperlihatkan penambahan, pelepasan, akuisisi penggabungan usaha,penurunan nilai tercatat, penyusutan, perbedaaan pertukaran neto yang ingdanmengklasifikasikan kembali.METODE PENELITIAN3.1 Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatifadalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apayang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,tindakan, dan lain sebagainya (Moleong, Lexy J. 2011). Hal ini sesuaidengan penelitian yang akan dilakukan dalam rangka untuk menganalisaperlakuan akuntansi aset tetap terhadap PSAK 16 pada GLORY FUTSALSUKOWONO.3.2 Jenis dan sumber dataDalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif darisumber primer dan sumber sekunder.1. Data PrimerData primer adalah sumber data yang secara langsung memberikandata kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Sumber primer iniberupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yangpenulis lakukan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi lapangandan mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi dankejadian di perpustakaan.

2. Data SekunderData ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yangdiperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung kelapangan. Penulis juga menggunakan data sekunder hasil dari studipustaka. Dalam studi pustaka, penulis membaca literatur-literatur yangdapat menunjang penelitian, yaitu literatur-literatur yang berhubungandengan penelitian ini.3.3. Teknik pengumpulan dataTeknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:1. ObservasiObservasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orangyang ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya.Dan peneliti dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya atau yangdikenal dengan observasi partisipatif. Pada observasi ini, penelitimengamati peristiwa, kejadian, pose, dan sejenisnya disertai dengan daftaryang perlu diobservasi (Sulistyo-Basuki, 2010:149).2. WawancaraWawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak aandanterwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan(Moleong, 2012:118). Melalui wawancara ini pula peneliti menggaliinformasi secara mendalam dari informan mengenai perlakuan akuntansiaset tetap berdasarkan PSAK No 16 pada Glory Futsal Sukowono.Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur dengan harapandapat menemukan informasi lebih terbuka dari informan.3.4. Teknik analisis dataMetode analisis data yang dipakai adalah menggunakan analisisdeskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkankeadaan perusahaan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya terjadidisuatu perusahaan. Setelah semua data yang diperoleh dari hasil penelitian

mengetahui apakah perlakuan akuntansi aktiva tetap yang diterapkan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :1.PembagianMenurut Abdul Hafiz Tanjung, (2009: 260) aset tetap diklasifikasikanberdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya. Pembagian aset tetapberdasarkan PSAP No. 07 yaitu tanah, gedung dan bangunan, peralatan danmesin, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan.2.PengukuranMenurut Nordiawan, dkk (2007: 232) baik dalam akuntansi komersialmaupun akuntansi pemerintahan di Indonesia, pengukuran aset tetap dapatterjadi melalui dua cara, yaitu menggunakan biaya perolehan (historical cost)dan biaya wajar pada saat perolehan (fair value)3.PenilaianMenurut PSAK (IAI, 2011 : 16.19), dalam hubungannya denganpenilaian aktiva tetap menyatakan bahwa aktiva tetap dinyatakan sebesarnilai buku yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.4.PenyajianMenurut Nordiawan, dkk (2007: 243-244) masing-masing tipe aset tetapdikelompokkan dan disajikan sesuai dengan jenisnya. Informasi yang harusdiungkapkan dalam penyajian aset tetap adalah kebijakan akuntansi asettetap, dasar penilaian yang digunakan untuk mencatat aset tetap, rekonsiliasijumlah yang tercatat pada awal dan akhir per

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK No.16 PADA GLORY FUTSAL SUKOWONO Faizal Gunawan 1110421092 ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada Glory Futsal Sukowono, perusahaan ini bergerak di bidang jasa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset tetap pada

Related Documents:

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK 16 (REVISI 2016) PADA PT. ARAZ MANDIRI JAYA JEMBER . Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Indonesia email: candywidipriyono@gmail.com ABSTRAK Jurnal ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap pada PT. Araz Mandiri Jaya Jember,

dan harga perolehan aset tetap, penentuan masa manfaat aset tetap, ketentuan metode penyusutan aset tetap, ketentuan pemberhentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian dan pengungkapan aset tetap dalam laporan keuangan harus jelas agar informasi yang disajikan tidak menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan.

12 melakukan pengakuan, pengukuran, dan penyajian serta pengungkapan aset tetap 13 berdasarkan peristiwa ( events ) yang terjadi, seperti perolehan aset tetap pertama kali, 14 pemeliharaan aset tetap, pertukaran aset tetap, perolehan aset dari hibah/donasi, dan 15 penyusutan.

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang . Aset Tetap. Adalah aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal. 3. Aset Lain-lain.

Berdasarkan analisis perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Kediri Tani Sejahtera tahun 2012-2016, penulis memaparkan pembahasan sebagai berikut : a. berdasarkan data perolehan aktiva tetap dan informasi dari pihak perusahaan bahwa perlakuan akuntansi penentuan harga perolehan aktiva tetap sudah sesuai dengan PSAK.

Menurut Dyckman, Dukes dan Davis (1996:521), Penilaian aset tetap berwujud, aset tetap dinyatakan sebesar nilai buku. Nilai buku adalah harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan aset tetap. Sedangkan harga perolehan aset tetap adalah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan

Pemerintah Pernyataan Nomor 07 Akuntansi Aset Tetap, tetapi untuk penghentian dan penghapusan aset tetap di dalam neraca belum sepenuhnya sesuai dengan SAP serta untuk penilaian aset tetap tidak sesuai dengan SAP, penelitian ini dilakukan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal.

Business Studies Notes Year 9 & 10 Chapter 1 The purpose of Business Activity A NEED is a good or service essential for living (food, water, shelter, education etc.). A WANT on the other hand is something we would like to have but is not essential for living (computer games, designer clothing, cars etc.). people’s wants are unlimited. The Economic Problem results from an unlimited amount of .