BAB II RANGKAIAN DAN SISTEM KONTROL PADA SISTEM .

2y ago
256 Views
21 Downloads
809.93 KB
16 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 7d ago
Upload by : Jerry Bolanos
Transcription

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIANTEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARABAB IIRANGKAIAN DAN SISTEM KONTROLPADA SISTEM REFRIGERASI DAN TATAUDARAJuli Sardi, S.Pd., M.T.KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN20161

BAB IIRANGKAIAN DAN SISTEM KONTROL PADA SISTEM REFRIGERASIDAN TATA UDARAA. Kompentensi IntiMenguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung matapelajaran yang diampu.B. Kompetensi DasarMengelola operasi rangkaian dan sistem kontrol pada sistem refrigerasi dan tataudara.C. Uraian Materi1. Rangkaian dan sistem kontrol pada sistem refrigerasi dan tata udara1.1. Dasar Sistem KontrolSistem Refrigerasi dan tata udara pada hakekatnya mengontrol kondisiudara di dalam suatu area spesifik. Peralatan tersebut memelihara suatukondisi yang diharapkan yang dikenal dengan istilah “operating control”.Operasi keamanan (safety) dan pembatasan (limit control) membuat peralatanberoperasi pada level yang tepat sesuai keinginan. Peralatan tersebut jugadapat mencegah kerusakan terhadap sistem dan mencegah terjadinya cideraterhadap manusia. Gambar 30 berikut ini memperlihatkan rangkaian diagramladder pada unit refrigerasi domestik.(a)(b)Gambar 30. Diagram Ladder pada Unit Refrijerator Domestik. (A) defrost heaterdiaktifkan oleh switch 1, dan motor kompresor dimatikan oleh switch 2. (B)motor kompresor aktif (on) jika switch 2 dan 3 tertutup.2

Sistem kontrol Refrigerasi dan tata udara dapat dibagi menjadi tiga kategori,yaitu:a. conditioned area, merupakan area yang dikondisikan yakni area di mana suhu,tekanan, dan kelembaban udara dikontrol secara ketat pada kondisi tertentub. controlling instrument, merupakan instrumen yang responsif terhadapperubahan. Hal ini dilakukan oleh piranti pendeteksi (sensing device),thermostat, motor control, pressurestat, humidistat, dan distibution controlc. operating device, merupakan sebuah mekanisasi yang berdampak langsungterhadap kondisi aktual lewat pengaturan oleh instrumen kontrol. Sebagaicontoh adalah katub, damper udara, fan, dan kompresor.Suatu sistem kontrol yang senantiasa (secara konstan) mengoreksi kondisisetiap saat lazim disebut sebagai sistem kontrol jerat tertutup (closed-loopcontrol system). Dalam pengoperasian suatu peralatan refrijerator, thermostatmerupakan instrumet pengontrol (controlling instrument). Kompresor hermetikmerupakan operating device. Ruang di dalam kabinet refrijerator merupakan areayang dikondisi (conditioned area). Jika ruang di dalam kabinet refrijerator menjaditerlalu hangat, thermostat akan mengaktifkan (turn on) kompresor. Kemudiankompresor akan mensirkulasikan refrijeran ke sistem pemipaan Refrigerasisehingga dapat mendinginkan ruang di dalam kabinet. Setelah kondisi ruangkabinet mencapai suhu yang diinginkan, maka instrumen pengontrol (controllinginstrument) akan menon-aktifkan (turn off) kompresor. Siklus tersebut akangterulang kembali jika ruang kabinet berubah kembali menjadi terlalu hangat(warm-up) dan menjadi terlalu dingin (cool down).Piranti kontrol pertama yang digunakan pada system refrigerasi & tata udarabiasanya berupa elektromekanik, yang berfungsi untuk menggerakkan kontaksakelar otomatik untuk mengontrol operasi fan, pompa, kompresor, dan damper.Biasanya piranti kontrol tersebut bekerja secara self powered, artinya merekaberoperasi menggunakan energi yang ada pada proses bukan menggunakanenergi dari luar.3

1.2. Komponen Sistem KontrolIstilah pengendali (controller) merupakan kombinasi dari komponen kontroldan rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengoperasikan peralatanRefrigerasi dan tata udara secara otomatik dan secara akurat. Istilah akuratditekannkan di sini karena berkaitan dengan performansi unit Refrigerasi dan tataudara. Berbagai komponen di dalam sistem kontrol pada prinsipnya dapat dibagimenjadi tiga kategori, Yaitu: Primary control Operating control Limit controlDalam industri pendingin (cooling) dan pemanas (heating), ketiga ntrol.Gambar31Memperlihatkan diagram blok sebuah controller.Gambar 31. Diagram Blok ControllerPrimary Control merupakan sebuah piranti di dalam system control yangmengoperasikan suatu system dengan aman berdasarkan instruksi dari operatingcontrol. Pada prakteknya primary control berbeda-beda tergantung pada sistemyang digunakan (sistem pendinginan atau sistem pemanasan). Gambar 32memperlihatkan wiring diagram sistem pembakaran dengan bahan bakar minyak(oil burner).4

Gambar 32. Diagram Wiring Tipikal Oil BurnerOperating control digunakan untuk mengontrol aksi starting dan stoppingselama siklus pendinginan atau pemanasan berlangsung. Operating control yangpaling banyak digunakan adalah sequential operating control. Sequentialoperating control adalah operasi pengontrolan secara seri atau sekuensial.Kontrol sekuensial ini digunakan untuk menjalankan dan menghentikan sikluspendinginan dan siklus pemanasan.Kontrol sekuensial digunakan untk mengatur input panas selama prosespemanasan. Kontrol sekuensial juga digunakan untuk mengatur kapasitaspendinginan selama proses pendinginan berlangsung. Pada sistem pemanasruangan berskala besar, biasanya menggunakan beberapa elemen pemanasdengan kilowatt tinggi dalam suatu sistem. Jika seluruh elemen pemanasberkapasitas tinggi tersebut diaktifkan secara bersamaan akan berdampak padapenurunan tegangan, dan dapat menimbulkan interferensi pada peralatanelektronik. Oleh karena itu perlunya kontrol sekuensial untuk mencegah masalahtersebut.2. Pemeriksaan rangkaian dan sistem kontrol sistem refrigerasi dan tata udara2.1. Memeriksa Kondisi Operasi Saklar Otomatik Berbasis SuhuSistem Refrigerasi dan tata udara menggunakan suhu udara kering (dry bulbtemperature) yakni suhu yang terukur oleh thermometer sebagai indikatorkondisi thermal. Suhu bukan hanya satu-satunya faktor yang berpengaruhterhadap persepsi kenyamanan thermal. Namun suhu merupakan faktor utama5

dalam menciptakan kenyamanan dan mudah diukur serta dikontrol. Pada sistemrefrigerasi dan tata udara, sistem kontrol didisain untuk mampu mengatasi bebanpuncak yang terjadi pada keadaan tertentu. Untuk mempertahankan kondisisuhu ruang pada titik suhu tertentu dibutuhkan piranti kontrol. Saat ini telahtersedia berbagai piranti kontrol suhu yang bekerja secara elektromekanik,elektronik, dan terpogram.a. Prinsip pengontrolan suhuAda tiga tipe mekanisasi yang digunakan pada motor control thermostat,yaitu: (1) sensing bulb, (2) bimetal, dan (3) solid-state. Vapor pressure thermostatdengan sensing bulb merupakan sistem kontrol yang paling banyak digunakanpada sistem Refrigerasi. Gambar 33 memperlihatkan penggunaan vapor pressurethermostat.Gambar 33. Metoda mendapatkan efek gerakan pada perubahan suhuOperasi sensing bulb tergantung pada tekanan gas dari suatu volatile liquid(akan berubah menjadi uap pada suhu rendah). Tekanan gas dari volatile liquidberdampak pada flexible bellow atau diafragma untuk mengontrol mekaniksasidari thermostat. Volatile liquid ditempatkan di dalam sensing bulb di manasensing bulb memiliki kontak langsung dengan evaporator. Sepotong pipa kapilermenghubungkan sensing bulb dengan mekanikasi thermostat.Upaya pertama yang dilakukan pada pengontrolan proses pemanasan ruangsecara otomatik adalah pengaturan suhu udara ruang dengan menggunakanpiranti control berbasis elektromekanikal yaitu pelat bimetal (bimetallic strip).Piranti pengatur suhu berbasis strip bimetal terdiri dari susunan dua logam6

berbeda jenis yang ditempelkan menjadi satu. Logam yang digunakan pada stripmimetal biasanya terbuat dari baja dan tembaga. Tembaga memiliki koefisienmuai panjang lebih besar dibandingkan dengan baja. Hal ini berarti tembaga akanmemuai lebih panjang dibandingkan dengan baja. Hal membuat strip bimetalmelengkung ketika suhunya meningkat. Aksi gerak melengkung ini digunakanuntuk membuka dan menutup kontak listrik.Kontrol elektronik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan sistemlainnya. Elektronik kontrol menjadi sangat kompak dan reliablitasnya lebih tinggi,respon lebih cepat dan tidak ada bagian yang bergerak. Kontrol elektronik dapatdiidentifikasi melalui penggunaan tegangan rendah antara 5 VDC hingga 15 VDC,sehingga memerlukan step down transformer untuk menurunkan tegangan kerja220 VAC. Piranti pendeteksi (sensing device) pada pengatur suhu elektronikbiasanya terbuat dari bahan semikonduktor yang disebut dengan thermistor.Thermistor adalah sebuah resistor variabel yang nilai resistannya tergantung padasuhu yang diterimanya.b. Pemeriksaan ThermostatPemeriksaan kondisi operasi suatu piranti kontrol atau menguji fungsi danperformansi suatu piranti kontrol menyiratkan adanya penggunaan instrumentatau alat ukur untuk mendapatkan data pengukuran disamping pemeriksaansecara visual yang mudah dilakukan.Metoda yang digunakan untuk mengujifungsi dan performasi suatu piranti kontrol suhu dan tekanan yang beroperasisecara elektromekanik (sakelar otomatik berbasis suhu dan tekanan) difokuskanpada kualitas kontak sakelar pada saat non aktif dan pada saat aktif. Hasilpemeriksaan harus dibandingkan dengan data yang relevan, khususnya spesifikasidari pabrikannya. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan visual, pemeriksaankontinuitas, dan pemeriksaan tahanan isolasi.Pemeriksaan secara visual dilakukan dengan mengamati adanya kelainanatau ketidaknormalan fisik thermostat, misalnya adanya bagian patah atau bocorpada pipa kapiler, terminal kendor atau rusak. Kemudian fungsi sakelar diperiksadengan memutar knop thermostat, Jika terdengar suara klik berarti kontakthermostat masih berfungsi dengan baik. Pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan7

dengan menggunakan insulation tester atau megger. Salah satu probe dipasangpada terminal kontak thermostat yang akan diperiksa nilai tahanan isolasi danujung lain yang memiliki klip dipasang di rangka peralatan yang terbuat darilogam. Tahanan isolasi terhadap rangka harus lebih besar dari 20 megaohm. Bilanilai tahanan isolasi kurang dari 5 megaohm, berarti isolasi kontak sudahmengalami penurunan kualitas, sehingga dapat meimbulkan bahaya sengatanarus listrik.Pemeriksaan kontinuitas dilakukan dengan menggunakan ohmmeter. Probeohmemter diletakkan di kedua terminal thermostat. Untuk keperluanpemeriksaan fungsi thermostat diperlukan bongkahan es. Dengan bongkahan esini mudah menempatkan kondisi operasi thermostat pada suhu di bawah nolderajat. Untuk itu, bulb thermostat dimasukkan ke dalam tabung yang berisi esodan air, kemudian set control dial temperature pada thermostat pada posisi 0 Coatau 30 F. Pada kondisi tersebut maka kontak thermostat harus membuka.Setelah beberapa menit, angkat bulb thermostat dari tabung. Jika bulb sudahmulai menjadi lebih hangat kembali maka kontak listrik harus menutup kembali.c. Pengaturan Range dan DifferentialPengaturan range (range adjustment) disediakan untuk memastikan suhu atautekanan pada kondisi minimum atau maksimum secara tepat. Sebagai contoh,pengaturan range akan menjaga refrijerator atau freezer tetap dalam kondisitertentu sesuai keinginan. Hal ini berlaku juga untuk unit tata udara. Pengaturanrange akan mempertahankan ruang yang dikondisi tetap berada dalam suhu yangtepat sesuai keinginan.Menjadi satu hal yang sulit dilakukan bila kalian harus menjaga suatuoperalatan selalu berada pada suhu atau tekanan tertentu. Misalnya 1,3 C atau150,2 psi. Oleh karena itu mengapa penggunaan fasilitas pengaturan range inimenjadi amat penting. Mekanisme range adjustment mudah dipahami. Dalam halini ada gaya tekan yang dapat diatur tekanannya melawan bellow atau diafragma.Atau yang biasa digunakan adalah pegas spiral yang dilengkapi dengan mur8

pengatur. Memutar mur berarti mengubah tekanan atau tegangan pegas. Pegasmenekan atau menarik langsung bellow atau diafragma.Differential adjusment mengontrol beda suhu antara setingan cut-in dan cutout. Differential adjustment dibangun di dalam mekanisme pengaturan suhu. Jikarange adjustment dapat dilakukan oleh operator atau penggunanya, makadifferential adjustment hanya boleh diubah setingannya oleh teknisi yangmemahami mekanisme differential adjustment.2.2. Memeriksa sistem dan rangkaian pengontrolan suhuSistem tata udara adalah mengontrol suhu dan kelembaban udara.Pergerakan, kebersihan dan strerilasasi udara secara otomatik. Ada dua halpenting terkait dengan pengembangan yang telah dilakukan pada sistempemanasan ruang (heating system) dan pendinginan ruang (cooling system),yaitu: Pengoperasan sistem dengan menerapkan sistem kontrol otomatik Electronic circuit control dan pengoperasian sistem kontrol otomatik Perangkat kontrol merupakan perangkat yang mengoperasikan ataumengatur sistem elektrikal dan sistem mekanikal. Sistem tersebut digunakanpada sistem pendinginan (cooling system), sistem pemanasan (heating system),sistem penambahan kelembaban udara (humidifying system), dan sistempengurangan kelembaban udara (humidifying system). Perangkat kontrol jugadigunakan untuk sistem pengapian dan sistem pembakaran. Biasanya, setiappiranti kontrol didisain untuk mampu merespon suatu kondisi tertentu. Contohperangkat kontrol adalah perangkat yang dapat mengatur suhu, tekanan, aliranfluida, level likuid, dan operasi berbasis waktu. Perangkat kontrol tersebut telahdibuat dengan mengembangkan segi keamanan dan segi otomatisasi sistam yangdikontrolnya.Sistem kontrol pada industri pendingin (cooling) dan pemanas ruangan,sistempengkondisian (tata) udara, dan sistem manajemen energi total. Ada sejumlahoperasi kontrol yang diperlukan pada sistem tata udara. Operasi kontrol tersebutmeliputi:9

Pengontrolan suhu udara Pengontrolan kelembaban udara Pengontrolan aliran udara Pengontrolan filter udara Pengontrolan pencairan bunga es di evaporator (defrost) Pengontrolan titik batas dan keamanan.2.3. Pemeriksaan sistem dan rangkaian pengontrolan operasi kompresorDua macam sistem kontrol untuk mengontrol kerja motor kompresorrefrigerasi yang lazim digunakan adalah sistem kontrol berbasis thermal dansistem kontrol berbasis tekanan. Kedua sistem tersebut selalu digunakan padaunit Refrigerasi dan tata udara, baik untuk keperluan domestik, komersial danindustrial. Yang membedakannya terletak pada sistem aktuasinya. Jika pada unitberskala rendah pengontrolan kerja motor kompresor dilakukan secara langsung,maka pada unit berskala besar digunakan cara tidak langsung yaitu menggunakanrele dan kontaktor. Kontrol berbasis suhu dan berbasis tekanan mempunyai duasistem pengaturan yaitu pengaturan rentang (range) dan pengaturan differential.Perangkat kontrol untuk pendinginan (comfort cooling) memiliki tipe dasaryang sama dengan perangkat kontrol untuk keperluan pemanas ruangan.Perangkat kontrol untuk pendinginan terdiri dari operating control, prymarycontrol, dan limit control.Sebagai operating control adalah thermostat,pressurestat, dan humidistat. Primary control meliputi motor starter dan startingrelay. Sedang limit control terdiri dari overload circuit breaker, thermal overload,internal motor overload, rerigerant pressure limit control, dan oli pressure limitcontrol.Elemen pendeteksi (sensing element) thermostat biasanya diletakkan dibagian saluran udara balik (return air duct) pada suatu unit tata udara. Jika udaradingin di bagian tersebut telah mencapai nilai tertentu, maka thermostat akanmengehentikan (stop) motor kompresor pada unit tersebut. Knop pengaturpaada range Adjustment digunakan untuk mengatur suhu yang diharapkan. Jikasuhu ruangan terlalu dingin, maka running time unit dapat dikurangi.10

a. Pengontrolan motor kompresor berbasis suhuPengontrolan motor kompresor berbasis suhu biasanya menggunakan motorcontrol thermostat. Motor control thermostat menggunakan elemen pendeteksisuhu. Ada dua disain untuk motor control thermostat, yaitu: Untuk mengontrol sistem pendingin ruang (Refrigerasi) Untuk mengontrol sistem pemanas ruang(heating)Hampir seluruh peralatan refrigerator, dan freezer untuk keperluandomestik dan komersial berskala kecil menggunakan piranti thermostatelektromekanik untuk mempertahankan suhu konstan di dalam kabinetnya.Thermostat jenis ini oleh pabrikannya telah diatur preset-nya untuk beroperasipada rentang suhu tertentu.Gambar 34 memperlihatkan tipikal defrost control. Defrost control yangdigunakan pada unit Refrigerasi dan tata udara berfungsi untuk mengontroloperasi kompresor ketika permukaan koil eveporator terdapat formasi es.Adanya formasi es yang berlebihan di permukaan eveporator dapat mengganguproses transfer panas, dan berarti mengganggu efek pendinginan. Untuk itudiperlukan sistem kontrol yang tepat untuk mencegah terjadinya formasi es dipermukaan koil eveporator. Defrost control akan membuka sirkit kontrol jikasuhu evaporator sudah mendekati suhu titik beku. Pengaturan suhu beku inidilakukan oleh pabrikan, jadi tidak perlu pengaturan ulang.Defrost control terdiri dari single-pole, single throw (SPST) control jika hanyadigunakan untuk keperluan defrost. SPST control mengontrol pencairan bunga esdi evaporator dengan menghentikan kerja kompresor (off) untuk beberapa waktusetelah sensor mendeteksi suhu formasi es telah tercapai. Jika selama kompresordimatikan akibat adanya formasi es dan dinginkan juga beroperssinya defrostheater untuk mempercepat pencairan formasi es di eveporator maka harusdigunakan single-pole, double-throw (SPDT) control. Sistem kontrol ini berlakuuntuk unit Refrigerasi dan tata udara.11

Gambar 34. Defrost ControlDiagram skematik dalam Gambar 35 merupakan sirkit yang digunakan padaunit pendingin. Sistem tersebut menggunakan thermostat tegangan rendah,dengan dua kabel. Thermostat mengontrol sebuah rele yang akan mengontrolsirkit motor. Jika motor tidak dapat dihubungkan secara langsung ke sistem jalajala dan perangkat proteksi tekanan akan diletakkan di dalam sistem. Dalamkasus ini high pressure safety cut-out disambung dalam sambungan seri dengankoil starter. Sistem ini akan membuka sirkit jika tekanannya menjadi terlalu tinggi.Gambar 35. Rangkaian Kontrol Motor Kompresor dengan ThermostatGambar 36 memperlihatkan tipikal penggunaan thermostat pada unitrefrigerasi komersial. Dalam Gambar terlihat katub solenoid (S) dipasang padasaluran refrigeran yang akan masuk ke evaporator sebelum katub ekspansi. Katub12

solenoid (S) terhubung ke jala-jala tegangan melalui thermostat (T). Proses kerjasystem ini adalah sebagai berikut: Pada kondisi operasi normal, kontakthermostat tertutup, sehingga solenoid (S) bekerja, refrigerant mengalir masuk keevaporator melalui katub ekspansi untuk mengatur debitnya. Jika suhuevaporator semakin rendah, suhu remote bulb juga semakin turun. Jika suhuremote bulb turun sampai titik tertentu, sesuai seting thermostat, maka kontakthermostat terbuka, solenoid tidak aktif, aliran ferigeran ke evaporator berhenti,dan proses pendinginan juga berhenti. Gambar 37 menunjukan diagram laddersistem kontrol refrigerasi komersialGambar 36. Skematik Pemasangan Thermostat ControlGambar 37. diagram ladder system control refrigerasi komersial13

b. Pengontrolan motor kompresor berbasis tekananTekanan kerja pada sisi tekanan rendah di evaporator harus terus dijagapada level tekanan tertentu untuk memastikan proses eveporasi berlangsungpada tekanan rendah yang benar. Oleh karena itu perlu disediakan sistem kontrolyang dapat mengatur kerja kompresor berbasis perbedaan tekanan kerja dievaporator. Sistem kontrol berbasis tekanan rendah ini lazim digunakan pad unitkomersial. Gambar 38 memeprlihatakan tipikal low-pressure control yangberoperasi berbasis bellow (diafragma).Gambar 38. Tipikal Low Pressure Switch Tanpa PenutupPressure motor control beroperasi berdasarkan tekanan evaporator. Jikasuhu evaporator naik, maka tekanan rendah pada sisi evaporator akan meningkatsehingga membuat bellow (diafragma) mengembang. Kontak sakelar (switch)tertutup, sehingga motor kompresor bekerja (start-up). Jika suhu dan tekanan dievaporator turun hingga nilaitertentu, bellow akan

tekanan, dan kelembaban udara dikontrol secara ketat pada kondisi tertentu . kompresor akan mensirkulasikan refrijeran ke sistem pemipaan Refrigerasi sehingga dapat mendinginkan ruang di dalam kabinet. Setelah kondisi ruang . Pada prakteknya primary control berbeda-beda tergantung pada sistem yang digunakan (sistem pendinginan atau sistem .

Related Documents:

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Rangkaian Flip Flop (FF) Flipflop adalah rangkaian utama dalam logika sequensial. Counter, Register, Memory, serta rangkaian sequensial lainnya disusun dengan menggunakan flipflop sebagai komponen utama. Flipflop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser, evaporator, dan pipa kapiler serta komponen pendukung yaitu strainer (saringan) dan akumulator. Bagian sistem kelistrikan terdiri dari thermostat, defrost heater,

“Rangkaian Digital Mesin Penjual Kopi” merupakan rangkaian digital yang dirancang untuk membuat vending machine yang dapat mengeluarkan 3 pilihan kopi, yaitu kopi dengan rasa “original”, “vanilla” dan “cappucino” dengan memasukkan uang Rp.5000,-. Rangkaian ini dirancang menggunakan gerbang logika dan D flip-flop

This dissertation is about the Loyalist Regiments of the American Revolution, 1775-1783. These were the formal regiments formed by the British, consisting of Americans who stayed Loyal to the British crown during the American Revolutionary War. They fought in most of the main campaigns of this war and in 1783 left with the British Army for Canada, where many of them settled. The Loyalist .