KEPUASAN KONSUMEN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

2y ago
100 Views
15 Downloads
205.20 KB
11 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 5m ago
Upload by : Philip Renner
Transcription

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018KEPUASAN KONSUMEN: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI1Marlina Kurnia , Suwiknyo 2,Universitas Muhammadiyah MagelangABSTRACTThis article investigates the influence of brand awareness, perceived quality, brandassociation, brand loyalty, tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy customersatisfaction. The population is the customer in BPR Meru Sankara, the sample is taken withconvinience with slovin method. Using sample 96 and tested using SPSS software. The results of thisstudy show Perception Quality, Reliability, Responsiveness and Empatimiliki influence andsignificant to Customer Satisfaction. Thus the proposed hypothesis proves true. As for BrandAwareness, Brand Associations, Brand Loyalty, Physical Evidence and Guarantee no effect onCustomer Satisfaction so that the hypothesis proposed is not proven. Further research is expected toadd variable motivation and corporate culture in researching customer satisfaction.KeywordsCorrespondence to: Brand Quality, Sistem Quality, customer satisfaction: marlinakurnia@ummgl.ac.idABSTRAKPenelitian ini ingin mengetahui faktor yang memepengaruhi kepuasan konsumen, sepertibrand awareness, perceived quality, brand association, brand loyalty, tangible, reliability,responsiveness, assurance, empathy. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah BPR MeruSankara, denagn teknik pengambilan sample dengan accidental sampling. Sampel yang digunakanadalah 96 dan diolah menggunakan SPSS software.Hasil dari penelitian ini menjelaskan hubunganantara Perception Quality, Reliability, Responsiveness dan Empatimemiliki pengaruh pada kepuasanpelanggan.Sedangkan hubungan antara Brand Awareness, Brand Associations, Brand Loyalty,Physical Evidence dan Guarantee tidak memiliki pengaruh pada Customer Satisfaction . Penelitianselanjutnya diharapkan dapat menambah variabel yang diteliti yaitu motivasi dan kepuasanpelanggan.Kata kunciKorespondensi: Brand Quality, Sistem Quality, customer satisfaction: marlinakurnia@ummgl.ac.id20,33% di Desember 2016 (www.ojk.go.id).Industrisyariahbisa bersaing danmeningkatkan pangsa pasar dengan menjagadan memperoleh keunggulan kompetitif ataspesaingnya.Halinibertujuanmempertahankan kepuasan konsumen sebagaiPENDAHULUAN / INTRODUCTIONIndustri sektor perbankan syariahmemang sedang berkembang pesat. Ini terlihatdari peningkatan aset dari posisi Desember2015 sebesar Rp. 296,26 triliun menjadisebesar Rp. 356,50 triliun atau meningkatJurnal Balance111

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018Penelitian yang dilakukan oleh LelyAna Ferawati Ekaningsih dan Maria Ulfa(2015) yang melakukan penelitian mengenaipengaruh kualitas produk dan kualitaspelayanan terhadap kepuasan nasabahTabungan Haji Arafah : studi kasus BankMuamalat Indonesia KCP Genteng KabBanyuwangi. Hasilnya kedua variabel bebastersebut memiliki pengaruh signifikan dandominan terhadap kepuasan nasabah. Artikelini bertujuan untuk membuktikan pengaruhbrand awareness, perceived quality, ,responsiveness,assurance,empaty) terhadap kepuasan nasabahKotler(2002:42),Kepuasanpelanggan adalah perasaaan senang ataukecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkan antara persepsi/kesannyaterhadap kinerja (hasil) dan harapanharapannya. Kepuasan bisa diartikan sebagaiupaya pemenuhan kebutuhan atau membuatsesuatu memadai.Menurut Zeithaml danBitner (2000:75) definisikepuasan adalah:respon atau tanggapan konsumen mengenaipemenuhankebutuhan. Kepuasan merupakanpenilaian mengenai ciri ataukeistimewaanproduk atau jasa, atau produk itu sendiri, yangmenyediakantingkat kesenangan konsumenberkaitandenganpemenuhankebutuhankonsumsi konsumen.MenurutLovelock (2007)menjelaskan bahwa kepuasan adalah keadaanemosional, reaksi pasca pembelian merekadapat berupa kemarahan, n.Tidak mengherankan bahwaperusahaan telah menjadi terobsesi dengankepuasan pelanggan, mengingat hubungannyayang langsung dengan kesetiaan pelanggan,pangsa pasar dan keuntungan. Kepuasanpelanggan/nasabah total tidak mungkinterjadi, akan tetapi ada cara untukmeminimalisir ketidakpuasan pelanggandengan beberapa strategi.faktorkuncidalamrangkauntukmempertahankan hidup dalam persainganyang kompetitif. Nasabah yang merasa puasatas jasa yang diperoleh maka akan melakukanproses pembelian ulang atau kembalimenggunakan jasa tersebut. Konsumen yangpuas juga akan memberikan referensi yangbaik atas jasa tersebut kepada orang lain.Harapan konsumen dan janji dariperusahaankepadakonsumendapatdijembatani oleh adanya merek. Dengandemikian dapat diketahui ikatan emosionalantara konsumen dengan penghasil jasamelalui merek. Ekuitas merek sendirimempunyai empat dimensi utama yangberkaitan langsung dengan konsumen, yaitu :kesadaran merek (brand awareness), persepsikualitas (perceived quality), asosiasi merek(brand association) dan loyalitas merek(brand loyalty).Konsumen yang telah tertarik danmelakukan pemilihan produk jasa yang akandigunakanselanjutnyaakanmenilaibagaimana kualitas pelayanan yang diterima.Sehingga dapat diketahui tingkat kepuasankonsumen. Menurut Kotler yang dikutip olehTjiptono (1996) menyatakan bahwa kualitasharus dimulai dari kebutuhan pelangan danberakhir pada persepsi pelanggan. Pihak yangmenilai suatu jasa itu berkualitas atau tidakadalah konsumen karena merekalah yangmengkonsumsi jasa perusahaan. Untuk ituperusahaan agar dapat bersaing harusmenyediakan jasa yang mempunyai kualitaspelayanan yang tinggi dan kan sesuai dengan harapanmaka kualitas layanan dipersepsikan baik danmemuaskan. Dan apabila pelayanan melebihiapa yang diharapkan, maka dapat dikatakanpelayanan yang ideal. Baik tidaknya layanantergantung pada kemampuan penyedialayanandalammemenuhiharapanpelanggannya secara konsisten.Jurnal Balance112

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018dimensi kesan kualitas. Keuntungan ketigaadalah harga optimum. Kuntungan ketiga inimemberikan pilihan-pilihan di dalammenetapkan harga optimum (premium price).Keuntungan keempat ini memiliki arti pentingbagi para distributor, pengecer serta berbagaisaluran distribusi lainnya, karena hal itu sangatmembantu perluasan distribusi. Kuntungankelima adalah perluasan merek. Kesan kualitasdapat dieksploitasi dengan cara mengenalkanberbagai perluasan merek, yaitu denganmenggunakan merek tertentu untuk masukkedalam kategori produk baru.Brand loyalty (loyalitas merek)merupakansuatuukuranketerkaitanpelanggan kepada sebuah merek (Durianto,Sugiarto, Sitinjak, 2001:126 dalam Arvianti,2004 Loyalitas merek merupakan inti daribrand equity yang menjadi gagasan sentraldalam pemasaran, karena hal ini merupakansatu ukuran keterkaitan seorang pelangganpada sebuah merek. Apabila loyalitas merekmeningkat, maka kerentanan kelompokpelanggan dari serangan kompetitor dapatdikurangi. Hal ini merupakan suatu indikatordari brand equity yang berkaitan denganperolehan laba di masa yang akan datangkarena loyalitas merek secara langsung dapatdiartikan sebagai penjualan di masa depan.Kotler yang dikutip oleh Tjiptono(1996) menyatakan bahwa kualitas harusdimulai dari kebutuhan pelanggan danberakhir pada persepsi pelanggan. Pihak yangmenilai suatu jasa itu berkualitas atau tidakadalah pelanggan karena merekalah yangmengkonsumsi jasa perusahaan. Untuk itusuatu perusahaan jasa yang ingin tetap unggulbersaing harus dapat menyediakan jasa Kualitaspelayananberpusat pada suatu kenyataan yangditentukan oleh pelanggan. Interaksi strategipelayanan, sistem pelayanan dan sumber dayamanusia serta pelanggan akan sangatBerdasarkanpenelitianyangdilakukan oleh Barwise pada tahun 1993(Rangkuti, 2002) pada saat itu banyak praktisiperiklanan menggunakan istilah “brandequity” (ekuitas merek). Sejak saat itu sampaisekarang terdapat tiga teori yang banyakdipakai mengenai istilah brand equity , yaitubrand equity yang dikaitkan dengan nilai uang(financial value), brand equity yang dikaitkandengan perluasan merek (brand extension) danbrand equity yang diukur dari perspektifpelanggan.Kesadaran merek (brand awareness)menunjukkan kesanggupan seorang calonpembeli untuk mengenali atau mengingatkembali bahwa suatu merek n merek adalah merupakaninformasi mengenai tingkat kemapuankonsumen untuk mengenal dan mengingatkeberadaan suatu produk (Umar, 2000:425).Peran brand awareness dalam keseluruhanbrand equity tergantung dari sejauh manatingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatumerek.Asosiasi merek tidak hanya eksis,namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuatapabila dilandasi pada banyak pengalamanataupenampakanuntukmengkomunikasikannya. Berbagai asosiasiyang diingat konsumen dapat dirangkaisehingga membentuk citra tentang merek ataubrand image di dalam benak konsumen.Mencerminkan persepsi pelanggan terhadapkeseluruhankualitas/keunggulan suatu produkatau jasa layanan berkenaan dengan maksudyang diharapkan.Kesan kualitas sebuah merekmemberikan alasan yang penting untukmembeli. Hal ini mempengaruhi merek-merekmana yang harus dipertimbangkan danselanjutnya mempengaruhi merek apa yangakan dipilih. Keuntungan kedua adalahdiferensiasi. Artinya, suatu karakteristikpenting dari merek adalah posisinya dalamJurnal Balance113

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018Teuku Aliansyah, et al(2012),Pengaruh Dimensi Kualitas PelayananTerhadap KepuasanNasabah Bank AcehSyariah Cabang Banda Aceh. HasilnyaDimensi kualitas pelayanan yang terdiri daritangibles, empathy, realibility, responsivenessdan assurance secara parsial dan simultanberpengaruh positif terhadap kepuasannasabah.Arianis Chan (2010), PengaruhEkuitas Merk Terhadap Proses KeputusanPembelian Konsumen: Studi Kasus BankMuamalat Indonesia Cabang Bandung.Hasilnya keputusan pembelian konsumenuntuk menjadi nasabah Bank Muamalat tinggi,hal ini dinilai dari ekuitas merk (brandawareness),(brand association), (perceivedquality) dan (brand layalty).Ariyanti dan Nurmalasari (2015),Pengaruh Kualitas Layanan TerhadapKepuasan Nasabah Menggunakan MetodeRegresi Linier Studi Kasus PT. Bank CentralAsia Tbk Cabang Kalimalang. Hasilnyaadalah bahwa kualitas layanan internetbanking KlikBCA dimensi yang terdiri dariefisiensi, pemenuhan, kehandalan dan privasiberpengaruh secara signifikan terhadapkepuasan pelanggan. Hasil tes menunjukkanbahwa kepuasan pelanggan 60,9 % dapatdijelaskan oleh variabel layanan KlikBCAberkualitas dengan dimensi efisiensi,pemenuhan, kehandalan dan privasi, yangberarti bahwa 39,1 % dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak dalam lingkuppenelitian penulis.Kinerja pelayanan adalah hasil kerjayangdicapaiolehpegawaidalammelaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya yang diukur berdasarkan indikatorbukti fisik (tangible), keandalan (reliability),daya tanggap (responsiveness), jaminan(assurance) dan empati (emphaty).Dari teoritersebut dapat diambil kesimpulan bahwabrand equity dan kualitas pelayananberpengaruh positif terhadap kepuasanmenentukan keberhasilan dari manajemenperusahaan.Menurut Wyckof (dalam Lovelock,1998) dalam buku Zulian Yamit (2004:47),Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulanyang diharapkan dan pengendalian atas tingkatkeunggulan tersebut untuk memenuhikeinginan pelanggan.Archana Subramaniam,Abdullah Al Mamun, P. YukthamaraniPermarupan & Noor Raihani Binti Zainol(2014), Effects of Brand Loyalty, Image andQuality on Brand Equity: A Study among BankIslam Consumers in Kelantan, Malaysia. Hasiltemuan penelitian ini menunjukkan pengaruhyang signifikan positif loyalitas merek dancitra merek pada ekuitas merek dari BankIslam. Di antara tiga faktor dicatat dalammodel regresi, loyalitas merek memiliki efekyang jauh lebih tinggi dari ekuitas merek daricitra merek dan persepsi kualitas. Loyalitaskonsumen memainkan peran penting dalamkelangsungan hidup jangka panjang dariindustri apapun. Di sektor perbankan, di manalayanan yang hampir sama, sangat sulit untukmendapatkan pelanggan setia.Lely Ana Ferawati Ekaningsih Mariaulfa (2015), Pengaruh Kualitas Produk DanKualitas Pelayanan Terhadap KepuasanNasabah Tabungan Haji Arafah Pada BankMuamalat Indonesia Kcp Genteng KabupatenBanyuwangi. Hasilnya terdapat pengaruhsecara simultan antara variabel kualitasproduk dan kualitas pelayanan terhadapkepuasan nasabah tabungan haji pada BankMuamalat Indonesia KCP Genteng KabupatenBanyuwangi. Variabel kualitas produkmemiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,330dengan signifikansi sebesar 0,132 dan variabelkualitas pelayanan memiliki koefisien regresisebesar 0,208 dengan signiifikansi sebesar0,171. Dengan demikian, antara keduavariabel bebas, variabel kualitas produk (X1)memiliki pengaruh paling dominan terhadapkepuasan pelanggan.Jurnal Balance114

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018nasabah/pelanggan. Sehingga hipotesis yangditurunkan adalah:H1:Kesadaran merek (brand awareness) berpengaruh terhadap kepuasan nasabahH2:Persepsi kualitas (perceived quality)berpengaruh terhadap kepuasan nasabahH3:Asosiasi merek (brand association)berpengaruhterhadap kepuasan nasabahH4:Loyalitas merek (brand loyalty) berpengaruh terhadap kepuasan nasabahH5:Bukti fisik (tangible)berpengaruhterhadap kepuasan nasabahH6:Keandalan (reliability)berpengaruhterhadap kepuasan nasabahH7:Daya tanggap (responsiveness)berpengaruhterhadap kepuasan nasabahH8:Jaminan (assurance)berpengaruhterhadap kepuasan nasabahH9:Empati (empathy) berpengaruhterhadap kepuasan nasabahpesepsi kualitas, asosiasi dan kesadaran(loyalty, perceived quality, associationand awareness). Katagori kelimameliputi pengukuran dua jenis perilakupasar (market behaviour) yang mewakiliinformasi yang diperoleh berdasarkanpasar dan bukan langsung darikonsumen.2. Kualitas PelayananAdalah kinerja faktorpelayananyangdirasakanresponden/nasabah. Dimensi kualitaspelayanan terdiri dari variabel:a. Bukti fisik (Tangible), kemampuandalammenunjukkaneksistensikepada pihak eksternal, indikatornyakenyamanan ruangan pelayanan,karyawan yang berpenampilan rapidan kelengkapan peralatan yangdigunakan.b. Keandalan (Reliability), kemampuanuntuk memberikan pelayanan sesuaiyang dijanjikan secara akurat,indikatornya ketepatan bank dalammemenuhi janji, kemampuan dalammemecahkan masalah nasabah danpelayanan tepat dan akurat.c. Daya tanggap (Responsiveness),membantudanmemberikanpelayanan yang cepat dan tepatkepada nasabah, dengan penyampaianinformasi yang jelas, indikatornyaMETODE PENELITIAN / METHODSPopulasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruhnasabah simpanan dan atau pembiayaan pertanggal 30 April 2017 yang berjumlah 2.167nasabah (Data BPRS Meru Sankara).Penentuan jumlah sampel dalam penelitian inimenggunakan rumus Slovin (Sekaran 1992).Sehingga mendapatkan jumlah sampel 96orang. Teknik pengambilan sampel denganmetodeaccidentalsampling.Sampelpenelitian faktor-faktor yang mempengaruhikepuasan nasabah studi kasus pada kantorpusat BPR Syariah Meru Sankara adalah 96responden. Terdiri dari responden yangberjenis kelamin pria sebanyak 44 responden(45,83%), responden wanita 52 responden(54,17%),berarti bahwa sebaran respondendari penelitian ini lebih didominasi olehresponden wanita.Operasional variabel1. Brand EquityMenurut Durianto, Sugiartodan Budiman (2004) pengukuran ekuitasmerek telah dikembangkan oleh Aakermenjadi model Brand Equity Ten.Pengukuran-pengukuran dikelompokkandalam lima katagori. Empat katagoriyang pertama mewakili persepsikonsumen tentang suatu merek melaluiempat dimensi merek, yaitu loyalitas,Jurnal Balance115

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018jaminan(assurance)(X8)danempati(empathy) (X9) terhadap variabel terikat yaitukepuasan nasabah (Y). Pengujian hipotesissecara parsial maupun simultan dilakukandengan menggunakan pengolahan data SPSS(Statistical Program for Social Sciences)dengan versi 16.0.Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan UjiNormalitasInstrumen yang valid adalah alat ukuryang digunakan untuk mendapatkan data yangvalid dan dapat digunakan mengukur apa yanghendak diukur. Dengan tingkat signifikasi 5%dan jumlah n sebanyak 96 responden, makadidapat rtabel adalah 0,1689. Hasil penelitianini menyebutkan bahwa 29 butir pernyataanyang diajukan dalam kuisioner memiliki nilaivaliditas 0,1689 sehingga 29 butirpernyataan semua valid.Instrumen yang reliabel berartiinstrumen tersebut bila digunakan beberapakali untuk mengukur objek yang sama akanmenghasilkan data yang sama. Tingkatreliabilitas ini dapat dilihat pada nilaicronbach’s alpha. Reliabilitas suatu variabeldikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’salpha 0,6Nilai Fhitung menunjukkan nilaisebesar 19,429 (signifikansi F 0,000). SedangFtabel dihitung pada tabel F, dengan α 0,05(5%) dan df1(N1) 9 (k-1), df2(N2) 86 (Nk), didapat Ftabelyaitu 1,99. Jadi Fhitung Ftabel(19,429 1,99) atau Sig F 5% (0,000 0,05).Artinya bahwa secara bersama-sama variabelkesadaran merek (brand awareness) (X1),persepsi kualitas (perceived quality) (X2),asosiasi merek (brand association) (X3),loyalitas merek (brand loyalty) (X4), buktifisik (tangibles) (X5), keandalan (reliability)(X6), daya tanggap (responsivenes) (X7),jaminan(assurance)(X8)danempati(empathy) (X9) berpengaruh secara positifdan signifikan terhadap kepuasan nasabah(Y). Maka H0 alammenenangkan nasabah dan carakaryawan menyambut nasabah.d. Jaminan (Assurance), pengetahuan,kesopanan dan kemampuan parapegawai untuk menumbuhkan rasapercaya para nasabah adakaryawan, sikap karyawan dalammemberikanpelayanandanpengetahuan karyawan terhadapproduk bank.e. Empati (Empathy), memberikanperhatian yang tulus dan bersifatindividual atau pribadi kepadanasabah dengan berupaya memahamikeinginan nasabah, indikatornyaperhatian pribadi karyawan kepadanasabah, kepekaan karyawan untukmengetahui minat nasabah dan sikapkaryawan memenuhi kebutuhankhusus nasabah.3. Kepuasan NasabahKepuasannasabahadalahpersepsi responden/nasabah setelahmenggunakan jasa dari perusahaan.Indikatornya yaitu nasabah merasa puasatas kinerja jasa dan merekomendasikanjasa tersebut kepada orang lain.HASIL DAN PEMBAHASAN / RESULTSAND DISCUSSIONModel analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah analisis regresiberganda (multiple regression analysis).Analisis regresi berganda digunakan untukmenganalisis pengaruh variabel bebaskesadaran merek (brand awareness) (X1),persepsi kualitas (perceived quality) (X2),asosiasi merek (brand association) (X3),loyalitas merek (brand loyalty) (X4), buktifisik (tangibles) (X5), keandalan (reliability)(X6), daya tanggap (responsivenes) (X7),Jurnal Balance116

Balance Vol. XV No. 1 Januari 2018kualitas diantaranyayaitu alasan untukmembeli, diferensiasi/posisi, harga optimum,minat saluran distribusi dan perluasan merek.Hal ini mendukung hasil dari penelitian ini.Hasil penelitian ini mengandung maknabahwa, berdasarkan pernyataan dalamkuesioner, responden sudah merasa kualitaspelayanandaripembukuan,sistemoperasional maupun keamananmenjadikanmereka puas dalam menggunakan jasa BPRSyariah Meru Sankara.Pengaruh Asosiasi Merek terhadapKepuasan Nasabah. Variabel Asosiasi Merek(X3) nilai thitung sebesar -0,461 dengansignifikansi sebesar 0,646. Karena thitung ttabel(-0,461 -1,985) atau sig t 5% (0,646 0,05)maka dapat disimpulkan persepsi respondententang BPR Syariah Meru Sankara untukvariabel Asosiasi Merek (X3) secara parsialtidak mempengaruhi variabel KepuasanNasabah (Y) bila variabel bebas lain tetapnilainya. Maka Hipotesis tidak terdukung. Halini menjadikan variabel ini tidak layakdijadikan alat variabel penentu. Hal iniseharusnya tidak terjadi karena berdasarkanteoritis Freddy Rangkuti 2002, salah satunnilai asosiasi merek yaitu menciptakansikap/perasaan positif. Ketidak konsistenanparameter ini dikarenakan: belum banyakmasyarakatumumyangmengetahuiperbedaan antara bank umum dan BPR sertaperbedaan layanan antara konvensional dansyariah. Dengan tingkat pengetahuan yangbervariasi dan dominan pengetahuanresponden yang mas

penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah studi kasus pada kantor pusat BPR Syariah Meru Sankara adalah 96 responden. Terdiri dari responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 44 responden (45,83%), responden wanita 52 responden (54,17%),berarti bahwa sebaran responden

Related Documents:

PERILAKU KONSUMEN Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk adalah memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction) atau Utilitas total (total utility). Faktor -faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen tentang kualitas produk : S

Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Pada Pelanggan Berrybenka Semarang)” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis,

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

Perilaku konsumen dipelajari dalam ilmu ekonomiyang terdapat dalam teori perilaku konsumen, teori tersebut menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen dalam memilih suatu produk yang dipercaya mampu memberikan suatu kepuasan yang maksimum, akan tetapi hal tersebut dibatasi oleh pendpatan dari seorang

Perilaku konsumen dan permintaan pasar Pokok bahasan 1. sektorrumah tangga dalam circular flow diagramsebagai konsumen dipasar output 2. Bagaimanaseorang konsumen dipasar output/barang yaitu bagaimana konsumen memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi 3.

to the entire field of artificial intelligence. Humans, it seems, know things and do reasoning. Knowledge and reasoning are also important for artificial agents because they enable successful behaviors that would be very hard to achieve otherwise. We have seen that knowledge of action outcomes enables problem-solving agents to perform well in complex environments. A reflex agents could onl