PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP .

3y ago
66 Views
1 Downloads
302.91 KB
6 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Esmeralda Toy
Transcription

EEAJ 1 (2) (2012)ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS ajPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARANTERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU KELAS VIII SMP PGRI 16BRANGSONG KABUPATEN KENDALAstuti, Wiwin Wiji , FX.Sukardi, PartonoJurusan Pendidikan Ekonomi FE, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaInfo ArtikelAbstrakSejarah Artikel:Diterima Oktober 2012Hasil belajar adalah yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakanDisetujui September 2012tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah yang ditunjukan dengan nilaiDipublikasikan November 2012 atau angka sesuai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh seKeywords:Learning MetholLearning OutcomesMotivationkolah. Hasil belajar dipengaruhi diantaranya oleh motivasi belajar dan metode pembelajaran. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa hasil belajarIPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendaltergolong tidak tuntas. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPPGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 116 siswa karenapenelitian ini adallah penelitian populasi maka diperoleh sampel sebesar116 siswa. Variabel bebas yang dikaji dalam penelitian ini adalah motivasibelajar (X1) dan metode pembelajaran (X2) dan variabel terikatnya adalahhasil belajar(Y). Pengumpulan data dikakukan dengan cara menggunakanangket dan dokumentasi. Hasil penelitian deskriptif persentase menunjukkan bahwa hasil belajar masuk dalam kategori tidak tuntas. Motivasi belajar masuk dalam kategori baik dan metode pembelajaran masuk dalamkategori cukup baik. Secara parsial motivasi belajar berpengaruh secaraparsial sebesar 48% dan secara parsial metode pembelajaran berpengaruhsebesar 9,6%. Secara simultan memberikan kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 63,8%.AbstractLearning outcomes are achieved when students follow and do the work and learning activities in schools are indicated by value or number that corresponds to theminimum passing grade boundaries set by the school. Learning outcomes of whichare influenced by the motivation to learn and learning methods. The results of preliminary observations indicate that the learning outcomes of students of class VIIIIntegrated IPS SMP PGRI 16 Brangsong Kendal considered incomplete. This studypopulation is class VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kendal totaling 116 studentsbecause the study population, the study is obtained samples of 116 students. Theindependent variables were examined in this study is the motivation to learn (X1)and methods (X2) and the dependent variable is the learning outcome (Y). Data collection was stiffened by using questionnaires and documentation. The results showedthat the percentage of descriptive learning outcomes in the category is not complete.Motivation to learn in the category of good and learning methods in the categoryquite well. Partially motivation partial effect by 48% and the partial effect of learning methods by 9.6%. Simultaneously contribute to learning outcomes of 63.8%. 2012 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi:Gedung C6 Kampus Sekaran Gunungpati SemarangEmail: wiwin meeku@yahoo.co.idISSN 2252-6544

Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelasatau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran ataugurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.Guru biasa mengajar dengan metode ceramahsaja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, danhanya mencatat saja. Guru yang progresif beranimencoba metode-metode yang baru, yang dapatmembantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dengan baik.Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, terdapat beberapa komponen, dua diantaranya adalah guru dan siswa. Agar proses belajarmengajar berhasil, guru dan siswa harus berperan secara aktif. Di dalam kelas, tingkat kecerdasan dan keaktifan siswa berbeda–beda. Olehkarena itu, guru harus mampu memperlakukansiswa sesuai dengan tingkat kecerdasannya danmampu membuat semua siswa aktif dalam pembelajaran walaupun tidak semua metode pembelajaran tepat diterapkan dalam menyampaikanpokok bahasan, penerapan metode pembelajaranharus mempertimbangkan pokok bahasan, alokasi waktu, dan sarana pendukung.Hasil belajar yang optimal mencerminkankeberhasilan proses pembelajaran di sekolahanatau pun keberhasilan siswa dalam penguasaankonsep atau materi. SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu 61 untuk pelajarn IPSTerpadu kelas VIII. SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal mengharapkan siswa belajr diSekolah mencapai nilai KKM atau mendapatkanhasil belajar yang mencapai KKM. Kenyataan dilapangan menunjukkan hasil belajar yang bervariasi, dan banyak diantaranya yang memperolehhasil belajar yang rendah atau tidak mencapaiKKM.Terlihat dari hasil observasi yang dilakukan di SMP PGRI 16 Brangsong KabupatenKendal kelas VIII Tahun Ajaran 2011/2012 padasemester ganjil bahwa hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu di SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal atau belum mencapai KKM,terlihat pada kelas VIII A siswa yang tuntas nilai KKM adalah 12 siswa (30%) dan yang tidaktuntas nilai KKM adalah 28 siswa (70%) denganrata-rata 53,27. Kelas VIII B, siswa yang tuntasnilai KKM adalah 5 (13%) siswa dan yang tidaktuntas nilai KKM adalah 34 siswa (87%) denganrata-rata 44.02. Kelas VIII C, siswa yang tuntasnilai KKM adalah 12 (30%) siswa dan yang tidaktuntas nilai KKM adalah 27 (70%) siswa denganrata-rata 52,64. Berdasarkan data diatas dapat di-PENDAHULUANPada dasarnya pengertian hasil belajardengan prestasi adalah sama. Prestasi belajarmerupakan bagian dari hasil belajar. Hal inisesuai dengan pernyataan Tu’u dalam Imroah(2008) yang menyatakan bahwa unsur yang adadalam hasil belajar adalah prestasi belajar dannilai siswa. Mengemukakan beberapa pendapatlain mengenai prestasi belajar yaitu: (1) Prestasibelajar siswa adalah hasil belajar yang dicapaisiswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugasdan kegiatan pembelajaran di sekolah, (2) Prestasi belajar tersebut terutama dinilai sebagai aspekkognitifnya, (3) Prestasi belajar juga dibuktikandan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai darihasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadaptugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yangditempuhnya. Berdasarkan pengertian diatasdapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswaadalah hasil belajar yang dicapai siswa ketikamengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatanpembelajaran disekolah yang ditunjukan dengannilai atau angka sesuai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh sekolah.Slameto (2010) mengemukakan bahwafaktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktoreksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti disiplin belajar, kondisi fisiologis (keadaan fisik dari siswa),kondisi psikologi (kecerdasan, bakat, minat,motivasi). Faktor eksternal adalah faktor yangberasal dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan, alat instrument (kurikulum, metode pembelajaran, sarana dan fasilitas serta guru/pengajar).Menurut Sardiman (2007) dalam proses belajar,motivasi sangat diperlukan karena hasil belajarakan optimal kalau ada motivasi”. Siswa akanberhasil dalam belajar apabila dalam diri siswaada suatu keinginan untuk belajar. Keinginan belajar akan berpengaruh terhadap aktivitas siswadalam proses belajar di sekolahan, apabila memilki keinginan atau motivasi maka berpengaruhterhadap kegiatan belajar di kelas sehingga menjadi siswa yang aktif di kelas. Dalam kegiatanbelajar mengajar, tugas siswa adalah belajar apabila siswa tidak berbuat sesuatu yang seharusnyadikerjakan yaitu belajar maka perlu diseledikisebab-sebabnya.Mengajar menurut Ign. (dalam Slameto,2010) metode mengajar guru yang kurang baikakan mempengaruhi belajar siswa yang tidakbaik pula. Metode mengajar yang kurang baik itudapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran2

Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)katakan bahwa pencapaian KKM masih belumoptimal karena batas KKM adalah 61.Mengkaji permasalahan yang ada yaitutidak tuntasnya hasil belajar IPS Terpadu kelasVIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal, maka peneliti melakukan observasi awal.Berdasarkan observasi awal dengan wawancarayang dilakukan pada guru kelas IPS Terpadu Kelas VIII yaitu Ibu Anies Pramitasari, SE diketahui bahwa sebagian besar siswa memperhatikanguru dalam menerangkan materi namun merekakurang aktif, masih ada beberapa anak yang tidakmemperhatikan pelajaran IPS Terpadu namunmalah mengobrol dengan teman sebangku, adabeberapa siswa yang tidak mencatat materi yangbelum ada di LKS, sebagian siswa langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru namunsebagian lagi berdiskusi terlebih dahulu kemudian mengerjakannya, hanya beberapa siswa yangmalas mengerjakan tugas dan sekitar 70% siswatepat dalam mengumpulkan tugas. Selain motivási belajar, dari hasil observasi awal yang dilakukan di SMP PGRI 16 Brangsong KabupatenKendal diperoleh data rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru di dalam mengajar materi pada kelas VIII semester 1 Tahun Pelajaran2011/2012 menggunakan metode pembelajaranceramah, tanya jawab, pengamatan, praktikum,dan diskusi dalam proses belajar mengajar selainitu berdasarkan hasil wawancara yang dilakukanpada 12 siswa, diketahui bahwa yang menganggap guru menyampaikan materi dengan jelas sebesar 67%, yang menyukai guru dalam mengajarsebesar 83%, dan menganggap guru menyampaikan materi dikaitkan dengan kehidupan seharihari sebesar 83%. Disimpulkan bahwa metodepembelajaran kelas VIII sudah baik namun hasilbelajar yang dicapai masih dibawah KKM.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasilbelajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahuipengaruh metode pembelajaran terhadap hasilbelajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahuimotivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMPPGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal.litian populasi maka diperoleh sampel sebesar116 siswa. Variabel bebas yang dikaji dalampenelitian ini adalah motivasi belajar (X1) danmetode pembelajaran (X2) dan variabel terikatnya adalah hasil belajar(Y). Pengumpulan datadikakukan dengan cara menggunakan angketdan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat analisis,uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda,dan uji hipotesis.HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil analisis regresi linearberganda diperoleh persamaan regresi Y 87,928 2,011X1 0,878X2. Dari persamaanregresi diatas bermakna sebagai berikut :Konstanta -87,928 artinya jika variabelmotivasi belajar (X1) dan metode pembelajaran(X2) bernilai nol, maka hasil belajar IPS Terpadu(Y) bernilai negatif.Koefisien motivasi belajar (X1) 2.011,artinya jika terjadi kenaikan 1 unit skor penerapan pada variabel motivasi belajar (X1) sebesar2.011 maka akan diikuti meningkatnya motivasi belajar siswa sebesar –87, 928 dengan asumsibahwa variabel metode pembelajaran (X2) dalamkondisi tetap.Koefisien metode pembelajaran (X2) 0,878, artinya jika terjadi kenaikan 1 unit skormetode pembelajaran sebesar 0,878akan diikutidengan meningktnya hasil belajar sebesar -87,928dengan asumsi bahwa variabel motivasi belajardalam kondisi tetap.Uji Simultan (uji F) diperoleh nilai Fhitung sebesar 99,742 dan signifikansi sebesar0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 makapenelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruhyang signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas secara simultan(bersama-sama) terhadap hasil belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal sebagai variabel terikat. UjiParsial diperoleh nilai t hitung 3.456 variabelmetode pembelajaran dan signifikansi sebesar0,001. Karena signifikansi yang diperoleh kurangdari 0,05, menunjukkan bahwa variabel metodepembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajarIPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal.Koefisian Determinasi Simultan (R2) diperoleh hasil analisis R-Square sebesar 0,638 yangberarti pengaruh motivasi belajar dan metodepembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelasVIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal sebesar 63,8% selebihnya 36,2% dipengaruhiMETODEPenelitian ini dilakukan di SMP PGRI 16Brangsong Kabupaten Kendal. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 16Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah116 siswa karena penelitian ini adallah pene3

Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)Belajar IPS TerpaduBerdasarkan analisis deskriptif motivasibelajar siswa kelas VIII SMP PGRI 16 BrangsongKabupaten Kendal masuk dalam kategori baik.Hasil perhitungan uji t untuk variabel motivasibelajar yang meliputi indikator minat untuk belajar IPS Terpadu, tekun menghadapi tugas, lebihsenang bekerja mandiri, dan ulet menghadapi kesulitan belajar, diperoleh t hitung sebesar 10,727dengan signifikansi 0,000 0,05 dengan demikian ada pengaruh antara motivasi belajar terhadaphasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI16 Brangsong Kabupaten Kendal.Berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu koefisien determinasi parsial diperoleh kesimpulanbahwa besarnya kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMPPGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal adalahsebesar 48,3%. Disimpulkan dengan adanya motivasi belajar maka akan hasil belajar IPS Terpadu lebih optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2007:84) “dalam proses belajar,motivasi sangat diperlukan karena hasil belajarakan optimal kalau ada motivasi” dan penelitianyang dilakukan oleh Diaz (2002:43-46) Motivationis considered to be the element that initiates the subjectown involvement in learning when a student is stronglymotivated, all his effort and personality are directed toward the achievement of a specific goal, thus bringingto bear all his or her resources, motivasi dianggapsebagai elemen yang memulai keterlibatan dirisiswa dalam belajar, ketika seorang siswa sangattermotivasi dan kepribadian diarahkan menujupencapaian tujuan tertentu maka membawa sumber dayanya.Penelitian ini sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Hamdu, dkk. (2011: 90-96)dalam tulisannya yang berjudul Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA diSekolah Dasar menyimpulkan, besarnya koefisien korelasi (r) sebesar 0,693 lebih besar dari 0,491dengan taraf signifikasn 1% sehingga memilikitingkat hubungan yang tinggi antara motivasibelajar dan prestasi belajar pada mata pelajaranIPA. Berdasarkan uji koefeisien determinasi menunjukkan kontribusi motivasi belajar teradaphasil belajar berpengaruh sebesar 48,1% sedangkan 51,9% lainnya dipergaruhi oleh faktor lainyang tidak diketahui.Menurut Marimin, dkk (2009 : 267-285)dalam jurnalnya yang berjudul pengaruh faktorintern dan faktor ekstern terhadap prestasi belajarekonomi, menyatakan kurangnya motivasi yangdimiliki siswa mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif di dalam mengejar materi pelajaranyang ketinggalan, mereka bersifat pasif ketikaoleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan Koefisien DeterminasiParsial (r2) diperoleh koefisien korelasi parsialuntuk motivasi belajar dan metode pembelajaranadalah sebesar 0,695 dan 0,309. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu r2(0.48289) yaitusebesar 48,3% yang merupakan pengkuadratandari 0,695 dan besarnya pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar IPS Terpadur2(0.09561) sebesar 9,6% merupakan pengkuadratan dari 0,309.Pengaruh Motivasi Belajar dan MetodePembelajaran terhadap Hasil Belajar IPS TerpaduBerdasarkan hasil uji hipotesis yaitu koefisien determinasi simultan dapat disimpulkanbahwa besarnya kontribusi yang diberikan motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadaphasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI16 Brangsong Kabupaten Kendal secara simultansebesar 63,8% dengan demikian mengidentifikasibahwa motivasi belajar dan metode pembelajaransecara bersama-sama mempunyai pengaruh yangbesar terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelasVIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal sedangkan sisanya 36,2% dipengaruhi faktorfaktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.Disimpulkan bahwa motivasi belajar berpengaruh paling dominan terhadap hasil belajar karenakontribusi pengaruh sebesar 48,3% sedangkanmetode pembelajaran berpengaruh sebesar 9,6%.Selain didukung dengan teori, hasil penelitian juga didukung penelitian yang dilakukanoleh Marimin, dkk (2009) yang berjudul pengaruh faktor intern dan faktor ekstern terhadapprestasi belajar ekonomi, hasil dari penelitiantersebut menyatakan bahwa ada pengaruh antarafaktor intern dan faktor ekstern terhadap prestasibelajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pegandong Kendal secara simultan sebesar32,7% . Faktor intern meliputi intelegensi, minat,bakat, dan motivasi dan faktor ekstern meliputilingkungan keluarga, lingkungan sekolah, danlingkungan masyarakat.Penelitian yang dilakukan oleh Khafid(2008: 1-30) menyatakan bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi belajar adalah faktor interndan faktor ekstern yaitu motivasi, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan metode pembelajaran dengan hasil penelitian adalah ada pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,dan metode pembelajaran terhadap ketuntasanbelajar peserta didik kelas XI MA Yaspia Grobogan.Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil4

Wiwin Wiji Astuti, dkk / Economic Education Analysis Journal 1 (2) (2012)ningkatkan motivasi siswa untuk belajar denganbaik, maka metode mengajar harus diusahakanyang setepat, efisien, dan efektif mungkin.Didukung oleh penelitian terdahulu olehKhafid (2008: 1-30) yang berjudul “Faktor-faktoryang mempengaruhi ketuntasan belajar akuntansi : motivasi belajar sebagai variabel intervening”.menyebutkan, metode pembelajaran yang dipilihguru harus tepat, sesuai dengan karakteristik peserta didik agar dapat meningkatkan keaktifanmereka dalam proses pembelajaran, merangsanguntuk menggali pengetahuan lebih mendalamserta menumbuhkan semangat untuk bersaing secara sehat antar peserta didik dengan hasil penelitian ada pengaruh antara metode pembelajaranterhadap ketuntasan belajar akuntansi sebesar34%.proses belajar mengajar sedang berlangsung bahkan cenderung acuh tak acuh. menyatakan bahwa ada pengaruh antara faktor intern dan faktorekstern terhadap prestasi belajar ekonomi siswakelas XI IPS SMA Negeri 1 Pegandong Kendalsecara simultan sebesar 32,7%Pengaruh Metode Pembelajaran terhadapHasil Belajar IPS TerpaduBerdasarkan analisis deskriptif metodepembelajaran kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal masuk dalam kategoricukup baik. Hasil perhitungan uji t untuk variabel metode pembelajaran yang meliputi indikator membangkitkan motivasi dan minat belajarsiswa, mendidik siswa belajar sendiri, membangkitkan keinginan belajar lebih lanjut, dan meniadakan verbalitas dalam penyampaian materi, diperoleh t hitung sebesar 3,456 dengan signifikansi0,001 0,05 dengan demikian ada pengaruh antara metode pembelajaran terhadap hasil belajarIPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Berdasarkan uji hipotesis yaitu koefisien determinasi parsial diperolehkesimpulan bahwa besarnya kontribusi metodepembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadukelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong KabupatenKendal adalah sebesar 9,6%. Disimpulkan bahwasemakin baik metode pembelajarn maka akan semakin baik juga hasil belajar IPS Terpadu.Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ahmadi (2011:28) metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan) isipelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuantertentu. Untuk merancang strategi pembelajaran, pengembang harus memilih metode pembelaja

belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (2) Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal (3) Mengetahui motivasi belajar dan metode pembelajaran ter-hadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. METODE

Related Documents:

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69 halaman. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi

didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya minat belajar yang besar dan motivasi yang didapatkan baik dari diri sendiri maupun dari guru. Motivasi memiliki pengaruh

Motivasi dan disiplin belajar yang tinggi dengan sendirinya membuat peserta didik dengan kesadaran penuh belajar dengan sendirinya tanpa adanya dorongan atau perintah dari pihak tertentu karena ia merasa bahwa belajar sudah menjadi hal yang biasa sehinngga perilaku belajar lebih eksploratif

Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Kata Kunci: Belajar,Lingkungan sekolah, Motivasi belajar

Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar lahir karena adanya minat. Minat merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi. (2) Motivasi intrinsik lebih utama dari motivasi belajar. Meskipun motivasi intrinsik lebih

PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu (a) metode deskriptif, (b) metode eksperimen, (c) metode historis, (d) metode pengembangan, (e) metode tindakan, dan (f) metode kualitatif.

pelaksanaan layanan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar secara efektif dalam membentuk pemahaman dan potensi diri siswa yang positif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan tercapai tujuan pembelajaran di sekolah. Kata kunci : layanan bimbingan pribadi, bimbingan belajar, motivasi belajar

Schiavo ex rel. Schiavo, _ F.3d _, 2005 WL 648897 (11th Cir. Mar. 23, 2005) (Schiavo I), stay denied, _ S. Ct. _, 2005 WL 672685 (Mar. 24, 2005). After that appeal was taken, the plaintiffs filed an amended complaint on March 22, 2005, adding four more counts, and a second amended complaint on March 24, 2005, adding a fifth count. On the basis of the claims contained in those new .