BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi

2y ago
51 Views
2 Downloads
477.81 KB
16 Pages
Last View : Today
Last Download : 2m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

BAB IILANDASAN TEORIA. Komitmen Organisasi1. Pengertian Komitmen OrganisasiMenurut Robert dan Kinicki (dalam Robert Kreitner, 2011) bahwa komitmenorganisasi adalah cerminan dimana seorang karyawan dalam mengenali organisasidan terikat kepada tujuan-tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karenaorang –orang memiliki komitmen diharapkan dapat menunjukkan ketersediaannyauntuk bekerja lebih keras demi mencapai tujuan organisasi dan memiliki hasratyang lebih besar untuk tetap bekerja di suatu perusahaan.Mowday (dalam Sopiah, 2008) menyebut komitmen kerja sebagai istilah laindari komitmen organisasional. Selain itu juga komitmen organisasionalmerupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilaikecenderungan pegawai, mengidentifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatifkuat terhadap organisasi, dan mengetahui keinginan anggota organisasi untuktetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi serta bersedia berusahakeras bagi pencapaian tujuan organisasi serta mampu menerima norma-normayang ada dalam perusahaan tersebut.Sedangkan menurut Sopiah (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasiadalah suatu ikatan psikologis pada karyawan yang ditandai dengan adanyaKepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi,kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organsisasi dan keinginanuntuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi.16digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17Sedangkan komitmen organisasi menurut Fred (2005) adalah refleksiloyalitas karyawan dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasimengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi serta keyakinan untukmenerima nilai dan tujuan organisasi.Menurut Robbin dan Judge (2008) menyatakan bahwa komitmenorganisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karywan memihak terhadaptujuan-tujuan organisasi serta memiliki keinginan untuk mempertahankankeanggotaannya dalam organisasi tersebut.Meyer & Allen dalam Spector (dalam Sopiah, 2008) menjelaskan bahwakomitmen organisasi dapat diartikan sebagai sejauh mana seseorang karyawanmengalami rasa kesatuan dengan organisasi mereka. Lebih lanjut lagi, komitmenorganisasi juga merupakan suatu kemauan individu untuk bersama organisasiyang memiliki tiga karakteristik utama yaitu antara lain affective commitment,continuance commitment, dan normative commitment.Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmenorganisasi adalah suatu perilaku karyawan yang berkaitan dengan kepercayaandan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, adanya kemauanuntuk mengusahakan tercapainya kepentingan organsisasi, dan keinginan untukmempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Agar dapat menilaiorganisasi tersebut sehingga mereka tetap loyal dan bersedia bekerja sebaikmungkin demi tercapainya tujuan organisasi tersebut.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

182. Dimensi KomitmenMenurut Mayer, Allen, dan Smith (dalam Fred Luthans, 2008) bahwa ada tigaaspek komitmen yaitu :a. Affective commitment, hal ini berkaitan dengan adanya ikatan emsosionalkaryawan, identifikasi, dan keterlibatan dalam organisasi karena keinginandari diri sendiri.b. Continuance commitment, adalah komitmen yang didasarkan akan kebutuhanrasional. Dengan kata lain komitmen ini terbentuk atas dasar untung dan rugiyang didapatkan oleh karyawan. Sehingga menjadi bahan pertimbangan apayang harus dikorbankan bila menetap pada suatu organisasi.c. Normative commitment, adalah komitment yang didasarkan pada norma yangada dalam diri karyawan. Yang berisi keyakinan individu akan tanggungjawab terhadap organisasi. Jadi seorang karyawan bertahan karena adanyaloyalitas.Menurut Katner (dalam Sopiah, 2008) bahwa terdapat tiga bentuk komitmenorganisasi yaitu:a. Komitmen berkesinambungan (continuance commitment), yaitu komitmenyang berkaitan dengan dedikasi anggota dalam melanjutkan kelangsunganhidup organisasi dan menghasilkan orang yang mau berkorban danberinvestasi pada organisasi.b. Komitmen terpadu (cohesion commitment), yaitu komitmen anggota terhadaporganisasi sebagai akibat adanya hubungan sosial dengan anggota lain didigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19dalam organisasi. Hal ini terjadi karena kepercayaan karyawan pada normanorma yang dianut organisasi merupakan norma-norma yang bermanfaat.c. Komitmenn terkontrol (control commitment), yaitu komitmen anggota padanorma organisasi yang memberikan perilaku ke arah yang diinginkannya.Sebab norma-norma tersebut mampu dan sesuai dalam memberikansumbangan terhadap perilaku yang diinginkannya.3. Indikator Komitmen OrganisasiMenurut Lincoln dan Bashaw (dalam Sopiah, 2008) komitmen organisasimemiliki tiga indikator yaitu:a. berkeinginanuntukmengusahakan agar tercapainya kepentingan organisasi.b. Kesetiaankaryawan,yangmanakaryawanmempertahankan keanggotaannya untuk terus menjadi salah satu bagian dariorganisasi.c. Kebanggaan karyawan, ditandai dengan karyawan merasa bangga telahmenjadi bagian dari organisasi yang diikutinya dan merasa bahwa organisasitersebut telah menjadi bagian dalam hidupnya.4. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKomitmen dalam organisasi tidak terjadi begitu saja dengan sangat mudahdan cepat. Melainkan mengalami proses yang bertahap dan cukup panjang.Menurut Steers (dalam Sopiah, 2008) menyatakan tiga faktor yang mempengaruhikomitmen seorang karyawan yaitu:digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20a. Ciri pribadi, pekerja termasuk jabatannya dalam organisasi, dan variasikebutuhan dan keinginan yang berbeda dari setiap karyawan.b. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi denganrekan kerja.c. Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan caracara pekerja lain dlam mengutarakan dan membicarakan perasaannyatentang organisasi.Sedangkan menurut Minner (dalam Sopiah, 2008) mengemukaan empatfaktor yang mempengaruhi komitmen karyawan antara lain :1. Faktor personal, hal ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,pengalaman kerja dan kepribadian, dan lain sebagainya.2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkungan jabatan, tantangan dalampekerjaan, konflik peran,tingkat kesulitan dalam pekerjaan.3. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi,kehadiran serikat pekerjaan,dan tingkat pngendalian yang dilakukan terhadapkarywan.4. Pengalaman kerja, hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmenkaryawan dalam organisasi. Sebab tingkat komitmen anatara karyawan yangmemang sudah puluhan tahun bekerja akan berbeda dengan karyawan yangbaru saja bekerja.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21Menurut Steer dan Porter (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan bahwaterdapat sjumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasiyaitu :a. Faktor personal meliputi job expectation, pschological contract, job choicefactor, dan karakteristik personal (kepribadian). Sebab keseluruhan faktor iniakan membentuk komitmen awal.b. Faktor organisasi, meliputi initial works experience, job scope, supervision,goal consistency organizational. Semua faktor ini akan memunculkan danmembentuk tanggung jawab.c. Non-organizational factors, yang meliputi avalibleity of alternative jobs.Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalkan ada tidaknyaalternatif pekerjaan lain. Jika ada yang lebih baik maka karyawan akanmeninggalkannya.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi komitmen organisasi adalah:1. Faktor personal, yang salah satunya merupakan faktor kepribadian. Yangmana sebagai pondasi komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan.2. Faktor organisasi, ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatanberinteraksi dengan rekan kerja dan lain sebagainya.3. Faktor yang bukan bersal dari organisasi, seperti tidak adanya tawaranpekerjaan yang jauh lebih baik atau gaji yang lebih rendah dari organisasi.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22B. Big Five Personality1. Pengertian Kepribadian Big FiveMenurut Mathew (2013) kepribadian telah dapat dijabarkan dan diuji denganalat ukur yang sudah baku untuk diuji. Salah satu dari berbagai macamkepribadian dapat diukur dengan salah satu teori kepribadian yaitu Big FivePersonality. Teori ini dimunculkan unutk pertama kalinya oleh Hns Esenyckkemudian disempurnakan oleh Costa MacCrae. Teori ini memiliki 5 dimensikepribadian utama yaitu : extroversions, aggreableness, counscienceusness,neuroticism, and opennes to experience.Menurut Steven dan Mary (2005) bawa kepribadian adalah “the relativelystable pattern of behaviors and consistent internal states that explain a person’sbehavioral tendencies. Yang mana merupakan pola yang relatif stabil dariperilaku internal untuk menunjukkan dan menjelaskan kecenderungan uconscientiousness,aggreableness, neuroticism, openness to experience, and extroversion (CANOE).”(Steven dan Mary, Organizational Behavior, 2005:57)Big five menurut Robbins (2002) kepribadian memiliki lima dimensi dasaryang mendasari semua dimensi lainnya. Faktor lima tersebut terdiri extroversions,aggreableness, counscienceusness, neuroticism, and opennes to experience.Selain memberikan suatu kerangka kepribadian yang terpadu penelitian tentangbig five juga ditemukan hubungan yang penting antara dimensi kepribadian,prestasi kerja dan komitmen.Menurut Ivancevich (2006) bahwa kepribadian digambarkan oleh dimensilima faktor agar dapat memahami perilaku organisasi seseorang. Dimensi limadigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23faktor kepribadian terdiri dari: extroversions, aggreableness, counscienceusness,neuroticism, and opennes to experience.Menurut Luthans (2005) kepribadian adalah bagaimana cara seseoranguntuk mempengaruhi orang lain dan bagaimana mereka memahami danmemandang dirinya. Serta bagaimana pola ukur karakter dalam dan karakter luarmereka dalam mengukur trait dan interaksi antar manusia maupun situasi.Barrick & Mount (dalam Jawwad, 2013) ciri kepribadian big five adalahciri-ciri kepribadian yang independen yang menentukan lima luas tipe Neuroticism,AgreeablesdanKeterbukaan. Kesadaran tipe kepribadian termasuk sifat-sifat seperti pekerjakeras, hati-hati, menyeluruh, bertanggung jawab, terorganisir, tekun.Goldberg’s (dalam Sari, 2010) menemukan lima faktor kepribadian yangterdiri dari Surgencey / Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,Emotional Stability, dan Intellect / Openess to Experience.Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian bigfive adalah sifat-sifat kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu meliputiseperti pekerja keras, hati-hati, menyeluruh, bertanggung jawab, terorganisir,tekun yang teridiri dari extraversion,emotional stability, openness to experience,agreableness dan conscientiousness.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

242. Dimensi Kepribadian Big FiveSeperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa big fivepersonality terdiri dari lima tipe. Terdapat beberapa istilah untuk menjelaskankelima tipe tersebut. Namun, di sini kita akan menyebutnya dengan istilah-istilahberikut:Menurut Ivancevich (2007) bahwa kepribadian big five terdapat limadimensi yaitu :a. Extraversion, dimensi kepribadian ini lebih mengarahkan seseorang untukbersifat asertif, suka berteman, berbicara dan juga aktif. Orang yang memilikikepribadian ini cenderung senang berbicara dengan rekan kerjanya danmencari pekerjaan yang memiliki interaksi sosial yang tinggi. Penelitianmenyebutkan bahwa orang dengan tipe kepribadian ini cenderung memilikikinerja yang baik. Terutama dalam bidang managerial dan penjualan,berperestasi dalam pelatihan, dan juga cenderung memiliki tingkat kepuasankerja yang lebih tinggi.b. Emotional Stability, adalah kecenderungan seseorang untuk mengalamikeadaan emosi yang positif seperti merasa aman secara psikologis, tenang danjuga santai. Namun di lain pihak kecemasan, depresi, kemarahan dan rasamalu merupakan karakteristik dari dimensi kepribadian ini yang rendah.Individu dengan stabilitas emosi yang rendah ini lebih mungkin untukmengalami stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu juga terdapatpenelitian bahwa tingkat stabilitas emosi yang rendah berhubungan dengantingkat motivasi karyawan yang rendah juga.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25c. Aggreablennes adalah kecenderungan seseorang untuk memberi maaf,toleran, percaya, dan berhati lunak. Karyawan digambarkan seperti seseorangyang mudah setuju dengan orang lain adalah termasuk dalam dimensikepribadian ini. Individu yang rendah dalam aggreablennes lebih cendrungkasar, dingin, tidak perduli, tidak simpati dan juga antagonis. Namunaggreablennes merupakan dimensi yang dapat menjadikan seseorang sebagaianggota tim yang efektif dan dapat memperoleh prestasi pada suatu pekerjaanyang mengembangkan dan mempertahankan hubungan interpersonal yangbaik.d. Conscientiousness adalah digambarkan sebagai seseorang yang dapatdiandalkan, terorganisir, menyeluruh, dan bertanggung jawab. Individudengan dimensi kepribadian ini cenderung tekun, bekerja keras, dan senangmencapai dan menyelesaikan berbagai hal. Penelitian juga menunjukkanbahwa seseorang dengan conscientiousness yang tinggi maka akan cendrungmemiliki tingkat motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi, serta perilakupenting lainnya seperti lebih sedikit berhenti bekerja, absen, dan perilakukontraproduktif lainnya.e. Opennes to experience adalah dimensi kepribadian yang dapat merefleksikansejauh mana seseorang individu memiliki minat yang luas dan bersediamengambil resiko. Sebab rasa ingin tahunya, pemikiran yang terbuka, kreatif,imajinasi, dan intelegensi. Orang dengan kepribadian ini yang tinggicenderung berhasil dalam pekerjaan dimana perubahan terus terjadi daninovasi merupakan hal yang sangat ponting.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26Untuk lebih mudah mengingatnya, istilah-istilah tersebut di atas disingkatmenjadi OCEAN. Menurut Costa & McRae (dalam Pervin,2005) bahwa setiapdimensi dari big five terdiri dari enam faset atau subfaktor. Faset-faset tersebutadalah:1. Extraversion terdiri dari:a. Gregariousness (suka berkumpul).b. Activity level (level aktivitas).c. Assertiveness (asertif).d. Excitement Seeking (mencari kesenangan).e. Positive Emotions (emosi yang positif).f. Warmth (kehangatan).2. Agreeableness terdiri dari:a. Straightforwardness (berterusterang).b. Trust (kepercayaan).c. Altruism (mendahulukan kepentingan orang lain).d. Modesty (rendah hati).e. Tendermindedness (berhati lembut).f. Compliance (kerelaan).3. Conscientiousness terdiri dari:a. Self-discipline (disiplin).b. Dutifulness (patuh).c. Competence (kompetensi).d. Order (teratur).digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27e. Deliberation (pertimbangan).f. Achievement striving (pencapaian prestasi).4. Neuroticism terdiri dari:a. Anxiety (kecemasan).b. Self-consciousness (kesadaran diri).c. Depression (depresi).d. Vulnerability (mudah tersinggung).e. Impulsiveness (menuruti kata hati).f. Angry hostility (amarah).5. Openness to new experience terdiri dari:a. Fantasy (khayalan).b. Aesthetics (keindahan).c. Feelings (perasaan).d. Ideas (ide).e. Actions (tindakan).f. Values (nilai-nilai).C. Hubungan Antara Big Five Personality Dengan Komitmen OrganisasiMenurut Steers (dalam Sopiah, 2008) menyatakan tiga faktor yangmempengaruhi komitmen seorang karyawan yaitu ciri pribadi, yang meliputijabatannya dalam organisasi, dan variasi kebutuhan dan keinginan yang berbedadari setiap karyawan. Kemudian ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dankesempatan berinteraksi dengan rekan kerja. Dan pengalaman kerja, sepertidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28keterandalan organisasi di masa lampau dan cara-cara pekerja lain dalammengutarakan dan membicarakan perasaannya tentang organisasi.Menurut Robbins (2002) kepribadian memiliki lima dimensi dasar yangmendasari semua dimensi lainnya yang disebut big five. Faktor lima tersebutterdiri dari keekstrofetan, keramah tamahan, kehati-hatian, kestabilan emosi, uatukerangkakepribadian yang terpadu penelitian tentang lima dimensi kepribadian tersebutjuga ditemukan hubungan yang penting antara kepribadian dengan prestasi kerjadan juga komitmen.Liche pada tahun 2006 melakukan sebuah penelitian dengan topik PengaruhMasa Kerja, Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan Iklim Psikologis TerhadapKomitment Dosen Uinversitas Indonesia yang mana big five memiliki pengaruhterhadap komitmen organisasi dosen Universitas Indonesia.Begitu juga dengan Kumar dan Bakhshi pada tahun 2010 melakukan sebuahpenelitian tentang The Five-factor Model of Personality and OrganizationalCommitment Is There Any Relationship bahwa big five di fakultas psikologiUniversitas Jammu India. big five pada dosen universitas di India. Hasil yang didiapatkan bahwa big five berpengaruh terhadap komitmen organisasi.Dari poenjelasan diatas dapat diratik kesimpulan jika antara big fivepersonality dan komitmen organisasi memiliki hubungan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29D. Landasan TeoritisKomitmen organisasi tidak terjadi begitu saja dengan sangat mudah dancepat. Melainkan mengalami proses yang bertahap untuk membentuknya.Menurut Minner (dalam Sopiah, 2008) mengemukaan empat faktor yangmempengaruhi komitmen karyawan antara lain faktor personal, karakteristikpekerjaan, karakteristik struktur, dan pengalaman kerja. Sebab tingkat komitmenanatara karyawan yang memang sudah puluhan tahun bekerja akan berbedadengan karyawan yang baru saja bekerja.Dalam pembentukan komitmen organisasi tidak terbentuk begitu saja dengansendirinya. Banyak hal yang menjadi faktor pembentuk di dalam komitmenorganisasi, salah satu faktor yang mendasar dilihat dari kepribadiannya. Karenadisini kepribadian sebagai podasi dasar komitmen organisasi. Jika pondasi baikmaka akan menghasilkan komitmen yang baik.Kepribadian adalah keseluruhan nilai yang ada dalam seseorang yangterwujud dan menjadi sebuh perilaku khusus. Sesuai pernyataan Allport (dalamPrawira, 2013) bahwa kepribadian adalah suatu organisasi dinamis yang ada didalam disi seseorang dan menentukan bagaimana caranya yang khas untukberadaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Kepribadian bukan sifat semata-matamelainkan keseluruhan komponen yang menyusun kepribadian seseorang meliputikesatuan tubuh dan jiwa pada seseorang.Untuk merumuskan suatu teori perlu dilakukan penelitian terlebih dahuluseperti yang dilakukan Hans Esyenk (dalam Prawira, 2013) merumuskanpendapatnya ke dalam ben

Menurut Robert dan Kinicki (dalam Robert Kreitner, 2011) bahwa komitmen seorang karyawan dalam mengenali organisasi dan terikat kepada tujuan-tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karena orang –orang memiliki komitmen diharapkan dapat menunjukkan ketersediaannya

Related Documents:

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis A. Teori Agency (Agency Theory) . agent (yangmenerima kontrak dan mengelola dana principal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan.3 Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan.4 Teori agensi .

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Nilai Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang.1

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan tinjauan pustaka yang berisi teori-teori atau konsep-konsep yang digunakan sebagai kajian dan acuan bagi penulis 2.1.1. Pengertian Sistem Suatu sistem t

17 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Ramizes dalam bukunya Cultivating Peace, mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai stakeholder.Friedman mendefinisikan stakeholder sebagai: “any group or individual who can affect or is affected by the achievment of the organi

BAB II . URAIAN TEORI . 1.1. Landasan Teori . Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari ha

6 BAB II LANDASAN TEORI . A. Kajian Teori. 1. Konstruktivisme a. Pengertian Konstruktivisme Konstruktivis