TUGAS SARJANA KONVERSI ENERGI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK .

3y ago
41 Views
6 Downloads
3.85 MB
90 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

TUGAS SARJANAKONVERSI ENERGIANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BENSINMENGGUNAKAN PISTON FLAT DENGAN PISTON DOMEDiajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh gelar sarjana Teknik (ST)Program Studi Teknik Mesin Pada Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Sumatera UtaraDisusun oleh :REZA ANHARY SITORUS1307230195PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARAMEDAN2018

AbstrakKendaraan bermotor merupakan salah satu alat transportasi yang memerlukanengine sebagai penggerak mulanya, Motor bakar merupakan salah satu engineyang digunakan sebagai penggerak mula tersebut. Beberapa konsumen merasakurang puas dengan peforma mesin standard, maka demi untuk meningkatkanpeforma mesin, sebagian besar kosumen memilih untuk mengganti komponenberupa Piston dengan alasan mudah penggantianya. penelitian ini menggunakanmetode penelitian eksperimental untuk mengetahui besarnya kenaikan rasiokompresi, daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar pada sepeda motor honda Revo100 cc. Pengujian ini menggunakan 8 variasi putaran mesin yaitu 2000, 3000,4000, 5000, 6000, 7000 Rpm, 8000 Rpm dan 9000 Rpm dengan menggunakandynotest/dynamoeter di bengkel PT.Indako Trading Coy. Berdasarkan hasilanalisis data maka disimpulkan bahwa pengujian pada penelitian ini menunjukkanRasio kompressi pada piston flat adalah 9,3 : 1 dan Rasio Kompressi pada pistondome adalah 11,6 : 1. Berdasarkan perhitungan Rasio Kompressi pada PistonDome 20% lebih besar dibandingkan Piston Flat. Daya sepeda motor Honda Revo100 cc menggunakan Piston Flat menghasilkan daya tertinggi 6,0 (PS) padaputaran 4500 Rpm, Torsi tertinggi sebesar 1,9 (Kg.m) pada putaran 2000 Rpm,mengunakan Piston Dome Daya tertinggi sebesar 6,6 (PS), pada putaran 4500Rpm, Torsi tertinggi sebesar 2,0 (Kg.m). pada putaran 2000 Rpm. Berdasarkananalisa data daya dan torsi menggunakan Piston Dome terjadi peningkatan daya9,1% dan torsi naik 7,7%. Di bandingkan Piston Flat. Dan konsumsi bahan bakarmenggunakan Piston Dome lebih irit 7.7% pada Rpm 2000, pada 3000 Rpm lebihirit 8.6%, pada putaran 4000 Rpm lebih irit 9.5%, pada 5000 Rpm lebih irit11.5%, pada 6000 Rpm lebih irit 12.5%, pada 7000 Rpm lebih irit 13.9%, pada8000 Rpm lebih irit 14.6%, dan pada 9000 Rpm lebih irit 17.0% dibandingkanpiston flat.Kata Kunci : Piston Flat, Piston Dome, DynoTest/dynamometer, RasioKompresi, Daya, Torsi, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik.i

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum Wr. Wb.Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkanRahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugar akhir inisebagai persyaratan untuk meraih gelar sarjana Teknik pada Program StudiTeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.Adapun judul yang penulis ambil pada tugas akhir ini adalah “AnalisisPerbandingan Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah MenggunakanPiston Flat dengan Piston Dome”.Dalam menyelesaikan tugas sarjana ini penulis telah berusahauntuk mendapat hasil yang sebaik – baiknya. Namun tidak terlepas dari kehilafandan kekurangan, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritikdan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaantulisan dan kesempurnaan Tugas Sarjana ini.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yangsebesar-besarnya kepada:1. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Alm. Syamsul Bahri Sitorus danIbunda tercinta Nurmala, yang telah membesarkan, mengasuh, mendidik,serta selalu memberikan suport dan do‟a yang tulus, ikhlas dengan penuhkasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di FakultasTeknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.2. Bapak Munawar Alfansury Siregar, S.T., M.Sc, selaku Dekan FakultasTeknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telahmemberikan perhatian sehingga tugas sarjana ini dapat di selesaikandengan baik.3. Bapak Ade Faisal, S.T., M.Sc., selaku Wakil Dekan I Fakultas TeknikMesin Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberikanperhatian sehingga tugas sarjana ini dapat diselesaikan dengan baik.4. Bapak Khairul Umurani. S.T. ,M.T, selaku Wakil Dekan III FakultasTeknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara danPembanding I dalam tugas akhir ini yang telah memberikanbimbingannya, masukan dan bantuan sehingga tugas sarjana ini dapatterselesaikan dengan baik.5. Bapak Ir. Husin Ibrahim, M.T, selaku Pembimbing I yang telahmemberikan bimbingan dan perhatian sehingga tugas sarjana ini selesai.6. Bapak H. Muharnif M. S.T, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telahmemberikan bimbingan sehingga tugas sarjana ini selesai.ii

7. Bapak Chandra Siregar S.T., M.T, selaku Sekretaris Program Studi TeknikMesin Fakultas Teknik dan Pembanding II dalam tugas akhir ini yang telahmemberikan bimbingan sehingga tugas sarjana ini selesai.8. Bapak Affandi S.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin yang telahmemberikan perhatian sehingga tugas sarjana ini diselesaikan dengan baik.9. Seluruh staff Tata Usaha dan Seluruh Dosen pada Program Studi TeknikMesin UMSU.10. Adik – adik saya tercinta yang telah memberikan perhatian dan semangatsehingga tuga akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.11. Kekasih hati saya Lasma Roha Damayanty Nainggolan S.Pd., yang telahbanyak memberikan saya semangat, dukungan, motivasi dan do„anya.12. Kepada seluruh Rekan-rekan Mahasiswa Seperjuangan di UniversitasMuhammadiyah Sumatera Utara terutama kelas B3 Malam stambuk 2013yang telah membantu menyelesaikan tugas sarjana ini.Penulis menyadari bahwa tugas sarjana ini masih jauh dari sempurna, baikdari isi maupun tata bahasanya mengingat keterbatasan waktu, maka penulismengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaantugas sarjana ini.Akhir kata, besar harapan penulis semoga tugas sarjana ini bermanfaatkhususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.Medan, 27 Agustus 2018PenulisREZA ANHARY SITORUSNPM : 1307230195iii

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHANLEMBAR SPESIFIKASILEMBAR ASISTENSIABSTRAKiKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIivDAFTAR TABELviDAFTAR GAMBARviiDAFTAR NOTASIxBAB 1 PENDAHULUAN11.1. Latar Belakang1.2. Perumusan Masalah1.3. Batasan Masalah1.4. Tujuan Penelitian1.5. Manfaat Penelitian1.6. Sistematika Penulisan13445BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA72.1. Pengertian Dasar2.2. Motor Bakar Torak2.2.1. Pengertian Motor Bakar Torak2.2.2. Siklus Udara2.2.3. Prinsip Kerja Motor Bakar2.3. Piston / Torak2.3.1. Pengertian Piston / Torak2.3.2. Bagian – Bagian Piston2.3.3. Macam – Macam Piston2.4.Rasio Kompresi (rc)2.5. Parameter Unjuk Kerja Motor Bakar2.5.1. Torsi (T)2.5.2. Daya Poros (Ne)2.5.3. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Sfc)iv77789151516212324242525

BAB 3 METODOLOGI PEMBUATAN3.1. Waktu dan Tempat3.1.1. Waktu3.1.2. Tempat3.2. Bahan dan Alat3.2.1. Bahan3.2.2. Alat3.3. Metode Pengumpulan Data3.4. Spesifikasi Kendaraan Uji3.5. Analisis dan Tahap Pengujian3.5.1. Analisis3.5.2. Tahap Sebelum Pegujian3.5.3. Tahap Pengujian3.6. Alat Uji3.7. Prosedur Penggunaan Alat Uji3.7.1. Prosedur Dynotest/Dynamometer3.7.2. Prosedur Uji Dynotest saat menggunakan Piston Flatdan Menggunakan Piston Dome3.8. Pengambilan Data3.8.1. Pengambilan Data Dynotest3.8.2. Pengambilan Data Komsumsi Bahan Bakar3.9. Diagram Alir PenelitianBAB 4 HASIL DAN 47484.1. Hasil Pengujian4.1.1. Hasil Pengukuran Volume Langkah dan VolumeRuang Bakar4.1.2. Hasil Perhitungan Rasio Kompresi4.1.3. Hasil Pengujian Daya, Torsi, dan Konsumsi BahanBakar4.2. Perhitungan Data4.2.1. Perhitungan Perbandingan Rasio Kompresi (rc)4.2.2. Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar (Fc)4.2.3. Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar (Sfc)BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN4848495055555559685.1. Kesimpulan5.2. Saran6869DAFTAR PUSTAKALAMPIRANv

DAFTAR TABELTabel 2.1Tabel Rasio Kompressi Dengan Oktan Bahan BakarTabel 4.1Hasil Pengukuran Volume Langkah dan Volume24Ruang Bakar48Tabel 4.2Hasil Perhitungan Rasio Kompresi49Tabel 4.3Data Hasil Pengujian Daya Pada Kecepatan Maksimal50Tabel 4.4Data Hasil Pengujian Torsi Pada Kecepatan Maksimal51Tabel 4.5Data Hasil Komsumsi Bahan Bakar MengguakanPiston FlatTabel 4.6Tabel 4.752Data Hasil Komsumsi Bahan Bakar MengguakanPiston Dome52Konsumsi Bahan Bakar Spesifik ( Sfc)54vi

DAFTAR GAMBARGambar 1.1Honda Revo 100cc3Gambar 2.1Diagram P vs V dari Siklus Volume Konstan9Gambar 2.2Langkah Pemasukan dan Kompresi10Gambar 2.3Langkah Usaha dan Kompresi11Gambar 2.4Langkah Buang11Gambar 2.5Langkah Pembilasan12Gambar 2.6Langkah Hisap13Gambar 2.7Langkah Kompresi dan Lagkah Pembakaran13Gambar 2.8Langkah Kerja (Expansion Stroke)14Gambar 2.9Langkah Buang (Exhaust Stroke)14Gambar 2.10 Konstruksi Piston16Gambar 2.11 Pegas Piston17Gambar 2.12 Pegas Kompresi Piston18Gambar 2.13 Pegas Minyak Piston18Gambar 2.14 Pin Piston19Gambar 2.15 Batang Piston20Gambar 2.16 Poros Engkol21Gambar 2.17 Piston Flat21Gambar 2.18 Piston Dish22Gambar 2.19 Piston Dome23Gambar 3.1Piston Flat26Gambar 3.2Piston Dome27Gambar 3.3Cairan Burret27Gambar 3.4Grease28Gambar 3.5Suntik28Gambar 3.6Selang Bahan Bakar29vii

Gambar 3.7Gelas Tuang29Gambar 3.8Gelas Ukur30Gambar 3.9Tabung Ukur (Burret)30Gambar 3.10 Mechanic Truster Tools31Gambar 3.11 Sepeda Motor Honda Revo 100cc32Gambar 3.12 Melakukan Pembongkaran Sebelum Pengujian33Gambar 3.13 Membubut Piston33Gambar 3.14 Pemberian Lapisan Grease Tipis pada Posisi TMB34Gambar 3.15 Pemasangan Kepala Silinder34Gambar 3.16 Pengisian Cairan Burret35Gambar 3.17 Pemberian Lapisan Grease tipis pada posisi TMA35Gambar 3.18 Mengukur Volume Ruang Bakar36Gambar 3.19 Merakit Mesin36Gambar 3.20 Pengujian Performa Mesin Menggunakan Piston Flat37Gambar 3.21 Penukaran Piston Flat menjadi Piston Dome38Gambar 3.22 Pengujian Performa Mesin Menggunakan Piston Dome38Gambar 3.23 Dynotest/Dynamometer39Gambar 3.24 Monitor40Gambar 3.25 Meja Dynotest40Gambar 3.26 Blower Pendingin Mesin41Gambar 3.27 Exhaust Muffler41Gambar 3.28 Tachometer41Gambar 3.29 Menaikkan Sepeda Motor Keatas Meja Dyotest43Gambar 3.30 Mengikat Sepeda Motor Dengan Tali Sling43Gambar 3.31 Flowchart Konsep Penelitian47Gambar 4.1Gambar 4.2Grafik Hasil Burret Menggunakan Piston Flat danPiston Dome48Grafik Hasil Perhitungan Rasio Kompressi49viii

Gambar 4.3Grafik Daya Menggunakan Piston Flat danPiston Dome50Gambar 4.4Grafik Torsi Antara Piston Flat dan Piston Dome51Gambar 4.5Grafik Konsumsi Bahan Bakar MenggunakanPiston FlatGambar 4.653Grafik Konsumsi Bahan Bakar MenggunakanPiston DomeGambar 4.7Gambar 4.853Grafik Perbandingan Variasi Rpm Terhadap KonsumsiBahan Bakar53Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Sfc)54ix

DAFTAR NOTASISIMBOLKETERANGANSATUANV1Volume Ruang Bakarcm3V2Volume Langkah Pistoncm3V1Volume Bahan bakar Awalcm3V2Volume Bahan Bakar Akhircm3nPutaran mesin (rpm)RpmLaju Aliran Bahan Bakarkg/jamPTekanan Fluida Kerjakg/cm2vVolume Spesifikm3/kgqinJumlah Kalor yang Dimasukkankcal/kgqoutJumlah Kalor yang Dikeluarkankcal/kgVVolume spesifikm3/kgTTorsikg.mNeDaya PorosPSGfVolume bahan bakarmlFcFuel ConsumptionL/hVtVolume KonsumsimLtWaktusSfcKonsumsi bahan bakar spesifik̇fx(kg / jam)PS

BAB 1PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKendaraan bermotor merupakan salah satu alat transportasi, yangmemerlukan engine sebagai penggerak mulanya, baik roda dua maupun rodaempat. Motor bakar merupakan salah satu engine yang digunakan sebagaipenggerak mula tersebut, yang merupakan suatu mesin konversi energi yangmerubah energi kalor menjadi energi mekanik. Dengan adanya energi kalorsebagai suatu penghasil tenaga maka sudah semestinya memerlukan bahan bakardan sistem pembakaran yang terjadi sebagai sumber kalor tersebut.Dunia otomotif (khususnya sepeda motor) berkembang semakin pesat,Beberapa konsumen merasa kurang puas dengan peforma mesin standard yang dikeluarkan oleh produsen otomotif maka dari itu tak jarang para konsumenmelakukan modifikasi pada sepeda motornyasalah satunya adalah denganmelakukan modifikasi pada bagian engine. Modifikasi yang umum dilakukanadalah dengan melakukan pemasangan parts racing, untuk dapat menghasilkantenaga seoptimal mungkin. Demi untuk meningkatkan peforma mesin, sebagianbesar kosumen memilih untuk mengganti komponen berupa Piston dengan alasanmudah penggantianya.Piston atau disebut juga Torak adalah komponen mesin yang membentukruang bakar bersama – sama dengan silinder blok dan silinder head. Pistonjugalah yang melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin(https://id.wikipedia.org/wiki/Torak). Tipe piston yang di gunakan pada sepeda1

motor umumnya adalah Piston tipe flat, tetapi kompresi yang di hasilkannyarelatif kurang dari 10:1 (http://mobil.otomotifnet.com).Dalam dunia otomotif sering dikenal istilah kompresi, rasio kompresi, dantekanan kompresi. Tidak jarang banyak orang yang membicarakannya, namunkadang ada juga yang kurang mengerti arti kompresi tersebut. (Daryanto., 2002)menyimpulkan bahwa ”bilamana torak bergerak dari TMB ke TMA dalamlangkah kompresi, campuran bahan bakar dan udara dikompresikan dan tekanandalam silinder naik, tekanan ini disebut tekanan kompresi”. Kompresi biasadisebut untuk menunjukkan proses langkah kompresi yang ada dalam salah satusiklus 4 langkah. Siklus 4 langkah tersebut terdiri dari (1) langkah hisap (suctionstroke), (2) langkah kompresi (compression stroke), (3) langkah usaha (powerstroke), dan (4) langkah buang (exhaust stroke).Sebagai jantung dari mesin, piston memiliki peran penting soal tenagayang dihasilkan. Dengan kompresi yang dibuatnya, ledakan campuran bahanbakar pun akan memanfaatkan piston sebagai satu-satunya sumber penggerak dimesin. Memang kerjanya cukup berat, bahkan untuk keperluan meningkatkanperforma lebih dahsyat, piston pun memerlukan perlakuan berbeda. Salah satunyalewat mengganti bentuk Piston dengan permukaan lebih cembung yangdinamakan piston tipe dome. Tujuannya agar kompresi yang dihasilkan lebihtinggi. Sebab dengan permukaan piston yang lebih menonjol volume ruangkompresinya akan semakin sempit sehingga tekanannya menjadi lebih besar.Dengan begitu Rasio kompresinya pun meningkat. Dengan mengganti Piston TipeFlat dengan Piston Tipe Dome berarti telah merubah rancangan awal dari suatumesin standar. Oleh karena itu penulis memberanikan diri mengangkat judul2

“Analisis Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bensin Empat LangkahMenggunakan Piston Flat dengan Piston Dome” Motor yang digunakan untukuji percobaan adalah sepeda motor honda revo 100 cc, pemilihan menggunakanuji coba dengan sepeda motor honda revo 100 cc karena suku cadang jenis sepedamotor honda Revo 100 cc lebih murah dibanding dengan suku cadang sepedamotor jenis lainnya dan ketersediaan objek motor untuk uji coba yang dimilikioleh penyusun.Gambar 1.1. Honda Revo 100 cc1.2. Perumusan MasalahPermasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagaiberikut :Bagaimana pengaruh penggunaan Piston Flat dengan Piston Dometerhadap unjuk kerja motor bakar?3

1.3. Batasan MasalahPembatasan masalah diperlukan untuk menghindari pembahasan ataupengkajian yang tidak terarah dan agar dalam pemecahan masalah dapatdengan mudah dilaksanakan.Adapun batasan-batasan masalah yang diambil adalah :1. Motor bensin yang di gunakan jenis Sepeda Motor Revo 100cc.2. Pengujian dilakukan menggunakan piston Flat dan Piston Dome.3. Pengujian dilaksanakan hanya mengubah Piston yang digunakan pada mesinsepeda motor.1.4. Tujuan Penelitian1.4.1. Tujuan UmumUntuk mengetahui analisa pengaruh penggunaan piston Flat dan PistonDome pada sepeda motor honda Revo terhadap unjuk kerja mesin.1.4.2. Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari pengujian ini adalah untuk menghitungpengaruh penggunaan piston Flat dan Piston Dome terhadap:1. Rasio Kompresi (rc )2. Torsi (T)3. Daya (Ne)4. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Sfc)1.5. Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dari penelitian oleh peneliti sebagai berikut :1. Memberikan sebuah pemikiran dan kreatifitas dalam bidang teknologikhususnya bidang otomotif untuk kemajuan lembaga.4

2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis atau penelitian pengembanganlebih lanjut di masa mendatang.3. Menambah pengetahuan dan keahlian praktis bagi peneliti tentang motorkhususnya unjuk kerja motor bensin empat langkah satu silinder yangmenggunakan piston flat dan piston dome.1.6. Sistematika PenulisanUntuk kemudahan dalam tugas sarjana ini, maka penulis membuat suatuurutan langkah yang terdiri dari satu bab dengan bab lain yang saling berkaitan.Bentuk metode penulisan tersebut adalah :a. BAB 1 PENDAHULUANPada bab ini akan dijelaskan mengenai Latar belakang, Rumusan masalah,Batasan masalah,Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Ruang lingkup pengujian,Sistematika penulisan.b. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKAPada bab ini akan dibahas tentang teori – teori yag berhubugan denganjudul skripsi. Teori – teori yang disajikan berupa pengertian motor bakar, Pistonbeserta bagian bagianya dan lain sebagainya yang dimana didalamnyamenguraikan mengenai dasar teori yang dilakukan dalam penelitian serta rumusuntuk mendapatkan analisa performa sepeda motor.c. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIANPada bab ini berisi tentang metode penelitian, tempat penelitian,alat danbahan yang digunakan, variabel penelitian, prosedur pengujian, dan diagram alirpengujian.5

d. BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASANDalam bab ini berisi tentang data hasil pengujian terhadap daya, torsi, dankonsumsi bahan bakar dengan alat dynamometer berupa tabel dan grafik,perhitungan daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar pada Piston flat dan Pistondome, dan Persentase Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar terhadap data hasilpengujian.d. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARANBagian penutup ini akan memaparkan hal-hal yang dapat disimpulkanberdasarkan pembahasan sebelumnya beserta saran-saran yang sekiranya dapatdiberikan untuk perbaikan dikemudian hari.6

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian DasarJika meninjau jenis – jenis mesin, pada umumnya adalah suatu benda yangdapat merubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya, mesinbensin adalah mesin yang kerja mekaniknya diperoleh dari sumber pembakarangas atau bensin.Selain dari pada itu, apabila tinjauan dari cara memperoleh sumber energitermal, jenis mesin kalor dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :1. Mesin pembakaran luar (External Combustion Engine). Mesin pembakaranluar adalah mesin yang bekerja dimana proses pembakaran dipindahkan kefluida kerja mesin melalui beberapa dinding pemisah. Contohnya adalahmesin uap.2. Mesin pembakaran dalam atau (internal Combustion Engine). Mesinpembakaran dalam adalah mesin yang bekerja dimana dalam prosespembakaran berlangsung didalam mesin itu sendiri, sehingga gaspembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Mesinpembakaran dalam ini umumnya dikenal dengan sebutan motor bakar.Contoh mesin pembakaran dalam ini adalah motor bakar torak dan turbingas.2.2. Motor Bakar Torak2.2.1. Pengertian Motor Bakar TorakMotor bakar adalah salah satu jenis pesawat kalor, dimana kerja yang7

dihasilkan dari pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar (silinder) yangdiubah menjadi tenaga mekanis melalui mekanis tertentu. Mekanisme tertentu ituadalah bergeraknya piston translasi yang disebabkan ledakan campuran bahanbakar dan udara yang terkompresi, kemudian gerakan translasi itu ntuanbatangpenghubung/connecting rod. Motor bensin empat langkah satu silinder adalahmotor yang proses kerjanya memerlukan dua kali putaran poros engkol dan empatkali gerakan torak untuk menghasilkan satu kali pembakaran (Sumarto, 1980).Motor bakar disebut “mesin pembakaran dalam” (Internal CombustionEngine), karena proses pembakaranya berlangsung didalam pesawat itu sendirisehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.2.2.2. Siklus UdaraSiklus udara volume-konstan (siklus Otto). Siklus ini dapat digambarkandengan grafik P vs v (baca: P versus v) seperti terlihat pada gambar 2.1. Sifatideal yang dipergunakan serta keterangan mengenai proses siklusnya (WirantoArismunandar, 1994) adalah sebagai berikut:1. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yangkonstan;2. Langkah isap (0-1) merupakan prose

KONVERSI ENERGI ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR BENSIN MENGGUNAKAN PISTON FLAT DENGAN PISTON DOME Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh gelar sarjana Teknik (ST) Program Studi Teknik Mesin Pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Disusun oleh : REZA ANHARY SITORUS 1307230195 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Related Documents:

Diktat Mesin Konversi Energi ini memaparkan teori dasar konversi energi. Pada bab awal dipaparkan sumber-sumber energi yang mendasari teori mesin konversi energi. Fokus pembahasan di dalam buku ajar MKE ini adalah mesin mesin yang mengkonversi sumber-sumber energi yang tersedia di alam untuk menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan.

Buku Ajar Mesin Konversi Energi ini memaparkan teori dasar konversi energi dan ditambah dengan penjelasan kontruksi-kontruksi mesin pada setiap bab. Pada bab-bab awal dipaparkan ilmu-ilmu dasar meliputi mekanika fluida, termodinamika, perpindahan panas, dan sumber-sumber energi yang mendasari teori mesin konversi energi.

Menjelaskan Proses-Proses Mesin Konversi Energi Page 2 Gambar 1.1. Bentuk Energi Mekanik pada sebuah Mobil Balap 2. Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukannya. Sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air karena ketinggiannya dari permukaan.

Cakupan materi pengetahuan dasar mesin konversi energi yang akan dipelajari meliputi : (a) proses mesin konversi energy, (b) ciri-ciri mesin konversi energy, (c) besaran sistem termodinamika, (d) besaran pokok termodinamika, (e) bentu-bentuk energi, (f) sifat-sifat energi, dan (g) hokum termodinamika.

Gambar 2. 37 Daerah operasi mesin Induksi 137 Gambar 2. 38 C2C connection 138 . Lingkup konversi energi pada teknologi energi terbarukan seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Biogas, dan Biomas. Modul ini memberi wawasan konversi energi air

Mesin-mesin konversi energi tersebut akan menjadi sumber energi dalam pengoperasian peralatan produksi yang digunakan industri. Salah satu mesin konversi energi yang sering digunakan pada dunia industri adalah mesin boiler atau ketel uap. Salah satu industri yang menggunakan mesin boiler adalah

menyelesaikan tugas akhir. Adapun judul tugas akhir ini adalah "Audit Energi dan Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi pada Pompa Sentrifugal Bagian Distribusi di PDAM Kudus". Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana teknik di program studi teknik mesin

The grade 10 ELA Reading Comprehension test included three separate test sessions. Sessions 1 and . 2 were both administered on the same day, and Session 3 was administered on the following day. Each session included reading passages, followed by multiple-choice and open-response questions. Common reading passages and test items are shown on the following pages as they appeared in test .