PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN .

3y ago
152 Views
29 Downloads
1.03 MB
20 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 2m ago
Upload by : Josiah Pursley
Transcription

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURANKAP, DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIENTERHADAP KUALITAS AUDITARTIKEL ILMIAHDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaikanProgram Pendidikan SarjanaProgram Studi AkuntansiOleh :DESI FRIDA PRIYANTINIM : 2014310116SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA2018

PENGARUH AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, UKURAN KAP, DANUKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP KUALITAS AUDITDesi Frida PriyantiSTIE Perbanas SurabayaEmail : desifrida.p@gmail.comJl. Wonorejo Timur 16 Surabaya 60296, IndonesiaABSTRACTThe purpose of this study is to examine the influence of audit tenure, audit rotation, size ofpublic accounting firm, and size of client company of audit quality. Audit quality’s proxy isearnings quality which is measured by the level of discretionary accrual model modified jones,while audit tenure is measured by counting the year in which the same auditors has made anengagement with the auditee, audit rotation and size of public accounting firm are measuredby dummy variable, and size of client company is measured by the growth of total assets. Thepopulation in this study consists of listed go public service companies, especially thetelecommunications and retail sectors in Indonesia Stock Exchange in year 2012-2017.Sampling method used is purposive sampling. In the research, the total of the sample is 30companies, after data observation then, there are 73 samples that included outlier should beexcluded from samples of observation. So, the final amounts of the sample are 107 data.Multiple linear regression used to be analysis technique. The empirical result of this studyshow that audit tenure, audit rotation, size of public accounting firm, and size of client companyhave significant influenced of audit quality. Audit tenure and size of public accounting firmhave no significant effect on audit quality, while audit rotation and size of client company havepositive effect on audit quality.Key words : audit tenure, audit rotation, size of public accounting firm, size of client company,and audit omian yang pesat maka perusahaanmultinasionalmaupuninternasionalsemakin bersaing menyajikan laporankeuangan yang berkualitas. . Penyajianlaporan keuangan yang berkualitas tersebutdapat digunakan pihak internal sebagai alatpertimbanganuntukpengambilankeputusan baik jangka pendek dan jangkapanjang, lalu laporan keuangan juga dapatdigunakan pihak eksternal (investor,kreditor, masyarakat, pemerintah, dsb)sebagai alat menilai kondisi danmemberikan penilaian kepada perusahaantersebut.MenurutIkatanAkuntansiIndonesia (IAI) dalam Standar AkuntansiKeuangan (SAK) per 1 Januari 2017,laporankeuanganharusmemilikikarakteristik berupa understandability(mudah dipahami), relevan (sebenarnya),reliability (keandalan), dan comparability(dapat dibandingkan). Namun, untukmengukur dan menilai laporan keuangantelah memenuhi karakteristik yang telahditetapkan oleh IAI dibutuhkan pihakketiga yang dinilai mampu untukmelakukan penilaian. Pihak ketiga ialahauditorindependen,merekabertanggungjawab untuk merencanakan1

dan melakukan audit sehingga memperolehkeyakinan memadai bahwa laporankeuangan yang telah diaudit berkualitas danbebas dari salah saji material baik disengajamaupun tidak disengajaMenurut Tandiontong (2015:225)menjelaskan kualitas audit sebagaiprobabilitas kemampuan untuk mendeteksidan keinginan (willingness) seorang auditoruntuk melaporkan dan mengungkapkankesalahan ataupun salah saji material didalam sistem akuntansi yang digunakanoleh kliennya. Ikatan Akuntansi Indonesia(IAI) mengemukakan bahwa audit yangdilakukan auditor saat pemeriksaan dapatdikatakan berkualitas, jika memenuhistandar auditing yang telah ditetapkan olehIAPI dan standar pengendalian mutu yangrelevan.Pada 2014-2017 terjadi beberapakasus besar sehingga mengakibatkankualitas audit yang dilakukan oleh auditorindependen mendapat sorotan masyarakatdikarenakan kepercayaan masyarakatterhadap kualitas audit yang dilakukanauditor independen menurun. Kasus yangterjadi pada 2014 yang melibatkanperusahaan retail TESCO dengan KAPPWC yang telah lama menjalin hubunganlebih dari 31 tahun, dimana TESCOmelakukan overstatement terhadap labasebesar 263juta poundsterling lebih tinggidari laba seharusnya. Walaupun pihakauditor KAP PWC mengetahui salah sajipada laba yang disajikan oleh TESCOtetapi mereka dengan sengaja menutupisalah saji tersebut dan tetap memberikanopini wajar tanpa pengecualian terhadaplaporan keuangan yang disajikan denganalasanagarpihakPWCdapatmemenangkan tender audit berikutnya(www.businessnews.id, 2014)Kasus berikutnya terjadi padatriwulan kedua tahun 2017, BritishTelecom dan KAP PWC. PerusahaanmultinasionalInggrismengalamikecurangan (fraud) akuntansi yang terjadidi salah satu lini usahanya di Italia,kecurangan tersebut gagal dideteksi olehKAP PWC justru berhasil dideteksi olehwhistleblower yang dilanjutkan olehpenyelidikan forensik oleh KAP KPMG(www.wartaekonomi.co.id, 2017). Kasusterakhir terjadi pada awal tahun 2017 yangmelibatkan mitra KAP Ernst and Young(EY) di Indonesia yaitu KAP Purwantono,Suherman, & Surja. Kasus ini berawalkarena KAP Purwantono, Suherman, &Surja dinilai gagal melakukan audit ataslaporan keuangan kliennya oleh regulatorAmerika Serikat, kegagalan ini terjadiakibat pemberian opini KAP Purwantonokepadaperusahaantelekomunikasi(Indosat) tersebut tanpa didukung buktiaudityangmemadai(www.bisnis.tempo.com, 2017).Banyakfaktoryangdapatmempengaruhi kualitas audit seorangauditor dari internal (dalam diri) auditormaupun faktor eksternal yang berada diluarkuasa auditor. Penelitian ini berfokus padafaktor eksternal yang mempengaruhikualitas audit yaitu audit tenure, rotasiaudit, ukuran KAP, dan ukuran perusahaanklien sebagai variabel independen padapenelitian ini serta kualitas audit sebagaivariabel dependen.Audit tenure ialah jangka waktupenugasan audit yang dilakukan antarapihak auditor (Kantor Akuntan Publik)dengan perusahaan yang diaudit secaraberkelanjutan yang dapat diukur denganjumlah tahun tanpa mengganti pihak KAPyang lain. Lamanya masa kerja auditorpada satu perusahaan telah diatur dalamperaturan mengenai perikatan kerja audityang diatur di Indonesia melalui PeraturanMenteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008tentang Jasa Akuntan Publik. Ardani (2017)dan Gonzales et al (2013) mendukungdalam hasil penelitian bahwa secara parsialaudit tenure berpengaruh signifikanterhadap kualitas audit, dimana audit tenureyang semakin lama dapat meningkatkankompetensi yang mendasarkan keputusanaudit pada pengetahuan auditor padaperusahaan klien. Sedangkan I Gusti dan2

Ida B. (2017), Prasetia dan Rozali (2016),serta Kurniasih dan Rohman (2014)menunjukkan audit tenure berpengaruhnegatif terhadap kualitas audit, hal inimenunjukkan jika audit tenure semakintinggi maka kualitas audit yang dilakukanauditor akan semakin rendah, sebaliknyajika audit tenure semakin rendah makakualitas audit yang dilakukan semakintinggi. Namun, Herianti dan Suryani(2016), Febriyanti dan Mertha (2014),Wahono dan Setyadi (2014), serta Gultomdan Fitriany (2013) mengatakan padapenelitiannya bahwa audit tenure tidakberpengaruh terhadap kualitas audit yangdilakukan oleh auditor.Rotasi audit atau pergantian KantorAkuntanPublikuntukmengauditperusahaan klien dilakukan baik secarawajib atau sukarela dapat dibedakan atasdasar pihak yang menjadi fokus perhatian,jika pergantian auditor sukarela maka fokusutama terletak pada perusahaan tetapi jikapergantian auditor wajib maka fokus utamaberada pada auditor (Febrianto, 2009).Pergantian KAP (rotasi audit) ini dilakukankarena adanya peraturan yang membatasitenure antara pihak KAP dan klien, dimanajika tidak ada rotasi audit maka dapatmenimbulkan kedekatan antara kedua belahpihak yang mengindikasi penugasan yangdilakukan auditor menjadi tidak objektifdan akan menurunkan kualitas audit.Pandangan para klien tentangukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)sering dinilai dari ada atau tidaknya afiliasidengan KAP internasional (the big 4accounting firm) dan biaya audit yangdikeluarkan oleh klien, apakah biayatersebut besar atau kecil dan sebandingdengan hasil audit KAP tersebut. Gultomdan Fitriany (2013) pada hasil penelitianmenunjukkan bahwa ukuran KAPberpengaruh positif terhadap kualitas audit.Namun Febriyanti dan Mertha (2014)mengatakan bahwa ukuran KAP tidakberpengaruh terhadap kualitas audit baiksecara parsial maupun simultan.Ukuran perusahaan klien ditentukandari lingkup informasinya, perusahaankecilcenderungmemilikilingkupinformasi yang sempit karena kurangnyaperhatian dari para pemegang saham,sehingga menandakan kurangnya informasidan lemahnya pengawasan. Febriyanti danMertha(2014) pada penelitiannyamenunjukkan bahwa ukuran perusahaanklien berpengaruh positif dan signifikanterhadap kualitas audit. Hasil tersebutbertolak belakang dengan hasil penelitianoleh Wahono dan Setyadi (2014) yangmenunjukkan bahwa ukuran perusahaanklien tidak berpengaruh terhadap kualitasaudit.Berdasarkan kasus-kasus yangmelibatkan kualitas audit dan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahuluantara peneliti yang satu dengan yang lainpada audit tenure, rotasi audit, ukuranKAP, dan ukuran perusahaan klien padaperusahaan jasa sektor telekomunikasi danperdagangan eceran yang terdaftar di BEIperiode 2012-2017 dalam penelitian yangberjudul “Pengaruh Audit Tenure, RotasiAudit, Ukuran KAP, dan UkuranPerusahaan Klien terhadap KualitasAudit”.KERANGKATEORITISDIPAKAI DAN HIPOTESISYANGTeori Keagenan (Agency theory)Menurut Jansen dan Meckling (1976) teorikeagenan sebagai suatu versi dari gametheory yang membuat suatu modelkontraktual antara dua atau lebih orang(pihak), dimana salah satu pihak disebutagent dan pihak yang lain disebut principal.principal memberikan suatu wewenangkepada agent untuk melaksanakan tugastertentu sesuai dengan kontrak kerja yang3

telah disepakati kedua(Tandiontong 2015:4).belahpihakAdanya auditor independen selakupihak ketiga akan memunculkan biayaagensi (agency cost) sebagai bentukpenyelesaian masalah. Jensen danMeckling (1976) membagi biaya agensimenjadi 3 bagian, yaitu (1) biayakompensasi insentif; (2) biaya pemantauan;(3) kerugian residual. Bentuk biayapemantauan adalah penunjukan pihakketiga yang bersifat independen sebagaipenegah antara principal dan agent. Biayatersebut sering dikenal sebagai biaya auditeksternal (audit fee) yang ditentukan sesuaidengan besar kecilnya KAP dankemampuanperusahaandalammengeluarkan biaya tersebut.Kualitas AuditTandiontong (2015:225) menjelaskankualitas audit sebagai probabilitaskemampuan untuk mendeteksi dankeinginan (willingness) seorang auditoruntuk melaporkan dan mengungkapkankesalahan ataupun salah saji material didalam sistem akuntansi yang digunakanoleh kliennya. Seorang auditor independendituntut untuk menghasilkan kualitas auditdan pekerjaan yang tinggi, dikarenakanauditor mempunyai tanggung jawab yangbesar terhadap pihak yang berkepentingandalam menggunakan laporan rual DiskresionerKualitas audit dapat diukur menggunakanbeberapa pendekatan, salah satunya denganmenggunakan kualitas laba sebagai proksipengukurannya. Kualitas laba seringdikaitkan dengan kualitas pada laporankeuangan. Laba yang merupakan bagiandari laporan keuangan, tidak selalumenyajikan fakta yang sebenarnya tentangkondisiekonomiyangdihadapiperusahaan, sehingga laba yang awalnyadapat diharapkan sebagai alat pertimbanganuntuk pengambilan keputusan, menjadidiragukan hasilnya. Auditor diharapkandapat membatasi dan mengurangi praktikmanajemen laba tersebut (Kartikasari.2012). Salah satu pengukuran kualitas labadengan menggunakan akrual diskresioner.Ardani (2017), Nadia (2015), serta Wahonodan Setyadi (2014) mengukur kualitas auditmenggunakan pendekatan kualitas anyakecuranganakuntansi atau manajemen laba.Audit tenureAudit tenure adalah lamanya hubungan ataumasa perikatan kerja antara auditor denganklien dalam hal pemeriksaan laporankeuangan. Audit tenure dapat memberikandampak pada perusahaan klien, misalindependensi dan kompetensi auditor,hubungan emosional antara auditor danklien, fee, dan lain sebagainya. Peraturanmengenai perikatan kerja audit ini diatur diIndonesia melalui Peraturan MenteriKeuangan No. 17/PMK.01/2008 dimanamasa pemberian jasa bagi akuntan publik,sebelumnya KAP dapat memberikan jasaaudit umum paling lama untuk 5 (lima)tahun buku berturut-turut kemudiandirubah menjadi 6 (enam) tahun bukuberturut-turut dan untuk seorang AkuntanPublik paling lama untuk 3 (tiga) tahunbuku berturut-turut.Rotasi AuditRotasi audit ialah pergantian auditormaupun Kantor Akuntan Publik karenaregulasi pemerintah berkaitan denganpembatasan jasa audit. Menurut Ishak(2014) rotasi audit atau pergantian auditormaupun Kantor Akuntan Publik dapatdibedakan menjadi 2 yaitu pergantian yangterjadi karena regulasi pemerintah yangmengikat (bersifat wajib) dan pergantianyang disebabkan alasan lain diluarkebijakan pemerintah (bersifat sukarela).Ukuran KAPMenurut Prasetia dan Rozali (2016)kualitas audit sering dikaitkan dengan skala4

auditor yang mempunyai empat kelebihanyaitu:1. Jumlah klien yang ditangani olehKantor Akuntan Publik2. Banyaknyajenisjasayangdisediakan oleh Kantor AkuntanPublik3. Luasnyacakupangeografispelayanan jasa yang disediakan,termasuk afiliasi internasional.4. Banyaknya staf audit dalam suatuKantor Akuntan PublikKAP skala kecil lebih memprioritaskankepentingan biaya audit klien dibandingdengan risiko atas kegagalan audit, merekamemilikikecenderunganuntukberkompromi terhadap kualitas auditkarena ketergantungan biaya audit yangdimiliki klien. Sedangkan KAP skala besarkurang merespon permintaan dan tekananyang diberikan klien untuk memperlancaraudit pada laporan keuangan mereka. KAPskala besar tidak memiliki kompromi padakualitas audit sehingga kualitas audit yangdilakukan oleh auditor KAP skala besarlebih berkualitas.Ukuran Perusahaan KlienMenurut Brigham dan Houston (2011:117),ukuran perusahaan adalah rata-rata totalpenjualan bersih untuk tahun yangbersangkutan sampai beberapa tahunkemudian. Hal ini penjualan lebih besardaripada biaya variabel dan biaya tetap,maka akan diperoleh jumlah pendapatansebelum pajak. Sebaliknya, jika penjualanlebih kecil daripada biaya variabel dan tetapmaka perusahaan akan menderita kerugian.Pengaruh Audit Tenure terhadapKualitas AuditPandangan Deis and Groux (1992) dalamNadia (2015) tentang hal-hal yangmempengaruhi kualitas audit adalah lamawaktu yang diperlukan auditor untukmengaudit suatu perusahaan yang sama,jika semakin lama auditor melakukanpenugasan untuk satu perusahaan yangsama maka akan menimbulkan hubungankedekatan antara auditor dan klien sehinggaakan muncul kecenderungan kualitas audityang dilakukan oleh auditor semakinmenurun. Hal tersebut didukung olehPeraturanMenteriKeuanganNo.17/PMK.01/2008 tentang Jasa AkuntanPublik yang membatasi perikatan audit.Prasetia dan Rozali (2016) dan Kurniasihdan Rohman (2014) menunjukkan bahwaaudit tenure berpengaruh negatif terhadapkualitas audit. Hasil penelitian tersebutmenjelaskan bahwa semakin tinggi tenureyang terjalin antara seorang auditor kepadaklien, maka kualitas audit yang dilakukanoleh auditor akan semakin menurun.H1:audit tenure berpengaruh negatifterhadap kualitas auditPengaruh Rotasi Audit terhadapKualitas AuditSesuai dengan peraturan yang membatasitenure yang diatur dalam Peraturan MenteriKeuangan No. 17/PMK.01/2008 tentangJasa Akuntan Publik yang membatasiperikatan audit. Semakin lama perusahaantidak melakukan rotasi audit makaindependensi dan objektifitas seorangauditor akan terganggu yang akanberdampak pada kualitas audit yangdilakukan oleh auditor independen. Hasilpenelitian Prasetia dan Rozali (2016)mengatakan semakin tinggi nilai rotasiaudit perusahaan akan mengakibatkanmenurunnya peluang kualitas audit padaperusahaan.Hubungan lama yang terjalin antara auditordan klien sehingga tidak terjadinya rotasiaudit akan berpeluang menurunkan kualitasaudit. Perusahaan kecenderungan menolakadanya kewajiban rotasi audit, karenaadanya potensi ancaman yang bersifatmengganggu, tetapi jika perusahaan tidakmengikuti kewajiban rotasi audit makaindependensi auditor akan terganggu danakan memiliki kecenderungan untukmemihak kepada klienH2:Rotasi audit berpengaruh negatifterhadap kualitas audit5

Pengaruh Ukuran KAP terhadapKualitas AuditTeori agensi menjelaskan biaya auditmerupakan bentuk biaya pemantauan untukmenyelesaikan masalah principal danagent. Besar kecilnya biaya tersebutbergantung pada ukuran KAP dankemampuan keuangan Perusahaan. KAPskala kecil memiliki kecenderungan untukberkompromi terhadap kualitas auditkarena ketergantungan biaya audit yangdimiliki klien sehingga kualitas audit yangdilakukan kurang baik. Sedangkan KAPskala besar kurang merespon permintaandan tekanan yang diberikan klien untukmemperlancar audit pada laporan keuanganmereka karena mereka telah menerimabiaya audit yang cukup sehingga kualitasaudit yang dilakukan akan lebih berkualitasserta KAP skala besar memilikitanggungjawab pada penugasan sertareputasi yang lebih besar daripada KAPskala kecil. Hasil penelitian oleh Gultomdan Fitriany (2013) menjelaskan adanyahubungan positif antara ukuran KAP dankualitas audit, dimana jika perusahaanmenggunakan KAP besar (Big4) makakualitas audit yang dilakukan akan semakinbaik.H3:Ukuran KAP berpengaruh positifterhadap kualitas auditPengaruh Ukuran Perusahaan Klienterhadap Kualitas AuditUkuran Perusahaan dapat dilihat dari segitotal aset yang dimiliki. Perusahaan besaryang memiliki total aset besar dapatmenggambarkan keadaan keuangannyasehingga perusahaan tersebut dapatmenganggarkan biaya audit yang besaruntuk menyewa jasa audit KAP besar. Haltersebut akan berdampak pada kualitasaudit serta perusahaan besar mempunyaisistem pengendalian internal yang lebihbaik dibandingkan perusahaan kecil,dengan adanya hal tersebut akan membantuauditor dalam melakukan audit. Hasilpenelitian terdahulu Febriyanti dan Mertha(2014) membuktikan bahwa ukuranperusahaan klien berpengaruh positifterhadap kualitas audit, dimana jika ukuranperusahaan semakin besar maka kualitasaudit yang dilakukan auditor semakin baik.H4: Ukuran perusahaan klien berpengaruhpositif terhadap kualitas auditAudit Tenure (X1)Rotasi Audit (X2)H1H2H3Kualitas Audit (Y)Ukuran KAP (X3)H4UkuranPerusahaan Klien(X4)Gambar 1Kerangka PemikiranMETODE PENELITIANKlasifikasi SampelPopulasi pada penelitian ini menggunakanperusahaan jasa sektor telekomunikasi danperdagangan eceran yang terdaftar di BursaEfek Indonesia dengan jumlah 5perusahaan jasa sektor telekomunikasi dan25 perusahaan jasa sektor perdaganganeceran. Jumlah populasi dapat berkurangjika tidak memenuhi kriteria yangditetapkan pada penelitian ini. Sampelberupalaporankeuanganyangmencantumkan laporan auditor independenperiode 2012-2017. Teknik pengambilansampel menggunakan purposive samplingdengan kriteria:1. Menerbitkan laporan keuanganyang telah diaudit selama periodepenelitian (2012-2017)2. Mencantumkan laporan auditorindependenselamaperiodepenelitian (2012-2017)3. Selama periode penelitian (20122017), perusahaan (auditee) tidakmengalami delisting di BEI.6

4. Mata uang yang digunakan dalam REVitlaporan keuangan perusahaan ialahRupiah. RECitData PenelitianData yang digunakan dalam penelitian inimerupakan data sekunder yang diperoleholeh peneliti secara tidak langsung melaluimedia perantara yang telah dipubikasikanatau dalam hal lain diperoleh melalui pihakketiga. Teknik yang digunakan untukmengumpulkan data dalam penelitian iniadalah dokumentasi, yaitu dengan caramengumpulkan, mencatat, dan mengkajidata sekunder yang berupa laporankeuangan perusahaan yang disertai laporanauditor independen dari perusahaan jasasektor telekomunikasi dan perdaganganeceran yang dapat diunduh melalui websitewww.idx.co.id.Variabel PenelitianVariabel penelitian yang digunakan inimeliputi variabel dependen yaitu kualitasaudit dan variabel independen terdiri dariaudit tenure, rotasi audit, ukuran KAP, danukuran perusahaan klien

pada audit tenure, rotasi audit, ukuran KAP, dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan jasa sektor telekomunikasi dan perdagangan eceran yang terdaftar di BEI periode 2012-2017 dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit Tenure, Rotasi Audit, Ukuran KAP, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit”.

Related Documents:

PENGARUH ROTASI AUDITOR, AUDIT FEE, AUDIT TENURE, CLIENT IMPORTANCE, DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rotasi auditor, audit fee, audit tenure, client importance,

PENGARUH FEE AUDIT, AUDIT TENURE, DAN ROTASI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Rotasi Audit, Fee Audit, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

Table of Contents 1. Definitions page 2 2. Introduction page 4 3. Pathways page 7 4. Tenure a. Purposes of Tenure page 8 b. Obligations and Responsibilities of Tenure page 8 c. Conferral of Tenure page 8 d. Length of Tenure Stream Service page 9 e. Terms of Appointment in Tenure Stream page 9 f. Criteria for Tenure page 10 5.

Vol. 1 51 Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis 8 No. 1 , Maret 2018 ISSN : 1693-7597 PENGARUH ROTASI KAP DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR

(KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII, 1-26. Hartadi, B. (2018). Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009.

PENGARUH FEE AUDIT, AUDIT TENURE, ROTASI AUDIT, REPUTASI AUDIT, UKURAN KAP, DAN PENGALAMAN TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

AutoCAD workspaces are sets of menus, toolbars and dockable windows (such as the Properties palette, DesignCenter, and the Tool palettes window) that are grouped and organized so that you can work in a custom, task-oriented drawing environment. 1. Click the Workspace Switching icon. 2. Click 3D Basics and OK. AutoCAD 3D Tutorials - 4 - 1.2 3D Basics Interface The following is AutoCAD’s 3D .